STUDI OBG: SENTIMEN POSITIF INVESTOR TERHADAP NEGARA ASEAN

(Bisnistoday.com)-ASEAN, 20 April 2018: Laporan terbaru berjudul Business Barometer: OBG in ASEAN CEO Survey yang baru saja diluncurkan oleh Oxford Business Group (OBG) menunjukkan bahwa para investor menunjukkan sentimen yang sangat positif dan harapan berbisnis yang tinggi terhadap sejumlah negara-negara Asean. Sentimen investor semakin membaik selama dua dekade setelah terjadinya krisis Asean di masa lalu.

Sebagai perusahaan riset dan konsultasi global OBG baru saja membuat sebuah langkah besar dengan melaksanakan penelitian regional pertamanya.

Dalam penelitian tersebut, OBG melakukan wawancara dan survey tatap muka dengan lebih dari 550 pemimpin perusahaan (CEO, COO, CFO, dan setara) yang berada di Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Dari hasil wawancara tersebut, OBG menyusun sampel kolektif untuk menilai dan menganalisa kepercayaan diri investor regional serta mencatat sejumlah persepsi mereka terhadap negara-negara ASEAN.

Sampel terbesar didapatkan dari sejumlah negara seperti Indonesia, yang diikuti oleh Myanmar, Filipina, dan Thailand, sedangkan sampel terkecil didapatkan dari Vietnam and Malaysia.

Berdasarkan hasil survey dan wawancara OBG, terdapat 72% pemimpin perusahaan yang menyatakan bahwa mereka memilki kecenderungan yang tinggi untuk menanamkan modal dalam jumlah besar dalam kurun waktu 12 bulan kedepan. Hampir 84% pemimpin perusahaan dari enam negara ASEAN yang disurvei juga menyatakan bahwa mereka memiliki harapan yang tinggi terhadap ruang lingkup bisnis dalam negeri dalam kurun waktu 12 bulan kedepan.

Di jaman saat sektor swasta semakin memiliki peran penting dalam mendorong perkembangan negara, setidaknya tiga perempat responden menyatakan bahwa belanja modal pemerintah tidak lebih dari 40% bisnis di sektor yang sedang mereka garap di negara masing-masing.

Hasil survey OBG juga menunjukkan bahwa perekonomian Cina terus mempengaruhi pasar ASEAN. Sekitar 33% responden meyakini bahwa perlambatan perekonomian Cina merupakan faktor eksternal yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dalam negeri secara jangka pendek-menengah. Berdasarkan data resmi dari Cina, nilai perdagangan antara negara tirai bambu tersebut dan negara-negara ASEAN lainnya telah mencapai $514.8 miliar pada tahun 2017. Cina juga mempu menempatkan posisi teratas dalam daftar daftar mitra dagang dari semua enam negara dalam survey OBG.

Dalam hal keterampilan, 31% responden mengungkapkan bahwa kepemimpinan merupakan yang paling dibutuhkan, kemudian diikuti oleh engineering (28% responden), dan research & development (15% responden). Kesenjangan keterampilan juga dapat mengurangi daya saing apabila tidak diatasi.

Dalam hal tranparansi, para responden memberikan jawaban yang beragam. Setidaknya 47% pemimpin perusahaan menyatakan bahwa transparansi pasar sangat tinggi tergantung pada wilayah dan negara, sedangkan 41% lainnya menyatakan bahwa transparansi sangatlah rendah. Dalam hal perpajakan jawaban juga cukup beragam, hampir separuh dari seluruh responden menyatakan bahwa perpajakan di negara mereka sangat tidak kompetitif, sedangkan 41% lainnya menyatakan sangat kompetitif.

Responden dari Vietnam dan Myanmar memiliki sentimen yang sangat negatif terhadap tranparansi berbisnis di negara masing-masing. Para CEO dari Myanmar dan Filippina juga merupakan yang paling pesimistis terhadap lingkungan perpajakan di dalam negeri. Sebaliknya, para CEO dari Vietnam, Malaysia, dan Thailand memiliki sentimen yang lebih positif terhadap perpajakan di negara masing-masing.

Berbicara tentang hasil survey OBG melalui blog, Patrick Cooke selaku regional editor for Asia di OBG menyatakan bahwa sentimen dan ekspektasi berbisnis di wilayah ASEAN sangat tinggi. Hal ini sejalan dengan fakta bahwa ASEAN saat ini telah menjadi motor penggerak ekpansi ekonomi secara global nomor satu di dunia.

Namun, Cooke juga mengemukakan bahwa risiko eksternal dapat  mengagalkan potensi ASEAN, apalagi saat ini dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia (yaitu Cina dan Amerika) sedang marak mengimplementasikan kebijakan anti-dagang yang mempersulit perdagangan di antara dua negara tersebut. Namun, Cina diprediksi akan melunak karena akan lebih terfokus dalam mengurangi risiko sektor keuangan dan menyeimbangkan perekonomian dalam rangka menuju ekspansi ekonomi berbasis konsumsi.

Cooke mengatakan bahwa survey terkait perpajakan, akses kredit, dan transparansi berbisnis memunculkan jawaban yang cukup beragam dari para responden. Hal ini mencerminkan bahwa setiap negara sedang mengalami tahap perkembangan dan prioritas ekonomi yang berbeda.

“Mungkin, keberagaman dan perbedaan lingkungan berbisnis tiap negara menunjukkan bahwa meskipun sudah ada upaya untuk mengharmonisasi perundangan, peraturan, standar, dan praktik bisnis, masih terdapat disparitas pembangunan serta persaingan rezim fiskal yang dapat menghalangi terjadinya integrasi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang harmonis, yang sebenarnya bertujuan untuk menciptakan pasar tunggal kohesif dan basis produksi yang mendukung ‘kesejahteraan bersama’ pada tahun 2025, ”ujar Cooke.

Cooke menambahkan apabila MEA ingin sukses dalam menciptakan negara-negara yang “manusia-sentris, berorientasi pada masa depan, dan terintegrasi dengan value chain internasional,” seluruh negara anggota MEA perlu memprioritaskan pendidikan dan pengembangan keterampilan sebab saat ini dunia sangat membutuhkan inovator muda yang dapat mengubah ide menjadi sebuah usaha yang berkelanjutan dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan dalam menghadapi kompetisi global dan perkembangan teknologi yang pesat. Hal tersebut juga akan mendorong terciptanya jenis industri baru, dan industri lama yang tidak mampu bersaing tentunya akan tertinggal.

Evaluasi terhadap hasil survey yang ditulis Cooke berjudul “Next Frontier” dapat diakses melalui OBG’s Editor’s Blog. OBG’s Editor’s Blog merupakan platform yang digunakan para regional managing editors di OBG untuk membagikan hasil analisa kepakaran mereka mengenai perkembangan yang terjadi di lebih dari 30 negara yang diteliti oleh OBG.

The OBG Business Barometer: CEO Surveys menghadirkan alat-alat penelitian OBG yang lengkap. Hasil komprehensif survei OBG in ASEAN akan tersedia secara online maupun cetak. OBG juga sedang melaksanakan sejumlah penelitian serupa di sejumlah negara lainnya, di lokasi OBG beroperasi.

Survei ini dirancang untuk menilai sentimen bisnis para pemimpin perusahaan (yang terdiri dari CEO, COO, CFO, dan setara) dan memahami penilaian mereka terhadap prospek bisnis dalam kurun waktu 12 bulan ke depan. Tidak seperti survei lainnya, OBG Business Barometer merupakan sebuah survei yang dilakukan secara tatap muka oleh para staf OBG, serta melibatkan beragam lini bisnis, ukuran, dan spesialisasi perusahaan yang berbeda. Hasil survei anonim.

OBG Business Barometer disusun berdasarkan data perusahaan yang memiliki pendapatan sesuai dengan parameter dibawah ini:

 • 42% perusahaan yang disurvei berkantor pusat di Indonesia

• 24% perusahaan yang disurvei berkantor pusat di Filipina

• 16% perusahaan yang disurvei berkantor pusat di Myanmar

• 12% perusahaan yang disurvei berkantor pusat di  Thailand

• 4% perusahaan yang disurvei berkantor pusat di Malaysia

• 2% perusahaan yang disurvei berkantor pusat di Vietnam

Data dalam survei ini digunakan untuk menganalisis sentimen bisnis suatu negara, dan juga secara regional maupun global. Selain itu, data juga dapat digunakan untuk membuat perbandingan antara kedua negara secara individu maupun regional. Hasil survei disajikan secara statistik dalam infografis dan dibahas dalam artikel yang ditulis oleh Managing Editor OBG.


 

Ingin Lihat Kualitas Udang Terbaik Dunia? Ayo Ikut dalam Pameran industri Akuakultur 2018 di Zhanjiang

Bisnistoday.com-Tim Delegasi Zhanjiang China mengundang
profesional akuakultur Indonesia  untuk
berpartisipasi dalam ajang the 5th China International Aquaculture Product Expo
2018 yang akan berlangsung pada 18-20 Juni mendatang di Zhanjiang Guandong
Province Republic of China.

Didampingi tim delegasi China, President Direktur PT Bina
Aquanik Jaya, Henry Rahardja dalam konferensi pers-nya di Jakarta, Jumat
(20/4/2018) mengatakan acara ini menjadi salah satu ajang industri paling
profesional dan bergensi di industri budidaya perikanan di Tiongkok.”Sebanyak
40 pengusaha akuakultur lokal akan turut serta dalam event ini,”ujarnya.

Menurutnya, pameran ini diselenggaran sejak tahun 2014.
Dimana, skala, branding dan pengaruh dari pameran ini terus berkembang.
Transaksi jual beli selalu meningkat.

Pameran ini kata dia, mendemonstasikan seluruh rantai  industri Akuakultur sehingga menjadi salah
satu ajang industi paling profesional dan bergengsi di industri  budidaya perikanan  di Tiongkok.

Lebih dari 60 persen udang domestik Tiongkok diperdagangkan
dalam pameran ini sehingga menjadikan acara ini sebagai pilihan pertama bagi
pedagang grosir produk-produk akuakultur dan pelaku bisnis perikanan dari
seluruh penjuru Tiongkok.

Melalui acara ini diharapkan asosiasi industri akuakultur
dan para pelaku bisnis perikanan di Indonesia dapat memperoleh pemahaman
terkait industri budidaya perikanan. Sejak 2009, Indonesia menjadi negara
produsen akuakultur terbesar kedua di dunia setelah China, paparnya.

Patut dicatat, akuakultur tidak hanya menghasilkan protein
hewani berupa ikan, moluska (kekerangan), dan krustasea (udang, lobster,
kepiting dan rajungan. Tetapi, juga rumput laut, teripang, invertebrata, dan
ribuan jenis organisme perairan lainnya sebagai bahan baku (raw materials)
untuk industri makanan dan minuman, farmasi, kosme tik, cat, film, bioenergi,
dan ratusan jenis industri lainnya.

Selain itu, marikultur juga bisa meng hasilkan perhiasan
yang sangat mahal seperti kerang mutiara. Dan, dapat berfungsi se bagai
penyerap karbon, sehingga turut men cegah terjadinya pemanasan global (global
warming).

Seiring dengan jumlah penduduk dunia yang terus bertambah
dan meningkatnya kesa daran umat manusia tentang gizi ikan dan seafood yang
lebih sehat dan mencerdaskan, per min taan terhadap sejumlah komoditas dan pro
duk akuakultur juga diyakini bakal terus mem besar. Selain itu, dari sisi
penggunaan pakan, sistem produksi ikan budi daya enam kali lebih efisien
ketimbang sistem produksi daging sapi.

Karena itu, sangat logis bila dalam dua de kade terakhir,
akuakultur merupakan sektor pangan dengan laju pertumbuhan tertinggi dan
tercepat di dunia (FAO, 2016). Teknologi pro duksi perikanan budi daya itu
relatif mudah dan kebanyakan masyarakat Indonesia sudah ter biasa dengan usaha
akuakultur. Investasi dan modal kerja yang dibutuhkan juga relatif kecil.

Jika dikerjakan secara profesional dan penuh ketekunan
mengikuti best aquaculture practices cara budi daya yang terbaik, usaha
akuakultur dapat menghasilkan keuntungan yang besar, dan menyejahterakan rakyat
secara berkelanjutan. Lebih dari itu, pembangunan dan bisnis akuakultur akan
secara signifikan membantu bangsa ini bukan hanya untuk berswasembada pangan,
farmasi, kosmetik, dan bioenergi, melainkan juga menjadi pengekspor utama
keempat jenis produk yang dibutuhkan umat manusia sejagat raya. (Kormen)

Normal
0

false
false
false

IN
X-NONE
X-NONE

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
mso-bidi-font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}

TRIWULAN I/2018, DPK BTN MELESAT 23,54%

(Bisnistoday.com)- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
sukses mencatatkan peningkatan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar
23,54% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp157,41 triliun pada triwulan
I/2017 menjadi Rp194,48 triliun per triwulan I/2018. Kenaikan DPK tersebut kian
menguatkan optimisme perseroan mencatatkan pertumbuhan kredit dan pembiayaan
sesuai target pada akhir tahun nanti.

Direktur Utama Bank BTN Maryono memproyeksikan pertumbuhan
kredit hingga akhir tahun nanti akan melaju sesuai target. Penopangnya yakni
penjualan hunian yang terus bertumbuh akibat permintaan yang masih tinggi.
Belum lagi, lanjutnya, Bank BTN terus mendukung kesuksesan Program Satu Juta
Rumah yang akan meningkatkan peningkatan penyaluran kredit dan pembiayaan.

Maryono meyakini perseroan akan mampu mencapai target
pertumbuhan kredit dan pembiayaan tersebut disumbang amunisi DPK yang terus
mencatatkan kenaikan positif. “Dana pihak ketiga Bank BTN yang naik 23,54%
tersebut cukup kuat untuk mengimbangi target pertumbuhan kredit. Kami meyakini
kredit pada akhir tahun nanti akan tumbuh lebih dari 20%,” jelas Maryono dalam
Paparan Kinerja Bank BTN Per 31 Maret 2018 di Jakarta, Kamis (19/4).

Kenaikan simpanan Bank BTN tersebut tercatat berada jauh di
atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan. Data Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) per Februari 2018 menunjukkan DPK industri perbankan nasional hanya
tumbuh sebesar 8,4% yoy. Adapun, pertumbuhan terbesar simpanan Bank BTN
tersebut bersumber dari kenaikan tabungan yang tumbuh sebesar 43,35% yoy dari
Rp30,74 triliun pada akhir Maret 2017 menjadi Rp44,06 triliun di periode yang
sama tahun ini. Penghimpunan giro dan deposito juga menjadi penopang laju
kenaikan DPK dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 22,55% yoy menjadi
Rp51,14 triliun
  dan 16,87% yoy menjadi
Rp99,28 triliun per 31 Maret 2018.

Di sisi lain, emiten bersandi saham BBTN ini juga
mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 19,34% yoy pada triwulan I/2018 atau
naik dari Rp169,68 triliun pada triwulan I/2017 menjadi Rp202,5 triliun. Pertumbuhan
kredit tersebut pun berada jauh di atas rata-rata capaian industri perbankan
nasional. OJK merekam penyaluran kredit perbankan nasional hanya naik 8,3% yoy
per Februari 2018.

Sementara itu, kredit perumahan yang menempati porsi sebesar
91,09% dari total kredit, menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan pembiayaan
Bank BTN. Per triwulan I/2018, kredit perumahan Bank BTN tercatat naik 20,32%
yoy dari Rp153,31 triliun menjadi Rp184,46 triliun. Kredit non-perumahan pun
naik 10,17% yoy dari Rp16,37 triliun menjadi Rp18,03 triliun pada akhir Maret
2018.

Pada segmen kredit perumahan, Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
subsidi menorehkan kenaikan terbesar atau tumbuh sebesar 32,96% yoy menjadi
Rp79,14 triliun per triwulan l I/2018. Kemudian, KPR non-subsidi naik 12,24%
yoy menjadi Rp69,8 triliun, kredit konstruksi tumbuh 17,85% yoy menjadi Rp27,03
triliun, dan kredit perumahan lainnya menjadi Rp8,48 triliun pada akhir Maret
2018.

Di segmen kredit non-perumahan, kredit komersial naik paling
tinggi sebesar 15,47% yoy menjadi Rp14,07 triliun per triwulan I/2018. Pada
periode yang sama, posisi kredit konsumer tercatat senilai Rp3,96 triliun.
Kredit dan pembiayaan Bank BTN juga terus menunjukkan perbaikan kualitas. BBTN
mencatatkan Non-Performing Loan (NPL) gross turun 56 basis point (bps) yoy dari
3,34% menjadi 2,78% pada triwulan I/2018. NPL nett Bank BTN juga turun 57 bps
yoy dari 2,35% pada Maret 2017 menjadi 1,78%.

Pertumbuhan kredit dan pembiayaan Bank BTN tersebut juga
turut menunjang kenaikan aset perseroan sebesar 20,73% yoy dari Rp214,31
triliun pada triwulan I/2017 menjadi Rp258,73 triliun di periode yang sama
tahun berikutnya. Kinerja penyaluran kredit tersebut pun menyumbang pendapatan
bunga naik sebesar 15,71% yoy. Di sisi lain, beban bunga tumbuh lebih rendah di
level 15,32% yoy. Hasilnya, pendapatan bunga bersih BBTN naik 16,2% yoy. Dengan
capaian tersebut, laba bersih Bank BTN tercatat naik 15,13% yoy dari Rp594
miliar pada akhir Maret 2017 menjadi Rp684 miliar di periode yang sama tahun
ini.

Syariah Tetap Melaju Positif

Menurut Maryono, sejalan dengan kinerja positif Bank BTN,
Unit Usaha Syariah (UUS) perseroan pun kembali mencatatkan penyaluran positif.
Hingga 31 Maret 2018, UUS BTN telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp18,8
triliun atau naik 26,94% yoy dari Rp14, 81 triliun. Kualitas Non-Performing
Financings (NPF) juga masih terjaga di level 1,02% per Maret 2018. Di samping
itu, DPK yang dihimpun BTN Syariah juga meningkat 28,82% yoy dari Rp14,53
triliun pada akhir Maret 2017 menjadi Rp18,72 triliun di periode yang sama
tahun berikutnya.

Pertumbuhan pembiayaan juga turut mengerek naik aset UUS BTN
menjadi sebesar Rp23,31 triliun per triwulan I/2018 atau naik 31,03% yoy dari
Rp17,79 triliun di triwulan l I/2017. Kinerja penyaluran pembiayaan tersebut
pun turut menyumbang laba bersih UUS Bank BTN tumbuh 24,02% yoy dari Rp93,79
miliar menjadi Rp116,32 miliar pada akhir Maret 2018.

Tetap Komitmen Mendukung Program Satu Juta Rumah

Sementara itu, Maryono menjelaskan hingga 31 Maret 2018,
Bank BTN juga telah menyalurkan kredit perumahan untuk 278.262 unit rumah
dengan nilai kredit sebesar Rp24,25 triliun. Realisasi penyaluran tersebut
telah mencapai 37,1% dari total target dukungan Bank BTN terhadap Program Satu
Juta Rumah yakni sebanyak 750.000 unit rumah pada 2018.

Realisasi dukungan atas Program Satu Juta Rumah tersebut
terdiri atas penyaluran KPR Subsidi sebanyak 44.407 unit senilai Rp5,36
triliun, KPR Non-Subsidi sebanyak 12.811 unit senilai Rp4,27 triliun, kredit
konstruksi untuk rumah subsidi sebanyak 131.801 unit senilai Rp3,66 triliun dan
penyaluran kredit konstruksi untuk rumah non-subsidi sebanyak 89.244 unit
senilai Rp10,96 triliun per akhir Maret 2018.

“Ke depannya, kami terus berinovasi menciptakan ekosistem
digital pembiayaan perumahan yang berkelanjutan untuk mendukung kesuksesan
Program Satu Juta Rumah,” ujar Maryono. Adapun, Bank BTN telah menggelar
berbagai langkah sebagai wujud dukungan atas kesuksesan implementasi Program
Satu Juta Rumah. Dukungan yang diberikan tidak hanya berupa penyaluran KPR tapi
juga meningkatkan teknologi, memperkuat sumber pembiayaan, mendorong
keterjangkauan, mendorong sisi ketersediaan rumah, serta bersinergi dengan
stakeholder perumahan.

Masih Kuasai Pangsa Pasar

Core business Bank BTN sebagai bank pembiayaan perumahan di
Indonesia juga telah mengantarkan perseroan sebagai bank pemegang pangsa pasar
terbesar perumahan di dalam negeri. Berdasarkan data per Desember 2017 Bank BTN
masih memimpin pasar KPR di Tanah Air dengan pangsa pasar sebesar 37,3%. Sementara
berdasarkan data per Maret 2018, pada pasar KPR Subsidi, Bank BTN masih
mendominasi dengan pangsa lebih dari 95%.
 

“Sebagai integrator program pemerintah dalam mengurusi rumah
rakyat, kami tetap menjadi pemeran utama dalam Program Satu Juta Rumah yang
diinisiasi oleh Presiden RI Joko Widodo tersebut. Ini merupakan dukungan
sekaligus komitmen perseroan terhadap program pemerintah,” tutur Maryono. (bar)

 

Pameran perhiasan Jakarta International Jewellery Fair 2018 Resmi Dibuka

(Bisnistoday.com)-Bertempat Assembly Hall –Jakarta Convention Center, Jl. Jend.
Gatot Subroto, Jakarta,
Kamis (19/04/2018) berlangsung  pameran perhiasan
internasional ternama,  yang merupakan
Pameran Perhiasan Internasional Jakarta ke-12 2018 (“12th JIJF 2018”)

Tahun ini Indonesia Jewellery Fair (IJF) dan Asosiasi
Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (APEPI) mempersembahkan oleh asosiasi
perhiasan Indonesia yang terkenal bekerjasama dengan International Pavilion
dari Italia dan perhiasan luar negeri lainnya.

Peserta pameran 12 JIJF 2018 menampilkan berbagai
pilihan emas, perak, mutiara, berlian, batu mulia & semi mulia, batu kasar,
dan kerajinan & perhiasan
  lainnya
dengan desain terbaru dan mesin perhiasan berteknologi tinggi yang menjadi tren
di masa mendatang untuk konsumen dan pasar perhiasan.

 

Jewellery Fair 2018, yang berlangsung dari dari tanggal 19-22 April 2018, merupakan satu-satunya pameran di
Indonesia bagian Barat yang diikuti oleh berbagai bidang usaha perhiasan dari
dalam dan luar negeri, seperti; pabrik perhiasan, distributor perhiasan,
toko perhiasan, mekanika permeseninan & kemasan perhiasan serta
desainer dan pengrajin.

Pameran perhiasan ini merupakan kegiatan usaha yang
penting perannya dalam upaya pengembangan investasi di industri kreatif
dan perdagangan perhiasan serta  pembukaan lapangan kerja di Indonesia.
Pameran ini juga bertujuan untuk memperkenalkan dan mempromosikan
produk-produk perhiasan kreatif dengan ciri khas desain etnik budaya
dengan menggunakan teknologi masa kini dalam industri perhiasan dan
industri pendukungnya tanah air.

Pameran ini sekaligus sebagai sarana bagi pengusaha
kecil dan menengah untuk meningkatkan pangsa pasar dan angka penjualan
produk-produk perhiasan kreatif di tanah air. Konsumen juga bisa
mendapatkan produk-produk perhiasan berkualitas  dengan harga bersaing
serta memperluas wawasan tentang perhiasan yang diproduksi  dengan
teknologi terbaru, desain terkini, dan ciri khas etnik budaya yang tinggi.

Pameran perhiasan Jakarta International Jewellery Fair
2018 terdiri dari; 30 peserta dalam negeri, 19 peserta luar negeri, da n 51
pengrajin IKM yang merupakan mitra-binaan Kementerian Perindustrian RI,
Kementerian Perdagangan RI, Kementerian Koperasi & UMKM, Dinas
Perindustrian & Perdagangan Provinsi Jawa Timur serta peserta yang
memamerkan mesin, material mekanika serta perangkat industri perhiasan, para
pengusaha emas & perhiasan, dan s e r t a para konsumen perhiasan di  tanah
air.

Penyelenggaraan Jakarta International Jewellery Fair
2018 ini didukung oleh  Kementerian Perindustrian RI, Kementerian
Perdagangan RI, Asosiasi Pengusaha Emas & Permata Indonesia (APEPI).

 

Pameran Jakarta International Jewellery Fair 2018
dihadiri oleh Kedutaan Besar di Indonesia seperti Embassy of Turkey in
Indonesia, Head of Russian Cultural Center, Embassy of Belgium, Embassy of
Italy. Dengan adanya dukungan yang kuat dari semua pihak diatas, pameran
ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi perhiasan dalam
negeri, meningkatkan kesejahteraan para pengrajin perhiasan kreatif, membuka
peluang usaha para pelaku bisnis UKM untuk memasarkan produk-produk kreatif
mereka. Disamping itu, para konsumen juga dapat memilih produk-produk
perhiasan beragam yang berkualitas dengan berhaga bersaing.

 

Pameran ini juga memberikan kesempatan emas untuk para
konsumen melakukan investasi emas dan produk perhiasan lainnya. Investasi
emas sebagai komoditas yang terbatas kuantitasnya dan diperdagangkan
secara global dapat memberikan hasil timbal balik yang menjanjikan.

Berbagai program acara di pameran ini dikemas dalam 2
unsur utama yang menarik sekaligus mendidik, yaitu: Unsur Hiburan &
Edukasi dengan program acara: Jewellery Show yang memperagakan perhiasan yang
akan menjadi trend setting 2019. Ada seminar, lucky Draw 100 free voucher Rp.
1.000.000,- (satu juta rupiah) bagi 
pengunjung wanita setiap hari, dan acara menarik
lainnya.

Pameran Jakarta International Jewellery Fair 2018 ini
merupakan persembahan dari Indonesia Jewellery Fair. Rangkaian acara
berikutnya adalah Surabaya Jewellery Fair 2018, yang akan diadakan pada
tanggal 25 – 28 Oktober 2018 di Grand Ballroom –Shangri-La Hotel, Surabaya –
Jawa Timur.

Melalui rangkaian pameran perhiasan ini, Indonesia
Jewellery Fair berharap dapat memberikan semangat kewirausahaan kepada
anak bangsa melalui UKM yang maju, tangguh, mandiri dan juga dapat
berperan sebagai motor penggerak dalam perekonomian nasional yang berbasis
ekonomi kerakyatan di era pasar bebas.

 

Iskandar
Husin selaku ketua pelaksana jakarta international jewellery fair 2018
mengatakan bahwa pameran perhiasan ini merupakan kegiatan usaha yang penting,
perannya dalam upaya pengembangan investasi di industri kreatif dan perdagangan
perhiasan serta pembukaan Iapangan kerja di Indonesia.

“Pameran
ini juga bertujuan untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk-produk
perhiasan kreatif dengan ciri khas desain etnik budaya dengan menggunakan
teknologi masa kini dalam industri perhiasan dan industri pendukungnya tanah
air,”ujarnya di
 Assembly Hall –Jakarta Convention Center, Jl.
Jend. Gatot Subroto, Jakarta,
Kamis (19/04/2018)

Iskandar
nambahkan, pameran ini sekaligus sebagai sarana bagi pengusaha kecil dan
menengah untuk meningkatkan pangsa pasar dan angka penjualan produk-produk
perhiasan kreatif di tanah air. Konsumen juga bisa mendapatkan produk-produk
perhiasan berkualitas dengan harga bersaing serta memperluas wawasan tentang
perhiasan yang diproduksi dengan teknologi terbaru, desain terkini, dan ciri
khas etnik budaya yang tinggi.

 Pemerintah menargetkan ekspor perhiasan
senilai 3 miliar dolar AS pada 2018, atau naik 15,3 persen dari realisasi 2017
sebesar 2,6 miliar dolar AS. Timur Tengah dan Uni Eropa masih menjadi pasar
terbesar.

 

“Lebih
dari 50 persen kita ekspor ke Uni Emirat Arab (UEA), sisanya ke Uni Eropa dan
negara lainnya,” kata Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Gati
Wibawaningsih di sela pembukaan Jakarta International Jewellery Fair 2018.

 

Selain
itu, pemerintah juga akan membuka pasar ekspor ke Sri Lanka. Selama ini, Sri
Lanka mengimpor perhiasan dari Dubai dan Abu Dhabi (UEA). Sementara perhiasan
di UEA berasal dari Indonesia.

 

“Ke
depan kita akan memfasilitasi langsung permintaan dari Sri Lanka dari
Indonesia, jadi ga perlu ke UEA,” kata Gati.

 

Gati
mengatakan Kemperin telah melakukan upaya menurunkan tarif bea masuk impor
untuk bahan baku intan yang awalnya 5 persen menjadi 0 persen. Hal ini untuk
meningkatkan nilai tambah dan daya saing industri perhiasan dalam menghadapi
persaingan global.

 

Beberapa
bentuk pembinaan yang telah dilakukan antara lain memberikan bimbingan teknis
produksi, pendampingan tenaga ahli, meningkatkan kemampuan sumber daya manusia,
memfasilitasi mesin, kemudahan akses pembiayaan, serta meningkatkan akses
pemasaran dengan program e-Smart IKM.

 

Upaya
lain untuk memperluas akses pasar melalui pameran berskala internasional,
seperti ajang Jakarta International Jewellery Fair 2018 yang diselenggarakan
oleh Asosiasi Perhiasan Emas dan Permata Indonesia (APEPI) pada 19-22 April
2018 di Jakarta Convention Center. (kormen)

Dukung Program Jaminan Sosial Pemerintah dan Terus Berdayakan Warung-Warung Kecil Binaannya, CEO SAHARA, Ir. Sharmila, Msi, Teken MoU dengan BPJS Kesehatan

(Bisnistoday.com)-CEO
SAHARA, Ir. Sharmila, Msi, Teken MoU dengan BPJS Kesehatan tidak pernah
berhenti memperluas kepesertaan  dan
terus mencari cara pembayaran yang lebih mudah bagi peserta JKN-KIS. Kali ini
BPJS Kesehatan bekerja sama dengan jaringan retail sembako dibawah bendera
SAHARA (Sahabat Usaha Rakyat). Penandatanganan MOU antara keduanya dilakukan di
Kantor Pusat BPJS Kesehatan di bilangan Cempaka Putih Jakarta Pusat, pada Rabu,
18 April 2018.

Ruang
lingkup kerjasama ini meliputi tiga hal, yaitu : pemasaran bersama dalam rangka
upaya perluasan peserta JKN-KIS; pemanfaatan jaringan milik SAHARA sebagai
kanal pembayaran iuran JKN-KIS; dan program promo serta edukasi kepada
masyarakat peserta JKN-KIS yang juga sebagai peserta UKM dan koperasi.

Menurut
CEO SAHARA, Ir. Sharmila, Msi, kerjasama ini akan menguntungkan kedua belah
pihak. Di pihak BPJS Kesehatan akan mendapatkan keuntungan, yaitu semakin
banyak channel untuk memperluas kepesertaan dan semakin mudah pula cara
pembayarannya. Sementara bagi SAHARA semakin luas jaringan pemasaran untuk
menarik konsumen warung-warung binaannya.

Sedangkan
Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan, Kemal Ilham Santoso,  menekankan pentingnya kerjasama ini untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Karena lokasi pembayaran iuran
peserta ada di lingkungan rumah mereka, tidak perlu jauh-jauh mencari kantor
pelayanan. Apalagi peserta dapat benefit berupa diskon dengan berbelanja di
warung jaringan SAHARA.

Lebih
lanjut Sharmila mengatakan, kerjasama ini memang sangat menguntungkan kedua
belah pihak. “Bagi SAHARA sendiri, dampak positif dengan adanya kerjasama ini
adalah, jaringan konsumen kami akan bertambah luas dan para pelaku jaringan
ritel sembako akan bisa lebih aktif lagi mencari konsumen,” tukasnya.

Menurut
Pengusaha yang juga Ketua Umum Inkowapi (Induk Koperasi Wanita Pengusaha
Indonesia) ini, dengan adanya dukungan dari bank-bank pemerintah terhadap
kerjasama tersebut maka akan semakin memperluas peluang untuk meraup sebanyak
mungkin peserta baru bagi JKN-KIS.

“Warga yang selama ini tidak tersentuh  pelayanan akan mendapat akses yang lebih
mudah. Pendek kata,  kerjasama ini
sifatnya win-win solution,” lanjut Sharmila.

Ia pun menambahkan merasa lega
karena di samping dapat memberdayakan warung-warung kecil binaannya,  kerjasama ini juga dapat membantu program
jaminan sosial  pemerintah, khususnya
Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang jadi program unggulan Presiden Jokowi. (kormen)

 

 

Normal
0

false
false
false

IN
X-NONE
X-NONE

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
mso-bidi-font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}

IPO, RS Hermina Berencana Miliki 40 Rumah Sakit di 2020

(Bisnistoday.com)-PT
Medikaloka Hermina Tbk (Rumah Sakit Harmina) sebagai induk perusahaan rumah
sakit Hermina,  menawarkan 351,4 juta
saham baru atau 11,8% dari modal disetor setelah dengan harga Rp 3.700-Rp 5.000
per saham. Dari aksi korporasi tersebut, perusahaan akan mendapatkan dana Rp
1,3 triliun-Rp 1,76 triliun. Penawaran saham bukan hanya dilakukan di dalam negeri.
Manajemen perusahaan dan joint lead underwriters akan melaksanakan roadshow di
Kuala Lumpur, Singapura, dan Hong Kong

Pada
pelaksanaan IPO ini, RS Hermina menunjuk empat penjamin pelaksana emisi efek,
yakni PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia,
PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia dan PT Mandiri Sekuritas.

Direktur
Medikaloka Hermina Aristo Setiawidjaja mengatakan, meskipun perusahaan belum
resmi menawarkan sahamnya kepada publik, permintaan yang masuk dari sejumlah investor
institusi diperkirakan mampu menyerap seluruh saham yang ditawarkan perusahaan.

 “Ada
private equity, asuransi, dana pensiun, dan perusahaan pengelola reksadana yang
berminat. Kalau soal alokasi untuk investor retail, itu tergantung penjatahan
dari Mandiri Sekuritas selaku penjamin emisi,” kata Aristo usai paparan
publik di Jakarta, Rabu (18/4/2018).

 Sementara
Direktur Utama DBS Vickers Sekuritas, Hendra Purnama, mengatakan, saham baru
yang akan dilepas ke publik tersebut setara dengan 11,8 persen dari modal
ditempatkan dan disetor perseroan. Selain itu, akan  menjatahkan saham kepada karyawan sebanyak-banyaknya
dua juta lembar dari saham IPO melalui program Employee Stock Aplication (ESA).

“RS
Hermina juga memberikan opsi saham ke manajemen dan karyawan sebanyak-banyaknya
3 persen dari modal disetor dan ditepatkan setelah IPO melalui program
Management and Employee Stock Option Plan (MESOP),”ujarnya.

Hendra
merincikan, dana hasil IPO akan digunakan untuk pembangunan rumah sakit baru,
pembelian peralatan medis. Pembayaran utanng dan pembiayaan kegiatan
operasional yang masing-masing sebesar 25 persen.

Rencananya,
penawaran awal dilaksanakan pada 18-26 April 2018 dan diharapkan mendapatkan
pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 7 Mei 2018. Sehingga,
penawaran umum bisa dilakukan pada 9-11 Mei 2018 dan dicatatkan di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada 16 Mei 2018.

 Medikaloka
memiliki model bisnis yang berbeda dengan jaringan rumah sakit lainnya. Untuk
pembangunan setiap rumah sakit baru, Medikaloka bermitra dengan para dokter.
Medikaloka memiliki porsi saham 68%-70% pada setiap rumah sakit sedangkan
sisanya dimiliki oleh para dokter.

 “Dengan
memiliki saham minoritas, para dokter akan memperhatikan kualitas dan lebih
loyal,” kata Aristo.

 Menurutnya,
model bisnis seperti ini diterapkan di Bangkok Dusit Medical Services yang
merupakan penyedia layanan kesehatan terbesar di Thailand. Perusahaan akan
menambah 4 rumah sakit setiap tahun sehingga total rumah sakit yang dimiliki
menjadi 40 rumah sakit pada 2020.

Hingga
akhir 2017, perusahaan memiliki 28 rumah sakit yang tersebar di 17 kota,
terdiri atas 6 RSU kelas B dan 22 RSU kelas C yang memiliki 2.400 dokter
spesialis.

 Pada
2017, pendapatan Medikaloka tumbuh 19,9% menjadi Rp 2,68 triliun sedangkan
EBITDA mencapai Rp 574,9 miliar. Pada periode yang sama, jumlah pasien rawat
jalan tumbuh 26,7% menjadi 4,5 juta pasien sedangkan pasien rawat inap tumbuh
28,6% menjadi 242.741 pasien. Rata-rata pertumbuhan tahunan (CAGR) pendapatan
Medikaloka dalam tiga tahun terakhir mencapai 25,2%. Sementara itu, rata-rata
pertumbuhan tahunan EBITDA perusahaan dalam tiga tahun terakhir mencapai 30,8%.

Perusahaan
menjadwalkan masa pembentukan harga (bookbuilding) pada 18-26 April 2018. Jika
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan pernyataan efektif pada 7 Mei 2018,
penawaran umum akan dilakukan pada 9-11 Mei 2018. Pencatatan saham di Bursa
Efek Indonesia (BEI) akan dilaksanakan pada 16 Mei 2018. (kormen)

Normal
0

false
false
false

IN
X-NONE
X-NONE

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
mso-bidi-font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}

Gerai Toko Bubblegummers Pertama Hadir di Indonesia



Bisnistoday-PT Sepatu Bata Tbk (BATA) terus melakukan ekpansi bisnis di tahun 2018 ini, dengan mengembangkan gerai sepatu khusus anak-anak Bubblegummmers.

Perusahaan ritel produk alas kaki ini resmi membuka gerai Bubblegummers pertamanya di Mall Kota Kasablanka pada Sabtu (14/4). Toko ini menghadirkan produk alas kaki anak-anak dengan konsep warna-warni. 

Taufik Lasono, Retail Operation Manager Bubblegummer Store mengatakan, sepatu anak-anak yang selama ini penjualannya berdampingan dengan sepatu Bata, pelan-pelan akan memiliki gerai tersendiri.

“Kami melihat penjualan Bubblegummmers cukup bagus disini sehingga perusahaan memutuskan untuk membuka gerai khusus untuk merek tersebut. Potensinya juga sangat bangus kedepanya,” ujar Taufik di Jakarta, Sabtu (14/4).

Lanjut Taufik, Indonesia adalah negara kedua di Asia setelah India di mana Bubblegummers meluncurkan konsep toko baru. Ada lebih dari 250 koleksi yang dihadirkan di gerai ini.

BATA sendiri menargetkan akan membuka 10 gerai Bubblegummers di kota-kota besar di Indonesia tahun ini seperti Jabodetabek, Makassar, Surabaya, Bali, dan Medan, dengan gerai toko terbanyak di Jabodetabek. Dalam waktu dekat, rencanya akan buka di Bintaro.

Taufik mengatakan, untuk membuka satu gerai Bubblegummers dengan luasan gerai sekitar 80 meter persegi (m2) dibutuhkan investasi sekitar Rp 3,5 miliar. Sehingga total investasi yang disiapkan BATA untuk ekpansi gerai sepatu anak-anak tahun ini mencapai Rp 35 miliar.

“Saat ini produk anak-anak menyumbang sekitar 11% terhadap keseluruhan penjualan BATA. Meskipun, perusahaan melakukan pengembangan gerai Bubblegummers, target disegmen anak-anak masih akan tetap di jaga disekitar 11%-12% di tahun ini,” imbuhnya.

Kontribusi terbesar penjualan BATA ungkap Taufik, masih berasal dari segmen ladies dengan menyumbang sekitar 22%, kemudian disusun produk segmen man sekitar 18%, anak-anak sekitar Rp 11% dan sisanya dari produk lain-lain. Hingga kuartal I 2018, BATA masih mencatatkan penjualan yaitu naik sekitar 2%-3%.

The Bubblegummers adalah nama komik yang muncul di surat kabar lokal di daerah pinggiran di luar kota Toronto, Kanada pada akhir tahun 70-an. Pada saat itu, Bata Limited sedang dalam proses mengembangkan merek sepatu anak-anak. 

Perusahaan melihat kata bubble gum memiliki citra positif yang dapat bekerja dalam bahasa apa saja. Sementara karakter Bubblegummers berwarna-warni, kekanak-kanakan dan menyenangkan.

Bata Limited memperoleh hak dunia atas merek Bubblegummers dari sang kartunis dan berhasil meluncurkan rangkaian pertama sepatu anak-anak Bubblegummers buatan Bata Malaysia pada tahun 1978. Dewi

BTN DUKUNG UKM LOKAL GO-GLOBAL

Kuala Lumpur, Bisnistoday.com-Dukung promosi produk lokal untuk go-global, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. mengirimkan beberapa Usaha Kecil dan Menengah (UKM) binaannya ikut dalam Pameran Indonesia Creative Product Festival (ICPF) 2018 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Direktur Bank BTN R. Mahelan Prabantarikso mengatakan hingga kini perseroan telah ikut mendukung pengembangan produk lokal dengan membina sebanyak hampir 500 UKM di Indonesia. Ratusan UKM tersebut dibina BTN melalui 10 Rumah Kreatif BUMN (RKB) yang dikelola perseroan yang tersebar di seluruh Indonesia.

 

Mahelan melanjutkan selain memberikan pembinaan, Bank BTN juga membuka akses berbagai UKM tersebut go-online. Hingga kini,  sebanyak hampir 300 UKM, tambah Mahelan, telah difasilitasi perseroan untuk go-online melalui situs blanja.com. “Selain pembinaan dan akses go-online, kali ini kami juga semakin membuka akses produk lokal go-global dengan mengirimkan berbagai UKM binaan kami berpromosi di ajang ICPF 2018. Ke depannya, kami akan terus membantu pengembangan dan promosi UKM lokal sejalan dengan program BUMN Hadir untuk Negeri,” jelas Mahelan dalam Penutupan ICPF 2018 di Kuala Lumpur, Minggu (15/4).

 

Menurut Mahelan, partisipasi Bank BTN dalam ajang ICPF 2018 juga merupakan bentuk apresiasi Bank BTN sebagai pendamping UKM yang selama ini menjadi binaan perseroan dalam mengembangkan bisnis di dalam negeri agar dapat bersaing dan go-global. Kegiatan ini juga sebagai bentuk dukungan Bank BTN terhadap program pemerintah yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN dalam program RKB yang bertujuan untuk mengembangkan industri kecil dan menengah di daerah agar hidup dan besar di negeri sendiri dengan pendampingan bank agar bisa mandiri dan besar.

 

“Ke depannya, kami ingin agar UKM binaan Bank BTN tidak hanya diperkenalkan di kancah Asean, tapi juga hingga ke Eropa dan Amerika,” ujar Mahelan.

 

 Adapun, berbagai UKM yang dikirimkan Bank BTN ke ajang promosi di negeri Jiran tersebut di antaranya Omah Wayang yang merupakan usaha wayang kulit asli binaan RKB Bank BTN di Bantul. Bank BTN juga mengirimkan UKM Sumbersari Batik binaan RKB di Jember yang mengembangkan Batik Khas Jember. Kemudian, emiten bersandi saham BBTN ini juga membantu memperkenalkan batik khas Bangka lewat UKM Batik Kampung Katak yang dibina RKB perseroan di Bangka. Tenun khas Palembang juga diikutkan dalam pameran ICPF 2018 melalui UKM Rumah Tanjung Antiq binaan RKB Bank BTN di Palembang. Bank BTN juga mengirimkan UKM B’doelur Gallery yang menawarkan produk busana dengan warisan lokal Palembang.

 

Selain mengirimkan berbagai UKM lokal, Bank BTN juga memperkenalkan budaya Ibu Pertiwi dengan menampilkan Vocal Group Suara Harmoni. Vocal group  karyawan BTN yang telah menjuarai berbagai ajang kompetisi tersebut menampilkan racikan budaya Indonesia melalui lagu dan tarian di negeri Jiran.

 

Sementara itu, pameran ICPF 2018 merupakan ajang promosi produk lokal pertama yang dihelat Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ajang tersebut berlangsung di Gedung Putra World Trade Center, Kuala Lumpur mulai 13-15 April 2018.

 

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Hari Sampurno mengatakan Pameran ICPF 2018 memberikan akses pemasaran disamping fasilitas pendanaan dan pembinaan yang telah dilakukan 215 RKB untuk berbagai UKM di Indonesia. “Ke depannya kami berharap melalui ajang ini, UKM-UKM di Indonesia akan memiliki akses pasar yang lebih luas,” ujar Fajar.

 

Selama tiga hari pameran tersebut digelar, tercatat ada sekitar 6.000 pengunjung dengan total transaksi sekitar Rp5,5 miliar dan potensi transaksi ke depan mencapai Rp10 miliar.

 

Dalam pameran tersebut, terdapat berbagai produk yang ditampilkan UKM nasional seperti fashion & embroidery, leather product, shoes & accesories, apparel, textile & fashion accesories, luggage, cases, bags, travel goods, gifts, crafts, houseware, beauty & personal care, home decoration, furniture, dan sebagainya. (bar)

 

Khong Guan Adakan Kompetisi dan Pelatihan Sales Siswa SMK

Bisnistoday – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia
tidak dipungkiri masih dilihat sebelah 
mata oleh masyarakat. Padahal 
salah satu keunggulan lulusan SMK dapat langsung terjun ke dunia kerja.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan  (Kemendikbud) terus meningkatkan kompetensi
siswa dan siswi SMK. Salah satunya dengan program realisasi pemasaran secara
komprehensif dengan menggandeng pelaku usaha.

Yuliati Sri Nurhidayati, Kasie Hubungan Kerjasama Industri
Direktorat Pembinaan SMK Kemendikbud mengatakan jumlah siswa SMK program studi
bisnis manajemen saat ini sekitar 1,1 juta siswa. Setiap tahunnya ada 450 ribu
siswa bisnis manajemen yang lulus dan mencari pekerjaan.

” 

Mereka sudah mempelajari tentang ilmu bisnis, tetapi
mempraktekkan dalam dunia nyata acapkali tidak mudah. Banyak lulusan SMK yang
belum siap,” katanya.

Lanjut Yuliati, perlunya SMK bekerjasama dengan dunia
industri. Tujuannya agar siswa SMK bisa praktik langsung sehingga saat lulus
sudah memiliki ketrampilan kerja sebagai marketing.

Adalah PT Khong Guan Biscuits mendukung program Kemendikbud
dengan memberikan kesempatan bagi siswa-siswi SMK bidang Pemasaran dalam ajang
KHONG GUAN SMK JAGO JUALAN 2018. Ini merupakan kompetisi program penjualan
terbesar di tanah air yang diperuntukkan bagi siswa dan siswa kelas X hingga
XII.

Dedy Budiman, Penanggungjawab Program Khong Guan SMK Jago
Jualan 2018, mengakui saat ini banyak perusahaan yang kesulitan mendapatkan
tenaga kerja bidang pemasaran.

“Bisa dikatakan pemasaran adalah ujung tombak perusahaan.
Siswa SMK program studi bisnis manajemen memiliki potensi untuk menjadi
pemasar-pemasar yang handal. Kuncinya mereka diberi kesempatan untuk
mempraktekkan ilmu yang didapatnya sebelum benar-benar terjun ke dunia
kerja,” ujar Dedy.

Lanjut Dedy, program ini intinya mengajarkan siswa SMK
terutama yang berasal dari program studi bisnis manajemen untuk bisa menjadi
tenaga marketing (pemasaran) yang handal.

Saat para siswa diberikan kesempatan praktik, disinilah
mereka belajar tentang bagaimana memasarkan produk, barang atau jasa. Inovasi
apa atau id-ide bagaimana yang bisa diterapkan agar dagangannya laku keras.

Ditemui di tempat yang sama, Tommy Hartono, National Sales
Manager PT Khong Guan Biscuit Factory Indonesia, mengatakan kompetensi ini
diikuti berbagai kelompok
  yang
masing-masing beranggotakan 12 orang siswa/i. Dan setiap sekolah dapat
mengirimkan sebanyak-banyaknya kelompok untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Total team yang sudah mendaftar untuk event ini adalah 242
  team.

“Dengan adanya event KHONG GUAN SMK JAGO JUALAN 2018
ini semakin menunjukkan perhatian dan kontribusi yang nyata bahwa para pelaku
bisnis semakin peduli dan memberikan peluang serta kesempatan bagi para
siswa-siswi SMK Kompetensi Keahlian Pemasaran untuk terjun dan merasakan
bagaimana pengalaman bekerja secara nyata ketika mereka lulus dari
sekolah,” ujarnya.

Lanjut Tommy, Selama masa kompetisi ini, peserta akan
dibekali dengan pelatihan secara online class
 
serta pendampingan oleh masing-masing mentor di masing-masing kota untuk
terus menyemangati dan memberikan tips-tips serta strategi mengenai marketing
dan penjualan.

Program ini diadakan di 23 kota di Indonesia, yang terbagi
menjadi 3 tahap sebelum Grand Final yang dilakukan di Jakarta pada tanggal 12
Agustus 2018.

Khong Guan Biscuit Tbk menurunkan produk unggulan miliknya,
yakni KG Saltcheese Combo, KG Superco, KG Wafer Classic, KG Malkist Crackers
(series), KG Assorted Biscuits. KG Ozlo Cookies, dan KG Kaleng Merah. Dewi

 

Hankook Tire Indonesia Berikan Pengobatan Gratis Untuk 1200 Anak SD

Bisnistoday- PT Hankook Tire Indonesia produsen ban Hankook
kembali menggelar kegiatan pengobatan gratis bagi para siswa Sekolah Dasar (SD)
di wilayah sekitar pabrik. Ini adalah bentuk kepedulian perusahaan atau
corporate social responsibility (CSR) kepada masyarakat sekitar dibidang
kesehatan.

Investasi kesehatan anak sejak dini menjadi latar belakang
Hankook Tire Indonesia kembali menggelar program ini yang melibatkan 20 SD di
Cikarang dan sekitarnya. Selain itu juga mengajak anak-anak mencintai kesehatan.

Ade Mahendra, Divisi PR & CSR PT Hankook Tire Indonesia
mengatakan, CSR yang dilakukan di Hankook mencakup 4 point yakni Kesehatan,
lingkungan, pendidikan, dan budaya.

Pengobatan gratis Ini sendiri merupakan program yang rutin
dilakukan setiap tahunnya oleh Hankook Tire Indonesia. Total ada 1,200 anak
mendapatkan pengobatan gratis ini.

“Program ini sudah memasuki tahun ke 7. Bahkan sebelum
pabrik ini beroperasi kami sudah melakukan dengan menggunakan tenda,” ujar Ade
saat pengobatan gratis di klinik Hankook Tire Indonesia, hari ini Rabu, 11
April 2018.

Lanjut Ade, Tahun 2018 pengobatan gratis untuk anak-anak SD
baru pertama kali dilakukan. Ada 60 siswa yang akan mendapatkan pengobatan
gratis setiap minggunya di hari rabu.

Mekanismenya sendiri tambah Ade, dibagi menjadi 3 kloter.
Pagi ini ada siswa dari SDN CICAU 01 Pagi, siang akan datang dari SDN CICAU 02
Pagi dan sorenya Madrasah Ibtidaiyah CICAU.

“Keunikan program ini anak-anak diajak oleh Hankook
Tire Indonesia untuk berkunjung
  ke
klinik pabrik Hankook Tire Indonesia agar lebih mengenal dekat dunia
industri,” imbuh Ade.

Dalam hal ini perusahaan menggandeng Rumah Sakit Omni
Cikarang. Anak-anak diperiksa kesehatannya yang meliputi kesehatan mata, gigi,
dan penyakit dalam.

Para dokter dan suster akan memeriksa kesehatan anak-anak
dan memberikan obat-obatan serta vitamin yang dibutuhkan secara gratis.

Tidak hanya itu, Ade juga menjelaskan, setelah pemeriksaan
anak-anak diberikan makanan sehat, dan kado untuk dibawa pulang.

“Penyakit yang paling banyak diderita oleh anak-anak
adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), penyakit kulit, batuk, pilek
dimana disini banyak pabrik-pabrik berdiri dan kualitas air yang masih kurang
bagus. Jika kita menemukan tindakan medis
 
yang lebih lanjut, kami koordinasi ke rumah sakit,” imbuhnya.

Siswa-siswi yang mendapatkan pengobatan gratis ini duduk di
kelas 1 – 6 yang dipilih langsung oleh pihak sekolah.

Program kesehatan ini pun mendapatkan  apresiasi positif dari pihak sekolah. Dari sekian
banyak pabrik yang ada, hanya Hankook Tire Indonesia yang kontinue melakukan
program ini.

Hankook Tire Indonesia sangat komitmen melakukan csr untuk
stakeholder yang dilakukan dari awal tahun hingga akhir tahun.

Dibidang pendidikan, perusahaan membuka les bahasa Korea
untuk anak-anak yang duduk di bangku SMA akhir secara gratis sejak awal tahun
2018.
 

“Ini merupakan nilai tambah bagi anak-anak disini.
Minimal mereka bisa berbicara bahasa Korea Pengajarnya pun selain guru lokal
ada juga orang Korea nya langsung. Dengan penguasaan salah satu bahasa, lulusan
SMA ini lebih cepat diterima bekerja di pabrik,” ujar Ade sambil
tersenyum.
 

Program ini tambah Ade dilakukan seminggu dua kali setiap
hari Selasa dan Kamis dengan durasi 2 jam selama 4 bulan. Total saat ini ada 35
anak yang ikut kursus ini.

Sedangkan dibulan Ramadhan yang tinggal menghitung hari,
perusahaan memberikan santunan kepada kaum dhuafa, buka bersama dengan anak
yatim, memberikan sembako untuk masyarakat pra sejahtera. Tahun ini juga rencananya
kita juga akan terlibat di kampanye mudik lebaran.

“Hankook menyediakan bus-bus gratis untuk karyawan dan
keluarganya pulang ke kampung. Mudik gratis ini sudah dilakukan tiga tahun yang
lalu. Animo setiap tahun yang mudik bersama meningkat. Ada ratusan orang yang
ikut dan sekitar 9-11 bus besar,” tutup Ade. Dewi