Stasiun Gambir Kini Dilengkapi Dengan Kursi Pijat Relax & Go

Bisnistoday – Jika Anda salah seorang pengguna jasa transportasi kereta api di Jakarta, mungkin Anda sudah melihat ada yang berbeda di stasiun kereta belakangan ini. Nampak deretan kursi pijat elektronik hadir menjadi primadona baru di stasiun kereta.

Berawal dari keinginan untuk memberikan layanan baru yang istimewa bagi masyarakat, ADVANCE bekerjasama dengan pihak pengelola stasiun menghadirkan fasilitas yang diberinama Relax & Go. Sebuah fasilitas kursi pijat pertama di Indonesia yang menggunakan sistem vending machine untuk fasilitas umum.

“Ini merupakan kursi pijat dengan sistem vending machine pertama di Indonesia yang menjadi fasilitas umum di ruang publik. Cara penggunaan mesin ini sangat mudah, cukup masukan selembar uang dengan nominal minimum Rp.10ribu di mesin yang tersedia, Anda sudah bisa merelaksasi diri selama 10 menit,” ujar Yane selaku Business Unit Manager ADVANCE, Jakarta 25/06.”

Sementara itu, Ansori selaku Senior Manager KAI-DAOP (Daerah Operasional) 1, mengatakan pengelola stasiun telah menyiapkan fasilitas baru bagi para calon penumpang berupa kursi pijat elektronik. 

“Pembayarannya dilakukan sendiri oleh pengguna, cukup masukan selembar uang kertas dengan nominal minimum Rp.10ribu di mesin yang tersedia. Jika waktu sudah mau habis mesin akan mengeluarkan bunyi, jadi Anda cukup memasukkan uang kertas lagi dan secara otomatis waktu pemijatan akan bertambah.” Jelas Ansori.

Lanjut Ansori, Jika dirasa masih kurang, Anda bisa menambah waktu pemijatan mulai dari Rp.2ribu untuk 2 menit selanjutnya.

Padatnya aktivitas masyarakat perkotaan cenderung membuat cepat lelah dan stress. Terapi pijat menjadi salah satu cara yang efektif untuk mengurangi stress hingga 53%. 

Sebagai brand kursi pijat ternama yang telah berpengalaman lebih dari 25 tahun, ADVANCE yakin fasilitas ini akan sangat bermanfaat khususnya bagi warga aktif yang tidak punya cukup waktu untuk relaksasi.

Bagi Anda yang penasaran ingin mencobanya, saat ini fasilitas Relax & Go sudah tersedia di Stasiun Gambir, Stasiun Senen, dan Stasiun Jakarta Kota. Namun, secara bertahap akan segera menyusul hadir di stasiun-stasiun lainnya, bahkan di ruang publik yang lain.

“Tak hanya di Jakarta, kami berencana untuk mengembangkan fasilitas publik ini lebih luas lagi. Ke depannya kursi pijat Relax & Go akan tersedia juga di bandara, rumah sakit, pusat perbelanjaan, dan lokasi-lokasi umum lainnya.” ungkap Yane. 

Para pengunjung pun terlihat antusias mencoba kursi pijat ini, seperti komentar Warni salah seorang pemudik yang terlihat tengah menggunakan kursi pijat elektronik.

“Saya sering berpergian naik kereta api, jadi ya senang banget di stasiun sudah ada kursi pijat seperti ini. Soalnya kan kalau nunggu kereta suka lama, nah sembari nunggu bisa pijat dulu biar badan relax.” Ucapnya usai mencoba kursi pijat. dw

Perkuat Identitas Nasional, BCA Luncurkan Seragam Bermotif Tenun Ikat pada Kafe BCA 8

Bisnistoday.com-Jakarta-Tenun ikat sebagai salah satu
kekayaan industri kreatif Indonesia kini mulai dikembangkan secara massal dan
tersebar di beragam daerah seperti Toraja, Sintang, Jepara, Bali, Lombok,
Sumbawa, Sumba, Flores, Timor, dan lain sebagainya.
 

Dalam rangka mengenal Tenun lebih dekat sebagai salah satu
warisan budaya bangsa yang kini mulai diperkenalkan sebagai gaya fashion
kekinian yang mencerminkan identitas bangsa, PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
menyelenggarakan forum Kafe BCA 8 bertemakan “Tenun Ikat, Indonesian
Legacy into the Spotlight”. Pada kesempatan yang sama, BCA bekerja sama
dengan IKAT Indonesia mengembangkan seragam baru korporasi BCA bermotif tenun ikat.

Hadir sebagai pembicara dalam forum Kafe BCA 8, Presiden
Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, Direktur BCA Lianawaty Suwono, Direktur BCA
Vera Eve Lim, Fashion Designer dan Founder IKAT Indonesia Didiet Maulana, dan
Pengamat Ekonomi Industri Kreatif A. Prasetyantoko di Jakarta, Senin (9/7).

Jahja mengungkapkan, Indonesia memiliki ragam kekayaan
wastra nusantara dan tenun ikat yang sangat khas dan mempesona. Kekayaan wastra
nusantara dan tenun ikat tersebut dihasilkan dari karya kreatif masyarakat,
yang diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi. Karya kreatif tersebut
seyogyanya diapresiasi dan dilestarikan melalui berbagai inisiatif sesuai
dengan konteks saat ini, seperti menggunakan motif tenun tersebut untuk fashion
masa kini.

“Melalui inisiatif memproduksi seragam BCA bermotif tenun
ikat ini, BCA ingin mendorong terciptanya kebutuhan yang sifatnya massal
terhadap tenun ikat sehingga masyarakat penenun memiliki kesempatan
mengembangkan dan menerima manfaat dari kebutuhan massal tersebut. Inisiatif
ini diharapkan dapat menggugah pelaku ekonomi dalam negeri untuk memanfaatkan
nilai dan warisan kekayaan makna dari tenun ikat tersebut untuk memperkuat
identitas Indonesia,” tambah Jahja.

Lianawaty Suwono, Direktur BCA menjelaskan bahwa proses
kreatif dimana designer berdiskusi dengan pengrajin hingga final design kurang
lebih selama enam bulan kemudian proses pengerjaan produksi tenunnya sendiri
memakan waktu kurang lebih enam bulan juga. Dari proses pengerjaan seragam ini,
BCA dan IKAT Indonesia memberdayakan lebih dari 2500 pengrajin di Desa Troso,
Jepara. Total panjang kain tenun yang dibuat mencapai 45.000 meter. Seragam
baru korporasi ini sendiri juga akan digunakan oleh sekitar 27.000 karyawan di
seluruh Indonesia.

Vera Eve Lim, Direktur BCA juga menambahkan, melalui
inisiatif ini juga, perseroan berkomitmen mendukung dan menumbuhkembangkan
perekonomian lokal dengan membantu masyarakat lokal yang memiliki keahlian dan
keterampilan, seperti masyarakat pengrajin tenun ikat. Model baru seragam BCA
bermotif tenun ikat tersebut akan dikenakan karyawan BCA demi memperkuat
identitas nasional BCA di lebih dari 1.200 kantor cabang BCA di seluruh
Indonesia.

Sejalan dengan itu, Didiet Maulana menegaskan, pihaknya
sangat mengapresiasi langkah BCA dalam memanfaatkan kekayaan tenun ikat
Indonesia dan memproduksi secara massal seragam BCA bermotif tenun tersebut.
Tenun ikat Indonesia memang sudah mulai populer saat ini dalam khasanah fashion
global dan memiliki daya tarik tersendiri karena filofosi dan keindahan yang
terkandung dalam produk kreatif tersebut. Inisiatif BCA tersebut merupakan
langkah tepat dalam memperkuat daya tarik tenun ikat dalam tren fashion masa
kini.

“Karya kreatif tersebut menjalani proses yang cukup
panjang, dari upaya mengawinkan kultur BCA dan filosofi kain tenun yang hidup
dan diwariskan turun temurun oleh masyarakat pengrajin tenun ikat. Inisiatif
ini juga sangat membantu masyarakat pengrajin tenun ikat untuk tetap berkarya
sesuai tren fashion saat ini,” jelas Didiet.

“Kami ingin masyarakat memiliki cara pandang baru untuk
memanfaatkan kekayaan tenun ikat Indonesia ini dengan memperkenalkan dan
mengenakan seragam baru BCA bermotif tenun tersebut. Mudah-mudahan inisiatif
ini akan diikuti oleh institusi atau korporasi lain demi mendukung pelestarian
dan pengembangan tenun ikat khas Indonesia,” tutup Jahja. (men)

Menuju Lima Besar Terminal Kendaraan di Dunia

(Bisnistoday.com)-PT Indonesia Kendaraan Terminal, Tbk
atau IPCC
 yang saat ini mengelola lahan
seluas 31 hektar dengan kapasitas 700.000 unit kendaraan per tahun, menargetkan
menjadi terminal kendaraan kelima terbesar di dunia.

Presiden Direktur PT Indonesia Kendaraan Terminal, Chiefy
Adi Kusmargono, saat pencatatan saham perusahaan di Gedung Bursa Efek Indonesia
(BEI), Senin (9/7), mengatakan, pihaknya
 akan menambah lahan menjadi 89,5 hektare
dengan kapasitas 2,1 juta kendaraan. “Lima tahun lagi kami targetkan
menjadi 5 besar Terminal Kendaraan di dunia,” ujarnya.

Sementara itu, Deputi Rekstrukturisasi dan Pengembangan
Usaha BUMN Aloysius Kiik Ro, mengatakan Kementerian BUMN terus mendorong,
perusahaan BUMN mencari sumber lain pendanaan. Tidak hanya mengandalkan APBN.
Misalnya melalui pasar modal.

“Dengan menjadi perusahaan Tbk. pengelolaan
perusahaan jadi lebih transparan, kompeten dan sesuai GCG,” pungkasnya.

IPCC merupakan 
perusahaan  bidang  bongkar 
muat  kendaraan  dari 
dan  ke  kapal 
pertama  di Indonesia yang
melantai di bursa dan sebagai perusahaan tercatat ke-25 pada tahun 2018.
 

Adapun pelayanan jasanya meliputi Stevedoring,
Cargodoring, Receiving, dan Delivery. Selain itu juga melayani pelayanan jasa
lainnya, yaitu Vehicle Processing Center (VPC), Equipment Processing Center
(EPC) dan Port Stock.

Chiefy Adi Kusmargono, di sela acara pencatatan saham
IPCC di Gerung BEI, mengatakan, IPCC
 
secara  resmi  telah 
menetapkan  harga  Penawaran 
Umum  Perdana  Saham 
(Initial Public 
Offering/IPO)  sebesar  Rp. 
1.640,-  per  lembar 
saham,  dimana  jumlah 
saham  yang ditawarkan mencapai
509.147.700 lembar saham dengan free float 28% dari jumlah saham.
 

Dengan nilai kapitalisasi saham sebesar Rp. 2,98 triliun,
IPCC akan menerima dana proceeds sebesar Rp 835 miliar. Dana dari proceeds ini
akan digunakan sebesar 50% untuk belanja modal dalam rangka pengembangan usaha
yang meliputi pengembangan terminal, perluasan lahan, mewujudkan IPCC
Incorporated, penambahan kapasitas dan fasilitas serta peralatan pendukung.

Sebesar 25% untuk perpanjangan kontrak sewa lahan jangka
panjang. Sisanya 25% untuk modal kerja Perseroan guna mendukung kegiatan
operasional.

Untuk lebih memberikan kepercayaan kepada investor, IPCC
yang juga dikenal sebagai IPC Car Terminal menunjuk dua penjamin pelaksana
emisi efek (Joint Lead Underwriters/JLU), yaitu PT Bahana Sekuritas dan PT
Mandiri Sekuritas, serta mempercayakan kepada PT RHB Sekuritas Indonesia untuk
bertindak sebagai agen penjual internasional (international selling agent).
  

IPCC menandai Penawaran Publik Perdana ini sebagai
tonggak terpenting IPCC dari sejarah yang pada awalnya beroperasi sebagai
sebuah unit (Strategic Business
 
Units/SBU)  dari  Induk Perusahaan IPC  untuk 
terus  menyediakan pelayanan  operasi 
pelabuhan  terbaik  dan 
layanan  yang  lebih 
profesional  bagi  semua pemangku kepentingan mulai tahun 2007,
selanjutnya menjadi anak perusahaan IPC sejak 1 Desember 2012.
 

Langkah ini sebagai tangga IPCC untuk mewujudkan stand
alone company yang menjadi inspirasi, benchmarked/best practices company
ditingkat nasional, regional dan internasional.
 
Menurut Chiefy, ketika IPCC berubah menjadi perusahaan publik,  ini akan memungkinkan untuk melakukan hal
yang lebih besar untuk pencapaian lebih tinggi sesuai GCG dari apa yang
  telah 
dilakukan  selama  ini. 

IPCC  memiliki  profil 
keuangan  yang  sehat 
dan  tim Manajemen  profesional 
yang  menjamin  optimisme 
untuk  terus  memperluas 
jaringan  dan   menciptakan 
lebih  banyak  potensi 
dalam  membangun  kolaborasi 
kelas  dunia  dengan menjaring pasar domestic dan
internasional.
   

Menyadari 
IPCC  memiliki  pasar 
yang  akan  berkembang 
pesat,  korporasi  berkomitmen menjaga  basis 
klien  tetap  solid, 
penguasaan  lahan  yang 
terjamin  dan  ekspansi 
yang terencana dengan baik, serta meningkatkan kompetensi, Tim manajemen
yang focus pada pelayanan pelanggan, berintegritas, serta bangga terhadap
perusahaan dan budayanya.

“Ini perlu dijaga mengingat Indonesia adalah negara dengan
penjualan mobil terbesar ke-17 di dunia
 
dan  nomor  satu di Asean.  Secara 
produksi,  Indonesia terbesar
ke-18
  di dunia  dan nomor 
dua  di  Asean,”ujar Chiefy.

Adapun 
pertumbuhan  produksi  mobil 
di  Indonesia  dengan 
CAGR mencapai 11,4% selama 10 tahun periode 2007-2017.     — selesai —   Tentang IPCC:   IPCC 
merupakan  anak  usaha 
PT  Pelabuhan  Indonesia 
II  (Persero)    atau 
Indonesia  Port Corporation (IPC).
IPCC memberikan jasa pelayanan terminal kendaraan. “Jasa pelayanan meliputi
Stevedoring, Cargodoring, Receiving, dan Delivery,” tutur Chiefy.
 

Selain  itu,  demikian 
Chiefy,  IPCC  juga 
melayani  pelayanan  jasa 
lainnya,  yaitu  Vehicle Processing Center (VPC), Equipment
Processing Center (EPC), Port Stock dan Transhipment Roro Services.
   IPCC tidak hanya menyediakan jasa terminal
untuk mobil, tapi juga untuk alat berat, truk, bus, dan suku cadang.
  IPCC 
memiliki  beberapa  keunggulan, 
di  antaranya  satu-satunya 
perusahaan  pengelola terminal
komersial yang memberikan jasa pelayanan terminal kendaraan di negara terpadat
ke-4 di dunia, memiliki 100% captive market untuk ekspor-impor kendaraan, dan
margin bisnis menarik.
 

 IPCC mengelola
lahan seluas 31 hektar dengan kapasitas 700.000 unit kendaraan per tahun.
Sesuai rencana, pada 2022, IPCC menargetkan lahan seluas 89,5 hektar dengan
kapasitas 2,1 juta kendaraan. Dengan demikian, IPCC diproyeksikan menjadi
pengelola terminal mobil terbesar ke-5 di dunia.
   Dari segi kinerja keuangan IPCC juga menunjukkan
hal yang menggembirakan.

Pada 2017, misalnya, IPCC membukukan pendapatan Rp. 422,1
miliar, naik 34,3% dibandingkan 2016 sebesar Rp. 314,3 miliar. EBITDA IPCC
bertambah 31,5% menjadi Rp. 175,4 miliar dari Rp. 133,4 miliar. Laba kotor naik
26,8% menjadi Rp. 208,6 miliar dari Rp. 164,5 miliar, dan laba bersih IPCC
tumbuh 32,2% dari Rp. 98,4 miliar menjadi Rp. 130,1 miliar pada 2017.
  

Sementara 
total  aset  IPCC 
per  Desember  2017 
mencapai  Rp.  336,3 
miliar,  naik  26,95% dibandingkan 2016 sebesar Rp. 264,9
miliar. Liabilitas IPCC naik 25% menjadi Rp. 99,2 miliar dari Rp. 79,3 miliar,
dan ekuitas tumbuh 27,7% menjadi Rp. 237 miliar dari Rp. 185,6 miliar dan
current ratio sebesar 3,3 kali, naik dari 2,4 kali. “Dalam tiga tahun terakhir
rata-rata ROA IPCC mencapai 35,4%, margin EBITDA 40,4%, ROE 50,6%, dan ekuitas
terhadap aset rata-rata 69,8%,” pungkas Chiefy. (Kormen)

Saham BBTN Masih Prospektif

Jakarta, Bisnistoday.com-Sejumlah analis menilai harga saham
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) masih prospektif untuk dikoleksi. Pasalnya
dengan harga saat ini, price to book value/PBV BBTN sudah sangat rendah hanya
1,2X P/BV atau setingkat seperti sebelum program satu juta rumah digulirkan.

Head of Research Sinarmas Sekuritas, Evan Lie Hadiwidjaja
mengatakan dengan P/BV yang rendah ini, maka target harga saham (target
price/TP) BBTN hingga akhir tahun 2019 mencapai Rp3.475 per saham.

“Kami melihat program satu juta rumah akan sangat
menguntungkan dan mendorong peningkatan pendapatan,” katanya di Jakarta, Minggu
(8/7).

Menurut Evan, untuk tahun ini Sinarmas Sekuritas memprediksi
laba bersih emiten Bursa Efek Indonesia berkode saham BBTN ini akan mencapai
Rp3,3 triliun yang didorong oleh pendapatan bunga bersih senilai Rp10,26
triliun. Sedangkan untuk total kredit pada tahun 2018 akan mencapai Rp236,5
triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp234,24 triliun, NIM 3,6 persen dan NPL gros
2,6 persen.

“Kami rekomendasikan beli (buy) untuk saham BBTN hingga
akhir 2019 dengan target harga (TP)Rp3.475 yang didukung ekspansi kredit yang
kuat dan valuasi yang rendah,” ujarnya.

Evan menambahkan di level sekarang harga saham-saham bank
BUMN sudah menarik. Penurunan harga saham perbankan saat ini dipicu adanya
tekanan dari kenaikan suku bunga, nilai tukar terhadap dolar AS yang cenderung
melemah, dan kepastian dari perang dagang dimana bank sebagai sektor dengan
kapitalisasi terbesar ikut terkena dampaknya.

“Akan tetapi seiring dengan koreksi dari awal tahun, nilai
valuasi sekarang sangat attractive, dan juga kami berharap pertumbuhan kredit
akan membaik apabila dilihat dari tingkat konsumsi selama lebaran dan maraknya
event-event sepanjang tahun yang dapat mendukung konsumsi seperti Pilkada,
World Cup, Asian Games, dan kampanye Pilpres yang dimulai akhir tahun ini,”
paparnya.

Financial Expert dari Universitas Prasetya Mulya, Lukas
Setia Atmaja menjelaskan untuk jangka panjang saham perbankan selalu prospektif
termasuk juga BBTN.

Penurunan saham perbankan setidaknya ada tiga hal yang
menjadi dasarnya yakni karena tahun lalu harga saham bank BUMN sudah naik
tinggi seperti BBTN. Kemudian adanya kondisi ekonomi seperti perang dagang
antara Amerika Serikat dan China yang bisa menimbulkan resesi.

“Dan yang tidak kalah pentingnya adalah kenaikan suku
bunga,” ungkapnya.

Lebih lanjut, secara fundamental saham perbankan masih bagus
seperti terlihat pada laporan keuangan kuartal I-2018 dan secara valuasi pun
masih sangat menarik untuk dikoleksi jangka panjang. Namun karena pelemahan
rupiah, investor asing banyak keluar dan menjual saham-saham blue chip yang
sebagian besar adalah saham bank BUMN.

 

“Investor yang punya dana berlebih bisa masuk secara
bertahap,” tegasnya.

 

Sementara itu Pengamat pasar modal, Edwin Sinaga menilai
prospek saham perbankan khususnya bank BUMN masih menarik untuk dikoleksi.
Pasalnya, fundamental bank BUMN secara umum masih solid dan penurunan harga
sahamnya di pasar lebih dikarenakan sentimen eksternal.

“Penurunan saham yang terjadi saat ini di luar
fundamental bank itu sendiri. Jika dilihat secara harga pun sebenarnya sudah
sangat menarik,” urainya.

Edwin menegaskan salah satu saham perbankan yang layak
dikoleksi adalah saham BBTN yang harganya sudah turun dalam. Hal ini
dikarenakan sebagai bank yang fokus pada pembiayaan perumahan perseroan sangat
diuntungkan dengan adanya relaksasi aturan uang muka atau loan to value (LTV)
yang diterbitkan Bank Indonesia (BI).

“Pangsa pasar rumah subsidi juga saat ini masih banyak
peminatnya. Jadi kinerja BBTN masih ditunjang oleh permintaan yang tinggi dari
rumah menengah bawah khususnya KPR bersubsidi,” terangnya.

Sebelumnya, Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, penurunan
harga saham perseroan lebih disebabkan adanya faktor global, dimana ada tiga
peristiwa yang terjadi di dunia, yaitu perubahan valuta masing-masing negara,
perubahan berpindahnya dana yang dari tujuan ke asal, dan adanya perubahan suku
bunga.

“Semua ini dalam rangka normalisasi dan ini tidak bisa
dihindari disemua negara,” tuturnya.

 

Menurut Maryono, meski dibayangi kondisi global yang
bergejolak dan adanya kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI), namun
perseroan tetap optimistis target kinerja tahun ini bisa tercapai. Optimisme
ini didukung oleh masih besarnya permintaan untuk program sejuta rumah
diberbagai daerah.

Investor, lanjut dia, tidak perlu khawatir dengan kinerja
BTN tahun ini.

 

“Kami optimis target akan tercapai sampai dengan akhir
tahun 2018,” tegasnya. (andre)

Tokio Marine Life Insurance Indonesia Jalin Kerja sama Bancassurance dengan Bank Index

Bisnistoday.com,Jakarta-Tokio Marine Life Insurance
Indonesia (TMLI) dan PT Bank Index Selindo (Bank Index)
  melakukan kerja sama strategis dalam
mengembangkan jalur distribusi Bancassurance, dengan menyediakan produk Index
Wealth Protection.
  Kerja sama tersebut
diyakini mampu meningkatkan kinerja bisnis kedua perusahaan di masa mendatang
melalui produk serta layanan terbaik kepada Nasabah.

Presiden Direktur Tokio Marine Life Insurance, Tham Chee Kong
memaparkan, pihaknya merasa optimis dapat menjalin kerja sama dengan Bank
Index, karena
 memiliki tujuan yang sama
dalam memberikan produk terbaik sesuai dengan kebutuhan konsumen.

“Kami  percaya
produk yang kami siapkan, Index Wealth Production dari Tokio Marine Life
Insurance Indonesia
  akan memberikan
perlindungan serta hasil investasi yang optimal untuk konsumen Bank Index,”
urai Chee Kong di sela-sela acara penandatanganan kerja sama dengan Bank Index
di Hotel Pullman, Jakarta, pada Kamis (5/7/2019).

Chee Kong menyebutkan produk asuransi Index Wealth
Protection dipasarkan di seluruh cabang Bank Index yang tersebar di seluruh
Indonesia.

“Kerja sama ini akan memperluas daya jangkau Tokio Marine
Life Insurance Indonesia dengan menyediakan tenaga pemasar andal yang akan
ditempatkan di cabang-cabang Bank Index, menyediakan pelatihan kepada para staf
Bank Index, serta mengadakan customer gathering sebagai bentuk apresiasi dan
layanan kepada para Nasabah Bank Index. Melalui hal-hal tersebut diyakini dapat
memperluas jangkauan bisnis Tokio Marine Life Insurance Indonesia melalui jalur
distribusi Bancassurance di Indonesia,” tutur Chee Kong.

Gimin Sumalim, Presiden Direktur Bank Index,  menerangkan, Tokio Marine Life Insurance
Indonesia adalah salah satu mitra bisnis terbaik karena profil perusahaan
asuransi ini sama dengan Bank Index, misalnya profil Nasabah, produk, dan
pangsa pasarnya.

“Saya meyakini bisnis Bank Index dapat tumbuh melalui
kerja sama yang baik dan penyediaan produk sesuai dengan kebutuhan Nasabah.
Harapan kami, target penjualan produk asuransi Index Wealth Protection ini
dapat mencapai Rp 1,5 miliar atau Rp 6 miliar untuk premium dasar hingga akhir
2018,” ungkap Gimin.

Hasan Lukman, Head of Business Management Bank Index
mengungkapkan, salah satu cara mencapai target ini dengan memasarkan asuransi
Index Wealth Protection melalui 13 (tiga belas) cabang Bank Index yang tersebar
di seluruh Indonesia.

“Dan rencananya, pemasaran Index Wealth Protection akan
dipasarkan di 5 kantor cabang Bank Index lainnya yang rencananya akan dibuka di
tahun ini, yaitu di Medan, Manado, Makassar, Semarang, dan Malang,” ujar Hasan.

Chee Kong menambahkan, Bancassurance merupakan salah satu
saluran distribusi produk asuransi Tokio Marine Life Insurance Indonesia yang
bekontribusi sekitar hampir 14% dari jumlah total premi Tokio Marine Life
Insurance di tahun 2017 lalu. Sedangkan saluran agensi berkontribusi sekitar
54% dan sisanya sekitar 29% dikontribusikan dari jalur korporasi. (us)

Bekasi Fajar dan EHK Sepakat Bangun Jaringan Pipa dan Pasok Gas Bumi untuk Kawasan Industri MM2100

Jakarta, Bisnistoday.com-PT Bekasi Fajar Industrial
Estate Tbk (BEST) dan PT Energasindo Heksa Karya (EHK) sepakat bekerjasama
dalam rangka pembangunan infrastruktur jaringan pipa gas dan pemenuhan pasokan
gas bumi untuk industri di Kawasan Industri MM2100 Bekasi, Jawa Barat.

Presiden Direktur BEST, Yoshihiro Kobi mengatakan sejalan
dengan regulasi pemerintah guna efisiensi serta efektifitas dalam mendukung
pertumbuhan industri dalam negeri, EHK sebagai badan usaha niaga gas
bersama-sama BEST akan secara langsung menjalankan peran dan fungsinya dalam
penyediaan dan pemenuhan kebutuhan gas bumi di BEST dan sekitarnya.

“Kerjasama ini akan menciptakan sinergi bagi BEST
yang berpengalaman dalam pengelolaan Kawasan Industri serta EHK dengan dukungan
dari Tokyo Gas sebagai bagian dari perusahaan yang telah berpengalaman ratusan
tahun di Jepang dalam distribusi gas bumi dan teknologi yang ditawarkan berupa
energy solution akan memberikan keuntungan kompetitif bagi kawasan BEST dan
kepastian pasokan energi gas bumi yang dibutuhkan oleh tenant BEST,”
katanya disela penandatangan perjanjian kerjasama pembangunan jaringan dan
pemenuhan pasokan gas untuk kawasan Industri MM2100 di Cikarang, Bekasi, pada
Rabu (4/7/2018).

Perseroan menurut Yoshihiro pada tahun ini menargetkan
kenaikan penjualan mencapai 10-15 persen dengan tetap mempertahankan
marjin
  EBITDA 60 persen dan Net margin
40-50 persen.

Adapun strategi yang dilakukan antara lain tetap fokus
pada pengembangan kawasan industri MM2100 terutama dengan meningkatnya nilai
strategis lokasi kawasan industri dari pembangunan infrastruktur di Bekasi dan
sekitarnya seperti JORR II Cibitung-Cilincing, tol layang Jakarta-Cikampek,
rencana pembangunan Tol Jakarta-Cikampek Selatan, proyek perluasan Tanjung
Priok dan pembangunan Pelabuhan Patimban.

PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk merupakan salah
pengembang kawasan industri terbesar di Indonesia. Saat ini perusahaan
melakukan pengembangan Kawasan Industri MM2100 di Cikarang Barat yang memiliki
lebih dari 350 tenant dari perusahaan lokal dan multinasional.

Selain menyediakan tanah industri dan infrastrukturnya,
Perusahaan menyediakan beberapa fasilitas seperti Hotel ENSO, BeFa Square
Office, Standard Factory Building, dan Modern Logistic Center. (andre)

Harga Perdana Indonesia Kendaraan Terminal Tbk Ditetapkan Rp1.640 per Saham

Bisnistoday.com, Jakarta-PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk
(IPCC) resmi menetapkan harga Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public
Offering/IPO) sebesar Rp1.640,- per lembar saham. Adapun jumlah saham yg
ditawarkan mencapai 509.147.700 lembar saham dengan free float 28% dari jumlah
saham.

Dengan nilai kapitalisasi saham sebesar Rp2,98 triliun,
proceeds yang akan diterima IPCC sebesar Rp835 miliar. Sebelumnya, Chiefy Adi
Kusmargono, Direktur Utama IPCC, dalam paparan publik di Jakarta, Senin (28/5)
mengatakan, sebesar 50% dana IPO akan digunakan untuk belanja modal. Sebesar
25% untuk pembayaran kontrak sewa lahan jangka panjang di Jakarta Utara.
“Sisanya 25% untuk modal kerja,” ujarnya.

Manajemen Perseroan optimistis terhadap IPO IPCC seiring
hasil roadshow yang dilakukan sejak tanggal 23 Mei hingga 22 Juni 2018. Untuk
investor dalam negeri roadshow antara lain dilaksanakan di Jakarta. Sementara
itu, untuk investor internasional Perseroan melakukan roadshow ke beberapa
negara di Asia dan Eropa.

Tidak kurang dari 60 investor institusi telah ditemui oleh
Manajemen Perseroan selama periode roadshow baik investor dalam negeri maupun
luar negeri seperti di Singapura, Malaysia, Thailand, Hongkong, Korea Selatan
dan Inggris.

Hal lain yang membuat optimistis manajemen Perseroan
terhadap IPO ini adalah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan
pernyataan efektif untuk IPCC pada tanggal 28 Juni 2018. Sementara itu, masa
penawaran IPCC akan dilakukan pada tanggal 2-3 Juli 2018. Saham perusahaan
bidang bongkar muat *kendaraan* dari dan ke kapal tersebut akan dicatatkan dan
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal *09 Juli 2018*.

*IPCC* yang juga dikenal sebagai IPC Car Terminal tersebut
menunjuk dua perusahaan sebagai penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT Bahana
Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas. Adapun RHB bertindak sebagai Agen Penjual
Internasional.

IPCC merupakan anak usaha, *PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)*
atau Indonesia Port Corporation (IPC), yang bergerak pada bidang jasa pelayanan
terminal kendaraan. Adapun pelayanan jasanya meliputi Stevedoring, Cargodoring,
Receiving, dan Delivery. Selain itu juga melayani pelayanan jasa lainnya, yaitu
Vehicle Processing Center (VPC) dan Equipment Processing Center (EPC).

IPCC memiliki beberapa keunggulan, di antaranya satu-satunya
perusahaan yang mengelola terminal komersial yang memberikan jasa pelayanan
terminal kendaraan di negara terpadat ke 4 di dunia, memiliki 100% captive
market, dan margin bisnis tinggi.

Selain itu, Perseroan memiliki pasar yang berkembang pesat,
basis klien yang solid, penguasaan lahan yang terjamin dan ekspansi yang
terencana dengan baik, serta tim manajemen yang sangat berpengalaman.

Sementara itu, Indonesia adalah negara dengan penjualan
mobil terbesar ke-17 di dunia dan nomor satu di Asean. Secara produksi,
Indonesia terbesar ke-18 di dunia dan nomor dua di Asean. Adapun pertumbuhan
produksi mobil di Indonesia secara tahunan mencapai 11,4% selama 2007- 2017.

IPCC menyediakan terminal yang disiapkan tak hanya untuk
mobil, melainkan alat berat, truk, bus, dan suku cadang. Perseroan mengelola
lahan seluas 31 hektare dengan kapasitas 700.000 unit kendaraan per tahun.

Sesuai rencana, pada 2022, IPCC menargetkan lahan seluas
89,5 hektare dengan kapasitas 2,1 juta kendaraan. Dengan demikian, Perseroan
diproyeksikan menjadi pengelola terminal mobil terbesar ke-5 di dunia.

Pada 2017, IPCC membukukan pendapatan sebesar Rp422,1
miliar, meningkat dibandingkan 2016 yang sebesar Rp314,3 miliar. EBITDA naik
menjadi Rp175,4 miliar dari Rp133,4 miliar. Laba kotor naik menjadi Rp208,6
miliar dari Rp164,5 miliar, dan laba bersih melonjak menjadi Rp130,1 miliar
dari Rp98,4 miliar.

Adapun total aset per akhir 2017 mencapai Rp336,3 miliar,
meningkat dibandingkan 2016 yang sebesar Rp264,9 miliar. Liabilitas naik
menjadi Rp 99,2 miliar dari Rp79,3 miliar dan ekuitas meningkat menjadi Rp237
miliar dari Rp185,6 miliar dan current ratio sebesar 3,3 kali, naik dari 2,4
kali.

Sementara itu, dalam tiga tahun terakhir rata-rata ROA
mencapai 35,4%, margin EBITDA 40,4%, ROE 50,6%, dan ekuitas terhadap aset
rata-rata 69,8%. (kormen)

BTN BANTU KORBAN BANJIR BANDANG BANYUWANGI

Banyuwangi, Bisnistoday.com-PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk. memberikan bantuan kepada masyarakat di desa Alasmalang,
  Kecamatan Singojuruh,  Kabupaten Banyuwangi yang menjadi korban
banjir bandang. Bantuan senilai Rp100 juta diberikan kepada masyarakat dalam
bentuk kebutuhan bahan makanan dan barang-barang yang dibutuhkan oleh
masyarakat.

Bantuan ini merupakan bagian dari bentuk kepedulian BUMN
sekaligus sebagai bagian kegiatan sosial BUMN Hadir untuk Negeri. Ini aksi
nyata yang dilakukan oleh BUMN dan kami hadir disini memberikan bantuan kepada
masyarakat korban banjir bandang. Demikian Direktur Utama BTN Maryono
menjelaskan saat mendampingi Menteri BUMN Rini Soemarno saat mengunjungi korban
banjir bandang di Desa Alasmalang,
  Kecamatan
Singojuruh,
  Kabupaten Banyuwangi Minggu
(1/7).

Maryono menjelaskan, BUMN selama ini telah banyak melakukan
program kepedulian yang langsung dilakukan di daerah. Baik bantuan bagi wilayah
terdampak
  bencana maupun wilayah yang
memang patut mendapatkan bantuan.

Secara bersama di banyak daerah BUMN sudah melakukan
kegiatan yang langsung dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Hari ini kami hadir
di Banyuwangi untuk berbagi dengan mereka para korban musibah banjir bandang
yang menimpa daerah di wilayah Banyuwangi pekan lalu, kata Maryono.

Perseroan menurut Maryono cukup serius dalam memberikan
perhatian pada kegiatan sosial. Melalui program corporate social responsibility
(CSR) yang dimiliki Bank BTN semaksimal mungkin diharapkan dapat membantu
masyarakat. Termasuk dalam hal ini bagaimana program CSR ini dapat bersinergi
dengan kegiatan sosial BUMN yang dilakukan secara bersama sehingga akan
bermanfaat lebih banyak bagi mereka yang membutuhkan.

Selama ini BUMN Hadir untuk Negeri juga sangat peduli dengan
kegiatan-kegiatan sosial yang langsung diharapkan berdampak pada masyarakat.
Program BUMN ini langsung hadir di daerah dan langsung dapat dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat, tambah Maryono.

Adapun bantuan yang diberikan oleh Bank BTN kepada
masyarakat di desa Alasmalang, Kecanatan Singojuruh,
  kabupaten Banyuwangi adalah dalam bentuk
barang dan makanan seperti gas LPG,
 
daging ayam,  mie,  telor, 
air mineral,  peralatan
sekolah,
  selimut dan kebutuhan
obat-obatan.
 

Kebutuhan seperti itu yang diperlukan oleh masyarakat dan
kami senang menjadi bagian dari mereka memberikan bantuan yang dapat kami
lakukan semoga mereka tetap bersemangat dan bangkit membangun kembali masa
depan mereka,
  tegas Maryono. (men)

 

 

Sepatu Bata Siapkan Belanja Modal US$ 3 juta

 

 

 

Jakarta, Bisnistoday.com – PT Sepatu Bata Tbk (Bata)
terus melakukan berbagai inovasi dan strategi untuk mengejar target pertumbuhan
double digit di tahun 2018.

Presiden Direktur PT Sepatu Bata Tbk, Inderpreet Singht
mengatakan, untuk belanja modal pihaknya menganggarkan dana sebesar US$ 3 juta.
Dengan menggunakan kurs Rp 14.000 per dolar AS, angka tersebut setara dengan Rp
42 miliar.

“Seluruh kebutuhan investasi tahun ini menggunakan dana
kas internal, artinya kami tidak akan melakukan aksi korporasi maupun pinjaman
pihak eksternal untuk belanja modal
 
termasuk ekspansi tersebut, “ujarnya saat Paparan Publik BATA, di
Jakarta, Kamis (28/6/2018).

Menurut Inderpreet Singht, Sepatu Bata  menargetkan membuka 45 toko baru hingga akhir
tahun 2018. Selain itu tahun ini juga berencana melakukan renovasi sekitar 70
toko dengan konsep Red Label.
  Pihaknya
juga mengusung sejumlah strategi baru yakni mengembangkan produk baru sesuai
kebutuhan pasar, memacu promosi serta mengembangkan penjualan melalui platform
e-commerce.

Bata kata dia terus memperluas segmen pasar dengan
membidik segmen kalangan anak muda atau generasi milenial dengan menghadirkan
produk – produk yang sesuai kebutuhan dan gaya hidup generasi tersebut.

Direktur BATA, Hatta Tutoko, menambahkan, sepanjang
semester I-2018 BATA telah membuka sebanyak 20 toko baru di Indonesia, selain
itu telah dilakukan revonasi sebanyak 22 toko dengan konsep Red Label. Sisa
dari target tersebut akan direalisasikan pada sesi II, yakni periode Juli
hingga Desember 2018.

“Kami harus mengejar tambahan pembukaan toko baru
sebanyak 25 unit serta renovasi minimal sebanyak 45 toko. Untuk tahun 2019
kami
  menargetkan membuka dan meronovasi
minimal 150 toko,”ujarnya.

Hatta Tutoko mengaku gencar melakukan ekspansi guna  mengejar target pertumbuhan penjualan dan
laba bersih double digit di akhir tahun 2018. Karena hingga akhir Juni ini
2018, pertumbuhan penjualan BATA memang masih single digit, namun sudah
menunjukan kenaikan yang positif dibanding periode yang sama tahun 2017.

Sementara untuk di kuartal I-2018, BATA tercatat
membukukan penjualan Rp 196,60 miliar atau menunjukan penurunan sekitar 2%
dibanding kuartal I-2017 yang tercatat Rp 200 miliar. Meski begitu dengan
melakukan efisiensi di berbagai lini, BATA berhasil meraih pertumbuhan laba
kotor sekitar 3% dari Rp 88,80 miliar menjadi Rp 91,38 miliar di kuartal
I-2018.

Dari sisi kinerja keuangan, Hatta Tutoko, mengatakan,
pada tahun buku 2017, BATA meraih laba bersih Rp 53,65 miliar atau menunjukan
pertumbuhan sekitar 27% dibanding 2016 yang tercatat Rp 42,23 miliar. “Artinya
dividend payout ratio atas laba bersih 2017 mencapai sekitar 50%,” imbuhnya.

Hatta Tutoko juga menginformasikan hasil Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan (RUPST), yang digelar sebelum paparan publik,
yaitu,
  memutuskan pembagian dividen
final Rp 7,21 miliar atau Rp 5,5 per saham dari perolehan laba bersih tahun
2017. Dividen tersebut akan dibayarkan kepada pemegang saham pada 1 Agustus
2018.

“Dividen final tersebut melengkapi dividen interim yang
telah dibagikan kepada pemegang saham sebesar Rp 23,69 miliar pada Desember
2017 lalu. Dengan begitu total dividen tunai yang akan dibayarkan atas
perolehan laba bersih 2017 Rp 27,16 miliar,” ujarnya.

TM Thamrin City Manjakan Wanita di Zona Ladies Market

(Bisnistoday.com)-Kebutuhan belanja fashion dan aksesoris wanita menjadi
perhatian khusus pengelola Trade Mall ThamrinCity Jakarta. Pusat belanja yang
terletak di pusat bisnis Jakarta ini telah menghadirkan Zona Ladies Market di
Lantai Dasar TM ThamrinCity untuk memenuhi kebutuhan fashion sampai kebutuhan
aksesoris bagi kaum wanita.

General  Manager
Operasional TM ThamrinCity Adi Adnyana mengatakan Trade Mall ThamrinCity yang
berada dibawah naungan Agung Podomoro Group memang memiliki perhatian khusus
memenuhi kebutuhan fashion dan aksesoris wanita dengan menghadirkan Zona Ladies
Market dan Ladies Corner.

“Zona Ladies Market dan Ladies Corner menyediakan kebutuhan
khusus untuk wanita secara lengkap, mulai dari tas, sepatu, parfum, kosmetik,
aksesoris dan pakaian, baik kasual maupun untuk kebutuhan kerja,” ujarnya.

Ia menjelaskan juga bahwa Zona Ladies Market dan Ladies
Corner menghadirkan produk fashion lokal dengan kualitas terjamin,
  dan  
juga tersedia baju impor branded dari Korea, China, Hongkong, Jepang,
Thailand, India, dan Pakistan dengan harga terjangkau bagi pengunjung yang
datang berbelanja di Ladies Market dan Ladies Corner TM ThamrinCity.

Keuntungan lain bagi pengunjung yang berbelanja di Zona
Ladies Market dan Ladies Corner TM ThamrinCity adalah harga produk yang
kompetitif.
   Lokasinya sangat strategis
tidak jauh dari Bundaran Hotel Indonesia Jakarta dan akses transportasi dari
dan ke TM ThamrinCity.

“Untuk memudahkan dalam bertransaksi, Zona Ladies Market
juga dilengkapi ATM dari Bank Papua, BRI, DKI, BNI, Mandiri, BCA, Victoria,
BTN, BJB, Danamon, BKE, CIMB Niaga, May Bank, Panin, Dinar, Bank Jatim dan juga
pengunjung wanita dimanjakan dengan adanya parkir mobil khusus bagi wanita dan
kemudahan akses mendapatkan taksi di Lobby Grand Hall,” jelas nya lagi

Produk-produk bermutu berkualitas butik, untuk memanjakan
para pengunjung khususnya wanita di TM ThamrinCity dengan suasana belanja
eksklusif serta berbagai fasilitas salah satunya dengan adanya money changer di
lobby Ladies Market.  Semuanya itu untuk
memberikan kenyamanan berbelanja terutama untuk kaum wanita.

Dea Hendrasyah pemilik toko Dea Mode, keberadaan  Zona Ladies Market yang menjual aneka fashion
wanita memang sangat diminati kaum wanita yang datang berbelanja di TM
ThamrinCity. “Selain pembeli dari Jakarta juga banyak pembeli yang datang dari
luar Jawa seperti dari Sumatera dan Kalimantan,” ujar Dea yang sejak 2010 sudah
bergabung di TM ThamrinCity.

Biasanya para pengunjung wanita datang berbelanja di akhir
pekan dan juga menjelang hari raya seperti hari raya Lebaran. “Belanja
kebutuhan baju-baju muslim sangat lengkap di Ladies Market,” katanya.

Dea Hendrasyah yang kini memiliki 5 toko di TM ThamrinCity
ini mengakui lokasi strategis dan segmentasi yang dilakukan dengan hadirnya
Ladies Market sangat membantu para pedagang meraih keuntungan berdagang di
Ladies Market. “Kami beruntung memiliki toko di Ladies Market TM ThamrinCity
karena investasi kami sudah memberikan keuntungan,” tukasnya

Bisnis Dea Hendrasyah fokus pada busana muslim yang memiliki
pangsa pasar yang makin besar seiring dengan kegandrungan konsumen memakai baju
muslim. “Toko kami memang spesialis membuat dan menjual baju baju gamis dan
baju kaftan,” kata Dea yang juga menambah usahanya dengan berjualan baju batik
dan baju tenun junputan.

Dari usaha baju muslim yang diproduksi sendiri, Dea bisa
meraup untung sekitar Rp 100 juta sebulan di TM ThamrinCity. “ Usaha kami juga
melibatkan banyak tenaga kerja di kampung untuk membantu mengerjakan detil
baju-baju gamis,” tandasnya.

Sementara itu Frans Ferdinand pemilik toko Nicole, yang
berada di Lantai dasar blok C10 No. 9 mengakui ramainya pengunjung wanita
terutama di akhir pekan. Frans yang sudah 4 tahun berdagang di Ladies Market
dan mulai menikmati keuntungan.

“Saat ini kami sudah punya 2 toko yang khusus menjual
fashion ladies dari Korea dan Thailand,”ujarnya.

Frans menjelaskan berjualan fashion ladies harus
memperhatikan bahan, model, jahitan yang harus lebih baik. “Harga rata –rata
mulai dari Rp 250 ribu hingga Rp 700 ribu.”

Saat ini pengunjung yang datang berbelanja ke Ladies Market
lebih banyak dari Jakarta dan sekitarnya. “Sekitar 60 persen pembeli dari
Jakarta dan sisanya 40 persen dari luar Jakarta,”katanya.

Dan Yayah pemilik, Saraswati Boutique yang berada di lantai
Dasar Blok D23a No. 11 Ladies Market TM ThamrinCity mengatakan, tahun ini
busana yang digemari para ibu-ibu  lebih
banyak pada blus-blus yang longgar, seperti halnya bentuk kaftan hanya modelnya
lebih pendek.  Sehingga koleksi yang
dilengkapi di boutique saya adalah blus-blus wanita, selain koleksi baju india,
kaftan dan busana muslim.

Berdagang di ThamrinCity dirasakan perubahan-perubahannya
sejak tahun 2011 sampai sekarang. 
Apalagi kalau menjelang Hari Raya, sebelum bulan puasa, pelanggan saya
yang datang banyak dari luar kota Jakarta karena untuk dijual kembali di
daerahnya seperti Banjarmasin, Makasar, Bandung, Surabaya. 

Harga yang ada di boutique ini variatif, dari Rp. 150 ribu
sampai Rp. 1,5 juta.  Tergantung dari
model dan jenis kainnya, karena ada yang lokal dan import.  Semua tergantung dari selera pembeli, kami
hanya memberikan yang terbaik dan yang diminati pasar saat ini.

Di bulan Ramadhan pelanggan lebih banyak dari Jakarta dan
sekitarnya.  Sehingga bulan menjelang
hari Raya Idul Fitri adalah bulan puncak-puncaknya ramai penjualan.  Apalagi libur lebaran tahun ini lebih lama
menjelang hari Raya, jadi masih banyak waktu bagi para ibu-ibu yang ingin
melengkapi kebutuhannya untuk Hari Raya.” Pungkas yayah.