Menerima dan Memahami Individu Autistik

(Bisnistoday.com)-Kini autisme bukanlah kata yang asing bagi
kebanyakan orang. Orang tua yang memiliki anak autisme maupun berkebutuhan
khusus lainnya pun kian membuka diri. Oleh karena itu, informasi yang memadai
mengenai anak berkebutuhan khusus dan segala keperluannya baik dari segi
pendidikan, terapi hingga kesehatan pun dibagi dan disebarkan. Namun apakah
masyarakat telah memahami dan menerima para individu berkebutuhan khusus
tersebut?

Pesan inilah yang ingin disampaikan London School Center of
Autism Awareness (LSCAA) dalam rangka Autism Awareness
  Festival (AAF) 10th, Acara yang telah rutin
dilakukan sejak satu dekade yang lalu dalam rangka memperingati hari autis
sedunia yang bertepatan pada setiap tanggal 2 April. Mengusung tema “Understand,
Accept, & Love” rangkaian acara ini dimulai dengan seminar dan sharing
bertemakan “Kreativitas Dalam Mempersiapkan Remaja Berkebutuhan Khusus”. Ada
empat pembicara dengan topik yang berbeda berbicara mengenai autism. Di sesi
pertama, Dang Uy Koe – Chair Emeritus of The Autism Society of Phillipines and
Chairperson of ASEAN Autism Network – membagikan kisahnya sebagai ibu dengan
anak autisme dan perjuangannya agar masyarakat Filipina dapat memahami dan
menerima indvidu autistik. Begitu banyak usaha yang dilakukannya demi sang buah
hati.

Pembicara kedua, Penny Handayani, M.Psi, seorang psikolog
membicarakan mengenai bagaimana anak-anak berkebutuhan khusus tersebut dapat
menjadi seorang pribadi yang mandiri dan mampu bekerja baik untuk diri sendiri.
Bagaimana orang tua dapat mengetahui minat dan bakat anak hingga dapat
mengarahkan anak-anak tersebut dapat bekerja sesuai dengan minatnya.

Social media kini juga dapat dimaksimalkan sebagai wadah
untuk pembelajaran dan lapangan kerja. Banyak profesi baru hadir dari medium
berbasis teknologi ini, sebut saja selebgram, youtuber hingga vlogger yang saat
ini menjadi kiblat trend para anak muda khususnya generasi milenial. Servo
Caesar Yoga – seorang content creator hadir untuk memberikan tips bagi para
orang tua dalam memantau aktivitas anak-anaknya di social media dan juga
bagaimana dapat memaksimalkan kemungkinan social media menjadi lapangan
pekerjaan baru bagi anak berkebutuhan khusus.

Pembicara keempat adalah seorang public figure yang memiliki
anak dengan Asperger Syndrome. Beliau membagikan pengalamannya dalam
membesarkan seorang anak berkebutuhan yang saat ini telah aktif menjadi seorang
junior legal.

“Sepuluh tahun yang lalu, LSCAA mulai aktif memberikan
informasi seputar autisme. Masyarakat dapat menanyakan terapis, dokter hingga
sekolah bagi anak-anak berkebutuhan khusus. LSCAA juga melakukan berbagai
kegiatan diantaranya seminar bagi orang tua dan guru, pentas seni bagi
anak-anak berkebutuhan khusus, pameran hasil karya dan juga membentuk komunitas
“sahabat special”.
  Kini, LSCAA menujukan
perhatiannya tak hanya kepada anak-anak namun juga merambah pada remaja dan
individu autistik dewasa. Bagaimana orang tua dapat mempersiapkan anak-anaknya
sebagai individu mandiri. Harapannya, para individu autistik ini dapat memiliki
kemampuan yang mumpuni, mampu menghidupi (setidaknya) dirinya sendiri.” Ujar
Prita Kemal Gani – Founder & Director London School of Public Relations –
Jakarta sekaligus inisiator LSCAA.

Individu dengan autisme memang tidak memiliki ciri fisik
yang khusus, sehingga tak banyak yang memahami mereka. Ini jugalah yang kerap
menjadi permasalahan saat mereka berada di tempat umum dan juga bersosialisasi
dengan masyarakat umum.

“LSCAA akan terus berusaha untuk menyebarkan informasi dan
mengedukasi masyarakat tentang autisme, kami ingin masyarakat memahami,
menerima dan juga mencintai individu dengan autistik, karena bagaimanapun
mereka juga sama seperti kita yang memiliki emosi dan perasaan. Hanya saja
mereka tidak mampu mengungkapkannya sebagaimana individu umumnya. Kami berharap
kegiatan ini dapat terus berkelanjutan demi masyarakat yang ramah akan anak
berkebutuhan khusus” Ujar Chrisdina – Head of LSCAA.

Selain seminar, AAF 10th juga akan mengadakan konser, Fun
games, Pentas Seni, Peragaan busana yang terinspirasi dari lukisan seorang
remaja autisme serta pameran lukisan yang dilukis oleh para remaja autisme.
Busana yang juga diperagakan oleh remaja berkebutuhan khusus ini dirancang oleh
Adra dengan mengusung label Adraworld. Dukungan lain adalah penyelenggaraan
lelang lukisan yang dilukis remaja autisme oleh Artotel. Pameran dan lelang
lukisan tersebut merupakan kegiatan Artotel dalam rangka menunjukan kepedulian
kepada hasil karya remaja autisme. Seluruh keuntungan dari hasil penjualan
busana dan lelang lukisan akan disumbangkan kepada yayasan pegiat autisme yang
membutuhkan.

London School Centre for Autism Awareness (LSCAA) merupakan
bagian dari kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) LSPR-Jakarta sebagai
bentuk kepeduliannya terhadap anak-anak berkebutuhan khusus yang salah satu
karakteristiknya memiliki kesulitan dalam berkomunikasi baik verbal ataupun
non-verbal. Melalui LSCAA, LSPR-Jakarta berharap dapat mengkomunikasikan
mengenai autisme kepada masyarakat Indonesia. Berbagai kegiatan telah
diselenggarakan oleh LSCAA seperti acara tahunan Autism Awareness Festival,
Workshop for Parents, Pembuatan produksi film pendek “Saudaraku Berbeda”, Teachers
Training, dan masih banyak lagi guna mengkomunikasikan perihal sosialisasi
autisme. Hingga saat ini, LSCAA telah memberikan pelatihan kepada 5028 guru
yang mewakili 1616 Sekolah Dasar se-Jabodetabek. Pemutaran film “Saudaraku
Berbeda” telah dilakukan di 24 sekolah dan ditonton oleh 3131 siswa. Orang tua
pun dilibatkan dengan berbagi pengalaman dengan yang lainnya yang telah diikuti
oleh 264 orang.

London School of Public Relations – Jakarta yang berdiri
sejak 1 Juli 1992 adalah sebuah perguruan tinggi swasta yang menyelenggarakan
program sarjana ilmu komunikasi yang terbagi atas enam konsentrasi pilihan
yaitu, Public Relations, International Relations, Marketing, Mass
Communication, Digital Media Communication & Advertising dan Performing
Arts Communication, serta program pasca sarjana yang terbagi menjadi empat
konsentrasi yaitu Corporate Communication, Marketing Communication,
International Relations Communication dan Mass Media Management. Saat ini LSPR
– Jakarta memiliki 20.000 lulusan serta sebanyak 6.536 mahasiswa dan mahasiswi
aktif.

Data LSPR Career Centre menunjukkan tingkat serapan lulusan
LSPR-Jakarta di dunia kerja mencapai 90% lulusan. LSPR Career Centre selain
menyelenggarakan seminar dan pelatihan, menyediakan informasi lowongan pekerjaan,
juga membantu menyalurkan para alumni ke bidang pekerjaan yang mereka inginkan
baik dalam dan luar negeri.

Sejak tahun 2002, LSPR selalu mendapat pengakuan dari Badan
Akreditasi Nasional dengan nilai A. Untuk program S1 LSPR telah mendapat pengakuan
internasional dari lembaga akreditasi internasional yakni The London Chamber of
Commerce and Industry Examination Board (LCCI) United Kingdom dan City and
Guilds UK sedangkan untuk Program S2, LSPR menjalin kerjasama dengan Edith
Cowan University Australia dan City and Guilds UK.

Pada 9 November 2016, LSPR telah menerima surat keputusan
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 345/M/KPT/2016 mengenai
tentang penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh pada lingkup program studi Ilmu
Komunikasi. LSPR juga mendapatkan tiga penghargaan dari KEMENRISTEK DIKTI pada
tanggal 30 November 2016 dengan predikat Peringkat I di Kalangan Sekolah Tinggi
untuk Aspek Kelembagaan, Peringkat I di Kalangan Sekolah Tinggi untuk Aspek
Kemahasiswaan dan Peringkat II di Kalangan Sekolah Tinggi untuk Aspek
Ketenagaan. (Rizka)

Menjaga Asa Perbankan Zaman Now

(Bisnistoday.com)-Internet telah memberikan kontribusi yang
demikian besar bagi kemajuan masyarakat, industri maupun pemerintah. Apalagi
dengan kehadiran smartphone yang memudahkan setiap orang untuk mengakses internet
secara mobile. Tak mengenal batasan usia, pendidikan, status sosial dan
lainnya.

Kehidupan masyarakat saat ini kian terbantukan oleh
kecanggihan teknologi sehingga
 
memungkinkan setiap tugas harian diselesaikan  secara mobile dan multitasking. Tak  hanya dinikmati kaum perkotaan, tapi
masyarakat desa terpencil sekalipun. Apalagi mereka sudah mulai terbiasa dengan
membaca berita lewat ponsel, pasang status di media sosial face book dan
  berkicau lewat twiter, istagram. Teknologi
internet telah menjadi kebudayaan dan kebutuhan
 
masyarakat modern saat ini.

Menjadi kian ramai dengan hadirnya aktivitas lain yang lebih
produktif. Mempromosikan dan menjual produk secara online atau dikenal
e-commerce.
  Mudah, murah dan praktis
memang menjadi pertimbangan utama. Inilah era dimana
  konsumen kian praktis disuguhi berbagai
penawaran saat membuka pintu dunia maya..

 

Sementara untuk urusan transaksi keuangan, kini semua dapat
diselesaikan dengan ATM dan aplikasi mobile banking. Sebagian besar masyarakat
saat ini tak lagi pernah lagi datang ke bank jika tidak ada urusan mendesak.
Segala urusan dan verifikasi data perbankan
 
semakin mudah.  Sementara untuk
urusan kebutuhan peminjaman
  kini lebih
melirik produk finansial berbasis teknologi (tekfin/ fintech) dan P2P lending.

Lihat saja model bisnis e-commerce telah berkembang
signifikan. Tidak hanya di sektor ritel atau pasar untuk produk, tetapi juga
layanan transportasi, seperti Go-Jek, Uber, Grab, juga layanan keuangan seperti
modalku, UangTeman, pinjam,
  TCASH,
Crowde, dan ragam pemain lainnya . Layanan keuangan ini yang sekarang dikenal
dengan istilah Fintech (Financial Technology)
 
memang sedang booming.

Salah satu faktor pemicu tumbuhnya penggunaan layanan
e-money, ialah,
  ramainya para operator
atau penyedia fasilitas ini. Apalagi penggunaannya yang memakai metode
sederhana membuat pengguna layanan operator bisa langsung memanfaatkannya.

Kehadiran fintech  di
pasar Indonesia memiliki fokus yang berbeda.
 
Seperti Lending platform (peminjaman), payment gateway (alat pembayaran),
P2P, platform perbandingan layanan bank dan asuransi, merupakan beberapa
layanan start-up fintech yang sedang tren di Indonesia. Untuk start-up fintech
yang telah berdiri dan menjalankan bisnisnya di Indonesia, antara lain CekAja,
UangTeman, CekPremi, Bareksa, Doku, Veritrans, Kartuku, Halomoney, Modalku,
TCASH, Crowdo, pinjam, dan sebagainya.

Konsep aplikasi 
yang  mempertemukan pendana dan
peminjam secara daring melalui sistem peminjaman, ini, disebut-sebut lebih
efektif dan efisien dibandingkan dengan sistem perbankan tradisional dengan
konsep peer-to-peer (P2P) lending dan urun dana (crowdfunding).
  Apalagi di Indonesia, disebut sebut baru 19
persen penduduk yang menggunakan bank. Artinya, masih ada 81 persen dari
penduduk Indonesia yang belum menggunakan bank, dan ini dapat menjadi pasar
potensial untuk bisnis fintech.

Dengan bergesernya pola prioritas dan konsumsi di generasi
milennial, ditambah kecanggihan teknologi dan tersedianya produk fintech,
pilihan produk keuangan bagi mereka akan semakin banyak dan beragam.
  Ragam kebutuhan layanan jasa keuangan yang
selama ini direpotkan dengan segudang persyaratan, kini bisa diselesaikan hanya
melalui sarana smartphone.

Masyarakatpun dihadapkan dengan perbandingan layanan yang
ditawarkan oleh perbankan selama ini dengan perusahaan. Semakin tumbuh suburnya
industri fintech banyak diyakini bakal menjadi tekanan dan bahkan bukan tidak
mungkin suatu saat mematikan industri perbankan. Apakah sektor perbankan
  tak lagi memiliki masa depan? Karena generasi
milennial yang lahir di era ponsel kian dimanjakan dengan pelayanan serba
  instan. Perusahaan-perusahaan fintech
menawarkan beragam kemudahan untuk berbagai transaksi keuangan mulai dari
pembayaran tagihan, transfer, virtual assistance hingga pembelian polis
asuransi sampai fasilitas kredit via online.

Masalah perbankan zaman now ini begitu mengemuka dalam acara
diskusi bertajuk Wajah Baru dan Tantangan Perbankan Indonesia di Zaman Now, di
Gedung BNI Pusat, Jakarta, Jumat (6/4/2018). Diskusi ini menghadirkan
narasumber Ekonom PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Ryan Kiryanto,
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance
  (Indef)Bhima Yudistira  dan 
Ketua Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Haryajid Ramelan.

Ryan Kiryanto, dalam paparanya, mengakui  posisi bank saat ini terutama menghadapi
gempuran kemajuan teknologi yang semakin pesat di sektor keuangan. Namun bagi
Ryan, kemajuan teknologi bukan hal yang bisa dihindari,
  tapi harus dikelola dengan baik agar
eksistensi perbankan bisa terjaga.

Menurut Ryan, jangan sekali-kali mendudukkan posisi fintech
sebagai rival tapi sebagai partner, harus berkolaborasi. Seperti
  kerjasama, misalnya BNI dengan Go-Pay.
Perbankan juga kata Ryan harus melakukan antisipasi dan mengikuti setiap perubahan.
Apalagi BNI memiliki beberapa cabang di luar negeri. “Kami sudah memikirkan apa
yang kami lakukan. Ya jika kita tidak do something malah do nothing ya kita
akan lewat, kalah. Kita manage dengan baik sehingga kita bisa menjadi pemenang
atau the winner jangan jadi the loser,” ujarnya.

Sementara Bhima Yudhistira, melihat, hadirnya fintech,
tentu
  menjadi ancaman serius bagi
perbankan, terutama bank-bank bermodal kecil, dalam menyalurkan kredit untuk
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Bank, terutama yang masuk kategori BUKU
I dan II, harus meningkatkan kapasitas teknologi jika ingin tidak tergerus
dengan fintech.

Karena Fintech yang memiliki keunggulan kapasitas teknologi,
akan lebih mudah mengekspansi kredit UMKM, sekaligus memitigasi risiko kredit,
dibanding perbankan. Fintech bisa memakan bisnis di segmen kecil dan menengah
yang merupakan fokus bisnis di bank BUKU I dan II. Bank Umum Kegiatan Usaha
(BUKU) I merupakan bank dengan modal inti di bawah 1 triliun rupiah, sedangkan
BUKU II merupakan bank dengan modal inti antara 1-5 triliun rupiah.

Bank dalam dua kategori itu, kata dia,  memiliki pasar utama penyaluran kredit kepada
pelaku UMKM. Namun, Bank BUKU I dan II masih sangat hati-hati dalam menyalurkan
kredit karena potensi kredit bermasalah dari pelaku UMKM. Sementara fintech
memiliki keunggulan produk teknologi, salah satunya aplikasi psychometric
credit rating, yang dapat digunakan untuk menyeleksi debitur guna mencegah
terjadinya gagal bayar.

Dengan keberadaan teknologi itu, fintech lanjut Bima,  lebih percaya diri untuk meningkatkan
penetrasi kredit ke UMKM, dibanding Bank BUKU I dan II. Selain itu, kehati-hatian
Bank BUKU I dan II juga bertambah karena rasio kredit bermasalah
(Non-Performing Loan/ NPL) pada Februari lalu meningkat dibanding Januari 2018.

Pendapat senada juga disampaikan Ketua Asosiasi Analis Efek
Indonesia (AAEI) Haryajid Ramelan. Menurutnya, kehadiran fintech tentu
memberikan ancaman terhadap perbankan.
 
Oleh karena itu siapa yang bayar mahal dengan berbagai inovasi, dia akan
memenangkan persaingan. “Bank jangan
 
bangga dengan aset besar karena bisnis perbankan akan menghadapi perubahan
besar. “Harus ada kolaborasi kalau ingin ga mati. Kehadiran fintech tak bisa
dihalangi karena saat ini akan
  ada
terjadi pola pergeseran orang investasi dan menabung,”ujarnya.

Tak hanya di sektor perbankan. Haryajid juga menyebutkan di
sektor pasar modal juga demikian. Karena berkembang pesatnya pertumbuhan
investor pasar modal saat ini membawa berkah terhadap pertumbuhan transaksi dan
likuiditas di pasar. Namun ironisnya, di balik pertumbuhan investor tidak
dibarengi pertumbuhan profesi analis pasar modal. Apalagi, seiring dengan
pesatnya pertumbuhan teknologi informasi membuat beberapa profesi akan
digantikan oleh sistem teknologi informasi.

Gejala itu mulai dirasakan oleh para analis saham saat ini.
Bahkan, dalam 10 tahun mendatang, profesi itu diprediksi bakal tiada. ”Profesi
analis saham akan hilang dalam waktu 5 sampai 10 tahun mendatang,“ ujarnya.
(kormensius barus)

Kuartal 1 (Q1) 2018, Avanza Bekas Terjual 2.659 unit

Bisnistoday- Dari tahun ke tahun pesona Toyota Avanza sebagai MPV favorit konsumen otomotif Indonesia masih belum terkalahkan. Meskipun di penjualan mobil baru, Toyota Avanza tengah terseok-seok oleh kompetitor, tapi di segmen mobil bekas Avanza masih juaranya.

Hal itu terbukti dari laporan penjualan mobil bekas yang disampaikan bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Carmudi.co.id untuk kuartal 1 (Q1) 2018 ini. 

Dari catatan Litbang Carmudi.co.id, tercatat merek mobil bekas Toyota menguasai pangsa pasar sebagai mobil bekas yang paling banyak dijual dengan angka sebesar 25,1 %. Dengan modelnya Toyota Avanza bekas mendominasi sebanyak 2.659 unit mobil bekas. 

“Ini bukan berarti Avanza kurang diminati, justru sebaliknya. Menurut hampir semua diler mobil bekas mengatakan kalau Avanza adalah salah satu mobil bekas fast moving (cepat terjual), kata Managing Director Carmudi.co.id, Stefano Kirihettige Perera, Jakarta, 31 Maret 2018.

Lanjut Stefano, urutan kedua merek yang paling banyak dijual adalah Honda (12,6%). Dengan model andalannya yakni, Honda Jazz bekas sebanyak 1.538 unit. Diikuti oleh merek Daihatsu (8,7%) dengan produknya Xenia sebanyak 1.530 unit. Selanjutnya Suzuki (7,9%), Nissan (6,3%), sisanya merek lain.

Satu hal yang menarik dari tren mobil bekas kuartal pertama adalah, mengenai banyaknya calon pembeli yang mencari Honda Jazz bekas. Model hatchback ini mengalahkan model MPV bekas di mesin pencarian kami, tambah Stefano.

Penjualan Mobkas di Carsentro Meningkat 

Sementara itu, penjualan mobil bekas di bursa mobil hasil inovasi Carmudi yakni Carsentro (Carmudi Sentra Otomotif) di pelbagai daerah semakin meningkat. Tercatat rata-rata tiap bulan Carsentro di Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, hingga Makassar mampu menjual 200 unit mobil bekas.

Menurut Etrisno, Head of Quality Used Car Carmudi.co.id, peningkatan penjualan itu dipicu maraknya taksi online yang sudah merambah kota-kota lain di luar Jakarta belakangan ini. Carmudi masih akan fokus dengan Carsentro. Wilayah penunjang Kota Jakarta, seperti Bogor dan Bekasi akan kami garap maksimal, jelasnya. Dewi

Sinar Mas Land Persembahkan Water Terrace

Bisnistoday.com-Sinar Mas Land, salah satu pengembang
properti di Indonesia melalui Grand Wisata Bekasi, kembali mengembangkan
kawasan hunian terbaik bagi masyarakat dengan meluncurkan Water Terrace.
Kawasan residensial terbaru seluas 1,6 ha ini dilengkapi beragam fasilitas
terbaik, lokasi strategis dan kemudahan akses sehingga menjadi pilihan tepat
bagi masyarakat yang ingin merasakan kenyamanan dan kemudahan hidup dalam
sebuah hunian eksklusif. Kedepannya klaster Water Terrace akan dikembangkan
dalam dua tahap.

Water Terrace secara keseluruhan didesain khusus, baik dari
segi sarana dan prasarana sebuah kawasan hunian, untuk memberikan kenyamanan
dan menghadirkan kehidupan berkualitas bagi para penghuninya. Produk hunian ini
hanya tersedia dalam 42 unit rumah berlantai 2 dan telah resmi diluncurkan pada
bulan Maret 2018.

Water Terrace merupakan klaster dengan konsep private
residence, dimana terdapat fasilitas smart home yang menonjolkan kecanggihan
teknologi CCTV, panic button, pengaturan lampu serta AC. Semua fitur smart home
system tersebut terintegrasi dengan perangkat smart phone penghuninya. Perangkat
teknologi tersebut berasal dari Hyundai Telecom yang merupakan merek nomor satu
di Korea Selatan.

Ishak Chandra, Strategic Development & Services Sinar
Mas Land dalam siaran pers nya hari ini mengungkapkan, “Sinar Mas Land
memberikan solusi hunian ideal bagi kebutuhan masyarakat di Timur Jakarta
melalui kehadiran klaster Water Terrace. Klaster terbaru ini juga menjadi
jawaban terhadap tingginya minat konsumen bagi produk hunian yang unggul dari
segi lokasi, kawasan, hingga akses dan tentunya sangat membantu kualitas
kehidupan setiap penghuninya. Selain itu, setiap pembeli akan mendapatkan nilai
tambah ketika membeli unit di tempat ini, karena huniannya dilengkapi dengan
smart home system”.

Desain Hunian Terbaik berkonsep Luxury Comfort Living

Klaster Water Terrace berupaya memanjakan kehidupan
penghuninya dengan menerapkan desain hunian terbaik disetiap properti maupun
infrastrukturnya. Klaster ini dirancang dengan konsep kemewahan tanpa
menghilangkan unsur ramah lingkungan dan hemat energi serta memiliki banyak
ruang terbuka yang hijau, sesuai dengan komitmen Sinar Mas Land untuk membangun
green building dan menerapkan green architecture dalam setiap produk
propertinya. Mengenai hal ini Ishak Chandra menjelaskan, ”Kami juga
memperhatikan kenyamanan dari sisi lingkungan hunian dengan menciptakan area
terbuka hijau yang asri, sehingga menambah kualitas hidup para penghuninya.”

Pada tahap pertama pemasaran, Grand Wisata menawarkan 2 tipe
unit, yaitu luas tanah 9 meter x 20 meter (luas bangunan 138 meter persegi) dan
luas tanah 10 meter x 20 meter (luas bangunan 158 meter persegi). Setiap tipe
memiliki 4 kamar tidur, service area. Kamar utamapun juga telah dilengkapi
walking closed. Setiap pembelian rumah Water Terrace, konsumen akan mendapatkan
smart home system, CCTV,panic button dan instalasi air panas di kamar mandi.
Carport dirancang memuat dua mobil dan dilengkapi kanopi. Bahkan masih tersedia
taman belakang yang luas.

“Klaster Water Terrace terintegrasi dengan kawasan Grand
Wisata Bekasi yang dilengkapi beragam sarana dan prasarana lengkap, mulai rumah
sakit, kawasan belanja, pendidikan, serta memiliki akses tol langsung, sehingga
memiliki nilai investasi hunian yang tinggi. Karena itulah harga tiap unit
hunian ditawarkan mulai Rp 2,4 miliar ,” tutur Ishak Chandra.

Klaster ini juga terdapat fasilitas keamanan 24 jam, dengan
dua entry gate, club house yang dilengkapi kolam renang, dan ruang terbuka
hijau yang luas.

Beragam Fasilitas Manjakan Penghuni

Akses langsung pintu tol Cikampek di pintu keluar tol Tambun
Kilometer 21 menjadi nilai lebih Grand Wisata. Selain mempermudah akses
penghuni, para pengguna tol Cikampek bisa memanfaatkan Kilometer 21 sebagai
tempat persinggahan untuk beristirahat, karena melalui pintu tol Kilometer 21,
para pengguna tol bisa beristirahat sekaligus mengisi perut karena tersdia
beragam pilihan tenant kuliner seperti : Grand Kelinci, Warung Leko, Rumah
Makan Padang Sederhana Lintau, Farmers Market, Mc Donald’s, Divo Family
Karaoke,  Pizza Hut, Burger King, Pampalassa
Café & Resto, Teripta Milk Bar, Sambel Hejo Sambel Dadak, Starbuck, dan KFC
yang akan buka dalam waktu dekat.

“Akses tol langsung memang salah satu faktor utama memilih
hunian di kawasan pinggiran Jakarta, karena memudahkan bagi para penghuni untuk
bepergian ke Jakarta ataupun kota – kota sekitarnya seperi Bandung dan Bogor.
Inilah yang jadi salah satu keunggulan kawasan Grand Wisata karena kawasan ini
memiliki akses tol langsung melalui ruas tol Jakarta-Cikampek di KM 21,” papar
Ishak.

Kawasan Grand Wisata yang memiliki total luas lahan sekitar
1.100 hektar ini juga memiliki berbagai fasilitas premium lainnya seperti
sekolah IPEKA, Notredame Catholic School, dan Al-Azhar Moslem School yang
terdiri dari jenjang taman kanak-kanak hingga sekolah menengah pertama. Rumah
sakit umum Hermina, Eka Hospital, sarana olahraga dan SPBU Shell juga telah
hadir. Selain itu, di kawasan Grand Wisata juga sudah terdapat pasar modern
yang menyediakan berbagai kebutuhan penghuninya. Kenyamanan para penghuni dan
para pengunjung semakin lengkap, karena wahana Go! Wet Waterpark berskala
internasional hadir dengan luas 7,5 Ha.

Di malam hari, sejumlah cafe tenda hadir di pasar tersebut.
Makanan yang ditawarkan sangat bervariasi dan tentunya dengan harga terjangkau.
Tak hanya itu, untuk lebih  memanjakan
penghuni Grand Wisata, sebuah area pusat kuliner telah disediakan yakni area
cafe walk. Di tempat itu, pengunjung tidak hanya dimanjakan dengan berbagai
macam aneka makanan, namun juga disuguhkan dengan pemandangan alam karena cafe
walk terletak di tepi danau. Selain itu, sejumlah bank juga terdapat di kawasan
Grand Wisata Bekasi seperti : BCA, Mandiri, BNI, Panin, Bank Sinarmas, Maybank,
BTN dan Bank BJB. (kormen)

Normal
0

false
false
false

IN
X-NONE
X-NONE

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
mso-bidi-font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}

Pencapaian Kinerja PT Jasa Armada Indonesia Tbk Tahun 2017


Bisnistoday.com – PT Jasa Armada Indonesia, Tbk (JAI)
merupakan satu satunya perusahaan dalam bidang jasa pemanduan dan penundaan
yang mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia sejak 22 Desember 2017.
Emiten dengan kode (thicker) IPCM ini merupakan anggota dari IPC Group (PT
Pelabuhan Indonesia II (Persero)) dengan komposisi kepemilikan saham IPC
76,89%, PT Multi Terminal Indonesia 0,11% dan publik 23%.

 Bisnis utama Perseroan adalah bergerak dalam bidang
pelayanan jasa pemanduan dan jasa penundaaan dengan pangsa pasar utama yaitu
melayani kegiatan pelayanan kapal di seluruh wilayah kerja PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero) yang meliputi 11 (sebelas) pelabuhan. Pada tahun 2017
Perseroan mulai memperluas sayap bisnisnya dengan melayani angkutan laut
(shipping) dan pengelolaan kapal.

 Direktur Utama PT Jasa Armada Indonesia Tbk, Dawam
Atmosudiro menyampaikan bahwa selama tahun 2017 
Perseroan mencatatkan pertumbuhan laba bersih 2,86 % dari Rp. 117,06
Miliar di tahun 2016 menjadi Rp. 120,41 Miliar di tahun 2017.  Pertumbuhan laba Perseroan terutama berasal
dari peningkatan pendapatan penundaan sebesar 2,57%, sedangkan biaya usaha
mengalami penurunan 7,60%.

 Perseroan tetap dapat menunjukkan pertumbuhan kinerja yang
baik dengan peningkatan laba tersebut di atas pasca restrukturisasi bisnis,
dimana sejak tahun 2017 Perseroan hanya fokus melaksanakan kegiatan pelayanan
kapal yaitu jasa penundaan di wilayah kerja PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
sehingga Perseroan tidak lagi mencatat pendapatan jasa Pemanduan di wilayah
kerja PT Pelabuhan Indonesia II (Persero). Meskipun dari sisi pendapatan jasa
pemanduan sudah tidak ada, namun dari sisi pendapatan jasa penundaan mengalami
peningkatan sebesar 2,57% dari Rp. 668,2 Miliar di tahun 2016 menjadi Rp. 685,4
Miliar tahun 2017. Selain itu pada tahun 2017 kegiatan shipping sudah mulai
memberikan kontribusi pendapatan yang cukup signifikan yaitu sebesar Rp. 34,12
Miliar serta adanya tambahan pendapatan dari pengelolaan kapal sebesar Rp.
19,74 Miliar.

 Dari sisi kinerja pelayanan dan produksi, kapal yang
dilayani tahun 2017 sebesar 27.347 unit, meningkat 12,75 % dari tahun 2016
sebesar 24.253 unit. Produksi dalam GT juga mengalami peningkatan, GT kapal
tahun 2017 sebesar 545.246 GT, meningkat 21,13 % dari tahun 2016 sebesar
450.119 GT.

Dawam Atmosudiro lebih lanjut menyatakan sangat bersyukur
bahwa Perseroan berhasil melalui tahun 2017 dengan kinerja yang sangat baik
dimana pada periode tersebut Perseroan melaksanakan beberapa aksi korporasi
yang luar biasa, yaitu restrukturisasi bisnis khususnya perubahan kebijakan
pengelolaan Pemanduan dan Penundaan di wilayah PT Pelabuhan Indonesia II
(Persero).

 Pada tahun 2017 Perseroan sudah berhasil memperoleh izin
sebagai Badan Usaha Pelabuhan (BUP) sebagai modal utama Perseroan untuk
melaksanakan ekspansi bisnis di bidang Pemanduan dan Penundaan di seluruh
Indonesia.

 Perseroan juga berhasil menutup tahun 2017 dengan kesuksesan
pelaksanaan listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) dimana pada hari pertama
perdagangan saham Perseroan di bursa, harga saham naik dari harga saham perdana
sebesar Rp. 380 per lembar saham naik menjadi Rp. 402 per lembar saham, dan
terus bergerak naik menjadi Rp.434 per lembar saham pada penutupan tahun 2017.
kormen

Normal
0

false
false
false

IN
X-NONE
X-NONE

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
mso-bidi-font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}

Kinerja Jasa Armada Indonesia Kinclong

Bisnistoday.com – PT Jasa Armada Indonesia, Tbk (JAI)
merupakan satu satunya perusahaan dalam bidang jasa pemanduan dan penundaan
yang mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia sejak 22 Desember 2017.
Emiten dengan kode (thicker) IPCM ini merupakan anggota dari IPC Group (PT
Pelabuhan Indonesia II (Persero)) dengan komposisi kepemilikan saham IPC
76,89%, PT Multi Terminal Indonesia 0,11% dan publik 23%.

Bisnis utama Perseroan adalah bergerak dalam bidang
pelayanan jasa pemanduan dan jasa penundaaan dengan pangsa pasar utama yaitu
melayani kegiatan pelayanan kapal di seluruh wilayah kerja PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero) yang meliputi 11 (sebelas) pelabuhan. Pada tahun 2017
Perseroan mulai memperluas sayap bisnisnya dengan melayani angkutan laut
(shipping) dan pengelolaan kapal.

Direktur Utama PT Jasa Armada Indonesia Tbk, Dawam
Atmosudiro menyampaikan bahwa selama tahun 2017 
Perseroan mencatatkan pertumbuhan laba bersih 2,86 % dari Rp. 117,06
Miliar di tahun 2016 menjadi Rp. 120,41 Miliar di tahun 2017.  Pertumbuhan laba Perseroan terutama berasal
dari peningkatan pendapatan penundaan sebesar 2,57%, sedangkan biaya usaha
mengalami penurunan 7,60%.

Perseroan tetap dapat menunjukkan pertumbuhan kinerja yang
baik dengan peningkatan laba tersebut di atas pasca restrukturisasi bisnis,
dimana sejak tahun 2017 Perseroan hanya fokus melaksanakan kegiatan pelayanan
kapal yaitu jasa penundaan di wilayah kerja PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
sehingga Perseroan tidak lagi mencatat pendapatan jasa Pemanduan di wilayah
kerja PT Pelabuhan Indonesia II (Persero). Meskipun dari sisi pendapatan jasa
pemanduan sudah tidak ada, namun dari sisi pendapatan jasa penundaan mengalami
peningkatan sebesar 2,57% dari Rp. 668,2 Miliar di tahun 2016 menjadi Rp. 685,4
Miliar tahun 2017. Selain itu pada tahun 2017 kegiatan shipping sudah mulai
memberikan kontribusi pendapatan yang cukup signifikan yaitu sebesar Rp. 34,12
Miliar serta adanya tambahan pendapatan dari pengelolaan kapal sebesar Rp.
19,74 Miliar.

Dari sisi kinerja pelayanan dan produksi, kapal yang
dilayani tahun 2017 sebesar 27.347 unit, meningkat 12,75 % dari tahun 2016
sebesar 24.253 unit. Produksi dalam GT juga mengalami peningkatan, GT kapal
tahun 2017 sebesar 545.246 GT, meningkat 21,13 % dari tahun 2016 sebesar
450.119 GT.

Dawam Atmosudiro lebih lanjut menyatakan sangat bersyukur
bahwa Perseroan berhasil melalui tahun 2017 dengan kinerja yang sangat baik
dimana pada periode tersebut Perseroan melaksanakan beberapa aksi korporasi
yang luar biasa, yaitu restrukturisasi bisnis khususnya perubahan kebijakan
pengelolaan Pemanduan dan Penundaan di wilayah PT Pelabuhan Indonesia II
(Persero).

Pada tahun 2017 Perseroan sudah berhasil memperoleh izin
sebagai Badan Usaha Pelabuhan (BUP) sebagai modal utama Perseroan untuk
melaksanakan ekspansi bisnis di bidang Pemanduan dan Penundaan di seluruh
Indonesia.

Perseroan juga berhasil menutup tahun 2017 dengan kesuksesan
pelaksanaan listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) dimana pada hari pertama
perdagangan saham Perseroan di bursa, harga saham naik dari harga saham perdana
sebesar Rp. 380 per lembar saham naik menjadi Rp. 402 per lembar saham, dan
terus bergerak naik menjadi Rp.434 per lembar saham pada penutupan tahun 2017.
kormen

Normal
0

false
false
false

IN
X-NONE
X-NONE

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
mso-bidi-font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}

ATURAN PERPAJAKAN BARU DIBAHAS TUNTAS DALAM THE REPORT: INDONESIA 2018

Bisnistoday.com-Aturan perpajakan baru di Indonesia yang
telah berlaku sejak tahun 2017 lalu dibahas tuntas oleh Ay Tjhing Phan, Tax
Leader PwC Indonesia dalam laporan terbarunya yang dirilis oleh perusahaan
penelitian dan konsultasi global Oxford Business Group (OBG).

Dalam The Report: Indonesia 2018, Phan memberikan pemahaman
kepada pembaca tentang seluk-beluk kerangka perpajakan negara dan membahas
tuntas latar belakang perubahan regulasi perpajakan di Indonesia serta
pengaruhnya bagi para calon investor.

“Pemerintah bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan para
wajib pajak serta memperluas basis pajak dalam rangka meningkatkan pendapatan
negara,” ujar Phan dalam laporannya. “Pada tahun 2017, program amnesti
pajak pemerintah berakhir dengan sukses. Pemerintah mampu meraup tambahan
pendapatan negara senilai Rp4881 triliun ($368 milyar) dari aset-aset yang
belum dilaporkan, pembayaran uang tebusan senilai Rp114 triliun ($8.6 milyar),
dan juga pendapatan pajak lainnya senilai Rp21 triliun ($1.6 milyar).”

Laporan sudut pandang komprehensif serta analisis mendalam
mengenai sistem perpajakan, perubahan regulasi, serta pengaruhnya terhadap
dunia bisnis dalam negeri tersedia dalam The Report: Indonesia 2018, bab “Tax”.
Laporan ini merupakan publikasi terbaru dari OBG tentang perkembangan ekonomi
dan peluang investasi di Indonesia.

Patrick Cooke selaku regional editor OBG mengatakan bahwa
analisa yang dilaporkan oleh Ay Tjhing Phan mengenai perubahan kerangka
perpajakan dalam negeri merupakan sebuah bahan bacaan yang penting untuk para
pemimpin bisnis karena hal ini berkaitan erat dengan peluang investasi di
Indonesia.

“Pemerintah saat ini sedang giat meningkatkan peran sektor
swasta dalam perekonomian Indonesia dan terus fokus mendorong perdagangan
internasional serta pembangunan infrastruktur dalam negeri,” ujar Cooke.
“Saya senang bahwa kami mendapat dukungan penuh dari PwC dalam menyediakan
analisis komprehensif mengenai regulasi perpajakan baru di Indonesia dalam The
Report: Indonesia 2018. Perubahan regulasi perpajakan di Indonesia merupakan
suatu momentum penting dan salah satu upaya pemerintah dalam melakukan
perombakan besar lingkungan bisnis dalam negeri dan meningkatkan FDI. “

The Report: Indonesia 2018 merupakan pedoman penting dalam
hal makroekonomi, infrastruktur, perbankan, dan sektor lainnya. Laporan ini
juga merupakan hasil wawancara dengan sejumlah tokoh ternama, seperti Presiden
Joko Widodo. The Report: Indonesia 2018 hadir dalam bentuk cetak maupun online.

Tentang Oxford
Business Group

Oxford Business Group
(OBG) merupakan sebuah perusahaan riset dan konsultasi global yang hadir di
lebih dari 30 negara dari Timur Tengah, Afrika, Asia, hingga Amerika. OBG
merupakan penyedia intelijen on-the-ground yang khusus dan terpercaya,
menyediakan informasi penting dari negara-negara yang saat ini sedang mengalami
perkembangan yang signifikan. OBG memiliki sejumlah kantor di Lndon, Berlin,
Dubai dan Istanbul, dan mempunyai jaringan biro lokal di seluruh negara tempat
perusahaan beroperasi.

The Report: Indonesia 2018 dipublikasikan atas hasil
kerjasama dengan KADIN, PwC, dan 
hukum  Lubis Santosa and Maramis.

Melalui beragam produk, OBG menyediakan analisis yang
komprehensif dan akurat mengenai perkembangan ekonomi makro dan sektoral,
termasuk sektor perbankan, pasar modal, pariwisata, energi, transportasi,
industri, dan telekomunikasi. OBG menyediakan intelijen bisnis kepada pelanggan
melalui berbagai platform seperti Economic News and Views, OBG Business
Barometer – CEO Survey, Roundtables and conferences, Global Platform –
exclusive video interviews, The Report publications dan juga melalui Divisi
Konsultasi OBG.

Normal
0

false
false
false

IN
X-NONE
X-NONE

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
mso-bidi-font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}

Dengan Weber, Memanggang Lebih Mudah dan Menyenangkan

Bisnistoday- Bagi anda yang suka dengan aktivitas luar ruang, barbeque bersama dengan keluarga di taman rumah atau balkon, menjadi salah satu hal yang menyenangkan tentunya. 
 
Dan Weber, merk alat pemanggang premium asal Amerika Serikat bisa menjadi pilihan saat anda memanggang. Weber sendiri telah menjadi brand dunia, karena 
dijual di lebih dari 75 negara.
 
Resti Ruhimat, Product Manager PT Kawan Lama Inovasi, mengatakan, Weber sendiri akan ekspansi di negara-negara Asia, seperti Cina, Hong Kong, Singapura, Jepang dan Indonesia. 
 
“Reputasi Weber dibangun berdasarkan sistem memanggang yang original. Keuntungan unik dari sistem ini adalah rasa yang lezat, daya tahan dan pemeliharan yang mudah, sehingga bisa menghasilkan pengalaman yang tidak terlupakan,” ujar Resti. 
 
Kombinasi inovasi yang unik, tambah Resti, termasuk dengan mangkok porcelen dan tutup ketel yang desain untuk menyalurkan panas di dalam Kettle™, One- Touch Cleaning System (sistem Membersihkan dengan Satu Sentuhan) yang memudahkan proses pembersihan debu, alat bebas karat, dan Flavorizer® bars yang terkenal (tersedia pada produk panggangan dengan gas) yang bisa menangkap dan menguapkan aroma makanan sehingga menghasilkan aroma bakar yang sempurna – menjadikan produk Weber paling menonjol. 
 
“Memanggang dengan Weber sangat mudah dan menyenangkan. Semua orang dapat memanggang dengan langkah-langkah mudah yaitu; Tutup ketel, tentukan waktu, dan periksa suhu. Fleksibilitas dari produk Weber terlihat dari beragam resep masakan yang bisa dihasilkan,” imbuh Resti.
 
Sebagai ahli dalam perlengkapan memanggang, Weber memiliki banyak pilihan produk. Termasuk pilihan bahan bakar yang menggunakan bara dan gas sehingga Anda bisa memanggang kapan pun, di mana pun. 
 
Dalam hal bentuk, Weber menyediakan pilihan panggangan portable bagi mereka yang menyukai piknik di taman atau kemping. Panggangan yang lebih kecil dan mudah disimpan juga tersedia bagi mereka yang tinggal di apartemen dengan balkon kecil. 
 
Sementara, panggangan ukuran besar cocok bagi mereka yang memiliki taman yang luas. Tidak terbatas hanya memanggang, produk Weber juga memiliki manfaat cara memasak lainnya seperti roasting, smoking, frying, poaching dan baking. 
 
Lanjut Resti, Weber juga memiliki banyak pilihan aksesoris seperti sikat panggangan, tatakan panggangan kaki tiga dan Weber Gourmet BBQ System yang akan mengubah panggangan menjadi kompor dengan Weber Wok, wajan untuk ikan tanpa berjatuhan, oven untuk pizza, atau oven Belanda untuk merebus.
 
Produk-produk Weber dengan harga Rp 1.700.0000,- sampai dengan Rp 12.000.000,- bisa didapatkan secara ekslusif di Ace Hardware terdekat serta juga bisa didapatkan secara online di www.ruparupa.com. Dewi

 

RasaLokal, Berdayakan UMKM Lokal

Bisnistoday- Sudah bukan rahasia lagi jika Bandung terkenal sebagai surganya belanja!.Baik untuk fashion maupun kulinernya. Dengan letak geografis pegunungan serta udara yang sejuk, menjadikan kota kembang sebagai destinasi favorit liburan keluarga.

Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil, ditemui saat pembukaan RasaLokal Bandung, Minggu, 18/03/ 2018, mengatakan kunjungan wisatawan di Bandung mencapai 7 juta jiwa per tahunnya. Dan angka ini terus meningkat dari tahun ke tahun.

“Perputaran uang di bidang transportasi, hotel dan makanan di Bandung pun mencapai Rp7 Triliun per tahunnya. Destinasi kuliner dan oleh-oleh termasuk salah satu yang kita banggakan karena banyak menyumbang devisa,” ujar Ridwan disela-sela pembukaan outlet RasaLokal.

Orang nomor satu di Bandung itu tak luput kekagumannya pada RasaLokal, dimana produk-produk yang ada disini merupakan hasil produk dari UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) lokal Bandung.
“RasaLokal ini menggandeng para UMKM lokal dan ini perlu diapresiasi. Dan mudah-mudahan langkah ini bisa ditiru oleh yang lain,” ujarnya.

Bandung sendiri memang terkenal dengan surga kulinernya. Banyak pelaku-pelaku UMKM tumbuh subur disini. Tidak heran jika produk yang dihasilkan selalu menjadi hits dan primadona masyarakat tanah air.
CEO Rasalokal Chandra Kurnia, mengatakan, RasaLokal di Bandung merupakan outlet ketiganya dimana sebelumnya sudah buka di Bali pada Desember 2017, dan di Surabaya pada 28 Januari 2018 lalu.

“Produk-produk yang ada disini memang dipasok oleh UMKM lokal. Kami melihat Bandung ini potensi kulinernya sangat besar sekali. Sayangnya potensi mereka masih jarang yang mengangkatnya,” ujar Chandra.

Lanjut Chandra, pihaknya menggandeng beberapa teman untuk menggarap RasaLokal. Seperti halnya Glen dan Chelsea dan Rio Motret.

” Kami bersepakat mengangkat makanan lokal Nusantara itu melalui sebuah cita rasa yang khas daerah setempat dalam bentuk oleh-oleh yang praktis, yang bisa dinikmati siapa saja, kapan saja dan di mana saja. Dari sanalah perjalanan kami dimulai, berawal dari satu visi yakni ingin mengangkat kembali kearifan kuliner lokal Nusantara,” ujar Chandra.

Ditemui di tempat yang sama Budi Usman, yang juga salah satu founder RasaLokal dan founder SBM ProIndonesia, mengatakan kini banyak orang yang membuka toko oleh-oleh.

“Sayangnya produk-produk yang ada di toko kue mereka tidak mengangkat makanan khas daerah tersebut. Yang mereka jual malah katakanlah makanan luar negeri. Nah dari sinilah akhirnya RasaLokal berdiri” ujar Budi dengan nada sendu.

RasaLokal sendiri lanjut Budi, menggandeng UMKM Bandung binaan SBM ProIndonesia, dimana ada sekitar 10 brand masuk kesini. Dan seiring dengan waktu akan bertambah dan optimis akan memenuhi semua rak-rak yang ada di RasaLokal. Brand tersebut seperti, Serasa Food, Kelapa Indung, Kebun, Gari-gari dan lain sebagainya.

“RasaLokal sendiri adalah produk binaan kita dari awal. Pak Chandra sudah ikut program SBM ProIndonesia sejak dari 3 tahun lalu. Kita bantu pak Chandra bersama Glen dan Chelsea waktu mau buat business RasaLokal. Saya jadi penasehat dan coach mereka,” ungkap Budi.

Kedepannya dimanapun RasaLokal, Budi berharap akan terus berkolaborasi dan menggandeng dengan UMKM binaan SBM ProIndonesia maupun lainnya.

Tahun ini RasaLokal akan terus ekspansi ke beberapa daerah di tanah air khususnya daerah-daerah wisata. “Investasi RasaLokal Bandung ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit yakni sekitar Rp1 milliar,” tutup Chandra. Dewi

 

Tingkatkan Kualitas Produk, NIKL Alokasikan Investasi US$9,7 Juta

IMG-20180329-WA0058

(bisnistoday)-PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) pada tahun ini mengalokasikan dana belanja modal (Capital Expenditure/Capex) mencapai US$9,7 juta untuk meningkatkan kualitas produk dan mempertahankan kondisi pabrik perseroan

Direktur Keuangan dan Independen NIKL, Jetrinaldi dalam paparan publik di Jakarta, Kamis (29/3) mengatakan dalam menghadapi tantangan bisnis saat ini, perseroan terus berupaya menyusun strategi serta kebijakan yang mampu menjawab ketidakpastian lingkungan dunia bisnis.

“Perseroan terus meningkatkan kualitas kerja, oprimalisasi hasil produksi dan efisiensi biaya sehingga struktur biaya produksi menjadi lebih kompetitif,” katanya.

Sementara itu Direktur Utama NIKL, Adhirman T.A mengungkapkan pada tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 10 persen dari US$151,793 juta pada 2017.  “Penjualan 100 persen masih konsentrasi di pasar domestik,” terangnya.

NIKL tercatat sebagai satu-satunya perusahaan domestik yang berkecimpung di bisnis tinplate dan menguasai pangsa pasar di Indonesia.

Hingga Desember 2017, pangsa pasar perseroan di tanah air mencapai 61,78 persen, meningkat dibandingkan periode yang sama 2016 sebesar 60,50 persen.

Adapun 23,68 persen produk tinplate NIKL dipasok ke produsen susu, 20,02 persen ke produsen biskuit dan permen, 19,81 persen ke produsen makanan, 16,86 persen ke produsen kimia dan 13,01 persen ke produsen.

Sementara sisanya untuk pasokan ke produsen kaleng umum, minyak goreng serta buah dan minuman masing-masing sebesar 4,52 persen, 1,58 persen dan 0,53 persen.

“Tahun ini, kami ingin utilisasi pabrik mencapai 100 persen dari tahun  sebelumnya antara 90-95%. Jadi, kami sudah full kapasitas,” urai Ardhiman.

Terkait kinerja, sepanjang 2017 perseroan membukukan mencatat peningkatan pendapatan 15,29 persen dibandingkan US$131,66 juta pada 2016 dengan laba mencapai US$1,36 juta dan total aset sebesar US$126,12 juta diakhir Desember 2017. (bar)