Kisah Transmigran Bali yang Sukses di Lahan Sawit

sawit kebun

Bisnistoday- Hidup, Jodoh, dan Mati seseorang adalah rahasia Ilahi sang pencipta alam semesta. Seperti halnya perjalanan hidup seseorang. Boleh jadi hari ini ia berada “dibawah” tapi esoknya berada “diatas” begitu juga sebaliknya.

Hal inilah yang dialami langsung oleh
Made Gunarta (55 tahun) transmigran asal Bali yang mencoba mengubah nasibnya di perkebunan sawit yang dimiliki oleh milik PT Unggul Widya Teknologi Lestari (UWTL) di daerah Baras, Pasangkayu, Sulawesi Barat.

Saya bersama dengan awak media lainnya berkesempatan berbincang langsung dengan satu satu dari sekian banyak orang yang sukses karena berkebun kelapa sawit.

“Emas Hijau” begitu julukanya, memang menjadi primadona para petani Indonesia saat ini karena mudah menanamnya, mudah perawatannya serta hasil produksi lebih unggul jika dibandingkan dengan 4 minyak nabati lainnya. Tidak heran jika banyak perusahaan dan petani berlomba-lomba untuk menanamnya.

Indonesia sendiri dari data yang dikeluarkan oleh KPK memiliki total luas lahan perkebunan sawit mencapai 20 juta hektar. Dan ini menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil CPO terbesar di D
dunia. Tidak hanya itu, pemasukan terbesar negara dari sektor non migas berasal dari sawit.

Menyusuri hamparan perkebunan sawit sepanjang jalan yang dimiliki oleh UTWL, akhirnya saya tiba disuatu rumah berornamen khas Bali. Gapura besar dengan ukiran khas Bali berwarna perak dan emas dengan pintu kayu jati di tengahnya, menampilkan kesan mewah saat memasuki rumah itu.

Sejenak saya pun tertegun karena di tengah hutan, disini (Sulawesi) terdapat saudara kita yang berasal dari Bali. Tidak hanya itu, di lingkungan Made tinggal terdapat banyak orang Bali lainnya. Bisa dibilang seperti perkampungan Bali kecil.

“Dulu tahun 1988 saya dan 325 orang lainnya mengikuti program transmigrasi meninggalkan kampung halaman Nusa Penida Bali untuk bergabung menjadi petani sawit. Di Bali waktu itu hidup susah. Waktu sekolah saja saya minta sepatu ke orang tua saja ga bisa kebeli. Akhirnya saya nekad keluar cari nasib ikut transmigrasi daripada pahit di kampung,” ujar Made kepada Bisnistoday, Baras, 30/04/19.

Lanjut Made, dirinya bergabung bersama PT UWTL saat berusia 25 tahun. Kala itu ia sebagai petani plasma, dimana dirinya diberikan lahan seluas 2 hektare per kepala keluarga oleh perusahaan untuk ditanami kelapa sawit.

“Ya di tempat kita duduk inilah tanah 2 hektare itu. Depan lahan Saya jadikan tempat tinggal, sisanya di belakang Saya tanami kelapa sawit. Saya juga bekerja sebagai tenaga harian waktu itu. Dibayar Rp2000 rupiah/ hari agar bisa memiliki uang yang lebih,” jelasnya. 

Kerja Keras Membuahkan Hasil

Hari demi hari dilalui Made di perkebunan sawit. Dirinya terus belajar dan banyak mendapatkan bimbingan dari perusahaan mengenai cara menanam sawit yang baik dan benar.

Buah kerja keras Made pun sedikit-sedikit terlihat. Lima tahun setelah ditanam, kelapa sawit siap di panen. Tak lupa dari hasil panen hasilnya ia tabung. Dan jika dulu ia hanya punya 2 hektar lahan, kini ia memiliki hampir 100 hektar lahan sawit dengan penghasilan paling sedikit Rp50 juta per bulan. Fantastis!. Selain itu, ia dipercaya oleh para petani untuk menjadi ketua kelompok petani sawit.

“Ya penghasilan saya sekarang cukup lah untuk membiayai ke 5 anak. Saya ingin mereka bisa sekolah tinggi ndak seperti saya dulu,” ujarnya mengenang.

Putra sulungnya sudah lulus S2 jurusan Ekonomi Bisnis, sementara anak kedua telah menjadi dokter. Anak ketiganya masih menempuh pendidikan tinggi dan anak terakhir masih duduk di bangku SMP.

“Anak-anak saya semua lahir dan besar disini. Mereka bisa sekolah tinggi dari sawit. Jadi sawit ini benar benar mengubah hidup saya,” kata Gunarta diiringi tawanya.

Setelah tiga puluh tahun, dengan kerja kerasnya dari dua hektare lahan, ia kini telah memiliki kebun seluas 100 hektare dan melakukan ekspansi bisnis sawit di Kalimantan Tengah seluas 120 hektare. Ia juga sudah merambah ke budi daya sarang burung walet dan berencana usaha di sektor batu bara di wilayah Kalimantan.

Di kampung halamannya, Made juga telah membeli rumah di Denpasar, Bali, senilai Rp1,4 miliar. Namun lebih dari kekayaan materiil itu, ia sangat berterima kasih atas program transmigrasi ini. “Ya Saya terima kasih kepada khususnya perusahaan yang memberikan bimbingan kepada saya hingga bisa seperti sekaran ini. Apa yang Saya punya ini semata untuk anal bukan untuk Saya. Kalau Saya sudah tua,” imbuhnya. Dewi

11 Tahun, Superspring Kini Menjadi Pemain GPS Terbaik di Indonesia

Bisnistoday–PT. SUPERSPRING genap berusia 11 tahun pada bulan Mei 2019 ini. Berdiri pada Mei tahun 2008, Superspring mulanya hanya sebuah toko kecil di Mangga Dua Mall, Jakarta dan kini telah menjelma menjadi salah satu pemain terbaik GPS di Indonesia. Sebelas Tahun bukanlah waktu yang sebentar, sebuah proses yang panjang dibutuhkan agar dapat menjadi yang terdepan seperti saat ini.

Dimulai dari GPS Navigasi sebagai petunjuk arah jalan yang saat itu belum booming, hingga saat ini berfokus kepada GPS Tracker Pelacak Kandaraan, serta mulai merambah ke security system lainnya seperti Dashboard Camera hingga IPCAM Wireless CCTV.

Di hari jadiny Superspring mengadakan Gala Dinner bersama 200 pelanggan setia dan talkshow di Grand Ballroom Hotel Novotel Mangga Dua Square, Jakarta, Sabtu 4/5/2019.

“Kami ingin pelanggan setia kami tidak hanya mendapatkan makan malam, tetapi juga mendapatkan sesuatu yang bisa bermanfaat seperti Talkshow ini” ujar Arianto Furiady, Direktur Utama PT Superspring

Selain itu Ade Habibie, Chief of Media and Brand Activation PT. Superspring, mengatakan, pihaknya ingin semakin mempererat hubungan antara pelanggan dengan perusahaan, sehingga customer experience yang mereka dapatkan bisa disampaikan kepada kerabat pelanggan kami yang membutuhkan pelayanan dari Superspring.

Ade menambahkan jika tahun ini pihaknya optimis terus berkembang, karena memiliki produk baru GPS Tracker. “Kami menargetkan dapat menguasai minimal 12% pasar GPS navigasi & tracker di Tanah Air,” imbuh Ade.

Untuk mencapai target tadi, Superspring melakukan perluasan jaringan pemasaran, menambah fitur hingga merilis produk baru yang menyasar pengguna pemula (entry level).

Superspring sendiri terus berupaya memaksimalkan layanan pada 43 kantor cabang pemasaran yang dimiliki. Salah satunya menambah jam operasional hingga 24 jam.

“Selain itu, di ranah online kami lakukan rebranding situs RajaTracker menjadi GPS.id agar lebih mudah diingat masyarakat luas,” ujar Ade.

Langkah kedua memperkenalkan teknologi e-SIM pada perangkat GPS Tracker terbaru mereka tipe VT-20. Ade Habibie mengklaim, pihaknya merupakan yang pertama membawa teknologi e-SIM di Indonesia. “e-SIM merupakan elektronik SIM yang tertanam didalam perangkat tanpa bentuk fisik. e-SIM nantinya akan menggantikan kartu SIM (fisik) yang selama ini ada di dalam perangkat. e-SIM akan hadir dalam bentuk virtual yang tertanam dan tidak bisa dilepas,” paparnya.

Sementara strategi penambahan lini produk dilakukan dengan meluncurkan GPS Tracker VT-20, yang merupakan sebuah GPS Tracker entry level. “Tentunya sebagai produk entry level, harga yang ditawarkan sangat menarik agar bisa semakin terjangkau dan semakin banyak konsumen yang bisa menikmati teknologi GPS Tracker ini,” ujarnya.

Sementara terkait datangnya Ramadan dan Lebaran, Superspring menilai, berdasarkan angka penjualan tahun lalu diakui adanya kenaikan penjualan. “Kami harap momen Ramadan & Lebaran tahun ini kami mampu meningkatkan penjualan minimal 3% dibanding bulan-bulan lain,” pungkas Ade. Dewi

LSPR Dorong Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus menjadi “Parentpreneur”

LSPR Dorong Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus menjadi “Parentpreneur”

 

BISNISTODAY.COM, Jakarta-Individu dengan Autism Syndrome Disorder atau dikenal dengan sebutan ASD masih sulit untuk mendapatkan pekerjaan dalam sebuah perusahaan. Terbatasnya jumlah perusahaan yang bersedia memberikan kesempatan kepada individu ASD juga masih dapat dikatakan rendah. Kondisi ini dapat dipahami karena pengetahuan akan karakteristik individu ASD masih sangat terbatas, sehingga muncul keraguan bagi perusahaan untuk mau memberikan kesempatan untuk bekerja. Kondisi yang ada saat ini memang harus diperjuangkan bagi para individu ASD yang sudah mampu untuk bersosialisasi dengan baik dan memiliki keterampilan tertentu. Tetapi beriringan dengan perjuangan tersebut anak-anak tersebut semakin tumbuh menjadi besar dan dewasa, memasuki usia produktif kerja serta memiliki keinginan untuk bisa memiliki pekerjaan seperti individu pada umumnya. Keadaan inilah yang membuat London School Centre for Autism Awareness (LSCAA) dan London School of Public Relations – Jakarta (LSPR – Jakarta) mengadakan seminar “Parentpreneur: Kreatif Menciptakan Lapangan Kerja bagi Individu Autistik” di Prof. Djajusman Auditorium & Performance Hall, Sudirman Campus – LSPR Jakarta pada tanggal 4 Mei 2019. Acara ini menghadirkan pembicara: Prita Kemal Gani – Founder London School of Beyond Academy, Sandy Adhitia – Dosen LSPR dan juga Agung Bezharie – CEO Warung Pintar. Melalui seminar ini, LSCAA mendorong para orang tua untuk jeli dalam melihat peluang bagi masa depan anak mereka dengan menciptakan lapangan kerja sendiri.   

 

“Istilah Parentpreneur mungkin tidak akan bisa kita temui dalam kamus atau buku pegangan wirasusaha. Kata ini kami buat untuk menggugah semangat orangtua individu berkebutuhan khusus dalam membangun sebuah usaha bagi anak-anak mereka. Kita sebagai orangtua adalah orang yang paling mengerti kemampuan apa yang dimiliki oleh anak-anak kita, dan lingkungan seperti apa yang dapat mendukung produktivtas mereka. Sehingga kita dapat memberikan yang tebaik bagi mereka untuk dapat menjadi mandiri dan membangun rasa bangga pada diri mereka.

 

Pengalaman saya melihat berbagai macam usaha yang dibangun untuk individu ASD telah memicu semangat saya untuk dapat berbuat sesuatu untuk individu ASD dan terutama untuk anak saya tercinta Raysha. Melalui apa yang saya miliki, yaitu LSPR sebagai sebuah sekolah komunikasi saya mencoba mengembangkan untuk membangun LSBA (London School of Beyond Academy). Saat ini LSBA juga mencoba membuktikan bahwa membangun sebuah usaha adalah mungkin bagi individu berkebutuhan khusus. Melalui balai latihan kerja, individu tersebut dilatih untuk memiliki ketrampilan sehingga diharapkan ke depannya mereka mampu menjadi enterpreneur.” Ujar Prita Kemal Gani – Founder LSBA dan LSPR.

 

Seminar parentpreneur ini merupakan salah satu dari serangkaian acara yang diadakan LSCAA dalam rangka Autism Awareness Festival 11. Selain seminar, LSCAA juga hadir Transpark Mall Juanda Bekasi, penampilan dari band-band yang beranggotakan anak berkebutuhan khusus yang memiliki talenta dalam bernyanyi dan bermain music menghibur para pengunjung pada Sabtu, 27 April 2019 yang lalu.

 

Pada tanggal 5 Mei 2019, juga diselenggarakan “Panggung Kreativitas Anak” yang akan menghadirkan lomba peragaan busana, pentas seni dan pameran foto di Green Pramuka Mall – Jakarta Pusat yang dimulai pada pukul 10.00 – 13.00 WIB . Selain itu, pada tanggal 6-9 Mei 2019, di Galeri Indonesia Kaya yang berada di Grand Indonesia, pameran foto pun digelar. 

London School Centre for Autism Awareness (LSCAA) merupakan bagian dari kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) LSPR-Jakarta sebagai bentuk kepeduliannya terhadap anak-anak berkebutuhan khusus yang salah satu karakteristiknya memiliki kesulitan dalam berkomunikasi baik verbal ataupun non-verbal. Melalui LSCAA, LSPR-Jakarta berharap dapat mengkomunikasikan mengenai autisme kepada masyarakat Indonesia. Berbagai kegiatan telah diselenggarakan oleh LSCAA seperti acara tahunan Autism Awareness Festival, Workshop for Parents, Pembuatan produksi film pendek “Saudaraku Berbeda”, Teachers Training, dan masih banyak lagi guna mengkomunikasikan perihal sosialisasi autisme. Hingga saat ini, LSCAA telah memberikan pelatihan kepada 5028 guru yang mewakili 1616 Sekolah Dasar se-Jabodetabek. Pemutaran film “Saudaraku Berbeda” telah dilakukan di 24 sekolah dan ditonton oleh 3131 siswa. Orang tua pun dilibatkan dengan berbagi pengalaman dengan yang lainnya yang telah diikuti oleh 264 orang.

 

London School of Public Relations – Jakarta yang berdiri sejak 1 Juli 1992 adalah sebuah perguruan tinggi swasta yang menyelenggarakan program sarjana ilmu komunikasi yang terbagi atas enam konsentrasi pilihan yaitu, Public Relations, International Relations, Marketing, Mass Communication, Digital Media Communication & Advertising dan Performing Arts Communication, serta program pasca sarjana yang terbagi menjadi empat konsentrasi yaitu Corporate Communication, Marketing Communication, International Relations Communication dan Mass Media Management. Saat ini LSPR – Jakarta memiliki 20.000 lulusan serta sebanyak 6.536 mahasiswa dan mahasiswi aktif.

 

 Data LSPR Career Centre menunjukkan tingkat serapan lulusan LSPR-Jakarta di dunia kerja mencapai 90% lulusan. LSPR Career Centre selain menyelenggarakan seminar dan pelatihan, menyediakan informasi lowongan pekerjaan, juga membantu menyalurkan para alumni ke bidang pekerjaan yang mereka inginkan baik dalam dan luar negeri.

 

 Sejak tahun 2002, LSPR selalu mendapat pengakuan dari Badan Akreditasi Nasional dengan nilai A. Untuk program S1 LSPR telah mendapat pengakuan internasional dari lembaga akreditasi internasional yakni The London Chamber of Commerce and Industry Examination Board (LCCI) United Kingdom dan City and Guilds UK sedangkan untuk Program S2, LSPR menjalin kerjasama dengan Edith Cowan University Australia dan City and Guilds UK.Pada 9 November 2016, LSPR telah menerima surat keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 345/M/KPT/2016 mengenai tentang penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh pada lingkup program studi Ilmu Komunikasi. LSPR juga mendapatkan tiga penghargaan dari KEMENRISTEK DIKTI pada tanggal 30 November 2016 dengan predikat Peringkat I di Kalangan Sekolah Tinggi untuk Aspek Kelembagaan, Peringkat I di Kalangan Sekolah Tinggi untuk Aspek Kemahasiswaan dan Peringkat II di Kalangan Sekolah Tinggi untuk Aspek Ketenagaan. Kormen

 

Universitas Perlu Mencetak SDM Unggul yang Siap Bersaing di Dunia Kerja

BISNISTODAY, Jakarta-Dinamika industri berubah dengan cepat. Pekerjaan yang diminati 10 tahun lalu sangat berbeda dengan saat ini.

Dahulu, sebagian besar orang memilih untuk bekerja di bank atau menjadi pegawai negeri swasta. Namun, saat ini banyak orang mengincar peluang berkarir di start-up company. Universitas sebagai institusi yang bertanggung jawab untuk mencetak sumber daya manusia berkualitas unggul, perlu menyikapi perubahan ini dengan tepat.

Hal ini disampaikan Gervasius Patar Haryowibowo Samosir pada acara “Alumni Sharing Session: 17th Anniversary Celebration of President University” di Menara Batavia, Jakarta Pusat (3/5). Pria yang akrab disapa Patar ini merupakan alumni Fakultas Bisnis angkatan 2004 President University.

Patner & Managing Director Indonesia YCP Solidiance ini menjelaskan, “Universitas harus dapat membantu mahasiswanya untuk menemukan passion mereka. Hal ini dilakukan agar mahasiswa dapat memilih pekerjaan yang tepat dan menikmatinya. Selain itu, universitas juga berkewajiban mengasah soft skills mahasiswa, seperti teamwork, leadership, creativity, dan communication skill yang sangat berguna di dunia kerja.”

Lebih lanjut, Patar menyebutkan bahwa tahun 2019 merupakan era of collaboration. Di era ini, universitas perlu mengoptimalkan model inovasi triple helix. Model ini mengusulkan kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah untuk meningkatkan perekonomian dan pengembangan sosial. Menurutnya, universitas perlu berinteraksi langsung dengan pemerintah sebagai pembuat regulasi. Hal ini dapat dilakukan dengan aktif mengadakan seminar dan diskusi dengan pihak pemerintah terkait. Selain membangun hubungan dengan pemerintah. universitas perlu berinteraksi dengan pihak-pihak pengelola industri. President University ‘erletak di kawasan industri Jababeka yang dikelilingi oleh ratusan perusahaan nasional dan  muitinasional.

“President University merupakan satu-satunya universitas yang terletak di daerah industri. Hal ini memampukannya untuk dapat berinteraksi Iangsung dengan perusahaan-perusahaan di daerah industri tersebut. Tentu fakta ini membuat President University unggul dibanding universitas yang lain,” tambah Patar.

Dalam acara ini, Prof. Dr. Jony Oktavian Haryanto, Rektor President University menyampaikan “Penting bagi universitas untuk mempersiapkan mahasiswanya menjadi SDM unggul yang siap bersaing di dunia kerja. Oleh karena itu, President University akan terus melakukan peningkatan kualitas yang berkelanjutan melalui berbagai program dan penambahan fasilitas.”

Alumni sharing session merupakan bagian dari rangkaian acara perayaan Dies Natalis ke-17. Acara ini diadakan untuk merayakan hari jadi President University dan memperkuat hubungan antara alumni, mahasiswa, dosen, dan staf President University.

Turut hadir dalam acara ini, S.D. Darmono. D.Univ. (Hon), pendiri President Unviersity sekaligus PT. Jababeka, Tbk. dan Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji, D.E.A, Ketua Yayasan Pendidikan Universitas Presiden. Lebih Ianjut, dengan membagikan pengalaman yang didapat di dunia kerja, mahasiswa dan seluruh akademisi di President University dapat mengetahui tren di dunia kerja. Hal ini akan membantu mahasiswa mempersiapkan diri untuk siap bersaing di dunia kerja. kormen      

Peduli sesama di HUT ke 30 Tahun FIFGROUP

Bisnistoday- Memperingati perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke 30 Tahun, PT Federal International Finance atau FIFGROUP, yang merupakan anak Perusahaan dari PT Astra International Tbk yang bergerak di bidang pembiayaan, melakukan kegiatan CSR kepada masyarakat.

Hal ini merupakan tanggung jawab sosial FIFIGROUP sebagai bentuk kepedulian dan setia melayani dengan sepenuh hati kepada masyarakat melalui program CSR Peduli.

Kegiatan FIFGROUP Peduli tersebut diantaranya yakniPertama, Pameran UMKM Binaan FIFGROUP yang akan membuka stan produknya pada saat puncak acara perayaan yang bertempat di Anjungan Lampung Taman Mini Indonesia Indah.

Kedua pemeriksaan kesehatan seperti kolesterol, gula darah, tensi dan asam urat secara gratis. Ketiga adalah sumbangan kepada Panti Asuhan unsur 5 Agama dengan bantuan sosial masing – masing senilai 10 juta rupiah.

Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh CEO FIFGROUP, Margono Tanuwijaya bertempat di Anjungan Lampung Taman Mini Indonesia Indah, dan disaksikan oleh jajaran manajemen serta seluruh karyawan FIFGROUP.

Menurut CEO FIFGROUP, Margono Tanuwijaya kegiatan FIFGROUP Peduli sebagai salah satu bentuk rasa syukur atas pencapaian selama ini, “Kami memiliki kegiatan sosial yang dikemas melalui program CSR. Salah satunya memberikan bantuan seperti ini. Kegiatan tersebut juga merupakan bentuk kepedulian FIFGROUP terhadap masyarakat,” ujar Margono.

Lanjut Margono, pihaknya karena dukungan masyarakat, FIFGROUP bisa tumbuh besar seperti saat ini dan mencapai usianya yang ke 30 tahun.

“Semoga kehadiran FIFGROUP peduli bisa di rasakan oleh masyarakat, dan FIFGROUP senantiasa setia melayani. Hal tersebut sejalan dengan miss kami “Membawa kehidupan yang lebih baik untuk masyarakat” tutupnya. Dewi

Hut ke 41 Tahun, Nusa Kirana Berikan Program Menarik untuk Pelanggan

hut nusa kirana

Bisnistoday – Merayakan hari jadi ke-41 tahun, pengembang properti PT Nusa Kirana menawarkan berbagai program menarik untuk para pelanggannya di Nusa Kirana Festival 2019. Bertempat di Mall Bella Terra, Jakarta, Sabtu (27/4/2019), festival ini menjadi puncak hari jadi Nusa Kirana.

GM Sales & Marketing PT Nusa Kirana, Milla Maria, mengatakan festival ini diisi dengan berbagai kegiatan yag melibatkan masyarakat dan dipusatkan di Mal Bella Terra Lifestyle Center.

“Festival kali ini unik karena ada festival durian, pameran sayur dan buah, senam asyik berhadiah, bazaar kuliner, Goldenboys, drummer community, angklung Modern dan live music serta penampilan terakhir diisi dengan penampilan band Element,” ujar Milla.

Lanjutnya, tidak hanya itu Nusa Kirana memberikan program hunian rumah landed dengan uang muka (DP) hanya 5 persen dan bebas biaya kredit pemilikan rumah (KPR).

“Kami menawarkan program angsuran kepemilikan rumah mewah dengan nilai angsuran Rp 6 jutaan per bulan dengan hadiah langsung produk elektronik seperti TV LED dan kulkas serta AC dan hadiah utama sepeda wemotor,” tambahnya.

PT Nusa Kirana merupakan developer properti berpengalaman yang telah berdiri sejak 1978. Pengembang ini telah membangun 9 proyek properti yang terbagi atas 5 project housing dan 4 office tower, yang semuanya tersebar di sejumlah area strategis di Jakarta dan Bekasi.

Project housing yang dikembangkan antara lain Sunter Hijau di atas lahan seluas 35 ha, hunian Gading Kirana di atas lahan seluas 40 ha, hunian Villa Meutia Kirana (VMK) seluas 10 ha, serta hunian Pulo Gebang Kirana (PGK) di atas lahan seluas 7 ha dan Rorotan Kirana Legacy (RKL) yang dibangun di atas lahan seluas 210 ha.
” Group kami juga mengembangkan proyekhigh rise berupa office tower terdiri dari Graha Kirana berlokasi di Jl. Yos Sudarso Kelapa Gading, dan Kirana Two Office Tower di Pegangsaan Timur Kelapa Gading,” ungkapnya.

Nusa Kirana saat ini juga masih terus berekspansi. Project yang sekarang digarap adalah Kirana Commercial Area (KCA) sebuah kawasan perkantoran dan pusat bisnis yang terdiri dari 2 office tower, Kirana Three dan Kirana Eight berlokasi di Jalan Boulevard Kelapa Gading.dw

Uji Coba B30 Selesai Pada Oktober 2019

bio solar

Bisnistoday-Energi terbarukan atau Biodiesel di Indonesia memang masih awam terdengar. Ketergantungan masyarakat akan energi fosil dalam penggunaan sehari-hari masih tinggi. Padahal stok energi fosil dari tahun ke tahun terus tergerus.

Penggunaan biodiesel sebagai alternatif energi sepertinya tak terelakkan lagi. Biodiesel adalah bioenergi atau bahan bakar nabati yang dibuat dari minyak nabati, seperti kelapa sawit yang tumbuh subur di tanah air.

Dengan total luas lahan perkebunan sawit kurang lebih 20 juta hektare, Indonesia menjadi penghasil kelapa sawit terbesar di dunia. Biodiesel pun akan menjadi sumber energi terbarukan dimasa yang akan datang.

Di tanah air sendiri, Biodisel sudah dilalukan dengan menggunakan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar B20 (Biodiesel 20) sejak September 2018. B20 merupakan BBM yang dicampur dengan minyak nabati (minyak sawit sebesar 20 persen). Tidak berhenti sampai di B20, rencananya pemerintah akan melakukan pengembangan lanjutan dengan nama B30.

Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) menargetkan uji coba atau “road test” penggunaan bahan bakar nabati kelapa sawit untuk campuran solar sebesar 30 persen atau B30 dapat selesai pada Oktober 2019.

“B30 diharapkan selesai Oktober. Sekarang uji jalan sedang dilakukan dengan mengikutsertakan Ditjen Migas, BPPT, Gaikindo, ITB, Pertamina dan kami sendiri,” kata Ketua Harian Aprobi Paulus Tjakrawan di sela-sela kegiatan Pembekalan Journalis Fellowship di Jakarta, Selasa, 15/04.

Paulus menjelaskan sejauh ini Aprobi sudah melakukan uji jalan sejauh 40 ribu kilometer untuk memastikan penggunaan dan pengaruh biodiesel terhadap stabilisasi kendaraan.

Ia menjelaskan bahwa dalam uji coba, biofuel akan diuji terhadap emisi kendaraan, efisiensi dengan perbandingan menggunakan solar biasa, kemampuan pelumas terhadap bahan bakar dan pengaruhnya terhadap mesin.

Dengan selesainya uji coba pada Oktober, diharapkan implementasi penggunaan biodiesel 30 persen bisa dilakukan secara publik pada 2020. Pemanfaatan B30 sudah dilakukan lebih dahulu di sektor pembangkit listrik sejak Januari 2016.

“Pemanfaatan biodiesel untuk transportasi sebesar 60 persen, sisanya pada alat berat, pembangkit dan lainnya,” ujarnya.

Berharap dengan pengembangan B30 ini lanjut Paulus, penggunaan CPO untuk bahan bakar di dalam negeri mencapai 9 juta kiloliter atau setara dengan 7,8 juta ton sawit. Pada pengembangan B20, serapan CPO ditargetkan sebesar 6,2 juta kiloliter atau setara 5,4 juta ton. Dewi

Road to World Class Stadium, Jakpro Sosialisasi Konsep Desain Jakarta International Stadium Berstandar FIFA

BISNISTODAY.COM, Jakarta-Proses mewujudkan stadion bertaraf internasional memasuki tahap sosialisasi desain, paralel dengan pekerjaan soil test di lapangan pra pondasi.  Sosialisasi bertajuk “Road to World Class Stadium” diselenggarakan PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (Jakpro) sebagai Project Owner Jakarta International Stadium (JIS) pada hari Selasa (30/04/2019).

Dalam kesempatan ini, Jakpro menghadirkan assessor FIFA (Federation Internationale de Football Association) Chris Jopson, Basic Designer Team dari PT Jakarta Konsultindo, anak usaha Jakpro, dan Project Director JIS, Iwan Takwin.  

Pasca Kick off Pembangunan JIS oleh Gubernur DKI Jakarta (15/32019), dalam dua pekan pertama tim proyek memastikan perangkat administratif memenuhi Good Corporate Governance (GCG). Mulai 25 April 2019 proyek dikawal oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Tim Pengawal dan Pengamanan Pembangunan Pemerintah Daerah (TP4D).  Dua pekan berikutnya di lokasi pembangunan, tenaga analis menyisir lahan melakukan soil test.  Tahap ini sangat penting sebelum pelaksanaan pekerjaan pondasi yang dijadwalkan Juni 2019. “Tanah di Jakarta Utara memiliki karakter khas. Di bawah tanah yang siap dibangun stadion harus dipastikan betul kondisinya. Kami melakukan test secara rinci,” ujar Iwan Takwin, Project Director JIS.

Sejalan pekerjaan analisa, sosialisasi konsep desain dikomunikasikan sejak dini.  Tujuannya, guna menyelaraskan kerangka berpikir bagi segenap pemangku kepentingan untuk memetakan peran-peran terbaik mewujudkan impian bersama stadion kelas dunia. Sosialisasi perdana ini dihadiri jajaran SKPD Pemprov DKI Jakarta terkait pembangunan stadion, beberapa Direksi BUMD DKI Jakarta, manajemen PSSI, para potensi mitra kerja (kontraktor, supplier, vendor), perwakilan komunitas pecinta bola, komunitas budaya, pegiat lingkungan dan para awak media. 

Direktur Utama Jakpro, Dwi Wahyu Daryoto menjelaskan bahwa megaproyek ini disiapkan menjadi stadion ramah lingkungan.

“Kami menargetkan Greenship Building grade platinum. Konservasi air, energi, siklus material, kualitas udara, manajemen gedung, mengacu para standar internasional,” jelasnya. Penerapan resettlement action plan mendapat perhatian besar Dwi untuk memastikan pembangunan stadion memberikan benefit bagi kawasan sekitar.

Acara sosialisasi dibuka oleh Direktur Pengembangan Bisnis Jakpro, Moh. Hanief A. Setianto yang membidangi pembangunan stadion visioner ini. “Pembangunan di kawasan utara merupakan implementasi polisentrik untuk wujudkan wajah baru Jakarta yang tersebar di seluruh wilayah ibukota.  Stadion merupakan ikon di tengah kawasan seluas 22 hektare, diproyeksikan menjadi magnet untuk Jakarta makin bahagia. Kita wujudkan quote Gubernur DKI Jakarta: pemainnya juara, supporternya teladan, dan InsyaAllah, stadionnya kelas dunia,” papar Hanief.

Stadion internasional berkapasitas 82.000 penonton ini merupakan megastructure yang akan menyedot daya dukung mitra kerja skala besar dalam proses pembangunan fisiknya.  Sejalan aktivitas proyek di lapangan, aktivitas-aktivitas

“membangun jiwa” dihidupkan dengan mengajak potensi-potensi positif komunitas dari mulai pecinta bola, pegiat sosial, edukasi, lingkungan hingga industri kreatif. 

Stadion bertaraf internasional diamanatkan dibangun oleh Jakpro melalui Pergub No 14 Tahun 2019 untuk diselesaikan pada Juni 2021.  Jakpro merupakan BUMD DKI Jakarta yang baru-baru ini (29/4/2019) menerima penghargaan dari penilai independen sebagai Top BUMD of The Year 2019.  Selain itu, 3 (tiga) penghargaan lainnya meliputi Top BUMD 2019 All Criteria, Top BUMD 2019 Sector, dan khusus Direktur Utama Jakpro Dwi Wahyu Daryoto mendapat apresiasi berdasarkan penilaian karakter dan kompetensi sebagai “Top CEO BUMD 2019”.

Jakpro, nama popular PT Jakarta Propertindo (Perseroda) sebuah entitas Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta yang bergerak di sektor properti, infrastruktur dan utilitas. Kompetensi terpadu trisektor tersebut merupakan pegalaman panjang sejak Tahun 1960 kala Jakpro bermula mengelola Kawasan Pluit dengan nama Badan Pengelola Lingkungan (BPL) Provinsi DKI Jakarta.  Tahun 1997 didirikan PT Pembangunan Pluit Jaya dengan limpahan aset dari eks BPL Pluit. Setelah merger dengan PT Pembangunan Pantai Utara Jakarta, nama perusahaan menjadi PT Jakarta Propertindo disingkat Jakpro sejak tanggal 15 Desember 2000. Di jajaran BUMD se-Indonesia, Jakpro bergelar Top BUMD. Pada Tahun 2018, Jakpro merilis 3 (tiga) karya strategis iconic yang menjadi kebanggaan bangsa. Pertama, Light Rail Transit (LRT) Jakarta. Dua lainnya bersertifikasi internasional yang dibangun dalam rangka Asian Games 2018: Jakarta International Equestrian Park (Jakarta Equestrian) dan Jakarta International Velodrome (JIV) di Rawamangun, Jakarta Timur.  Menyusul kemudian tengah dimulai pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) di Papanggo, Jakarta Utara dan Intermediate Treatment Facility (ITF) yaitu pengelolaan sampah skala kota menjadi energi di Sunter, Jakarta Utara.

Jakpro mencatatkan aset dalam Laporan Keuangan Tahun 2017 senilai Rp16,7 Triliun dengan Laba Bersih Rp475,7 Miliar.  Audit oleh Kantor Akuntan Publik untuk Tahun Buku 2017 dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian. Jakpro merupakan BUMD penyumbang deviden terbesar kedua kepada Pemprov DKI Jakarta Rp95,1 Miliar dari Laba Bersih 2017 yang dibukukan sebesar Rp475,7 Miliar.   Laporan Keuangan Tahun 2018 siap dirilis dalam Q2/2019.

Perseroan memiliki 5 anak usaha yaitu PT Jakarta Infrastruktur Propertindo (JIP), PT Jakarta Utilitas Propertindo (JUP), PT Jakarta Konsultindo (Jakkon), PT Pulo Mas Jaya (PMJ) dan PT LRT Jakarta.  Perseroan juga memiliki penyertaan saham di 9 perusahaan afiliasi yaitu PT Trans Jakarta, PT Jakarta Tollroad Development, PT Cinere Serpong Jaya, PT MUJ ONWJ, PT Jakarta Realty, PT KEK Marunda, PT Jakarta Marga Jaya, PT Marga Lingkar Jakarta, PT Food Station Tjipinang Jaya dan yang terkini adalah Joint Venture Company (JVC) yaitu PT Jakarta Solusi Lestari (JSL).

Dalam menyelenggarakan bisnis berorientasi keberlanjutan, Jakpro mengedepankan visi kota untuk manusia (city for human). Amanah penugasan dari Pemerintah Daerah dilaksanakan Jakpro dengan memerhatikan aspek kualitas terbaik dan good corporate governance. Untuk tujuan tersebut, Jakpro didukung berbagai entitas profesional. Awal Q1/2019 konsultan multinasional McKinsey & Company menyumbangkan kompetensinya melalui Jakpro guna membantu wujudkan visi menjadikan Jakarta lebih baik. Mitra kerja badan usaha negara dari Finlandia, Fortum, juga menyiapkan dukungan melalui Jakpro untuk solusi sampah Jakarta menjadi listrik Waste to Energy (WtE) dalam proyek ITF (Intermediate Treatment Facility) yang dibangun dalam waktu dekat. Jakpro juga mendapat dukungan dari berbagai entitas/lembaga/dari Kodam Jaya/Jayakarta dengan pengikatan kesepakatan guna mendukung laju pembangunan di wilayah DKI Jakarta untuk kemanfaatan rakyat. Khusus Jakarta International Stadium (JIS), mitra kerja desain dasar PT Jakarta Konsultindo bersama Burohappold Engineering dari Inggris bekerja penuh dengan standard compliance yang didukung assessor FIFA, federasi sepakbola internasional.  (adri)

Jelang Ramadhan TM Thamrin City Ramai Dikunjungi

BISNISTODAY.COM-Setiap menjelang bulan suci Ramadhan, Trade Mall Thamrin City sebagai salah satu pusat belanja di Jakarta selalu ramai dikunjungi warga yang datang berbelanja kebutuhan perlengkapan sholat, aneka makanan khas bulan ramadhan seperti kurma, kacang arab, parfum, dan sarung, serta busana muslim.

Semuanya tersedia di lantai 3A TM Thamrin City yang dikenal sebagai kawasan  Oleh-Oleh,  perlengkapan Haji dan Umrah selain di lantai Dasar Satu, lantai 3 dan lantai 5 yang terkenal dengan Pusat Busana Muslim. Sehingga kebutuhan untuk persiapan Ramadhan bisa dipersiapkan secara maksimal dan mudah untuk mendapatkannya, karena semua sudah tersedia lengkap di TM Thamrin City.

Menurut ibu Dea, pemilik toko Al-Andalus Fairouz, TM Thamrin City selalu ramai dikunjungi pembeli dari Jakarta dan luar Jakarta yang berbelanja baju muslim, sarung, perlengkapan sholat dan makanan khas seperti aneka kurma dan kacang arab serta parfum. Harganya pun relatif murah dan terjangkau.

“Kunjungan belanja meningkat menjelang Ramadhan dimana orang –orang ingin belanja kebutuhan pakaian, makanan khas Ramadhan dan salah satu barang yang paling laris dicari saat Ramadhan dan menjelang Idul Fitri adalah sarung.  Bukan hanya untuk dikonsumsi pribadi, tapi sarung juga sering dijadikan souvenir untuk diberikan kepada kerabat,” ujar Dea yang sudah 2 tahun membuka usaha di TM Thamrin City.

Diakui Dea, usahanya berkembang, dan kini sudah memiliki 4 toko di lantai 3A TM Thamrin City. “Harus diakui TM Thamrin City saat ini sudah dikenal sebagai pusat belanja busana muslim, oleh-oleh, perlengkapan haji umroh dan hal itu berpengaruh kepada perkembangan usaha kami yang semakin menguntungkan,” ungkap Dea yang sebelumnya membuka usaha bersama keluarganya di kawasan Tanah Abang.

Berkat kemajuan usahanya yang semakin menguntungkan kini Dea memperkejakan belasan pegawai dan meraih omset ratusan juta rupiah perbulan. “Usaha kami makin maju dengan omset kurang lebih Rp 250 juta perbulan dari empat toko yang dikelola,” katanya.

Peningkatan kunjungan dan keuntungan usaha juga diakui Ibu Nina                                                                                              yang sehari-hari berjualan aneka jenis kurma, kismis, kacang arab, sarung, sajadah dan lain-lain di lantai 3A TM Thamrin City.

”Menjelang Ramadhan ini aneka jenis kurma, kismis, kacang almond dan kacang arab menjadi favorit dan banyak dibeli konsumen yang datang,” ujar Ibu Nina pemilik toko Nina Mandiri di Lantai 3A Blok F itu.

Menurut Ibu Nina, berbagai jenis kurma dijual dengan kisaran harga antara Rp 30.000 per kg hingga yang paling mahal  Rp. 300 ribu per kg, sementara kacang arab dijual dengan harga antara Rp 50 ribu per kg hingga Rp 200 ribu per kg, dan sajadah dijual dengan harga Rp 12.500 hingga Rp 300 ribu per potong.

“Harga-harga barang yang ditawarkan relatif murah dan bersaing dengan tempat lain,” katanya.

Keunggulan berbelanja di TM Thamrin City menurut Nina dan juga Dea,  adalah harga relatif murah dan kemudahan akses menuju TM Thamrin City yang terletak di pusat bisnis Jakarta, tidak jauh dari kawasan Bunderan Hotel Indonesia. “ Akses ke jalan utama, fasilitas berbelanja dan kenyamanan di TM Thamrin City sangat memanjakan para pengunjung yang datang,” kata Nina.

Pihak TM Thamrin City memang menyediakan kawasan lantai Dasar Satu, lantai 3, lantai 3A dan lantai 5 secara khusus untuk perdagangan oleh-oleh, perlengkapan haji dan Umrah, Busana muslim, sarung, sajadah, hijab serta kebutuhan lain yang melengkapi kebutuhan busana muslim, tujuannya supaya memudahkan pengunjung mendapatkan kebutuhannya secara mudah dan cepat.

Menurut Nina, untuk memberikan pelayanan yang lebih kepada para pengunjung, Management terus berupaya untuk menjadikan TM Thamrin City sebagai pusat belanja yang nyaman dan aman. “Fasilitas seperti lift, parkir dan lain-lainya selalu diperhatikan untuk menunjang kenyamanan berbelanja di TM Thamrin City,” tandas Nina.

Dua Belibis Catatkan Rekor Muri Bakso Terbesar di Dunia

belibis

 

Bisnistoday- PT Anggana Catur Prima (ACP), produsen saus sambel Dua Belibis berhasil memecahkan Rekor Muri Superlatif kategori Bakso Gepeng Terbesar Dunia.

Piagam Rekor Muri diserahkan oleh Senior Manajer Muri, Andre Purwando kepada Chief Executive Officer (CEO) PT Anggana Catur Prima, Harry Widjaja di ajang Festival Kuliner ITC BSD City, Tangerang Selatan, Sabtu (27/4/2019).

Harry mengatakan, bakso gepeng ini dikerjakan selama tiga hari oleh 15 pekerja dengan menggunakan sedikitnya 500 kilogram daging sapi. Pekerjaan dimulai dengan membuat moulding berukuran 3,3 m berbahan stanless steel, dilanjutkan dengan pembuatan adonan hingga proses memasak.

“Bakso ini diperkirakan mencapai 2.500 porsi dan akan dibagikan pada pengunjung Festival Kuliner ITC BSD City secara gratis, serta disalurkan ke panti-panti asuhan sebagai bentuk corporate social responsibility (CSR) saus sambel Dua Belibis,” ujarnya kepada awak media.

Lanjut Harry, bakso gepeng terbesar ini memiliki diameter hingga tiga meter, ketebalan 12 cm serta berbobot hingga 1,2 ton, bakso gepeng besutan ACP tersebut dianggap melampaui rekor bakso gepeng terbesar sebelumnya dengan diameter 1,65 meter yang tertoreh di Surabaya.

Selain ACP yang berperan sebagai pemerakarsa, pembuatan bakso jumbo tersebut melibatkan team teknis Jiis Comm, ITC BSD dan Bakso Rusuk Joss.

Reggy Milyardi Prabowo, Brand Manager Dua Belibis, mengungkapkan, hal ini merupakan strategi perusahaan dalam memperkuat eksistensinya dalam industri kuliner di Tanah Air.

“Dua Bellibis tidak mematok target nilai penjualan di Festival Kuliner yang berlangsung pada 12 April – 28 April 2019. Membuat bakso raksasa merupakan upaya mengejar target ACP menjadi produsen saus sambel dengan penguasaan pangsa pasar terbesar kedua tahun ini, dari saat ini berada di posisi ketiga,” ungkapnya.

Sebagai catatan, Festival Kuliner yang digelar oleh ITC BSD tersebut diikuti oleh 70 tenant, dimana sebagian besar menyajikan bakso, gorengan dan kuliner lain. Penyelenggara acara menargetkan nilai transaksi mencapai Rp 4 miliar pada ajang tersebut.

“Tiga hari menjelang berakhirnya Festival Kuliner, nilai transaksi yang diraih oleh 70 tenant yang berpartisipasi mencapai Rp 3 miliar,” ujar Fransiska dari pihak Manajemen ITC BSD. Dewi