Sriboga Berbagi Keceriaan Dengan 257 Anak Disabilitas
Kepedulian FIFGROUP Dengan Sesama
TRAS N CO Indonesia Apresiasi Brand-Brand Inovatif Dengan Penghargaan PERTAMA DI INDONESIA
Jakarta,
Bisnistoday.com-Inovasi menjadi sebuah kewajiban bagi sebuah perusahaan untuk
tetap bisa bertahan dan memenangkan persaingan di era kompetisi bisnis yang
sangat ketat ini. Karena itu spirit inovasi dan kreativitas dari setiap
perusahaan di Indonesia harus selalu diapresiasi dan dikembangkan, agar
perkembangan iklim bisnis bertambah sehat dan kompetitif.
Karena
itu, TRAS N CO Indonesia dan Media INFOBRAND.ID menggelar penghargaan Pertama
Di Indonesia (PERDI) yakni sebuah apresiasi dan pengakuan bergengsi yang
diberikan oleh kami, Tras N Co Indonesia bekerjasama dengan Media INFOBRAND.ID
kepada Perusahaan atau Merek atas sebuah prestasi, inovasi dan karya yang
berhasil diciptakan guna meningkatan daya jual produk atau jasa sehingga
menjadi yang “Pertama Di Indonesia” atau pioneer di kategori bisnisnya.
Untuk
ke empat kalinya TRAS N CO Indonesia dan Media INFOBRAND.ID sudah
menyelenggarakan award ceremony Penghargaan Pertama Di Indonesia (PERDI) ini.
TRAS N CO Indonesia tentu sangat bersyukur apresiasi ini dapat diterima dengan
baik oleh perusahaan inovatif untuk menegaskan posisinya di hadapan kompetitor
maupun penegasan di mata konsumen.
“Tentu
kami berharap di penyelenggaraan yang ke empat ini Penghargaan Pertama Di
Indonesia mampu memicu akan kepercayaan konsumen terhadap sebuah brand dan
mendorong mereka untuk terus menciptakan terobosan-terobosan baru dan mengejar
prestasi sebagai perusahaan inovatif di kategori bisnisnya,” kata Tri Raharjo
selaku Chairman & Founder TRAS N CO Indonesia.
Penghargaan
Pertama Di Indonesia (PERDI) ini diselenggarakan oleh TRAS N CO Indonesia
bekerjasama dengan INFOBRAND.ID sebagai Portal Brand Pertana Di Indonesia yang
hadir sebagai jawaban atas kebutuhan akan referensi dalam mengembangkan brand
di Indonesia.
Balutan
meriahnya rangkaian acara award ceremony penghargaan Pertama Di Indonesia
(PERDI) ini digelar di Hotel Shangri-La Jakarta 30 Mei 2018. 
Kriteria
Penghargaan Pertama Di Indonesia (PERDI)
TRAS
N CO Indonesia menetapkan tiga kriteria yang harus dipenuhi oleh perusahaan
tersurvey. Pertama, Perusahaan tersurvey wajib memiliki kantor perwakilan
dan/atau berdomisili di Indonesia.
Kedua,
Perusahaan tersurvey diapresiasi sebagai yang Pertama Di Indonesia dinilai
telah menciptakan inovasi produk atau jasa terbaru dalam kurun waktu 1 tahun
terakhir atau telah mengeluarkan produk atau jasa yang Pertama Di Indonesia di
kategori bisnisnya dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
Ketiga,
perusahaan tersurvey dinilai telah memenuhi syarat dan proses survey penilaian
oleh TRAS N CO Indonesia dan selanjutnya dapat mengikuti kegiatan pengabsahan
penghargaan sebagai yang Pertama Di Indonesia melalui verifikasi yang
dikirimkan oleh perusahaan terpilih. 
Metodologi
Riset 
Untuk
dapat menentukan Pemenang di kategori bisnis dan industrinya, maka Tras N Co
Indonesia melakukan survei terhadap 100 perusahaan yang terpilih dan tersurvei
pada periode Februari-April 2018, yang dinilai telah berhasil menciptakan
inovasi dan karya “Pertama Di Indonesia”.
Adapun
Metodologi Penilaian “Pertama Di Indonesia” berdasarkan tiga aspek penilaian
yaitu: The First Aspect yakni Perusahaan yang meraih “Pertama Di Indonesia”
memenuhi unsur Pertama di Indonesia di kategori produk atau pun jasa, baik
inovasi atau pun pionir di kategorinya.
Evidence
Aspect  bahwa perusahaan peraih Pertama
Di Indonesia memiliki alat bukti atau dapat dibuktikan melalui pemberitaan
media sebagai Pertama Di Indonesia untuk dikategori produk dan jasanya.
Validation
Aspect yakni perusahaan peraih Pertama Di Indonesia wajib menandatangani surat
validation data atau disclaimer sebagai Pertama Di Indonesia dan atau
dibuktikan dengan online validation survei melalui mesin pencari dan media
massa.
Peraih
Penghargaan PERTAMA DI INDONESIA
Berikut
ini ialah para peraih Penghargaan Pertama Di Indonesia (PERDI) yang digagas
oleh TRAS N CO Indonesia. Ada
11 Brand yang diapresiasi oleh TRAS N CO Indonesia dengan meraih Penghargaan
PERTAMA DI INDONESIA. Brand tersebut ialah :
AQUA
Japan (Kategori Mesin Cuci Khusus Hijab Pertama Di Indonesia), BTN (Kategori
Ajang Kompetisi mortgage technology untuk KPR pertama di Indonesia), Mustika
Ratu Beauty Queen (Kategori Inovasi make up series dengan brand Mustika Ratu
Beauty Queen yang mengandung ekstrak (minyak) biji kelor (Moringa Seed
Extract), Ammana.id (Kategori Fintech lending berbasis syariah pertama di
Indonesia), Solusi Martha Tilaar (Kategori Rangkaian Produk Organic Skin Care
Pertama Di Indonesia), Gery Saluut Malkist Matcha (Kategori Biskuit Malkist
Matcha Pertama Di Indonesia), SANKEN (Kategori Dispenser Dua Galon Pertama Di
Indonesia), CLEO (Kategori Galon Pertama Di Indonesia Yang Menggunakan Handle
Serta Bebas Bisphenol-A (BPA Free) Dan Air Minumm Kemasan Botol Smart 220ml,
Botol Kemasan Terkecil Dan Teringan Pertama Di Indonesia), KALSI JOINT COMPOUND
(Kategori Kompon Fibersemen Anti Retak Pertama Di Indonesia), BLINK CHARM
(Kategori Inovasi Precise Handmade Knitting Technology Pertama Di Indonesia
Untuk Bulu Mata Bawah), Richoco Nabati Combo (Kategori Wafer Cokelat dan Serbuk
Minuman Cokelat dalam satu kemasan Pertama Di Indonesia). /Dewi.
Sompo Insurance Luncurkan Unit Usaha Syariah Baru
Bisnistoday – Layanan usaha keuangan berbasis Syariah di Indonesia tengah berkembang pesat. Kekuatan ekonomi Syariah pun terbukti mampu bertahan ditengah kondisi krisis ekonomi yang melanda dunia.
Hal inilah yang membuat PT Sompo Insurance Indonesia (Sompo Insurance) melakukan ekspansi ke syariah yakni, Sompo Insurance Syariah.
Eric Nemitz, Chief ExecutiveOfficer, Sompo Insurance Indonesia menjelaskan, “Salah satu produk yang saat ini tengah marak dikembangkan di industri ekonomi adalah produk-produk Syariah. Melihat tren yang positif ini kami turut berperan serta dalam menjawab kebutuhan pasar Syariah dengan menghadirkan ‘Sompo Insurance Syariah’,” ujar Eric, yang ditemui di Jakarta, 24/05/18.
Eric berharap, Sompo Insurance Syariah dapat memenuhi kebutuhan pasar Syariah di tanah air dan bisa masuk ke dalam Top 10 perusahaan Syariah untuk asuransi umum di Indonesia”.
Walau baru resmi beroperasi pada 14 Agustus 2017 lalu, Sompo Insurance Syariah optimis dapat diterima oleh masyarakat tanah air.
Head of Sharia Sompo Insurance Rachman Mustafa mengatakan, pihaknya akan memasarkan produk syariah dengan terlebih dahulu memanfaatkan eksisting distribusi pemasaran.
Seperti misalnya Sompo Insurance akan lebih banyak memasarkan produk melalui bancassurance. Saat ini perusahaan telah bekerjasama dengan PT CIMB Niaga Syariah.
“Tahun ini kami akan targetkan meraih kontribusi Rp 15 miliar. Kami ingin perlahan mengembangkan bisnis,” ujar Rachman.
Ke depan, Sompo Insurance juga berencana menggaet satu partner perbankan syariah lagi untuk menggenjot penjualan produk asuransi syariah Sompo Insurance. Seperti diketahui, saat ini perusahaan sudah memasarkan dua produk asuransi syariah yakni kendaraan bermotor dan properti.
Ditemui di tempat yang sama, Ahmad Azharuddin Lathif, anggota Dewan Pengawas Syariah Sompo Insuranve Syariah mengatakan total pertumbuhan aset asuransi umum syariah sepanjang 2017 menunjukkan tren yang positif dengan peningkatan sebesar 11,94% diikuti dengan peningkatan nilai ekuitas sebesar 11,95%.
Sebagaimana tercatat dalam data statistik perasuransian Syariah yang dirilis oleh Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (ASSI) , total pertumbuhan asset Asuransi Umum Syariah sepanjang tahun 2017 justru menunjukkan tren positif dengan peningkatan sebesar 11,94% , diikuti dengan peningkatan nilai Ekuitas sebesar 11,95%. Dewi
Sompo Insurance Bidik Asuransi Perjalanan Wisata
 
Bisnistoday- Tumbuhnya sektor pariwisata di Indonesia secara signifikan dalam lima tahun terakhir ini, membuat PT Sompo Insurance Indonesia membidik asuransi perjalanan dengan mengeluarkan asuransi Sompo TravelFirst.
Angka leisure economy di tanah air meningkat dimana jumlah traveling melesat. Hal ini dipicu oleh maraknya maskapai penerbangan dan hotel yang memberikan harga murah hingga agen tur yang menawarkan paket-paket liburan terjangkau.
Berdasarkan publikasi Bank Indonesia (BI), pada semester I/2017 Wisatawan yang berpergian keluar Indonesia berjumlah 4,5 juta, sedangkan pada tahun 2016 total mencapai 8,5 juta wisatawan.
Eric Nemitz, Chief Operating Officer, Sompo Insurance Indonesia mengatakan “Pergeseran pola konsumsi masyarakat Indonesia dari non-leisure ke leisure dan tingkat kesadaran masyarakat yang semakin tinggi akan pentingnya memiliki asuransi perjalanan menjadikan kami optimis,” ujarnya saat ditemui di Astindo Fair, Jakarta 2/03/18.
Lanjut Eric, Produk asuransi perjalanan Sompo TravelFirst menjanjikan perlindungan bagi setiap transaksi pembelian tiket perjalanan baik untuk rute domestik maupun internasional, di mana pengunjung langsung mendapatkan perlindungan diri dan kompensasi biaya untuk pembatalan perjalanan secara gratis.
Secara rinci, Sompo memberi jaminan perlindungan atas kematian akibat kecelakaan pesawat terbang dengan total nilai manfaat mencapai Rp50 juta untuk rute domestik dan Rp200 juta untuk rute perjalanan internasional, juga kompensasi jika terjadi pembatalan perjalanan yang tidak terduga.
“Kami memberikan pelayanan yang lebih tidak hanya terbatas pada perlindungan diri saat perjalanan namun juga apabila terjadi pembatalan perjalanan yang meng-cover hingga Rp200 juta,” kata Eric.
Sedangkan keikutsertaan Sompo Insurance di Ajang Astindo Travel Fair 2018, Maria Susana selaku Head of Travel and Affinity, Sompo Insurance Indonesia menambahkan, “Pelanggan kami membeli Sompo TravelFirst dengan premi Rp 140 ribuan dan akibat travel delay ini, Pelanggan menerima pembayaran klaim sebesar Rp. 4.6 Juta dengan proses klaim yang sangat mudah dan cepat. Inilah salah satu bukti layanan Sompo TravelFirst untuk para Pelanggannya”, pungkas Maria Susana.
Di tahun ini Sompo Insurance memasang target total premi bruto tahun 2018 sebesar Rp2,34 triliun. Tahun 2017, premi bruto Sompo Insurance meningkat sebesar 17,2%, jauh di atas rata-rata pasar yang hanya 3,1%.
“Jumlah klaim kerugian 2017 meningkat 1,7% dibandingkan tahun lalu. Rasio kerugian klaim 2017 adalah 46,5%. Sedangkan 2016 adalah 44,8%,” ungkap Eric.
CONFIDENCE KESAYANGAN, PROGRAM BARU CONFIDENCE DAN ALFAMART
Bisnistoday.com-Popok Dewasa CONFIDENCE kembali hadir
memberikan apresiasi terhadap konsumen setia Confidence. Kini Confidence
bekerjasama dengan Alfamart seluruh Indonesia mengadakan program berhadiah
bertajuk CONFIDENCE KESAYANGAN.
Seperti dikatakan oleh Nirma Sofiawati, Head of Marketing
Adult Care PT Softex Indonesia, sebagai produsen Confidence, program dengan
tema “Kesayangan” ini diusung oleh Confidence untuk senantiasa mengingatkan
betapa besarnya kasih sayang yang telah diberikan oleh orang tua kepada kita.
“Dan saatnyalah kita sekarang memberikan yang terbaik
untuk orang tua kita. Contohnya memberikan Confidence, karena Confidence adalah
merek popok dewasa pilihan masyarakat Indonesia terbukti dengan enam tahun
berturut-turut mendapatkan Top Brand sebagai popok dewasa nomor satu di
Indonesia,” begitu tukas Nirma. 
Program CONFIDENCE KESAYANGAN ini menawarkan banyak
hadiah yang spektakuler, dengan hadiah Grand Prize berupa uang tunai sebesar Rp
10 juta, dua buah Samsung C9 Pro, 30 logam mulia, dan hadiah hiburan 250 voucher
belanja. Periode program ini berlangsung dari 1 Mei – 15 Juni 2018. Untuk
mengikuti program ini, caranya sangat mudah, beli popok dewasa Confidence
sebanyak-banyaknya di Alfamart, kemudian masukkan kode unik pada struk
pembelajaan di Alfamart ke www.tanyaconfidence.com/kesayangan. Untuk informasi
lebih lanjut, kunjungi FB Confidence Adult Care.
Terus Berinovasi
Popok dewasa Confidence memiliki kualitas terbaik yang
telah meraih banyak penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri. Confidence
adalah satu-satunya popok dewasa yang teruji klinis oleh Australian
Dermatologist sebagai popok dewasa yang aman bagi kulit sensitif. Confidence
juga telah mendapatkan penghargaan Top Brand selama enam tahun berturut-turut.
Sebagai expertis di bidangnya, Confidence selalu ingin
memberikan yang terbaik bagi konsumennya dengan cara terus berinovasi. Memiliki
range produk yang lengkap di Alfamart, di antaranya terdapat tipe perekat
Classic dan tipe celana — Confidence diharapkan bisa mendukung kebutuhan
konsumen di seluruh Indonesia sesuai dengan kebutuhannya. Tipe perekat sendiri
ditujukan untuk konsumen yang sedang bedrest, sedangkan tipe celana ditujukan
untuk konsumen yang masih aktif tetapi tidak ingin memiliki kesulitan dalam
menahan buang air kecil. (bar)
Indonesia Kendaraan Terminal Tawarkan Harga IPO di Kisaran Rp 1.610-Rp 2.250 per Saham
Jakarta,
Bisnistoday.com– Dalam due diligence meeting, Senin (28/5/2018), Anak usaha
PT Pelindo II- PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk  (IKT) menargetkan menghimpun dana maksimal Rp
903 miliar hingga Rp 1,26 triliun. IKT melepas harga saham di pasar perdana
(IPO) dikisaran Rp 1.610 – Rp 2.250. IKT menawarkan sebanyak-banyaknya
561.101.600 saham atau sebesar 30% dari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Perseroan,
Sesuai rencana, penawaran awal (bookbuilding) berlangsung
pada 24 Mei 2018 hingga 22 Juni 2018. Penetapan harga IPO diharapkan pada 25
Juni 2018, sedangkan pencatatan perdana saham (listing) di Bursa Efek Indonesia
(BEI) dijadwalkan pada 10 Juli 2018.
IKT yang dikenal juga sebagai IPC Car Terminal menunjuk dua
Penjamin Pelaksana Emisi Efek (Joint Lead Underwriters/JLU), yaitu PT Bahana
Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas. Sedangkan RHB bertindak sebagai Agen
Penjual Internasional (International Selling Agent).
IKT juga akan melakukan roadshow ke beberapa negara untuk
menawarkan saham perdananya kepada calon investor strategis. Investor yang
menjadi target perusahaan adalah perusahaan pengelola terminal pelabuhan,
perusahaan logistik, perusahaan perkapalan, perusahaan otomotif maupun industri
lainnya yang terkait dengan bisnis IKT.
Direktur Utama IKT Chiefy Adi Kusmargono, mengatakan,
roadshow dilaksanakan di Thailand, Singapura, Kuala Lumpur, Hong Kong, dan
London. Namun kata dia, sudah ada beberapa calon investor asal Korea yang
datang kepada IKT. Pihaknya juga akan melakukan kemitraan dengan operator
terminal terbesar di Asean. Caranya dengan membeli saham IKT.
“Kemitraan tersebut bertujuan untuk mengembangkan bisnis IKT
di Asean, Amerika Latin, Afrika, dan wilayah ekspor kendaraan lainnya. Saat
ini, pengelola terminal terbesar di Asean adalah PSA International Pte Ltd. Kita
optimistis, aksi korporasi mampu mencapai target,”ujar Chiefy dalam konferensi
pers, di Jakarta, Senin (28/5).
IKT akan mengalokasikan 50% dana hasil IPO untuk belanja
modal (capital expenditure/capex). Nilai belanja modal tersebut sekitar Rp 500
miliar. Kemudian  25% untuk perpanjangan
sewa lahan, dan sisanya untuk modal kerja. “Kami targetkan dana hasil IPO
sekitar Rp1 triliun an,” papar Sugeng Mulyadi, Direktur Keuangan PT Indonesia
Kendaraan Terminal Tbk.
Soal lahan, Chiefy, mengatakan, selama ini pihaknya sewa
lahan kepada Pelindo II dalam jangka pendek. Konsultan mengusulkan lebih
menguntungkan untuk membayar sewa jangka panjang 5 tahun di muka. Perseroan
juga akan mengalokasikan sebesar 25% dari dana IPO untuk modal kerja.
Direktur Utama Bahana PT Sekuritas Feb Sumandar selaku
penjamin pelaksana emisi belum mengumumkan berapa kisaran harga yang ditawakan
saat penawaran umum. Namun, target dana dana yang dihimpun dari aksi korporasi
ini sekitar Rp 1 triliun.
IKT merupakan perusahaan yang mengelola terminal yang secara
khusus diusahakan secara komersial untuk memberikan jasa pelayanan terminal kendaraan.
Adapun pelayanan jasanya meliputi Stevedoring, Cargodoring, Receiving, dan
Delivery. Selain itu juga melayani pelayanan jasa lainnya, yaitu Vehicle
Processing Center (VPC) dan Equipment Processing Center (EPC).
IKT didirikan sebagai entitas bisnis tersendiri pada 5
November 2012 dengan persentase kepemilikan saham PT Pelindo II (Persero)
sebesar 99% dan PT Multi Terminal Indonesia sebesar 1%.
Sebelum menjadi entitas bisnis tersendiri, IKT hanya sebuah
strategic business unit yang bernama Tanjung Priok Car Terminal (TPT), yang
pengelolaannya di bawah Kantor Pusat dan beroperasi sejak Juni 2007.
Chiefy Adi, mengatakan, IKT memiliki beberapa keunggulan, di
antaranya satu-satunya perusahaan yang mengelola terminal komersial yang
memberikan jasa pelayanan terminal kendaraan di negara terpadat ke-4 di dunia,
memiliki 100% captive market, dan margin bisnis tinggi.
Selain itu, perseroan memiliki pasar yang berkembang pesat,
basis klien yang solid, penguasaan lahan yang terjamin dan ekspansi yang
terencana dengan baik, serta tim manajemen yang sangat berpengalaman.
Sementara itu, Indonesia adalah negara dengan penjualan
mobil terbesar ke-17 di dunia dan nomor satu di Asean. Secara produksi,
Indonesia terbesar ke-18 di dunia dan nomor dua di Asean. Adapun pertumbuhan
produksi mobil di Indonesia secara tahunan mencapai 11,4% selama 2007-2017.
IKT menyediakan terminal yang disiapkan tak hanya untuk
mobil, melainkan alat berat, truk, bus, dan suku cadang. Perseroan mengelola
lahan seluas 31 hektare dengan kapasitas 700.000 unit kendaraan per tahun.
Sesuai rencana, pada 2022, IKT menargetkan lahan seluas 89,5
hektare dengan kapasitas 2,1 juta kendaraan. Dengan demikian, perseroan
diproyeksikan menjadi pengelola terminal mobil terbesar ke-5 di dunia.
Pada 2017, IKT membukukan pendapatan sebesar Rp 422,1
miliar, meningkat dibandingkan 2016 yang sebesar Rp 314,3 miliar. EBITDA naik
menjadi Rp 175,4 miliar dari Rp 133,4 miliar. Laba kotor naik menjadi Rp 208,6
miliar dari Rp 164,5 miliar, dan laba bersih melonjak menjadi Rp 130,1 miliar
dari Rp 98,4 miliar.
Adapun nilai aset per akhir 2017 mencapai Rp 336,3 miliar,
meningkat dibandingkan 2016 yang sebesar Rp 264,9 miliar. Liabilitas naik
menjadi Rp 99,2 miliar dari Rp 79,3 miliar dan ekuitas meningkat menjadi Rp 237
miliar dari Rp 185,6 miliar. Sementara itu, current ratio sebesar 3,3 kali,
naik dari 2,4 kali.
Sementara itu, rata-rata ROA dalam tiga tahun terakhir
mencapai 35,4%, margin EBITDA 40,4%, ROE 50,6%, dan ekuitas terhadap aset
69,8%. (Kormen)
BCA Siapkan Rp 45 Triliun untuk Uang Lebaran Tahun ini
Bisnistoday.com-Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA)
 Santoso, dalam buka puasa bersama media
di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Senin (28/5/208), mengatakan, BCA
menyiapkan uang kebutuhan lebaran sebanyak Rp 45 triliun.
“Ya untuk tahun ini BCA menyiapkan uang kebutuhan lebaran
sebanyak Rp45 triliun atau  naik sekitar  2,27% dari tahun sebelumnya, yaitu Rp44
triliun,”ujarnya.
Menurutnya,  perseroan menyiapkan dana itu untuk mendukung
kebutuhan uang tunai di cabang-cabang dan ATM BCA di seluruh Indonesia.
“Kami juga menyiapkan uang pecahan Rp50.000 – Rp100.000
untuk kebutuhan lebaran. Jadi selama 7 hari 24 jam, BCA harus siap membantu
nasabah. Jadi sudah siapkan uang cash untuk lebaran sebesar Rp45 triliun,
nantinya untuk operasional banking termasuk ATM,” ujarnya.
Santoso melihat, kini masyarakat sudah banyak memanfaatkan
transaksi non-tunai untuk segala kebutuhan pembayaran. Sehingga, BCA hanya
menambah sedikit jumlah uang tunai pada saat lebaran tahun ini.
Pada kesempatan yang sama, Direktur BCA Suwignyo Budiman,
mengatakan, BCA  mencatat transaksi
nontunai melalui kartu Flazz seharinya bisa mencapai 1 juta transaksi. Sebab,
pada era digital seperti sekarang ini penggunaan uang nontunai mulai mengalami
peningkatan.
“Yang banyak di-rolling cukup besar sehari sehari
tetapi rata 900.000 sampai satu juta transaksi. Sejak nontunai sudah naik
sekali. Banyak sekali,” ujarnya.
S
ementara penggunaan transaksi nontunai ini paling banyak
digunakan untuk pembayaran jalan tol, Transjakarta, Commuter Line, dan parkir.
Sementara sisanya digunakan untuk transaksi ritel.
Suwignyo, mengatakan,  untuk masa operasional BCA selama libur
lebaran, akan mengikuti aturan dari Bank Indonesia (BI). Namun, untuk tanggal
19-20 Juni 2018, akan ada sejumlah kantor cabang yang sudah siap melayani para
nasabah. (kormen)
IPO, Indonesia Kendaraan Terminal Tawarkan 30% Saham
Jakarta, Bisnistoday.com–PT Indonesia Kendaraan Terminal
Tbk (IKT) menawarkan sebanyak-banyaknya 561.101.600 saham atau sebesar 30% dari
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan, melalui Penawaran Umum Perdana
Saham (Initial Public Offering/IPO).
Sesuai rencana, penawaran awal (bookbuilding) berlangsung
pada 24 Mei 2018 hingga 22 Juni 2018. Penetapan harga IPO diharapkan pada 25
Juni 2018, sedangkan pencatatan perdana saham (listing) di Bursa Efek Indonesia
(BEI) dijadwalkan pada 10 Juli 2018.
IKT yang dikenal juga sebagai IPC Car Terminal menunjuk
dua Penjamin Pelaksana Emisi Efek (Joint Lead Underwriters/JLU), yaitu PT
Bahana Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas. Sedangkan RHB bertindak sebagai Agen
Penjual Internasional (International Selling Agent).
IKT yang merupakan anak usaha PT Pelabuhan Indonesia
(Pelindo) II atau Indonesia Port Corporation (IPC) akan mengalokasikan 50% dana
hasil IPO untuk belanja modal (capital expenditure/capex), 25% untuk
perpanjangan sewa lahan, dan sisanya untuk modal kerja. “Kami targetkan dana
hasil IPO sekitar Rp1 triliun,” papar Sugeng Mulyadi, Direktur Keuangan PT
Indonesia Kendaraan Terminal Tbk, dalam paparan Media di Hotel Mulia, Senayan,
Jakarta, Minggu (27/5/2018).
Direktur Utama Bahana PT Sekuritas Feb Sumandar selaku penjamin pelaksana emisi
belum mengumumkan berapa kisaran harga yang ditawakan saat penawaran umum. Namun,
target dana dana yang dihimpun dari aksi korporasi ini sekitar Rp 1 triliun.
Sementara Direktur Utama IKT Chiefy Adi Kusmargono mengatakan,
IKT merupakan perusahaan yang mengelola terminal yang secara khusus diusahakan
secara komersial untuk memberikan jasa pelayanan terminal kendaraan. Adapun
pelayanan jasanya meliputi Stevedoring, Cargodoring, Receiving, dan Delivery.
Selain itu juga melayani pelayanan jasa lainnya, yaitu Vehicle Processing
Center (VPC) dan Equipment Processing Center (EPC). “Kita optimistis, aksi korporasi mampu mencapai target, “ujarnya
IKT didirikan sebagai entitas bisnis tersendiri pada 5
November 2012 dengan persentase kepemilikan saham PT Pelindo II (Persero)
sebesar 99% dan PT Multi Terminal Indonesia sebesar 1%.
Sebelum menjadi entitas bisnis tersendiri, IKT hanya
sebuah strategic business unit yang bernama Tanjung Priok Car Terminal (TPT),
yang pengelolaannya di bawah Kantor Pusat dan beroperasi sejak Juni 2007.
Chiefy Adi, mengatakan, IKT memiliki beberapa keunggulan,
di antaranya satu-satunya perusahaan yang mengelola terminal komersial yang
memberikan jasa pelayanan terminal kendaraan di negara terpadat ke-4 di dunia,
memiliki 100% captive market, dan margin bisnis tinggi.
Selain itu, perseroan memiliki pasar yang berkembang
pesat, basis klien yang solid, penguasaan lahan yang terjamin dan ekspansi yang
terencana dengan baik, serta tim manajemen yang sangat berpengalaman.
Sementara itu, Indonesia adalah negara dengan penjualan
mobil terbesar ke-17 di dunia dan nomor satu di Asean. Secara produksi, Indonesia
terbesar ke-18 di dunia dan nomor dua di Asean. Adapun pertumbuhan produksi
mobil di Indonesia secara tahunan mencapai 11,4% selama 2007-2017.
IKT menyediakan terminal yang disiapkan tak hanya untuk
mobil, melainkan alat berat, truk, bus, dan suku cadang. Perseroan mengelola
lahan seluas 31 hektare dengan kapasitas 700.000 unit kendaraan per tahun.
Sesuai rencana, pada 2022, IKT menargetkan lahan seluas
89,5 hektare dengan kapasitas 2,1 juta kendaraan. Dengan demikian, perseroan
diproyeksikan menjadi pengelola terminal mobil terbesar ke-5 di dunia.
Pada 2017, IKT membukukan pendapatan sebesar Rp 422,1
miliar, meningkat dibandingkan 2016 yang sebesar Rp 314,3 miliar. EBITDA naik
menjadi Rp 175,4 miliar dari Rp 133,4 miliar. Laba kotor naik menjadi Rp 208,6
miliar dari Rp 164,5 miliar, dan laba bersih melonjak menjadi Rp 130,1 miliar
dari Rp 98,4 miliar.
Adapun nilai aset per akhir 2017 mencapai Rp 336,3
miliar, meningkat dibandingkan 2016 yang sebesar Rp 264,9 miliar. Liabilitas
naik menjadi Rp 99,2 miliar dari Rp 79,3 miliar dan ekuitas meningkat menjadi
Rp 237 miliar dari Rp 185,6 miliar. Sementara itu, current ratio sebesar 3,3
kali, naik dari 2,4 kali.
Sementara itu, rata-rata ROA dalam tiga tahun terakhir
mencapai 35,4%, margin EBITDA 40,4%, ROE 50,6%, dan ekuitas terhadap aset
69,8%. (Kormen)