Nisa Bakri, Memadukan Citarasa Malaysia dan Indonesia

Bisnistoday- Jam menunjukkan pukul 15.00 WIB disuatu hari di daerah Bulungan, Jakarta Selatan. Saya (penulis) mendapat kehormatan mewawancarai salah satu entrepreneur sukses dan menginspirasi kaum perempuan di Malaysia. Sebut saja Puan Sri Shariffa Nisa Bakri atau yang lebih dikenal dengan Nisa Bakri.

Saya pun tidak sabar untuk segera bertemu dengan Nisa Bakri. Tak berapa lama kemudian, sayup-sayup terdengar beberapa orang berbicara dengan logat Melayu dan menghampiri saya bersama dengan teman-teman media lainnya.

“Hai maaf agak sedikit telat karena tadi kami ke Mangga Dua dulu dan jalanan sedikit macet”, sapa Nisa Bakri dengan ramah kepada awak media, di hotel Grand Mahakam, Jakarta, 17/8 lalu.

Nisa Bakri pun meminta ijin kepada kami, untuk ganti baju dan merapikan make up di kamarnya. Dan kami dipersilahkan untuk menunggu disalah satu ruangan yang telah dipersiapkan.

Bagi masyarakat tanah air, nama Nisa Bakri memang belum terkenal karena ia bukanlah artis. Tapi di Malaysia, nama Nisa Bakri sudah tidak asing lagi dan identik dengan dunia kuliner. Bahkan Nisa Bakri dilabelkan sebagai maestro kuliner, dan selebriti chef di negaranya.

Kecintaan Nisa Bakri pada dunia kuliner justru menghantarkan dirinya bisa menjadi seperti saat ini. “Passion saya memang di kuliner. Dulu saya pernah bekerja bagian finance selama lebih dari 10 tahun. Tapi seperti ada yang kurang dan itu bukan dunia saya,” ujarnya.

Lanjut Nisa Bakri, ia pun lantas keluar dari pekerjaan tersebut dan menekuni hobi memasaknya. Berbagai masakan ia coba dan berani memadukan bumbu-bumbu agar mendapatkan rasa berbeda dari yang sudah ada. Hasilnya, luar biasa nikmat karena ada perpaduan rasa antara Malaysia dan Indonesia didalamnya.

“Saya memang suka dengan masakan Indonesia terutama masakan Sunda. Saya melihat ada kesamaan rasa antara Malaysia dan Indonesia yakni sama-sama suka dengan sambal. Ternyata banyak yang suka dengan masakan saya dan ingin dibuatkan lagi,” ujarnya sambil tertawa.

Dirinya pun sempat memiliki ide untuk membuka restoran, namun ditepisnya karena tidak tahu cara memulainya. Akhirnya ia memberanikan diri membuat buku masakan yang berisi resep masakannya. Buku pertama ber judul “I Am Not A Chef” diluar dugaan mendapat animo yang sangat baik di Malaysia.

“Di buku ini saya ingin mengajak perempuan yang tadinya tidak bisa masak, mau belajar memasak. Saya ingin perempuan yang sudah menikah dapat memasak minimal satu masakan untuk suami atau keluarga tercinta,’ ujar istri dari mantan Wakil Kepala Kepolisian Kerajaan Malaysia, Tan Sri Mohd Bakri Mohd Zinin.

Lanjut Nisa Bakri, akan ada buku ke dua yang berisi 80 resep masakan. Dan rencananya tahun ini juga buku tersebut bisa segera dirilis

Nisa Bakri pun blak-blakan jika ia tidak pernah mengenyam pendidikan kulin­er secara formal, namun di tangan dinginnya inilah, Nisa Bakri pandai meracik berbagai masakan.

Sambal Rasa Dua Negara

Tidak sampai hanya disini, Nisa Bakri juga mengeluarkan produk perencah atau bumbu jadi dengan label Nisa Bakri, seperti Asam Pedas Perencah Segera dan Kari Ikan Perencah Segera.

“Perencah ini saya buat agar ibu-ibu muda yang tidak bisa masak dan tidak memiliki banyak waktu di dapur bisa menggunakan perencah ini. Selain menghemat waktu juga memasak menjadi lebih menyenangkan,” ungkap Nisa Bakri.

Dan tidak lama lagi, Nisa Bakri juga akan mengeluarkan Sambal Rasia dan Sambal Chili yang akan dirilis di tanah air. Kedua sambal ini memiliki citarasa yang khas dan akrab dengan lidah orang Indonesia.

“Uniknya sambal ini dibuat di pabrik Surabaya dengan sistem joint. Saya belum memiliki pabrik sendiri mengingat cost juga tinggi. Dengan adanya kerjasama ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar,” ujarnya sambil tersenyum.

Hingga kini, permintaan untuk import ke luar negeri ada, seperti negara Hongkong, China dan lain sebagainya, dengan kapasitas mencapai 5.000-10.000 botol per bulan.

Nisa Bakri mengakui jika harga sambalnya memang sedikit lebih mahal, jika dibandingkan dengan produk yang sudah ada di pasaran. Hal ini dikarenakan sambalnya memakai bahan premium, tidak memakai msg, pengawet dan lainya.

“Ada satu tali persaudaraan Indonesia dan Malaysia. Persaudaraan juga bisa dijalin melalui masakan. Seperti resep saya yang terinspirasi dari Bali, Ayam Lemak Betutu yang sangat disuka di Malaysia karena padu­an antara lezatnya masakan Indonesia dan Malaysia,” ujar Nisa Bakri.

Indonesia bagi Nisa Bakri memang tidak asing lagi. Baru-baru ini Nisa Bakri menjadi bintang tamu, di Festival Bu­nga Tomohon, Sulawesi Utara.

Dan yang lebih membanggakan, pada bulan September mendatang, Nisa Bakri akan men­jadi salah satu perempuan yang mengisi pagelaran London Fashion Week lewat masakannya. Nisa Bakri akan mem­perkenalkan cita rasa masakan Malaysia, yang akan coba digabung­kannya dengan cita rasa masyarakat Eropa.dw

FIFGROUP Serahkan 443 Ekor Qurban Bagi Masyarakat Indonesia

Bisnistoday-Menyambut Hari Raya Idul Adha, FIFGROUP menyerahkan 443 ekor Qurban bagi masyarakat Indonesia di berbagai wilayah dan kota di tanah air.

Dengan total 443 ekor Qurban yang terdiri dari sapi dan kambing, FIFGROUP memastikan agar masyarakat dapat menerima manfaat dari Qurban yang diserahkan tersebut, utamanya masyarakat yang tinggal di sekitar lingkungan area FIFGROUP.

Kegiatan CSR tebar Qurban merupakan agenda CSR tahunan yang selalu diselenggarakan oleh FIFGROUP di semua jaringannya.

Sebagai salah satu perusahaan multifinance terkemuka di Indonesia, FIFGROUP senantiasa berkomitmen untuk dapat memberikan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat sesuai dengan misi perusahaan.

Pada kesempatan itu, Presiden Direktur FIFGROUP, Margono Tanuwijaya menegaskan komitmen FIFGROUP dalam pelaksanaan program CSR bagi masyarakat Indonesia.

“Program FIFGROUP Peduli akan senantiasa kami jalankan karena itu merupakan misi kami. Di tahun yang baru, kami berharap kami dapat memberikan lebih banyak manfaat dan dampak positif bagi masyarakat. Di mana ada FIFGROUP, di situ FIFGROUP harus dapat memberikan manfaat bagi sekitarnya.” tegas Margono.

Selain tebar Qurban Nusantara, FIFGROUP melalui kegiatan CSRnya juga menyelenggarakan kegiatan tebar Quran Nusantara di berbagai kota di tanah air. Dewi

Rayakan Hut ke-87,  Ciputra Buka Rahasia Panjang Umur

BISNISTODAY.COM, Jakarta-Rina Ciputra Sastrawinata, Managing Director Ciputra Group sekaligus anak pertama pasangan Ciputra-Dian Sumeler, berbicara  tentang sosok sang ayah.

“Ayah saya selalu berdoa sehari dua kali. Dia orang yang adil, serta disiplin dalam melakukan gaya hidupnya,” ujar Rina di acara perayaan hari ulang tahun (HUT) Ciputra ke-87 di Dian Ball Room Hotel Raffles, Jakarta, Jumat (24/8/2018).

Founder Jaya Group, Metropolitan Group, dan Ciputra Group itu,  kata Rina, sangat menjaga pola hidup, seperti berolahraga rutin dan diet pola makan, serta selalu patuh terhadap saran dokter. “Ayah juga seorang yang sangat optimistis,” ujarnya.

Salah satu momen yang tak bisa dilupakan, kenang Rina, adalah,  dua tahun lalu,  ketika ibunya terpaksa harus dievakuasi ke Singapura karena sakit. “Satu keluarga sangat cemas, namun papi justru yang membangun semangat,”ujarnya.

Menurut Rina, ayahnya meyakinkan bahwa ibu akan sembuh dan berumur panjang. Saat itu ayah terlihat sangat cape, tetapi tidak pernah meninggalkan rumah sakit. Ayah tetap semangat walaupun ibu saya tidak sadar. Dua bulan kemudian, ibu benar-benar sembuh dan masih sangat sehat hingga saat ini.

“Terima kasih papi atas kasih sayang dan perhatian yang diberikan kepada kami, sampai kami berkeluarga dan punya cucu. Terima kasih mami yang menjaga papi dan kadang mengekang papi untuk tidak terlalu banyak membuat proyek karena kami akan susah mengurusnya. Saya  bersyukur,  ayah masih dalam keadaan sehat hingga saat ini. Saya berterima kasih kepada ayah yang telah mendidik saya hingga saat ini. “Papi adalah seorang penyayang. Selamat ulang tahun papi,” ujarnya.

 Resep 5D

 Soal rahasia mengapa Ciputra tetap bugar di usianya  yang mendekati angka 90 , pria kelahiran Sulawesi Tengah itu, ternyata punya resep khusus dalam menjaga kesehatan dirinya agar panjang umur.

 Resep khusus itu terangkum dalam prinsip 5D yakni doa kepada Tuhan, dokter yang ahli, disiplin hidup, diet teratur, dan dana atau uang. “Doa merupakan bentuk syukur dan pengharapan kepada Tuhan. Jika Tuhan menghendaki seseorang berumur panjang, maka terjadilah hal itu kepadanya,” ujar Ciputra yang  hadir dengan mengenakan topi bulat berwarna merah, jas dan pantofel berwarna hitam.

Ciputra menjelaskan, dokter ahli juga diperlukan agar seseorang mengetahui dengan benar bagaimana kondisi kesehatannya. Adapun prinsip ketiga berupa disiplin hidup, Ciputra menjelaskan pentingnya kedisiplinan dalam hidup karena pola hidup disiplin berkolerasi dengan tingkat kesehatan. Misalnya, disiplin olahraga.

Tak hanya itu, Ciputra juga senantiasa menjaga pola diet yang teratur, khususnya terkait dengan asupan makanan. Prinsip yang terakhir, yakni dana atau uang. Meski uang bukanlah segala-galanya, namun sangat diperlukan untuk menunjang sebuah pola hidup yang sehat.

Di usianya ke-87, Ciputra masih berjiwa muda karena tekadnya untuk berkontribusi bagi bangsa ini terus kuat dalam dirinya. Apalagi di usia ke-87 yang tentunya bukanlah usia muda lagi, tapi Ciputra  masih punya mimpi, harapan, dan tekad kuat untuk berkontribusi lebih kepada keluarga, masyarakat, dan bangsa Indonesia tercinta ini.

Perayaan ulang tahun Ir. Ciputra kali ini dihadiri keluarga, para tokoh nasional, mitra bisnis dan manajemen perusahaan. Termasuk Presiden ke-3 Republik Indonesia, B.J. Habibie.

Dalam sambutannya, Habibie menceritakan awal pertemuannya dengan Ir. Ciputra, 42 tahun silam. Menurutnya, Ciputra merintis kariernya dalam membangun sebuah kota sejak Presiden I Soekarno. Karena itu, Habibie menyebut Ciputra sebagai maestro pembangunan. “Once again, happy birthday my older brother,” ujarnya.

Kedekatan  antara BJ Habibie dengan Ir. Ciputra, ketika Habibie masih menjabat sebagai staf penasihat presiden di era Presiden Soeharto. “Dalam membangun sebuah kota, banyak kendala yang dihadapi Ciputra. Selalu ada gelombang naik dan turunnya di era Presiden Soeharto dan Gubernur Ali Sadikin. Namun, dengan keuletan dan kegigihannya pembangunan tersebut terlaksana dan dampaknya bisa dirasakan hingga saat ini,”ujar BJ Habibie.

Saat ini Ciputra Group memiliki 13 sektor usaha di bidang perumahan, gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, hotel, apartemen, fasilitas rekreasi, pendidikan, kesehatan, agrikultur, telekomunikasi, pusat kesenian, media, dan asuransi.

Selain di dalam negeri, Ciputra Group juga menggarap proyek di luar negeri dengan proyek Ciputra Hanoi International City sebagai proyek paling matang. Terhitung hingga kini ada 3 proyek di tiga negara berbeda yang sedang digarap Ciputra melalui kepemilikan minoritas saham di International City Development Pte Ltd (ICD).

Ciputra merupakan pendiri Ciputra Group, perusahaan yang telah berdiri sejak 37 tahun yang lalu. Ciputra membuat sebuah kompleks perumahan menjadi kota mandiri dengan fasilitas rumah, sekolah, rumah sakit, dan mal. Proyek tersebut di antaranya Bumi Serpong Damai dan Bintaro Jaya di Tangerang, Pondok Indah, serta Taman Impian Jaya Ancol di Jakarta dan Citra Raya di Surabaya.

Usaha utama Grup Ciputra adalah pengembang perumahan skala besar dengan prinsip “Membangun Kota Membangun Kehidupan” yang didasarkan pada 3 nilai utama. Tiga nilai utama itu meliputi lntegritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship yang menjamin pembangunan berkelanjutan bagi warga, masyarakat sekitar dan bangsa.

Grup ini juga berkomitmen untuk fokus pada penyebaran semangat entrepreneurship di seluruh lndonesia sebagai kegiatan sosial kemasyarakatannya, yang didesain melalui pelatihan entrepreneurship pada lembaga pemerintahan, akademisi, kalangan bisnis, dan elemen masyarakat.

Di ulang tahun kali ini, Ciputra mendapat beberapa penghargaan internasional, yakni The Brandlaureate Hall of Fame – Lifetime Achievement Brand Icon Leadership Award dan The BrandLaureate Book of World Records. Kedua penghargaan itu diberikan oleh organisasi internasional yakni The Asia Pacific Brand Foundation. (Kormensius).

Hasnur Jaya International dan Itochu Teken Tambahan Pembelian Batubara 2 Juta Ton

BISNISTODAY.COM,TOKYO JAKARTA-PT Hasnur Jaya International (HJI) meneken kontrak baru dengan Itochu Corporation. Bertempat di Tokyo, Jepang, Jumat 24 Agustus 2018, kedua perusahaan ini menandatangi kesepakatan atas penambahan pesanan batubara sebanyak 500.000 ton di tahun ini.

Penandanganan tangan kerjasama ini diwakili oleh Etsuo Kiyota Deputy General Manager Coal &Nuclear Fuel Departement Metal and Mineral Company Itochu Corporation dengan Hendra Santoso, Director Bhumi Rantau Energi, anak usaha Hasnur Jaya International.

Dengan penambahan pesanan ini, total pembelian batubara dari Hasnur Jaya Internasional untuk Itochu menjadi 2 juta ton sepanjang tahun 2018. Itochu selama ini menjadi salah satu klien besar dari Hasnur.

Bahkan, kerjasama kedua perusahaan ini sudah berlangsung sejak tahun 2012. Total pesanan batubara Itochu ke Hasnur Jaya mencapai 21 juta ton dari tahun 2012 sampai 2021. “Dengan adanya tambahan pesanan 500.000 ton ton ini, total tahun ini bertambah menjadi 2 juta ton dari 1,5 juta ton di tahun ini,”ujar Direktur Keuangan Hasnur Group Syamsul Bachri Djadi (24/8).

Etsuo mengatakan, penambahan pesanan Itochu seiring dengan kebutuhan Itochu. “Kerjasama kami sudah berlangsung lama sejak tahun 2012,” ujar Etsuo. Kepercayaan dalam pemenuhan permintaan sesuai kontrak membuat hubungan kerjasama tersebut berlangsung lama. “Apagi, Hasnur adalah perusahaan terintergrasi yang memiliki infrastruktur lengkap,” tandas Etsuo.

Hendra menambahkan, penambahan tambahan pembelian ini menggunakan harga US$ 45 per ton. “Dengan begitu, nilai kontrak tambahan ini berkisar US$ 90 juta,” ujar Hendra. Adapun untuk total pesanan sampai 21 juta ton, Hendra tak bisa menyebutkan nilainya karena terikat aturan kontrak dan ketentuan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Hasnur Jaya Internasional (HJI) adalah sub holding tambang yang dimiliki Hasnur Grup. Fokus bisnis grup ini adalah tambang batubara. Ada dua anak usaha Hasnur Grup yakni PT Energi Batubara Lestari dan PT Bhumi Rantau Energi. Selain itu, Hasnur Jaya International juga memiliki pelabuhan (port) sendiri serta kapal untuk pengangkutan batubara sendiri. (KORMEN)

Bekasi Fajar Tanam 13 Ribu Pohon Mangrove

BISNISTODAY.COM-PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) melakukan penanaman sekitar 13 ribu pohon Mangrove di Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat.

Corporate Secretary BEST, Herdian dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (24/8) mengatakan kegiatan tersebut dilakukan bekerjasama dengan Forum Pencinta Alam Kawasan Industri (FPAKI) MM2100 dan Gerakan #Savemugo Muara Gembong.

 “Gerakan penamanan Mangrove ini merupakan kegiatan lanjutan sejak tahun 2015 untuk rehabilitasi lingkungan di tambak dan area sekitarnya,” katanya.

Adapun kegiatan tersebut dilaksanakan dengan sinergi antara BEST dan PT Megalopolis Manunggal Industrial Development (MMID) melalui wadah MM2100 Peduli serta keikutsertaan para tenant dari Kawasan Industri MM2100.

Herdian menambahkan penanaman mangrove untuk saat ini diprioritaskan pada muara sungai, mengingat ancaman abrasi pantai yang masih terjadi, dimana manfaat hutan mangrove bagi lingkungan dan kehidupan, antara lain sebagai tempat berlindung dan memijah bagi udang dan ikan dan perendam gas emisi yang berasal dari efek rumah kaca.

“Dengan pelaksanaan penanaman mangrove ini diharapkan program CSR lainnya seperti pendidikan, sosial, kesehatan dan kemasyarakatan yang akan dilaksanakan bersama dengan para tenant di Kawasan Industri MM2100 dan perusahaan/lembaga lainnya melalui wadah MM2100 Peduli dapat memberikan hasil yang lebih baik kepada masyarakat yang membutuhkannya baik secara langsung maupun tidak langsung,” tegasnya. 

Lebih lanjut, melalui kerjasama dengan berbagai pihak yang peduli dengan kelestarian ekosistem pesisir pantai di wilayah Bekasi dan sekitarnya, program tersebut juga diharapkan akan terus berkelanjutan. (BAR)

Mayapada Healthcare dan GE Healthcare   Kerjasama Pembangunan Infrastruktur senilai US$ 16,2 juta

 

BISNISTODAY.COM, Jakarta-Mayapada Healthcare dan GE Healthcare sepakat menjalin kemitraan strategis di bidang kesehatan untuk mendukung pengembangan Mayapada Healthcare di Indonesia senilai US$ 16,2 juta. Kemitraan tersebut dalam hal teknologi dan solusi bagi enam rumah sakit baru Mayapada Healthcare.

Rumah sakit baru yang akan dibangun, berlokasi di Jakarta Selatan, Bandung, Jakarta Pusat (kawasan Kuningan), Surabaya, Bogor, dan Cakung. Pembangunan ini merupakan bagian dari visi Mayapada Healthcare untuk menjadi penyedia layanan kesehatan terkemuka di Indonesia.

 Kemitraan strategis itu ditandai dengan penandatanganan perjanjian oleh Deputy Chairman Mayapada Group, Jonathan Tahir dan President & CEO of GE Healthcare ASEAN, Korea & ANZ, Myra Eskes

Dalam kemitraan strategis senilai US$16,2 juta ini, GE Healthcare memberikan konsultasi strategis mengenai perencanaan rumah sakit, manajemen siklus hidup dan pengembangan kapasitas tenaga kesehatan.

Selama tiga tahun ke depan, GE Healthcare akan memberikan dukungan teknologi dan solusi bagi enam rumah sakit baru Mayapada Healthcare serta memberikan dukungan stategis dalam hal peningkatan efektifitas teknis dan klinis, desain rumah sakit dan alur kerja, serta manajemen siklus hidup. Rumah sakit baru yang akan dibangun, berlokasi di Jakarta Selatan, Bandung, Jakarta Pusat (kawasan Kuningan), Surabaya, Bogor, dan Cakung. Pembangunan ini merupakan bagian dari visi Mayapada Healthcare untuk menjadi penyedia layanan kesehatan terkemuka di Indonesia.

Deputy Chairman Mayapada Group, Jonathan Tahir mengatakan, sejak awal berdirinya Mayapada Healthcare, kami berkomitmen untuk menjadi penyedia layanan kesehatan terkemuka dan memenuhi kebutuhan layanan kesehatan yang berkualitas di Indonesia.

“Bersinergi dengan GE Healthcare dalam pengembangan ini menjadi sangat penting karena kami ingin memastikan Mayapada Healthcare memberikan pelayanan kesehatan yang berstandar internasional bagi pasien kami di seluruh Indonesia. Dukungan strategis dari GE Healthcare yang berpengalaman di bidang layanan kesehatan global,kami yakini  akan memberi kontribusi positif terhadap pencapaian visi kami,” ujarnya kepada media pada Jumat (24/8/2018).

 President & CEO of GE Healthcare ASEAN,  Korea and ANZ, Myra Eskes  dalam sambutannya mengatakan, GE Healthcare bangga dapat menjadi mitra strategis bagi Mayapada Healthcare dalam upaya menyediakan  solusi dan teknologi pelayanan kesehatan terbaru di Indonesia. Perjanjian kerjasama ini merupakan bagian dari kerjasama yang telah terjalin antara GE Healthcare dan Mayapada Healthcare. “Kami telah memahami visi dari Mayapada Healthcare dari kerjasama yang telah terjalin selama 10 tahun. Dan saya yakin, kerjasama strategis ini akan membawa perubahan positif bagi standar layanan kesehatan di Indonesia dengan perbaikan akses, kualitas dan keterjangkauan,”paparnya.

Pemerintah Indonesia saat ini terus mengupayakan peningkatan layanan kesehatan dengan memastikan setiap penduduk terlindungi dengan JKN-KIS dan terus meningkatkan jumlah dan kualitas fasilitas di bidang kesehatan. Saat ini jumlah kepesertaan JKN-KIS telah melampaui 198,8 juta orang, yang berarti hampir 80% dari total penduduk.  Dengan jumlah tersebut, pemerintah menyambut baik keberadaan rumah sakit yang menyediakan pelayanan kesehatan bagi peserta JKN-KIS. Hal ini juga merupakan bagian dari upaya peningkatan standar layanan kesehatan dan secara signifikan berkontribusi terhadap kemajuan sistem layanan kesehatan secara keseluruhan.  (Kormen).

 

 

          

 

 

 

IIF dan BNI Kucurkan Dana Rp 550 Miliar Untuk Proyek SPAM Bandar Lampung

Bisnistoday-PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menggandeng PT Bank Negara Indonesia (BNI) untuk memberikan pembiayaan sindikasi untuk pengembangan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Bandar Lampung. Keduanya bertindak sebagai joint mandated lead arrangers dan bookrunners (JIMLAB).
Presiden Direktur IIF Arisudono Soerono menyebut, total pembiayaan sindikasi yang disalurkan ke proyek ini mencapai Rp 550 miliar. Dimana perusahaannya dan Bank BNI punya porsi yang sama besar yakni 50:50.
Pembiayaan ini sendiri punya tenor selama dua belas tahun. “Jadi dari IIF Rp 275 miliar dan sisanya dari Bank BNI dengan nominal yang sama,” kata dia, Rabu, (15/5).

Sementara itu, Direktur Bisnis Korporasi BNI, Putrama Wahyu Setiawan mengungkapkan penyaluran kredit BNI untuk proyek air minum ini merupakan salah satu bentuk dukungan BNI terhadap percepatan pembangunan infrastruktur yang terus digelorakan pemerintah.

“Sebelumnya, BNI aktif memberikan dukungan pembiayaan untuk merealisasikan pembangunan beragam proyek infrastruktur penting di berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari pembangunan jalan tol, pelabuhan laut, fasilitas telekomunikasi, konstruksi, minyak dan gas, hingga pembangkit listrik,” tambah Putrama.

SPAM Kota Bandar Lampung bertujuan menyediakan air bersih sebanyak 750 liter per detik, dengan mengolah air yang bersumber dari sungai Way Sekampung dan dialirkan melalui pipa transmisi sepanjang 22 km ke kota Bandar Lampung.

Fasilitas air bersih ini dapat menambah pasokan air minum ke lebih dari 60 ribu rumah tangga atau setara dengan lebih dari 300 ribu penduduk di delapan kecamatan, yaitu: Kedaton, Rajabasa, Tanjung Senang, Sukarame, Sukabumi, Labuhan Ratu, Way Halim dan Kedamaian.

“Setelah dipercaya menjadi salah satu JMLAB pada proyek SPAM Umbulan, IIF sangat bangga dapat kembali berpartisipasi dalam proyek KPBU dibidang penyediaan air bersih. Proyek SPAM Kota Bandar Lampung ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup bagi 300 ribu jiwa,” kata Arisudono Soerono.

Proyek ini sendiri diinisiasi oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung dan didukung penuh oleh Pemerintah Indonesia, terutama dari Kementerian Keuangan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPERA).

SPAM Kota Bandar Lampung menjadi proyek air bersih kedua di mana IIF berperan sebagai JIMLAB. Sebelumnya, anak usaha PT Sarana Multi Infrastruktur ini ikut serta dalam proyek SPAM Umbulan.

SPAM kota Bandar Lampung ini sendiri akan dijalankan oleh PT Adya Tirta Lampung dengan skema Built Operate Transfer atau BOT dengan masa konsesi selama 25 tahun. Dewi

Sambut Hari Guru, SMPN 36 JAKARTA Ikut Gerakan Peduli Guru

Bisnistoday- Menyambut hari Guru Nasional ke 73 tahun yang jatuh pada tanggal 25 November 2018 mendatang, SMPN 36 Jakarta Timur mengadakan program “Gerakan Peduli Guru”.

Arie Zainal, Ketua sekaligus inisiator Gerakan Peduli Guru, mengatakan, gerakan yang beranggotakan para alumni ini bermaksud memberikan atensi dan perhatian lebih kepada Guru Sepuh (usia minimal 52 thn dan sudah mengajar selama minimal 25 tahun).

“Sebelum perhelatan besar pada November mendatang, kami juga melakukan pra event pada tanggal 29 September mendatang untuk menjaring penggalangan dana yang lebih besar lagi,” ujarnya kepada Bisnistoday beberapa waktu lalu.

Arie menambahkan, apa yang dilakukannya ini bisa menjadi inspirasi masyarakat lainnya agar lebih peduli dengan guru-guru yang sudah sepuh. “Karena seberapa pun hebatnya kita saat ini tentunya tak lepas dari peran serta dan didikan para pendidik,” imbuhnya.

“Gerakan Peduli Guru rencananya akan memberikan donasi kepada 20 Guru Sepuh, di wilayah Jakarta dan Bekasi, berupa 20 Tabungan Hari Tua, 2 Ticket Umrah, dan 2 Ticket Holiday dengan total dana Rp166 juta.

Harno (64 tahun) salah satu guru sepuh yang menerima donasi mengatakan, Gerakan Peduli Guru Sepuh ini adalah ide yang bagus sejak tahun 1963 atau selama ia mengajar sebagai guru olahraga.

Berharap, Gerakan Peduli Guru Sepuh ini mendapatkan dukungan dari pihak pemerintah maupun swasta, sehingga tidak terbatas kepada Guru Sepuh saja tetapi bisa mencakup wilayah yang lebih luas lagii, bahkan bisa keseluruh Indonesia. Kegiatan ini rencananya akan dihadiri pula oleh Penulis Buku Best Seller Manjada Wajjada Ust.Akbar Zainnudin. Dewi

SEKTOR PERUMAHAN MENENGAH BAWAH TAHAN KRISIS, BTN dengan Core Business Pembiayaan Perumahan, Optimis Kinerja Perusahaan On The Track

BISNISTODAY.COM-JAKARTA-Sektor perumahan dinilai menjadi sektor yang paling tahan terhadap krisis. Bahkan bisa menjadi motor penggerak bagi kebangkitan ekonomi. Direktur PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Dasuki Amsir mengatakan, sektor yang biasanya terkena imbas gejolak krisis global yakni terkait dengan sektor ekspor dan impor karena tergantung nilai kurs dolar. Namun untuk sektor perumahan tidak berimbas, karena hampir semua komponen terkait pembangunan perumahan umumnya berasal dari industri lokal dan transaksinya menggunakan rupiah.

“Sektor perumahan masih kuat dan minim terdampak ekonomi global karena hampir seluruh elemen untuk pembangunan masih menggunakan hasil lokal”, kata Dasuki dalam siaran pers di Jakarta Senin (20/8).

Dasuki menambahkan, Indonesia sudah pernah mengalami masa krisis ekonomi seperti terjadi pada tahun 1998 dan tahun 2008. Pada masa krisis seperti itu, sektor perumahan khususnya menengah bawah tetap jalan dan menjadi motor penggerak pembangkit perekonomian. Ini karena pebangunan perumahan itu terkait langsung dengan lebih dari 117 industri. Pembangunan perumahan bergerak, maka 117 industri terkait dari hulu ke hilir juga akan bergerak dan ini berujung pada ekonomi nasional, tambahnya.

Menurut Dasuki, karena fokus bisnis Bank BTN pada pembiayaan sektor perumahan dan industri turutannya, maka krisis global yang terjadi saat ini tidak secara signifikan berimbas pada bisnis perseroan.

“Kalau rumah subsidi tidak ada konten dari luar karena hampir semuanya lokal, jadi demand tetap kuat artinya Bank BTN tidak terlalu pengaruh asal kita fokus pada bisnis perumahan,” jelasnya.

Dasuki menjelaskan, dengan fokus pada bisnis perumahan, membuat kinerja keuangan BTN dalam lima tahun terakhir selalu positif. Tak mengherankan jika perseroan mendapatkan penghargaan Platinum Award dalam ajang Infobank Award 2018 di Yogyakarta pada 15 Agustus lalu. Dalam ajang Infobank Award 2018 tersebut, BTN meraih penghargaan Platinum Award atau Bank berkinerja sangat baik selama sepuluh tahun berturut-turut.

“Kami berharap penghargaan ini dapat memacu seluruh pegawai BTN untuk bekerja lebih giat lagi agar kinerja perusahaan semakin bagus,” papar Dasuki.

Berdasarkan kinerja Bank BTN Semester I 2018, menurut Dasuki dengan asset BTN yang sebesar Rp268 triliun, maka jumlah tersebut telah naik 104% dibandingkan total aset pada tahun 2013 yang hanya Rp131 triliun. Untuk penyaluran kredit juga sudah naik lebih dari 100% dari Rp100 triliun pada 2013 menjadi Rp211 triliun pada semester I/2018. Sedangkan untuk total dana pihak ketiga (DPK) juga melonjak signifikan dari Rp96 triliun pada 2013, kini pada akhir Juni 2018 angkanya sudah mencapai Rp189 triliun.

“Setiap tahunnya pertumbuhan bisnis BTN selalu di atas rata-rata industri. Maka wajar kita mendapatkan penghargaan bank yang berkinerja terbaik dalam sepuluh tahun terakhir tersebut,” katanya. (dry)

Sebanyak 33 Pelajar Mengikuti Beasiswa Pendidikan di Ekspedisi Bhinneka bagi Bangsa 2018

BISNISTODAY.COM, Purwakarta-Outward Bound Indonesia (OBI), pelopor pendidikan luar ruang (Outdoor Education) di Indonesia, melaksanakan program Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa 2018 yang bertajuk: Merenda Mutiara Nusantara di kawasan Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat yang berlangsung pada 15-19 Agustus 2018.

Ekspedisi tersebut diikuti oleh  33 Pelajar dari provinsi di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu  peserta penyandang disabilitas sebanyak 19 Orang atau sebesar 60% Dari Jumlah Total Peserta. Rinciannya Adalah Peserta Tuna Netra Sebanyak 11 Orang, Tuna Daksa 3 Orang, Tuna Rungu Dan Wicara 5 Orang.

“Saya sangat bangga dengan mengikuti kegiatan ini. Awalnya takut namun keyakinan dan semangat bawa saya bisa, sehingga berani melakukan, seperti panjat tebing maupun ketika di air. Dari pengalaman ini, membuktikan, bukan soal bisa atau tidak tapi mau atau tidak untuk melakukan. Dan saya mau melakukan dan berhasil menumbuhkan semangat percaya diri. Saya bertemerimakasih kepada instruktur dan OBI. Saya bangga, karena di sini juga ada semangat kerjasama, tanpa memandang suku, agama, ras maupun fisik. Benar benar pancasila,”ujar seorang peserta Disabilitas.

Wendy Kusumowidagdo Executive Director Outward Bound Indonesia, dalam jumpa media, Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa di OBI Eco Campus, Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, pada Minggu (19/8/2018), mengatakan, program Ini Adalah Pendidikan Karakter Berbasis Ekspedisi Alam Bebas Pertama di Indonesia.

“Survei Internal OBI dan Riset English Outdoor Council Menyebutkan Outdoor Education Merupakan Metode Efektif Dalam Pendidikan Karakter dan Pengembangan Potensi Diri Anak-Anak Muda,”ujarnya.

Menurut Wendy Kusumowidagdo, ekspedisi ini merupakan program beasiswa dan pendidikan luar ruang yang diberikan OBI kepada siswa/siswi dari berbagai daerah dan latar belakang beragam yang dipersatukan untuk memupuk pengembangan karakter, memacu semangat kebangsaan dan keberagaman dengan menggunakan metode pendidikan berbasis petualangan luar ruang (Outdoor Adventure) dan didampingi oleh tenaga pendidik luar ruang (Outdoor Educators) yang profesional serta berpengalaman.

“Misi kami menggalang dana melalui sponsorship untuk memberikan kesempatan bagi pelajar dari keluarga pra-sejahtera untuk mengikuti pendidikan berbagai macam ketrampilan yang dilatih oleh tim instruktur di program Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa di tahun ini,” ujarnya.

Peserta mengikuti keseluruhan berbagai macam kegiatan untuk menumbuhkan rasa kepercayaan diri, kemandirian dan kerjasama tim dalam keberagaman untuk berkontribusi positif terhadap pembangunan karakter Indonesia. Rangkaian kegiatan itu diantaranya Outdoor Education yang meliputi; pelatihan Berinteraksi dan Menginap di Komunitas Lokal, Pendakian dan Pelaksanaan Upacara Kemerdekaan & Penghormatan Bendera Merah Putih di Puncak Gunung Parang, Berkemah, dan Ekspedisi Air.

 “Momen terpenting peserta adalah melakukan upacara bendera pada tanggal 17 Agustus 2018 di puncak Gunung Parang setinggi 983 meter di atas permukaan laut. Kami meyakini para peserta ekspedisi akan menjadi duta perdamaian dan agen perubahan yang mampu menyeberkan semangat persatuan dalam kemajemukan serta bersinergi dan mengembangkan networking dalam membangun Indonesia,”  urai Wendy dengan nada optimistis.

Adapun, pemberian beasiswa peserta ekspedisi kali ini didukung Yayasan Helping Hands dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Inge Setiawati, Executive Vice President CSR BCA, menyampaikan BCA turut serta dalam pembangunan ekonomi dan berpartisipasi aktif dalam mengembangkan sumber daya manusia, khususnya generasi muda Indonesia.

“Program CSR kami di bawah payung Bakti BCA yang tertuang dalam beberapa program, salah satunya membina generasi muda Indonesia untuk mempererat persatuan dan kesatuan Indonesia dalam keberagaman yang berlandaskan Pancasila. Karena itu, Bakti BCA mendukung kegiatan Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa yang diselenggarakan Outward Bound Indonesia,” tutur Inge.

Pada kesempatan yang sama, Djoko Kusumowidagdo, Founder & Chief Executive Officer Outward Bound Indonesia menjelaskan jumlah peserta Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa itu sebanyak 33 pelajar. Rinciannya, sebanyak 24 pelajar berasal dari Provinsi DKI Jakarta, Banten sebanyak 3 orang, Nanggroe Aceh Darussalam 2 orang, dan sisanya 1 pelajar yang masing-masing berasal dari Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Riau, serta Jambi. “Sebanyak 19 pelajar dari jumlah total peserta itu adalah penyandang disabilitas yang terdiri dari peserta tuna netra sebanyak 11 orang, tuna daksa 3 orang, tuna rungu dan wicara 5 orang. Jika ditotal antara jumlah peserta disabilitas dengan peserta non disabilitas yang berjumlah 14 orang itu, maka jumlah peserta di tahun ini sebanyak 33 pelajar dari berbagai daerah dan latar belakang,” jelas Djoko.

Djoko mengemukakan dampak positif pendidikan luar ruang terhadap anak-anak muda, seperti tercantum di riset English Outdoor Council, adalah menumbuhkan sikap kemandirian, lebih percaya diri, mencari jalan keluar dalam menghadapi tantangan, melatih ketrampilan berinteraksi sosial, cakap dalam berkomunikasi, serta mudah beradaptasi dalam menjalin kerjasama tim. 

“Merujuk survei OBI terhadap peserta ekspedisi di tahun lalu itu, kami mengidentifikasi keseluruhan peserta lebih memahami dan mempraktikkan nilai-nilai Pancasila serta Bhinneka Tunggal Ika dalam mempererat rasa persatuan dan kesatuan antar anak bangsa,” ungkap Djoko.

Rafi, peserta sekaligus angkatan pertama di ekspedisi di tahun lalu itu, menyampaikan dia dan rekan-rekan timnya yang beranggotakan 11 orang dipersatukan dalam keberagaman. “Kami saling melengkapi dan merangkul layaknya keluarga yang berjuang tanpa mengenal kata lelah dan bosan untuk saling membantu, meski harus melalui rintangan sendiripun terasa berat,” ujar Rafi mengisahkan pengalamannya.

Pelaksanaan ekspedisi dan pendidikan luar ruang itu mematuhi standarisasi dan aturan yang ditetapkan Outward Bound International yang mencakup ketersediaan piranti keras (hardware) berupa perlengkapan dan peralatan keselamatan, piranti lunak (software) seperti sumber daya manusia atau fasilitator profesional serta menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).

Filosofi Outward Bound untuk pertama kalinya diperkenalkan di Indonesia pada 1990 oleh Djoko Kusumowidagdo dan Elly Tjahja. Djoko, peraih gelar MBA dari Universitas Portland, Amerika Serikat di tahun 1997, dan Elly memiliki visi yang sama untuk membangun karakter anak bangsa dalam menghadapi problematika lintas dimensi kehidupan. Djoko dan Elly meyakini solusi untuk menghadapi tantangan ini adalah meningkatkan kualitas dan karakter individu. Inilah yang melandasi pendirian Outward Bound Indonesia sebagai pelopor pendidikan dan pelatihan kepemimpinan yang berfokus pada soft skill melalui pembelajaran luar ruang (outdoor adventure). Selama lebih dari dua puluh tahun, Outward Bound Indonesia menginspirasi individu untuk melakukan pemberdayaan dan menebar sifat welas asih bagi masyarakat sekitarnya. Outward Bound Indonesia adalah pelopor outdoor education di Indonesia dan tercatat sebagai anggota Outward Bound International.

Outward Bound Indonesia merupakan bagian dari jaringan Outward Bound International (Outward Bound), organisasi internasional berlisensi di bidang pengembangan karakter melalui pembelajaran di alam, yang telah berkiprah selama 75 tahun di seluruh dunia ((www.OutwardBound.net)). Outward Bound International merupakan organisasi Internasional di bidang pelatihan bermetode adventure-based untuk pengembangan karakter SDM dengan filosofi “There is More in You than you Think”.  Lisensi dari Outward Bound Trust UK  Metodologi Experiential Learning through Adventure  Network: 26 negara Eropa, Amerika, ASPAC, Afrika  Pengalaman 75 tahun di global dan 26 tahun di Indonesia telah melatih sebanyak 200.000 partisipan tiap tahunnya di seluruh dunia.(kormen)