Jpu Okta Ingatkan Saksi: Bagi saksi memberikan keterangan Palsu Bisa Dipidana

Bisnistoday- – Sidang kasus mafia tanah dengan terdakwa Muljono Tedjokusumo kembali di gelar di Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada Rabu (13 /2) sekitar pukul 15.00 WIB kemarin. Agenda sidang kali ini, digelar pemeriksaan saksi fakta.
Saksi yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum yakni Aseni yang merupakan salah satu saksi fakta yang mengurus surat – surat atau dokumen. Dimana saksi melakukan pengurusan surat kehilangan AJB di Polres Metro Jakarta Barat. Adapun saksi merupakan pekerja lepas dari Terdakwa dugaan kasus mafia tanah Muljono Tedjokusumo.

Kepada Ketua Majelis Hakim,
Saksi Aseni pekerja lepas menyebutkan, dirinya pernah diperiksa mengenai kepengurusan surat keterangan kehilangan surat AJB. Dan ada 2 AJB yaitu No. 1242 dan 1248. Dalam persidangan Aseni mengaku pernah diperiksa sebanyak 3 kali oleh penyidik (saat itu).
Dia (Aseni) mengaku, mengurus perihal fotocopy-an surat AJB tidak sampai ke kantor kelurahan, hanya sebatas mengurus surat kehilangan AJB di kantor Kepolisian. Dia juga tidak tahu menahu tentang keperluannya untuk apa, hanya sebatas membantu (jasa) saja.
Saat dicecar oleh Ketua Majelis Hakim, surat itu digunakan untuk apa, dia (saksi) mengaku tidak tahu. Dan hanya sekali itu saja. “Itu pada tahun 2013. Itu pun hanya mendampingi Musnal yang kini sudah Almarhum. Dan di tahun 2012 lalu, dia mengaku mengenalkan Musnal kepada Terdakwa,” akunya.
Saat itu, sambil duduk di kursi pesakitan, lanjut Saksi Aseni, (saat itu) Terdakwa memerintahkan dirinya (Saksi) untuk membantu mengurus surat kehilangan, fotocopy surat AJB.
Di sela persidangan, JPU pun mengingatkan, kepada terdakwa dan saksi agar tidak berbohong dalam membeberkan fakta dipersidangan, karena dapat terancam pidana.
Kemudian lanjut saksi, dia ketahui hanya kepengurusan surat kehilangan AJB saja. Saksi juga tidak pernah mengetahui mengenai terpaut pihak RT/RW.
Kemudian terkait surat pernyataan, dia mengaku ada tertera tandatangan dirinya. Sedangkan sidang akan kembali dilanjutkan pada pekan mendatang.
Sementara, usai sidang, saat dimintai keterangan oleh awak media, Okta, JPU tidak dapat memberikan komentarnya. “Kasih keterangannya di kantor aja,” katanya berlalu.
Sebelumnya diberitakan, sidang kasus dugaan mafia tanah dengan terdakwa Muljono Tedjokusumo digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat, Rabu (16/1/2019) lalu.
Dalam sidang yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Sterry Marleine dan dua Hakim Anggota Achmad Fauzi dan M Noor menghadirkan saksi Kepala Sub Seksi Sengketa Konflik Perkara Pertanahanan BPN Jakarta Barat Budi Harsono. Budi mengakui bahwa telah terjadi kesalahan administrasi dalam penerbitan empat sertifikat atas nama Muljono Tedjokusumo.
“Ya bener Akte Jual Beli (AJB) yang menjadi dasar penerbitan sejumlah sertifikat atas nama Muljono Tedjokusumo ada kesalahan administrasi. AJB Nomor 1209 telah dinyata hilang, namun ada surat kuasa pengurusan yang ditandatangani terdakwa untuk menjadi bahan memenuhi persyaratan penerbitan sertifikat,” ujar Budi.
BPN Jakbar, kata Budi, belum membatalkan empat sertifikat karena masih menunggu keputusan pengadilan.
“Ya kami masih menunggu hasil keputusan Pengadilan Negeri Jakbar terkait pembatalan sejumlah sertifikat itu,” ujar Budi lagi.
Kuasa hukum para korban Akhmad Aldrinof Lonkoln menilai aneh, tidak masuk akal, terdakwa menandatangani surat kuasa pengurusan sertifikat, namun tidak tahu apa tujuan yang dikuasakan kepada seseorang itu

“Majelis Hakim tidak bodoh, aparat penegak hukum itu tidak bodoh. Penyataan tentang hilangnya AJB untuk dasar pembuatan sertifikat yang tidak diketahui oleh terdakwa pasti akan lebih memberatkan hukumannya,” kata Akhmad Aldrinof Lonkoln kepada wartawan usai mengikuti jalannya persidangan lalu.
Dalam sidang sebelumnya juga para saksi tidak pernah melakukan jual beli sama sekali terhadap terdakwa. Moeljono didakwa melanggar Pasal 263 ayat (1) juncto Pasal 264 Ayat (2) dan juncto Pasal 266 Ayat (2) KUHP oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Okta.
Seperti diketahui tertuang Laporan Polisi nomor LP 261/III/2016/Bareskrim Tgl 14 Maret 2016 dan LP 918/IX/2016/Bareskrim tanggal 7 September 2016. MT dilaporkan oleh H. Muhadih, Abdurahman, dan ahli waris Baneng.
Menurut Akhmad Aldrinof Linkoln, Muldjono Tedjokusumo menyandang status tersangka kasus dugaan tindak pidana pemalsuan surat dan menempatkan keterangan palsu pada akta autentik tanah di kawasan Kebon Jeruk, Jakbar, sebagaimana dimaksud dalam pasal 263 dan 266 KUHP.

/dw

10 Penenun dan Pelaku Kreatif Tenun Sikka Meriahkan Auction & Marketplace 2019

kain tenun

Bisnistoday-Tenun Ikat Sikka merupakan karya seni budaya kain tradisional Indonesia yang bernilai tinggi yang berasal dari wilayah kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tenun Ikat Sikka telah dilindungi kekayaan intelektualnya melalui Indikasi Geografis dengan sertifikat ID G 056 yang diterbitkan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM pada tanggal 8 Maret 2017, dan menjadi tenun ikat yang pertama di Indonesia yang memperoleh perlindungan hukum kekayaan intelektual.

Untuk mempromosikan Tenun Ikat Sikka, Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Tenun Ikat Sikka bersama dengan Yayasan Sahabat Cipta menyelenggarakan acara pameran, lelang, dan penjualan Tenun Ikat Sikka pada tanggal 15-17 Februari 2019, pukul 09.00 – 20.00 di Atlet Century Park Hotel, Jakarta.

Acara ini didukung oleh Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT); Dekranasda dan Pemerintah Provinsi NTT; Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual; Badan Ekonomi Kreatif; Kementerian Pariwisata; Pemerintah Swiss melalui Proyek Indonesian-Swiss Intellectual Property (ISIP); dan Ford Foundation.

Pemerintah Indonesia mendorong pendaftaran kekayaan intelektual untuk produk-produk asli Indonesia yang memiliki kekhasan dan keunikan karena kondisi geografisnya.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan daya saing produk yang bersertifikat Indikasi Geografis sedemikian rupa sehingga meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan serta untuk pelestarian.

Ketua MPIG Tenun Ikat Sikka, Bapak Oscar Mandalangi Pareira, menyebutkan “Dengan penggunaan label Indikasi Geografis, para pembeli/pemilik produk Tenun Ikat Sikka memperoleh jaminan kualitas, keaslian, dan ketelusuran produk. Ini merupakan nilai tambah bagi dunia usaha kain tradisional Indonesia”.

Selain untuk promosi, acara yang bertajuk “Tenun Ikat Sikka Auction & Marketplace 2019” ini bertujuan untuk menghimpun dana guna menguatkan MPIG Tenun Ikat Sikka agar dapat memberikan pelayanan kepada para penenun dan pelaku kreatif Tenun Ikat Sikka sehingga bisa memastikan keberlanjutan usaha, pelestarian, dan regenerasi penenun.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan MPIG diantaranya adalah mendata penenun; menjaga mutu dan keaslian tenun; melakukan promosi dan pemasaran; membina anggota; melakukan regenerasi penenun; menjalin kemitraan; dan memberikan edukasi dan pelestarian.

MPIG menaruh perhatian yang serius terhadap permasalahan penenun yang sebagian besar berusia tua. Jika tidak ada regenerasi, Tenun Ikat Sikka terancam punah.

Ketua Penyelenggara Acara, Ibu Dollaris Riauaty (Waty) Suhadi, Direktur Eksekutif Sahabat Cipta menyebutkan bahwa “Acara Tenun Ikat Sikka Auction & Marketplace 2019 ini akan diisi dengan lelang kain Tenun Ikat Sikka bernilai tinggi, demo pembuatan tenun, pameran kain berusia tua, flashmob Goyang Maumere, penjualan kain Tenun Ikat Sikka dengan motif yang dilindungi yang sebagian besar menggunakan pewarna alam, serta pameran dan penjualan produk fashion (baju, tas, dan asesories lainnya) yang terbuat dari bahan Tenun Ikat Sikka”.

Sebanyak 10 orang penenun dan pelaku kreatif tenun dari Kabupaten Sikka akan hadir. Mereka mewakili kelompok-kelompok penenun/pelaku kreatif Tenun Ikat Sikka dari berbagai suku/etnik di Sikka.

Tidak hanya lembaran kain, acara ini juga menampilkan produk fashion dari 8 rumah desain/desainer yang telah berpengalaman “mengolah” kain tenun menjadi produk fashion yang indah dan berkualitas, yaitu: Batik Tenun Njonjah Poenja, LeViCo, Noesa, Niora, Indhe Indonesia Bag, Oriep Indonesia, Racheli, dan Ita Selaras.

Selama 3 hari, pencinta, kolektor, dan penggiat wastra tenun Indonesia serta masyarakat luas berkesempatan untuk mendapatkan kain dan produk fashion Tenun Ikat Sikka dengan beragam motif yang cantik dengan cerita dan filosofi yang terkandung didalamnya.

Brand Consultant & Trend Researcher, Ms. Isabel Apaestegui Macedo yang secara khusus hadir dari Eropa menyebutkan “Folklore (cerita rakyat) telah mempengaruhi industri desain dan fashion saat ini, dan bahkan akan semakin berpengaruh di masa mendatang. Manusia cenderung ingin mengetahui tradisi dan budaya yang diwariskan dari nenek moyangnya termasuk sejarah dan asal-usul suatu produk. Ini membuka peluang bagi Tenun Ikat Sikka untuk masuk ke pasar desain & fashion kelas atas dunia karena memiliki diferensiasi pasar, yaitu motif flora fauna yang indah, makna dibalik setiap motif, dan penggunaan bahan-bahan alam”.

Adapun agenda acara Tenun Ikat Sikka Auction & Marketplace 2019, yakni hari ke-1, flashmob Goyang Maumere, pembukaan dan apresiasi, lelang kain Tenun Ikat Sikka, pameran dan penjualan, demo pembuatan tenun ikat.
Hari ke-2 dan ke-3, yakni pameran dan penjualan, serta demo pembuatan tenun ikat. Dewi

Gelombang Wakaf, Mengoptimalan Potensi ZISWAF Keseluruhan

Bisnistoday – Rumah Zakat meluncurkan gerakan baru yakni Gerakan Gelombang Wakaf yang sesuai dengan visi menjadi filantropi ZISWAF dan kemanusiaan di Indonesia. Hal ini diwujudkan dalam bentuk rumah sakit, klinik, sekolah, 5323 desa berdaya, 200 hektar lahan produktif, serta 50000 UMKM di seluruh Indonesia.

Gerakan ini berdasarkan Badan Wakaf Indonesia (BWI) yang menyebutkan bahwa potensi wakaf uang di Indonesia mencapai Rp180 Triliun di, sedangkan wakaf uang yang baru dimanfaatkan baru mencapai Rp 400 Milyar.

“Artinya potensi yang belum tergarap masih sangat besar untuk itu kami berinisiatif untuk membuat Gerakan Gelombang Wakaf yang bisa menjadi tsunami kebaikan demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” ujar CEO Rumah Zakat, Nur Efendi ditemui saat peluncuran Gerakan Gelombang Rumah Zakat, Selasa 12/2.

Lanjut Nur Effendi, Gerakan Gelombang Wakaf terus melakukan sosialisasi dan edukasi melalui media sosial, iklan, serta roadshow ke 18 provinsi di Indonesia.

“Selama ini masyarakat hanya mengenal wakaf itu dalam bentuk harta tidak bergerak saja seperti wakaf tanah dan bangunan. Padahal disatu sisi dalam aturannya, wakaf bisa berbentuk uang, emas, mobil, dan barang lainnya yang bisa digunakan untuk kepentingan sosial, bahkan apabila wakaf dikelola dengan baik oleh lembaga wakaf atau nazhir, hasil dari wakaf produktif tersebut bisa mensejahterakan masyarakat Indonesia,” ungkap Nur.

Oleh karena itu Nur menambahkan, salah satu fokus campaign Gelombang Wakaf adalah memberikan edukasi dan keterlibatan masyarakat dari berbagai kalangan yang dimulai dari generasi milenial terhadap program wakaf.

“Rumah Zakat akan mengedukasi masyarakat melalui seminar di seluruh Indonesia dan aktivasi melalui media sosial. Selain itu juga membentuk komunitas wakaf yang bertujuan untuk melibatkan generasi milenial yang jumlahnya kurang lebih 40% dari total penduduk Indonesia secara langsung dalam proses pelaksanaan wakaf,” imbuh Nur.

Potensi wakaf ini cukup besar. Tidak seperti zakat, wakaf tidak ada nisab. Jadi semua orang bisa berwakaf. Dengan adanya Gelombang Wakaf harapnya bisa mengajak siapapun untuk bisa berkontribusi membangun Indonesia melalui wakaf.

“Wakaf memiliki peluang besar untuk dapat dijadikan sebuah sumber yang mengahsilakan produktivitas bagi masyarakt. Rumah Zakat telah membuktikan ini dalam kiprahnya selama 20 tahun dan mampu memberdayakan 30 juta penerima layanan manfaat,18 Sekolah, 8 Klinik, dan 1295 Desa Berdaya,” imbuhnya.

Hal ini semakin diperkuat merujuk pada keadaan beberapa waktu terakhir, yang menunjukkan ekonomi syariah terus memainkan peranan penting dalam pembangunan Indonesia, terlebih Indonesia merupakan negara dengan jumlah populasi Muslim terbesar di dunia.

Selain ZIS (Zakat, Infaq, Sedekah), ada satu potensi yang belum bisa dikembangkan dengan baik, yaitu wakaf. Saat ini Indonesia masih parsial dalam hal mengelola masalah Ziswaf (Zakat, Infak, Sedekah, Wakaf) pada ZIS saja.

“Wakaf hari ini masih jauh dari apa yang diharapkan dan dimaksimalkan potensinya. Maka gerakan Gelombang Wakaf ini menjadi satu awalan pengoptimalan potensi ZISWAF secara keseluruhan,” ujar Nur.
/dw

MTF Salurkan Pembiayaan Baru di Tahun 2018 Sebesar Rp 26,9 triliun

Bisnistoday-Perusahaan pembiayaan PT Mandiri Tunas Finance (MTF) yang genap berusia 10 tahun pada 6 Februari 2019, terus melaksanakan komitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi Indonesia melalui penyaluran pembiayaan kendaraan bermotor di berbagai wilayah di seluruh Indonesia.

Direktur Utama MTF Arya Suprihadi mengatakan Sepanjang tahun 2018, MTF telah menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 26,9 triliun atau naik 21,6% dibandingkan pembiayaan baru tahun 2017 sebesar Rp22,2 triliun.

“Dari total pembiayaan tersebut, sebesar 73,2% disalurkan untuk segmen retail, 23,7% untuk segmen corporate fleet, dan sisanya 3,6% pembiayaan segmen multiguna dan lain-lain,” ujar Arya, disela perayaan hari ulang tahun MTF di Jakarta, Senin, 11/02/2019.

Lanjut Arya, Selain itu MTF juga berhasil mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp403,3 miliar atau naik 15,2% dibandingkan periode yang sama tahun 2017. Sementara aset tumbuh 18,6% dibandingkan periode yang sama tahun 2017, yakni mencapai Rp17,5 triliun per 31 Desember 2018 dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp14,7 triliun.

Pertumbuhan pembiayaan di tahun 2018 tersebut didorong peningkatan lending di Kalimantan sebesar 35,3% (Year-on-Year/YoY), pertumbuhan lending di segmen Corporate Fleet sebesar 67,3% (YoY), serta pertumbuhan lending segmen multiguna sebesar 214,8% (YoY) menjadi Rp 900 miliar.

Sedangkan kerja sama channeling dengan Bank Syariah Mandiri (BSM) menghasilkan pembiayaan syariah sebesar Rp 1,4 triliun, dan pembiayaan dengan Fintech sebesar Rp 70 miliar. Kendati gencar mendorong pertumbuhan bisnis, MTF tetap berhasil menjaga kualitas kredit, yang tercermin dengan tingkat Non Performing Loan (NPL) mencapai 0,83%, yang mengalami perbaikan dari posisi NPL tahun lalu sebesar 1,09%.

Direktur MTF Harjanto Tjitohardjojo menambahkan, “Dari sisi non keuangan, MTF telah melaksanakan berbagai pencapaian, antara lain percepatan bisnis BSM OTO, penjualan produk melalui fintech dan direct online, sentralisasi proses input (SPRINT), minimalisasi cost of fund melalui pendanaaan offshore dan asset purchase, peningkatan kapabilitas IT dan telemarketing, berbagai program training, sharing pengetahuan dan business case competition.”

MTF juga gencar melakukan sosialisasi produk melalui partisipasi dalam event pameran otomotif seperti IIMS 2018, serta pameran yang rutin diadakan MTF di berbagai kota di tanah air yakni MTF Autofiesta.

Di momen ulang tahun ke-10 ini, MTF meluncurkan 2 program pemasaran yaitu Produk Kredit Mobil Millenial yaitu angsuran berjenjang untuk membantu konsumen millennial mengatur angsuran sesuai kemampuan, dengan tenor sampai dengan 5 tahun.

Program kedua adalah hadiah wisata ke 10 destinasi dalam dan luar negeri untuk 100 konsumen yang diundi untuk 10 pemenang setiap bulan. Selain itu, selama bulan Februari hingga November 2019, MTF memberikan kartu kredit Mandiri dengan free annual fee selama 3 tahun.

Selain itu, MTF juga memperkuat branding produk multiguna dengan new branding CashAja. Dengan CashAja, konsumen dapat memiliki dana tunai untuk berbagai kebutuhan seperti renovasi rumah, pernikahan, ibadah Umroh, travelling, pendidikan, kesehatan dengan menjaminkan kendaraannya di MTF.

Menyongsong tahun 2019, dengan tema “New Paradigm of Digital Ecosystem”, dimana MTF akan fokus pada business excellence, operational excellence, dan service excellence.

Salah satu upaya MTF mewujudkan fokus tersebut adalah dengan meluncurkan layanan digital chatbot dengan nama Marsha yang berarti MTF Assistant Virtual Sahabat Anda. Dengan adanya chatbot ini, diharapkan konsumen akan dapat semakin mudah berinteraksi dan mendapatkan layanan pembiayaan dari MTF.

Di tahun 2019, MTF juga akan meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak seperti fintech, Mandiri Group, SME, external online channel dan lain sebagainya. Dewi

Datang Yuk ke Pameran Tenun Ikat SIKKA

tenun

Bisnistoday- Tenun Ikat Sikka merupakan karya seni budaya kain tradisional Indonesia yang bernilai tinggi yang berasal dari wilayah kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tenun Ikat Sikka telah dilindungi kekayaan intelektualnya melalui Indikasi Geografis dengan sertifikat ID G 000000056 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM pada tanggal 8 Maret 2017, dan menjadi tenun ikat yang pertama di Indonesia yang memperoleh perlindungan hukum kekayaan intelektual.

Untuk mempromosikan Tenun Ikat Sikka, Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Tenun Ikat Sikka bersama dengan Yayasan Sahabat Cipta menyelenggarakan acara eksibisi, lelang, dan penjualan Tenun Ikat Sikka pada tanggal 15-17 Februari 2019, pukul 09.00 – 20.00 bertempat di Atlet Century Park Hotel, Jakarta.

Acara ini didukung oleh Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT); Pemerintah Provinsi NTT; Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual; Badan Ekonomi Kreatif; Kementerian Pariwisata; Pemerintah Swiss melalui Proyek Indonesian-Swiss Intellectual Property (ISIP); dan Ford Foundation. Acara ini juga merupakan bagian dari rangkaian kegiatan peringatan World Intellectual Property Day yang diadakan setiap tahun pada tanggal 26 April.

“Pemerintah Indonesia mendorong pendaftaran kekayaan intelektual untuk produk-produk asli Indonesia yang memiliki kekhasan dan keunikan karena kondisi geografisnya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan daya saing produk yang bersertifikat Indikasi Geografis sedemikian rupa sehingga memberi dampak pada peningkatan harga jual produk yang akhirnya akan meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan masyarakat penenun dan pelaku kreatif Tenun Ikat Sikka serta untuk pelestarian lingkungan, dengan memproduksi Tenun Ikat Sikka yang menggunakan bahan alam. Hingga kini, terdapat 74 produk Indikasi Geografis Indonesia yang telah mendapat perlindungan melalui sertifikat Indikasi Geografis termasuk Tenun Ikat Sikka”, ujar Direktur Merek dan Indikasi Geografis, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM, Bapak Fathlurachman, SH., MM, Jakarta, Kamis 7/02/19.

Ditambahkan pula oleh Ketua MPIG Tenun Ikat Sikka, Bapak Oscar Mandalangi Pareira, “Dengan penggunaan label Indikasi Geografis, para pembeli/pemilik produk Tenun Ikat Sikka memperoleh jaminan kualitas, keaslian, dan ketelusuran produk. Ini merupakan nilai tambah bagi dunia usaha kain tradisional Indonesia”.

Selain untuk promosi, acara yang bertajuk “Tenun Ikat Sikka Auction & Marketplace 2019” ini bertujuan untuk menghimpun dana guna menguatkan MPIG Tenun Ikat Sikka agar dapat memberikan pelayanan kepada para penenun dan pelaku kreatif Tenun Ikat Sikka sehingga bisa memastikan keberlanjutan usaha, pelestarian, dan regenerasi penenun.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan MPIG diantaranya adalah mendata penenun; menjaga mutu dan keaslian tenun; melakukan promosi dan pemasaran; membina anggota; melakukan regenerasi penenun; menjalin kemitraan; dan memberikan edukasi dan pelestarian. MPIG menaruh perhatian yang serius terhadap permasalahan penenun yang sebagian besar berusia tua. Jika tidak ada regenerasi, Tenun Ikat Sikka terancam punah.

Ketua Penyelenggara Acara, Ibu Dollaris Riauaty (Waty) Suhadi, Direktur Eksekutif Sahabat Cipta menyebutkan bahwa “Acara Tenun Ikat Sikka Auction & Marketplace 2019 ini akan diisi dengan lelang kain Tenun Ikat Sikka bernilai tinggi, demo pembuatan tenun, pameran kain berusia tua, flashmob Goyang Maumere, penjualan kain dan selendang Tenun Ikat Sikka dengan motif yang dilindungi yang sebagian besar menggunakan pewarna alam, serta pameran dan penjualan produk fashion (baju, tas, dan asesories lainnya) yang terbuat dari bahan Tenun Ikat Sikka”.

Sebanyak 10 orang penenun dan pelaku kreatif tenun dari kabupaten Sikka akan hadir. Mereka mewakili kelompok-kelompok penenun/pelaku kreatif Tenun Ikat Sikka dari berbagai suku/etnik di Sikka. Tidak hanya lembaran kain, acara ini juga menampilkan produk fashion dari 8 rumah desain/desainer yang telah berpengalaman “mengolah” kain tenun menjadi produk fashion yang indah dan berkualitas, yaitu: Batik Tenun Njonjah Poenja, LeVico, Noesa, Niora, Indhe Indonesia Bag, Oriep Indonesia, Racheli, dan Ita Selaras.

Selama 3 hari, pencinta, kolektor, dan penggiat wastra tenun Indonesia serta masyarakat luas berkesempatan untuk mendapatkan kain dan produk fashion Tenun Ikat Sikka dengan beragam motif yang cantik dengan cerita dan filosofi yang terkandung didalamnya.

Adapun pada hari pertama pelaksanaan acara ini, yakni, flashmob Goyang Maumere, pembukaan dan apresiasi, lelang kain Tenun Ikat Sikka, Pameran dan penjualan dan demo pembuatan tenun ikat. Sedangkan hari ke 2 dan 3, yakni pameran dan penjualan serta demo pembuatan tenun ikat. Dewi

Ingin Bisnis Kuliner Menjadi Legenda? Terapkan 3 hal Ini !

Bisnistoday- Bagi Kebanyakan masyarakat, bisnis kuliner merupakan bisnis yang menjanjikan serta mendatangkan banyak keuntungan. Sepintas bisnis ini terlihat mudah. Namun pada kenyataannya di lapangan, apakah bisnis kuliner memang mudah dijalankan? Apalagi bisa menjadi kuliner yang melegenda.

Stephen, Managing Director National Culinary Service Academy (NCSA), saat talkshow Meet The Legend di Gandaria City, Jakarta, Sabtu (2/2), hampir 70% start up di bisnis kuliner mengalami kerugian. “Karena bisnis kuliner termasuk bisnis yang tergolong rumit, membutuhkan banyak inovasi dan kreativitas,” kata Stephen.

Namun Stephen menggarisbawahi, ada bisnis kuliner yang bisa bertahan dan bahkan bisa melegenda. Hal inilah yang disampaikan oleh para pembicara dalam talkshow Meet The Legend.

Tidak tanggung-tanggung dua tokoh kuliner besar Indonesia hadir dia acara yang terselenggara atas kerjasama Ariston Peduli, NCSA dan Indonesian Chef Associaton (ICA) ini. Dipandu oleh Chef Lucky Permana yang juga Vice President bidang Profesi dan Pendidikan ICA pusat.

Sisca Soewitomo, salah satu narasumber yang hadir dan merupakan guru kuliner yang terkenal di Indonesia dan mancanegara.

Dari tangan perempuan kelahiran April 1949 ini, telah membantu para juniornya menjadi chef-chef berkelas di Tanah Air.

Bukan hanya itu, Sisca Soewitomo juga sudah menulis 150 judul buku kuliner, termasuk 2 buku dalam bahasa Inggris.

Selain itu, ada juga Calvin Hartono Putra sulung dari Juliana Hartono Sang pendiri Gado-Gado Boplo.
Calvin mengisahkan jatuh bangun bagimana ibunya memulai usaha yang mulai ada tahun 1970.

“ Ia memulai jualan gado-gado dengan menggunakan sebuah meja dan sebuah etalase kecil di dalam gang kecil di bilangan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Pembelinya pun waktu itu masih tetangga,” ungkap Calvin.

Lanjut Calvin, kenapa memilih makanan Gado-gado? Karena berfikir bahan-bahan gado-gado mudah didapat dan orang sering memakannya. Ibu waktu itu juga aktif ikut lomba sana sini dan berhasil menjadi juara pertama. Hingga akhirnya pada tahun 1980, sang ibu berkolaborasi dengan sang adik.

Lanjut Calvin, setidaknya ada tiga tips yang bisa dilakukan untuk sukses dalam bisnis kuliner, yakni pertama Start small, ibunya memulai usaha dengan modal Rp 500 dan dijual dengan Rp 25/porsi.

“Ga perlu langsung ingin membuat sesuatu yang besar dulu. Kedua adalah fokus dengan menu yang akan dijual. Jangan tergoda untuk membuat menu baru diluar dari konsep yang awal. Justru harus konsisten dengan yang sudah tetapkan. Atau tinggal dikembangkan saja,” ungkapnya.

Dan ketiga bagi Calvin yakni giving atau berbagi. “Yakinkan untuk konsisten dalam berbagi dengan sesama. Karena, berbagi itu adalah alat promosi yang sangat diyakini oleh Gado gado Boplo sebagai alat yang efektif dalam menjual,” imbuh Calvin.

Dan kini, usaha sang ibu dan Calvin menuai kesuksesan. Gado-gado Boplo menjadi salah satu tempat favorit keluarga untuk menikmati makanan khas tanah air. Dan tidak menutup kemungkinan, Gado-gado Boplo akan investasi ke luar negeri.

“Yang pasti, nantinya akan kami pilih beberapa Negara di mana jumlah WNI-nya cukup banyak. Dan saat ini Jakarta dan pulau Jawa khususnya memang menjadi market besar dan potensial. Kami juga akan fokus kesityu” kata Calvin.

Acara ini diselenggarakan dengan tujuan bisa edukasi generasi milenial agar mencintai kuliner Indonesia dan sekaligus bisa menjadi bagian ahli kuliner itu sendiri.

“Apa yang diungkapkan ibu Sisca Soewitomo dan ibu Juliana Hartono lewat Anaknya, keduanya mempunyai benang merah yang sama yaitu jika ingin sukses maka harus fokus, konsisten dan tekun,” kata Chef Lucky. Dewi

MTF Beri Bantuan 400 Pasang Sepatu ke Siswa SDN 2 Teluk Pandeglang

Bisnistoday- PT Mandiri Tunas Finance (MTF) memberikan bantuan 400 pasang sepatu kepada siswa SDN 2 Teluk, Pandeglang, Banten. Bantuan tersebut langsung diserahkan oleh Direktur Utama MTF, Arya Suprihadi di Pandeglang, Jumat (1/2).

Program sinergy antara MTF dan Banten Pos yang diberi nama Sehari Tanpa Alas Kaki ( SETAPAK) ini bertujuan memberikan rasa kepedulian bagi para siswa yang tertimpa musibah Tsunami yang terjadi beberapa bulan yang lalu.

Direktur Utama MTF, Arya Suprihadi mengatakan bahwa bantuan ini kami berikan untuk membantu siswa-siswa agar dapat terus semangat belajar. Selain itu, Arya mengatakan bahwa MTF memiliki komitmen terhadap masyarakat sekitar dalam hal kepedulian sosial.

“Kami yakin bahwa dengan adanya dukungan masyarakat, MTF akan tumbuh dan berkembang menjadi perusahaan yang membawa manfaat bagi banyak orang. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh masyarakat atas kepercayaan yang diberikan kepada MTF,” kata Arya. Dewi

Saksi dari BPN Tegaskan AJB Muljono Dipergunakan Untuk Kepentingan Lain Tidak Hilang

Bisnistoday- Mantan staf pendaftaran dan pemeliharaan data Badan Pertahanan Nasional BPN) Jakarta Barat, Tri Agus Candra mengakui AJB yang digunakan mantan Presiden Direktur (Presdir) Jakarta Royale Golf Club, Muljono Tedjokusumo telah dipergunakan untuk menerbitkan Hak Guna Bangunan (HGB) untuk PT Trikarya dan PT Mutiara Idaman Jaya.

Hal ini diungkapkan Tri Agus Candra saat dihadirkan sebagai saksi perkara dugaan pemalsuan surat tanah dengan terdakwa Muljono Tedjokusumo di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Rabu (30/1).

Candra mengaku baru mengetahui mengenai kedua HGB tersebut saat diperiksa oleh penyidik kepolisian. Setelah ditelusuri ditemukan adanya HGB 4895 atas nama PT Trikarya dan HGB 4894 atas nama PT Mutiara Idaman Jaya yang diterbitkan atas AJB yang sama dengan yang diajukan Muljono untuk menerbitkan sertifikat.

“Penyidik yang cari datanya. Kami yang sajikan data. Sebelumnya kita tidak tahu. Mencari, kemudian ditemukan,” kata Candra dalam kesaksiannya di PN Jakarta Barat, Rabu (30/1).

Dikatakan Candra kedua HGB tersebut diterbitkan pada hari yang sama, yakni 12 Juni 1989. Padahal, Muljono menggunakan AJB yang sama untuk mengajukan menjadi sertifikat pada 2013.

Menurutnya, AJB yang sama tidak dapat dipergunakan untuk mengajukan alas hak yang berbeda. Dengan demikian, sertifikat Muljono seharusnya tidak diproses oleh BPN atau dikoreksi jika sertifikat telah terbit.

“Kalau dari awal penerbitannya ketahuan sudah pernah digunakan alas hak sebelumnya, kita tidak proses,” katanya.

Terdapat setidaknya empat AJB yang diajukan Muljono untuk menjadi sertifikat, yakni AJB nomor 1209 seluas 1.200 meter persegi, AJB nomor 1248 seluas 2.500 meter persegi dan AJB nomor 1242 seluas 3.020 meter persegi serta satu AJB lainnya yakni nomor 1209 seluas 2.504 meter persegi. Keempat AJB tersebut berlokasi di Gang Pandan RT 11/05, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Dalam mengajukan permohonan sertifikat tersebut, Muljono melampirkan surat keterangan kehilangan AJB dari Polres Jakarta Barat. Muljono memberikan kuasa kepada Asmaul Husna untuk mengurus surat ke kelurahan.

Kesaksian Candra ini memperkuat keterangan Kepala Sub Seksi Sengketa Konflik Perkara Pertanahanan BPN Jakarta Barat Budi Harsono yang dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan pada Rabu (16/1) lalu. Saat itu, Budi mengakui terdapat kesalahan administratif terkait penerbitan empat sertifikat atas nama Muljono.

“Akta Jual Beli (AJB) yang menjadi dasar penerbitan sejumlah sertifikat atas nama Muljono Tedjokusumo ada kesalahan administrasi,” kata Budi dalam kesaksiannya di persidangan.

Budi mengakui, terdapat dua AJB yang memiliki nomor sama, yakni AJB 1209. Budi menyebut Muljono melalui kuasanya mengklaim AJB tersebut telah hilang. Namun, Muljono tetap mengajukan sertifikat atas AJB tersebut.

“AJB Nomor 1209 telah dinyatakan hilang, namun ada surat kuasa pengurusan yang ditandatangani terdakwa (Muljono) untuk menjadi bahan memenuhi persyaratan penerbitan sertifikat,” ungkapnya.

Diberitakan, JPU mendakwa Muljono telah memalsukan surat dan menempatkan keterangan palsu pada akta autentik tanah di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Atas perbuatannya Muljono didakwa melanggar Pasal 263 ayat (1) Pasal 264 Ayat (2) dan Pasal 266 Ayat (2) KUHP.

Perkara ini bermula dari laporan H. Muhadih, Abdurahman, dan ahli waris Baneng terhadap Muljono ke Bareskrim Polri yang tertuang dalam Laporan Polisi nomor 261/III/2016/Bareskrim Tgl 14 Maret 2016 dan LP 918/IX/2016/Bareskrim tanggal 7 September 2016.

Enam saksi pelapor, yakni Muhadi, Masduki, Suni Ibrahim, Abdurahmman, dan Usman serta Akhmad Aldrino Linkoln selaku kuasa hukum para pelapor mengungkapkan sejumlah bukti yang diduga dilakukan Muljono dan membuat tanah milik ahli waris di kawasan Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat dikuasai Muljono.

Beberapa perbuatan itu diantaranya, penggunaan akta jual beli (AJB) orang lain sehingga terbit sertifikat atas nama Muljono. Selain itu, di tanah milik kliennya itu, Aldrino menyatakan, Muljono memasang plang atas namanya. Bahkan, Muljono menyuruh orang lain menjaga lahan tersebut.

Akibatnya, ahli waris tidak bisa memasuki lahan karena dihalang-halangi penjaga tanah tersebut.
Tindakan-tindakan yang dilakukan Muljono ini membuat ahli waris meradang. Hal ini terutama saat mengetahui BPN ternyata menerbitkan sertifikat atas nama Muljono.

Padahal, ahli waris tidak pernah melakukan transaksi jual beli dengan Muljono terkait tanah tersebut. Bahkan dalam kesaksiannya, Muhadi selaku ahli waris Ahmad Mimbora dan Salabihin Utong menegaskan tidak mengenal Muljono. Dewi

Digital PR Harus Bangun Reputasi, Kredibilitas dan Kepercayaan Brand

Bisnistoday-Di era digital saat ini, internet menjadi media yang sangat powerful untuk membangun Brand. Melalui Media Digital dan Teknologi, brand dapat membangun reputasi mereka. Di sini, peran Digital PR menjadi sangat strategis.

Tri Raharjo, Founder & Chairman TRAS N CO Indonesia, mengatakan, Digital PR harus mampu membangun reputasi, kredibilitas dan kepercayaan. Khususnya melalui channel Media Digital dan Media Sosial, sebagai saluran powerful bagi netizen dalam memberikan penilaian terhadap brand. Tidak hanya itu saja, Digital PR juga wajib memantau percakapan yang terjadi di Social Media. Sebagai media komunikasi dan menjalin engagement dengan konsumennya di dunia digital.

“Perusahaan dengan reputasi dan citra yang positif, kini dapat dinilai dari pintarnya mereka dalam mengkomunikasikan perusahaannya melalui Media PR kontemporer seperti media digital, media sosial dan sarana lainnya,” ujar Tri Raharjo, ditemui saat malam penganugerahan Indonesia TOP Digital PR Award (ITDPA) 2019, Jakarta 25/01/19.

Lanjut Tri Raharjo, atas dasar itulah, TRAS N CO Indonesia dan INFOBRAND.ID untuk kedua kalinya melakukan sebuah riset digital untuk mengamati perusahaan-perusahaan yang telah berhasil menjalankan aktivitas dan strategi digital PR-nya melalui Indonesia TOP Digital PR Index. Yakni sebuah cara faktual untuk merekam keberhasilan mereka membangun komunikasi, engagement dan image di mata netizen.

“Dan untuk brand-brand yang dinilai mampu memanfaatkan secara maksimal peran Digital Public Relation dalam membangun reputasi, enggagement dan kepercayaan kosumen, TRAS N CO Indonesia mengapresiasinya dengan penghargaan Indonesia TOP Digital PR Award (ITDPA) 2019,” ungkapnya.

Tri Raharjo mengungkapka, untuk metodologi sendiri, terlebih dahulu dilakukan riset oleh TRAS N CO Indonesia & INFOBRAND.ID melalui Survey Digital PR Index sejak September – November 2018 terhadap lebih dari 800 brand dari 100 kategori brand tersurvey di Indonesia.

“Survey yang dilakukan oleh TRAS N CO Indonesia & INFOBRAND.ID ini menggunakan tiga parameter penilaian yakni Digital Media Aspect, Social Engagement Aspect dan Digital Mention Aspect,” imbuhnya.

Adapun yang telah berhasil mendapatkan penghargaan INDONESIA TOP DIGITAL PR AWARD (ITDPA) 2019 ialah:
JNE (kategori Jasa Pengiriman), SOFTEX (kategori Pembalut Wanita), KFC (kategori Resto Fast Food), GS ASTRA (kategori Aki), SHARP (kategori TV), TEKIRO (kategori Tools), CONFIDENCE (kategori Adult Diapers), CORSA (Kategori Ban Motor), POLYTRON (kategori Mesin Cuci), MIRACLE AESTHETIC CLINIC (kategori Klinik Kecantikan), SWEETY (kategori Popok Bayi), PIGEON (kategori Produk Perawatan Bayi), Erha Clinic (kategori Klinik Kecantikan), FUSO (kategori Truck And Bus), BRI Syariah (kategori Bank Syariah), Mc Donalds (kategori Resto Fast Food), Wijaya Karya (kategori Kontraktor BUMN), Bank BRI (kategori Bank Konvensional), Telkomsel (kategori Provider Telekomunikasi), Axa Mandiri (kategori Asuransi) dan BreadLife (kategori Toko Roti). Dewi

IFMC 2019, Ajang Mencari Bakat Baru Model

Bisnistoday- Keberadaan model dalam suatu pagelaran fashion sangatlah penting. Karya-karya baju dari designer akan dibawakan oleh para model. Selain harus good looking, para model juga dituntut untuk dapat memiliki kemampuan dalam membawakan baju para designer di panggung.

Di Ibukota khusus nya Jakarta, fashion show sering dilakukan oleh sejumlah perancang busana dan apparel brand. Tidak heran jika kebutuhan akan model sangatlah tinggi dan menjadi profesi yang menjanjikan.

Beranjak dari hal diatas, Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), mengadakan ajak pencarian bakat baru dibidang modelling yakni, Indonesia Fashion Model Competition (IFMC 2019).

Presiden IFW sekaligus Presiden APPMI, Poppy Dharsono menuturkan, kepedulian IFW pada profesi ini sudah berlangsung dari tahun-tahun sebelumnya.

“Kebutuhan model untuk IFW memang besar dan untuk regenerasi supaya model di IFW pun tidak yang itu-itu saja, sekaligus memberikan kesempatan bagi bakat-bakat baru untuk tampil di ajang besar seperti IFW,” kata Poppy, ditemui saat pemilihan model IFMC 2019, di Jakarta, 23/01/19

IFMC 2019 diikuti oleh lebih dari 200 peserta yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. “Dari 200 peserta, kami akan pilih 24 finalis pria dan 24 finalis wanita. Tapi nantinya kami akan pilih tiga pemenang saja, yaitu; kategori the best model untuk pria dan wanita, model paling fotogenik untuk pria dan wanita, dan model terfavorit untuk pria dan wanita,” Poppy menjelaskan lebih lanjut.

Profesi model menjadi perhatian bagi IFW 2019. Para pemenang nantinya akan tampil di IFW 2019 pada akhir Maret 2019, dengan mengusung tema “Cultural Values”. Pagelaran fashion akbar di tanah air ini sudah memasuki tahun ke 8. Dewi