Bisnistoday-Perusahaan Pialang Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK), PT Mentari Mulia Berjangka menggelar seminar bertajuk “Indonesia Derivative Reach International Market Summit 2019” di Hotel Mulia Jakarta, Kamis (5/12/2019).
WanaArtha DPLK Sebagai Solusi Perencanaan Hari Tua Bagi Individu dan Perusahaan
Bisnistoday.com, Jakarta-PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha atau yang lebih dikenal dengan WanaArtha Life meluncurkan WanaArtha DPLK sebagai solusi untuk merencanakan hari tua bagi peserta individu maupun perusahaan kepada karyawannya.
Acara peluncuran ini ditandai dengan prosesi peletakan totem yang membentuk logo WanaArtha oleh Management WanaArtaha Life yaitu: Bapak Yanes Y. Matulatuwa selaku Direktur Utama WanaArtha Life, Bapak Sugiharto selaku Komisaris Independen WanaArtha Life, Bapak Rezananta F. Pietruschka selaku Chief Marketing Officer WanaArtha Life di Hotel Raffles, Jakarta.
Di Indonesia jumlah karyawan yang telah mengikuti program pensiun masih terbilang sangat kecil jika dibandingkan dengan negara lain. Menurut laporan OJK tahun 2017, penetrasi lembaga dana pensiun di masyarakat kurang dari 6% dari seluruh jumlah karyawan di Indonesia, hal ini disebabkan kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya menyiapkan dana pensiun untuk hari tua.
WanaArtha Life berkomitmen untuk ikut serta bersama pemerintah dan industri meningkatkan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya mempersiapan dana pensiun sejak dini.
Dengan menyisihkan sebagian penghasilan perbulan untuk mengikuti program dana pensiun, melalui WanaArtha DPLK, kami yakin akan mewujudkan masa pensiun yang sejahtera.
“Kami berkomitmen untuk ikut serta meningkatkan edukasi kepada masyarkat untuk lebih sadar akan pentingnya mempersiapkan hari tua melalui WanaArtha DPLK. Kami terus berusaha mewujudkan terciptanya kesejahteraan bagi karyawan yang telah bekerja untuk Perusahaan hingga memasuki masa pensiunya.” Ucap Yanes Y. Matulatuwa, Direktur Utama WanaArtha Life.
WanaArtha DPLK dirancang untuk membantu karyawan dan perusahaan merencanakan masa pensiun dengan lebih bijaksana. Ada tiga manfaat utama mengikuti program WanaArtha DPLK.
Pertama, mempersiapkan masa pensiun bagi karyawan dengan nyaman. Kedua, memastikan adanya kesinambungan penghasilan saat karyawan menjalani pensiun. Dan ketiga, menjadi salah satu program Perusahaan untuk mensejahterakan karyawannya.
Selain itu bagi karyawan itu sendiri program WanaArtha DPLK bisa menjadi jaminan penghasilan secara berkala saat menjalani masa pensiun, sehingga mewujudkan masa pensiun yang aman dan nyaman.
WanaArtha Life tetap berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan terhadap nasabah dan melakukan inovasi-inovasi terutama yang berbasis digital. Sesuai dengan salah satu nila-nilai yang kami anut yaitu: Service Excellent (pelayanan yang unggul) yang kami pegang teguh dalam setiap tindakan dan keputusan Perusahaan.
Kami percaya dengan melayani nasabah menjadikan WanaArtha Life semakin kuat di pasar asuransi Indonesia.
Upaya Bekasi Fajar Estate Memulihkan Kerusakan Hutan dan Lahan
Bisnistoday.com, Bekasi-PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk.(“BEST”) telah melakukan kegiatan penanaman mangrove melalui wadah MM2100 Peduli, sinergi dengan PT Megalopolis Manunggal Industrial Development (MMID) dan keikutsertaan para tenant dari Kawasan Industri MM2100.
Kegiatan ini juga dilakukan bekerjasama dengan Forum Pencinta Alam Kawasan Industri (FPAKI) MM2100 dan Gerakan #Savemugo Muara Gembong
Seperti diketahui Hari Menanam Pohon Nasional atau Hari Menanam Pohon Indonesia berdasarkan keputusan presiden RI Nomor 24 Tahun 2008. Sedangkan pada Desember sebagai bulan menanam nasional.
Peringatan hari menanam pohon Indonesia sebagai upaya untuk memulihkan kerusakan hutan dan lahan. Selain itu juga untuk menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat mengenai pentingnya menanam pohon.
Kegiatan CSR ini dilaksanakan setiap tahunnya sejak tahun 2015, dan lokasi penanaman tersebut di Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong, Bekasi.
Dengan pelaksanaan penanaman mangrove yang baru saja dilaksanakan, diharapkan program CSR lainnya dapat dilaksanakan.
Bersama-sama dengan para tenant di Kawasan Industri MM2100 dan perusahaan/lembaga lainnya melalui wadah MM2100 Peduli, sehingga memberikan hasil yang lebih baik kepada masyarakat dalam jangka panjang.
Astra Autofest 2019 Capai Penjualan Rp 300 Miliar Dalam 3 Hari
Raihan Pembiayaan Kredit Baru Senilai Rp 4,54 Triliun, BTN Berhasil Melampaui Target Penyelenggaraan IPEX
Bisnistoday.com, Jakarta-Tren penurunan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan tuntasnya sejumlah proyek infrastruktur sarana transportasi mendorong animo masyarakat untuk melirik hunian idaman di ajang Indonesia Properti Expo 2019 yang digelar dari tanggal 16-24 November 2019.
Proyek Lintas Raya Terpadu maupun Mass Rapid Transportation yang makin mempercepat jarak tempuh dari daerah penyangga Jakarta, seperti Bogor, Tangerang dan Bekasi membuat penjualan properti di wilayah tersebut makin diminati. Ajang pameran properti terbesar yang didukung oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk tersebut menggiring masyarakat untuk memilih calon rumah idamannya baik rumah tapak maupun vertikal, dengan jumlah pengunjung mencapai 175.177 pengunjung selama sepekan pameran tersebut digelar.
Dengan bunga KPR promosi hasil kolaborasi dengan para pengembang, Bank BTN berhasil meraih jumlah ijin prinsip KPR maupun Kredit Pemilikan Apartemen atau KPA menembus target sebesar Rp 4,54 Triliun dengan jumlah unit yang terjual mencapai 5.693 unit hunian. Angka ini di atas target awal yang dipatok sebesar Rp 3 triliun.
“Kami terkejut, di tengah perlambatan ekonomi dan berdampak pada daya beli masyarakat, kami tetap dapat melampaui dari target awal, ini bukti bahwa masyarakat masih melihat rumah sebagai bentuk investasi selain untuk ditinggali,” kata Direktur Consumer Banking PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Budi Satria pada saat menutup IPEX 2019 di Jakarta, Minggu (24/11).
Suku bunga KPR promosi dan pembebasan sejumlah biaya seperti bebas biaya administrasi, maupun diskon khusus untuk asuransi dan adanya kerjasama dengan mitra developer, Bank BTN berhasil menggiring minat pembeli rumah dari segmen KPR/KPA Non Subsidi, Subsidi, maupun Syariah.
Adapun ijin prinsip KPR/KPA yang sudah disetujui tersebut mayoritas mengalir ke segmen KPR/KPA Non Subsidi mencapai Rp 3,79 Triliun atau setara dengan 4.766 unit hunian. Sementara Ijin Prinsip KPR/KPA Subsidi sebanyak Rp 149 Miliar atau sebanyak 408 unit hunian. Sedangkan Unit Usaha Syariah BTN berhasil meluluskan ijin prinsip KPR/KPA Syariah baik subsidi maupub non subsidi untuk 519 unit hunian, atau senilai kurang lebih Rp 603 Miliar.
“Kami salut atas kerja keras seluruh pihak yang berperan serta dalam pameran ini dan berterimakasih kepada para pengembang yang bersemangat dalam IPEX tahun ini dan kepercayaan masyarakat kepada BTN untuk menfasilitasi KPR atau KPA ,” kata Budi menambahkan.
Budi menilai, perkembangan properti akan semakin pesat ke depannya, karena tahun 2020 aturan pelonggaran Loan To Value (LTV) yang diterapkan Bank Indonesia akan efektif sehingga masyarakat makin mudah mengakses pembiayaan KPR. Selain itu tahun 2020 sejumlah proyek LRT akan segera tuntas, sehingga masyarakat dapat memantau langsung proyek perumahan yang dekat dengan lokasi stasiun LRT maupun MRT tersebut.
Sebagai informasi, dalam ajang IPEX ke-19 ini, Bank BTN menggandeng 106 pengembang. Rinciannya, sebanyak 71 di antaranya merupakan pengembang Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Non-Subsidi dan 35 sisanya merupakan pengembang KPR Subsidi. Secara total, Bank BTN menghadirkan sekitar 650 proyek perumahan yang tersebar di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Antis Hand Sanitizer Apresiasi film Ratu Ilmu Hitam

Wow Astra Auto Fest 2019 Bagi-bagi Hadiah Hingga Rp 3,7 Milliar
Ada Kampoeng Kouliner Hadir di TM Thamrin City
Bisnistoday.com, Jakarta-Pusat Belanja Trade Mall Thamrin City terus berkreasi dan berinovasi memanjakan pengunjung yang datang berbelanja. Sebagai pusat belanja terlengkap TM Thamrin City kini menghadirkan sebuah tempat wisata kuliner “Kampoeng Kouliner” bersama Eat & Eat di lantai 3 mall yang terletak di pusat bisnis Jakarta itu. Selepas berbelanja pengunjung dapat menikmati aneka makanan disana.
Menurut Dharmawati selaku General Manager Marketing Thamrin City, Kampoeng Kouliner Eat & Eat di lantai 3 TM Thamrin City menggandeng para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di bidang kuliner yang sudah dikenal luas untuk berdagang dan meramaikan area yang dikenal sebagai food court tersebut.
“Kita menggandeng pelaku UMKM kuliner terpilih binaan Eat & Eat yang memiliki usaha makanan yang khas dan sudah terkenal di sekitar Jakarta maupun dari luar Jakarta, sehingga para pengunjung dapat menikmati makanan yang enak dengan harga terjangkau di TM Thamrin City,” ujar Dharmawati.
Kehadiran Kampoeng Kouliner ini, lanjut Dharmawati, disamping memberikan alternatif pilihan makanan enak bagi pengunjung juga untuk memberikan kesempatan berusaha di mall bagi pelaku UMKM binaan Eat & Eat yang menggeluti usaha kuliner dan mengembangkan usahanya di Food Court lantai 3.
“Seperti sudah diketahui bahwa para pengunjung TM Thamrin City semakin hari semakin bertambah banyak yang datang dari berbagai daerah dan dari luar negeri tentu saja sangat potensial bagi berkembangnya usaha kuliner ke depan,” jelas Dharmawati.
Pihak TM Thamrin City juga memberikan kemudahan bagi yang ingin membuka usaha kuliner di TM Thamrin City dengan modal awal Rp 10 juta sudah bisa berdagang. “Silakan menghubungi bagian marketing TM Thamrin City untuk mendapatkan informasi lebih lanjut,” kata Dharmawati.
Sementara itu General Manager Eat and Eat Juni Sukasmono yang meramaikan Kampoeng Kouliner dengan berbagai hidangan kuliner mengatakan usaha kuliner di TM Thamrin City dengan pengunjungnya yang semakin meningkat sangat prospektif dari sisi bisnis.
“Kita dari Eat and Eat memenuhi ajakan TM Thamrin City untuk meramaikan kuliner karena melihat keunggulan TM Thamrin City dari segi pengunjung yang banyak dan lokasinya yang strategis,” ujar Juni Sukasmoro.
Di lantai 3 TM Thamrin City, pihak Eat and Eat menghadirkan makanan favorit seperti Bakso Tsum-Tsum “Meijiku, Cakwe Galaxy dan Pisang Kipas Mentega, Dorayaki, Kembang Tahu, Pempek Ami, Mie Kocok Bandung “Marika” , Sroto Asli Sokaraja, Somay Lonjong, Sate Padang “Petak Sembilan”, Soto&Miso Medan “Kedai Agape”, Sop Konro & Coto Makasar dan masih banyak lagi makanan khas yang terkenal enak.
Menurut Juni, kenyamanan suasana dan maknan yang enak dengan pelayanan yang baik menjadi kunci dalam berbisnis kuliner. “Dengan pelayanan yang baik dan makanan yang enak akan membuat pengunjung datang kembali,” kata Juni.
Juni berharap kerjasama dengan TM Thamrin City akan semakin membuka peluang bagi berkembangnya usaha kuliner dan semakin banyak pelaku usaha kuliner hadir di mall yang tidak jauh dari Bunderan Hotel Indonesia ini.
Vasanta Gandeng HIPPINDO, Garap Wisata Belanja Baru di Koridor Timur Jakarta
Produk Perikanan Indonesia Unjuk Gigi di Ajang Seafood Show of Asia 2019

Penulis: Caroline
Bisnistoday.com, Jakarta-Pameran Internasional Seafood Show of Asia resmi dibuka pada Rabu (13/11) di JIEXpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Rencananya pameran tersebut akan diadakan hingga 16 November mendatang. Pameran kedua itu dibuka oleh Staf Ahli Bidang Ekologi dan Sumber Daya Laut, Aryo Hanggono dan dihadiri oleh para pengusaha dari lokal maupun internasional.
Dalam sambutannya, Aryo mengatakan, pameran seafood ini akan mampu mendorong peningkatan produk perikanan Indonesia, sekaligus membuktikan pada dunia bahwa perikanan NKRI memiliki daya saing global.
“Pameran ini akan menunjukkan kepada pembeli (lokal maupum luat negeri) bahwa perikananan Indonesia memiliki daya saing produk yang tinggi,” ujar Aryo.
Menurutnya, produk perikananan Indonesia setiap tahun terus mengalami peningkatan bahkan sudah banyak yang diekspor ke luar negeri seperti wilayah Amerika dan Eropa.
“Targetnya produk perikanan kita akan menyasar Timur Tengah. Kita juga menargetkan mampu melakukan transaksi yang mencapai 5 Miliar USD,” ujarnya.
Untuk menjaga hal tersebut, Ia berharap semua sektor seperti pemerintah dan pelaku-pelaku industri perikanan tanah air dapat menjaga keberlangsungan baik dari segi produk maupun sumber daya manusianya.
“Kita akan terus mendukung peningkatan produk prikananan Indonesia. Salah satunya, kita akan berusaha menjamin keberlangsungan sumber dayanya dan juga pelaku usahanya itu harus terus ada,” tambahnya.
Pameran Seafood Show of Asia merupakan kolaborasi PT. Krista Media Pratama dengan Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (APSI) dan Asosiasi Rantal Pendingin Indonesia (ARPI).
Pameran ini menampilkan berbagai produk olahan perikanan dari berbagai nergara juga menampilkan berbagai peralatan peendingin dan peralatan penunjang Iainnya yang dibutuhkan oleh lndustri pengolahan perikanan.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum APSI Budhi Wibowo menyampaikan bahwa trend pasar untuk produk olahan perikanan, semakin banyak konsumen yang mencari produk yang sudah siap masak atau siap makan (ready to cooked atau ready to eat).
Ia mengatakan bahwa studi yang dilakukan oleh Iembaga “Reaseach and Market” menyebutkan, pasar dunia makanan siap masak dan siap makan setiap tahun tumbuh lebih dari 10 persen dan didominasi oleh produk beku (frozen product).
“Pertumbuhan yang sangat pesat tersebut berkaitan dengan perubahan gaya hidup masyarakat di seluruh dunia, yang selalu berpacu dengan waktu, memerlukan makanan yang cepat diolah atau disajikan,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Budhi, APSI yang beranggotakan sekitar 100 UPI (Unit Pengolah lkan) telah meminta kepada anggotanya agar mulai fokus untuk mengembangkan produk siap masak dan siap makan, yang sebagian diantaranya dipamerkan pada pameran ini.
Sementara itu, Senior Project Manager GAIN, Rahmi Yetri Kasri menyatakan bahwa besarnya kebutuhan produk siap masak dan siap saji, Kementerian Kesehatan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) bekerja sama menggelar tantangan inovasi bisnis atau business innovation challenge (BIC) perikanan. Gelaran tersebut bertujuan untuk mencegah dan menurunkan prevalensi anemia dan stunting.
“Topik kita kali ini adalah menemukan inovasi produk perikanan dengan nilai tambah yang siap masak dan siap makan (ready to cook and ready to eat). Serta tanpa mengurangi kandungan protein dan zat gizi lainnya yang penting bagi tubuh,” tutur Rahmi Yetri.
Menurutnya, BIC merupakan kompetisi yang memiliki tujuan untuk menemukan dan memperkuat inovasi teknologi lokal untuk mengatasi susut pasca panen. Selain itu, hadiah menggiurkan untuk para pemenang juga telah disiapkan.
“Pemenangnya akan mendapatkan dukungan teknis dan pendanaan awal (seed funding), serta dukungan akses kepada fasilitas keuangan dan pasar. Pemenang akan mendapatkan hadiah sebesar Rp 1,2 miliar dan pendampingan pengembangan produk,” katanya.
“Kami pertama akan menyediakan Rp 100 juta untuk 10 finalis artinya masing-masing Rp 10 Juta. Kemudian kita akan menambahkan untuk 5 terbaik Rp 15 juta dan total hadiah Rp 1 miliar untuk 5 pemenang,” tandasnya. Pendaftaran kompetisi ini berakhir pada 26 November mendatang.