Rayakan Hut ke-87,  Ciputra Buka Rahasia Panjang Umur

BISNISTODAY.COM, Jakarta-Rina Ciputra Sastrawinata, Managing Director Ciputra Group sekaligus anak pertama pasangan Ciputra-Dian Sumeler, berbicara  tentang sosok sang ayah.

“Ayah saya selalu berdoa sehari dua kali. Dia orang yang adil, serta disiplin dalam melakukan gaya hidupnya,” ujar Rina di acara perayaan hari ulang tahun (HUT) Ciputra ke-87 di Dian Ball Room Hotel Raffles, Jakarta, Jumat (24/8/2018).

Founder Jaya Group, Metropolitan Group, dan Ciputra Group itu,  kata Rina, sangat menjaga pola hidup, seperti berolahraga rutin dan diet pola makan, serta selalu patuh terhadap saran dokter. “Ayah juga seorang yang sangat optimistis,” ujarnya.

Salah satu momen yang tak bisa dilupakan, kenang Rina, adalah,  dua tahun lalu,  ketika ibunya terpaksa harus dievakuasi ke Singapura karena sakit. “Satu keluarga sangat cemas, namun papi justru yang membangun semangat,”ujarnya.

Menurut Rina, ayahnya meyakinkan bahwa ibu akan sembuh dan berumur panjang. Saat itu ayah terlihat sangat cape, tetapi tidak pernah meninggalkan rumah sakit. Ayah tetap semangat walaupun ibu saya tidak sadar. Dua bulan kemudian, ibu benar-benar sembuh dan masih sangat sehat hingga saat ini.

“Terima kasih papi atas kasih sayang dan perhatian yang diberikan kepada kami, sampai kami berkeluarga dan punya cucu. Terima kasih mami yang menjaga papi dan kadang mengekang papi untuk tidak terlalu banyak membuat proyek karena kami akan susah mengurusnya. Saya  bersyukur,  ayah masih dalam keadaan sehat hingga saat ini. Saya berterima kasih kepada ayah yang telah mendidik saya hingga saat ini. “Papi adalah seorang penyayang. Selamat ulang tahun papi,” ujarnya.

 Resep 5D

 Soal rahasia mengapa Ciputra tetap bugar di usianya  yang mendekati angka 90 , pria kelahiran Sulawesi Tengah itu, ternyata punya resep khusus dalam menjaga kesehatan dirinya agar panjang umur.

 Resep khusus itu terangkum dalam prinsip 5D yakni doa kepada Tuhan, dokter yang ahli, disiplin hidup, diet teratur, dan dana atau uang. “Doa merupakan bentuk syukur dan pengharapan kepada Tuhan. Jika Tuhan menghendaki seseorang berumur panjang, maka terjadilah hal itu kepadanya,” ujar Ciputra yang  hadir dengan mengenakan topi bulat berwarna merah, jas dan pantofel berwarna hitam.

Ciputra menjelaskan, dokter ahli juga diperlukan agar seseorang mengetahui dengan benar bagaimana kondisi kesehatannya. Adapun prinsip ketiga berupa disiplin hidup, Ciputra menjelaskan pentingnya kedisiplinan dalam hidup karena pola hidup disiplin berkolerasi dengan tingkat kesehatan. Misalnya, disiplin olahraga.

Tak hanya itu, Ciputra juga senantiasa menjaga pola diet yang teratur, khususnya terkait dengan asupan makanan. Prinsip yang terakhir, yakni dana atau uang. Meski uang bukanlah segala-galanya, namun sangat diperlukan untuk menunjang sebuah pola hidup yang sehat.

Di usianya ke-87, Ciputra masih berjiwa muda karena tekadnya untuk berkontribusi bagi bangsa ini terus kuat dalam dirinya. Apalagi di usia ke-87 yang tentunya bukanlah usia muda lagi, tapi Ciputra  masih punya mimpi, harapan, dan tekad kuat untuk berkontribusi lebih kepada keluarga, masyarakat, dan bangsa Indonesia tercinta ini.

Perayaan ulang tahun Ir. Ciputra kali ini dihadiri keluarga, para tokoh nasional, mitra bisnis dan manajemen perusahaan. Termasuk Presiden ke-3 Republik Indonesia, B.J. Habibie.

Dalam sambutannya, Habibie menceritakan awal pertemuannya dengan Ir. Ciputra, 42 tahun silam. Menurutnya, Ciputra merintis kariernya dalam membangun sebuah kota sejak Presiden I Soekarno. Karena itu, Habibie menyebut Ciputra sebagai maestro pembangunan. “Once again, happy birthday my older brother,” ujarnya.

Kedekatan  antara BJ Habibie dengan Ir. Ciputra, ketika Habibie masih menjabat sebagai staf penasihat presiden di era Presiden Soeharto. “Dalam membangun sebuah kota, banyak kendala yang dihadapi Ciputra. Selalu ada gelombang naik dan turunnya di era Presiden Soeharto dan Gubernur Ali Sadikin. Namun, dengan keuletan dan kegigihannya pembangunan tersebut terlaksana dan dampaknya bisa dirasakan hingga saat ini,”ujar BJ Habibie.

Saat ini Ciputra Group memiliki 13 sektor usaha di bidang perumahan, gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, hotel, apartemen, fasilitas rekreasi, pendidikan, kesehatan, agrikultur, telekomunikasi, pusat kesenian, media, dan asuransi.

Selain di dalam negeri, Ciputra Group juga menggarap proyek di luar negeri dengan proyek Ciputra Hanoi International City sebagai proyek paling matang. Terhitung hingga kini ada 3 proyek di tiga negara berbeda yang sedang digarap Ciputra melalui kepemilikan minoritas saham di International City Development Pte Ltd (ICD).

Ciputra merupakan pendiri Ciputra Group, perusahaan yang telah berdiri sejak 37 tahun yang lalu. Ciputra membuat sebuah kompleks perumahan menjadi kota mandiri dengan fasilitas rumah, sekolah, rumah sakit, dan mal. Proyek tersebut di antaranya Bumi Serpong Damai dan Bintaro Jaya di Tangerang, Pondok Indah, serta Taman Impian Jaya Ancol di Jakarta dan Citra Raya di Surabaya.

Usaha utama Grup Ciputra adalah pengembang perumahan skala besar dengan prinsip “Membangun Kota Membangun Kehidupan” yang didasarkan pada 3 nilai utama. Tiga nilai utama itu meliputi lntegritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship yang menjamin pembangunan berkelanjutan bagi warga, masyarakat sekitar dan bangsa.

Grup ini juga berkomitmen untuk fokus pada penyebaran semangat entrepreneurship di seluruh lndonesia sebagai kegiatan sosial kemasyarakatannya, yang didesain melalui pelatihan entrepreneurship pada lembaga pemerintahan, akademisi, kalangan bisnis, dan elemen masyarakat.

Di ulang tahun kali ini, Ciputra mendapat beberapa penghargaan internasional, yakni The Brandlaureate Hall of Fame – Lifetime Achievement Brand Icon Leadership Award dan The BrandLaureate Book of World Records. Kedua penghargaan itu diberikan oleh organisasi internasional yakni The Asia Pacific Brand Foundation. (Kormensius).

Hasnur Jaya International dan Itochu Teken Tambahan Pembelian Batubara 2 Juta Ton

BISNISTODAY.COM,TOKYO JAKARTA-PT Hasnur Jaya International (HJI) meneken kontrak baru dengan Itochu Corporation. Bertempat di Tokyo, Jepang, Jumat 24 Agustus 2018, kedua perusahaan ini menandatangi kesepakatan atas penambahan pesanan batubara sebanyak 500.000 ton di tahun ini.

Penandanganan tangan kerjasama ini diwakili oleh Etsuo Kiyota Deputy General Manager Coal &Nuclear Fuel Departement Metal and Mineral Company Itochu Corporation dengan Hendra Santoso, Director Bhumi Rantau Energi, anak usaha Hasnur Jaya International.

Dengan penambahan pesanan ini, total pembelian batubara dari Hasnur Jaya Internasional untuk Itochu menjadi 2 juta ton sepanjang tahun 2018. Itochu selama ini menjadi salah satu klien besar dari Hasnur.

Bahkan, kerjasama kedua perusahaan ini sudah berlangsung sejak tahun 2012. Total pesanan batubara Itochu ke Hasnur Jaya mencapai 21 juta ton dari tahun 2012 sampai 2021. “Dengan adanya tambahan pesanan 500.000 ton ton ini, total tahun ini bertambah menjadi 2 juta ton dari 1,5 juta ton di tahun ini,”ujar Direktur Keuangan Hasnur Group Syamsul Bachri Djadi (24/8).

Etsuo mengatakan, penambahan pesanan Itochu seiring dengan kebutuhan Itochu. “Kerjasama kami sudah berlangsung lama sejak tahun 2012,” ujar Etsuo. Kepercayaan dalam pemenuhan permintaan sesuai kontrak membuat hubungan kerjasama tersebut berlangsung lama. “Apagi, Hasnur adalah perusahaan terintergrasi yang memiliki infrastruktur lengkap,” tandas Etsuo.

Hendra menambahkan, penambahan tambahan pembelian ini menggunakan harga US$ 45 per ton. “Dengan begitu, nilai kontrak tambahan ini berkisar US$ 90 juta,” ujar Hendra. Adapun untuk total pesanan sampai 21 juta ton, Hendra tak bisa menyebutkan nilainya karena terikat aturan kontrak dan ketentuan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Hasnur Jaya Internasional (HJI) adalah sub holding tambang yang dimiliki Hasnur Grup. Fokus bisnis grup ini adalah tambang batubara. Ada dua anak usaha Hasnur Grup yakni PT Energi Batubara Lestari dan PT Bhumi Rantau Energi. Selain itu, Hasnur Jaya International juga memiliki pelabuhan (port) sendiri serta kapal untuk pengangkutan batubara sendiri. (KORMEN)

Bekasi Fajar Tanam 13 Ribu Pohon Mangrove

BISNISTODAY.COM-PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) melakukan penanaman sekitar 13 ribu pohon Mangrove di Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat.

Corporate Secretary BEST, Herdian dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (24/8) mengatakan kegiatan tersebut dilakukan bekerjasama dengan Forum Pencinta Alam Kawasan Industri (FPAKI) MM2100 dan Gerakan #Savemugo Muara Gembong.

 “Gerakan penamanan Mangrove ini merupakan kegiatan lanjutan sejak tahun 2015 untuk rehabilitasi lingkungan di tambak dan area sekitarnya,” katanya.

Adapun kegiatan tersebut dilaksanakan dengan sinergi antara BEST dan PT Megalopolis Manunggal Industrial Development (MMID) melalui wadah MM2100 Peduli serta keikutsertaan para tenant dari Kawasan Industri MM2100.

Herdian menambahkan penanaman mangrove untuk saat ini diprioritaskan pada muara sungai, mengingat ancaman abrasi pantai yang masih terjadi, dimana manfaat hutan mangrove bagi lingkungan dan kehidupan, antara lain sebagai tempat berlindung dan memijah bagi udang dan ikan dan perendam gas emisi yang berasal dari efek rumah kaca.

“Dengan pelaksanaan penanaman mangrove ini diharapkan program CSR lainnya seperti pendidikan, sosial, kesehatan dan kemasyarakatan yang akan dilaksanakan bersama dengan para tenant di Kawasan Industri MM2100 dan perusahaan/lembaga lainnya melalui wadah MM2100 Peduli dapat memberikan hasil yang lebih baik kepada masyarakat yang membutuhkannya baik secara langsung maupun tidak langsung,” tegasnya. 

Lebih lanjut, melalui kerjasama dengan berbagai pihak yang peduli dengan kelestarian ekosistem pesisir pantai di wilayah Bekasi dan sekitarnya, program tersebut juga diharapkan akan terus berkelanjutan. (BAR)

Mayapada Healthcare dan GE Healthcare   Kerjasama Pembangunan Infrastruktur senilai US$ 16,2 juta

 

BISNISTODAY.COM, Jakarta-Mayapada Healthcare dan GE Healthcare sepakat menjalin kemitraan strategis di bidang kesehatan untuk mendukung pengembangan Mayapada Healthcare di Indonesia senilai US$ 16,2 juta. Kemitraan tersebut dalam hal teknologi dan solusi bagi enam rumah sakit baru Mayapada Healthcare.

Rumah sakit baru yang akan dibangun, berlokasi di Jakarta Selatan, Bandung, Jakarta Pusat (kawasan Kuningan), Surabaya, Bogor, dan Cakung. Pembangunan ini merupakan bagian dari visi Mayapada Healthcare untuk menjadi penyedia layanan kesehatan terkemuka di Indonesia.

 Kemitraan strategis itu ditandai dengan penandatanganan perjanjian oleh Deputy Chairman Mayapada Group, Jonathan Tahir dan President & CEO of GE Healthcare ASEAN, Korea & ANZ, Myra Eskes

Dalam kemitraan strategis senilai US$16,2 juta ini, GE Healthcare memberikan konsultasi strategis mengenai perencanaan rumah sakit, manajemen siklus hidup dan pengembangan kapasitas tenaga kesehatan.

Selama tiga tahun ke depan, GE Healthcare akan memberikan dukungan teknologi dan solusi bagi enam rumah sakit baru Mayapada Healthcare serta memberikan dukungan stategis dalam hal peningkatan efektifitas teknis dan klinis, desain rumah sakit dan alur kerja, serta manajemen siklus hidup. Rumah sakit baru yang akan dibangun, berlokasi di Jakarta Selatan, Bandung, Jakarta Pusat (kawasan Kuningan), Surabaya, Bogor, dan Cakung. Pembangunan ini merupakan bagian dari visi Mayapada Healthcare untuk menjadi penyedia layanan kesehatan terkemuka di Indonesia.

Deputy Chairman Mayapada Group, Jonathan Tahir mengatakan, sejak awal berdirinya Mayapada Healthcare, kami berkomitmen untuk menjadi penyedia layanan kesehatan terkemuka dan memenuhi kebutuhan layanan kesehatan yang berkualitas di Indonesia.

“Bersinergi dengan GE Healthcare dalam pengembangan ini menjadi sangat penting karena kami ingin memastikan Mayapada Healthcare memberikan pelayanan kesehatan yang berstandar internasional bagi pasien kami di seluruh Indonesia. Dukungan strategis dari GE Healthcare yang berpengalaman di bidang layanan kesehatan global,kami yakini  akan memberi kontribusi positif terhadap pencapaian visi kami,” ujarnya kepada media pada Jumat (24/8/2018).

 President & CEO of GE Healthcare ASEAN,  Korea and ANZ, Myra Eskes  dalam sambutannya mengatakan, GE Healthcare bangga dapat menjadi mitra strategis bagi Mayapada Healthcare dalam upaya menyediakan  solusi dan teknologi pelayanan kesehatan terbaru di Indonesia. Perjanjian kerjasama ini merupakan bagian dari kerjasama yang telah terjalin antara GE Healthcare dan Mayapada Healthcare. “Kami telah memahami visi dari Mayapada Healthcare dari kerjasama yang telah terjalin selama 10 tahun. Dan saya yakin, kerjasama strategis ini akan membawa perubahan positif bagi standar layanan kesehatan di Indonesia dengan perbaikan akses, kualitas dan keterjangkauan,”paparnya.

Pemerintah Indonesia saat ini terus mengupayakan peningkatan layanan kesehatan dengan memastikan setiap penduduk terlindungi dengan JKN-KIS dan terus meningkatkan jumlah dan kualitas fasilitas di bidang kesehatan. Saat ini jumlah kepesertaan JKN-KIS telah melampaui 198,8 juta orang, yang berarti hampir 80% dari total penduduk.  Dengan jumlah tersebut, pemerintah menyambut baik keberadaan rumah sakit yang menyediakan pelayanan kesehatan bagi peserta JKN-KIS. Hal ini juga merupakan bagian dari upaya peningkatan standar layanan kesehatan dan secara signifikan berkontribusi terhadap kemajuan sistem layanan kesehatan secara keseluruhan.  (Kormen).

 

 

          

 

 

 

IIF dan BNI Kucurkan Dana Rp 550 Miliar Untuk Proyek SPAM Bandar Lampung

Bisnistoday-PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menggandeng PT Bank Negara Indonesia (BNI) untuk memberikan pembiayaan sindikasi untuk pengembangan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Bandar Lampung. Keduanya bertindak sebagai joint mandated lead arrangers dan bookrunners (JIMLAB).
Presiden Direktur IIF Arisudono Soerono menyebut, total pembiayaan sindikasi yang disalurkan ke proyek ini mencapai Rp 550 miliar. Dimana perusahaannya dan Bank BNI punya porsi yang sama besar yakni 50:50.
Pembiayaan ini sendiri punya tenor selama dua belas tahun. “Jadi dari IIF Rp 275 miliar dan sisanya dari Bank BNI dengan nominal yang sama,” kata dia, Rabu, (15/5).

Sementara itu, Direktur Bisnis Korporasi BNI, Putrama Wahyu Setiawan mengungkapkan penyaluran kredit BNI untuk proyek air minum ini merupakan salah satu bentuk dukungan BNI terhadap percepatan pembangunan infrastruktur yang terus digelorakan pemerintah.

“Sebelumnya, BNI aktif memberikan dukungan pembiayaan untuk merealisasikan pembangunan beragam proyek infrastruktur penting di berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari pembangunan jalan tol, pelabuhan laut, fasilitas telekomunikasi, konstruksi, minyak dan gas, hingga pembangkit listrik,” tambah Putrama.

SPAM Kota Bandar Lampung bertujuan menyediakan air bersih sebanyak 750 liter per detik, dengan mengolah air yang bersumber dari sungai Way Sekampung dan dialirkan melalui pipa transmisi sepanjang 22 km ke kota Bandar Lampung.

Fasilitas air bersih ini dapat menambah pasokan air minum ke lebih dari 60 ribu rumah tangga atau setara dengan lebih dari 300 ribu penduduk di delapan kecamatan, yaitu: Kedaton, Rajabasa, Tanjung Senang, Sukarame, Sukabumi, Labuhan Ratu, Way Halim dan Kedamaian.

“Setelah dipercaya menjadi salah satu JMLAB pada proyek SPAM Umbulan, IIF sangat bangga dapat kembali berpartisipasi dalam proyek KPBU dibidang penyediaan air bersih. Proyek SPAM Kota Bandar Lampung ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup bagi 300 ribu jiwa,” kata Arisudono Soerono.

Proyek ini sendiri diinisiasi oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung dan didukung penuh oleh Pemerintah Indonesia, terutama dari Kementerian Keuangan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPERA).

SPAM Kota Bandar Lampung menjadi proyek air bersih kedua di mana IIF berperan sebagai JIMLAB. Sebelumnya, anak usaha PT Sarana Multi Infrastruktur ini ikut serta dalam proyek SPAM Umbulan.

SPAM kota Bandar Lampung ini sendiri akan dijalankan oleh PT Adya Tirta Lampung dengan skema Built Operate Transfer atau BOT dengan masa konsesi selama 25 tahun. Dewi

Sambut Hari Guru, SMPN 36 JAKARTA Ikut Gerakan Peduli Guru

Bisnistoday- Menyambut hari Guru Nasional ke 73 tahun yang jatuh pada tanggal 25 November 2018 mendatang, SMPN 36 Jakarta Timur mengadakan program “Gerakan Peduli Guru”.

Arie Zainal, Ketua sekaligus inisiator Gerakan Peduli Guru, mengatakan, gerakan yang beranggotakan para alumni ini bermaksud memberikan atensi dan perhatian lebih kepada Guru Sepuh (usia minimal 52 thn dan sudah mengajar selama minimal 25 tahun).

“Sebelum perhelatan besar pada November mendatang, kami juga melakukan pra event pada tanggal 29 September mendatang untuk menjaring penggalangan dana yang lebih besar lagi,” ujarnya kepada Bisnistoday beberapa waktu lalu.

Arie menambahkan, apa yang dilakukannya ini bisa menjadi inspirasi masyarakat lainnya agar lebih peduli dengan guru-guru yang sudah sepuh. “Karena seberapa pun hebatnya kita saat ini tentunya tak lepas dari peran serta dan didikan para pendidik,” imbuhnya.

“Gerakan Peduli Guru rencananya akan memberikan donasi kepada 20 Guru Sepuh, di wilayah Jakarta dan Bekasi, berupa 20 Tabungan Hari Tua, 2 Ticket Umrah, dan 2 Ticket Holiday dengan total dana Rp166 juta.

Harno (64 tahun) salah satu guru sepuh yang menerima donasi mengatakan, Gerakan Peduli Guru Sepuh ini adalah ide yang bagus sejak tahun 1963 atau selama ia mengajar sebagai guru olahraga.

Berharap, Gerakan Peduli Guru Sepuh ini mendapatkan dukungan dari pihak pemerintah maupun swasta, sehingga tidak terbatas kepada Guru Sepuh saja tetapi bisa mencakup wilayah yang lebih luas lagii, bahkan bisa keseluruh Indonesia. Kegiatan ini rencananya akan dihadiri pula oleh Penulis Buku Best Seller Manjada Wajjada Ust.Akbar Zainnudin. Dewi

SEKTOR PERUMAHAN MENENGAH BAWAH TAHAN KRISIS, BTN dengan Core Business Pembiayaan Perumahan, Optimis Kinerja Perusahaan On The Track

BISNISTODAY.COM-JAKARTA-Sektor perumahan dinilai menjadi sektor yang paling tahan terhadap krisis. Bahkan bisa menjadi motor penggerak bagi kebangkitan ekonomi. Direktur PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Dasuki Amsir mengatakan, sektor yang biasanya terkena imbas gejolak krisis global yakni terkait dengan sektor ekspor dan impor karena tergantung nilai kurs dolar. Namun untuk sektor perumahan tidak berimbas, karena hampir semua komponen terkait pembangunan perumahan umumnya berasal dari industri lokal dan transaksinya menggunakan rupiah.

“Sektor perumahan masih kuat dan minim terdampak ekonomi global karena hampir seluruh elemen untuk pembangunan masih menggunakan hasil lokal”, kata Dasuki dalam siaran pers di Jakarta Senin (20/8).

Dasuki menambahkan, Indonesia sudah pernah mengalami masa krisis ekonomi seperti terjadi pada tahun 1998 dan tahun 2008. Pada masa krisis seperti itu, sektor perumahan khususnya menengah bawah tetap jalan dan menjadi motor penggerak pembangkit perekonomian. Ini karena pebangunan perumahan itu terkait langsung dengan lebih dari 117 industri. Pembangunan perumahan bergerak, maka 117 industri terkait dari hulu ke hilir juga akan bergerak dan ini berujung pada ekonomi nasional, tambahnya.

Menurut Dasuki, karena fokus bisnis Bank BTN pada pembiayaan sektor perumahan dan industri turutannya, maka krisis global yang terjadi saat ini tidak secara signifikan berimbas pada bisnis perseroan.

“Kalau rumah subsidi tidak ada konten dari luar karena hampir semuanya lokal, jadi demand tetap kuat artinya Bank BTN tidak terlalu pengaruh asal kita fokus pada bisnis perumahan,” jelasnya.

Dasuki menjelaskan, dengan fokus pada bisnis perumahan, membuat kinerja keuangan BTN dalam lima tahun terakhir selalu positif. Tak mengherankan jika perseroan mendapatkan penghargaan Platinum Award dalam ajang Infobank Award 2018 di Yogyakarta pada 15 Agustus lalu. Dalam ajang Infobank Award 2018 tersebut, BTN meraih penghargaan Platinum Award atau Bank berkinerja sangat baik selama sepuluh tahun berturut-turut.

“Kami berharap penghargaan ini dapat memacu seluruh pegawai BTN untuk bekerja lebih giat lagi agar kinerja perusahaan semakin bagus,” papar Dasuki.

Berdasarkan kinerja Bank BTN Semester I 2018, menurut Dasuki dengan asset BTN yang sebesar Rp268 triliun, maka jumlah tersebut telah naik 104% dibandingkan total aset pada tahun 2013 yang hanya Rp131 triliun. Untuk penyaluran kredit juga sudah naik lebih dari 100% dari Rp100 triliun pada 2013 menjadi Rp211 triliun pada semester I/2018. Sedangkan untuk total dana pihak ketiga (DPK) juga melonjak signifikan dari Rp96 triliun pada 2013, kini pada akhir Juni 2018 angkanya sudah mencapai Rp189 triliun.

“Setiap tahunnya pertumbuhan bisnis BTN selalu di atas rata-rata industri. Maka wajar kita mendapatkan penghargaan bank yang berkinerja terbaik dalam sepuluh tahun terakhir tersebut,” katanya. (dry)

Sebanyak 33 Pelajar Mengikuti Beasiswa Pendidikan di Ekspedisi Bhinneka bagi Bangsa 2018

BISNISTODAY.COM, Purwakarta-Outward Bound Indonesia (OBI), pelopor pendidikan luar ruang (Outdoor Education) di Indonesia, melaksanakan program Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa 2018 yang bertajuk: Merenda Mutiara Nusantara di kawasan Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat yang berlangsung pada 15-19 Agustus 2018.

Ekspedisi tersebut diikuti oleh  33 Pelajar dari provinsi di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu  peserta penyandang disabilitas sebanyak 19 Orang atau sebesar 60% Dari Jumlah Total Peserta. Rinciannya Adalah Peserta Tuna Netra Sebanyak 11 Orang, Tuna Daksa 3 Orang, Tuna Rungu Dan Wicara 5 Orang.

“Saya sangat bangga dengan mengikuti kegiatan ini. Awalnya takut namun keyakinan dan semangat bawa saya bisa, sehingga berani melakukan, seperti panjat tebing maupun ketika di air. Dari pengalaman ini, membuktikan, bukan soal bisa atau tidak tapi mau atau tidak untuk melakukan. Dan saya mau melakukan dan berhasil menumbuhkan semangat percaya diri. Saya bertemerimakasih kepada instruktur dan OBI. Saya bangga, karena di sini juga ada semangat kerjasama, tanpa memandang suku, agama, ras maupun fisik. Benar benar pancasila,”ujar seorang peserta Disabilitas.

Wendy Kusumowidagdo Executive Director Outward Bound Indonesia, dalam jumpa media, Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa di OBI Eco Campus, Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, pada Minggu (19/8/2018), mengatakan, program Ini Adalah Pendidikan Karakter Berbasis Ekspedisi Alam Bebas Pertama di Indonesia.

“Survei Internal OBI dan Riset English Outdoor Council Menyebutkan Outdoor Education Merupakan Metode Efektif Dalam Pendidikan Karakter dan Pengembangan Potensi Diri Anak-Anak Muda,”ujarnya.

Menurut Wendy Kusumowidagdo, ekspedisi ini merupakan program beasiswa dan pendidikan luar ruang yang diberikan OBI kepada siswa/siswi dari berbagai daerah dan latar belakang beragam yang dipersatukan untuk memupuk pengembangan karakter, memacu semangat kebangsaan dan keberagaman dengan menggunakan metode pendidikan berbasis petualangan luar ruang (Outdoor Adventure) dan didampingi oleh tenaga pendidik luar ruang (Outdoor Educators) yang profesional serta berpengalaman.

“Misi kami menggalang dana melalui sponsorship untuk memberikan kesempatan bagi pelajar dari keluarga pra-sejahtera untuk mengikuti pendidikan berbagai macam ketrampilan yang dilatih oleh tim instruktur di program Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa di tahun ini,” ujarnya.

Peserta mengikuti keseluruhan berbagai macam kegiatan untuk menumbuhkan rasa kepercayaan diri, kemandirian dan kerjasama tim dalam keberagaman untuk berkontribusi positif terhadap pembangunan karakter Indonesia. Rangkaian kegiatan itu diantaranya Outdoor Education yang meliputi; pelatihan Berinteraksi dan Menginap di Komunitas Lokal, Pendakian dan Pelaksanaan Upacara Kemerdekaan & Penghormatan Bendera Merah Putih di Puncak Gunung Parang, Berkemah, dan Ekspedisi Air.

 “Momen terpenting peserta adalah melakukan upacara bendera pada tanggal 17 Agustus 2018 di puncak Gunung Parang setinggi 983 meter di atas permukaan laut. Kami meyakini para peserta ekspedisi akan menjadi duta perdamaian dan agen perubahan yang mampu menyeberkan semangat persatuan dalam kemajemukan serta bersinergi dan mengembangkan networking dalam membangun Indonesia,”  urai Wendy dengan nada optimistis.

Adapun, pemberian beasiswa peserta ekspedisi kali ini didukung Yayasan Helping Hands dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Inge Setiawati, Executive Vice President CSR BCA, menyampaikan BCA turut serta dalam pembangunan ekonomi dan berpartisipasi aktif dalam mengembangkan sumber daya manusia, khususnya generasi muda Indonesia.

“Program CSR kami di bawah payung Bakti BCA yang tertuang dalam beberapa program, salah satunya membina generasi muda Indonesia untuk mempererat persatuan dan kesatuan Indonesia dalam keberagaman yang berlandaskan Pancasila. Karena itu, Bakti BCA mendukung kegiatan Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa yang diselenggarakan Outward Bound Indonesia,” tutur Inge.

Pada kesempatan yang sama, Djoko Kusumowidagdo, Founder & Chief Executive Officer Outward Bound Indonesia menjelaskan jumlah peserta Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa itu sebanyak 33 pelajar. Rinciannya, sebanyak 24 pelajar berasal dari Provinsi DKI Jakarta, Banten sebanyak 3 orang, Nanggroe Aceh Darussalam 2 orang, dan sisanya 1 pelajar yang masing-masing berasal dari Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Riau, serta Jambi. “Sebanyak 19 pelajar dari jumlah total peserta itu adalah penyandang disabilitas yang terdiri dari peserta tuna netra sebanyak 11 orang, tuna daksa 3 orang, tuna rungu dan wicara 5 orang. Jika ditotal antara jumlah peserta disabilitas dengan peserta non disabilitas yang berjumlah 14 orang itu, maka jumlah peserta di tahun ini sebanyak 33 pelajar dari berbagai daerah dan latar belakang,” jelas Djoko.

Djoko mengemukakan dampak positif pendidikan luar ruang terhadap anak-anak muda, seperti tercantum di riset English Outdoor Council, adalah menumbuhkan sikap kemandirian, lebih percaya diri, mencari jalan keluar dalam menghadapi tantangan, melatih ketrampilan berinteraksi sosial, cakap dalam berkomunikasi, serta mudah beradaptasi dalam menjalin kerjasama tim. 

“Merujuk survei OBI terhadap peserta ekspedisi di tahun lalu itu, kami mengidentifikasi keseluruhan peserta lebih memahami dan mempraktikkan nilai-nilai Pancasila serta Bhinneka Tunggal Ika dalam mempererat rasa persatuan dan kesatuan antar anak bangsa,” ungkap Djoko.

Rafi, peserta sekaligus angkatan pertama di ekspedisi di tahun lalu itu, menyampaikan dia dan rekan-rekan timnya yang beranggotakan 11 orang dipersatukan dalam keberagaman. “Kami saling melengkapi dan merangkul layaknya keluarga yang berjuang tanpa mengenal kata lelah dan bosan untuk saling membantu, meski harus melalui rintangan sendiripun terasa berat,” ujar Rafi mengisahkan pengalamannya.

Pelaksanaan ekspedisi dan pendidikan luar ruang itu mematuhi standarisasi dan aturan yang ditetapkan Outward Bound International yang mencakup ketersediaan piranti keras (hardware) berupa perlengkapan dan peralatan keselamatan, piranti lunak (software) seperti sumber daya manusia atau fasilitator profesional serta menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).

Filosofi Outward Bound untuk pertama kalinya diperkenalkan di Indonesia pada 1990 oleh Djoko Kusumowidagdo dan Elly Tjahja. Djoko, peraih gelar MBA dari Universitas Portland, Amerika Serikat di tahun 1997, dan Elly memiliki visi yang sama untuk membangun karakter anak bangsa dalam menghadapi problematika lintas dimensi kehidupan. Djoko dan Elly meyakini solusi untuk menghadapi tantangan ini adalah meningkatkan kualitas dan karakter individu. Inilah yang melandasi pendirian Outward Bound Indonesia sebagai pelopor pendidikan dan pelatihan kepemimpinan yang berfokus pada soft skill melalui pembelajaran luar ruang (outdoor adventure). Selama lebih dari dua puluh tahun, Outward Bound Indonesia menginspirasi individu untuk melakukan pemberdayaan dan menebar sifat welas asih bagi masyarakat sekitarnya. Outward Bound Indonesia adalah pelopor outdoor education di Indonesia dan tercatat sebagai anggota Outward Bound International.

Outward Bound Indonesia merupakan bagian dari jaringan Outward Bound International (Outward Bound), organisasi internasional berlisensi di bidang pengembangan karakter melalui pembelajaran di alam, yang telah berkiprah selama 75 tahun di seluruh dunia ((www.OutwardBound.net)). Outward Bound International merupakan organisasi Internasional di bidang pelatihan bermetode adventure-based untuk pengembangan karakter SDM dengan filosofi “There is More in You than you Think”.  Lisensi dari Outward Bound Trust UK  Metodologi Experiential Learning through Adventure  Network: 26 negara Eropa, Amerika, ASPAC, Afrika  Pengalaman 75 tahun di global dan 26 tahun di Indonesia telah melatih sebanyak 200.000 partisipan tiap tahunnya di seluruh dunia.(kormen)

 

 

SUKSESKAN PROGRAM SATU JUTA RUMAH, BTN GELAR BTN PROPERTY AWARD 2018

BISNISTODAY.COM, Jakarta-PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. kembali menggelar ajang penghargaan bertajuk BTN Property Award 2018. Ajang apresiasi bagi para pelaku bisnis properti di Indonesia tersebut digelar untuk terus memacu semangat bersinergi para pengembang terutama dalam mendukung kesuksesan Program Satu Juta Rumah.

Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan dalam rangka mendukung Program Satu Juta Rumah, hingga Juli 2018, perseroan telah menyalurkan kredit perumahan untuk 541.833 unit rumah. Realisasi tersebut, lanjutnya, telah mencapai 72,24% dari target dukungan Bank BTN atas Program Satu Juta Rumah.

Maryono menjelaskan untuk mencapai target sebanyak 750.000 unit rumah pada akhir 2018, perseroan terus menggelar berbagai langkah strategis baik di sisi ketersediaan stok hunian dan lahan (supply) maupun demand. Ajang BTN Property Award yang telah memasuki tahun ke-6 ini, tambah dia, menjadi langkah Bank BTN untuk meningkatkan sinergi dengan para pengembang sehingga akan mampu mendorong di sisi supply.

“Sisi supply menjadi hal penting yang mendukung kesuksesan Program Satu Juta Rumah. Karena itu, melalui BTN Property Award 2018, kami memberikan apresiasi bagi para pengembang dan mitra kerja di Tanah Air yang memiliki kualitas kerja dan profesionalisme tinggi dalam menyediakan rumah berkualitas. Kami meyakini kemitraan yang terjalin dengan baik ini akan mendukung pencapaian target Program Satu Juta Rumah pada akhir tahun nanti,” kata Maryono dalam Ajang BTN Property Award 2018 di Jakarta, Rabu (15/8).

Melalui BTN Property Award, ujar Maryono, juga menjadi upaya perseroan memacu semangat para pengembang untuk memanfaatkan relaksasi berbagai kebijakan di sektor properti yang diberikan Bank Indonesia dan Pemerintah, termasuk relaksasi loan to value (LTV) yang berlaku mulai 1 Agustus 2018. “Berbagai relaksasi kebijakan tersebut menjadi peluang untuk meningkatkan sektor properti apalagi di tengah angka backlog yang masih tinggi.”

Adapun, para pengembang yang memeroleh apresiasi dalam BTN Property Award tersebut dinilai dari kontribusinya bagi pertumbuhan kredit yang berkualitas di Bank BTN. Ada beberapa kategori penghargaan yang diberikan Bank BTN yakni Kategori Mitra Pengembang BUMN Properti Nasional, Kategori Mitra Pengembang Swasta Properti Nasional, Kategori Mitra Pengembang Terbaik BTN Syariah Tingkat Nasional, Kategori Pengembang dengan Kontribusi Terbaik Kredit Small and Medium Tingkat Nasional, Kategori Pengembang dengan Kontribusi Terbaik Kredit Komersial Tingkat Nasional, Kategori Pengembang KPR Subsidi Terbaik Tingkat Nasional, Kategori Pengembang dengan Realisasi KPR Non-subsidi Terbesar, dan Kategori Pengembang BUMN dengan Realisasi KPR Non-subsidi Terbesar. Selain bagi para pengembang, dalam acara tersebut, Bank BTN juga memberikan penghargaan khusus Kategori Kemitraan Utama Nasional kepada para mitra kerja perseroan yang telah membantu dalam penyaluran kredit serta pembiayaan perumahan.

Sementara itu, sebagai bank pemimpin pasar kredit pemilikan rumah (KPR), Maryono menuturkan Bank BTN tercatat telah bermitra dengan sekitar 10.000 pengembang baik untuk rumah subsidi maupun non-subsidi. Selain meningkatkan kemitraan, emiten bersandi saham BBTN ini juga menggelar berbagai inisiatif lainnya untuk meningkatkan penyaluran KPR.

Di antaranya perseroan memperkuat pemasaran melalui pameran dan kemitraan, meningkatkan lini digital untuk mempermudah pengajuan kredit melalui portal www.btnproperti.co.id, dan membuat portal www.rumahmurahbtn.co.id yang dapat diakses masyarakat yang ingin memiliki rumah lelang dengan harga yang lebih murah. Bank BTN pun mendirikan Plaza KPR dan HOTLINE KPR, mendirikan Housing Finance Center (HFC) untuk menciptakan pengembang handal, serta mendorong relaksasi ketentuan baik dalam kebijakan KPR, konstruksi, maupun dalam pengadaan lahan. Bank BTN juga berinisiatif meluncurkan KPR Mikro bagi para pekerja informal mulai dari tukang bakso hingga para tukang ojek online. “Semua hal tersebut menjadi wujud komitmen kami untuk terus menjangkau semakin banyak masyarakat Indonesia memiliki rumah dengan mudah dan terjangkau,” ujar Maryono. (dry)

Hasnur Group Alokasikan Rp 50 Miliar Per Tahun untuk CSR  

Bisnistoday.com– Hasnur Group, perusahaan yang bermarkas di Kalimantan Selatan dan menjadi  induk dari  lima unit bisnis yakni kehutanan, pertambangan, agrobisnis, media, dan pelayanan, hingga kini memiliki perhatian besar pada kemajuan masyarakat sekitar, terutama di bidang olahraga.

Syamsul Bachri Djadi, Direktur Keuangan Hasnur Group mengatakan, Hasnur Group selalu hadir untuk membantu masyarakat lokal demi kemajuan masyarakat luas melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Bahkan pada  2017, Hasnur Group menggelontorkan dana CSR hingga Rp 50 miliar. “Ini termasuk untuk klub sepak bola Barito Putera dan setiap tahun juga nilainya sama,”  ujar Syamsul Bachri Djadi,  dalam media gathering wartawan di Carribou Coffee, Senopati, Jakarta Selatan, Rabu (15/08/2018).

Barito Putera adalah klub milik Hasnur Group. Barito Putera yang bermarkas di Stadion 17 Mei Banjarmasin yang didirikan pada 1988 masuk dalam unit bisnis media.

 “Ini klub kebanggaan warga Kalimantan Selatan. Barito Putera, merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). itu merupakan bagian dari semangat Hasnur Group yang didasari oleh kutipan pada Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. “Bangunlah badannya melalui olahraga,” kata Syamsul Bachri.

Menurut Syamsul Bachri Djadi, Hasnur Group didirikan pada tahun 1966 dengan nama CV Sari Bungas. Perusahaan ini awalnya hanya bergerak di bidang transportasi sungai tradisional untuk mengangkut pengiriman kayu melalui jalur Sungai Barito menuju Banjarmasin Kalimantan Selatan. Selanjutnya di tahun 1968, perseroan mengganti nama resminya dari CV Sari Bungas menjadi CV Hasnur. “Nama Hasnur berasal dari nama Bapak H. Abdussamad Sulaiman (HAS) dan Ibu Hj. Nurhayati (NUR), “ujarnya.

Hasnur Group pertama kali bergelut di bidang transportasi sungai,dermaga galangan kapal dan transportasi serta kehutanan. Perusahaan ini terus berkembang dengan melebarkan usahanya ke sektor bisnis lainnya seperti penambangan batubara, pelabuhan khusus dan sarana jalan transportasi batubara, agribisnis, media dan percetakan. Sejak tahun 2002, Hasnur Group mulai melakukan restrukturisasi bisnis dan operasional sambil menerapkan prinsip-prinsip manajemen bisnis modern yang dikombinasikan dengan nilai-nilai agama dan kearifan budaya lokal.

Menurutnya, saat ini, Hasnur Group selaku Holding Company telah memiliki bisnis unit sebanyak 5 (lima) yang terdiri dari (1) Forestry: Forest Concession, Replanting Forest, Woodworking Industry (2). Mining: Mining Concession, Mining Contractor, Trucking

Services, Port Services, Barging, Coal Trading, Dockyard, Power Plant (3). Agro: Palm Oil Plantation, CPO Mill, PKO Mill, Oleo (4)Media: Daily Newspaper, Printing, Radio Broadcast, TV Broadcast, Event Management, Football Team (5). Services: Property Management, Light Vehicle Rental, Heavy Equipment Rental, IT Services.

Selaku manajemen, Hasnur Group, Syamsul Bachri Djadi, selalu berkomitmen penuh terhadap kesejahteraan penduduk, manajemen regional dan pusat serta setiap pemangku kepentingan lainnya baik di masa lalu, sekarang atau di masa depan. Hasnur Group hadir dengan tujuan untuk melanjutkan tradisi membantu masyarakat lokal demi kemajuan masyarakat luas. “Hasnur Group melakukan kegiatan bisnisnya dengan satu tujuan, “Grow Together & Develop the Future”. Tumbuh dan berevolusi bersama untuk membangun masa depan,”ujarnya.

Hasnur Group, kata dia, selalu berusaha untuk memastikan solusi mereka membawa nilai tambah kepada klien dan pelanggan. Dengan memperhatikan tujuan utamanya dalam menjalankan bisnis yaitu “Grow Together Develop the Future”, Hasnur Group melakukan kegiatan bisnis yang ramah lingkungan; mempertahankan nilai-nilai agama dan kebijaksanaan budaya lokal.

Lebih dari itu perseroan juga berpartisipasi dalam pengembangan area lokal, berkontribusi pada pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal dan melakukan kemitraan yang saling menguntungkan. Semua upaya yang disediakan di masa lalu dan sekarang akan terus berkontribusi untuk kemajuan Kalimantan dan Indonesia di masa depan.

Siap IPO

Sementara  itu PT Hasnur Jaya International, anak usaha Hasnur Group di sektor pertambangan dan infrastruktur, berencana akan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (PUPS) pada triwulan pertama 2019. Perseroan yang bermarkas besar di Kalimantan Selatan itu, memiliki tujuh entitas bisnis di sektor pertambangan, konstruksi, dan berbagai layanan untuk pertambangan.

 “Lewat PUPS itu, manajemen berharap dapat meraih tambahan modal antara Rp1,2-1,4 triliun. Dana itu akan digunakan untuk membiayai pengembangan logistik sektor pertambangan di Kalimantan Selatan dan Sumatra Selatan,” ujar Syamsul Bachri Djadi.

Syamsul mengemukakan, dana hasil PUPS tersebut akan digunakan untuk membangun storage dan memperkuat layanan pengangkutan batu-bara. Manajemen perseroan diharapkan dapat berekspansi logistik batu bara ke area. Untuk kebutuhan ini, kami mempertimbangkan pendanaannya, salah satunya lewat IPO,” papar Syamsul.

Syamsul menjelaskan, investasi tersebut belum akan dilakukan dalam waktu dekat. Pasalnya, perseroan masih merampungkan perjanjian bisnis untuk membangun infrastruktur logistik di Sumatra Selatan.

“Di samping itu, manajemen perseroan juga belum menetapkan pihak penjamin emisi (underwriter) PUPS yang ditargetkan bakal direalisasikan itu pada 2019,” ujar Syamsul.

 Syamsul berpendapat bahwa sektor pertambangan adalah entitas bisnis yang paling baik untuk melakukan PUPS karena kegiatan usahanya cukup aktif saat ini.

Pada 2017, total nilai aset Hasnur Jaya telah mencapai Rp3 triliun dengan pendapatan sebesar Rp1,9 triliun serta laba Rp350 miliar. Adapun sepanjang Januari-Juli 2018, pendapatan perseroan mencapai Rp1,1 triliun dengan laba sebesar Rp200 miliar.

Hasnur Group adalah perusahaan yang didirikan sejak 1966 dan berbisnis di sektor pengangkutan kayu bulat dari area produksi menuju Kota Banjarmasin, melalui Sungai Barito.

Kini, perseroan telah memiliki 5 lini usaha, yakni kehutanan, pertambangan, pertanian, media, dan services pada sektor properti, kendaraan rental, penyewaan alat berat, dan Teknologi Informatik (TI). Kormen