Saksi dari BPN Tegaskan AJB Muljono Dipergunakan Untuk Kepentingan Lain Tidak Hilang

Bisnistoday- Mantan staf pendaftaran dan pemeliharaan data Badan Pertahanan Nasional BPN) Jakarta Barat, Tri Agus Candra mengakui AJB yang digunakan mantan Presiden Direktur (Presdir) Jakarta Royale Golf Club, Muljono Tedjokusumo telah dipergunakan untuk menerbitkan Hak Guna Bangunan (HGB) untuk PT Trikarya dan PT Mutiara Idaman Jaya.

Hal ini diungkapkan Tri Agus Candra saat dihadirkan sebagai saksi perkara dugaan pemalsuan surat tanah dengan terdakwa Muljono Tedjokusumo di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Rabu (30/1).

Candra mengaku baru mengetahui mengenai kedua HGB tersebut saat diperiksa oleh penyidik kepolisian. Setelah ditelusuri ditemukan adanya HGB 4895 atas nama PT Trikarya dan HGB 4894 atas nama PT Mutiara Idaman Jaya yang diterbitkan atas AJB yang sama dengan yang diajukan Muljono untuk menerbitkan sertifikat.

“Penyidik yang cari datanya. Kami yang sajikan data. Sebelumnya kita tidak tahu. Mencari, kemudian ditemukan,” kata Candra dalam kesaksiannya di PN Jakarta Barat, Rabu (30/1).

Dikatakan Candra kedua HGB tersebut diterbitkan pada hari yang sama, yakni 12 Juni 1989. Padahal, Muljono menggunakan AJB yang sama untuk mengajukan menjadi sertifikat pada 2013.

Menurutnya, AJB yang sama tidak dapat dipergunakan untuk mengajukan alas hak yang berbeda. Dengan demikian, sertifikat Muljono seharusnya tidak diproses oleh BPN atau dikoreksi jika sertifikat telah terbit.

“Kalau dari awal penerbitannya ketahuan sudah pernah digunakan alas hak sebelumnya, kita tidak proses,” katanya.

Terdapat setidaknya empat AJB yang diajukan Muljono untuk menjadi sertifikat, yakni AJB nomor 1209 seluas 1.200 meter persegi, AJB nomor 1248 seluas 2.500 meter persegi dan AJB nomor 1242 seluas 3.020 meter persegi serta satu AJB lainnya yakni nomor 1209 seluas 2.504 meter persegi. Keempat AJB tersebut berlokasi di Gang Pandan RT 11/05, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Dalam mengajukan permohonan sertifikat tersebut, Muljono melampirkan surat keterangan kehilangan AJB dari Polres Jakarta Barat. Muljono memberikan kuasa kepada Asmaul Husna untuk mengurus surat ke kelurahan.

Kesaksian Candra ini memperkuat keterangan Kepala Sub Seksi Sengketa Konflik Perkara Pertanahanan BPN Jakarta Barat Budi Harsono yang dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan pada Rabu (16/1) lalu. Saat itu, Budi mengakui terdapat kesalahan administratif terkait penerbitan empat sertifikat atas nama Muljono.

“Akta Jual Beli (AJB) yang menjadi dasar penerbitan sejumlah sertifikat atas nama Muljono Tedjokusumo ada kesalahan administrasi,” kata Budi dalam kesaksiannya di persidangan.

Budi mengakui, terdapat dua AJB yang memiliki nomor sama, yakni AJB 1209. Budi menyebut Muljono melalui kuasanya mengklaim AJB tersebut telah hilang. Namun, Muljono tetap mengajukan sertifikat atas AJB tersebut.

“AJB Nomor 1209 telah dinyatakan hilang, namun ada surat kuasa pengurusan yang ditandatangani terdakwa (Muljono) untuk menjadi bahan memenuhi persyaratan penerbitan sertifikat,” ungkapnya.

Diberitakan, JPU mendakwa Muljono telah memalsukan surat dan menempatkan keterangan palsu pada akta autentik tanah di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Atas perbuatannya Muljono didakwa melanggar Pasal 263 ayat (1) Pasal 264 Ayat (2) dan Pasal 266 Ayat (2) KUHP.

Perkara ini bermula dari laporan H. Muhadih, Abdurahman, dan ahli waris Baneng terhadap Muljono ke Bareskrim Polri yang tertuang dalam Laporan Polisi nomor 261/III/2016/Bareskrim Tgl 14 Maret 2016 dan LP 918/IX/2016/Bareskrim tanggal 7 September 2016.

Enam saksi pelapor, yakni Muhadi, Masduki, Suni Ibrahim, Abdurahmman, dan Usman serta Akhmad Aldrino Linkoln selaku kuasa hukum para pelapor mengungkapkan sejumlah bukti yang diduga dilakukan Muljono dan membuat tanah milik ahli waris di kawasan Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat dikuasai Muljono.

Beberapa perbuatan itu diantaranya, penggunaan akta jual beli (AJB) orang lain sehingga terbit sertifikat atas nama Muljono. Selain itu, di tanah milik kliennya itu, Aldrino menyatakan, Muljono memasang plang atas namanya. Bahkan, Muljono menyuruh orang lain menjaga lahan tersebut.

Akibatnya, ahli waris tidak bisa memasuki lahan karena dihalang-halangi penjaga tanah tersebut.
Tindakan-tindakan yang dilakukan Muljono ini membuat ahli waris meradang. Hal ini terutama saat mengetahui BPN ternyata menerbitkan sertifikat atas nama Muljono.

Padahal, ahli waris tidak pernah melakukan transaksi jual beli dengan Muljono terkait tanah tersebut. Bahkan dalam kesaksiannya, Muhadi selaku ahli waris Ahmad Mimbora dan Salabihin Utong menegaskan tidak mengenal Muljono. Dewi

Digital PR Harus Bangun Reputasi, Kredibilitas dan Kepercayaan Brand

Bisnistoday-Di era digital saat ini, internet menjadi media yang sangat powerful untuk membangun Brand. Melalui Media Digital dan Teknologi, brand dapat membangun reputasi mereka. Di sini, peran Digital PR menjadi sangat strategis.

Tri Raharjo, Founder & Chairman TRAS N CO Indonesia, mengatakan, Digital PR harus mampu membangun reputasi, kredibilitas dan kepercayaan. Khususnya melalui channel Media Digital dan Media Sosial, sebagai saluran powerful bagi netizen dalam memberikan penilaian terhadap brand. Tidak hanya itu saja, Digital PR juga wajib memantau percakapan yang terjadi di Social Media. Sebagai media komunikasi dan menjalin engagement dengan konsumennya di dunia digital.

“Perusahaan dengan reputasi dan citra yang positif, kini dapat dinilai dari pintarnya mereka dalam mengkomunikasikan perusahaannya melalui Media PR kontemporer seperti media digital, media sosial dan sarana lainnya,” ujar Tri Raharjo, ditemui saat malam penganugerahan Indonesia TOP Digital PR Award (ITDPA) 2019, Jakarta 25/01/19.

Lanjut Tri Raharjo, atas dasar itulah, TRAS N CO Indonesia dan INFOBRAND.ID untuk kedua kalinya melakukan sebuah riset digital untuk mengamati perusahaan-perusahaan yang telah berhasil menjalankan aktivitas dan strategi digital PR-nya melalui Indonesia TOP Digital PR Index. Yakni sebuah cara faktual untuk merekam keberhasilan mereka membangun komunikasi, engagement dan image di mata netizen.

“Dan untuk brand-brand yang dinilai mampu memanfaatkan secara maksimal peran Digital Public Relation dalam membangun reputasi, enggagement dan kepercayaan kosumen, TRAS N CO Indonesia mengapresiasinya dengan penghargaan Indonesia TOP Digital PR Award (ITDPA) 2019,” ungkapnya.

Tri Raharjo mengungkapka, untuk metodologi sendiri, terlebih dahulu dilakukan riset oleh TRAS N CO Indonesia & INFOBRAND.ID melalui Survey Digital PR Index sejak September – November 2018 terhadap lebih dari 800 brand dari 100 kategori brand tersurvey di Indonesia.

“Survey yang dilakukan oleh TRAS N CO Indonesia & INFOBRAND.ID ini menggunakan tiga parameter penilaian yakni Digital Media Aspect, Social Engagement Aspect dan Digital Mention Aspect,” imbuhnya.

Adapun yang telah berhasil mendapatkan penghargaan INDONESIA TOP DIGITAL PR AWARD (ITDPA) 2019 ialah:
JNE (kategori Jasa Pengiriman), SOFTEX (kategori Pembalut Wanita), KFC (kategori Resto Fast Food), GS ASTRA (kategori Aki), SHARP (kategori TV), TEKIRO (kategori Tools), CONFIDENCE (kategori Adult Diapers), CORSA (Kategori Ban Motor), POLYTRON (kategori Mesin Cuci), MIRACLE AESTHETIC CLINIC (kategori Klinik Kecantikan), SWEETY (kategori Popok Bayi), PIGEON (kategori Produk Perawatan Bayi), Erha Clinic (kategori Klinik Kecantikan), FUSO (kategori Truck And Bus), BRI Syariah (kategori Bank Syariah), Mc Donalds (kategori Resto Fast Food), Wijaya Karya (kategori Kontraktor BUMN), Bank BRI (kategori Bank Konvensional), Telkomsel (kategori Provider Telekomunikasi), Axa Mandiri (kategori Asuransi) dan BreadLife (kategori Toko Roti). Dewi

IFMC 2019, Ajang Mencari Bakat Baru Model

Bisnistoday- Keberadaan model dalam suatu pagelaran fashion sangatlah penting. Karya-karya baju dari designer akan dibawakan oleh para model. Selain harus good looking, para model juga dituntut untuk dapat memiliki kemampuan dalam membawakan baju para designer di panggung.

Di Ibukota khusus nya Jakarta, fashion show sering dilakukan oleh sejumlah perancang busana dan apparel brand. Tidak heran jika kebutuhan akan model sangatlah tinggi dan menjadi profesi yang menjanjikan.

Beranjak dari hal diatas, Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), mengadakan ajak pencarian bakat baru dibidang modelling yakni, Indonesia Fashion Model Competition (IFMC 2019).

Presiden IFW sekaligus Presiden APPMI, Poppy Dharsono menuturkan, kepedulian IFW pada profesi ini sudah berlangsung dari tahun-tahun sebelumnya.

“Kebutuhan model untuk IFW memang besar dan untuk regenerasi supaya model di IFW pun tidak yang itu-itu saja, sekaligus memberikan kesempatan bagi bakat-bakat baru untuk tampil di ajang besar seperti IFW,” kata Poppy, ditemui saat pemilihan model IFMC 2019, di Jakarta, 23/01/19

IFMC 2019 diikuti oleh lebih dari 200 peserta yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. “Dari 200 peserta, kami akan pilih 24 finalis pria dan 24 finalis wanita. Tapi nantinya kami akan pilih tiga pemenang saja, yaitu; kategori the best model untuk pria dan wanita, model paling fotogenik untuk pria dan wanita, dan model terfavorit untuk pria dan wanita,” Poppy menjelaskan lebih lanjut.

Profesi model menjadi perhatian bagi IFW 2019. Para pemenang nantinya akan tampil di IFW 2019 pada akhir Maret 2019, dengan mengusung tema “Cultural Values”. Pagelaran fashion akbar di tanah air ini sudah memasuki tahun ke 8. Dewi

Jatuh Bangun Angga dan Riska Membangun Bolu Lapis Bogor Sangkuriang

Bisnistoday-Anda yang sering datang ke daerah Bogor pasti tidak lengkap rasanya jika tidak membawa buah tangan khas Bogor yakni, Bolu Lapis Bogor Sangkuriang. Kue ini bahkan didapuk sebagai kue khas kota Bogor.

Keberadaan bolu lapis ini memang semakin diterima oleh masyarakat karena rasanya yang lezat serta harga yang pas dengan kantong masyarakat kebanyakan. Hal ini ditandai dengan menjamurnya toko oleh-oleh dimana Bolu Lapis Bogor Sangkuriang ada di dalamnya.

Di tangan dingin pasangan suami istri, Bolu Lapis Bogor Sangkuriang kini menegak kesuksesan dan bahkan menggurita dengan membuat berbagai kue khas daerah tanah air yang lagi-lagi meraih kesuksesan.

Pasangan suami istri tersebut, Anggara Jati dan Riska Wahyu (30) Founder sekaligus Owner Bolu Lapis Bogor Sangkuriang, dimana tujuh tahun lalu tepatnya (2011) mencoba peruntungan di bisnis kue yakni bolu lapis.

“Awalnya kami bingung mau bisnis apa. Modal pun waktu itu juga ga punya, tabungan habis karena sebelumnya 4 bisnis kami bangkrut. Kami juga harus merelakan motor operasional ditarik kembali oleh leasing. Cicilan pembayaran rumah menunggak hingga 4 bulan dan menjual mobil. Tapi kami ga boleh putus asa sampai disini. Kami terus berpikir bagaimana cara untuk tetap mendapatkan uang,” ujar Anggara ditemui saat acara CEO Talk, Jakarta, 24/01/19.

Lanjut Angga begitu dirinya disapa, bermodal keberanian akhirnya kami membuat usaha kue bolu lapis Bogor dengan modal Rp500 ribu rupiah. Waktu itu banyak yang mencemooh dan memandang sebelah mata usahanya.

“Produk bolu lapis itu ditemukan berkat menerapkan prinsip ATM, yakni Amati, Tiru, dan Modifikasi. Produknya adalah makanan tradisional dibeberapa daerah, tapi dimodifikasi sedemikian rupa. Yang penting ATM, tapi jangan ATP yakni Amati, Tiru, Plek,” ungkap Angga.

Riska Wahyu, sang istri yang selalu mendampinginya juga mengatakan, jika di Surabaya ada lapis Surabaya, kenapa tidak Bogor memiliki bolu lapis? Bermodalkan uang Rp500 ribu, resep lapis dari sang ibu, serta pelataran yang dipinjam dari mertua, dan bereksperimen dengan membuat bolu lapis. Dirinya pun memasukkan content lokal Bogor sebagai bahan bakunya, yakni tepung Talas dimana Bogor terkenal sebagai penghasil talas.

“Awal penjualan bolu lapis tersebut dengan menawarkannya ke tetangga. Dengan modal itu, saya mendapatkan 5 loyang. Saya meminta pendapat dan masukan mereka. Hingga akhirnya mereka justru membantu mempromosikan bolu ini. Berkali-kali saya utak atik adonan hingga akhirnya menemukan formula yang tepat,” ujarnya tersenyum.

Lanjut Riska, pelan-pelan dan dari mulut ke mulut orderan bolu lapis datang. Waktu itu namanya juga belum terpikir Sangkuriang, hingga akhirnya terbesit nama Sangkuriang karena berasal dari Jawa Barat. “Waktu itu kemasannya yang dipakai juga masih sederhana tidak seperti sekarang. Kami memakai kemasan beli jadi di pasar dan menambahi striker,” imbuhnya.

Dengan permintaan bolu lapis Bogor yang semakin banyak, dirinya lantas merekrut karyawan hingga berjumlah 60 orang. “Kami pun sempat kewalahan dengan orderan. Kami bekerja dari pagi hingga ketemu pagi lagi. Hingga pernah kami membatasi pembeli hanya 2 boks saja agar semua kebagian. Di tahun yang sama kami membuka outlet pertama di Jl. Sholeh Iskandar, Bogor dan bertambah membuka outlet di jalan Pajajaran dan Puncak,” imbuh Angga.

Berkat kerja keras nya, bisnis kue yang dijalani Angga dan Riska kini telah mendulang kesuksesan. Dengan modal hanya Rp500 ribu, omzet bisnisnya kini mencapai ratusan miliar per tahun. Serta karyawan yang saat ini berjumlah seribu.

Tidak hanya itu saja, pasangan suami istri ini juga telah membuka brand baru yakni, Bolu Lapis Kukus Pahlawan (Surabaya), Bakpia Kukus Tugu (Jogjakarta), dan Bolu Susu Lembang (Bandung) yang kesemua memakai content lokal untuk bahan bakunya.

Mengikuti Pelatihan Bisnis

Menurut Angga, keberhasilan yang kini diperolehnya tidak terlepas dari peran partner bisnis, yakni sang istri. Menurutnya, dirinya adalah Gas, dan sang istri Rem dalam mengatur bisnisnya. Selain itu, bimbingan sang mentor juga tak lepas dari keberhasilannya.

“Kami mengikuti lembaga pelatihan dan akselerasi bisnis, SBM Pro Indonesia. Disini kami mendapatkan pelatihan manajerial, pembukuan, packing, dan ilmu lainnya,” ungkapnya.

Ditemui di tempat yang sama, Taufan B. Umbara, Presiden SMB ProIndonesia, mengatakan, pelaku UMKM membutuhkan pelatihan dan pendampingan bisnis. Namun dengan keterbatasan biaya biasanya mereka kesulitan mendapatkan akses itu. SBM ProIndonesia dmenyediakan akses pelatihan dan pendampingan bisnis dengan biaya sangat murah. Khusus utk UMKM Indonesia.

“Tahun 2019 kami ingin membantu entrepreneur di 50 kota di Indonesia untuk sama-sama belajar dan sama-sama naik kelas. Melalui pelatihan dan pendampingan bisnis yg kita selenggarakan.

Sampai dengan 2018 SBM ProIdonesia diberikan kesempatan hadir dan membantu ribuan entrepreneur di 30 kota di Indonesia. “Salah satu sumberdaya penting di SBM ProIndonesia adalah keberadaan coach yang siap terjun dan membantu sahabat-sahabat entrepreneur. Saat ini kami memiliki 80 coach dan mentor yg memiliki keahlian dan pengalaman dalam membangun bisnis, tutupnya. Dewi

IFW 2019 Angkat Budaya Kalimantan

Bisnistoday-Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) akan menggelar kembali ajang tahunan fashion dan budaya Indonesia pada akhir Maret 2019.

Ajang yang masuk tahun ke 8 ini mengambil tema “Cultural Values” yang sesuai dengan konsisten dan komitmen APPMI untuk terus mengembangkan dan mempromosikan kekayaan khasanah budaya Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi nasional.

Gelaran ini juga mempermudah promosi budaya dalam era ekonomi global yang makin tak terbatas, upaya untuk mengangkat warisan budaya nasional menjadi tanggung jawab semua pihak, termasuk pelaku industri fashion.

Acaranya sendiri digelar pada tanggal 27 – 31 Maret 2019 di Jakarta Convention Center (JCC)
yang dimeriahkan oleh ratusan pelaku bisnis fashion dan perancang busana dari berbagai penjuru Nusantara.

Lebih dari 20 peragaan busana yang menampilkan desain busana terbaik dari sederet perancang busana ternama tanah air akan digelar.

“IFW 2019 akan mengangkat budaya Kalimantan yang amat kaya. Belum banyak yang mengangkat khasanah budaya Kalimantan, padahal rumpun masyarakat Kalimantan yang terdiri dari beberapa etnis utama yaitu; Melayu, Dayak, Banjar, Kutai dan Dayak Paser makin memberikan nuansa unik dari khasanah budaya Kalimantan. Pada seluruh desain tempat penyelenggaraan IFW 2019 hingga busana para icon model, dapat kita lihat ilustrasi perisai, flora dan fauna yang merupakan ciri khas Kalimantan, yang digunakan desainer sebagai sumber inspirasi dan imajinasi rancangan mereka, sehingga budaya Kalimantan dapat makin dikenal luas melalui hasil karya para perancang busana,” papar Poppy Dharsono, Presiden IFW/ Ketua Umum APPMI, ditemui saat press conference APPMI di Jakarta, 23/01/2019.

Lanjut Poppy Dharsono, Sebagian budaya suku-suku Kalimantan merupakan hasil adaptasi, akulturasi dan asimilasi unsur-unsur budaya dari suku-suku yang menempati wilayah Kalimantan, contohnya; sarung Samarinda, sarung tenun Pagatan, benang bintik (batik Dayak Ngaju), kain Sasirangan (Banjarmasin), khasanah budaya yang memukau inilah yang patut kita dukung bersama.

Ragam kekayaan budaya Indonesia telah menjadi salah satu kontributor kunci bagi perkembangan pesat industri fashion Indonesia. Dengan mengusung khasanah warisan budaya Nusantara, IFW 2019 diyakini dapat menjadi salah satu peluang untuk mempromosikan kekayaan budaya dan wisata Indonesia ke manca negara.

Penyelenggaraan IFW dari tahun diharapkan dapat menjadi sarana promosi wisata khususnya Kalimantan melalui industri fashion. Dewi

Program SiCepat Syariah Peduli Pendidikan Indonesia

SiCepat Ekspres Menempati Kantor Baru-nya di Kawasan  Juanda, Jakarta Pusat

BISNISTODAY.COM-Melalui program SiCepat Syariah, SiCepat Ekspres kali ini menggandeng Dompet Dhuafa untuk mengajak para Sahabat SiCepat, dimana mereka adalah loyal member, yang mendapatkan potongan ongkir dari setiap transaksi pengiriman barang, untuk ikut berdonasi agar dapat memajukan Pendidikan di Indonesia.

Chief Executive Officer SiCepat Ekspres, The Kim Hai, menjelaskan bahwa layanan SiCepat Syariah sendiri telah diluncurkan setahun lalu, dimana donasi yang didapatkan dari member SiCepat ini disalurkan kepada pondok pesantren yang berada di Lombok dan Cilacap.

Pada kesempatan sekarang ini, SiCepat Ekspres menambahkan manfaat dari donasi ini, yaitu dengan mendukung sekolah literasi yang diprakarsai oleh Dompet Dhuafa. The Kim Hai menambahkan, dengan menggandeng Dompet Dhuafa tentu saja akan menambah value bagi yang berdonasi melalui program SiCepat Syariah, karena akan bertambah lagi manfaat yang bisa diberikan untuk membantu anak-anak usia sekolah.

Laporan pertanggungjawaban program SiCepat Syariah ini juga dikeluarkan setiap 3(tiga) bulan, agar transparansi nya tetap terjaga. Saat ini program SiCepat Syariah baru dapat diikuti oleh seluruh Sahabat SiCepat yang telah bergabung menggunakan jasa layanan SiCepat Ekspres (kecuali Market Place).

Pendandatanganan Perjanjian Kerjasama SiCepat Syariah dengan Dompet Dhuafa ini diwakili oleh Wiwin Dewi Herawati, Chief Marketing Officer SiCepat Ekspres, pada tanggal 24 Januari 2019. Sementara dari Dompet Dhuafa, diwakili oleh Sulis Tiqomah, Manager  of Strategic Corporate  Partnership Dompet Duafa.

Beberapa program dan penawaran menarik senantiasa diluncurkan SiCepat Ekspres sebagai perwujudan perusahaan ekspedisi yang  lebih dinamis, responsif dan inovatif dalam memberikan kualitas layanan dan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna jasa pengiriman barang.

SiCepat Ekspres merupakan perusahaan ekspedisi pertama yang menerapkan konsep syariah dalam program pengiriman. Layanan  SiCepat Syariah menurut Chief Marketing Officer SiCepat Ekspres, Wiwin Dewi Herawati, merupakan program yang tidak berkaitan langsung dengan layanan, melainkan sebuah program untuk mengajak para member SiCepat untuk mengalokasikan nilai potongan ongkos kirim (ongkir) sebesar 2,5 persen untuk kegiatan sosial.

Dimana, nilai potongan ongkir tersebut nantinya akan diberikan kepada Dompet Duafa untuk pengembangan pendidikan. SiCepat Ekspres juga akan menambahnya sebesar 2,5 persen lagi, sehingga totalnya akan menjadi 5 persen.

“Yang dilakukan sicepat adalah bagian dari program kami dalam mendukung program pemerintah dalam memajukan pendidikan di Indonesia,” ujar Wiwin Dewi Herawati, usai kesepakatan Kerjasama SiCepat Ekspres dengan Dompet Dhuafa untuk program SiCepat Syariah, di Jakarta, Kamis (24/01/2019).

SiCepat Ekspres adalah perusahaan ekspedisi yang berdiri sejak tahun 2014, dimana pengiriman 15Jam Sampai untuk wilayah Jabodetabek dan Bandung serta pengiriman 1hari Sampai untuk kota besar seluruh wilayah Indonesia merupakan fokus utama dalam pelayanannya. Berbasis sistem teknologi terkini, SiCepat Ekspres mempunyai cabang dan gerai yang tersebar di seluruh kota di Indonesia, mempunyai slogan Ketika Semua Jadi Mudah, dimana SiCepat Ekspres menjawab segala kebutuhan dan keinginan pelaku bisnis e-commerce.

 

Baru 16 Tahun Berdiri, President University Dianugerahi Akreditasi A

 

BISNISTODAY.COM-President University berhasil mendapatkan akreditasi A setelah 16 tahun berdiri. Predikat ini didapatkan setelah BAN-PT mengeluarkan keputusan No. 411/SK/BANPT/Akred/PT/Xll/2018 pada 19 Desember 2018. Dari hasil akreditasi ini, President University menjadi salah satu dari 74 perguruan tinggi swasta dan negeri yang terakreditasi A di Indonesia.

Selain akreditasi institusi, sudah ada tiga program studi di President University yang juga sudah terakreditasi A, yaitu Manajemen, Teknologi Informasi. dan Sistem Informasi.

”Kita bersyukur dianugerahi Tuhan dengan nilai akreditasi A. lni merupakan pengakuan pihak eksternal terhadap eksistensi dan kerja keras selama ini. Terima kasih atas dukungan para staf, dosen, mahasiswa, dan juga alumni. lni adalah keberhasilan kita semua,” kata Rektor President University, Jony Oktavian Haryanto, Rabu (23/1/2019).

Jony menambahkan bahwa diusia yang masih muda yaitu 16 tahun, mendapatkan akreditasi A merupakan prestasi yg membanggakan. Karena ternyata hanya 74 perguruan tinggi negeri dan swasta dari total 4.700 Iebih di Indonesia yang mendapatkannya.

”lni dikarenakan Ietak President University yang berada di tengah kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara, sehingga tercipta sinergi antara dunia industri dan universitas.”

“President Universityjuga punya laboratium organik yang merupakan laboratorium hidup bekerja sama dengan industri, sehingga mahasiswa kami tidak hanya paham teori namun juga menguasai praktik,” tambahnya.

Menurutnya lagi, program magang juga menjadi unggulan President University dimana lulusannya 90% lebih langsung diserap di dunia kerja setelah mereka lulus.

Tidak berhenti disitu, Jony pun menyatakan ingin terus mengembangkan luasan kampusnya yang saat ini terletak di dalam kawasan industri seluas 5.600 hektar. Kerja sama pun akan terus ditingkatkan dengan perusahaan maupun perguruan tinggi lainnya, baik di seluruh Indonesia maupun di luar negeri.

”Kita juga sekarang telah kerja sama student exchange dengan Babson College yang merupakan universitas entrepreneurship terbaik di dunia. Selain itu kita juga bekerja sama dengan Universiti Utara Malaysia, HAN University of Applied Sciences di Belanda, RMIT di Australia dan sebagainya. Hal tersebut menunjukan bahwa President University telah dikenal luas dikalangan global, dan diperhitungkan baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” tutupnya. (Kormen)

Rumah Zakat Action, Bantu Warga Yang Terkena Bencana

Bisnistoday- Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan akan terjadi bencana alam. Masyarakat pun harus tanggap saat terjadinya bencana alam.

Berdasarkan prediksi dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) yang menyatakan bahwa terdapat 2.500 bencana yang akan terjadi di tahun 2019 ini.

Beranjak dari hal tersebut, Rumah Zakat meresmikan Rumah Zakat Action yang bertujuan untuk ikut serta membantu warga yang terdampak bencana, baik di Indonesia maupun di dunia.

Nur Efendi, CEO Rumah Zakat mengatakan Selain pemberdayaan di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan, Rumah Zakat juga membentuk Program Kesiap-siagaan Bencana di wilayah Desa Berdaya yang berpotensi terkena bencana. Masyarakat di wilayah binaan Rumah Zakat, nantinya akan mendapatkan edukasi dan pelatihan mengenai kesiap-siagaan bencana.

“Dengan adanya Rumah Zakat Action yang mempunyai Program Kesiap-siagaan Bencana di wilayah Desa Berdaya, diharapkan masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana akan lebih sigap. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk antisipasi untuk menyelamatkan diri dari bencana,” ujar Nur Efendi yang ditemui saat peresmian Rumah Zakat Action di Jakarta, 15/01/19.

Lanjut Nur, Tim kemanusiaan inilah yang nantinya akan menjadi ujung tombak Rumah Zakat dalam hal kemanusiaan, terutama dalam hal Penanggulangan bencana.

“Tim Rumah Zakat Action ini akan berperan mulai dari mitigasi bencana melalui pembentukan desa tangguh di Desa Berdaya Rumah Zakat, penanganan tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi dengan lebih terstruktur dan terukur bagi suatu wilayah terdampak bencana agar dapat bangkit kembali,” imbuhnya.

Seperti bencana Tsunami Selat Sunda yang terjadi beberapa waktu lalu, Rumah Zakat Action yang merupakan Unit Penanggulangan Bencana Rumah Zakat telah menurunkan 50 relawan untuk membantu proses evakuasi dan mengirimkan bantuan sejak hari pertama bencana terjadi.

Rumah Zakat Action sendiri telah menyiapkan Program Penanggulangan Bencana berdasarkan fase dan jangka waktu yang ditetapkan pemerintah setempat, mulai dari fase tanggap darurat, fase transisi, dan fase recovery yang merupakan program pemberdayaan berkelanjutan.

“Selama tahun 2018, total aksi Penanganan Bencana yang telah dilakukan Rumah Zakat antara lain terbentuknya 40 desa tangguh bencana, empat sekolah siaga bencana, serta aksi penanganan tanggap darurat pada 162 titik bencana dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 301.145 orang,” ungkapnya.

Di sisi lain lanjut Nur Efendi, sepanjang 2018 program kemanusiaan luar negeri telah dilaksanakan di Palestina, Suriah, Bangladesh, dan Myanmar, dengan 19 jenis bantuan yang telah membantu 153.154 orang penerima manfaat, seperti sembako, obat-obatan, selimut, solar cel, sekolah, dan lain sebagainya.

Pihaknya juga mencoba untuk membuat model Desa Berdaya sebagai program pemulihan bencana secara berkelanjutan, hal ini sudah diimplementasi pada lokasi bencana gempa-tsunami Lombok dan di Palu.

Berdayakan Masyarakat Desa

Sebagai catatan hingga akhir tahun 2018, tercatat sebanyak 4,6juta orang telah menjadi penerima manfaat layanan yang diberikan Rumah Zakat, mulai dari Aceh hingga Papua. Adapun beragam program pemberdayaan tersebut diimplementasikan di 1.259 Desa Berdaya yang tersebar di 30 provinsi dan 213 kota dan kabupaten di Indonesia.

Desa Berdaya merupakan cara Rumah Zakat memberdayakan masyarakat desa melalui pendekatan yang terintegrasi antara pembinaan ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan, hingga kesiap-siagaan bencana. Melalui aktivitas pembinaan dan pendampingan secara berkala tersebut, diharapkan Desa Berdaya dapat mendorong warga ke arah kemandirian, baik individual maupun komunitas.

“Dengan fokus pada pemberdayaan komunitas dan individu, insya Allah Rumah Zakat yakin Desa Berdaya akan menjadi solusi yang integratif untuk pemulihan daerah pasca bencana. Target kami tahun 2019 ini ada 1.800 desa berdaya di 34 provinsi, agar semakin banyak warga yang mandiri,” tuturnya.

“Alhamdulillah, di tahun 2018 ada 46% penerima manfaat yang diintervensi program ekonomi berhasil keluar dari garis kemiskinan,” tambah Nur. Dewi

The Parc Apartment, Hunian Coliving untuk Kaum Milenial

BISNISTODAY.COM, JAKARTA- Di tengah maraknya pembangunan apartemen, Apartment The Parc hadir dengan konsep yang mengakomodir kebutuhan kaum milenials. Sebagai hunian coliving pertama di Indonesia, The Parc menghadirkan fasilitas berkomunitas serta berkolaborasi bagi penghuninya dengan memperhatikan nilai estetika dan juga kenyamanan bagi penghuninya.

The Parc merupakan apartemen pertama di Kawasan Superblock SouthCity area yang dikembangkan oleh PT.Setiawan Dwi Tunggal. Kawasan pembangunan terpadu seluas 55 hektar ini terdiri dari kawasan baru perumahan landed house Fortunia Residences, residensial apartemen, area ritel, komersial,pusat perbelanjaan, perkantoran,perhotelan di Pondok Cabe, Tangerang Selatan. Beberapa akses menuju kawasannya, antara lain melalui stasiun MRT Lebak Bulus dan Fatmawati, jalan Tol Depok-Antasari melalui pintu Tol Andara dan Brigif, jalan Tol Cinere-Jagorawi melalui Pintu Tol Cinere, dan jalan Tol Cinere-Serpong melalui Pintu Tol R.E. Martadinata, menjadikan SouthCity menjadi ikon landmark baru di Selatan Jakarta.

Menggandeng Metaphor sebagai konsultan Interior Designer, The Parc mengusung tema Sense of Simplicity.Mengambil kutipan dari seniman dunia Leonardo Da Vinci, “Simplicity is the ultimate sophistication”, The Parc berusaha mengedepankan kesederhanaan dalam disainnya tanpa menghilangkan unsure alami, elegan, modern dan juga kecanggihan teknologi. Tema ini dipilih untuk mengedepankan konsep hunian coliving modern – minimalis dengan mengedepankan kenyamanan, keasrian dan kepraktisan untuk penghuninya; ditambah 75% area Apartment TheParc merupakan area hijau terbuka. “Kami ingin penghuni tidak sekedar memiliki tempat tinggal tetapi juga tempat untuk relaksasi, menjadikan hunian sebagai urban sanctuary,” ujar Direktur SouthCity, Peony Tang dalam acara Inagurasi Show Unit TheParc, Selasa (15/1).

Peony menambahkan,saat ini pasar property tidak hanya menyasar investor, tetapi juga konsumen potensial yaitu kaum milenial dan keluarga muda yang mapan dan mengedepankan kepraktisan. “Saat ini tren sudah berubah,konsumen tidak hanya mengejar fungsi hunian sebagai tempat tinggal semata, tetapi harus didukung oleh fasilitas, kenyamanan, akses dan pertumbuhan investasi hunian,” kata dia. Menurut Peony, Apartment The Parc memiliki semua factor tersebut. Pasalnya, fasilitas yang ditawarkan Apartment TheParc terbilang lengkap dan memenuhi kebutuhan milenial suntuk berkomunitas dan terhubung dengan lingkungan sekitar.

Selain itu The Parc mengusung project hunian dengan konsep coliving. Coliving merupakan sebuah cara hidup modern yang mengedepankan kenyamanan, kebersamaan, dan keindahan bagi para penghuni. Dengan diusungnya konsep ini, The Parc terinspirasi untuk mengembangkan lima aspek keunggulan bagi penghuninya, yaitu Excellent Superblock, Excellent Facilities, Excellent Transportation, Excellent Location dan Excellent Technology. “Untuk Excellent Technology, The Parc memiliki system keamanan yang terjamin bagi penghuninya dengan menggunakan private access card dan free WiFi dengan akses internet cepat di area Clubhouse dan Co-Working Space,” ujar Peony.

Sementara itu, Asscociate Director SouthCity, Stevie Faverius Jaya juga menambahkan The Parc menawarkan hal yang berbeda dibandingkan project lain disekitarnya. “The Parc adalah apartemen low-res pertama di Cinere dimana factor kenyamanan penghuni menjadi salah satu factor utama, sehingga kepadatannya cukup rendah,” kata dia. Untuk saat ini, The Parc dibandrol dengan harga promo dan terjangkau mulai dari Rp 325juta sampai dengan Rp 700 juta per unit. “Kami optimis, The Parc dapat memberi angin segar bagi para investor maupun end user property terutama di Jabodetabek, karena kosepnya berbeda serta memiliki keistimewaan lokasi dan akses infrastuktur yang sangat menunjang. Selain itu kami juga menawarkan beragam cara bayar yang sesuai dengan kebutuhan kaum milenial” ujar dia.

Sedangkan, Senior Associate Metaphor, Christine yang merupakan konsultan disain interior merealisasi konsep serta ide menjadi disain interior The Parc mengungkapkan, tema‘Sense of Simplicity’ terinspirasi dari kebutuhan para keluarga muda dan kaum milenials  yang sangat dinamis namun juga tetap mengedepankan kenyamanan hidup.“Kesederhanaan dalam disain yang kami buat tetap mengedepankan unsur-unsur yang simple namun modern. Kami banyak bermain di warna-warna monochrome, warna pastel yang teduh dan unsur-unsur alami seperti kayu, pilihan furniture pun yang memang bias multi fungsi sehingga meski luas ruangan terbatas, ruang gerak tetap memadai bahkan terasa lega,” kata dia.

5 pemenang FIFGROUP Youth Innovation

Bisnistoday- PT Federal International Finance (FIFGROUP) memberikan apresiasi kepada peserta dari berbagai perguruan tinggi yang tergabung dalam FIFGROUP Youth Innovation atau (FYI) yakni dana bantuan beasiswa pendidikan karena karya mereka dalam membuat ide bisnis.

Ini merupakan ajang perlombaan ide bisnis yang telah dilaksanakan sejak tahun 2017. Melalui FYI, FIFGROUP dapat melihat adanya berbagai voice of customer melalui berbagai ide kreatif yang muncul tidak hanya berasal dari internal saja melainkan adanya insight bermanfaat yang didapat dari external.

FIFGROUP mengajak mahasiswa mahasiswi perguruan tinggi Indonesia untuk dapat memberikan beragam inovasi yang berfokus pada pengembangan bisnis terutama bidang jasa keuangan yang dimiliki oleh FIFGROUP.

Sosialisasi program FYI dilakukan di berbagai perguruan tinggi di wilayah Indonesia. Penyampaian program tersebut dikemas dalam bentuk workshop dimana di dalamnya dilaksanakan pengarahan metodologi dan sistematika penulisan proposal bisnis yang digunakan oleh FIFGROUP dalam pengelolaan bisnis.

Dalam prosesnya, FIFGROUP berhasil menerima 111 applicant dari 13 perguruan tinggi dimana telah dilakukan screening yang ketat oleh manajemen FIFGROUP, hingga pada akhirnya terpilih 15 tim.

Selanjutnya pelaksanaan business project simulation yang berlangsung di kantor cabang FIFGROUP, dimana para peserta juga turut dibimbing dan diberi kesempatan untuk mendapatkan berbagai insight untuk kelengkapan data serta pemahaman mengenai metodologi yang lebih mendalam.

Tahap selanjutnya dilakukan Video Conference mempertemukan peserta dengan jajaran Direksi FIFGROUP, untuk dapat mempresentasikan ide bisnis mereka.

Berbagai keuntungan diraih peserta FYI yakni, hadiah jutaan rupiah untuk 5 pemenang. program Fast Track, golden ticket untuk dapat bergabung bersama FIFGROUP, mendapatkan program pembelajaran Financial Business, melihat bisnis proses pada perusahaan pembiayaan FIFGROUP, serta mendapatkan sesi sharing bersama jajaran direksi FIFGROUP.

Acara puncak dari rangkaian kegiatan FYI adalah pemberian awarding kepada 5 pemenang terpilih yang telah mengikuti serangkaian seleksi dari periode yang telah ditentukan. Berikut 5 pemenang FIFGROUP Youth Innovation :

Juara 1. Siti Nur Seha dan Rino Saputra dari Universitas Airlangga Mendapatkan Dana Beasiswa Pendidikan sebesar Rp 15.000.000,00. Ide pembiayaan untuk petani cabai rawit di Probolinggo yang meliputi pembuatan shelter, pembelian benih bermutu serta pembelian pupuk anti pestisida untuk meningkatkan produktivitas petani cabai di Probolinggo hingga angka panen 30.000 ton/tahun, meningkatkan 13.890 ton dari tahun sebelumnya.

Juara 2. Nur Fajriah Syukri dan Tiara Maulida dari Universitas Indonesia mendapatkan Dana Beasiswa Pendidikan sebesar Rp 10.000.000,00. Ide bisnis aplikasi pembiayaan dana pendidikan untuk mahasiswa Indonesia yang diklasifikasi sesuai kebutuhan mahasiswa seperti biaya kuliah per semester, hingga segala keperluan perkuliahan mahasiswa mahasiswi di perguruan tinggi.

Juara 3. Moh Faris Arfandhy dan Alim Bahri Ashari dari Universitas Hasanuddin Mendapatkan Beasiswa Pendidikan sebesar Rp 7.500.000,00. Ide sistem pertanian yang mempertemukan pemilik lahan, pemilik dana, dan petani untuk bisa menggarap bisnis pertanian, dimana tentunya juga melibatkan FIFGROUP dengan jaringan network yang luas di seluruh Indonesia.

Juara 4. Agnes Sandra Rubianto dan Mega Agustine Setya Rahayu dari Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Mendapatkan Beasiswa Pendidikan sebesar Rp 5.000.000,00. Ide pengembangan untuk aplikasi yang dimiliki oleh FIFGROUP, dimana aplikasi tersebut akan menjadi lebih user-friendly dan tentunya memudahkan konsumen FIFGROUP

Juara 5. Putra Adi Tri Pamungkas dan Umroh Makhmudah dari Universitas Negeri Jember Mendapatkan Beasiswa Pendidikan sebesar Rp 2.500.000,00
Ide bisnis aplikasi traveling dimana dengan menggandeng FIFGROUP sebagai sebuah solusi untuk pembiayaan perjalanan liburan yang dapat disusun oleh calon konsumen.

Direktur Human Capital, GS & Corp. Communication FIFGROUP Bapak Sutjahja Nurgroho mengatakan bahwa melalui FYI ini, manajemen sungguh terinspirasi dengan berbagai ide inovasi yang datang dari kaum milenial.

”Antusiasme peserta FYI sangat baik, banyak masukan bermanfaat yang dapat menjadi bekal pengembangan bisnis FIFGROUP kedepannya. Tak lupa kami ucapkan terimakasih dan selamat kepada para pemenang,” kata Sutjahja Nugroho

FIFGROUP Serahkan Bantuan ke Petani Sagu

Salah satu peserta FIFGROUP Youth Innovation dari Universitas Hassanuddin Makassar, ide bisnisnya mendapatkan perhatian dari tim penyeleksi. Dimana adanya usaha dalam membantu meningkatkan pendapatan usaha petani sagu di Kecamatan Malangke, Sulawesi Selatan.

FIFGROUP memberikan bantuan sebesar Rp 37 juta diberikan kepada 5 kelompok tani sagu di wilayah tersebut.

Melalui FIFGROUP Peduli, pada kesempatan ini perseroan menyerahkan bantuan tersebut dalam bentuk tanggungjawab perusahaan atau yang disebut dengan Corporate Social Responsibility (CSR).

Bantuan diserahkan kepada kelompok Tim Spektra Sagu Finance dari Universitas Hasanuddin Makassar, sebagai wujud kepedulian bagi petani sagu di daerah Kecamatan Malangke, Sulawesi Selatan.

Berupa beragam keperluan pertanian sagu dimana diharapkan dapat membantu meningkatkan pendapatan petani sagu di kecamatan Malangke.

Sutjahja Nugroho, Direktur Human Capital, GS & Corp.Communication FIFGROUP mengatakan bahwa kegiatan sosial senantiasa dilakukan oleh FIFGROUP semoga bermanfaat dan dapat meningkatkan produktivitas bagi petani sagu di Kecamatan Malangke.

“Bantuan sosial ini meliputi pemberian perlengkapan yang mendukung aktifitas para petani sagu,” kata Sutjahja. dw