Datang Yuk ke Pameran Tenun Ikat SIKKA

tenun

Bisnistoday- Tenun Ikat Sikka merupakan karya seni budaya kain tradisional Indonesia yang bernilai tinggi yang berasal dari wilayah kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tenun Ikat Sikka telah dilindungi kekayaan intelektualnya melalui Indikasi Geografis dengan sertifikat ID G 000000056 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM pada tanggal 8 Maret 2017, dan menjadi tenun ikat yang pertama di Indonesia yang memperoleh perlindungan hukum kekayaan intelektual.

Untuk mempromosikan Tenun Ikat Sikka, Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Tenun Ikat Sikka bersama dengan Yayasan Sahabat Cipta menyelenggarakan acara eksibisi, lelang, dan penjualan Tenun Ikat Sikka pada tanggal 15-17 Februari 2019, pukul 09.00 – 20.00 bertempat di Atlet Century Park Hotel, Jakarta.

Acara ini didukung oleh Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT); Pemerintah Provinsi NTT; Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual; Badan Ekonomi Kreatif; Kementerian Pariwisata; Pemerintah Swiss melalui Proyek Indonesian-Swiss Intellectual Property (ISIP); dan Ford Foundation. Acara ini juga merupakan bagian dari rangkaian kegiatan peringatan World Intellectual Property Day yang diadakan setiap tahun pada tanggal 26 April.

“Pemerintah Indonesia mendorong pendaftaran kekayaan intelektual untuk produk-produk asli Indonesia yang memiliki kekhasan dan keunikan karena kondisi geografisnya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan daya saing produk yang bersertifikat Indikasi Geografis sedemikian rupa sehingga memberi dampak pada peningkatan harga jual produk yang akhirnya akan meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan masyarakat penenun dan pelaku kreatif Tenun Ikat Sikka serta untuk pelestarian lingkungan, dengan memproduksi Tenun Ikat Sikka yang menggunakan bahan alam. Hingga kini, terdapat 74 produk Indikasi Geografis Indonesia yang telah mendapat perlindungan melalui sertifikat Indikasi Geografis termasuk Tenun Ikat Sikka”, ujar Direktur Merek dan Indikasi Geografis, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM, Bapak Fathlurachman, SH., MM, Jakarta, Kamis 7/02/19.

Ditambahkan pula oleh Ketua MPIG Tenun Ikat Sikka, Bapak Oscar Mandalangi Pareira, “Dengan penggunaan label Indikasi Geografis, para pembeli/pemilik produk Tenun Ikat Sikka memperoleh jaminan kualitas, keaslian, dan ketelusuran produk. Ini merupakan nilai tambah bagi dunia usaha kain tradisional Indonesia”.

Selain untuk promosi, acara yang bertajuk “Tenun Ikat Sikka Auction & Marketplace 2019” ini bertujuan untuk menghimpun dana guna menguatkan MPIG Tenun Ikat Sikka agar dapat memberikan pelayanan kepada para penenun dan pelaku kreatif Tenun Ikat Sikka sehingga bisa memastikan keberlanjutan usaha, pelestarian, dan regenerasi penenun.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan MPIG diantaranya adalah mendata penenun; menjaga mutu dan keaslian tenun; melakukan promosi dan pemasaran; membina anggota; melakukan regenerasi penenun; menjalin kemitraan; dan memberikan edukasi dan pelestarian. MPIG menaruh perhatian yang serius terhadap permasalahan penenun yang sebagian besar berusia tua. Jika tidak ada regenerasi, Tenun Ikat Sikka terancam punah.

Ketua Penyelenggara Acara, Ibu Dollaris Riauaty (Waty) Suhadi, Direktur Eksekutif Sahabat Cipta menyebutkan bahwa “Acara Tenun Ikat Sikka Auction & Marketplace 2019 ini akan diisi dengan lelang kain Tenun Ikat Sikka bernilai tinggi, demo pembuatan tenun, pameran kain berusia tua, flashmob Goyang Maumere, penjualan kain dan selendang Tenun Ikat Sikka dengan motif yang dilindungi yang sebagian besar menggunakan pewarna alam, serta pameran dan penjualan produk fashion (baju, tas, dan asesories lainnya) yang terbuat dari bahan Tenun Ikat Sikka”.

Sebanyak 10 orang penenun dan pelaku kreatif tenun dari kabupaten Sikka akan hadir. Mereka mewakili kelompok-kelompok penenun/pelaku kreatif Tenun Ikat Sikka dari berbagai suku/etnik di Sikka. Tidak hanya lembaran kain, acara ini juga menampilkan produk fashion dari 8 rumah desain/desainer yang telah berpengalaman “mengolah” kain tenun menjadi produk fashion yang indah dan berkualitas, yaitu: Batik Tenun Njonjah Poenja, LeVico, Noesa, Niora, Indhe Indonesia Bag, Oriep Indonesia, Racheli, dan Ita Selaras.

Selama 3 hari, pencinta, kolektor, dan penggiat wastra tenun Indonesia serta masyarakat luas berkesempatan untuk mendapatkan kain dan produk fashion Tenun Ikat Sikka dengan beragam motif yang cantik dengan cerita dan filosofi yang terkandung didalamnya.

Adapun pada hari pertama pelaksanaan acara ini, yakni, flashmob Goyang Maumere, pembukaan dan apresiasi, lelang kain Tenun Ikat Sikka, Pameran dan penjualan dan demo pembuatan tenun ikat. Sedangkan hari ke 2 dan 3, yakni pameran dan penjualan serta demo pembuatan tenun ikat. Dewi

Ingin Bisnis Kuliner Menjadi Legenda? Terapkan 3 hal Ini !

Bisnistoday- Bagi Kebanyakan masyarakat, bisnis kuliner merupakan bisnis yang menjanjikan serta mendatangkan banyak keuntungan. Sepintas bisnis ini terlihat mudah. Namun pada kenyataannya di lapangan, apakah bisnis kuliner memang mudah dijalankan? Apalagi bisa menjadi kuliner yang melegenda.

Stephen, Managing Director National Culinary Service Academy (NCSA), saat talkshow Meet The Legend di Gandaria City, Jakarta, Sabtu (2/2), hampir 70% start up di bisnis kuliner mengalami kerugian. “Karena bisnis kuliner termasuk bisnis yang tergolong rumit, membutuhkan banyak inovasi dan kreativitas,” kata Stephen.

Namun Stephen menggarisbawahi, ada bisnis kuliner yang bisa bertahan dan bahkan bisa melegenda. Hal inilah yang disampaikan oleh para pembicara dalam talkshow Meet The Legend.

Tidak tanggung-tanggung dua tokoh kuliner besar Indonesia hadir dia acara yang terselenggara atas kerjasama Ariston Peduli, NCSA dan Indonesian Chef Associaton (ICA) ini. Dipandu oleh Chef Lucky Permana yang juga Vice President bidang Profesi dan Pendidikan ICA pusat.

Sisca Soewitomo, salah satu narasumber yang hadir dan merupakan guru kuliner yang terkenal di Indonesia dan mancanegara.

Dari tangan perempuan kelahiran April 1949 ini, telah membantu para juniornya menjadi chef-chef berkelas di Tanah Air.

Bukan hanya itu, Sisca Soewitomo juga sudah menulis 150 judul buku kuliner, termasuk 2 buku dalam bahasa Inggris.

Selain itu, ada juga Calvin Hartono Putra sulung dari Juliana Hartono Sang pendiri Gado-Gado Boplo.
Calvin mengisahkan jatuh bangun bagimana ibunya memulai usaha yang mulai ada tahun 1970.

“ Ia memulai jualan gado-gado dengan menggunakan sebuah meja dan sebuah etalase kecil di dalam gang kecil di bilangan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Pembelinya pun waktu itu masih tetangga,” ungkap Calvin.

Lanjut Calvin, kenapa memilih makanan Gado-gado? Karena berfikir bahan-bahan gado-gado mudah didapat dan orang sering memakannya. Ibu waktu itu juga aktif ikut lomba sana sini dan berhasil menjadi juara pertama. Hingga akhirnya pada tahun 1980, sang ibu berkolaborasi dengan sang adik.

Lanjut Calvin, setidaknya ada tiga tips yang bisa dilakukan untuk sukses dalam bisnis kuliner, yakni pertama Start small, ibunya memulai usaha dengan modal Rp 500 dan dijual dengan Rp 25/porsi.

“Ga perlu langsung ingin membuat sesuatu yang besar dulu. Kedua adalah fokus dengan menu yang akan dijual. Jangan tergoda untuk membuat menu baru diluar dari konsep yang awal. Justru harus konsisten dengan yang sudah tetapkan. Atau tinggal dikembangkan saja,” ungkapnya.

Dan ketiga bagi Calvin yakni giving atau berbagi. “Yakinkan untuk konsisten dalam berbagi dengan sesama. Karena, berbagi itu adalah alat promosi yang sangat diyakini oleh Gado gado Boplo sebagai alat yang efektif dalam menjual,” imbuh Calvin.

Dan kini, usaha sang ibu dan Calvin menuai kesuksesan. Gado-gado Boplo menjadi salah satu tempat favorit keluarga untuk menikmati makanan khas tanah air. Dan tidak menutup kemungkinan, Gado-gado Boplo akan investasi ke luar negeri.

“Yang pasti, nantinya akan kami pilih beberapa Negara di mana jumlah WNI-nya cukup banyak. Dan saat ini Jakarta dan pulau Jawa khususnya memang menjadi market besar dan potensial. Kami juga akan fokus kesityu” kata Calvin.

Acara ini diselenggarakan dengan tujuan bisa edukasi generasi milenial agar mencintai kuliner Indonesia dan sekaligus bisa menjadi bagian ahli kuliner itu sendiri.

“Apa yang diungkapkan ibu Sisca Soewitomo dan ibu Juliana Hartono lewat Anaknya, keduanya mempunyai benang merah yang sama yaitu jika ingin sukses maka harus fokus, konsisten dan tekun,” kata Chef Lucky. Dewi

MTF Beri Bantuan 400 Pasang Sepatu ke Siswa SDN 2 Teluk Pandeglang

Bisnistoday- PT Mandiri Tunas Finance (MTF) memberikan bantuan 400 pasang sepatu kepada siswa SDN 2 Teluk, Pandeglang, Banten. Bantuan tersebut langsung diserahkan oleh Direktur Utama MTF, Arya Suprihadi di Pandeglang, Jumat (1/2).

Program sinergy antara MTF dan Banten Pos yang diberi nama Sehari Tanpa Alas Kaki ( SETAPAK) ini bertujuan memberikan rasa kepedulian bagi para siswa yang tertimpa musibah Tsunami yang terjadi beberapa bulan yang lalu.

Direktur Utama MTF, Arya Suprihadi mengatakan bahwa bantuan ini kami berikan untuk membantu siswa-siswa agar dapat terus semangat belajar. Selain itu, Arya mengatakan bahwa MTF memiliki komitmen terhadap masyarakat sekitar dalam hal kepedulian sosial.

“Kami yakin bahwa dengan adanya dukungan masyarakat, MTF akan tumbuh dan berkembang menjadi perusahaan yang membawa manfaat bagi banyak orang. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh masyarakat atas kepercayaan yang diberikan kepada MTF,” kata Arya. Dewi

Saksi dari BPN Tegaskan AJB Muljono Dipergunakan Untuk Kepentingan Lain Tidak Hilang

Bisnistoday- Mantan staf pendaftaran dan pemeliharaan data Badan Pertahanan Nasional BPN) Jakarta Barat, Tri Agus Candra mengakui AJB yang digunakan mantan Presiden Direktur (Presdir) Jakarta Royale Golf Club, Muljono Tedjokusumo telah dipergunakan untuk menerbitkan Hak Guna Bangunan (HGB) untuk PT Trikarya dan PT Mutiara Idaman Jaya.

Hal ini diungkapkan Tri Agus Candra saat dihadirkan sebagai saksi perkara dugaan pemalsuan surat tanah dengan terdakwa Muljono Tedjokusumo di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Rabu (30/1).

Candra mengaku baru mengetahui mengenai kedua HGB tersebut saat diperiksa oleh penyidik kepolisian. Setelah ditelusuri ditemukan adanya HGB 4895 atas nama PT Trikarya dan HGB 4894 atas nama PT Mutiara Idaman Jaya yang diterbitkan atas AJB yang sama dengan yang diajukan Muljono untuk menerbitkan sertifikat.

“Penyidik yang cari datanya. Kami yang sajikan data. Sebelumnya kita tidak tahu. Mencari, kemudian ditemukan,” kata Candra dalam kesaksiannya di PN Jakarta Barat, Rabu (30/1).

Dikatakan Candra kedua HGB tersebut diterbitkan pada hari yang sama, yakni 12 Juni 1989. Padahal, Muljono menggunakan AJB yang sama untuk mengajukan menjadi sertifikat pada 2013.

Menurutnya, AJB yang sama tidak dapat dipergunakan untuk mengajukan alas hak yang berbeda. Dengan demikian, sertifikat Muljono seharusnya tidak diproses oleh BPN atau dikoreksi jika sertifikat telah terbit.

“Kalau dari awal penerbitannya ketahuan sudah pernah digunakan alas hak sebelumnya, kita tidak proses,” katanya.

Terdapat setidaknya empat AJB yang diajukan Muljono untuk menjadi sertifikat, yakni AJB nomor 1209 seluas 1.200 meter persegi, AJB nomor 1248 seluas 2.500 meter persegi dan AJB nomor 1242 seluas 3.020 meter persegi serta satu AJB lainnya yakni nomor 1209 seluas 2.504 meter persegi. Keempat AJB tersebut berlokasi di Gang Pandan RT 11/05, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Dalam mengajukan permohonan sertifikat tersebut, Muljono melampirkan surat keterangan kehilangan AJB dari Polres Jakarta Barat. Muljono memberikan kuasa kepada Asmaul Husna untuk mengurus surat ke kelurahan.

Kesaksian Candra ini memperkuat keterangan Kepala Sub Seksi Sengketa Konflik Perkara Pertanahanan BPN Jakarta Barat Budi Harsono yang dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan pada Rabu (16/1) lalu. Saat itu, Budi mengakui terdapat kesalahan administratif terkait penerbitan empat sertifikat atas nama Muljono.

“Akta Jual Beli (AJB) yang menjadi dasar penerbitan sejumlah sertifikat atas nama Muljono Tedjokusumo ada kesalahan administrasi,” kata Budi dalam kesaksiannya di persidangan.

Budi mengakui, terdapat dua AJB yang memiliki nomor sama, yakni AJB 1209. Budi menyebut Muljono melalui kuasanya mengklaim AJB tersebut telah hilang. Namun, Muljono tetap mengajukan sertifikat atas AJB tersebut.

“AJB Nomor 1209 telah dinyatakan hilang, namun ada surat kuasa pengurusan yang ditandatangani terdakwa (Muljono) untuk menjadi bahan memenuhi persyaratan penerbitan sertifikat,” ungkapnya.

Diberitakan, JPU mendakwa Muljono telah memalsukan surat dan menempatkan keterangan palsu pada akta autentik tanah di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Atas perbuatannya Muljono didakwa melanggar Pasal 263 ayat (1) Pasal 264 Ayat (2) dan Pasal 266 Ayat (2) KUHP.

Perkara ini bermula dari laporan H. Muhadih, Abdurahman, dan ahli waris Baneng terhadap Muljono ke Bareskrim Polri yang tertuang dalam Laporan Polisi nomor 261/III/2016/Bareskrim Tgl 14 Maret 2016 dan LP 918/IX/2016/Bareskrim tanggal 7 September 2016.

Enam saksi pelapor, yakni Muhadi, Masduki, Suni Ibrahim, Abdurahmman, dan Usman serta Akhmad Aldrino Linkoln selaku kuasa hukum para pelapor mengungkapkan sejumlah bukti yang diduga dilakukan Muljono dan membuat tanah milik ahli waris di kawasan Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat dikuasai Muljono.

Beberapa perbuatan itu diantaranya, penggunaan akta jual beli (AJB) orang lain sehingga terbit sertifikat atas nama Muljono. Selain itu, di tanah milik kliennya itu, Aldrino menyatakan, Muljono memasang plang atas namanya. Bahkan, Muljono menyuruh orang lain menjaga lahan tersebut.

Akibatnya, ahli waris tidak bisa memasuki lahan karena dihalang-halangi penjaga tanah tersebut.
Tindakan-tindakan yang dilakukan Muljono ini membuat ahli waris meradang. Hal ini terutama saat mengetahui BPN ternyata menerbitkan sertifikat atas nama Muljono.

Padahal, ahli waris tidak pernah melakukan transaksi jual beli dengan Muljono terkait tanah tersebut. Bahkan dalam kesaksiannya, Muhadi selaku ahli waris Ahmad Mimbora dan Salabihin Utong menegaskan tidak mengenal Muljono. Dewi

Digital PR Harus Bangun Reputasi, Kredibilitas dan Kepercayaan Brand

Bisnistoday-Di era digital saat ini, internet menjadi media yang sangat powerful untuk membangun Brand. Melalui Media Digital dan Teknologi, brand dapat membangun reputasi mereka. Di sini, peran Digital PR menjadi sangat strategis.

Tri Raharjo, Founder & Chairman TRAS N CO Indonesia, mengatakan, Digital PR harus mampu membangun reputasi, kredibilitas dan kepercayaan. Khususnya melalui channel Media Digital dan Media Sosial, sebagai saluran powerful bagi netizen dalam memberikan penilaian terhadap brand. Tidak hanya itu saja, Digital PR juga wajib memantau percakapan yang terjadi di Social Media. Sebagai media komunikasi dan menjalin engagement dengan konsumennya di dunia digital.

“Perusahaan dengan reputasi dan citra yang positif, kini dapat dinilai dari pintarnya mereka dalam mengkomunikasikan perusahaannya melalui Media PR kontemporer seperti media digital, media sosial dan sarana lainnya,” ujar Tri Raharjo, ditemui saat malam penganugerahan Indonesia TOP Digital PR Award (ITDPA) 2019, Jakarta 25/01/19.

Lanjut Tri Raharjo, atas dasar itulah, TRAS N CO Indonesia dan INFOBRAND.ID untuk kedua kalinya melakukan sebuah riset digital untuk mengamati perusahaan-perusahaan yang telah berhasil menjalankan aktivitas dan strategi digital PR-nya melalui Indonesia TOP Digital PR Index. Yakni sebuah cara faktual untuk merekam keberhasilan mereka membangun komunikasi, engagement dan image di mata netizen.

“Dan untuk brand-brand yang dinilai mampu memanfaatkan secara maksimal peran Digital Public Relation dalam membangun reputasi, enggagement dan kepercayaan kosumen, TRAS N CO Indonesia mengapresiasinya dengan penghargaan Indonesia TOP Digital PR Award (ITDPA) 2019,” ungkapnya.

Tri Raharjo mengungkapka, untuk metodologi sendiri, terlebih dahulu dilakukan riset oleh TRAS N CO Indonesia & INFOBRAND.ID melalui Survey Digital PR Index sejak September – November 2018 terhadap lebih dari 800 brand dari 100 kategori brand tersurvey di Indonesia.

“Survey yang dilakukan oleh TRAS N CO Indonesia & INFOBRAND.ID ini menggunakan tiga parameter penilaian yakni Digital Media Aspect, Social Engagement Aspect dan Digital Mention Aspect,” imbuhnya.

Adapun yang telah berhasil mendapatkan penghargaan INDONESIA TOP DIGITAL PR AWARD (ITDPA) 2019 ialah:
JNE (kategori Jasa Pengiriman), SOFTEX (kategori Pembalut Wanita), KFC (kategori Resto Fast Food), GS ASTRA (kategori Aki), SHARP (kategori TV), TEKIRO (kategori Tools), CONFIDENCE (kategori Adult Diapers), CORSA (Kategori Ban Motor), POLYTRON (kategori Mesin Cuci), MIRACLE AESTHETIC CLINIC (kategori Klinik Kecantikan), SWEETY (kategori Popok Bayi), PIGEON (kategori Produk Perawatan Bayi), Erha Clinic (kategori Klinik Kecantikan), FUSO (kategori Truck And Bus), BRI Syariah (kategori Bank Syariah), Mc Donalds (kategori Resto Fast Food), Wijaya Karya (kategori Kontraktor BUMN), Bank BRI (kategori Bank Konvensional), Telkomsel (kategori Provider Telekomunikasi), Axa Mandiri (kategori Asuransi) dan BreadLife (kategori Toko Roti). Dewi

IFMC 2019, Ajang Mencari Bakat Baru Model

Bisnistoday- Keberadaan model dalam suatu pagelaran fashion sangatlah penting. Karya-karya baju dari designer akan dibawakan oleh para model. Selain harus good looking, para model juga dituntut untuk dapat memiliki kemampuan dalam membawakan baju para designer di panggung.

Di Ibukota khusus nya Jakarta, fashion show sering dilakukan oleh sejumlah perancang busana dan apparel brand. Tidak heran jika kebutuhan akan model sangatlah tinggi dan menjadi profesi yang menjanjikan.

Beranjak dari hal diatas, Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), mengadakan ajak pencarian bakat baru dibidang modelling yakni, Indonesia Fashion Model Competition (IFMC 2019).

Presiden IFW sekaligus Presiden APPMI, Poppy Dharsono menuturkan, kepedulian IFW pada profesi ini sudah berlangsung dari tahun-tahun sebelumnya.

“Kebutuhan model untuk IFW memang besar dan untuk regenerasi supaya model di IFW pun tidak yang itu-itu saja, sekaligus memberikan kesempatan bagi bakat-bakat baru untuk tampil di ajang besar seperti IFW,” kata Poppy, ditemui saat pemilihan model IFMC 2019, di Jakarta, 23/01/19

IFMC 2019 diikuti oleh lebih dari 200 peserta yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. “Dari 200 peserta, kami akan pilih 24 finalis pria dan 24 finalis wanita. Tapi nantinya kami akan pilih tiga pemenang saja, yaitu; kategori the best model untuk pria dan wanita, model paling fotogenik untuk pria dan wanita, dan model terfavorit untuk pria dan wanita,” Poppy menjelaskan lebih lanjut.

Profesi model menjadi perhatian bagi IFW 2019. Para pemenang nantinya akan tampil di IFW 2019 pada akhir Maret 2019, dengan mengusung tema “Cultural Values”. Pagelaran fashion akbar di tanah air ini sudah memasuki tahun ke 8. Dewi

Jatuh Bangun Angga dan Riska Membangun Bolu Lapis Bogor Sangkuriang

Bisnistoday-Anda yang sering datang ke daerah Bogor pasti tidak lengkap rasanya jika tidak membawa buah tangan khas Bogor yakni, Bolu Lapis Bogor Sangkuriang. Kue ini bahkan didapuk sebagai kue khas kota Bogor.

Keberadaan bolu lapis ini memang semakin diterima oleh masyarakat karena rasanya yang lezat serta harga yang pas dengan kantong masyarakat kebanyakan. Hal ini ditandai dengan menjamurnya toko oleh-oleh dimana Bolu Lapis Bogor Sangkuriang ada di dalamnya.

Di tangan dingin pasangan suami istri, Bolu Lapis Bogor Sangkuriang kini menegak kesuksesan dan bahkan menggurita dengan membuat berbagai kue khas daerah tanah air yang lagi-lagi meraih kesuksesan.

Pasangan suami istri tersebut, Anggara Jati dan Riska Wahyu (30) Founder sekaligus Owner Bolu Lapis Bogor Sangkuriang, dimana tujuh tahun lalu tepatnya (2011) mencoba peruntungan di bisnis kue yakni bolu lapis.

“Awalnya kami bingung mau bisnis apa. Modal pun waktu itu juga ga punya, tabungan habis karena sebelumnya 4 bisnis kami bangkrut. Kami juga harus merelakan motor operasional ditarik kembali oleh leasing. Cicilan pembayaran rumah menunggak hingga 4 bulan dan menjual mobil. Tapi kami ga boleh putus asa sampai disini. Kami terus berpikir bagaimana cara untuk tetap mendapatkan uang,” ujar Anggara ditemui saat acara CEO Talk, Jakarta, 24/01/19.

Lanjut Angga begitu dirinya disapa, bermodal keberanian akhirnya kami membuat usaha kue bolu lapis Bogor dengan modal Rp500 ribu rupiah. Waktu itu banyak yang mencemooh dan memandang sebelah mata usahanya.

“Produk bolu lapis itu ditemukan berkat menerapkan prinsip ATM, yakni Amati, Tiru, dan Modifikasi. Produknya adalah makanan tradisional dibeberapa daerah, tapi dimodifikasi sedemikian rupa. Yang penting ATM, tapi jangan ATP yakni Amati, Tiru, Plek,” ungkap Angga.

Riska Wahyu, sang istri yang selalu mendampinginya juga mengatakan, jika di Surabaya ada lapis Surabaya, kenapa tidak Bogor memiliki bolu lapis? Bermodalkan uang Rp500 ribu, resep lapis dari sang ibu, serta pelataran yang dipinjam dari mertua, dan bereksperimen dengan membuat bolu lapis. Dirinya pun memasukkan content lokal Bogor sebagai bahan bakunya, yakni tepung Talas dimana Bogor terkenal sebagai penghasil talas.

“Awal penjualan bolu lapis tersebut dengan menawarkannya ke tetangga. Dengan modal itu, saya mendapatkan 5 loyang. Saya meminta pendapat dan masukan mereka. Hingga akhirnya mereka justru membantu mempromosikan bolu ini. Berkali-kali saya utak atik adonan hingga akhirnya menemukan formula yang tepat,” ujarnya tersenyum.

Lanjut Riska, pelan-pelan dan dari mulut ke mulut orderan bolu lapis datang. Waktu itu namanya juga belum terpikir Sangkuriang, hingga akhirnya terbesit nama Sangkuriang karena berasal dari Jawa Barat. “Waktu itu kemasannya yang dipakai juga masih sederhana tidak seperti sekarang. Kami memakai kemasan beli jadi di pasar dan menambahi striker,” imbuhnya.

Dengan permintaan bolu lapis Bogor yang semakin banyak, dirinya lantas merekrut karyawan hingga berjumlah 60 orang. “Kami pun sempat kewalahan dengan orderan. Kami bekerja dari pagi hingga ketemu pagi lagi. Hingga pernah kami membatasi pembeli hanya 2 boks saja agar semua kebagian. Di tahun yang sama kami membuka outlet pertama di Jl. Sholeh Iskandar, Bogor dan bertambah membuka outlet di jalan Pajajaran dan Puncak,” imbuh Angga.

Berkat kerja keras nya, bisnis kue yang dijalani Angga dan Riska kini telah mendulang kesuksesan. Dengan modal hanya Rp500 ribu, omzet bisnisnya kini mencapai ratusan miliar per tahun. Serta karyawan yang saat ini berjumlah seribu.

Tidak hanya itu saja, pasangan suami istri ini juga telah membuka brand baru yakni, Bolu Lapis Kukus Pahlawan (Surabaya), Bakpia Kukus Tugu (Jogjakarta), dan Bolu Susu Lembang (Bandung) yang kesemua memakai content lokal untuk bahan bakunya.

Mengikuti Pelatihan Bisnis

Menurut Angga, keberhasilan yang kini diperolehnya tidak terlepas dari peran partner bisnis, yakni sang istri. Menurutnya, dirinya adalah Gas, dan sang istri Rem dalam mengatur bisnisnya. Selain itu, bimbingan sang mentor juga tak lepas dari keberhasilannya.

“Kami mengikuti lembaga pelatihan dan akselerasi bisnis, SBM Pro Indonesia. Disini kami mendapatkan pelatihan manajerial, pembukuan, packing, dan ilmu lainnya,” ungkapnya.

Ditemui di tempat yang sama, Taufan B. Umbara, Presiden SMB ProIndonesia, mengatakan, pelaku UMKM membutuhkan pelatihan dan pendampingan bisnis. Namun dengan keterbatasan biaya biasanya mereka kesulitan mendapatkan akses itu. SBM ProIndonesia dmenyediakan akses pelatihan dan pendampingan bisnis dengan biaya sangat murah. Khusus utk UMKM Indonesia.

“Tahun 2019 kami ingin membantu entrepreneur di 50 kota di Indonesia untuk sama-sama belajar dan sama-sama naik kelas. Melalui pelatihan dan pendampingan bisnis yg kita selenggarakan.

Sampai dengan 2018 SBM ProIdonesia diberikan kesempatan hadir dan membantu ribuan entrepreneur di 30 kota di Indonesia. “Salah satu sumberdaya penting di SBM ProIndonesia adalah keberadaan coach yang siap terjun dan membantu sahabat-sahabat entrepreneur. Saat ini kami memiliki 80 coach dan mentor yg memiliki keahlian dan pengalaman dalam membangun bisnis, tutupnya. Dewi

IFW 2019 Angkat Budaya Kalimantan

Bisnistoday-Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) akan menggelar kembali ajang tahunan fashion dan budaya Indonesia pada akhir Maret 2019.

Ajang yang masuk tahun ke 8 ini mengambil tema “Cultural Values” yang sesuai dengan konsisten dan komitmen APPMI untuk terus mengembangkan dan mempromosikan kekayaan khasanah budaya Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi nasional.

Gelaran ini juga mempermudah promosi budaya dalam era ekonomi global yang makin tak terbatas, upaya untuk mengangkat warisan budaya nasional menjadi tanggung jawab semua pihak, termasuk pelaku industri fashion.

Acaranya sendiri digelar pada tanggal 27 – 31 Maret 2019 di Jakarta Convention Center (JCC)
yang dimeriahkan oleh ratusan pelaku bisnis fashion dan perancang busana dari berbagai penjuru Nusantara.

Lebih dari 20 peragaan busana yang menampilkan desain busana terbaik dari sederet perancang busana ternama tanah air akan digelar.

“IFW 2019 akan mengangkat budaya Kalimantan yang amat kaya. Belum banyak yang mengangkat khasanah budaya Kalimantan, padahal rumpun masyarakat Kalimantan yang terdiri dari beberapa etnis utama yaitu; Melayu, Dayak, Banjar, Kutai dan Dayak Paser makin memberikan nuansa unik dari khasanah budaya Kalimantan. Pada seluruh desain tempat penyelenggaraan IFW 2019 hingga busana para icon model, dapat kita lihat ilustrasi perisai, flora dan fauna yang merupakan ciri khas Kalimantan, yang digunakan desainer sebagai sumber inspirasi dan imajinasi rancangan mereka, sehingga budaya Kalimantan dapat makin dikenal luas melalui hasil karya para perancang busana,” papar Poppy Dharsono, Presiden IFW/ Ketua Umum APPMI, ditemui saat press conference APPMI di Jakarta, 23/01/2019.

Lanjut Poppy Dharsono, Sebagian budaya suku-suku Kalimantan merupakan hasil adaptasi, akulturasi dan asimilasi unsur-unsur budaya dari suku-suku yang menempati wilayah Kalimantan, contohnya; sarung Samarinda, sarung tenun Pagatan, benang bintik (batik Dayak Ngaju), kain Sasirangan (Banjarmasin), khasanah budaya yang memukau inilah yang patut kita dukung bersama.

Ragam kekayaan budaya Indonesia telah menjadi salah satu kontributor kunci bagi perkembangan pesat industri fashion Indonesia. Dengan mengusung khasanah warisan budaya Nusantara, IFW 2019 diyakini dapat menjadi salah satu peluang untuk mempromosikan kekayaan budaya dan wisata Indonesia ke manca negara.

Penyelenggaraan IFW dari tahun diharapkan dapat menjadi sarana promosi wisata khususnya Kalimantan melalui industri fashion. Dewi

Program SiCepat Syariah Peduli Pendidikan Indonesia

SiCepat Ekspres Menempati Kantor Baru-nya di Kawasan  Juanda, Jakarta Pusat

BISNISTODAY.COM-Melalui program SiCepat Syariah, SiCepat Ekspres kali ini menggandeng Dompet Dhuafa untuk mengajak para Sahabat SiCepat, dimana mereka adalah loyal member, yang mendapatkan potongan ongkir dari setiap transaksi pengiriman barang, untuk ikut berdonasi agar dapat memajukan Pendidikan di Indonesia.

Chief Executive Officer SiCepat Ekspres, The Kim Hai, menjelaskan bahwa layanan SiCepat Syariah sendiri telah diluncurkan setahun lalu, dimana donasi yang didapatkan dari member SiCepat ini disalurkan kepada pondok pesantren yang berada di Lombok dan Cilacap.

Pada kesempatan sekarang ini, SiCepat Ekspres menambahkan manfaat dari donasi ini, yaitu dengan mendukung sekolah literasi yang diprakarsai oleh Dompet Dhuafa. The Kim Hai menambahkan, dengan menggandeng Dompet Dhuafa tentu saja akan menambah value bagi yang berdonasi melalui program SiCepat Syariah, karena akan bertambah lagi manfaat yang bisa diberikan untuk membantu anak-anak usia sekolah.

Laporan pertanggungjawaban program SiCepat Syariah ini juga dikeluarkan setiap 3(tiga) bulan, agar transparansi nya tetap terjaga. Saat ini program SiCepat Syariah baru dapat diikuti oleh seluruh Sahabat SiCepat yang telah bergabung menggunakan jasa layanan SiCepat Ekspres (kecuali Market Place).

Pendandatanganan Perjanjian Kerjasama SiCepat Syariah dengan Dompet Dhuafa ini diwakili oleh Wiwin Dewi Herawati, Chief Marketing Officer SiCepat Ekspres, pada tanggal 24 Januari 2019. Sementara dari Dompet Dhuafa, diwakili oleh Sulis Tiqomah, Manager  of Strategic Corporate  Partnership Dompet Duafa.

Beberapa program dan penawaran menarik senantiasa diluncurkan SiCepat Ekspres sebagai perwujudan perusahaan ekspedisi yang  lebih dinamis, responsif dan inovatif dalam memberikan kualitas layanan dan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna jasa pengiriman barang.

SiCepat Ekspres merupakan perusahaan ekspedisi pertama yang menerapkan konsep syariah dalam program pengiriman. Layanan  SiCepat Syariah menurut Chief Marketing Officer SiCepat Ekspres, Wiwin Dewi Herawati, merupakan program yang tidak berkaitan langsung dengan layanan, melainkan sebuah program untuk mengajak para member SiCepat untuk mengalokasikan nilai potongan ongkos kirim (ongkir) sebesar 2,5 persen untuk kegiatan sosial.

Dimana, nilai potongan ongkir tersebut nantinya akan diberikan kepada Dompet Duafa untuk pengembangan pendidikan. SiCepat Ekspres juga akan menambahnya sebesar 2,5 persen lagi, sehingga totalnya akan menjadi 5 persen.

“Yang dilakukan sicepat adalah bagian dari program kami dalam mendukung program pemerintah dalam memajukan pendidikan di Indonesia,” ujar Wiwin Dewi Herawati, usai kesepakatan Kerjasama SiCepat Ekspres dengan Dompet Dhuafa untuk program SiCepat Syariah, di Jakarta, Kamis (24/01/2019).

SiCepat Ekspres adalah perusahaan ekspedisi yang berdiri sejak tahun 2014, dimana pengiriman 15Jam Sampai untuk wilayah Jabodetabek dan Bandung serta pengiriman 1hari Sampai untuk kota besar seluruh wilayah Indonesia merupakan fokus utama dalam pelayanannya. Berbasis sistem teknologi terkini, SiCepat Ekspres mempunyai cabang dan gerai yang tersebar di seluruh kota di Indonesia, mempunyai slogan Ketika Semua Jadi Mudah, dimana SiCepat Ekspres menjawab segala kebutuhan dan keinginan pelaku bisnis e-commerce.

 

Baru 16 Tahun Berdiri, President University Dianugerahi Akreditasi A

 

BISNISTODAY.COM-President University berhasil mendapatkan akreditasi A setelah 16 tahun berdiri. Predikat ini didapatkan setelah BAN-PT mengeluarkan keputusan No. 411/SK/BANPT/Akred/PT/Xll/2018 pada 19 Desember 2018. Dari hasil akreditasi ini, President University menjadi salah satu dari 74 perguruan tinggi swasta dan negeri yang terakreditasi A di Indonesia.

Selain akreditasi institusi, sudah ada tiga program studi di President University yang juga sudah terakreditasi A, yaitu Manajemen, Teknologi Informasi. dan Sistem Informasi.

”Kita bersyukur dianugerahi Tuhan dengan nilai akreditasi A. lni merupakan pengakuan pihak eksternal terhadap eksistensi dan kerja keras selama ini. Terima kasih atas dukungan para staf, dosen, mahasiswa, dan juga alumni. lni adalah keberhasilan kita semua,” kata Rektor President University, Jony Oktavian Haryanto, Rabu (23/1/2019).

Jony menambahkan bahwa diusia yang masih muda yaitu 16 tahun, mendapatkan akreditasi A merupakan prestasi yg membanggakan. Karena ternyata hanya 74 perguruan tinggi negeri dan swasta dari total 4.700 Iebih di Indonesia yang mendapatkannya.

”lni dikarenakan Ietak President University yang berada di tengah kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara, sehingga tercipta sinergi antara dunia industri dan universitas.”

“President Universityjuga punya laboratium organik yang merupakan laboratorium hidup bekerja sama dengan industri, sehingga mahasiswa kami tidak hanya paham teori namun juga menguasai praktik,” tambahnya.

Menurutnya lagi, program magang juga menjadi unggulan President University dimana lulusannya 90% lebih langsung diserap di dunia kerja setelah mereka lulus.

Tidak berhenti disitu, Jony pun menyatakan ingin terus mengembangkan luasan kampusnya yang saat ini terletak di dalam kawasan industri seluas 5.600 hektar. Kerja sama pun akan terus ditingkatkan dengan perusahaan maupun perguruan tinggi lainnya, baik di seluruh Indonesia maupun di luar negeri.

”Kita juga sekarang telah kerja sama student exchange dengan Babson College yang merupakan universitas entrepreneurship terbaik di dunia. Selain itu kita juga bekerja sama dengan Universiti Utara Malaysia, HAN University of Applied Sciences di Belanda, RMIT di Australia dan sebagainya. Hal tersebut menunjukan bahwa President University telah dikenal luas dikalangan global, dan diperhitungkan baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” tutupnya. (Kormen)