Membangun Gerakan B Corp untuk Mendorong Perubahan Sosial, Ekonomi dan Lingkungan di Indonesia

BISNISTODAY.COM-Sebagai benua dengan populasi penduduk terbesar saat ini, Asia menanggung beban berat mulai dari perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati hingga ketimpangan sosial ekonomi masyarakat.  Sama halnya dengan yang terjadi di Indonesia. Walaupun data dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2018 menunjukkan presentase penduduk miskin di Indonesia turun 9,82%, namun penyebarannya belum merata. Ditambah lagi dengan turunnya kualitas lingkungan akibat degradasi lahan dan polusi yang diakibatkan oleh sampah yang tidak terkelola.

Persoalan besar ini menjadi perhatian dunia dan masuk dalam tujuan Pembangunan Berkelanjutan  (Sustainable Development Goals/SDGs).  Untuk mencapai target dari SDGs, berbagai pihak harus memberikan kontribusinya, termasuk pelaku bisnis.  Seluruh pelaku bisnis dituntut untuk berperilaku etis baik dalam menjalankan operasionalnya secara internal, maupun bagi lingkungan. 

Gerakan B Corporation (B Corp) diharapkan dapat menjadi sebuah langkah untuk mendorong bisnis agar senantiasa mengedepankan kesejahteraan manusia dan keberlangsungan planet bumi.  Meski istilah B Corp masih asing di Indonesia, namun semangat B Corp yang mengedepankan bisnis yang memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan adalah visi yang sudah dikenal di Indonesia. Visi ini juga diadopsi oleh  kewirausahaan  sosial (social enterprise) atau bisnis sosial (social business). Diperkirakan saat ini terdapat sekitar 8,1 juta orang atau 3,2% dari populasi penduduk Indonesia yang terlibat dalam kewirausahaan sosial.

B Corp diluncurkan pertama kali di Amerika Serikat pada tahun 2007 dan menjadi sebuah gerakan dunia bagi pelaku bisnis yang memiliki visi untuk menjadikan usahanya sebagai kekuatan dalam memberikan kebaikan bagi sosial, ekonomi dan lingkungan.  B Corp adalah sertifikasi untuk pelaku bisnis yang diberikan oleh Lembaga Non Profit B Lab. Sertifikasi diberikan kepada perusahaan yang  selama  proses audit mampu membuktikan bahwa bisnis prosesnya – mulai dari rantai pasok, sistem operasional hingga produk/servis yang dilempar ke pasar–  bisa memberikan dampak positif  dan nilai tambah.

Untuk memberikan inspirasi kepada pelaku bisnis di Indonesia untuk mengetahui gerakan B Corp sekaligus menyediakan forum untuk berbagi ide dan pengalaman, Komunitas B Corp Indonesia menyelenggarakan Indonesia B Corp Forum dengan tema “Gotong Royong 2018: Using Business as a Force for Good” pada 3 September 2018 di Jakarta. 

Hadir sebagai pembicara dalam diskusi panel B Corp Forum antara lain Karyanto Wibowo, Danone – AQUA, Corey Lien, B Corp Asia Community, Jalal, Social Investment Indonesia, DR. E. Panca Pramuda, Institut Riset Sosial dan Ekonomi (INRISE),

Direktur Pembangunan Berkelanjutan Danone Indonesia, Karyanto Wibowo menjelaskan bahwa dengan menjadi B Corp, Danone-AQUA ingin menjadi bagian dari komunitas dunia untuk mendorong perubahan ke arah yang lebih baik.  “Kami juga masih jauh dari sempurna, tetapi kami ingin menjadi bagian dari solusi dan bersama-sama kita kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan yang lebih baik untuk Indonesia.  Untuk itu kami ingin mengajak pelaku bisnis di Indonesia untuk bergabung dengan Komunitas B Corp.“

Corey Lien, B-Corp Asian Community menegaskan bahwa dibutuhkan lebih banyak pelaku bisnis untuk bergabung dalam gerakan ini.   “Inilah saatnya  kita membutuhkan lebih banyak perusahaan yang bersedia untuk mengubah cara berbisnis tidak peduli perusahaan kecil atau multinasional.  Dari yang semula fokus pada keuntungan finansial bagi pemegang saham menjadi  lebih berorientasi pada kesejahteraan sosial dan kesehatan planet bumi. Berkembangnya komunitas B Corp bisa mendorong perubahan serta menciptakan koordinasi multi pihak baik di tingkat Indonesia maupun Asia, yang sangat diperlukan untuk mengatasi persoalan nasional dan regional.”

Gerakan B Corp berupaya untuk membangun jaringan dan kesempatan berkolaborasi, membangun kemitraan serta menyelesaikan dampak  kolektif dari  isu perubahan iklim, ketimpangan pendapatan, hilangnya keanekaragaman hayati ataupun polusi laut.  Dengan kolaborasi pelaku usaha di seluruh dunia, B Corp percaya hal tersebut dapat  menciptakan perubahan sistem sosial dan lingkungan.

Untuk mendapatkan sertifikasi B Corp, pelaku usaha diharuskan memperhatikan lima aspek yaitu tata kelola, karyawan, lingkungan, masyarakat dan konsumen. Saat ini lebih dari 2.600 perusahaan yang berasal lebih dari 60 negara telah bersertifikasi B Corp. Sementara di Asia, B Corp telah menjadi komunitas yang terdiri dari 81 perusahaan dan  tersebar di 17 negara.  Jumlah ini naik 10x lipat dibanding tahun 2014. Sedangkan di Indonesia, baru terdapat dua Perusahaan B Corp yaitu  Percolate Galatic, agensi digital kreatif, dan  Danone-AQUA, perusahaan air minum dalan kemasan dan minuman ringan.

Prof. Yudi Samyudia dari Prasetya Mulya Business School mengatakan “Indonesia B Corp Forum 2018 ini diharapkan dapat menjadi awal untuk membangun Komunitas B Corp di Indonesia.  Kami mengharapkan forum ini dapat memberikan inspirasi kepada para pelaku bisnis bahwa kita dapat membawa perubahan yang baik bagi ekonomi, sosial dan lingkungan kita.   (Kormen)

 

 

 

 

 

 

 

Edy Ongkowijaya, Sukses Membawa Cita Rasa Kuliner Indonesia Ke Kancah Dunia

Bisnistoday- Bagi penggemar kuliner ayam, nama D’PENYETZ pasti sudah tidak asing lagi didengar. Namun sayangnya banyak yang tidak tahu jika D’PENYETZ merupakan brand asal Singapura.

Adalah Edy Ongkowijaya, orang Indonesia yang menetap di negeri Singa, yang mendirikan D’PENYETZ pada tahun 2009 silam. Singapura menjadi awal bisnis ini berdiri, dengan menonjolkan cita rasa khas makanan Indonesia.

“Di Singapura, D’PENYETZ semakin berkembang hingga memiliki 5 outlet. Dan dari tahun ke tahun D’PENYETZ semakin terkenal hingga tahun 2011 mulai diwaralabakan,” ujar Edy, dikutip dari keterangan yang diterima Bisnistoday, Jakarta (30/8).

Lanjut Edy, outlet mitra pertamanya berada di Maju Junction Mall (Jl. Sultan Ismail) Kuala Lumpur, Malaysia, dimana mitra ini merupakan salah satu customer regular D’PENYETZ yang berasal dari Kota Malaka, Malaysia. Hingga kini D’PENYETZ memiliki 24 outlet di Kuala Lumpur, Kelantan dan Penang.

Di Indonesia sendiri, D’PENYETZ mulai masuk di tahun 2012. “Ada salah satu teman lama yang tinggal di Jakarta tertarik. Awalnya sih skeptis, karena yang kami jual adalah kuliner Indonesia namun mereknya berasal dari Singapura. Namun ternyata di luar dugaan, D’PENYETZ sangat diterima. Outlet pertama kami buka di ITC Roxy Mas. Setelah itu berkembang hingga menjadi 22 outlet, bukan hanya di Jakarta saja tapi juga mulai dari Aceh, Medan, Siantar, Batam, Palembang, Bandung, Samarinda, Balikpapan, Pontianak, hingga ke Jayapura. Dan group mitra yang buka 4 outlet di Batam, baru saja opening outlet terbesar (2700 m2) di Pekanbaru, dan akan opening akhir tahun ini di Sorong, Timika, Manokwari dan Merauke,” papar Edy.

Setelah Singapura, Malaysia dan Indonesia, di tahun 2014 D’PENYETZ dilirik oleh pengusaha dari Brunei Darussalam, yang juga merupakan salah satu pelanggan D’PENYETZ di outlet Kuala Lumpur. Kini D’PENYETZ sudah membuka 3 outlet di Brunei Darussalam.

“Sementara untuk outlet yang di Myanmar sendiri sebenarnya dibuka oleh seorang customer regular di outlet Singapura. Mitranya sendiri Warga Negara Indonesia yang tinggal di Singapura yang mengajak rekan kerjanya yang tinggal di kota Yangon untuk membuka di Yangon. Mereka sangat yakin kalau D’PENYETZ akan digemari. Semakin potensial karena banyak Muslim disana, dan di Myanmar sendiri sangat susah mencari makanan yang Halal,” ungkapnya.

Dan tidak cukup hanya di 5 negara saja. Rencananya, tahun ini D’PENYETZ juga akan hadir di negara keenam yaitu Australia, tepatnya di Kota Melbourne. Ini sekaligus membuktikan kalau D’PENYETZ semakin mengharumkan kuliner Indonesia di mata dunia.

“Target ke depannya untuk luar negeri ke Middle East, Amerika dan New Zealand. Saat ini kami memiliki 119 outlet yang tersebar di lima negara tersebut. Kedepan, tidak hanya dari sisi kuantitas yang menjadi titik konsentrasinya. Akan tetapi juga konsistensi menjaga kualitas. Inilah menjadi kunci keberhasilan D’PENYETZ,” ungkapnya.

Bagi yang tertarik menjadi mitra D’PENYETZ nilai investasinya berkisar Rp1,2 miliar sampai Rp1,8 miliar. Nilai tersebut sudah termasuk renovasi, equipment, stainless dan lain-lain.

Dengan pencapaian yang gemilang, yang mampu menguasai dunia digital mengantar D’PENYETZ meraih penghargaan bergengsi “Indonesia Digital Popular Brand Award” dua tahun berturut-turut.dw

Kangaroo Semakin Memperkuat Hubungan Dengan Retailer

Bisnistoday- Kangaroo, produsen kasur pegas asal Pekanbaru, Riau terus memperkokoh hubungannya dengan para retailer. Hal ini ditandai dengan berkumpulnya 100 lebih retailer di acara “United We Stand Together We Grow”.

Riko Barita Paulus Simanjuntak, Marketing Consultant Kangaroo Springbed mengatakan, acara ini menjadi ajang untuk memperkuat hubungan antara produsen dan retailer Kangaroo.

“Saya melihat produsen dan retailer ini harus satu tujuan. Harus tidak ada jarak diantara kita karena pada akhirnya konsumen adalah tujuan kita bersama. Bersama-sama membangun pelayanan yang terbaik untuk konsumen,” ujar Riko di Hotel Novotel Lampung, 25/08 lalu.

Lanjut Riko, di acara ini retailer semua berasal dari Lampung. Dan hingga saat ini Kangaroo memiliki lebih dari 1000 retailer di seluruh Indonesia dan ini belum termasuk Transmart, Hypermart, Giant, Index Home Living dan Lulu Hypermat.

“Retailers adalah mitra kami, jadi kami memberikan pelayanan terbaik. Dan itu tidak semena mena hanya jargon saja. Kami membantu para retailers dengan program promo in house guna menarik traffic utk datang ke toko,” imbuh Riko.

Di acara ini Kangaroo juga mengenalkan produk-produk terbaru serta mensosialisasikan perkembangan terbaru kepada retailer.

“Produk terbaru yang akan kami luncurkan pada Oktober yakni Shelby dan ada juga di Account shoppee kami,” ungkapnya.

Selain itu, Riko menjelaskan Pasar Kangaroo di luar Pulau Jawa memang sedang menggeliat dan harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Salah satu cara dengan memperkuat produksi di Sumatera khususnya Lampung. Untuk itu Kangaroo tengah mengembangkan pabrik sofa baru di Lampung karena permintaan sofa yang cukup tinggi.

“Hingga kini progress pabrik sudah mencapai 85 persen dan diharapkan September sudah beroperasi. Hampir di seluruh Sumatera kami memiliki pabrik dan yang terbaru di Jambi pada bulan Februari 2018 lalu. Total pabrik Kangaroo spring bed group adalah 7 pabrik, dan 3 depo,” imbuhnya.

Untuk penjualan tahun ini Kangaroo mengalami kenaikan sekitar 25-30 persen dari tahun lalu. dw

Butik Jawhara Syari Pertama Hadir di FX Sudirman

Bisnistoday- Jawhara Syari, salah satu brand syari modern terkemuka di Indonesia, terus melakukan ekspansi di tahun 2018. Sukses membidik market di online, kini Jawhara Syari membidik market di offline dengan membuka gerai butik pertamanya di FX Sudirman, Jakarta, Sabtu (25/8/2018).

Uniknya, butik Jawhara Syari menghadirkan koleksi-koleksi yang berbeda dari koleksi yang ada di online. Selain itu koleksi-koleksi yang ada di butik jumlah juga terbatas (limited edition) dan tidak dapat ditemukan di penjualan via online.

Bersamaan dengan Grand Opening butik, Jawhara Syari juga mengadakan fashion show dengan mengeluarkan 31 koleksi busana bertemakan ‘Fleurs de Printemps’ yang terinspirasi dari keanggunan dan kemewahan busana syari ketika dipadukan dengan warna-warna pastel yang menawan.

Koleksi terbaru tersebut didesain dengan motif printing yang unik dan menggunakan warna-warna pastel yang menggambarkan nuansa boutiquecollection dari Jawhara Syari Exclusive.

Cynthia mahendra, selaku designer, berkeinginan untuk menciptakan warna baru dan berbeda dari koleksi-koleksi busana Jawhara Syari sebelumnya yang mengusung tema ‘bold colour’.

“Konsep utama dari busana yang selalu diluncurkan oleh Jawhara Syari yakni moder, trendy, elegant dan comfort. Dengan konsep tersebut, dalam setiap desainnya, Jawhara Syari selalu mengedepankan kualitas dengan sangat memperhatikan detil dari setiap koleksi busana syari yang akan diluncurkan,” jelasnya.

Menurut Cynthia, busana muslim syari yang saat ini beredar di pasaran memiliki desain yang terkesan kurang trendy, old dan membosankan. Dengan latar belakang inilah kemudian Cyntia memutuskan membuat sendiri desain busana muslim syari yang menurutnya lebih menarik, dan ternyata mendapat respon positif dari pasar. Koleksi terbaru Cynthia ini dibanderol berkisar antara Rp1,7 juta- Rp3 juta.

Sejak didirikan pada tahun 2005, karya-karya Cynthia Mahendra telah mampu menarik perhatian banyak muslimah, baik di dalam maupun luar negeri, dan telah merajai pasar busana muslim syari di Indonesia.

Hal ini bisa dilihat dari jumlah distributor, agen, dan reseller Jawhara Syari telah mencapai 160 orang dan tersebar di seluruh kota di Indonesia dan mancanegara, seperti Jepang.

Selain itu, Cynthia juga telah melebarkan sayap bisnis fashion muslimnya dengan membuat side line busana muslim syari dengan label Orlin Syari dan Jyoti Syari. Bahkan ia juga baru memulai bisnis kosmetik dengan brand Cynthia Mahendra Cosmetic. dw

BANK BTN RESTRUKTURISASI KREDIT KORBAN GEMPA LOMBOK

BISNISTODAY.CO, Lombok-Untuk meringankan beban para korban gempa di Nusa Tenggara Barat, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. memberikan kemudahan bagi debitur untuk mendapatkan restrukturisasi. Langkah Bank BTN ini merupakan tindak lanjut dari arahan dan himbauan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memberikan perlakuan khusus terhadap debitur yang terdampak gempa di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Sesuai dengan keterangan resmi yang disampaikan OJK pada tanggal 23 Agustus lalu, perlakuan khusus tersebut diterapkan terhadap kredit dan pembiayaan syariah dari perbankan yang dimiliki debitur /proyek berada di lokasi terdampak gempa. Perlakuan khusus yang diberikan mengacu pada Peraturan OJK no. 45/POJK/03/2017 tentang perlakukan khusus terhadap kredit atau pembiayaan bank bagi daerah tertentu di Indonesia yang terkena bencana alam.

“ Kami sangat prihatin dengan nasib para korban gempa di daerah Lombok dan Sumbawa, untuk itu kami berusaha meringankan beban mereka dengan memberikan sejumlah skema restrukturisasi yang disesuaikan dengan kondisi debitur baik debitur ritel maupun institusi yang terdampak gempa,” kata Direktur Utama Bank BTN, Maryono di sela-sela kunjungannya meninjau rumah warga korban gempa di Lombok Utara, NTB, Senin (27/8).

Berdasarkan data Bank BTN per 26 Agustus 2018, tercatat ada 674 debitur kredit konsumer yang terdampak gempa dari total 15.864 debitur BTN di NTB . Debitur yang terdampak gempa memiliki baki debit atau outstanding kredit sebesar Rp 79,3 miliar.  Sebagian dari debitur, atau sekitar 124 orang merupakan  debitur kolektif yang bekerja di sektor perhotelan. Untuk para debitur  yang terdampak gempa, Bank BTN akan memberikan restrukturisasi dalam bentuk pemberian grace period atau masa tenggang/ kelonggaran waktu untuk membayar angsuran/cicilan pinjaman pokok maksimal 2 tahun dan keringanan lain yang menyesuaikan kondisi debitur. Maryono juga memastikan akan memberikan diskon untuk denda dan bunga sampai dengan 100 persen bagi debitur yang disetujui mendapatkan restrukturisasi.

“Pemberian grace period diterapkan dengan meninjau lebih dulu kerugian material yang diderita para debitur, kami tidak pukul rata karena kami memahami kondisi setiap debitur berbeda dalam menghadapi bencana ini,” kata Maryono. Selain pemberian grace period, Maryono juga menjanjikan akan memberikan tambahan kemudahan yang lain, misalnya penjadwalan pembayaran angsuran, atau penjadwalan ulang waktu jatuh tempo yang akan diberikan kepada debitur yang terkena dampak gempa secara langsung maupun tidak langsung.

 “Tambahan skema restrukturisasi tersebut kami berikan untuk memberikan kesempatan kepada debitur dalam memulihkan bisnisnya yang mengalami kerusakan akibat gempa, ataupun yang masih mengalami trauma,” kata Maryono.

Sementara para debitur kredit komersial yang proyeknya terdampak gempa, Maryono mengaku masih melakukan pendataan dan proses verifikasi data. Namun sejauh ini, berdasarkan pendataan per 26 Agustus 2018, ada sekitar 14 debitur dari kalangan pengembang property yang mengajukan restrukturisasi. “Rata-rata pengembang rumah tapak yang terdampak gempa, kami masih melakukan verifikasi data diantaranya laporan keuangan, kondisi kas perusahaan, penjualan, penyebab penurunan penjualan dan kemampuan finansial dan manajemen serta hal–hal lain untuk kami pertimbangkan mendapatkan restrukturisasi apakah berupa grace period, penundaan pokok dan lain sebagainya,”kata Maryono.

Untuk mempermudah debitur Bank BTN mengajukan proses restrukturisasi, Bank BTN membuka counter  atau loket khusus untuk melayani restrukturisasi di perumahan-perumahan yang terdampak gempa. Adapun proses persetujuan restrukturisasi, menurut Maryono akan dilakukan secepatnya. Maryono juga memastikan operasional Bank BTN tidak terganggu  paska gempa yang melanda NTB.

Bantuan Renovasi Rumah dan Pembangunan Rumah Sementara

Uluran bantuan Bank BTN tidak berhenti dengan program resturkturisasi kredit tapi juga mengalir dalam bentuk santunan dan bantuan langsung, baik berupa obat-obatan dan makanan tapi juga dalam bentuk dana renovasi rumah serta dukungan pembangunan rumah sementara bagi warga korban gempa. Untuk pembangunan rumah penampungan sementara bagi korban gempa Bank BTN menggandeng Universitas Diponegoro di kawasan Lombok Utara. Rumah tersebut dibangun untuk menampung sekitar 891 orang yang rumahnya hancur terguncang gempa. “Sementara renovasi rumah warga kami akan berikan ke sekitar 30 kepala keluarga yang tersebar di sejumlah lokasi seperti di Lombok Utara, Barat dan  Mataram dengan nilai bantuan per rumah sekitar Rp 15 juta hingga Rp 30 juta,” kata Maryono. (DRY)

Memasuki Usia 52 Tahun, Hasnur Group Memperkokoh Bisnis dan Peran dalam Masyarakat

BISNISTODAY.COM, JAKARTA-Memasuki usia 52 tahun yang jatuh pada tanggal 27 Agustus 2018, Hasnur Group menyambutnya dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan diantaranya tasyakuran yang dilakukan di lokasi Kawasan Usaha Terpadu Hasnur Group di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan yang dihadiri 520 karyawan yang mewakili bidang-bidang usaha dalam Hasnur Group.

Pada malam sebelumnya didahului dengan bermunajat dengan menyelenggarakan sholat Hajat disetiap kantor dan lokasi usaha yang tersebar di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan DKI Jakarta, dan dalam rangkaian kegiatannya dilanjutkan dengan berziarah ke makam pendiri yaitu Alm. H. Abdussamad Sulaiman HB di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan.

“Saat ini Hasnur Group memiliki lima lini bisnis yaitu sektor Kehutanan, Pertambangan dan Infrastruktur, Perkebunan, Media dan Jasa,” disampaikan oleh Syamsul Bachri Djadi, juru bicara manajemen Hasnur Group yang juga salah satu anggota direksi di anak perusahaan dalam kesempatan Tasyakuran.

Di sektor Kehutanan, lewat PT Barito Putera dan PT Hasnur Jaya Utama, Hasnur Group mengelola bidang kehutanan dari izin yang dimiliki untuk Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Alam seluas 80.725 Ha, dan juga telah mengikuti SVLK (Standard Verifikasi Legalitas Kayu), sehingga memiliki Sertifikat Legalitas Kayu.

Adapun di sektor Perkebunan, salah satunya dikelola PT Hasnur Citra Terpadu yang sejak Februari 2013 sudah meresmikan pabrik Crude Palm Oil atau CPO pertama di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. “Pabrik ini berkapasitas 45 ton tandan buah segar per jam, dan dapat ditingkatkan menjadi 90 ton per jam” ujar Syamsul.

Saat ini lahan yang dikelola mencapai 18.798 Ha tanaman dan pada tahun 2016 telah menerima Sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan menjadi perkebunan kelapa sawit pertama bersertifikat ISPO di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.

Sementara pada sektor Jasa, Hasnur Group memiliki bisnis antara lain, bisnis transportasi, penyewaan kendaraan, dan penyewaan Alat Berat melalui PT Magma Sigma Utama.

Selain itu, di sektor ini juga Hasnur juga memiliki usaha bidang layanan teknologi dan informasi, dan Jasa Konstruksi. Bisnis ini, kata syamsul, saat ini untuk mendukung bisnis inti yang dijalankan oleh Hasnur Group.

Di bisnis Media, PT Hasnur Media Citra dan anak perusahaannya tercatat sebagai pemilik Radio Gol FM, Duta TV, dan juga tim sepak bola PS Barito Putera, yang tahun ini mulai menduduki peringkat atas Liga 1 Indonesia.

Adapun lini usaha terbesar Hasnur Group saat ini adalah di sektor Pertambangan dan Infrastruktur dengan kontribusi ke induk usaha sekitar 80% melalui perusahaan bernama PT Hasnur Jaya International.

Di sektor usaha ini, kata syamsul, Hasnur Group terbilang lengkap dari hulu sampai hilir. tak hanya tambang batubara, Hasnur juga memiliki Infrastruktur dan pendukung usaha yang lengkap mulai dari kontraktor produksi, jalan dan terminal pemuatan batubara sendiri dengan kapasitas 25 juta metrik ton per tahun yang telah memegang Sertifikat International Ship and Port Facility Security (ISPS) Code.

Tak lepas dari peran serta dalam berkontribusi kepada masyarakat, pendidikan dan olahraga menjadi perhatian Hasnur Group. Melalui Yayasan Hasnur Center, mengelola Sekolah Menengah Pertama dan Atas berasrama yang telah meluluskan 3 angkatan. selain itu juga mengelola pendidikan politeknik yang disesuaikan dengan kebutuhan usaha dengan mengembangkan jurusan Teknik Otomotif, Teknik Informatika, dan Budidaya Tanaman Perkebunan.

Khusus dalam peringatan ulang tahunnya yang ke-52 ini, kegiatan CSR yang dilakukan diantaranya : pengobatan gratis untuk 200 orang masyarakat desa Sungai Bahalang dan desa Pandahan, bersih-bersih 19 masjid dan musholla, serta memberikan beasiswa untuk 25 orang dari masyarakat sekitar lokasi usaha. (KORMEN)

2018, BTN Optimis Capai Target

BISNISTODAY.COM, Jakarta-PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. optimistis target perseroan tetap tercapai pada akhir tahun nanti ditopang peluang peningkatan kredit dengan adanya relaksasi Loan-to-Value (LTV) dan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) serta penurunan biaya dana dan biaya operasional dari masuknya aliran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Direktur Bank BTN Iman Nugroho Soeko mengatakan kendati perekonomian nasional terpapar dampak dari gejolak ekonomi global dan adanya kenaikan suku bunga acuan, namun perseroan tetap optimis mampu mencapai target bisnis yang telah ditetapkan sejak awal tahun. Pasalnya, pemerintah dan regulator telah membantu menstimulus sektor properti dengan berbagai kebijakan.

Bank Indonesia misalnya, lanjut Iman, telah memberlakukan relaksasi LTV yang berlaku mulai 1 Agustus 2018. Begitu pula dengan rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang akan merelaksasi beberapa ketentuan seperti mengubah perhitungan ATMR, mengubah larangan pemberian kredit untuk pengolahan tanah bagi pengembang, mendorong pendanaan KPR melalui sekuritisasi, meningkatkan batas pembiayaan dengan agunan, dan meningkatkan koordinasi dengan instansi lain. Pada semester kedua tahun ini, tambah Iman, Bank BTN pun kembali masuk dalam daftar bank penyalur FLPP yang akan membantu mengurangi beban biaya baik operasional maupun dana.

“Dengan berbagai stimulus tersebut serta kesiapan Bank BTN menggarap berbagai peluang bisnis yang ada, kami meyakini akan tetap mencatatkan realisasi kinerja bisnis sesuai target yang telah ditetapkan sejak awal tahun,” jelas Iman dalam Konferensi Pers usai Public Expose Bank BTN di Gedung Bursa Efek Indonesia, di Jakarta, Senin (27/8).

Iman melanjutkan optimisme tersebut juga didukung angka backlog di Indonesia yang masih tinggi. Selain itu, kredit pemilikan rumah (KPR) masih menjadi opsi utama bagi masyarakat Indonesia untuk memiliki rumah. Data bank sentral juga menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen atau sebanyak 75,21% menggunakan fasilitas KPR untuk membeli properti residensial. Kemudian sebanyak 16,13% memilih membeli hunian dengan skema tunai bertahap dan 8,66% dengan skema tunai. “Kami pun terus melakukan berbagai inovasi dan transformasi untuk menggarap peluang bisnis yang ada. Bank BTN juga terus menggelar promosi untuk meningkatkan penyaluran kredit perseroan secara keseluruhan terutama KPR,” kata Iman.

Adapun, bisnis KPR emiten bersandi saham BBTN terus mencatatkan laju pertumbuhan positif dan di atas rata-rata industri perbankan nasional. Hingga Juli 2018, Bank BTN mencatatkan penyaluran KPR dan pembiayaan pemilikan rumah (PPR) sekitar Rp157,55 triliun. Posisi tersebut naik sekitar 22,07% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp129,07 triliun pada Juli 2017. Sementara, data Bank Indonesia merekam KPR dan KPA industri perbankan nasional hanya tumbuh di level 13,52% yoy per Juni 2018. “Kami meyakini akan terus mencatatkan kinerja positif di atas rata-rata dan mencapai target bisnis pada akhir tahun nanti,” tegas Iman.

Secara keseluruhan, hingga bulan ketujuh tahun ini, kredit dan pembiayaan Bank BTN tumbuh di level sekitar 19,55% yoy dari Rp178,58 triliun menjadi sekitar Rp213,5 triliun. Bank BTN pun tercatat telah menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sekitar Rp188,33 triliun atau naik sekitar 17,27% yoy dari Rp160,59 triliun. Dengan kinerja tersebut, Bank BTN mencatatkan aset total sekitar Rp264,51 triliun pada Juli 2018 atau naik sekitar 17,73% yoy dari Rp224,68 triliun di bulan yang sama tahun sebelumnya.

Menurut Iman, kendati ekonomi nasional diwarnai kenaikan suku bunga acuan dan gejolak ekonomi global, namun Bank BTN diyakini tetap kokoh ditopang fundamental funding perseroan yang kuat. Per Juni 2018, BBTN mencatatkan secondary reserve senilai Rp14,02 triliun. Bank BTN juga memiliki dana pendamping jangka panjang berupa obligasi dan Negotiable Certificate of Deposit (NCD) dengan outstanding per Juni 2018 senilai Rp20,95 triliun. “Walaupun kondisi suku bunga acuan meningkat dan adanya gejolak ekonomi global, kami optimistis hingga akhir tahun akan mampu menyokong target laju pertumbuhan kredit di atas rata-rata nasional dengan adanya pendanaan yang kuat tersebut,” tutur Iman. (DRY)

DONGKRAK DPK MURAH, BTN KEMBANGKAN TABUNGAN FELAS DI SURABAYA

BISNISTODAY.COM, Surabaya- Gejolak ekonomi global tak menyurutkan Bank BTN untuk terus melakukan inovasi dalam perolehan dana murah, perseroan melalui Tabungan Felas yang dirilis sejak Juni 2018. Walaupun terbilang baru, masyarakat cukup antusias dalam menyambut produk tabungan baru BTN tersebut.

“Ada kelebihan yang diberikan dari Tabungan BTN Felas ini dibanding tabungan sejenis yang diterbitkan oleh bank lain. Ini yang menjadi point mengapa produk Tabungan tersebut mulai banyak diincar oleh calon nasabah BTN,” kata Direktur Consumer Banking BTN, Budi Satria saat memaparkan pada acara Dinner With Felas BTN di Surabaya, akhir pekan lalu.

Menurut Budi, tabungan ini cukup unik karena namanya memang sengaja diambil dari kata Velas yang artinya adalah teman atau sahabat.

“Ini merupakan tujuan perseroan bagaimana dengan produk ini BTN menjadi sahabat masyarakat dalam menabung atau menyimpan dana dalam bentuk valas di BTN. Keunikan kedua adalah bebas biaya provisi, dan yang paling penting kurs bersaing dimana dalam Tabungan BTN Felas kurs lebih tinggi dibanding bank lain dan ini menguntungkan bagi nasabah,” paparnya.

Dalam menjawab kebutuhan pasar atas produk Tabungan Felas ini tambah Budi, perseroan memilih Surabaya sebagai kota kedua setelah Batam.

Untuk memberikan stimulus kepada masyarakat Surabaya, BTN memberikan promo bagi 1.000 penabung pertama Tabungan BTN Felas baik USD maupun SGD akan mendapatkan benefit cash back masing-masing senilai 5 US$ dan Sing $ 5.

“Surabaya menjadi salah satu target pemasaran Tabungan BTN Felas karena kota ini dikenal sebagai kota ekonomi nomor dua terbesar di Indonesia setelah Jakarta, disamping sebagai kota industri, kota perdagangan dan terkemuka di Idonesia,” terangnya.

Selain itu, Surabaya juga memiliki komunitas masyarakat yang beragam, pengusahanya ada di berbagai sektor, hal ini merupakan salah satu segmen yang menjadi sasaran bagi produk tabungan Felas.

Budi menjelaskan tabungan BTN Felas menjadi penting bagi masyarakat yang sering melakukan perjalanan ke luar negeri, mengirim uang ke luar negeri, belanja online internasional, termasuk para pebisnis yang tidak ingin tabungannya tergerus fluktuasi kurs yang naik turun.

“Kami melihat peluang untuk bagaimana produk ini nanti lebih menarik, simple dan menjadi gengsi bagi pengguna produk Tabungan BTN Felas,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Tabungan Felas membidik nasabah menengah atas, dimana di Indonesia valas masih menjadi instrument investasi, sehingga diharapkan Tabungan Falas menjadi salah satu alternatif untuk investasi yang sangat menjanjikan dan membuat produk tabungan Bank BTN jadi lebih lengkap lagi,” urainya.

Perseroan lanjutnya, ke depan BTN akan menambah fitur dari Tabungan BTN Felas ini dengan kartu atm, e-channel dan informasi kurs real time sehingga nasabah tidak perlu repot karena semua dapat dilakukan dalam genggaman.

“Dalam lima tahun pertama, Bank BTN akan membidik sekitar 50.000 nasabah baru Tabungan BTN Felas dengan total saldo masing-masing 2.028.800 dalam kurs USD maupun SGD,” tuturnya.

Untuk di Surabaya perseroan menargetkan sekitar 10 persen, namun melihat potensinya bahkan bisa lebih dari target, Meski Jabodetabek tetap yang terbesar karena potensi uang beredar disana (Jabodetabek) sekitar 70-80 persen, namun kota-kota seperti Surabaya, Medan, Palembang, Batam memiliki potensi yang cukup besar juga.

Strategi yang dilakukan, selain memiliki kantor cabang dan unit kerja di Surabaya, Bank BTN selama ini telah memiliki jaringan ke banyak developer atau pengembang di wilayah ini.

“Karena bank BTN fokus ke properti tentunya memiliki banyak jaringan, ini yang membuat kami terus menggali potensi nasabah yang ada dan nasabah lainnya yang terkait industri yang kita geluti saat ini,” ujarnya.

BTN saat ini juga tengah masuk pada tahapan transformasi digital banking, dimana produk yang ada di BTN ke depan seluruhnya akan berbasis digital dan menjadikan nasabah sebagai prioritas untuk terpenuhi kebutuhannya dengan cara mudah dan cepat.

“Produk Tabungan BTN Felas merupakan salah satu diversifikasi produk tabungan yang dilakukan oleh perseroan sebagai upaya Bank BTN dalam mengenjot DPK sekaligus menurunkan low cost funding atau beban bunga,” tegas Budi. 

Adapun hingga akhir 2018 emiten Bursa Efek Indonesia berkode saham BBTN ini membidik pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sekitar 20-22%. Sampai dengan semester I-2018 DPK Bank BTN telah menembus Rp190 triliun atau naik hampir 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan DPK ini tercatat diatas rata-rata industri nasional. (dry)

 

Nisa Bakri, Memadukan Citarasa Malaysia dan Indonesia

Bisnistoday- Jam menunjukkan pukul 15.00 WIB disuatu hari di daerah Bulungan, Jakarta Selatan. Saya (penulis) mendapat kehormatan mewawancarai salah satu entrepreneur sukses dan menginspirasi kaum perempuan di Malaysia. Sebut saja Puan Sri Shariffa Nisa Bakri atau yang lebih dikenal dengan Nisa Bakri.

Saya pun tidak sabar untuk segera bertemu dengan Nisa Bakri. Tak berapa lama kemudian, sayup-sayup terdengar beberapa orang berbicara dengan logat Melayu dan menghampiri saya bersama dengan teman-teman media lainnya.

“Hai maaf agak sedikit telat karena tadi kami ke Mangga Dua dulu dan jalanan sedikit macet”, sapa Nisa Bakri dengan ramah kepada awak media, di hotel Grand Mahakam, Jakarta, 17/8 lalu.

Nisa Bakri pun meminta ijin kepada kami, untuk ganti baju dan merapikan make up di kamarnya. Dan kami dipersilahkan untuk menunggu disalah satu ruangan yang telah dipersiapkan.

Bagi masyarakat tanah air, nama Nisa Bakri memang belum terkenal karena ia bukanlah artis. Tapi di Malaysia, nama Nisa Bakri sudah tidak asing lagi dan identik dengan dunia kuliner. Bahkan Nisa Bakri dilabelkan sebagai maestro kuliner, dan selebriti chef di negaranya.

Kecintaan Nisa Bakri pada dunia kuliner justru menghantarkan dirinya bisa menjadi seperti saat ini. “Passion saya memang di kuliner. Dulu saya pernah bekerja bagian finance selama lebih dari 10 tahun. Tapi seperti ada yang kurang dan itu bukan dunia saya,” ujarnya.

Lanjut Nisa Bakri, ia pun lantas keluar dari pekerjaan tersebut dan menekuni hobi memasaknya. Berbagai masakan ia coba dan berani memadukan bumbu-bumbu agar mendapatkan rasa berbeda dari yang sudah ada. Hasilnya, luar biasa nikmat karena ada perpaduan rasa antara Malaysia dan Indonesia didalamnya.

“Saya memang suka dengan masakan Indonesia terutama masakan Sunda. Saya melihat ada kesamaan rasa antara Malaysia dan Indonesia yakni sama-sama suka dengan sambal. Ternyata banyak yang suka dengan masakan saya dan ingin dibuatkan lagi,” ujarnya sambil tertawa.

Dirinya pun sempat memiliki ide untuk membuka restoran, namun ditepisnya karena tidak tahu cara memulainya. Akhirnya ia memberanikan diri membuat buku masakan yang berisi resep masakannya. Buku pertama ber judul “I Am Not A Chef” diluar dugaan mendapat animo yang sangat baik di Malaysia.

“Di buku ini saya ingin mengajak perempuan yang tadinya tidak bisa masak, mau belajar memasak. Saya ingin perempuan yang sudah menikah dapat memasak minimal satu masakan untuk suami atau keluarga tercinta,’ ujar istri dari mantan Wakil Kepala Kepolisian Kerajaan Malaysia, Tan Sri Mohd Bakri Mohd Zinin.

Lanjut Nisa Bakri, akan ada buku ke dua yang berisi 80 resep masakan. Dan rencananya tahun ini juga buku tersebut bisa segera dirilis

Nisa Bakri pun blak-blakan jika ia tidak pernah mengenyam pendidikan kulin­er secara formal, namun di tangan dinginnya inilah, Nisa Bakri pandai meracik berbagai masakan.

Sambal Rasa Dua Negara

Tidak sampai hanya disini, Nisa Bakri juga mengeluarkan produk perencah atau bumbu jadi dengan label Nisa Bakri, seperti Asam Pedas Perencah Segera dan Kari Ikan Perencah Segera.

“Perencah ini saya buat agar ibu-ibu muda yang tidak bisa masak dan tidak memiliki banyak waktu di dapur bisa menggunakan perencah ini. Selain menghemat waktu juga memasak menjadi lebih menyenangkan,” ungkap Nisa Bakri.

Dan tidak lama lagi, Nisa Bakri juga akan mengeluarkan Sambal Rasia dan Sambal Chili yang akan dirilis di tanah air. Kedua sambal ini memiliki citarasa yang khas dan akrab dengan lidah orang Indonesia.

“Uniknya sambal ini dibuat di pabrik Surabaya dengan sistem joint. Saya belum memiliki pabrik sendiri mengingat cost juga tinggi. Dengan adanya kerjasama ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar,” ujarnya sambil tersenyum.

Hingga kini, permintaan untuk import ke luar negeri ada, seperti negara Hongkong, China dan lain sebagainya, dengan kapasitas mencapai 5.000-10.000 botol per bulan.

Nisa Bakri mengakui jika harga sambalnya memang sedikit lebih mahal, jika dibandingkan dengan produk yang sudah ada di pasaran. Hal ini dikarenakan sambalnya memakai bahan premium, tidak memakai msg, pengawet dan lainya.

“Ada satu tali persaudaraan Indonesia dan Malaysia. Persaudaraan juga bisa dijalin melalui masakan. Seperti resep saya yang terinspirasi dari Bali, Ayam Lemak Betutu yang sangat disuka di Malaysia karena padu­an antara lezatnya masakan Indonesia dan Malaysia,” ujar Nisa Bakri.

Indonesia bagi Nisa Bakri memang tidak asing lagi. Baru-baru ini Nisa Bakri menjadi bintang tamu, di Festival Bu­nga Tomohon, Sulawesi Utara.

Dan yang lebih membanggakan, pada bulan September mendatang, Nisa Bakri akan men­jadi salah satu perempuan yang mengisi pagelaran London Fashion Week lewat masakannya. Nisa Bakri akan mem­perkenalkan cita rasa masakan Malaysia, yang akan coba digabung­kannya dengan cita rasa masyarakat Eropa.dw

FIFGROUP Serahkan 443 Ekor Qurban Bagi Masyarakat Indonesia

Bisnistoday-Menyambut Hari Raya Idul Adha, FIFGROUP menyerahkan 443 ekor Qurban bagi masyarakat Indonesia di berbagai wilayah dan kota di tanah air.

Dengan total 443 ekor Qurban yang terdiri dari sapi dan kambing, FIFGROUP memastikan agar masyarakat dapat menerima manfaat dari Qurban yang diserahkan tersebut, utamanya masyarakat yang tinggal di sekitar lingkungan area FIFGROUP.

Kegiatan CSR tebar Qurban merupakan agenda CSR tahunan yang selalu diselenggarakan oleh FIFGROUP di semua jaringannya.

Sebagai salah satu perusahaan multifinance terkemuka di Indonesia, FIFGROUP senantiasa berkomitmen untuk dapat memberikan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat sesuai dengan misi perusahaan.

Pada kesempatan itu, Presiden Direktur FIFGROUP, Margono Tanuwijaya menegaskan komitmen FIFGROUP dalam pelaksanaan program CSR bagi masyarakat Indonesia.

“Program FIFGROUP Peduli akan senantiasa kami jalankan karena itu merupakan misi kami. Di tahun yang baru, kami berharap kami dapat memberikan lebih banyak manfaat dan dampak positif bagi masyarakat. Di mana ada FIFGROUP, di situ FIFGROUP harus dapat memberikan manfaat bagi sekitarnya.” tegas Margono.

Selain tebar Qurban Nusantara, FIFGROUP melalui kegiatan CSRnya juga menyelenggarakan kegiatan tebar Quran Nusantara di berbagai kota di tanah air. Dewi