Allegro W1 Filter Air Minum Canggih dan Modern

Bisnistoday – Setelah sukses meluncurkan Allegro S2 dan Allegro C1 pada akhir 2017 lalu, ADVANCE ditahun 2018 ini akan segera menghadirkan seri Allegro terbaru yaitu Allegro W1.

Berbeda dari pendahulunya, seri ini terbilang unik karena berbeda 180⁰ dari segi model dan ukuran. Dengan design yang lebih tipis dan compact, penempatan Allegro W1 tidak memerlukan lokasi yang luas, bahkan dapat dengan mudah ditempelkan pada dinding.Allegro W1 01web

“Allegro W1 ini memang sengaja di design begitu minimalis agar bisa digunakan siapa saja dan dimana saja. Ukurannya sangat slim, kurang lebih hanya sebesar LED TV 24 inch, jadi masyarakat yang tinggal di apartment pun bisa dengan mudah menggunakannya,” ujar Hendra, Sales and Marketing Director ADVANCE saat ditemui di Head Office ADVANCE baru-baru ini.

Allegro W1 ini juga sudah menggunakan teknologi 4 Steps Reverse Osmosis System yang sudah teruji mampu menghilangkan seluruh kandungan logam berat, kimia, dan unsur-unsur radioaktif dalam air.

Reverse Osmosis sendiri adalah sistem filterisasi air minum langsung dari kran berbentuk dispenser non gallon yang terbukti mampu menghasilkan air minum berkualitas dan benar-benar layak konsumsi.

Tambahan fitur Flush Function yang dapat membilas membran juga semakin menjamin terjaganya kualitas air minum yang dihasilkan. Kini dengan Allegro W1, Anda tak perlu lagi direpotkan dengan air kemasan isi ulang yang belum tentu terjamin kualitas air minum dan cara pendistibusiannya.

Meski belum resmi dijual di showroom dan counter ADVANCE, Hendra optimis produk ini akan menjadi primadona di tahun 2018. Sebagai bocoran, Allegro W1 siap diluncurkan Maret 2018 dan rencananya akan dilepas ke pasaran dengan harga kurang dari Rp.5 Juta saja. Dewi

Pengembangan Model Bisnis Agen Bank yang Berkelanjutan

Oleh Deputi Komisioner Edukasi Dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Sardjito.  Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Saat ini, Indonesia tercatat memiliki sekitar 17.000 pulau dan merupakan negara maritim terbesar di dunia. Selain itu, Indonesia memiliki berbagai potensi, antara lain: posisi geografis yang sangat strategis, iklim tropis, potensi yang besar di sektor sumber daya alam, dan keanekaragaman budaya dan keindahan alamnya.

Di tengah segala potensi tersebut, berbagai kerentanan masih menaungi perekonomian Indonesia, mulai dari ketimpangan kesejahteraan masyarakat sampai dengan rendahnya tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat.

Saat ini, jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai lebih dari 2 60 juta, dengan hampir setengah diantaranya tinggal di  daerah pedesaan dan daerah terpencil. Selain tu, data BPS bulan Maret 2017 menunjukkan bahwa masih terdapat 27,8 juta (10,64%) penduduk Indonesia yang masih dikategorikan sebagai penduduk miskin, dengan sekitar 17,1 juta atau sekitar 62% dari total penduduk miskin, merupakan penduduk pedesaan. Ini tentunya merupakan tanggung jawab kita bersama untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

Sementara itu, hasil survei nasional literasi dan inklusi keuangan tahun 2016 menunjukkan 67,8% masyarakat yang telah menggunakan produk dan layanan keuangan, namun hanya 29,7% masyarakat yang well literate. Hal ini menunjukkan banyak masyarakat yang telah menggunakan produk keuangan  tanpa dibekali pemahaman keuangan yang memadai.

Bahkan, Indeks literasi dan inklusi keuangan untuk masyarakat pedesaan menunjukkan nilai yang semakin rendah, yaitu hanya 23,9% masyarakat yang well literate dengan tingkat inklusi keuangan sebesar 63,2%.

Selain itu, tingginya area underbank di Indonesia juga menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang belum terlayani oleh lembaga keuangan formal.

Sektor jasa keuangan berkembang sangat dinamis dan cepat. Pergeseran preferensi masyarakat pada layanan digital dengan memanfaatkan penggunaan teknologi komputer, smartphone, dan penggunaan mobile internet telah memicu berkembangnya produk dan layanan keuangan di Indonesia serta dan tersedianya beragam akses keuangan. Fenomena perkembangan teknologi informasi tersebut terlihat pada data Januari 20161, antara lain: sekitar 88,1 juta penduduk (34%) aktif menggunakan internet, sekitar 79 juta penduduk (30%) aktif menggunakan social media, dan Terdapat 326,3 juta nomor HP terdaftar dan 162,3 juta unique mobile users dari 250 juta penduduk Indonesia.

Perkembangan teknologi informasi tersebut, tentu saja memberikan peluang yang sangat besar untuk meningkatkan pemerataan pendapatan dan pertumbuhan yang lebih inklusif. Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan pemerataan pendapatan adalah melalui penciptaan pusat-pusat ekonomi baru di berbagai daerah, dengan menggunakan teknologi informasi. Untuk mewujudkan hal tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa diperlukan langkah nyata secara bersama-sama dalam mendekatkan semua lapisan masyarakat dengan produk dan layanan keuangan, salah satunya melalui operasionalisasi jaringan agen industri jasa keuangan.

Presiden Jokowi telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 82 tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) dalam rangka meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan formal melalui peningkatan pemahaman dan ketersediaan produk keuangan formal sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat. SNKI ini akan berfungsi sebagai pedoman bagi Pimpinan Kementerian dan Lembaga dalam menetapkan kebijakan sektoral. Di tingkat nasional, juga telah dibentuk Dewan Nasional Keuangan Inklusif yang langsung dipimpin oleh Bapak Presiden. Peraturan Presiden tersebut menargetkan 75% masyarakat Indonesia telah menggunakan produk dan layanan keuangan di tahun 2019.

Sebagai upaya dalam        mencapai keuangan inklusif tersebut, pemerintah mencanangkan 5 pilar SNKI yaitu: edukasi keuangan, hak properti masyarakat, fasilitas intermediasi dan saluran distribusi keuangan, layanan keuangan pada sektor pemerintah, dan perlindungan konsumen.

Salah satu pilar SNKI, yaitu fasilitas intermediasi dan saluran distribusi keuangan, diperlukan untuk untuk memperluas jangkauan layanan keuangan untuk memenuhi kebutuhan berbagai kelompok masyarakat. Inovasi dalam penyediaan infrastruktur  layanan keuangan dan penyediaan berbagai saluran distribusi yang dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia perlu ditingkatkan sehingga seluruh masyarakat dapat menikmati produk dan layanan keuangan, tanpa terkecuali.

Model  Bisnis  Agen Bank

Model bisnis agen bank merupakan salah satu bentuk saluran distribusi yang mulai dikembangkan pemerintah untuk mengakomodasi wilayah-wilayah tertentu yang belum terjangkau produk dan layanan keuangan formal.

Layanan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangam Inklusif atau Laku Pandai, merupakan salah satu program OJK untuk menyediakan layanan perbankan atau layanan keuangan lainnya, melalui penggunaan agen Bank dan teknologi informasi.

Sampai dengan saat ini, telah terdapat 23 bank penyelenggara dengan total agen sebanyak 428. 852 agen yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Jumlah rekening yang telah dibuka melalui program ini sudah mencapai 11,8 juta rekening dengan total nominal mencapai 1,3 triliun rupiah.

Sejalan dengan OJK, Bank Indonesia juga memiliki visi yang sama dalam upaya meningkatkan perluasan akses keuangan melalui program Layanan Keuangan Digital (LKD). LKD merupakan kegiatan layanan jasa sistem pembayaran yang dilakukan tidak melalui kantor fisik, namun dengan menggunakan sarana teknologi antara lain mobile based maupun web based dan jasa pihak ketiga (agen).

Sampai dengan saat ini telah terdapat 5 bank dan 1 perusahaan telekomunikasi yang menjadi lembaga penyelenggara LKD. Total keseluruhan agen LKD saat ini telah mencapai 190.697 agen.

Dalam mewujudkan perluasan akses dimaksud, diperlukan langkah nyata secara bersama-sama. Upaya tersebut tidak hanya dilakukan oleh regulator keuangan, namun juga oleh seluruh stakeholders, khususnya industri jasa keuangan, untuk bersama sama menyediakan produk dan layanan keuangan yang mudah dan murah. Seluruh elemen perlu bersama-sama mencari terobosan untuk membuka akses keuangan dan memanfaatkan sumber dana yang ada untuk mendukung program pembangunan.

Hal lain yang  juga  penting  adalah  melakukan  edukasi  keuangan yang berkelanjutan guna meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang produk keuangan, meningkatkan kesadaran dan kebiasaan untuk menabung dan berinvestasi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Penyediaan akses keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat merupakan tanggung jawab kita semua. Hanya dengan keseriusan, dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak, pertumbuhan ekonomi melalui program keuangan inklusif ini dapat kita capai. Kita berharap bahwa “Riset Akselerasi Jaringan Keagenan Indonesia 2017” ini dapat menjadi salah satu terobosan dalam untuk memperluas akses keuangan untuk semua lapisan masyarakat.

Saya optimis bahwa pengembangan dan pemanfaatan teknologi Informasi di Industri jasa Keuangan akan memberikan nilai tambah dalam meningkatkan akses keuangan dan kemandirian finansial masyarakat. Hal ini pada akhirnya akan mewujudkan pemerataan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

(Tulisan ini disarikan dari keynote speech Deputi Komisioner Edukasi Dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Sardjito, pada Seminar Pengembangan Model Bisnis Agen Bank yang Berkelanjutan,” yang di gelar di Ballroom A, Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa, 5 Desember 2017). kormen

 

 

 

Dirjen Hubla Kukuhkan Auditor ISM Code BKI

Bisnistoday- Dalam rangka meningkatkan kualitas keselamatan pelayaran nasional, Dirjen Hubla Kementerian Perhubungan yang diwakili oleh Direktur Perkapalan & Kepelautan , Capt. Rudiyana didampingi Direktur Klasifikasi PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero)/BKI – Capt. Iman Satria Utama mengukuhkan Auditor ISM Code (International Safety Management Code) PT BKI. Pengukuhan tersebut dilaksanakan di Direktorat Perkapalan dan Kepelautan Kementerian Perhubungan, Rabu (2/8).

“Sesuai dengan mekanisme bahwa auditor yang ditunjuk dalam konteks otorisasi ISM Code harus melalui mekanisme pengukuhan oleh Flag State dalam hal ini Pemerintah Indonesia yang mempunyai kewenangan”, ujar Sekretaris Perusahaan PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero)/BKI – Saifuddin Wijaya.

Ia menambahkan pengukuhan Auditor ISM Code kali ini dilaksanakan sesuai mekanisme pengukuhan aturan International Maritime Organization/IMO, dimana setiap auditor ISM Code BKI sudah dibekali dengan Sertifikat dan Surat Keputusan (SK) Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan No. UM.008/50/9/DJPL-17 tentang pengukuhan Auditor International Safety Management Code di Lingkungan PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) tahun 2017.

Sebagaimana pengukuhan yang dilaksanakan secara simbolis pada tanggal 16 & 24 Mei 2017 yang lalu di Hotel Alila Jakarta Pusat, maka dalam pengukuhan kali ini para auditor sudah mendapatkan legitimasi secara hitam diatas putih dengan adanya SK dan Sertifikat dari Pemerintah RI.

“Hal ini makin meningkatkan kepercayaan diri kita pada saat nanti di lapangan dalam melaksanakan tugas”, ujar Saifuddin.

Sejak Tahun 1996 BKI telah diberikan kepercayaan (otorisasi) untuk audit ISM Code dalam hal DOC dan SMC. Namun dalam perkembangannya, mekanisme wajib tidak hanya bagi BKI sebagai institusinya, tetapi auditornya juga dikukuhkan harus melalui mekanisme pengukuhan sesuai aturan internasional.

ISM Code ini konteksnya adalah aturan manajemen keselamatan pelayaran tetapi tidak dari sisi teknis dan fisik kapal, tapi lebih kepada bagaimana manajemen pengelolaan keselamatan pelayaran baik di kantor perusahaan pelayarannya, maupun manajemen keselamatan di atas kapalnya.

“Jadi, sebenarnya ISM Code ada dua sertifikat yang harus dimiliki Pelaku Industri Pelayaran yakni DOC (Document of Compliant) untuk perusahaan pelayaran yang mengoperasikan kapal dan SMC (Safety Manajemen Certificate) untuk kapal yang dioperasikan”, pungkasnya. Dewi

Listrik 35.000 MW dan Kepretan Rajawali yang Akhirnya Terbukti

Oleh:  Edy Mulyadi, Direktur Program Centre for Economic and democracy Studies (CEDeS).

Saat membuka acara GE: Powering Indonesia di Jakarta, kemarin (19/7), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memastikan program pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW baru akan selesai 2025. Dalam tiga tahun ke depan yang dapat dikejar sekitar 20.000 MW.

Sebelumnya, pada 25 Januari 2017 silam, dia juga mengatakan proyek pembangkit listrik 35.000 MW tidak akan rampung di 2019. Saat itu Jonan menepis anggapan mega proyek kelistrikan sengaja dihentikan atau tidak dilanjutkan hingga mencapai 35.000 MW. “Bukan di stop, tapi memang tidak bisa selesai di 2019,” ungkapnya.

Dua pernyataan senada oleh orang yang sama dalam kurun waktu yang berbeda menunjukkan konsistensi si pembuat pernyataan. Intinya, target pembangunan pembangkit 35.000 MW dalam lima tahun (2014-2019) tidak bisa dicapai, tidak realistis. Atau, dalam frase yang agak halusnya, terlalu ambisius.

Kalau seorang menteri yang paling bertanggung jawab di bidang energi sudah menyatakan demikian, masakah kita masih meragukan? Masakah kita tetap ngotot dengan pendapat, bahwa target pembangunan yang 35.000 MW itu masuk akal dan bisa dieksekusi?

Kalau anda termasuk dalam kelompok yang ini, wah, repot kita melanjutkan diskusi. Kecuali, sampeyan bisa menjelaskan secara teknis dan substantif dari sikap ngotot tersebut. Tapi jika tidak bisa, ya maaf, itu namanya degil.

Warning RR

Sekadar menyegarkan ingatan lama (maksud saya, tidak terlalu lama juga), pernyataan senada Jonan sebetulnya sudah disampaikan Rizal Ramli. Waktu itu, Agustus 2015, beberapa hari setelah dilantik sebagai Menko Maritim (dan Sumber Daya), dia menyatakan rencana pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW tidak realistis.

Menurut dia, target super-ambisius tersebut disusun hanya untuk menyenangkan pimpinan alias bos belaka. Selain itu, praktik di lapangan berbagai proyek tadi sudah habis dibagi-bagi kepada para kroni para pejabat tertentu. RR menyebut para birokrat itu dengan Pengpeng, penguasa merangkap pengusaha.

Gara-gara pernyataannya itu, sejumlah pihak jadi uring-uringan. Umumnya mereka menyebut RR telah bertindak tidak etis. Kok bisa-bisanya mengkritisi program Pemerintah, sementara yang bersangkutan adalah menteri yang berada dalam satu rangkaian gerbong Jokowi? Kalau mau ribut, mbok saat sidang-sidang kabinet saja. Tidak di ruang publik. Gitu!

Selanjutnya koor bahwa RR menimbulkan kegaduhan pun ramai-ramai didendangkan. Dengan bantuan jaringan media yang tidak paham dan atau telah dikooptasi, koor ini kian lama kian nyaring saja. Opini masyarakat digiring sedemikian rupa, sehingga seolah-olah RR adalah duri dalam daging yang kudu dicabut dari kabinet.

Orang yang paling kencang berbunyi adalah Wapres Jusuf Kalla. Politisi berlatar belakang saudagar ini bahkan menuding RR tidak paham soal listrik. JK mengatakan, target 35.000 MW itu merupakan program Presiden Jokowi yang disusun dengan asumsi ekonomi tumbuh 7% per tahun. Dia bahkan menyarankan agar aktivis mahasiswa ‘78 tersebut belajar dulu soal listrik baru berkomentar.

Mungkin karena disebut tidak paham, gaya aktivis RR jadi terpantik. Secara terbuka dia melemparkan tantangan debat di hadapan publik kepada JK soal listrik. Keruan saja tantangan ini seperti menjadi pembenaran bahwa RR telah bertindak (sangat) tidak etis. Mosok menantang debat Wapres yang jadi atasan menteri? Setelah itu, orkhestra agar menteri yang dikenal dengan jurus Rajawali Kepret dibuang dari kabinet pun kian lantang saja.

Ngomong-ngomong, saat itu saya termasuk yang berpendapat RR telah berbuat tidak elok, lho. Mosok  menteri menantang Wapres yang jadi atasannya untuk debat terbuka.

“Kamu salah. Atasan saya itu Presiden. Kamu baca lagi konstitusi kita. Menteri itu pembantu Presiden, bukan Wapres. Jadi, atasan saya itu Presiden Jokowi,” ucapnya, suatu sore, saat saya sampaikan pendapat saya tadi. Skak mat!

Jokowi bilang, “mangkrak!”

Sejatinya, sebelum Jonan bersuara, Presiden Jokowi sudah mengendus bahwa mega proyek ini bakal treseok-seok. Lelaki asal Solo itu bahkan jelas-jelas menyebut mangkrak! Pasalnya, progres pembangunannya amat lambat. Bayangkan, sampai 24 November 2016, yang berhasil dieksekusi hanya 36% dari target kumulatif tahun 2016.

Seperti pada kasus perpanjangan kontrak JITC dan Hutchinson, pembelian pesawat berbadan lebar Garuda, dan beberapa  lainnya, kepretan RR soal proyek listrik ini juga akhirnya terbukti benar. Kita memang tidak bakal sanggup mengeksekusi proyek sangat ambisius yang tidak realistis itu. Tim ahli yang dibentuk RR waktu masih menjadi Menko menyimpulkan sampai 2019, paling banter yang bisa dibangun hanya 17.000-18.000 MW. Itu pun sudah luar biasa. Pasalnya, dalam 10 tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudoyono, cuma bisa membangun proyek listrik 7.919 MW.

Menko yang kemudian dicopot karena menghentikan proyek reklamasi 17 pulau di Pantai Utara Jakarta itu, akhirnya terbukti benar. Terlampau banyak kendala yang mesti diterabas. Bukan cuma soal regulasi dan peraturan yang masih berbelit, tapi kemampuan menyelesaikan secara teknis di lapangan juga tidak memungkinkan.

Batu sandungan di lapangan yang dimaksud itu antara lain, ihwal penyediaan lahan, negosiasi harga, proses pengadaan, dan masalah perizinan. Sudah? Tidak juga. Karena masih ada persolan lain yang membelit. Yaitu, kinerja pengembang dan kontraktor, serta manajamen proyek.

Dari internal pemerintah juga bukan sepi hambatan. Masalah klasik yang selalu muncul adalah perkara koordinasi lintas sektoral. Masih kuatnya ego sektoral masing-masing kementerian dan lembaga tetap saja jadi hambatan yang lumayan serius. Soal lain yang juga sering jadi sandungan adalah jaminan pemerintah, tata ruang, dan masalah hukum.

Belum lagi keberadaan para mafia listrik di lingkaran Istana yang tetap saja eksis. Presiden dan Wapres boleh saja berganti, mafia tetap saja bercokol. Mereka hanya memegang lisensi tanpa sanggup merealisasi. Namanya juga calo, menunggu pihak yang berani bayar tinggi. Semua itu jadi pekerjaan rumah yang sepertinya nyaris mustahil dituntaskan dalam tempo singkat.

Untung gagal

Mencermati perkembangan terakhir proyek lsitrik 35.000 MW, saya kok malah jadi bersyukur proyek ini tidak purna pada 2019. Sebabnya, pertama, bangsa ini tidak dianugrahi kesaktian tokoh dongeng Bandung Bondowoso. Itu lho, ksatria yang sanggup menyelesaikan pembangunan 1.000 candi dalam semalam saja. Jadi, yang memang mustahil mengebut proyek 35.000 MW dalam tempo lima tahun saja.

Kedua, ini yang lebih penting, kalau pun bisa proyek diselesaikan, bakal menimbulkan masalah teramat serius bagi PT PLN (Persero). Saat itu akan terjadi kelebihan tenaga listrik (excess power) di atas kebutuhan beban puncak sebesar 21.331 MW. Angka ini muncul dengan asumsi proyek 35.000 MW sukses, ditambah dengan kapasitas terpasang yang ada pada 2014, maka total total produksi pada 2019 mencapai 95.331 MW. Padahal, saat itu, dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 7% per tahun, kebutuhan beban puncaknya hanya 74.000 MW.

Dengan berkaca pada pertumbuhan riil per tahun yang cuma 5%, maka angka kebutuhan listrik pada saat beban puncak yang terjadi akhir 2019 tentu tidak sampai 74.000 MW. Artinya, daya yang idle menggelembung lagi, jauh di atas 21.331 MW.

Pada titik inilah musibah besar bakal terjadi pada PLN. Sesuai aturan yang ada, PLN diharuskan membeli minimal 72% dari kapasitas listrik yang dihasilkan swasta. Kewajiban itu berlaku, tidak peduli listriknya terpakai atau tidak. Untuk itu, perusahaan pelat merah yang memproduksi setrum itu kudu merogoh kocek tidak kurang dari US$10,763 miliar untuk membeli kapasitas listrik swasta yang idle tadi.

Kalau ini benar-benar terjadi, tidak bisa tidak, pasti PLN bangkrut. Itulah sebabnya saya bersyukur proyek 35.000 MW yang super-ambisius tidak terwujud. Alhamdulillah… (*)

 

 

BCA Konsisten Salurkan Pembiayaan Kredit di Sektor Pertanian dan Pangan

Bisnistoday- PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan dan kemakmuran para petani di Indonesia. Dalam rangka mendukung program Akselerasi Keuangan Sinergi & Inklusi (AKSI) Pangan yang dicanangkan oleh Pemerintah, BCA berkomitmen meningkatkan pembiayaan khususnya Kredit Usaha Rakyat bagi para petani dan industri berbasis pangan agar dapat meningkatkan produktivitasnya secara optimal.

Hadir dalam acara peluncuran Akselerasi Keuangan Sinergi & Inklusi (AKSI) Pangan, Kepala Kantor Wilayah V BCA Lukman memberikan apresiasi terhadap pemerintah akan komitmen dan kerja kerasnya menjaga stabilitas komoditas pangan di Indonesia. Dalam acara tersebut, BCA berpartisipasi menyerahkan secara simbolis Kredit Usaha Rakyat senilai Rp30 juta kepada Yohanes De Brito Dedy Putranto di Payakumbuh, Padang, Sumatera Barat, Senin (30/01). Usaha debitur sendiri merupakan bisnis budidaya tanaman hidroponik yang saat ini sedang berkembang pesat di Padang dam diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat akan sayuran dan buah yang higienis di pasaran.

“BCA tentunya akan senantiasa mendukung program AKSI Pangan yang dicanangkan pemerintah. Kami berharap program ini dapat sukses menjangkau petani dan industri berbasis pangan secara langsung tidak hanya di Payakumbuh tetapi juga di berbagai daerah di Indonesia. Adalah komitmen kita bersama untuk meningkatkan kesejahteraan para petani yang telah berjasa selama ini menciptakan ketahanan pangan di Indonesia, ujar Lukman.

Program AKSI Pangan ini merupakan inisiatif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Pertanian yang bersinergi bersama Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Kementerian Koperasi dan UKM, dan Asosiasi dan Industri Jasa Keuangan. Sasaran utama adalah ketahanan pangan dan kestabilan harga 11 komoditas unggulan yaitu padi, jagung, kedelai, daging, kakao, bawang, cabai, gula, kopi, kelapa sawit, dan karet. Dalam rangka mendukung kesuksesan program ini, BCA berkomitmen untuk meningkatkan kredit perbankan di sektor pertanian, khususnya bagi para petani dan industri berbasis pangan, agar mereka mampu memproduksi tanaman pangan secara lebih mudah, efektif, dan efisien.

Melalui skema pembiayaan kredit yang tersedia, kami berharap para petani tidak perlu lagi bergantung kepada tengkulak untuk memproduksi dan menjual hasil pertaniannya, sehingga nantinya dapat memperpendek rantai pasok komoditas dari petani langsung ke konsumen akhir, tambah Lukman.

Program AKSI Pangan ini memberikan peluang bagi BCA untuk mendiversifikasi pembiayaan ke sektor pertanian yang tak pelak juga merupakan motor penggerak pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Program ini juga berkontribusi mengakomodir upaya BCA untuk menyalurkan kredit usaha rakyat secara lebih merata di berbagai pelosok Indonesia. Di BCA sendiri, penyaluran pembiayaan ke sektor pangan sepanjang 2016 mencapai Rp26,5 triliun. Fasilitas pendanaan tersebut pada umumnya digunakan debitur untuk kebutuhan investasi dan modal kerja.

“Besar harapan kami program AKSI Pangan ini dapat menciptakan lapangan pekerjaan, mensejahterakan petani dan meningkatkan produktivitas pertanian, sehingga mampu menciptakan ketahanan pangan dan menjaga kestabilan harga pangan di Indonesia, tutup Lukman.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) merupakan salah satu bank terkemuka di Indonesia yang fokus pada bisnis perbankan transaksi serta menyediakan fasilitas kredit dan solusi keuangan bagi segmen korporasi, komersial & UKM dan konsumer. Pada akhir Desember 2016, BCA melayani lebih dari 15 juta rekening nasabah dan memproses jutaan transaksi setiap harinya didukung oleh 1.211 kantor cabang, 17.207 ATM dan lebih dari 400 ribu mesin EDC serta transaksi melalui layanan internet banking dan mobile banking yang dapat diakses 24 jam. (kormen).

TKDN Hulu Migas Capai 50%, Ini Peluang Bisnisnya

Bisnistoday-Nilai komitmen pengadaan barang dan jasa di industri hulu migas periode Januari – Oktober 2016 mencapai US$6,23 miliar atau sekitar Rp80,1 triliun. Persentase tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) berdasarkan biaya (cost basis) sebesar 49,9 persen. “Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan TKDN di industri hulu migas,” kata Deputi Pengendalian Dukungan Bisnis, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Rudianto Rimbono saat membuka Forum Supply Demand di Batam, Rabu (23/11).

Dia menjelaskan, upaya peningkatan kapasitas nasional pada industri hulu migas perlu dukungan dari Pemerintah. Dicontohkan, payung regulasi yang dapat memberikan keberpihakan dan kepastian pasar bagi pemilik teknologi untuk meningkatkan investasinya di dalam negeri.

Forum Supply Demand merupakan pertemuan koordinasi dan kerja sama antara SKK Migas dengan pelaku pengelolaan rantai suplai dan fungsi pengguna di Kontraktor KKS, dan penyedia barang jasa hulu migas. Tujuannya, untuk mengkonsolidasi data antara kebutuhan dengan data kemampuan pasokan dari industri di dalam negeri. Selain itu, diharapkan dapat dihasilkan terobosan dalam pengelolaan rantai suplai guna meningkatkan efisiensi, penyederhanaan proses tender, efektivitas dalam mendukung operasional hulu migas, dan penciptaan multiplier effect bagi perekonomian nasional. “Tentunya dengan tetap sesuai kebijakan dan regulasi yang ada,” kata Rudianto.

Dia mengatakan, terdapat tantangan yang dihadapi antara lain, aspek kualitas, harga, dan tata waktu penyelesaian dari produk barang/jasa dalam negeri perlu ditingkatkan. Menurutnya, untuk meningkatkan daya saing industri dalam negeri, struktur biaya yang harus ditanggung oleh industri di dalam negeri harus dikurangi.

Peningkatan kapasitas nasional yang dilakukan antara lain transaksi pembayaran melalui bank BUMN/BUMD. Periode April tahun 2009 hingga Oktober 2016 tercatat transaksi di bank BUMN/BUMD sebesar US$57,55 miliar atau sekitar Rp748 triliun. Selain itu, sektor hulu migas menyimpan dana rehabilitasi pasca operasi (abandonment and site restoration/ASR) di Bank BUMN. Sampai 30 September 2016 tercatat penempatan dana ASR di Bank BUMN telah mencapai US$840 juta atau sekitar Rp11 triliun. Begitu juga dengan peningkatan nilai pengadaan barang dan jasa industri hulu migas yang dilaksanakan oleh BUMN, seperti PT. Pertamina (Persero), PT. Elnusa, PT. Wijaya Karya, PT. Rekayasa Industri, dan PT. PAL. Periode 2010 – 2016 nilai pengadaan sebesar US$5,63 miliar atau sekitar Rp73,5 triliun. “Semua ini dampak berganda (multiplier effect) dari kegiatan hulu migas pada perekonomian nasional,” kata Rudianto.

Tidak hanya itu, di tengah lesunya harga minyak, SKK Migas bersama kontraktor kontrak kerja sama melakukan penghematan melalui pengadaan bersama dan optimalisasi pemanfaatan aset. Untuk tahun ini, per Oktober 2016, penghematan pengadaan bersama mencapai US$187 juta atau sekitar Rp2,44 triliun. Sedangkan optimalisasi pemanfaatan aset sebanyak US$19,2 juta atau sekitar Rp250 miliar. Pengadaan bersama adalah pengadaan kolektif yang dilakukan kontraktor KKS yang beroperasi di wilayah berdekatan. Adapun optimalisasi pemanfaatan aset adalah pemanfaatan aset milik kontraktor oleh kontraktor lain.

Laporan: Kormen

Email: kormenjurnalis@gmail.com

Inilah Solusi Penyimpan Data yang Sempurna dari QNAP, untuk Pengguna Rumahan Hingga Bisnis

bisnistoday- QNAP Systems, Inc. (QNAP) dalam ajang QNAP World Tour 2016 mengundang seluruh dunia menjadi saksi peluncuran sistem operasi NAS yang paling canggih di dunia yaitu QTS 4.3 baru dengan fitur-fitur bisnis, multimedia dan produktivitas yang luar biasa. QNAP World Tour 2016 yang diselenggarakan di 20 kota di 18 negara akan memberikan wawasan kunci mengenai kesempatan dan potensi yang hanya dapat diberikan oleh QTS 4.3. Di Indonesia, QNAP World Tour 2016 akan diselenggarakan di Intercontinental MidPlaza Hotel, 22 November, 2016

 Arthur Yeh  selaku Head of Business Development, QNAP  Asia Pacific mengatakan,  QTS 4.3 adalah sistem operasi NAS baru dari QNAP yang memberikan tidak hanya perubahan tampilan, tapi aplikasi terbaru seperti Qcontactz, QmailAgent, Qfiling, QVPN, Hybrid Backup, serta peningkatan performa dan fitur dari aplikasi yang sudah ada.  “Kesemuanya ini ditunjukkan untuk memberikan solusi NAS yang sempurna untuk pengguna rumahan hingga bisnis. QNAP NAS dapat digunakan untuk membangun private cloud (Qsync), aplikasi transfer data dengan kecepatan tinggi (network card up to 40Gb), virtualisasi (Virtualization Station), media playback, dan untuk video editing (Thunderbolt NAS),” papar Arthur Yeh.

Sementara itu,  Menurut Agustian Purnama, Sales Manager QNAP  Indonesia, “Pada event ini QNAP juga mengajak beberapa vendor untuk memberikan solusi lengkap untuk penggunaan NAS seperti Seagate, NetJapan, Avtech, AMD, Ncomputing, Doccept, Net Gain, dll. Semua vendor tersebut terintegrasi dengan QNAP NAS dan memberikan solusi sesuai kebutuhan user. Seagate memiliki hardisk Ironwolf dan Ironwolf Pro untuk NAS serta SkyHawk untuk Surveillance System (DVR/NVR). Software backup dari NetJapan yaitu ActiveImage Protector. IP Camera dari Avtech, Serta Kartu Video Grafis dari AMD yang dapat meningkatkan kemampuan QNAP NAS dalam mengolah video,”QTS 4.3 memberikan sejumlah kelebihan yaitu:

Manfaat Bisnis

Menampilkan keandalan, keamanan, dan kinerja tinggi, QNAP NAS yang business-ready adalah perangkat terpercaya untuk infrastruktur TI anda. QTS 4.3 menambahkan lebih banyak aplikasi dan fitur bisnis untuk memaksimalkan efisiensi dan kinerja, menjamin layanan setiap saat.

Hiburan Multimedia

Dengan antar muka yang telah dikembangkan dan aplikasi multimedia yang jumlahnya terus bertambah, QTS 4.3 menghilangkan hambatan dan mendefinisi ulang NAS sebagai sebuah total media center dengan menyediakan pengalaman multimedia universal di semua perangkat dan seluruh rumah digital.

Meningkatkan Produktivitas

QTS 4.3 didorong oleh teknologi pintar yang mengotomatisasi tugas-tugas rutin dan meningkatkan efisiensi sistem – membuat Anda dapat memfokuskan seluruh produktivitas Anda ke proyek Anda. Terlebih lagi, Anda dapat membawa seluruh aplikasi IoT Anda dalam kehidupan hanya dengan satu klik.

 Mengenal QNAP

 Network Attached Storage (NAS) QNAP adalah sistem yang terdiri dari satu atau lebih hard drive yang selalu terus-menerus terhubung ke internet. QNAP menjadi back up “penghubung” atau unit storage yang menyimpan seluruh file dan media penting milik kita seperti foto, video dan musik. Bayangkanlah QNAP menjadi hard drive eksternal kita, namun bukannya dibawa kemana saja, ia diletakan di rumah dan dapat diakses oleh kita dan keluarga kita untuk digunakan setiap saat dan dari mana saja.

QTS dirancang untuk memberikan layanan dan kinerja yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan kita dalam berbagi file, manajemen storage, backup, lingkungan virtual, multimedia, dan banyak lagi. Dengan QNAP App Center, pengguna dapat dengan mudah menikmati aplikasi bisnis dan hiburan yang dahsyat langsung dari perangkat Mobile seperti tablet ataupun smartphone android dan IOS anda.

Mengapa Anda Memerlukan Sebuah QNAP

 Kami tahu Anda tidak sering memikirkan tentang storage, jadi kami membuat sebuah solusi untuk Anda. Menyimpan dengan QNAP akan membuat anda berpikir ulang cara anda menyimpan, dan bagaimana anda menggunakan ulang dan mengunjungi lagi file anda.

Backup File

Tidak pernah lagi kehilangan file dengan menggunakan QNAP NAS. Ia bertindak sebagai solusi backup jika sesuatu terjadi, seperti kegagalan fungsi hard-drive, atau bahkan kehilangan computer atau laptop.

Memusatkan Lokasi dan Mengelola File Anda

Pernahkan anda mengalami kesulitan saat ingin meng-akses sebuah file yang disimpan di perangkat lain? Memusatkan lokasi file dengan QNAP mempermudah Anda atau teman, keluarga, rekan kerja untuk mengakses file dari mana saja, setiap saat.

 Berbagi File

“Bagaimana kamu ingin saya mengirimnya?” adalah apa yang anda dan saya dengar setiap hari saat bekerja dengan rekan kerja atau rekan dalam kelompok. Daripada menunggu sebuah file diunggah atau dilampirkan di email anda, anda dapat dengan mudah mengirimkan file dengan membagikan link unik dari file proyek, album film dan musik.

Storage Ekstra

File kita menjadi bertambah lebih besar seiring standar resolusi-tinggi menguasai industri elektronik masyarakat. QNAP selalu memainkan peran yang bermanfaat dalam memusatkan file seperti foto, video, musik, film yang tidak anda inginkan hilang.

 Melindungi File

Daripada menyimpan file di public cloud, QNAP bertindak sebagai ‘personal cloud’, yang didedikasikan untuk anda, dan hanya anda seorang. Ia melindungi, aman dan handal.

 Akses Remote

QNAP menjadi perangkat backup eksternal, tapi bahkan lebih kuat karena ia terhubung ke internet unda anda mengaksesnya darimana saja, setiap saat. QNAP memberikan banyak aplikasi di telepon untuk dinikmati dan dimanfaatkan oleh pengguna.

QNAP Systems, Inc.

QNAP Systems, Inc. “Quality Network Appliance Provider” bertujuan untuk memberikan penawaran lengkap Network Attached Storage (NAS) tercanggih dan solusi Network Video Recorder (NVR) dengan fitur yang mudah digunakan, operasional yang tangguh, kapasitas storage yang besar, dan kehandalan yang terpercaya. QNAP menggabungkan teknologi dan desain untuk menampilkan produk berkualitas yang secara efektif meningkatkan efisiensi bisnis dalam hal berbagi file, aplikasi virtualisasi, manajemen storage dan surveillance dalam lingkungan bisnis, serta memperkaya dunia hiburan bagi pengguna di rumah dengan menawarkan pengalaman multimedia center yang menyenangkan. Berkantor pusat di Taipei, QNAP memberikan solusinya ke pasar global dengan inovasi tanpa henti.

 

Editor: kormen

Email: kormenjurnalis@gmail.com

IWAN SUNITO, Anak Hutan Kalimantan Jadi Raja Properti Australia

(bisnistoday)-Iwan Sunito, pemenang penghargaan Australian Property Person of The Year 2015, pada Jumat (18/11/2016), mengumumkan peluncuran buku biografinya.

 Pagi itu, matahari menyapa lembut ketika Arifpin Kosasih memencet tombol telepon selulernya, mengontak sahabat lamanya, Nyohardi Purnomo. Sebuah berita dan sebuah foto telah menyentak alam bawah sadarnya. Dan dia tahu kepada siapa harus mengonfirmasi kebenaran berita yang tengah dibacanya. “Nyo, coba kamu lihat berita di Jawa Pos hari ini,” katanya singkat sambil menyebut halaman berita tentang peresmian sebuah proyek properti di Australia.

 Tanpa banyak diskusi panjang, telepon pun segera ditutup. Tak berapa lama, giliran Nyo yang menghubungi balik sang penelpon. “Pin, ini bukannya Cen Huan, teman kita?” cetusnya dengan nafas setengah memburu.

 “Nah, itu dia,” jawab Arifpin sambil menghela napas. “Kalau wajahnya sih Cen Huan. Lihat matanya, senyumnya,… juga kurusnya,” dia menyambung. Berita di Jawa Pos itu dibacanya beberapa kali, sementara fotonya ditatap lekat-lekat.

 “Iya, ya. Wah, kok bisa dengan Perdana Menteri Australia, ya….” Nyo berkata sambil berdecak. Mereka diam sejenak

 Ini adalah sebuah potongan cerita yang diambil dari Buku Without Borders; Perjalanan Anak Hutan Kalimantan Menjadi Raja Properti Australia.

 Sepintas cerita ini menggambarkan sebuah kemungkinan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya, sekaligus membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang utama untuk bisa menembus batas.

Dan Without Borders memang menceritakan perjuangan hidup seorang anak manusia yang berawal dari keterpurukan yang kemudian menjelma menjadi salah satu sosok yang disegani di industry properti Negara Kangguru.

 Buku ini merupakan hasil perjalanan selama kurang lebih tiga tahun (2014-2016), mulai dari wawancara, riset, hingga penulisan.

 Dari rancangan awal kisah yang akan ditulis, sesi wawancara dengan banyak narasumber di sejumlah tempat, mulai dari Jakarta, Surabaya, Pangkalan Bun, hingga di Sydney, riset-riset sekunder, hingga penentuan judul serta gambar muka, semuanya dilakukan secara mendetil melalui sesi diskusi yang intens dan berulang-ulang.

 “Banyak hal yang sudah terlupakan namun akhirnya hidup kembali dari tulisan salah satu sahabat saya, Teguh S. Pambudi yang bahkan saya menyebutnya sebagai kamus berjalan untuk hidup saya” ungkap Iwan Sunito

 “Seperti mengalami sebuah flash back di layar lebar atas semua peristiwa yang pernah terjadi dalam kehidupan saya”.

 “Denpasar, Bali merupakan lokasi historis dimana saya mendapatkan titik balik dalam kehidupan saya, dan itulah sebabnya mengapa saya memilih Bali sebagai lokasi peluncuran buku WITHOUT BORDERS” kata Iwan Sunito.

 “Iwan Sunito adalah bukti bahwa paduan ketajaman intuitif, keluasan imajinasi dan kegigihan dalam roda kehidupan adalah sebuah formula yang tepat dalam mencapai sebuah tujuan. Buku ini pada akhirnya menjadi kompas baru bagi saya untuk memahami makna dari kehidupan itu sendiri dan mendorong pemahaman bahwa kehidupan bukanlah sekadar kehidupan, namun bagian dari sesuatu yang lebih luas,” ungkap Teguh Sri Pambudi selaku penulis.

 Buku “Without Borders” terdiri dari 15 bab yang dibagi menjadi beberapa fase perjalanan hidup Iwan Sunito yang dimulai dari titik awal hingga detik ini dan akan tersedia di semua gerai buku terkemuka di Indonesia mulai bulan Desember 2016 dan juga tersedia secara daring di Scoop dan Amazon.

 Crown Group Holdings (Crown Group) adalah perusahaan properti terkemuka Australia yang mengkhususkan diri dalam pengembangan properti, investasi properti dan hotel.

 Perusahaan ini adalah didirikan oleh seorang arsitek bernama Iwan Sunito dan seorang insinyur, Paul Sathio pada tahun 1996.

 Iwan Sunito lulus dengan gelar Bachelor of Architecture (Hons) dan Master of Construction of Management dari University of NSW. Pada tahun 1993 Iwan menjadi seorang Arsitek Yang Resmi Terdaftar di NSW dan dianugerahi penghargaan UNSW Eric Daniels for excellence in residential design.

 Dalam beberapa tahun terakhir Iwan Sunito telah menerima sejumlah penghargaan termasuk 2013 Leadership Award dari Majalah Property & Bank, penghargaan Entrepreneur Award dari Kongres Diaspora Indonesia 2013 dan menjadi salah satu pemenang di 2013 Ernst & Young Entrepreneur of the Year Awards. Iwan Sunito juga dinobatkan sebagai 2015 Property Person of The Year oleh Urban Taskforce Australia.

Eksis di Dunia Property

Iwan menyebut  fokus sebagai kunci kesuksesan orang-orang besar. Jadi, berdasarkan hal itu juga yang membuat Iwan sebagai orang yang sangat focus, passionate.

Bagaimana kiprahnya di properti? Bermula dari sekadar merenovasi pagar, kamar mandi, sampai membangun satu rumah, Iwan kini memiliki portofolio properti bernilai miliaran dolar di negeri Kanguru Australia.

Ragam keterbatasan , mulai dari Pengetahuannya, jaringannya, staf juga tidak ada, apalagi dia one man show, membuat Iwan  sangat menantang pada awalnya, dia berusaha. Kini lewat benderanya, Crown Group berkembang menjadi pengembang dengan portofolio senilai Rp 48 triliun. Perusahaan ini sedang membangun V, sebuah menara hunian 29 lantai di Parramatta; Skye, hunian vertical 20 lantai di Sydney Utara; dan Crown Ashfield di barat.

Kata Iwan, semua bermula dari hal kecil. “You think big in a start really small,” kata dia, mengenang masa dirinya mengerjakan apa saja pekerjaan yang ditawarkan pelanggan. Dari sekadar merenovasi pagar, garasi, atau kamar mandi, sampai membangun satu unit rumah utuh.

Awal usahanya, berawal dari  teman ke teman, dari saudara ke saudara, pelan tapi pasti, Iwan mulai menancapkan kukunya di dunia properti di Australia, tempatnya menuntut ilmu dari sarjana sampai master di bidang arsitektur. Kinerja Crown mulai diakui.

Pengusaha yang besar di Surabaya dan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah ini, memiliki tekad agar Positioning produk bisnisnya harus jadi best of the best.

Melalui bendera Crown, perusahaan yang didirikan Iwan dan rekannya, Paul Sathio pada 1994, kini dikenal sebagai pengembang spesialis properti mewah. Dari awalnya tak berani mematok tarif. Semula hanya berani mempekerjakan mahasiswa agar bayarannya lebih murah, Crown kini sudah punya banyak karyawan dan kantor perwakilan di beberapa negara.

Perlahan, setelah menjelajai dari satu proyek ke proyek lain, Crown mencapai proyek-proyek yang nilainya miliaran dolar Amerika Serikat sejak 2004.

Saat resesi ekonomi pada 2008. Sempat terjadi slow down, tapi Iwan belajar. Dirinya berada pada dua pilihan: memotong ongkos supaya perusahaan bisa tetap hidup, atau membuat proyek yang terbaik kualitasnya. Crown memilih yang kedua.

Ramuan Crown adalah apartemen terbaik, harus disukai semua orang, desain arsitekturnya bagus, sense of arrival yang luar biasa, dan taman-taman hijau. Pada masa-masa itu, hasilnya bukannya profit berkurang tapi malah berganda.

Sejurus dengan perjalanan waktu, Crown Group semakin agresif melahap pasar Asia. Sebagai punggawa tertinggi, Iwan mampu menggaet investor Asia. Selain itu, Crown Group telah mendapatkan reputasi yang luar biasa melalui portopolio proyek perumahan yang beragam. Berkat kepiawannya, perusahaan mengalami pertumbuhan kinerja yang signifikan. Perusahaan ini diklaim menjadi salah satu kelompok pengembang properti terkemuka di Negeri Kangkuru itu.

Iwan  beberapa kali memaparkan kinerja Crown Group dan strategi bisnis di Indonesia. Setiap tahun dia  pergi ke Surabaya, Yogyakarta, Medan dan beberapa kota lainnya untuk mencari investor yang mau membeli produk-produk Crown Group.

Indonesia bagia Iwan adalah salah satu pasar yang penting bagi Crown Group. Pasalnya Produk Crown Group digemari oleh investor Asia, termasuk di Indonesia.

Bicara  Crown Group, menurutnya, Investor Cina masih menduduki peringkat pertama, sementara investor Indonesia memberikan kontribusi sebesar 30% dari seluruh produk Crown Group. Alasan investor membeli produk kami adalah untuk tempat tinggal saat mengeyam pendidikan, bekerja atau mengadu nasib ataupun untuk diinvestasikan.

Besarnya minat orang Indonesia karena melihat Sydney adalah kota yang cukup menarik bagi masyarakat Asia, tak terkecuali buat Indonesia. Banyak masyarakat Indonesia yang mengadu nasib dan melanjutkan kuliah. Mereka berfikir, dari pada menyewa rumah atau apartemen yang harganya kian tinggi, lebih baik membelinya.

Rata-rata investor Crown Group adalah anak muda. Mereka mencari properti yang strategis, dekat dengan kota dan akses yang mudah dijangkau. Kelebihan Crown Group adalah konsep resort. Sebagai orang Asia, saya dan tim tahu betul bagaimana membangun hunian yang asri dan the real resort.

Selaku seorang pengusaha properti sukses di Australia, siapa mengira Iwan Sunito pernah mengalami tinggal kelas saat sekolah dasar di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Sang orang tua, juga melewati masa-masa sulit. Sang ayah sempat kerja serabutan di Pangkalan Bun, setelah ‘gagal’ di Surabaya. Mulai dari memotong kayu, menyadap karet, sampai menjual karet dilakoninya. Sampai akhirnya mereka bisa mendirikan toko kelontong kecil-kecilan. Itu pun sempat terbakar beberapa kali.

Meski hanya memiliki toko kelontong kecil-kecilan, sang orang tua rupanya memiliki mimpi yang lebih besar untuk pendidikan. Anak-anaknya harus disekolahkan di luar negeri. Itulah yang membawa Iwan ke Australia.

Laporan: Kormen

Email: kormenjurnalis@gmail.com

Asuransi Jiwa Tumbuh Pesat

(bisnistoday)-Industri asuransi jiwa pada kuartal III tahun 2016, menunjukan pertumbuhan yang baik sejalan dengan dinamika perkonomian Indonesia saat ini.

Pertumbuhan industri utamanya terlihat dari pertumbuhan tinggi dari total pendapatan industri asuransi jiwa. Hal ini menjadi bukti, industri asuransi jiwa nasional terus tumbuh dan kokoh bertahan dalam memberikan perlindungan jangka panjang kepada masyarakat Indonesia.

Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim menyatakan, industri asuransi jiwa mencatatkan kinerja yang cukup memuaskan. Hingga kuartal III/2016,  total pendapatan industri per kuartal III/2016 mencapai Rp158,65 triliun atau tumbuh 78,1% jika dibandingkan dengan angka pendapatan pada periode yang sama tahun lalu yaitu Rp89,10 triliun.

”Pertumbuhan pendapatan ditopang oleh peningkatan pendapatan premi sebagai penyumbang terbesar terhadap total pendapatan industri asuransi jiwa dengan kontribusi mencapai 73,2%,”ujarnya.

Sampai dengan kuartal III/2016, pendapatan premi industri asuransi jiwa mencapai Rp116,06 triliun atau meningkat 15,1% jika dibandingkan pendapatan premi pada periode yang sama tahun lalu yaitu Rp100,80 triliun.

Kenaikan tersebut didukung oleh meningkatnya pendapatan premi dari saluran-saluran distribusi, khususnya saluran distribusi bancassurance yang beberapa tahun belakangan terus menunjukkan perkembangan pesat. Pertumbuhan premi dari saluran itu mencapai 32%, serta berkontribusi sebesar 42% dari keseluruhan total pendapatan premi asuransi jiwa.

Meningkatnya kontribusi dari saluran distribusi bancassurance menunjukkan semakin meningkatnya kerjasama yang dilakukan oleh pihak perbankan dengan sebagian perusahaan asuransi jiwa. Kemudian pertumbuhan yang baik dimana pemasaran asuransi melalui bancaasurance relatif lebih mudah dilakukan, karena pasar yang dibidik adalah nasabah perbankan yang telah lebih memahami beragam jenis jasa keuangan.

Kemudian, hasil investasi turut mengalami lonjakan peningkatan yang signifikan sebesar 329,1 % dari 15,91 triliun di kuartal ketiga 2015 menjadi Rp36,45 triliun pada periode yang sama tahun 2016. Menurut Hendrisman, pertumbuhan hasil investasi sangat mempengaruhi total pendapatan industri asuransi jiwa dan dapat diiterpretasikan bahwa ini disebabkan oleh iklim investasi di Indonsesia yang menuju perbaikan.

“Kami sangat senang dan bersyukur di kuartal III 2016 industri asuransi jiwa Indonesia dapat mencatatkan kinerja pertumbuhan yang sangat baik. Pertumbuhan ini menunjukan komitmen tinggi industri asuransi jiwa Indonesia dalam melindungi masyarakat, ujar Hendrisman.

Sampai saat ini total klaim manfaat industri asuransi jiwa pada kuartal III 2016 sebesar Rp72,45 triliun mengalami kenaikan 17,3 % bila dibandingkan tahun lalu.

Christine Setyabudhi, ketua Bidang Komunikasi dan Hubungan Lembaga AAJI menyampaikan bahwa pembayaran klaim nilai tebus (surrender) mencapai Rp39,82 triliun. Klaim  nilai tebus  mengalami peningkatan sebesar 38,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini sinyalir adanya perilaku konsumen yang melakukan perubahan produk atau membeli produk lain yang dinilai lebih baik dengan menutup polis lamanya terlebih dahulu.

Terkait klaim kesehatan (medical), akhir kontrak dan meninggal dunia, sebagai berikut:  Klaim kesehatan (medical) meningkat 22,3% menjadi Rp7,34 triliun dari Rp 6,00 triliun yang dibayarkan di kuartal III-2015. Klaim  akhir konrak meningkat 17,8 % menjadi Rp7,06 triliun dari Rp 5,99 triliun pada kuartal III/2015 dan klaim meninggal dunia meningkat 16,5 % menjadi Rp6,12 triliun dari Rp5,26 triliun pada kuartal III-2015.

Sementara dari total tertanggung dan pemasar, Kepala Departemen Komunikasi AAJI Nini Sumohandoyo menjelaskan bahwa total tertanggung industri asuransi jiwa  meningkat sebesar 2,7% menjadi 58.166.557 orang. Peningkatan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan total tertanggung individu 4,0% dan total tertanggung kumpulan 2,1%.

Terkait tenaga pemasar, Nini memaparkan, ketiga jalur distribusi yaitu keagenan,bancaasurance dan alternatif tetap menunjukan pertumbuhan positif dimana jalur distribusi bancaasurance memberikan kontribusi terbesar terhadap total premi industri asuransi jiwa.

Pada kuartal III-2016, jumlah tenaga pemasar asuransi berlisensi tumbuh 16,3 yaitu 520.281 orang meningkat dibandingkan dengan kuartal yang sama pada tahun lalu dengan jumlah pemasar 447.407 orang. Dimana 90,7% dan total tenaga pemasar berasal dari  saluran keagenan.

Berdasarkan data jumlah tenaga pemasar berlisensi pada kuartal III-2016 tercatat sebagai berikut: jumlah  tenaga pemasar dari saluran keagenan meningkat 11,90 % menjadi 471.667 orang dibandingkan periode yang sama tahun 2015 sebanyak 421.338 orang.

Jumlah tenaga pemasar dari saluran  bancaasurance meningkat 70% menjadi 26.020 orang dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 15.303 orang dan jumlah tenaga pemasar dari saluran alternatif meningkat 109,90 % menjadi 22.594 orang dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebanyak 421.338 orang. “Hal ini menunjukan profesi sebagai tenaga pemasar asuransi jiwa semakin menjadi salah satu profesi pilihan yang mulai diminati masyarakat, “tutup Nini.

Laporan: Kormen

Email: kormenjurnalis@gmail.com

Prita Kemal Gani,Membawa Humas Indonesia Kian Mendunia  

(bisnistoday)-Pertengahan November 2016, Indonesia kembali mendapat pengakuan dunia internasional, khususnya di dunia Humas dan Komunikasi. Lewat sang ikon dunia kehumasan Indonesia,  Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR (Pendiri & Direktur LSPR-Jakarta dan President ASEAN Public Relations Network), yang didapuk  menjadi salah satu pembicara di even PRIA Conference 2016 di Four Point by Sheraton Hotel, Daling Harbour, Sidney dengan tema “Public Relations & Entrepreneurship.

 Yang disampaikan  Prita Kemal Gani dalam event bergensi itu adalah, fokus pada prinsip-prinsip seorang wirausaha untuk mengembangkan kemampuan profesi Humas. Kepada peserta, Prita menyampaikan bahwa untuk menjadi seorang wirausaha perlu menjadi pribadi yang rendah hati (humble), memiliki personal branding yang terbaik dengan nilai pembeda dari yang lain. “ Dia selalu memiliki network yang luas dan memiliki partner,”ujarnya di depan ratusan peserta PRIA Conference 2016.

Dalam conference ini, PRIA meluncurkan Professional Framework untuk PR and communication professionals pada hari Senin, 14 November 2016 dalam PRIA Conference 2016, Four Point by Sheraton Hotel, Darling Harbour, Sydney.

The  Professional Framework merupakan fondasi dokumen untuk seluruh Public Relations dan komunikasi di Austalia untuk menyelaraskan perkembangan karir, mengidentifikasi, mengatasi celah serta sebagai langkah evolusi untuk memenuhi standar kompetensi dan kemampuan.PRIA National President, MS. Jenny Muir menyampaikan bahwa PRIA berkomitmen untuk mengembangkan kesukeksan profesi PR  di masa depan dan sebagai fasilitator pendidikan dan pelatihan pengembangan professional PR. Harapan PRIA, melalui adanya framework yang ditetapkan akan menjadi panduan dalam pengembangan standard global untuk memajukan profesi dan persepsi public.

Public Relations Institute of Australia (PRIA) merupakan badan nasional Humas dan Komunikasi Australia yang merupakan salah satu organisasi profesi Humas internasional yang dibentuk pada tahun 1949. PRIA merepresentasikan dan menyediakan dukungan profesional untuk 4000 praktisi dan lebih dari 100 konsultan nasional. PRIA National Conference merupakan acara tahunan untuk wadah profesional untuk anggota dan seluruh profesi Humas dan Komunikasi untuk bertukar ide melibatkan Humas dan Komukasi profesional serta pemangku kepentingan dalam suatu komunitas yang beragam di dunia. Kormen