November 2025, BTN Bukukan Laba Bersih Rp2,91 Triliun

BISNISTODAY.COM, Jakarta– PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) membukukan laba bersih sebesar Rp2,91 triliun hingga akhir November 2025 yang ditopang oleh pertumbuhan penyaluran kredit dan strategi pendanaan yang lebih efisien.

Berdasarkan laporan keuangan bulanan yang diterbitkan di website resmi BTN, laba bersih tercatat mencapai Rp2,91 triliun, naik 21,10% secara tahunan (year-on-year /yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,40 triliun. Pertumbuhan laba bersih tersebut didukung oleh kredit dan pembiayaan yang disalurkan BTN sebesar Rp386,47 triliun hingga 30 November 2025, naik 8,74% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp355,42 triliun.

BTN juga membukukan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) seiring dengan upaya perseroan meningkatkan pendanaan terutama dana murah (current account and saving account/CASA). Hingga akhir November 2025, DPK BTN meningkat 15,77% yoy menjadi Rp423,96 triliun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp366,22 triliun.

Pertumbuhan kredit dan pembiayaan serta DPK membuat aset BTN naik 12,16% yoy menjadi Rp503,99 triliun hingga akhir November 2025, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp449,36 triliun. Total aset tersebut telah melampaui target aset Rp500 triliun yang ditetapkan pada awal tahun 2025.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, BTN berhasil menjaga pertumbuhan kinerja yang konsisten hingga menjelang akhir tahun 2025 seiring dengan penerapan strategi penyaluran kredit yang lebih terarah dan terstruktur, serta upaya peningkatan dana murah di tengah tren penurunan biaya dana (cost of fund).

“Pencapaian kinerja BTN hingga akhir November 2025 menunjukkan bahwa BTN mampu menjaga pertumbuhan positif yang tetap on track menuju akhir tahun sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan. BTN masih akan terus mengoptimalisasi upaya untuk mencapai target akhir tahun dengan tetap diiringi kehati-hatian dan langkah yang cermat,” ujar Nixon di Jakarta, Rabu (16/12).

Memasuki akhir tahun, Nixon mengatakan, BTN akan tetap fokus pada penyaluran kredit ke sektor perumahan terutama KPR subsidi dan non subsidi dalam rangka memenuhi kebutuhan hunian di Indonesia, serta penyaluran kredit korporasi ke berbagai sektor di sekitar perumahan, termasuk sektor real estate, listrik, gas, air, dan perdagangan besar.

Sementara itu, di sisi perolehan DPK, BTN akan melanjutkan strategi peningkatan pendanaan berbiaya murah terutama yang berasal dari nasabah ritel maupun institusi skala menengah untuk mempercepat tren penurunan biaya dana di BTN.

“Peningkatan DPK ritel ditunjang adanya solusi digital berupa superapp Bale by BTN yang terus meningkat di sisi jumlah pengguna dan transaksi, serta Bale Korpora untuk cash management korporasi dari berbagai sektor,” tutur Nixon.

Lebih lanjut, menjelang akhir tahun ini, BTN juga hampir merampungkan proses pemindahan unit usaha syariah (UUS) ke bank umum syariah yang baru yakni PT Bank Syariah Nasional (BSN), dengan target Day One Operation atau beroperasi secara perdana pada 22 Desember 2025 sesuai timeline yang telah ditentukan.

Kementerian PU Percepat Pembangunan Sekolah Rakyat Tahap Dua di 104 Lokasi


Bisnistoday- Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Prasarana Strategis terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pembangunan infrastruktur Sekolah Rakyat (SR).

Setelah menyelesaikan pembangunan dan renovasi 164 Sekolah Rakyat Rintisan Tahap I hingga akhir 2025, Kementerian PU melanjutkan pembangunan Sekolah Rakyat Tahap II yang tersebar di 104 lokasi di seluruh Indonesia.


Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan bahwa pembangunan Sekolah Rakyat merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam membangun sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing. 

Kementerian PU memastikan fasilitas pendidikan Sekolah Rakyat dibangun secara cepat, tepat, dan berkualitas agar dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat, ujar Menteri Dody, dalam keterangan persnya di Jakarta 17/12/25.

Pekerjaan konstruksi Sekolah Rakyat Tahap II saat ini telah berjalan dan ditargetkan rampung sebelum dimulainya tahun ajaran 2026/2027. Program ini dirancang untuk menampung hingga 112.320 siswa dengan total 3.744 rombongan belajar (rombel), yang terdiri atas 1.872 rombel SD (56.160 siswa), 936 rombel SMP (28.080 siswa), dan 936 rombel SMA (28.080 siswa).

Sekolah Rakyat Tahap II dibangun secara permanen di atas lahan seluas 5–10 hektare yang disiapkan oleh pemerintah daerah. Setiap lokasi Sekolah Rakyat dilengkapi dengan fasilitas pendukung pembelajaran yang komprehensif, antara lain ruang kelas nyaman berbasis teknologi, laboratorium keterampilan, perpustakaan dan pusat pembelajaran digital, kantin dan dapur sehat, klinik kesehatan siswa, lapangan olahraga, ruang kegiatan ekstrakurikuler, serta area hijau dan lansekap.

Direktur Jenderal Prasarana Strategis Bisma Staniarto menekankan pentingnya sinergi yang kuat antara Tim Satuan Kerja, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dan Manajemen Konstruksi dalam pengendalian serta pengawasan pembangunan di lapangan. 

Seluruh pihak juga diingatkan untuk menerapkan prinsip 5T, yakni Tepat Mutu, Tepat Waktu, Tepat Biaya, Tepat Administrasi, dan Tepat Manfaat, mengingat waktu pelaksanaan konstruksi yang relatif singkat.

Program Sekolah Rakyat merupakan inisiatif strategis pemerintah untuk menyediakan layanan pendidikan gratis berasrama (boarding school) bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, khususnya Desil 1 dan Desil 2 berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Hingga akhir 2025, Kementerian PU telah menyelesaikan pembangunan 164 Sekolah Rakyat Tahap I yang terdiri atas Tahap IA sebanyak 63 lokasi (dimanfaatkan mulai 14 Juli 2025), Tahap IB sebanyak 37 lokasi (dimanfaatkan mulai 15 Agustus 2025), dan Tahap IC sebanyak 64 lokasi (dimanfaatkan mulai 1 September 2025).

Melalui pembangunan Sekolah Rakyat Tahap II, Kementerian PU berharap dapat memperluas akses pendidikan bermutu bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu di berbagai daerah, sekaligus memperkuat fondasi pembangunan manusia Indonesia yang unggul, inklusif, dan berkeadilan. Dewi

Pendaftaran BTN Housingpreneur Diperpanjang, Kesempatan Berinovasi Untuk Perumahan Masih Dinantikan

BISNISTODAY.COM, Jakarta– PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) memperpanjang periode pendaftaran BTN Housingpreneur 2025 yang tadinya akan ditutup pada 15 Desember 2025 menjadi 24 Desember 2025 pukul 12.00 WIB dan khusus untuk daerah terdampak bencana di Sumatera pada 28 Desember 2025 pukul 12.00 WIB.

Langkah ini diambil untuk memberikan kesempatan bagi lebih banyak masyarakat, developer dan wirausaha, dan para mahasiswa agar dapat memaksimalkan ide-ide mereka untuk membangun sektor perumahan nasional.

Corporate Secretary BTN Ramon Armando mengatakan, keputusan BTN memberi perpanjangan bagi masyarakat untuk mendaftar BTN Housingpreneur 2025 didasari oleh keprihatinan BTN terhadap masyarakat yang terdampak bencana alam di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat belum lama ini. BTN menilai, masyarakat yang terdampak perlu diberikan kesempatan untuk memulihkan diri dan membenahi hal-hal yang diperlukan sebelum mendaftarkan diri di kompetisi tahunan ini.

“BTN melihat perlunya membuka kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam BTN Housingpreneur, tidak terkecuali mereka yang terdampak bencana alam di Sumatera, sehingga ide-ide potensial yang akan bermanfaat untuk mendukung pengembangan sektor perumahan nasional dapat dikemukakan dan direalisasikan melalui kolaborasi bersama ekosistem yang dibangun BTN,” ujar Ramon dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (15/12).

Dengan adanya perpanjangan periode pendaftaran, kata Ramon, alur atau timeline yang akan dilalui para peserta juga telah disesuaikan. Berdasarkan timeline, para pendaftar yang berasal dari tiga kelompok yakni Developer dan Pengusaha, Mahasiswa, dan Umum (Non-Mahasiswa) akan menjalani proses seleksi berkas mulai tanggal 15 Desember hingga 28 Desember 2025, diikuti dengan seleksi ide bisnis pada 6-7 Januari 2026.

Pada tahap seleksi berkas, Ramon melanjutkan, tim Initial Screening BTN Housingpreneur akan melakukan review berkas yang sudah disubmit oleh peserta secara berkala. Tim ini juga akan memberikan feedback apabila ada berkas kelengkapan yang kurang atau perlu diperbaiki.

“Peserta diperkenankan untuk melakukan review sampai dengan batas waktu penutupan submission yakni 24 Desember 2025 untuk peserta yang berasal dari daerah non-bencana dan 28 Desember 2025 untuk daerah terdampak bencana,” papar Ramon.

Kemudian, Dewan Juri yang berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari akademisi, arsitek, hingga manajemen BTN akan melakukan Seleksi Ide Bisnis. Para peserta yang terpilih dalam periode ini berhak mengikuti proses Live Pitching sekitar tanggal 12-13 Januari 2026 di hadapan Dewan Juri dan diadakan di dua kota, yakni Jakarta dan satu kota lainnya yang akan ditentukan kemudian.

Para peserta yang lolos di fase Live Pitching, kata Ramon, akan mengikuti tahap akhir kompetisi yakni Grand Judging oleh Dewan Juri, yang pada fase ini juga melibatkan pelaku industri perumahan. Para finalis yang lolos ke Grand Judging akan mengikuti Master Class yang merupakan sesi pembekalan secara daring (online) untuk meningkatkan kualitas presentasi mereka di hadapan Dewan Juri, serta mengikuti Speed Dating dengan para pelaku industri perumahan untuk mencari kecocokan dan potensi kolaborasi bisnis.

“Pada tahap akhir ini ini akan ditetapkan Juara 1, 2, dan 3 untuk setiap kategori kompetisi. Dalam ajang BTN Housingpreneur, terdapat tujuh kategori yang tersedia untuk dilombakan, yaitu Rumah Nusantara, House Design, Housing Related Innovation, House Value Chain Innovation, House Technology Innovation, Affordable House Development, dan Commercial Residential,” ungkap Ramon.

Hal yang tidak kalah istimewa dari BTN Housingpreneur, kata Ramon, adalah terbukanya kesempatan bagi para finalis, tidak hanya pemenang, untuk bergabung bersama komunitas BTN Housingpreneur dan berkesempatan untuk berkolaborasi dengan para pelaku industri properti agar ide atau solusi yang sempat dilombakan tetap dapat diaplikasikan bagi sektor perumahan.

BTN akan mengumumkan pemenang pada puncak acara BTN Housingpreneur 2025 yaitu Awarding pada 31 Januari 2026, yang sekaligus menutup rangkaian acara expo selama empat hari yakni 28 Januari hingga 31 Januari 2026.

Lebih lanjut, Ramon mengatakan, BTN Housingpreneur 2025 mencari para wirausahawan, developer, dan inovator, terutama dari kalangan generasi muda yang memiliki ide inovatif baik di tataran konsep maupun yang telah membuktikan solusi yang dapat memecahkan problem di sektor perumahan melalui proyeknya. “BTN Housingpreneur merupakan gerakan akar rumput untuk membantu masa depan perumahan di Indonesia, dengan solusi dan terobosan yang dapat menciptakan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan, serta menggerakkan perekonomian nasional,” ujarnya.

Dalam rangka mengundang lebih banyak generasi muda, BTN telah melaksanakan berbagai kegiatan mulai dari sosialisasi pre-roadshow, roadshow offline dan daring (online) di berbagai universitas di daerah, mini roadshow dan bimbingan teknis, hingga intimate dinner/lunch dengan para pelaku industri perumahan.

Mengusung tema “Housing for Nation: Smart, Green, Inclusive”, BTN Housingpreneur 2025 menawarkan total hadiah Rp1,5 miliar untuk para pemenang. Masyarakat yang ingin berpartisipasi dapat mendaftarkan diri melalui http://btn.id/regisbtnhp25 dan mendapatkan informasi lengkap melalui www.btnhousingpreneur.com atau akun Instagram resmi @btnhousingpreneur untuk mengikuti perkembangan terbaru ajang ini.

AQUA Elektronik dan Tianlala Hadirkan Program “Tianlala x AQUA Scratch & Win”

Bisnistoday –AQUA Elektronik melakukan kolaborasi bersama Tianlala melalui program promosi menarik bertajuk “Tianlala x AQUA Scratch & Win!”. Program ini memberikan kesempatan kepada konsumen untuk mendapatkan hadiah langsung setiap melakukan pembelian produk Tianlala di seluruh Indonesia hingga 31 Desember 2025.

Melalui kolaborasi ini, AQUA Elektronik dan Tianlala menghadirkan pengalaman berbelanja yang lebih menyenangkan dan memberikan nilai tambah bagi pelanggan setia. Setiap transaksi pembelian produk Tianlala, pelanggan berhak mendapatkan kupon gosok (scratch card) yang berisi hadiah mulai dari produk gratis Tianlala (Milky Mango), voucher belanja Tianlala hingga Rp 500.000, voucher potongan belanja produk AQUA Elektronik hingga Rp 200.000, produk kecantikan seperti Lipstik YSL, hingga grand prize berupa AC, kulkas, dan freezer dari AQUA Elektronik.

Proses klaim hadiah pun sangat mudah—konsumen cukup menunjukkan struk pembelian produk Tianlala dan kartu gosok pemenang kepada staff toko Tianlala tanpa mekanisme tambahan.

Kolaborasi ini dirancang untuk memberikan keuntungan strategis bagi kedua belah pihak. AQUA Elektronik dan Tianlala sama-sama memperoleh peluang untuk memperkuat posisi brand mereka di segmen generasi muda dan konsumen gaya hidup. 

Melalui dukungan produk elektronik premium dari AQUA Elektronik serta jangkauan komunitas dan program promosi Tianlala yang kuat, kolaborasi ini menghadirkan nilai tambah yang saling melengkapi.

Duan Shengbao, Sales Director AQUA Elektronik, mengungkapkan, “Kolaborasi antara AQUA Elektronik dan Tianlala merupakan bentuk inovasi pemasaran yang saling menguntungkan. Melalui program Scratch & Win ini, kami ingin menghadirkan pengalaman baru yang lebih menyenangkan bagi konsumen, sekaligus memperkuat keterhubungan brand kami dengan pasar yang lebih luas. Kami percaya kemitraan seperti ini membuka peluang positif bagi kedua belah pihak.”

Sementara itu, Michelle, Branding Director of Tianlala, menyampaikan, “Kami sangat mengapresiasi kolaborasi ini, terlebih karena AQUA Elektronik menunjukkan antusiasme besar untuk bekerja sama dengan Tianlala. Melihat bagaimana AQUA memandang Tianlala sebagai mitra strategis yang mampu membuka akses ke komunitas kreatif dan konsumen gaya hidup, kami merasa bangga dapat menghadirkan program bersama yang memberikan pengalaman lebih menarik bagi pengguna. Kami percaya kemitraan ini akan menciptakan dampak positif bagi kedua brand.”

Melalui program “Tianlala x AQUA Scratch & Win”, AQUA Elektronik dan Tianlala berharap dapat memberikan apresiasi bagi pelanggan setia, meningkatkan kenyamanan berbelanja, serta memperkuat jangkauan pasar pada konsumen yang lebih luas. 

Seluruh hadiah dalam program ini dapat ditukarkan hingga 31 Desember 2025. Setelah tanggal tersebut, hadiah yang belum diklaim dinyatakan hangus dan tidak dapat diuangkan atau ditukar dalam bentuk apa pun terkecuali untuk untuk hadiah Grand Prizes. Dewi

BTN Tantang Anak Muda Ubah Ide Jadi Rumah

BISNISTODAY.COM, Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mengajak generasi muda Indonesia untuk mewujudkan ide-ide inovatif menjadi solusi untuk hunian yang terjangkau dan berkelanjutan melalui ajang kompetisi BTN Housingpreneur 2025.

Pasalnya, BTN melihat generasi muda memiliki potensi yang tidak terbatas untuk menciptakan konsep yang dapat memecahkan masalah ketersediaan hunian di masa depan.

Corporate Secretary BTN Ramon Armando mengatakan, BTN telah membuka pendaftaran BTN Housingpreneur bagi para peserta yang berasal dari kalangan mahasiswa, developer dan pengusaha, serta masyarakat umum non-mahasiswa sejak 22 Oktober 2025 dan akan ditutup pada 15 Desember 2025. Tidak tanggung-tanggung, sebagai bentuk apresiasi bagi ide-ide brilian yang akan muncul, BTN telah menyiapkan total hadiah mencapai miliaran rupiah.

“BTN Housingpreneur hadir untuk mendorong generasi muda menciptakan ide-ide inovatif sehingga ekosistem perumahan di Indonesia bisa bertumbuh lebih cepat, lebih terjangkau, sekaligus sustainable. Oleh sebab itu, kami mengundang orang-orang muda untuk berpartisipasi dalam kompetisi ini selagi masih ada waktu sebelum registrasi ditutup,” ujar Ramon dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/12).

Ramon menilai, komitmen BTN untuk menjaring generasi muda melalui BTN Housingpreneur juga didorong oleh fakta bahwa akan ada lebih banyak orang berusia muda yang membutuhkan tempat tinggal di Indonesia di masa depan. Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2023 dari Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat sekitar satu juta pernikahan baru setiap tahunnya di Indonesia, sehingga rasio kebutuhan akan hunian masih tinggi.

Pada saat yang sama, backlog atau kekurangan rumah di Indonesia juga masih berada di angka 11,39 juta, serta setidaknya 26 juta keluarga masih tinggal di rumah yang tidak layak huni. Kondisi ini, kata Ramon, perlu dipecahkan dengan terobosan ide-ide inovatif yang umumnya muncul dari kalangan usia muda.

“Melalui ide-ide mereka, generasi muda juga dapat berkontribusi dalam menggerakkan sektor perumahan dan perekonomian secara keseluruhan, karena sektor ini memiliki multiplier effect yang sangat besar dan cakupan ekonominya sangat terdistribusi hingga ke level UMKM seperti toko bahan bangunan, logistik, dan jasa pertukangan,” tuturnya.

Melihat besarnya potensi kontribusi generasi muda terhadap sektor perumahan nasional, BTN membuka berbagai sub kategori lomba di BTN Housingpreneur. Ramon menjelaskan, dalam konteks BTN Housingpreneur, generasi muda yang dimaksud tidak terbatas pada mahasiswa, melainkan juga termasuk para developer dan pengusaha muda di bidang perumahan maupun startup terkait sektor properti, serta masyarakat umum non-mahasiswa dari berbagai kalangan yang memiliki ide inovatif terkait hunian.

Bedanya, untuk kategori mahasiswa, peserta hanya perlu menyajikan ide orisinal untuk desain rumah ataupun inovasi hunian lainnya yang diajukan, beserta estimasi biaya sederhana untuk pengembangannya berdasarkan perhitungan yang realistis.

“Berbeda dengan kategori developer dan pengusaha yang bentuk inovasinya sudah berupa proyek, ataupun berupa proposal bisnis bagi peserta dari kategori umum non-mahasiswa, peserta dari kategori mahasiswa untuk sub kategori Rumah Nusantara, sebagai contoh, dapat menyajikan ide dan konsep orisinal berupa sketsa, render, atau maket digital dan narasi singkat untuk desain rumah yang diajukan,” jelas Ramon.

Untuk lebih efektif menjaring generasi muda terutama kalangan mahasiswa, BTN telah menggelar roadshow BTN Housingpreneur 2025 di berbagai kota seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Makassar dengan melibatkan universitas-universitas ternama sebagai tuan rumah. Kick-Off BTN Housingpreneur 2025 juga telah dilaksanakan di Universitas Indonesia, Depok, belum lama ini.

Dalam sambutannya saat Kick Off, Direktur Pengembangan Kerja Sama, Komersialisasi Aset, dan Kawasan Terpadu Universitas Indonesia, Winny Hanifiati Warouw mengatakan, BTN Housingpreneur merupakan kesempatan berharga bagi para mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam menciptakan ide-ide inovatif, sehingga tidak berhenti menjadi wacana di ruang akademik saja.

“Bagi para mahasiswa dan wirausahawan muda, kegiatan ini merupakan kesempatan emas untuk kita bisa belajar, berjejaring atau networking untuk menunjukkan kemampuan, dan menjadi wujud nyata yang bisa diberikan kepada negara Indonesia,” ujar Winny.

Adapun, informasi lengkap terkait ajang kompetisi ini dapat dicek di btnhousingpreneur.com atau akun instagram @btnhousingpreneur. Selain memperebutkan hadiah senilai total Ro1,5 miliar, ajang ini juga memberi kesempatan bagi pemenangnya mendapatkan akses ke ekosistem perumahan nasional.

Ulang Tahun Ke-49 KPR, BTN Tawarkan Suku Bunga KPR 2,65% di 6 Kota Besar

BISNISTODAY.COM, Jakarta–Sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan untuk mempermudah masyarakat memiliki rumah, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menghadirkan program suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebesar 2,65% fixed tiga tahun, yang diberikan secara khusus dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun KPR BTN yang ke-49.

Program ini menjadi salah satu upaya BTN untuk menjaga posisinya sebagai market leader KPR di Indonesia sekaligus mendukung masyarakat dalam mewujudkan hunian impian secara lebih terjangkau.

Head of Mortgage & Secured Loan Division BTN Sri Soekminiarni menjelaskan bahwa momentum HUT KPR BTN ini dimaknai dengan penyelenggaraan Bale Festival, sebuah pameran gaya hidup yang menggabungkan kebutuhan properti, furnitur, home appliances, food & beverages, fashion, hingga produk perjalanan wisata. Melalui festival tersebut, BTN tidak hanya menghadirkan suku bunga spesial, tetapi juga memberikan berbagai kemudahan tambahan seperti gratis biaya provisi, diskon asuransi jiwa, dan serangkaian penawaran menarik melalui Bale by BTN.

“Kehadiran KPR BTN selama 49 tahun telah membantu jutaan keluarga Indonesia memiliki rumah dengan cara yang terjangkau. Di momentum ulang tahun ini, kami berharap masyarakat tidak hanya mudah memiliki rumah, tetapi juga mudah mengisi rumah dan menikmati waktu bersama keluarga melalui berbagai kolaborasi yang kami hadirkan di Bale Festival,” ujar Rini di Jakarta, Rabu (11/12).

Bale Festival digelar secara serentak pada 9–14 Desember 2025 di enam kota besar, yaitu Medan, Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Pontianak, dan Makassar. Setiap kota menghadirkan konsep expo yang memperkuat kolaborasi BTN bersama para mitra strategis, mulai dari developer, merchant lifestyle, peritel furnitur dan peralatan rumah tangga, hingga mitra travel dan F&B. BTN berharap kehadiran festival ini dapat meningkatkan brand awareness serta mempercepat realisasi akad KPR baik subsidi maupun non-subsidi, sekaligus memperkuat sinergi dengan pelaku industri perumahan.

Selain promo KPR, masyarakat juga dapat menikmati cashback hingga Rp1 juta untuk transaksi travel bersama Dwidaya Tour, serta cashback 30% di berbagai merchant makanan dan minuman seperti Croco, Raa Cha, Popeyes, D’Cost, Burger King, Ban Ban, Gokana, Grillman, Chopstix, Platinum Resto & Cafe, BMK, Hero, hingga Mitra10. Khusus nasabah segmen Prospera, Private, dan Prioritas, BTN turut memberikan beragam benefit tambahan seperti diskon di Mitra10, voucher hotel hingga Rp4,9 juta, hingga cashback pembelanjaan furnitur.

Melalui Bale by BTN, pengunjung juga dapat mengikuti program menarik berupa lelang barang mulai dari 49 Bale Poin, sebagai bagian dari perayaan 49 tahun perjalanan KPR BTN melayani masyarakat.

Rini menegaskan bahwa perayaan HUT ke-49 KPR bukan hanya selebrasi, tetapi juga bentuk komitmen BTN untuk terus memperluas akses perumahan bagi masyarakat. “Kami berharap program bunga spesial dan berbagai kemudahan di Bale Festival dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat di seluruh Indonesia. Ini adalah kesempatan terbaik untuk memulai perjalanan baru memiliki rumah dengan biaya yang sangat kompetitif,” tutur Rini.

Gelar Kuliah Umum di Universitas Udayana, BTN Ajak Generasi Muda Dalami Pembiayaan Hijau

BISNISTODAY.COM, Bali– PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mendorong generasi muda untuk mendalami pembiayaan hijau atau ramah lingkungan (green financing) di era digital untuk menciptakan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan menjaga kelestarian bumi.

Pada kuliah umum yang digelar di Universitas Udayana (Unud), Jimbaran, Bali pada Rabu, 10 Desember 2025, Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menilai green financing menjadi hal yang mendesak karena adanya risiko global yakni perubahan iklim yang dapat berdampak buruk tidak hanya bagi perekonomian, tetapi juga keberlangsungan hidup manusia.

Berdasarkan data yang Nixon paparkan, perubahan iklim atau climate change menjadi permanen di dunia sejak enam tahun terakhir di antara berbagai risiko global lainnya, seperti pandemi, ketidakstabilan geopolitik, cybersecurity dan krisis energi. Risiko dari perubahan iklim ini, kata Nixon, dapat mempengaruhi kondisi ekonomi dan sistem keuangan, sehingga sudah saatnya perekonomian digerakkan dengan prinsip keberlanjutan.

“Suhu rata-rata global meningkat antara 1,3 derajat Celsius hingga 1,4 derajat Celsius, tertinggi dalam lima tahun terakhir, dan suhu rata-rata di Indonesia meningkat setiap 10 tahun sejak 1971. Dengan adanya risiko perubahan iklim, kami mulai mengalokasikan kredit kami ke program-program yang berkelanjutan, misalnya membantu rumah sakit hewan yang green dan tidak membiayai sawit dan batubara. Kami membiayai masyarakat yang ingin punya rumah dengan prinsip satu rumah satu pohon,” papar Nixon dalam kuliah umum di Unud, Bali, Rabu (10/12).

Nixon menjelaskan, didorong kesadaran dan komitmen terhadap ekonomi berkelanjutan, BTN menjadi salah satu bank terdepan di Indonesia yang menerapkan prinsip-prinsip green financing dan green banking, di mana perbankan dapat mendorong praktik bisnis yang ramah lingkungan serta berkontribusi dalam mengatasi perubahan iklim. Praktik ini, kata Nixon, telah menjadi tren global yang diikuti oleh banyak bank, institusi keuangan, dan perusahaan di dunia.

“Di BTN ada beberapa project ramah lingkungan dengan pola-pola pembiayaan green financing. Contohnya hari ini kita mulai coba bergerak ke program energi terbarukan, dengan memberikan dukungan untuk proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan menyalurkan kredit untuk pembangunan pabrik pupuk yang mernggunakan energi terbarukan. Ini adalah cara-cara kami untuk menyelamatkan bumi,”

Contoh kongkrit lainnya dari penerapan green financing, kata Nixon, yakni program Rumah Rendah Emisi yang dilakukan BTN dengan melibatkan mitra developer dan produsen material bangunan yang ramah lingkungan (eco-friendly) untuk membiayai 150.000 unit rumah rendah emisi hingga 2029.

Terbaru, BTN mendapatkan apresiasi dari Ratu Belanda Queen Maxima dalam kapasitasnya sebagai Advokat Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Kesehatan Keuangan (UNSGSA) atas program Bayar Angsuran-Mu Pakai Sampah-Mu, yang memungkinkan debitur KPR BTN untuk mengumpulkan sampah yang masih memiliki nilai ekonomi untuk kemudian ditukarkan menjadi saldo tabungan di BTN dan dapat mengurangi angsuran KPR setiap bulannya.

BTN juga secara konsisten telah melakukan berbagai inisiatif keberlanjutan, contohnya mengurangi konsumsi kertas, menggunakan kendaraan listrik untuk operasional, memasang panel surya, dan mendorong digitalisasi baik untuk internal operation maupun untuk nasabah.

“Apa yang kita lakukan terhadap bumi, akan kita tuai kemudian hari. Ini yang saya tularkan ke generasi muda, bahwa kita harus mlihat bumi dengan cara berbeda. Sebab itu, sistem pembiayaan di BTN pun kami ubah,” tutur Nixon.

Pada kesempatan tersebut, BTN secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Universitas Udayana dalam rangka mendukung penyediaan fasilitas jasa dan layanan perbankan serta dukungan untuk pengembangan sivitas akademika di kampus Unud. Melalui kerja sama tersebut, BTN memberikan solusi pengelolaan keuangan untuk operasional kampus Unud dan memenuhi berbagai kebutuhan institusi pendidikan melalui produk dan layanan BTN.

Rektor Universitas Udayana, Prof. Ir. I Ketut Sudarsana, S.T., Ph.D., mengatakan kerja sama antara Unud dan BTN tidak hanya terbatas pada penyediaan layanan perbankan, tetapi juga mendukung aktivitas pembelajaran di seluruh civitas akademika, mulai dari kolaborasi riset, magang, hingga seminar dan kuliah umum.

“Kami mengundang kerja sama yang lebih luas untuk seluruh ruang lingkup sesuai visi Universitas Udayana, karena kami memandang BTN sebagai mitra strategis dalam konteks layanan keuangan dan juga pembelajaran. Diharapkan kerja sama ini dapat mendukung literasi keuangan dan pembelajaran praktek perbankan, sehingga mahasiswa Unud unggul secara akademik dan berkontribusi secara nyata di masyarakat,” tutur Rektor Unud.

HUT KPR ke-49, BTN Salurkan 5,7 Juta Rumah Bagi Rakyat Indonesia

BISNISTODAY.COM, Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) merayakan Hari Ulang Tahun Kredit Pemilikan Rumah (KPR) ke-49 pada Rabu, 10 Desember 2025. Hingga 8 Desember 2025, total penyaluran KPR BTN menembus sekitar 5,7 juta rumah di seluruh Indonesia. Capaian tersebut menjadi bukti konsistensi BTN membuka akses pembiayaan perumahan bagi seluruh lapisan masyarakat, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Selama 49 tahun, BTN telah menyalurkan KPR dengan total plafon senilai Rp504,18 triliun. Penyaluran tersebut terdiri atas KPR konvensional sebanyak 5,23 juta rumah dan pembiayaan kepemilikan rumah berbasis syariah sebanyak 456.749 unit. Adapun 4,38 juta unit disalurkan sebagai KPR subsidi, sedangkan 1,3 juta unit merupakan KPR nonsubsidi.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menuturkan, pencapaian ini menunjukkan peran penting BTN dalam memenuhi kebutuhan hunian layak bagi rakyat, sekaligus menggerakkan perekonomian nasional melalui sektor perumahan.

“BTN merasa bangga dan bersyukur dapat melayani 5,7 juta keluarga Indonesia dalam 49 tahun terakhir karena pencapaian ini merupakan hasil kerja keras yang konsisten untuk menjadi bank pilihan rakyat dalam pemenuhan kebutuhan hunian impian mereka. Namun, kami tidak ingin berpuas diri karena kami harus terus bekerja untuk jutaan masyarakat lainnya yang belum memiliki rumah ataupun belum mampu merenovasi rumah mereka menjadi lebih layak huni,” ujar Nixon dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (10/12).

Penyaluran KPR BTN bermula pada 29 Januari 1974, ketika Menteri Keuangan Ali Wardhana menugaskan BTN sebagai penyelenggara KPR untuk mendukung program perumahan rakyat. BTN resmi menyalurkan KPR perdananya pada 10 Desember 1976 dengan nilai Rp38 juta untuk 17 unit rumah di Semarang dan Surabaya.

Sejak itu, BTN tumbuh menjadi bank pilihan para pembeli rumah pertama (first homebuyers). Hingga kini, KPR tetap menjadi core business BTN dengan kontribusi lebih dari 78% terhadap portofolio dan penguasaan pasar KPR nasional sekitar 40%.

“BTN telah berkontribusi dalam menggerakkan ekonomi nasional melalui sektor perumahan. Posisi BTN sebagai bank pilihan utama untuk pembiayaan rumah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari ekosistem properti nasional. Dengan lebih dari 8.000 mitra pengembang dan dukungan pemerintah, BTN memainkan peran penting dalam memberikan dampak turunan kepada 185 subsektor ekonomi di Indonesia,” kata Nixon.

Wakil Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) Bambang Ekajaya menyatakan, bahwa BTN merupakan mitra strategis utama bagi para pengembang nasional dalam penyediaan rumah rakyat. Kuatnya citra BTN sebagai bank perumahan membuat masyarakat kerap menyebut rumah bersubsidi maupun rumah dengan FLPP sebagai “rumah BTN”.

“Saking terkenalnya BTN sebagai bank penyedia perumahan, kalau mau beli rumah subsidi orang mengatakan ‘rumah BTN’. Branding ini sudah melekat sangat lama,” ujar Bambang.

Sejarah panjang kemitraan BTN dan REI menjadi fondasi penting dalam mendorong penyediaan hunian layak bagi masyarakat. REI yang telah berdiri selama 53 tahun, dan BTN yang menyalurkan KPR selama 49 tahun, berjalan hampir bersamaan dalam membangun sektor perumahan nasional.

“Jadi memang kami saling mendukung dan bahu-membahu untuk mengembangkan perumahan yang layak dan terjangkau bagi masyarakat,” ucapnya.

Namun, Bambang mengingatkan bahwa persaingan penyaluran KPR semakin ketat. Bank-bank lain kini turut menawarkan produk pembiayaan rumah. Sehingga BTN perlu meningkatkan kualitas layanan agar tetap menjadi pilihan utama.

Yang paling dibutuhkan para pengembang saat ini adalah komitmen BTN untuk mempercepat dan menyederhanakan proses KPR, khususnya KPR subsidi. Prosedur yang mudah dan cepat diyakini dapat memperlancar pembiayaan perumahan dan memastikan masyarakat berpenghasilan rendah dapat segera memiliki rumah.

“Harapan REI kepada BTN tentu komitmen yang lebih kuat, khususnya untuk membantu sektor perumahan. Layanannya perlu terus ditingkatkan agar konsumen bisa mendapatkan KPR bersubsidi dengan proses pengajuan yang sederhana dan lebih cepat,” ujar Bambang.

Bambang menegaskan, percepatan layanan KPR menjadi kunci BTN untuk tetap menjadi pemain utama. Termasuk dalam mendukung target besar pemerintah dalam mewujudkan Program 3 Juta Rumah yang dicanangkan hingga beberapa tahun ke depan.

“Dengan proses yang lebih cepat, lebih sederhana, dan lebih efisien, target pemerintah sebanyak 3 juta rumah bisa lebih mudah tercapai,” tegasnya.

Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Junaidi Abdillah menegaskan, perbankan, khususnya BTN, dan para pengembang adalah dua sektor yang tidak bisa dipisahkan. Keduanya berkolaborasi dalam penyaluran rumah rakyat, termasuk KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Terlebih, tahun 2025 menjadi tahun yang menantang seiring pelaksanaan program 3 juta rumah.

Junaidi berharap BTN, sebagai pemimpin pasar KPR di Indonesia yang menguasai lebih dari 80% KPR subsidi, dapat terus berkontribusi melalui inovasi pembiayaan dan program lainnya. “Saya melihat BTN kini kian ekspansif. BTN bergerilya ke pelosok desa, menyasar pekerja sektor informal—mulai tukang cukur, pedagang bakso, hingga ojek online—yang selama ini sulit tersentuh layanan perbankan. Ini sudah dibuktikan dengan akad kredit BTN untuk pekerja informal di sejumlah proyek anggota Apersi,” ungkap Junaidi.

Data Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menunjukkan, sepanjang 2025 Apersi telah membangun 66.147 rumah subsidi, atau sekitar 29,88% dari total penyaluran KPR FLPP nasional sebesar 221.395 unit. Capaian ini menempatkan Apersi sebagai penyumbang terbesar kedua penyaluran KPR FLPP secara nasional.

Sementara itu, dalam rentang 2022 hingga 14 November 2025, Apersi telah menyalurkan 219.631 rumah subsidi dengan total KPR FLPP yang terserap mencapai sekitar Rp26,3 triliun. Pembangunan rumah tersebut tersebar di 5.416 perumahan yang berada di 311 kabupaten/kota di Indonesia.

Sebanyak 130.514 unit di antaranya merupakan rumah subsidi yang memanfaatkan KPR FLPP yang disalurkan oleh BTN. Artinya, porsi BTN mencapai 59,42% dari total KPR FLPP yang diserap anggota Apersi selama 2022–2025.

“Penyaluran KPR FLPP oleh Apersi dilakukan bersama bank-bank penyalur mitra BP Tapera, salah satunya BTN. Karena itu, sebanyak 3.100 anggota Apersi di sisa waktu Desember ini siap bekerja keras mewujudkan target KPR FLPP nasional tahun ini yang mencapai 350 ribu unit,” tegas Junaidi.

Toshiba Gelar Toshiba Japandi Style Exhibition

Bisnistoday- Toshiba Lifestyle Indonesia resmi menggelar Toshiba Japandi Style Exhibition bertajuk “Japandi Style: The Art of Essential Living” yang berlangsung pada 5-7 Desember 2025 di Avenue of the Stars, Lippo Mall Kemang.

Acara ini menghadirkan pengalaman gaya hidup Japandi yang menggabungkan teknologi unggulan dari Jepang dengan estetika Skandinavia yang modern dan berkelas, sekaligus memperkenalkan rangkaian Toshiba Japandi Series kepada publik.

Pengunjung dapat menikmati display produk Toshiba Japandi dalam nuansa Japandi yang elegan, serta mengikuti berbagai aktivitas bertema Jepang yang interaktif, mulai dari origami making dan Japanese fan painting yang dapat dibawa pulang, nail art dan photobooth, hingga menikmati snack Jepang gratis melalui permainan tradisional Jepang “Omikuji.”

Acara ini juga menghadirkan Omakase Matcha Experience, serta Japanese Omakase eksklusif bersama Chef Hideki, memberikan pengalaman kuliner Jepang premium bagi pengunjung terpilih. Selain itu, pengunjung dapat menikmati Japandi Cafe yang membagikan matcha gratis setiap hari selama pameran.

Rangkaian acara semakin meriah dengan penampilan spesial dari Hivi serta OomLeo Berkaraoke ft. Reza Chandika, yang menghadirkan suasana lebih seru.

Hafizh Maulana, Head of Marketing Communication Toshiba Lifestyle Indonesia, menyampaikan: “Japandi Style Exhibition kami hadirkan sebagai cara untuk membawa konsep Japandi lebih dekat kepada masyarakat. Melalui instalasi produk dan rangkaian aktivitas yang kami siapkan, kami ingin menunjukkan bagaimana desain Japandi Toshiba yang elegan serta fitur produk yang canggih dapat menjadi inspirasi untuk menciptakan rumah yang modern, elegan, namun tetap nyaman bagi penggunanya”, Dewi

BSN Ajak Santri Perkuat Literasi Ekonomi Syariah di Indonesia

BISNISTODAY.COM, Ponorogo – Sebagai negara Muslim terbesar di dunia dengan populasi umat Islam yang mencapai 87,2 persen dari total penduduk sebesar 229 juta jiwa, keberadaan perbankan syariah di Indonesia sangat dibutuhkan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Terlebih lagi, Indonesia memiliki ekosistem ekonomi syariah yang tersebar di berbagai sektor mulai dari lembaga keuangan, lembaga pendidikan, rumah sakit Islam, ormas Islam, hingga kebutuhan untuk pemenuhan produk halal maupun ibadah seperti haji dan umroh yang membutuhkan keberadaan perbankan syariah.

Potensi tersebut belum termasuk dengan keberadaan 30.494 pesantren yang saat ini memiliki sekitar 4.373.694 santri di seluruh Indonesia.

Hadirnya PT Bank Syariah Nasional (BSN) yang mengusung visi menjadi mitra utama keuangan keluarga yang berkah dan amanah diharapkan bisa memenuhi layanan syariah inklusif di Indonesia termasuk potensi besar di lingkungan pesantren tersebut.

BSN yang sebelumnya merupakan Unit Usaha Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau (UUS BTN), selama lebih dari 20 tahun telah menjadi salah satu pilar dalam memenuhi kebutuhan perumahan di Indonesia melalui solusi pembiayaan yang inovatif.

“Dalam menggerakkan ekonomi syariah, pesantren memiliki lima peran penting yakni sebagai pusat edukasi dan literasi, penggerak UMKM syariah, penguatan inklusi keuangan syariah, penguat ekonomi halal dan sebagai laboratorium ekonomi syariah,” kata Direktur Utama Bank Syariah Nasional (BSN) Alex Sofjan Noor, saat menyampaikan Kuliah Umum bertajuk “Peran Pesantren dalam Transformasi Ekonomi dan Perbankan Syariah yang Berkelanjutan di Era Digital”, di Universitas Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, Kamis (4/12).

Alex yang menjadi salah satu dosen tamu dalam rangkaian acara 13th ASEAN International Conference of Islamic Finance (AICIF) 2025 sekaligus peringatan 100 Tahun berdirinya Pondok Modern Darussalam Gontor tersebut, menjelaskan bahwa peran pesantren sebagai pusat edukasi dan literasi ekonomi syariah di Indonesia masih kecil perannya dibandingkan dengan Malaysia.

Berdasarkan data Islamic Finance Literasi, peran pesantren sebagai pusat edukasi dan literasi ekonomi syariah di Indonesia angkanya baru mencapai 39,11 persen, sementara di Malaysia mencapai 80,2 persen.

BSN mengajak kalangan pesantren maupun santri di seluruh Indonesia berkolaborasi dalam upaya meningkatkan peran sebagai pusat edukasi dan literasi ekonomi syariah.

BSN sendiri usai resmi menerima limpahan aset dan liability dari UUS BTN saat ini memiliki 36 kantor cabang 83 KCPS serta lebih dari 2.098 e-channel (ATM dan CRM). BSN akan memperluas jangkauan layanannya tersebut dengan produk-produk baru yang unik dan inovatif seperti KUR Syariah yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum termasuk yayasan pesantren maupun para santri untuk membuka usaha.

Selain itu BSN sedang menyiapkan aplikasi digital banking, yang diharapkan dapat memberikan pengalaman nasabah terbaik melalui layanan digital dan finansial yang komprehensif. Layanan tersebut diharapkan akan memberikan kemudahan transaksi layanan perbankan dengan cara yang lebih aman, cepat dan mudah serta sesuai dengan prinsip syariah.

Sementara itu Wakil Rektor II Universitas Darussalam Gontor (UNIDA Gontor) Setiawan bin Lahuri mengatakan bahwa kuliah umum yang dilakukan BSN ini tentunya memberikan masukan yang penting bagi mahasiswa UNIDA Gontor.

“Kita yang ada di pesantren ini tetap memiliki peran yang krusial dalam perkembangan perbankan nasional,” tuturnya.

Ditambahkan, kegiatan tersebut juga membuka wawasan mahasiswa bahwa mengembangkan ekonomi syariah di pesantren ini sangatlah memiliki peluang yang sangat besar.

“Harapan kita kepada BSN besar sekali. Kita berharap BSN bisa menjadi mitra utama pendidikan tinggi di Indonesia, sekaligus mitra utama kampus-kampus dan UMKM  agar pemberdayaan sektor ril terwujud,” ujar Setiawan.

–