Petani Sawit Punya 20 Juta Suara

24-800x445

Bisnistoday.com – Pemerintah Indonesia mulai memberikan perhatian terhadap komoditas kelapa sawit. Ini karena sawit memiliki competitivenes atau daya saing yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan komoditas lain.

Jika secara ekonomi pemerintah telah memberikan perhatian, tidak demikian di sisi politik. “Dari sisi politik belum sama sekali,” ujar pengamat ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Tony Prasetiantono saat menjadi pembicara pada Seminar dan Musyawarah Nasional (Munas) Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) X yang berlangsung pada Kamis-Jumat (14-16/3) di Jakarta.

Kondisi ini, kata Tony, juga terjadi di sektor pertanian secara umum. Di mana hingga saat ini asosiasi petani tidak memiliki posisi tawar yang cukup dalam mempengaruhi kebijakan pemerintah maupun dalam pesta demokrasi baik pada ajang pilkada maupun pilpres.

Menurut Tony, hal ini berbeda jika dibandingkan dengan negara-negara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat, di mana bargaining position (posisi tawar) asosiasi petani di negara tersebut sangat kuat. Tony membandingkan jumlah petani di Jepang yang hanya sekitar 1% dari jumlah penduduk Negara Matahari Terbit tersebut. Sementara di AS hanya 5% dan Indonesia sekitar 35% dari total penduduk.

Kendati hanya memiliki jumlah petani yang sangat kecil, namun Pemerintah Jepang dan AS sangat konsen dengan swasembada. Hal itu dilakukan pemerintah Jepang dan AS dalam rangka menjaga ketahanan pangan (food security). Oleh karena itu, kebijakan yang ditempuh kedua negara tersebut memproteksi sektor pertanian.

“Proteksinya berupa harga, tidak boleh menabrak floor price (harga dasar). Kalau menabrak floor price berarti harganya terlalu murah. Nah kalau murah berarti disinsentif bagi petani, padahal petani di Jepang tinggal 1%. Kalau petani yang tinggal sedikit itu tidak diproteksi, maka mereka akan meninggalkan pertanian. Jadi di Jepang posisi tawar petani itu sangat tinggi,” ujarnya.

Sementara di Indonesia sebaliknya, Pemerintah Indonesia justru menerapkan selling price (harga batas atas). “Artinya harga tidak
boleh nabrak plafon, kalau nabrak plafon, pemerintah ambil kebijakan impor. Jadi Indonesia lebih memproteksi konsumen,” kata Tony.

Untuk sektor sawit, walaupun ada sekitar 20 juta orang yang bekerja di sektor ini, namun posisi tawar asosiasinya juga lemah. “Ini karena memang para petani maupun pelaku usaha sawit di Indonesia belum memiliki tradisi bargaining position,” katanya.
Pemerintah seharusnya mulai memberikan perhatian secara politik untuk pertanian, khususnya pada sawit. “Pemerintah mungkin belum ngeh ternyata orang yang bekerja di sawit itu cukup besar yakni sekitar 10% dari jumlah penduduk yang punya hak pilih. Untuk itu pemerintah ke depannya harus mempertimbangkan perhatian yang lebih besar pada sektor pertanian,” katanya.

Di tempat yang sama, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengatakan 20 juta orang merupakan angka yang
sangat besar. Sehingga seharusnya, asosiasi baik pengusaha kelapa sawit maupun asosiasi petani kelapa sawit memiliki posisi tawar yang tinggi dalam setiap pesta demokrasi baik pada tataran lokal (pilkada) maupun nasional (pilpres).

“Selama ini para pekerja di perkebunan sawit hanya dijadikan sebagai obyek saja. Bahkan tak jarang pengusaha harus ‘nyumbang’ atau diminta sponsorship oleh calon bupati atau gubernur dalam sebuah pilkada,” kata Yunarto.

Padahal, kata Yunarto, sebetulnya dari sisi jumlah pemilih, pekerja kebun itu punya nilai tersendiri. Karena jumlahnya banyak untuk di
daerah-daerah tertentu. “Jadi saya sepakat kalau pelaku perkebunan sawit jual mahal sedikit lah secara politik. Karena sebenarnya pekerja perkebunan itu punya bargaining position. Apalagi di situ juga ada uang besar. Itu sangat dibutuhkan oleh siapapun yang akan maju di pilkada maupun pilpres,” papar Yunarto. kormen

 

BATA Bidik Segmen Milenial

ekonomi bataweb

 

Bisnistoday – PT Sepatu Bata Tbk (Bata) terus melakukan berbagai inovasi dan strategi untuk mencapai target market share setidaknya 10 persen di tahun 2018.

Salah satu cara yakni dengan membuka membuka sedikitnya 25 outlet baru hingga akhir 2018.

President of South East Asia Bata, Rajeev Gopalakrishnan mengatakan sepanjang tahun 2018 pihaknya menganggarkan dana sebesar US$ 3 juta untuk keperluan belanja modal termasuk ekspansi penambahan 25 toko baru.

“Kami juga akan melakukan penyegaran pada 40 hingga 60 outlet bata yang tersebar di seluruh Indonesia,” ujarnya disela acara Peluncuran Bata Red Label di Botani Square, Bogor, Selasa, (6/3).

Selain itu tambah Rajeev, Bata terus memperluas segmen pasar dengan membidik segmen kalangan anak muda atau generasi milenial dengan menghadirkan produk – produk yang sesuai kebutuhan dan gaya hidup generasi tersebut.

“Untuk itu kami meluncurkan produk terbaru Bata Red Label bekerjasama dengan brand dari Amerika Aldo,” ujarnya.

Head of Marketing Bata, Merri Sondang mengatakan koleksi Bata Red Label sementara ini hanya tersedia di sekitar 30 outlet Bata, namun secara bertahap akan terus diperluas ke outlet-outlet Bata lainnya di seluruh Indonesia,” imbuhnya.

Lebih jauh dikatakan Merri, pihaknya berkomitmen untuk merilis koleksi-koleksi baru dalam rangka memperbesar pangsa pasar. Bisa dibilang selama ini konsumen loyal bata sebagian besar berusia dewasa dan anak-anak khususnya untuk produk sepatu dan sandal.

Diakui Bata di Indonesia dikenal masyarakat sebagai brand lokal. Untuk mengubah image tersebut, lanjut Rajeev, Brand Bata juga akan diikuti nama negara di mana Bata di pasarkan, seperti di Itali, Swiss, Indonesia dan Singapura.

Bata internasional hingga saat ini sudah berumur 120 tahun, dan di Indonesia telah berusia 80 tahun. Bata selalu menghadirkan produk yang sesuai dengan keinginan pasar setempat, dan dibuat dari bahan campuran lokal dan impor, sehingga dapat dijual dengan harga yang terjangkau. Dewi

Floral Print Warnai Koleksi Bata Red Label

Red Label 2web
Bisnistoday-iawal tahun 2018 ini, PT Sepatu Bata Tbk, mengeluarkan koleksi anyarnya dengan nama Bata Red Label. Tidak tanggung-tanggung, peluncuran Bata Red Label ini serentak dilakukan di seluruh dunia.

Di Indonesia sendiri peluncuran Bata Red Label dilakukan di Gerai Bata Botani Square Bogor pada, Selasa (6/3/2018).

Merri Sondang, Marketing Manager PT Sepatu Bata Indonesia, mengatakan Bata Red Label memiliki konsep trendy, stylish dan fresh yang cocok untuk kalangan milenial.

“Dengan Bata Red Label kaum milenial akan terlihat seksi namun tetap comfort. Dari segi harga Bata sangat pas dengan kantong milenial ,” ujar Merri.

Melalui Bata Red Label, lanjut Merri ditahun ini Bata ingin menangkap pasar baru yakni kaum milenial, karena kalangan ini mau mencoba apapun.

“Dari sisi segmen kami tetap ingin membuat segmen dewasa dan anak-anak tetap loyal, dan segmen muda ini sebagai pasar baru kami,” imbuh Merri.

Rajeev Gopalakrishnan, President Bata of South East Asia, menambahkan nama Red Label sendiri untuk memperkuat brand Bata yang identik dengan warna merah. Untuk koleksi ini, Bata menggandeng brand Aldo dari Amerika yang terkenal dengan kualitasnya.

Dirancang di Amerika Utara dan terinpsirasi oleh gaya perkotaan New York & London, Red Label membawa tren baru seperti pola floral dan warna terang yang berani ke dalam Toko Bata.

Seperti yang terlihat dalam peluncurannya,The Ultimate Collection tersedia untuk pria dan wanita. Pada koleksi wanita, Bata Red Label tetap memainkan warna hitam dengan model heels, flat shoes, dan selop.
Merri mengungkapkan Bata Red Label memang masih menggunakan warna yang tidak terlalu mencolok. Ini dilakukan karena mengingat masih ada konsumen yang tidak menyukai warna yang mencolok.

Untuk mengimbangi warna gelapnya, motif bunga terang pun hadir untuk memberikan kesan muda dan unik. Tapi, terlihat pula permainan pink, putih, dan emas sebagai warna dasar sepatu.

Sedangkan untuk koleksi pria, Bata Red Label hadir dengan gaya yang lebih sporty namun tetap bisa dikenakan saat acara formal. Dewi

 

Pengalaman Liburan Tak Terlupakan Bersama GVC

Bisnistoday- Musim liburan di Indonesia memang masih beberapa bulan lagi. Namun tidak ada salahnya jika anda dan keluarga sudah merencanakan tujuan liburan untuk tahun ini.

Salah satu alternatif liburan yang patut anda coba adalah dengan bergabung bersama klub liburan Goodway Vacation Club (GVC), layanan penyedia jasa liburan keluarga sejak tahun 2010 yang berpusat di Batam.

Andrew Soejanto, selaku Chief Operating Officer GVC mengatakan, GVC bukanlah tour and travel, melainkan vacation planner yang memberikan pengalaman dan kepuasan berbeda kepada member atau anggotanya.

“Adapun, target market kami adalah family, dan sekitar 90 persen adalah pasangan muda dengan kalangan kelas middle up,” ujar Andrew ditemui dibilangan PIK, Jakarta Utara, Rabu (7/3).

Lanjut Andrew, keluarga bagi GVC adalah sesuatu yang sangat penting, dimana keadaan ekonomi saat itu sudah stabil. Dan yang dijual oleh GVC bukan hanya produk tetapi lebih pengalaman saat liburan. Inilah yang ditonjolkan oleh GVC dan belum tentu yang lain memilikinya.

Ditemui di tempat yang sama, Head of Development GVC, Akhmad Dani, mengatakan, GVC saat ini memiliki 8.000 member anggota keluarga yang tersebar diberbagai kota di Indonesia.

“Member kami dari tahun ke tahun terus bertambah dan mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata dengan tugas khusus memperkaya khasanah Program Pesona Indonesia,” ujar Dani.

Dan tahun ini lanjut Dani, GVC menargetkan penambahan member hingga 10.000 member keluarga. GVC optimis target tersebut dapat tercapai karena situasi dan ekonomi dalam negeri tengah tumbuh pesat. Di samping itu, pasar liburan masih sangat menjanjikan.

“Agar target tersebut tercapai tepatnya awal Maret kemarin kami membuka representatif center di Jakarta dan di Surabaya dan menyusul Pekanbaru, Bali dan Mataram, Lombok,” tutur Andrew.

GVC memiliki banyak keunggulan, seperti dalam hal akomodasi, telah tersedia home base di dua lokasi wisata strategis Indonesia yakni Goodway hotel Batam, Goodway hotel & resorts Nusa Dua Bali, dan satu International Home Base Le Grandeur Palm Resort, Johor Baru, Malaysia.

Selain itu, GVC juga berafiliasi langsung dengan 4.000 hotel atau resort yang tersebar di 90 negara.

“Liburan yang kami tawarkan bukan hanya luar negeri saja melainkan juga dalam negeri. Kami sendiri akan membuka rute trip luar negeri dari yang asalnya dua bulan sekali menjadi satu bulan sekali. Sementara untuk trip dalam negerinya tentu akan kami perbanyak juga, dan akan disesuaikan dengan tema tertentu tiap bulannya,” imbuh Andrew.

Adapun untuk menjadi member dikenakan biaya Rp28 juta per keluarga (Ayah, ibu dan dua anak) dan langsung mendapatkan 400 point’./dw

PT Belitung Golf and Resorts Gandeng PROJEK dan 7 Master Franchise Pasarkan Black Rocks Golf Belitung

F

Bisnistoday — PT Belitung Golf and Resorts, yang merupakan anak usaha dari PT Intra GolfLink Resorts (IGR) dan PT Putra Ciptawahana Sejati (Ranati) mengembangkan proyek Black Rocks Golf Belitung yang berlokasi di Kawasan Pariwisata Desa Tanjung Tinggi, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Tepatnya berada di sisi Pantai Tanjung Tinggi, yang merupakan lokasi pengambilan gambar film Laskar Pelangi, yang saat ini terkenal juga sebagai Pantai Laskar Pelangi.

Direktur Utama PT Belitung Golf and Resorts, Suprapto Pegeng mengatakan, Black Rocks Golf Belitung merupakan proyek properti di kawasan Belitung yang memiliki keunikan tersendiri karena memadukan Lapangan Golf dengan Perumahan Eksklusif dan Premium yang dimanjakan dengan indahnya pemandangan alam yaitu bebatuan granit dan danau natural seluas 30 Hektar serta pantai pasir putih sepanjang 2,5 km. Terletak di kawasan turis Pantai Laskar Pelangi dengan jarak tempuh perjalanan +40 menit dari kota Jakarta.

 “Proyek Black Rocks Golf Belitung memiliki total luas lahan 100 hektar. Perinciannya, 70 hektar untuk lapangan golf dan driving range, 5 hektar untuk Golf Club House dan Hotel 4 Star, 25 hektar untuk 7 Cluster Residential Villa Mewah sebanyak 300 unit. Untuk lapangan golf, ini merupakan lapangan golf ketiga yang dibangun setelah Palm Hill Golf Club di Bogor dan New Kuta Golf di Bali,” jelas Suprapto Pegeng.

Untuk mempercepat pemasaran Black Rocks Golf Belitung, PT Belitung Golf and Resorts menggandeng aplikasi pemasaran online pertama di Indonesia yaitu PROJEK dan 7 Master Franchise agen properti yaitu CENTURY 21, ERA, HARCOURTS, LJ HOOKER, PROMEX, REMAX, dan RAY WHITE. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan di Damai Indah Golf, Pantai Indah Kapuk, Jakarta, Selasa (13/3).

“Kami optimis dengan menggandeng PROJEK dan 7 Master Franchise bisa mempercepat penjualan proyek Black Rocks Golf Belitung karena PROJEK dan 7 Master Franchise memiliki jaringan pemasaran yang sangat luas dan telah sukses memasarkan banyak proyek properti. Apalagi proyek ini memiliki banyak keunggulan yang akan menarik masyarakat untuk membeli maupun berinvestasi. Kami juga berharap proyek Black Rocks Golf Belitung ini dapat lebih dikenal, khususnya di lingkungan dunia properti dan umumnya masyarakat luas, tidak hanya di Belitung tetapi juga di kota-kota besar dimana PROJEK dan 7 Master Franchise hadir sebagai agent properti. Melalui kerjasama ini, kami juga ingin mendatangkan ratusan agen properti dari Jakarta untuk Visit Belitung dan melihat keindahan pulau Belitung,” papar Suprapto Pegeng.

Lebih lanjut Suprapto Pegeng mengatakan, konsep pengembangan Black Rocks Golf Belitung adalah kawasan pariwisata berkonsep resort dalam satu kawasan yang saling terintegrasi dengan berbagai fasilitasnya guna memenuhi kebutuhan masyarakat modern, dinamis dengan memadukan pemandangan alam yaitu bebatuan granit, danau natural dan pantai pasir putih sepanjang 2,5 km.

PT Belitung Golf and Resorts memasarkan tanah kavling untuk dibangun Villa. “Tipe Villa tidak dibatasi secara khusus dan diserahkan kepada pembeli hanya dengan perkecualian, tinggi bangunan maksimum untuk 2 lantai saja dan tidak wall to wall. Ukuran luas kavling terkecil mulai dari 300 m2 hingga yang terbesar 1.587 m2. Harga ditawarkan mulai dari Rp750.000.000 atau ±Rp2.500.000 /m2,” ungkap Suprapto Pegeng seraya mengatakan cara pembayaran yang disediakan oleh developer dapat dilakukan secara cash dan angsuran langsung ke developer dengan DP 20% dan sisanya diangsur 24 X.

Sementara itu,  Andy K Natanael, Founder PROJEK dan PROVIZ yang juga bertindak sebagai konsultan pemasaran Black Rocks Golf Belitung, menambahkan, ada 2 keunggulan yang dimiliki proyek Black Rocks Golf Belitung. Pertama, kawasan hunian (kavling) posisinya strategis dan merupakan lokasi premium di pesisir pantai pada area lapangan golf dengan memadukan keindahan alam yang spektakuler antara danau, laut, dan bebatuan granit yang menjadi signature di Kepulauan Belitung.

Kedua, keunggulan lapangan Golf, yaitu menjadi The First Championship Golf Course dengan struktur lapangan yang sangat menarik dan challenging untuk bermain golf diantara bebatuan granit yang menjadi tantangan tersendiri bagi para golfer. ”Dengan jarak tempuh yang tidak terlalu jauh dari kota Jakarta yang hanya berkisar +40 menit, Anda sudah dapat menikmati pemandangan fantastis untuk bermain golf dan melepaskan lelah sejenak dari hiruk pikuknya kota,” ujar Andy K. Natanael.

Selain itu, kata Andy K Natanael, pembeli akan menjadi Founder Member dari Black Rocks Golf Belitung, memiliki Playright Share PT Belitung Golf and Resorts, memiliki akses istimewa di Founder Lounge Clubhouse Black Rocks Golf Belitung, dan mendapatkan harga khusus untuk bermain golf di New Kuta Golf – Bali dan Palm Hill Golf Club – Bogor.

Untuk pembangunan, lapangan Black Rocks Golf Belitung sudah dibangun September 2016 dengan target  tahap 1 hole 1 s/d 9 dapat diuji coba pada bulan Juni 2018 dan tahap 2 yakni hole 10 s/d 18 direncanakan selesai pada bulan Nopember 2018. Jadi seluruh lapangan hole 1 s/d 18 dapat dioperasikan secara penuh pada bulan Desember 2018.

Sedangkan Golf Clubhouse, Hotel 40 Room Awal (Tahap 1) dalam proses tender, konstruksi akan dimulai April 2018 dan target selesai Desember 2018. Pengembangan dan penyediaan fasitlitas utilitas kavling golf sudah dimulai sejak awal 2017. “Diharapkan seluruh kavling akan sold out paling lambat di akhir 2018 dan pembangunan Villa-Villa Residential diproyeksikan akan selesai hingga tahun 2023,” ujar Suprapto Pegeng.

Suprapto Pegeng mengatakan segmen pasar yang dibidik adalah para golfer, para executive, pengusaha perkotaan dan investor. “Bagi golfer adanya lapangan golf dengan International Championship standard diluar kota-kota besar akan menjadi tantangan tersendiri untuk ditaklukkan. Sedangkan untuk para executive dan pengusaha perkotaan selain bermain golf, lokasi Black Rocks Golf Belitung akan menjadi tempat berlibur yang mudah dan cepat dicapai dengan suasana menenangkan dan menyenangkan karena jauh dari riuh kota metropolitan dan kemacetan (No Traffic). Bagi investor, kepemilikan Kavling Golf dengan harga yang masih terjangkau tentunya akan memberikan harapan nilai imbal balik yang tinggi di masa yang akan datang,” papar Suprapto Pegeng.

PT Belitung Golf and Resorts menyiapkan  investasi kurang lebih Rp167,5 Milyar sesuai tahapan pekerjaan. Untuk tahap I adalah lapangan Golf Black Rocks Golf Belitung 18 Hole, Golf Clubhouse, Hotel 40 Room dan pembentukan Kavling Golf siap bangun dengan fasilitas & utilitasnya. Tahap II adalah penambahan 100 Room Hotel.

CENTURY 21, ERA, HARCOURTS, LJ HOOKER, PROMEX, REMAX, dan RAY WHITE pun merasa optimis bahwa dengan jaringan kantor-kantor yang mereka miliki mampu membuat Black Rocks Golf Belitung akan terjual habis dalam waktu singkat.

Andy K Natanael menambahkan PROJEK adalah aplikasi online yang menawarkan cakupan yang sangat luas. PROJEK menjadi solusi dalam memberikan informasi yang konsisten, terutama kepada agen properti yang tersebar di berbagai wilayah dalam waktu yang singkat dan bersamaan. Dengan fitur-fitur yang tersedia oleh PROJEK dapat menjadi jembatan developer yang membangun properti dengan agen properti yang ikut memasarkannya. Dan juga menjadi jembatan informasi dan transaksi antara agen dan developer dengan aplikasi mobile berbasis Android dan IOS.  (kormen)

 

 

 

Mengenal Induk Kelapa Sawit Dura Deli, Tanaman Asli Afrika Barat yang Jadi Berkah Bagi Perekonomian Indonesia

 

IMG-20180311-WA0074

(Bogor, Bisnistoday)-Minggu (11/3) tadi pagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menandatangani prasasti plasma nutfah kelapa sawit di Kebun Raya Bogor (KRB). Penandatangan ini menjadi bukti komitmen pemerintah terhadap industri kelapa sawit di masa depan.

Namun, tak banyak orang yang tau kalau tanaman sawit yang menjadi primadona di Indonesia ini berasal dari kawasan di Afrika Barat. Tanaman ini dibawa oleh ahli botani asal Belanda pada 1848.

Menurut Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya LIPI (Kebun Raya  Bogor) Didik Widyatmoko, kala itu ada empat pohon induk kelapa sawit yang ditanam di Buitenzorg Botanical Garden sekarang dikenal Kebun Raya Bogor. Waktu itu Belanda mengumpulkan berbagai tanaman yang cocok ditanam di Indonesia, termasuk sawit, kina dan kayu manis.

“Sawit jadi komoditas andalan Indonesia itu bermula dari sini,” ujar Didik di sela acara Perayaan 2 Abad Kebun Raya Bogor dan penandatanganan Tugu Prasasti Plasma Nutfah Kelapa Sawit Indonesia di Bogor, Minggu (11/3).

Plt Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bambang Subiyanto menambahkan, bibit sawit yang dibawa dari Afrika tersebut pertama kali ditanam tepat di lokasi prasasti itu.

“Waktu itu kami juga tidak tau apakah produktivitasnya tinggi atau tidak, tapi yang jelas bibit itu dibawa Belanda dari Afrika dan sekarang telah menguasai perekonomian di Indonesia,” kata Bambang Subiyanto.

Benih dari empat pohon tersebut kemudian ditanam sebagai tanaman hias dan peneduh pada perkebunan tembakau di Deli, Sumatera Utara. Melihat pertumbuhan yang sangat baik, kemudian M Adrien Hallet, seorang warga Belgia membangun perkebunan kelapa sawit pada skala ekonomi seluas 2.630 hektare (ha) di Sumatera Utara dan Aceh pada 1911.

Perkembangan industri perkebunan kelapa sawit yang berkembang berimbas pada penelitian dan pemuliaan benih kelapa sawit. Benih dari tanaman sawit yang ditanam di perkebunan tembakau di Deli tersebut lantas menyebar ke seantero Indonesia dan Malaysia.

“Bahkan benih tersebut juga menyebar ke berbagai perkebunan kelapa sawit di Asia Tenggara,” ujar Direktur Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Hasril Hasan Siregar.

Menurut Hasril, lantaran benih tersebut banyak disebarkan dari Deli, maka kemudian pohon induk tersebut diberi nama Dura Deli. “Dura Deli merupakan mother of palm yang hingga kini sudah mencapai empat generasi,” katanya.

Dari pohon induk Dura Deli ini, lanjut Hasril, telah menghasilkan bibit-bibit unggul kelapa sawit yang dilakukan oleh para pemulia yang juga sudah mencapai empat generasi. Hingga kini, total sudah ada 50 varietas bibit unggul kelapa sawit, di mana plasma nutfahnya berasal dari Dura Deli.

“PPKS sendiri telah menghasilkan 12 varietas bibit unggul, sementara 14 produsen benih lainnya menghasilkan 38 varietas. Jadi total ada 50 varietas benih sawit unggul yang dihasilkan dari Deli Dura ini,” kata Hasril menjelaskan.

Ketua Umum Gabungan Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono mengatakan, keempat pohon induk yang menjadi pangkal cerita sukses itu sudah mati pada 1992 lantaran dimakan usia. “Nah kita tidak ingin kehilangan sejarah itu. Maka kita ingin mengembalikan bahwa Kebun Raya Bogor tetap menjadi sejarah perkembangan industri sawit,” kata Joko Supriyono.

Oleh karena itu, Joko mengapresiasi Presiden Jokowi yang bersedia menandatangani prasasti plasma nuftah kelapa sawit tersebut. “Ini membuktikan bahwa negara punya komitmen yang besar terhadap industri kelapa sawit ini. Dengan prasasti kita juga ingin agar anak-cucu kita  tidak lupa bahwa di tempat itu ada sejarah yang penting bagi republik ini,” katanya.

Tak jauh dari tugu prasasti tersebut, juga ditanam beberapa benih kelapa sawit sebagai koleksi plasma nutfah di Kebun Raya Bogor. “Ini adalah sebagai upaya untuk melestarikan plasma nutfah kelapa sawit, supaya ke depan menjadi sumber untuk berbagai aktifitas penelitian dan riset,” katanya. (kormen)

 

BTN DUKUNG PEMBIAYAAN RUMAH BAGI KARYAWAN LION AIR GROUP

 

 
BTN Dukung Perumahan Karyawan Lion Grup

Bisnistoday.com-PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk memberikan komitmennya untuk mendukung pembiayaan perumahan bagi pegawai Lion Air Group. Setidaknya sekitar 2.000 lebih unit rumah akan dibangun oleh Lion Air Group yang diperuntukkan bagi para pegawainya di wilayah Lebak, Banten. Bank BTN menyatakan kesiapannya untuk memberikan dukungan pembiayaan pembangunan rumah tersebut yang akan dibangun oleh PT Bintang Energi Lestari (BEL). Dukungan pembiayaan ini merupakan bagian dari program satu juta rumah.

“Kami siap memberikan dukungan pembiayaan pembangunan rumah untuk pegawai Lion Air Group. Ini adalah bagian dari komitmen korporasi untuk mendukung program satu juta rumah yang diinisiasi oleh pemerintahan Jokowi-JK,” demikian Maryono, Direktur Utama Bank BTN menjelaskan usai penandatanganan MOU antara BTN, Lion Air Group dan PT BEL di Jakarta, Kamis (8/3).

Dalam MOU yang ditandatangani antara Bank BTN, Lion Air Group dan PT BEL tersebut disepakati Bank BTN akan memberikan dukungan layanan perbankan kepada pihak Lion Air Group dan PT BEL. “Dukungan lebih diarahkan kepada pembiayaan atas pembangunan rumah yang akan dimanfaatkan oleh pihak Lion Air Group yang diperuntukkan bagi pegawai dibawah Lion Air Group. Ini adalah payung kerjasama yang kita sepakati bersama untuk dapat segera ditindaklanjuti dalam kerjasama lanjutan untuk merealisasikannya. Perseroan tentu saja siap memberikan dukungan atas proyek itu termasuk dukungan dalam kerjasama lain bersama Lion Air Group yang nanti dapat kita kembangkan secara bersama,” jelas Maryono.

Hunian yang rencananya akan dibangun tersebut sebagai fasilitas perusahaan bagi pegawai Lion Air Group dengan pembiayaan BTN melalui pola pembiayaan menggunakan skema subsidi dan non-subsidi.

Edward Sirait, President Director Lion Air Group mengatakan, “Lion Air Group sangat senang bersinergi dengan Bank BTN dalam mendukung program apresiasi kepada karyawan melalui mekanisme pembiayaan yang diberikan. Bank BTN merupakan perbankan terdepan dan terpercaya dalam memfasilitasi sektor perumahan serta jasa layanan keuangan dengan mengedepankan akuntabel dan saling menguntungkan. Lion Air Group optimis, kontribusi aktif Bank BTN sangat membantu dan mendukung sektor perumahan karyawan kami.”

“Lion Air Group berkomitmen penuh memfasilitasi karyawan dalam memiliki rumah yang terjangkau, menawarkan skema pembiayaan dengan besaran uang muka dan angsuran yang disesuaikan kemampuan pekerja. Hal ini sebagai wujud inisiasi perusahaan sejalan dengan program pemerintah dan Bank BTN sebagai integrator utama Program Satu Juta Rumah,” tambah Edward.

Lebih lanjut Edward, “Komitmen Lion Air Group akan menjadi perusahaan grup berbasis peenyedia layanan perjalanan udara dan non-penerbangan. Sejalan kesungguhan itu, kami sangat menghargai kerjasama dan kerja keras dari karyawan. Oleh karenanya, Lion Air Group akan meningkatkan kesejahteraan karyawan dengan mendukung pembiayaan sektor hunian di  Perumahan Bintang Maja Lestari melalui fasilitas dari Bank BTN dan pihak pengembang yaitu Bintang Energi Lestari.”

Ishak, Direktur PT Bintang Energi Lestari mengatakan, “Trend properti di Banten dimulai dari  meningkatnya kebutuhan akan hunian yang nyaman dan terjangkau. Dalam jangka panjang, trend itu bergerak pada kebutuhan institusi pendidikan lalu kawasan komersial seperti rumah toko hingga ke gedung perkantoran. Selain itu dengan melonjaknya harga tanah di DKI Jakarta dan Tangerang Raya. Membuat daerah penunjang seperti kabupaten Lebak yang berdekatan dengan Tangerang menjadi daerah yang sangat potensial untuk Pengembangan Perumahan. Dimana Tangerang itu sendiri berdekatan lokasinya dengan kawasan komersial Jakarta.”

Bintang Energi Lestari (PT. BEL) selaku pengembang berencana membangun kawasan hunian dengan berbagai type rumah mulai dari rumah type 22/60, 36/72 sampai rumah bangunan komersial dua lantai. Kawasan hunian yang akan dibangun oleh PT. BEL diberi nama “Perumahan Bintang Maja Lestari”. Proyek Pembangunan Perumahan Bintang Maja Lestari akan dilakukan secara bertahap. Untuk tahap pertama akan dibangun sebanyak 4.000 unit rumah dan dalam 2 tahun ke depan akan dibangun sebanyak 15.000 unit rumah.

Sektor properti memiliki multiplier effect yang sangat besar. Bank BTN juga turut ambil bagian dalam mendukung pertumbuhan sektor properti baik dari sisi supply and demand melalui produk dan jasa layanan perbankan yang dimiliki Bank BTN.

Sepanjang tahun 2017 yang lalu, Bank BTN telah menghasilkan kinerja yang sangat baik dimana Aset tumbuh 22,04% (y.o.y) menjadi Rp.261,36 Triliun. Kredit dan pembiayaan pada periode yang sama tumbuh 21,01% menjadi sebesar Rp. 198,99 Triliun. Bank BTN terus memberikan komitmen untuk mendukung program satu juta rumah.  Tahun 2017 lalu Bank BTN telah berhasil untuk memberikan kredit dan pembiayaan bagi 667.312 unit hunian dari target sebesar 666.000 unit hunian dengan nominal sebesar Rp. 71,54 Triliun. Kredit ini tersalur untuk mendukung  KPR bagi 252.783 unit rumah sebesar Rp. 40,30 Triliun dan untuk mendukung Kredit Konstruksi bagi pembangunan  414.529 unit hunian sebesar  Rp.31,24 Triliun

 Maryono menegaskan komitmen BTN tahun 2018 tetap akan mendukung program Satu Rumah dimana kami mentargetkan penyaluran kredit dan pembiayaan bagi 750.000 unit hunian, tegasnya menambahkan. (bar)

IMF Apresiasi Aspal Plastik Inovasi Sentra Teknologi Polimer BPPT

Bisnistoday-Penggunaan campuran aspal plastik untuk jalan di Indonesia, hasil inovasi Sentra Teknologi Polimer, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), mendapat apresiasi

Managing Director International Monetary Fund (IMF), Christine Lagarde. Apresiasi ini disampaikan ketika berkunjung ke Indonesia,  pada akhir Februari lalu.

IMG-20180302-WA0005Perekayasa Madya di Sentra Teknologi Polimer BPPT, Rachmat Wijaya dan Jayatin, senang dengan apresiasi tersebut. “Kami berharap hasil inovasi ini dapat digunakan lebih massal, sehingga membantu terbebasnya laut dari sampah plastik,” ujar Rachmat hari ini, di Jakarta.

Menurut Jayatin, campuran aspal plastik tidak mengurangi kualitas jalan. Sebaliknya, penambahan plastik tersebut memperkuat daya rekat jalan.

Sebagaimana banyak diberitakan media, Lagarde menyatakan apresiasinya tersebut ketika mendatangi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Cilincing, Jakarta Utara, bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, Rabu (28/2). “Saya cinta dengan air, kita harus menjaga air. Tidak boleh ada sampah plastik, kertas, dan lainnya,”  ujarnya memberikan alasan mengapa mendukung pengembangan aspal plastik.

Menteri Luhut Pandjaitan mengatakan, pemanfaatan sampah plastik sebagai bahan campuran aspal dilakukan agar kebersihan perairan terjaga. Dengan begitu, ikan yang dikonsumsi masyarakat adalah ikan sehat. Bukan hanya laut, pemerintah juga membersihkan sungai. Kepada Lagarde, Luhut bahkan memperlihatkan video pembersihan Sungai Citarum sepanjang 269 kilometer.

Rachmad dan Jayatin menerangkan, aspal plastik dihasilkan melalui serangkaian proses. Sampah plastik yang diambil dari laut di utara Jakarta dicuci dan dipisahkan dari kotoran atau bahan lain. Setelah itu, sampah plastik dicacah sehingga menghasilkan bijih plastik. Proses pembersihan dan pencacahan sampah plastik dilakukan oleh perusahaan pemasok.

Dari proses tersebut, bijih plastik yang dihasilkan dicampur dengan aspal di Sentra Teknologi Polimer BPPT. Proses pencampuran tersebut diuji coba dengan melibatkan PT Jaya Konstruksi hingga memenuhi karakteristik campuran yang diinginkan untuk jalan yang disiapkan.

Setelah karakter campuran tercapai, barulah aspal plastik diproduksi PT Jaya Konstruksi. Hasil produksi aspal plastik lalu digunakan pada jalan yang sudah disiapkan Bina Marga DKI Jakarta. Proses ini menggunakan semua jenis sampah plastik yang tidak bisa didaur ulang. Rangkaian proses ini juga lebih ekonomis karena menghemat 6,5 persen dari jalan yang biasa dibuat dengan aspal murni.

Aspal plastik juga berdampak pada makin lamanya daya tahan jalan. Lebih dari itu, pemanfaatan sampah untuk campuran aspal berdampak positif bagi lingkungan. Selama ini,

satu-satunya cara menangani sampah plastik yang tak bisa didaur ulang hanyalah dengan membakar. Sayangnya, pembakaran sampah plastik residu yang mengancam kesehatan.

Selama 2017, penerapan aspal dicampur plastik diuji coba di Universitas Udayana Denpasar pada jalan sepanjang 670 meter, dengan serapan limbah plastik sebanyak 140 ton. Lalu,  uji coba juga dilakukan di Jalan Sultan Agung Bekasi sepanjang 650 meter, dan menyerap limbah plastik 4,5 ton.

Di Jalan Dakota Moras Makassar pun uji coba sejenis telah dilakukan, di sepanjang 100 meter jalan, yang menyerap limbah plastik 150 kg. Lalu di Jalan Gempol-Bangil Surabaya sepanjang 1.100 meter, dengan serapan limbah plastik 3 ton. Kemudian di ruas jalan tol Tangerang-Merak sepanjang 90 meter, dengan 150 ton aspal bercampur plastik.

Rekayasa aspal plastik secara nyata telah dirasakan manfaatnya oleh warga masyarakat. Asnan, salah satu warga di Jakarta Utara, merasa lebih nyaman bersepeda di atas jalan beraspal plastik ketimbang aspal biasa. “Saya sih berharap semua jalan bisa menggunakan aspal plastik,” katanya. (kormen)

Bekraf Kucurkan Dana Bantuan Pemerintah Rp 66 Miliar

IMG-20180228-WA0024 (3)webBisnistoday – Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bertekad terus berupaya meningkatkan kontribusi ekonomi kreatif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2018. Diantaranya, dengan memberikan bantuan pemerintah kepada para pemangku kepentingan ekonomi kreatif berupa fasilitasi infrastruktur fisik.

Kepala Bekraf, Triawan Munaf ditemui di acara media gathering, Rabu, 28/02/18 mengatakan, bantuan yang diberikan pemerintah melalui Bekraf adalah merevitalisasi bangunan yang sudah ada di berbagai daerah di Indonesia.

“Yang dibutuhkan para pelaku ekonomi kreatif diakhir adalah mereka bisa menampilkan hasil kreasinya. Nah inilah yang masih menjadi kendala karena masih sedikit infrastruktur yang tersedia,” ujarnya.

Lanjut Triawan, mempersilakan kepada para pelaku ekonomi kreatif untuk mengajukan proposal untuk mendapatkan bantuan pemerintah.

“Kita sangat kekurangan infrastruktur untuk mengekspresikan, melatih para ekonomi kreatif. Negara kita luas jadi kita hrus punya sarana yang luas pula masa iya Monas lagi. Kalau di luar negeri sangat banyak,” ujar Triawan dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (27/2).

Untuk tahun ini Bekraf menyediakan dana bantuan sebesar Rp 66 miliar atau lebih kecil dibanding program serupa pada tahun lalu.

“Jangan melihat dari jumlah anggaran tetapi ini jadi pembelajaran buat kami bagaimana memberikan bantuannya. Jika terlaksana dengan baik maka kita akan mendapatkan anggaran yang lebih ke depannya,” lanjut Triawan

Adapun revitalisasi infrastruktur fisik yang dilakukan Bekraf, meliputi ruang kreatif, sarana ruang kreatif, dan teknologi informasi dan komunikasi.

Di hari yang sama, Deputi Infrastruktur Bekraf menggelar kegiatan sosialisasi Bantuan Pemerintah kepada para pemangku kepentingan ekonomi kreatif yang akan mengajukan Bantuan Pemerintah Deputi Infrastruktur Bekraf pada Rabu (28/2) di Jakarta.

“Kegiatan ini ditujukan agar calon pengusul memahami dengan baik bagaimana proses dan tata cara mengajukan Bantuan Pemerintah Deputi Infrastruktur Bekraf untuk tahun anggaran 2018,” tutur Deputi Infrastruktur, Hari Santosa Sungkari.

Hari menambahkan, walaupun pekerjaan fisik Bekraf yang lakukan tetapi pihaknya tidak menyebut ini aset bekraf. Ini nanti akan menjadi aset pengusul bantuan dan juga tanggung jawab mereka. Bekraf sendiri tidak ingin mengumpulkan aset.

Direktur Fasilitasi Infrastruktur Fisik Bekraf Selliane Halia Ishak mengharapkan komunitas kreatif dapat memanfaatkan tawaran pemerintah ini untuk meningkatkan produk & karya kreatif mereka, sehingga mereka bisa semakin berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

“Bantuan Pemerintah ini bukanlah merupakan bantuan sosial, bantuan ini adalah stimulan dari pemerintah bagi para pelaku kreatif yang memiliki komitmen panjang dan ‘passion’ terhadap subsektor ekraf yang dilakukan. Untuk itu, para pengusul/penerima bantuan pemerintah harus memahami benar arti kata tersebut,” tambah Selliane.

Dijelaskan Selliane, untuk tahun ini ada tiga paket bantuan yang disiapkan. Pertama, revitalisasi yaitu biaya konsumsi 350 juta maksimal 2 miliar. Paket kedua yakni sarana ekonomi kreatif nilainya maksimal Rp 1 miliar, dan ketiga teknologi informasi dan komunikasi maksimal bantuan Rp 2 miliar.

Adapun yang berhak menerima bantuan ini yakni pemda kabupaten/kota, komunitas kreatif, lembaga adat, keraton, perguruan tinggi dan koperasi.

Seperti yang telah diketahui, pada tahun 2017 Deputi Infrastruktur telah memberikan 48 (empat puluh delapan) Bantuan Pemerintah yang tersebar dari Kota Sabang hingga kota Ambon kepada Pemerintah Daerah Kota/Kabupaten, Komunitas Kreatif, Lembaga Adat dan Koperasi.

Masing-masing penerima Bantuan Pemerintah tersebut mencakup 24 Revitalisasi Infrastruktur Fisik Ruang Kreatif, 39 Sarana Ruang Kreatif dan 6 Teknologi Informasi dan Komunikasi. Dewi

Pentingnya Pendekatan Kritis untuk Identifikasi Kondisi Generasi Muda

 

Bogor (1)

(Bisnistoday.com)-Dalam Seminar Kebangsaan bertajuk Nasionalisme dan Tantangan Pemuda Zaman Now, yang digelar oleh media online Wartanasional.net dan Perhumas Muda Bogor, di Hotel New Ayuda, Bogor, Sabtu (24/2/2018), menyebutkan,  Bogor menempati posisi pertama sebagai kota yang paling intoleran dari semua Kabupaten/Kota di Indonesia. Diikuti Daerah Istimewa Yogyakarta. Penempatan Bogor dan  Yogyakarta itu, berdasarkan dari hasil survei beberapa LSM pegiat HAM.

Seminar setengah hari ini menghadirkan  pembicara lain Pengamat Politik President University, Dr. Muhammad AS Hikam, Ketua Pengurus Cabang GP Ansor Kabupaten Bogor, KH. Abudllah Nawawi Mdz, dan Redaktur Pelaksana Indonews.id, Fery Herdiman sebagai moderator.

 Dihadapan ratusan mahasiswa Bogor dan sekitarnya, para guru, dosen, dan masyarakat umum, Pengamat Politik President University, Dr. Muhammad AS Hikam, dalam paparanya mengatakan, Bogor harus  menjadi laboratorium Gerakan Nasional Deradikalisasi (GND), untuk selanjutnya diterapkan di sejumlah kota dan daerah lain.

 Mengambil judul “Generasi Muda Menghadapi Ancaman Radikalisme di Indonesia, Perspektif Keamanan Nasional”, Menteri Ristek Kabinet Gus Dur ini menjelaskan tentang fenomena radikalisme yang dihadapi kaum muda saat ini dan di masa depan yang mengancam nasionalisme.

 Menggunakan pendekatan keamanan nasional (national security approach), AS Hikam menekankan pentingnya pendekatan kritis untuk mengidentifikasi kondisi generasi muda, sebagai elemen paling strategis bangsa, namun pada saat yang bersamaan menjadi target utama dan empuk dari radikalisme, radikalisasi, dan gerakan radikal anti-NKRI.

 Hikam mengupas berbagai hasil survei yang telah dilakukan selama dua tahun terakhir ini (2016-2017) oleh berbagai lembaga, baik yang berafiliasi dengan pemerintah maupun dengan organisasi masyarakat sipil Indonesia (OMSI) yang berkecimpung dalam persoalan intoleransi dan radikalisme. Hasil survei Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Kemendikbud, Kemenag, The Wahid Foundation, Alvara, Setara Insritute, dan Infid (International NGO Forum on Indobesian Development) semuanya menunjukkan bahwa usia muda (21-30) dan pendidikan menengah dan tinggi (SMA-PT) adalah usia yang paling potensial menjadi bagian dari kampanye radikalisme, proses radikalisasi, dan pelaku aksi-aksi radikal, termasuk aksi terorisme.

 Selain itu, Hikam juga menggunakan berbagai laporan media dan kajian tentang tumbuh dan berkembangnya pandangan intoleran, ideologi dan organisasi politik radikal seperti HTI di sekolah-sekolah tingkat dasar dan menengah, serta kampus-kampus Universitas terkemuka, baik Negeri maupun swasta.

 Kelompok-kelompok kegiatan seperti ROHIS di SMA dan Kelompok Kegiatan Keagamaan di Perguruan Tinggi, juga menjadi wahana rekrutmen, pengaderan, dan penyebaran gagasan serta kegiatan yang cukup sering diberitakan di media.

 “Sedemikian intensif dan ekstensif kiprah perekrutan dan pengaderan kelompok radikal di kampus-kampus, seorang dosen senior dari UI mengatakan bahwa metode yang digunakan telah mirip dengan apa yang dilakukan Nazi dan partai komunis, yaitu melalui teknik-teknik ‘cuci otak’ atau brainwashing!,” ujarnya.

 Lantas, bagaimana menjawab dan menghadapi tantangan dan ancaman radikalisme di kalangan generasi muda Indonesia yang trennya makin berkembang itu?

 Alumnus Universitas Gadjah Mada ini menawarkan solusi antara lain melalui pelibatan intensif dan meluas komponen generasi muda dalam Gerakan Nasional Deradikalisasi, yang berkesinambungan dan jangka panjang.

 “Deradikalisasi tidak hanya menjadi program apalagi proyek belaka. Ia harus menjadi sebuah gerakan nasional, yang melibatkan Negara dan aparatur pemerintahan, masyarakat sipil Indonesia (MSI),” ujar jebolan Universitas Hawaii di Manoa pada tahun 1995 ini.

 Hikam mengatakan, pendidikan (formal, non-formal, maupun informal) adalah jalur paling utama dan terutama dalam Gerakan Nasional Deradikalisasi tersebut. Substansi pendidikan haruslah memuat penguatan pemahaman Konstitusi dan Pancasila serta kewarganegaan Indonesia.

 “Seluruh lembaga pendidikan pada semua tataran harus memberikan muatan tersebut, tentu saja disesuaikan dengan konteks mereka. Hegemoni negara, sebagaimana pernah dilakukan pada masa Orba, tidak perlu diulang lagi dalam mengisi pendidikan tersebut,” katanya.

Selain itu, multikulturalisme juga sangat penting ditumbuhkembangkan secara kreatif dan inovatif kepada generasi muda, semenjak level paling bawah sampai teratas. “Hal ini berdasarkan asumsi bahwa Indonesia hanya akan mampu bertahan sebagai sebuah negara-bangsa (nation state), sebagaimana diamanatkan oleh Proklamasi dan para pendiri bangsa, apabila pilar kebangsaan dan Bhinneka Tunggal Ika tetap kokoh kuat dan berdaya,” ujarnya.

Pluralisme Adalah Identitas

Sementara itu Ketua Pengurus Cabang GP Ansor Kabupaten Bogor, KH. Abudllah Nawawi Mdz, mengatakan, peran pemuda dalam membangun bangsa akan menjadi prioritas utama. Sebab, ke depan, bangsa ini akan disibukkan dengan rekayasa sosial yang didalamnya membutuhkan keampuhan dan kehebatan para pemuda Indonesia.

“Kehebatan teknologi, informasi dan perkembangan ekonomi akan menjadi bagian yang teramat penting bagi pembenahan pemuda kedepannya agar siap menghadapi semua permasalahan bangsa. Nilai harmonisasi bangsa akan terjaga dengan baik jika dikelola oleh pemuda yang cerdas dan terdidik oleh bangsanya sendiri,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Alminhaj al Islami Cinagara, Bogor ini.

Sekjen Al Amin Centre ini mengatakan, pluralisme yang ada di Indonesia bisa menjadi salah satu identitas tersendiri dalam melahirkan nilai-nilai persatuan. Karena itu, dia mengharapkan para pemuda agar siap memperjuangkan nilai-nilai kebangsaan dan keharmonisan di tengah kemajemukan dengan nilai nilai agama.

 Ketua BEM 2001 di institut Dalwa Pasuruan Jawa Timur ini mengatakan, esensi beragama saat ini telah dilupakan. Agama hanya menjadi komoditi yang menguntungkan pelaku bisnis berbasis agama. “Semua yang berbau agama telah didewa-dewakan, takkan pernah dianggap salah, tak pernah ditolak, dan jadi keperluan pokok melebihi sandang, pangan, papan. Agama jadi hobi, tren, dan bahkan pelarian karena tak tahu lagi mesti mengerjakan apa,” ujarnya. (kormen)