Ini Dia Waralaba yang Diincar Calon Investor Tahun 2019

award 2019

 

Bisnistoday- Bisnis Franchise atau waralaba masih menjadi primadona masyarakat Indonesia untuk membuka usaha. Saat ini banyak produk yang ditawarkan oleh franchisor, mulai dari skala kecil hingga ratusan juta rupiah. Lagi-lagi calon investor harus jeli untuk memutuskan membeli produk tersebut.

Chairman Tras n Co Indonesia, Tri Raharjo mengatakan, bisnis waralaba 10 tahun terakhir masih menarik calon investor karena banyak keuntungan yang diperoleh dalam menjalani bisnis ini. Salah satunya, tidak perlu mengelola bisnis dari nol, dan umumnya produknya sudah dikenal di masyarakat.

Menurut Tri Raharjo, waralaba yang menjadi tren atau incaran calon investor di tahun 2019 masih berkisar di kategori minimarket, resto kekinian, dan jasa pengiriman. Karena selain menjadi kebutuhan utama masyarakat, juga permintaannya lagi tinggi-tingginya.

Demikian dikatakan Tri Raharjo kepada wartawan dalam konferensi pers “Merek-merek Waralaba Paling Diminati Tahun 2019” di Jakarta, Rabu (27/2).

Tri Raharjo mengatakan, untuk kategori minimarket misalnya yang pengelolaannya pasif, karena semuanya sudah dikelola atau dijalankan oleh pemiliknya. Calon investor tidak perlu susah-susah belajar dari awal, bisnis sudah berjalan, dan tinggal pembagian keuntungan saja. “Ini yang disukai investor,” ujarnya.

Menurut Tri Raharjo ada lima hal yang harus diperhatikan calon investor dalam menentukan atau memilih jenis waralaba yakni; “proven” secara usia sudah lebih dari lima tahun. Kemudian produknya mudah dijual. Lalu bagaimana pelayanan dan mereknya, karena kalau pelayanannya bagus dan mereknya sudah dikenal akan lebih memudahkan dalam menjualnya. Selanjutnya lihat orangnya dan track record-nya, dan terakhir profit atau bagaimana keuntungan.

Lebih lanjut Tri Raharjo menjelaskan, menjadi bisnis waralaba, lisensi atau kemitraan paling diminati calon investor, membutuhkan proses panjang dan bukanlah sebuah pekerjaan mudah. Begitu pula melahirkan waralaba, lisensi atau mitra sukses di bisnisnya, adalah tantangan bagi seluruh Franchisor, Licensor atau pun principal.

Tentu saja merek-merek waralaba, lisensi atau kemitraan yang berhasil menjadi bisnis nomor satu pilihan investornya, serta merek-merek yang telah berhasil menciptakan mitra-mitra sukses, patut mendapatkan pengakuan dan apresiasi atas pencapaiannya tersebut.

“Sebagai bentuk dukungan terhadap tumbuhkembangnya bisnis waralaba, lisensi dan kemitraan di Indonesia serta mengapresiasi para mitra terbaiknya, FranchiseGlobal.com bekerja sama dengan Tras N Co Indonesia menghadirkan No.1 Franchise Choice Award 2019 dan The Best Franchisee Award 2019,” ujar Tri Rahardjo.

Dikemukakan, No.1 Franchise Choice Award 2019 merupakan penghargaan bergengsi yang diselenggarakan untuk pertama kalinya yang diberikan oleh FranchiseGlobal.com Indonesia bersama Tras N Co Indonesia kepada satu merek waralaba/lisensi/kemitraan terpilih terbanyak di kategori bisnisnya berdasarkan hasil survei Franchise Choice Index pilihan calon mitra/investor untuk berinvestasi di tahun 2019.

Sedangkan The Best Franchisee Award 2019, merupakan apresiasi dan penghargaan yang ketiga kali terselenggara, hasil kerja sama antara Franchiseglobal.com Indonesia bersama franchisor/licensor/principal yang diberikan kepada waralaba/lisensi/mitra terbaik yang telah berhasil menjalankan dan mengembangkan bisnisnya hingga sukses dan berkembang.

Menurut Tri Rahardjo, objektivitas penyelenggaraan dua event yang bersamaan ini dikarenakan bisnis waralaba, lisensi atau kemitraan, merupakan bisnis keterkaitan yang tidak bisa terpisahkan. Dalam konsep bisnis ini ada dua pihak yang saling bekerja sama untuk meraih sebuah keuntungan dengan kesepakatan tertentu, yaitu antara pemilik bisnis dan mitra. Di mana pemilik bisnis memberikan izin kepada mitra untuk menggunakan merek, sistem, memberikan dukungan, pelatihan, serta mengadakan pengawasan atas usaha dalam kerja sama jangka waktu tertentu.

Adapun untuk mengetahui merek-merek peraih No.1 Franchise Choice 2019, Tras N Co Indonesia dan Franchiseglobal.com melakukan survei Franchise Choice Index kepada lebih dari 500 merek waralaba, lisensi dan kemitraan di Indonesia berdasarkan 3 aspek penilaian yaitu Popularity Aspect, Interest Aspect dan Business Choice Aspect.

Survei dilakukan selama 3 bulan mulai dari September – November 2018. Peraih penghargaan No.1 Franchise Choice Award 2019 untuk kategori bisnis waralaba, lisensi dan kemitraan yakni: Apotek K-24 (Kategori Apotek), Carvil (Kategori Sandang), CFC (Kategori Resto Fried Chicken), Depo Air Minum Biru (Kategori Air Minum Isi Ulang), Oto Bento (Kategori Resto Bento).

Selanjutnya Warung Tekko (Kategori Resto Iga), Sabana Fried Chicken (Kategori Fried Chicken Booth & Container), Shop&Drive (Kategori Bengkel & Aksesoris Mobil), Snapy (Kategori Digital Printing), Ixobox (Kategori Barbershop). Kemudian Green Nitrogen (Kategori Nitrogen), Coffee Stall Good Day (Kategori Coffee Booth/Corner).

Sedangkan peraih The Best Franchisee 2019 yakni;

1. CFC dengan mitra; Reynaldo Halim Putra.

2. Snapy dengan mitra; CL. Setyowati Handayani

3. KiddyCuts dengan mitra; Brigitte Francesca Nadjamuddin.

4. Nibras dengan mitra; Ayun Barozah, Samsul Huda, Nur Yanthi.

5. Eye Level dengan mitra; Micky.

6. Waffelicious dengan mitra; Agustina Prayogo.

7. Rocket Chicken dengan mitra; Wahyu Bagus Iriawan.

8. Oto Bento dengan mitra; Putiri Bhuana Katili.

9. Warung Tekko dengan mitra; Niko Wijasin.

10. Ixobox dengan mitra; Ugahary Yovvy Chandra.

11. Bambu Spa dengan mitra; Jully Lau

12. House of Mustika Ratu dengan mitra; Budi Salim, ST

13. Bang Aji Arabian Kebab dengan mitra; Bondan Fahrizal

14. Black Kebab dengan mitra; Djohan Ichwan

15. RFC dengan mitra; Roni Ramdani

16. PT. Santos Jaya Abadi dengan mitra; Outlet Coffee Corner MNC Land

“Akhirnya, kami berharap, penghargaan ini dapat memacu kinerja seluruh stakeholder waralaba, lisensi dan kemitraan. Sehingga, ke depannya bisnis waralaba, lisensi dan kemitraan akan semakin kompetitif dan berkembang,” ujar Tri Raharjo. Dewi

Japan Travel Fair 2019 Tawarkan Destinasi Wisata Alternatif di Jepang

Bisnistoday- Jepang saat ini menjadi salah satu tujuan wisata favorit yang dikenal dengan pesona keindahan serta dapat menarik minat para wisatawan untuk datang dan menghabiskan waktu. Tidak terkecuali dengan wisatawan dari Indonesia yang berkunjung ke Jepang, peningkatannya cukup signifikan. Selama tahun 2018 meningkat 12,7% sehingga menjadi 400.000 wisatawan.

Meningkatnya minat kunjungan wisatawan Indonesia ke Jepang merupakan imbas positif promosi gencar yang dilakukan otoritas pariwisata Jepang, didukung oleh agen perjalanan dan maskapai penerbangan yang menawarkan paket wisata dan tiket pesawat dengan harga terjangkau.

Selain promosi yang seolah tanpa henti, adanya fasilitas bebas visa dengan e-passport membuat wisatawan Indonesia semakin tertarik datang dan mengeksplorasi keindahan serta keunikan budaya Jepang. Hal ini pulalah yang mendasari Japan National Tourism Organization (JNTO) Jakarta secara aktif mendorong wisatawan untuk berkunjung ke negeri sakura.

Untuk itu JNTO kembali menyelenggarakan ajang ‘Japan Travel Fair’ (JTF) yang ke-11 kalinya pada tanggal 1- 3 Maret 2019 di Food Society, Grand Atrium dan Mosaic Walk, Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan.

Izumi Amano, Executive Director JNTO Jakarta mengatakan, “Jepang menawarkan beragam destinasi seperti kuil, pantai, pegunungan, bunga sakura, museum, area ski dan lain sebagainya. Ada 47 prefektur di Jepang dengan destinasi wisata yang unik dan menarik,” imbuhnya, 1/03.

Selain destinasi wisata populer, ‘Japan Travel Fair 2019’ akan memperkenalkan sejumlah daerah wisata alternatif di Jepang untuk wisatawan Indonesia yaitu:
– Daerah Chugoku (Prefektur Hiroshima, Okayama, Shimane, Tottori dan Yamaguchi)
– Daerah Chubu (Prefektur Aichi, Fukui, Gifu, Ishikawa, Mie, Nagano, Shizuoka, Toyama, Niigata dan
Yamanashi)
– Hokkaido
– Daerah Kyushu (Prefektur Fukuoka)

“Masing-masing tujuan wisata memiliki karakteristik yang unik. Jika selama ini wisatawan sudah lebih dulu mengenal Tokyo, Kyoto, Osaka, maka pada ajang ‘Japan Travel Fair 2019’ ini kami menawarkan dan mempromosikan destinasi lain yang tak kalah menarik”, ujar Izumi Amano di sela-sela pembukaan ‘Japan Travel Fair 2019’

Ajang ‘Japan Travel Fair 2019’ didukung oleh 22 agen perjalanan, 5 maskapai penerbangan, 1 bank partner yaitu Bank Mandiri dan Sabre TN Indonesia, serta partner pendukung lainnya yaitu Fujifilm Indonesia dan Sweet Escape.

Bank Mandiri sebagai bank partner resmi ‘Japan Travel Fair 2019’ juga telah mempersiapkan sejumlah penawaran menarik bagi wisatawan yang akan mengunjungi Jepang.

Vira Widiyasari, Senior Vice President Credit Cards Group Bank Mandiri, mengatakan, “Jepang masih menjadi destinasi favorit bagi nasabah Bank Mandiri. Hal tersebut terbukti dari meningkatnya jumlah transaksi kartu Mandiri di Jepang, sebesar 37% pada tahun 2018.”

Bagi calon wisatawan yang bertransaksi menggunakan Mandiri Kartu Kredit maupun Mandiri Debit di ajang ‘Japan Travel Fair 2019’ dapat memperoleh keuntungan tambahan, antara lain tiket dengan harga spesial dengan cashback hingga Rp 5 juta, program #spend&get hingga Rp 2 Juta dan tiket Ed Sheeran, cicilan 0% hingga 12 bulan, diskon hingga 50% dengan fiestapoin dan lain-lain.dw

Bank Wakaf Mikro Kedua Grup Astra Diresmikan

Bisnistoday-PT Astra International Tbk (Astra) bersama PT Federal International Finance (FIFGROUP), bagian dari Divisi Astra Financial, meresmikan Bank Wakaf Mikro (BWM) Sunan Gunung Jati Ba’alawy, Semarang. Ini merupakan BWM kedua bagi Grup Astra.

Peresmian dilakukan oleh Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso dan Direktur Astra Suparno Djasmin, yang juga Director In Charge Astra Financial.

Tujuan pendirian Bank Wakaf Mikro tersebut adalah guna mendukung program OJK untuk meningkatkan inklusi keuangan dan kesejahteraan masyarakat di sekitar pondok pesantren dan pedesaan.

Sebelumnya, Astra dan salah satu anak perusahaan lainnya, PT Astra Sedaya Finance (lebih dikenal dengan nama ACC), yang tergabung dalam Astra Financial, menjadi donatur Bank Wakaf Mikro Minhajut Thullab, Banyuwangi yang diresmikan pada 28 Januari 2019 lalu.

“Selain ACC, perusahaan-perusahaan dalam Astra Financial seperti FIFGROUP dan PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra) juga turut mendukung pendirian bank wakaf mikro sebagai donator bersama induk perusahaannya Astra,” tutur Direktur Astra International sekaligus Director In Charge Astra Financial Suparno Djasmin, Semarang, 23/02/19.

Dengan peresmian BWM Sunan Gunung Jati Ba’alawy, Grup Astra telah mendukung pendirian bank wakaf mikro kedua dari 10 bank wakaf mikro yang rencana pendiriannya didukung penuh oleh Astra International dan anak perusahaannya yang tergabung dalam Astra Financial.

“Mudah-mudahan komitmen Astra dalam mendukung BWM ini bisa terlaksana dengan baik untuk dapat berperan aktif dalam berkontribusi meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia. Hal ini sejalan dengan cita-cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa,” ujar Suparno Djasmin, yang akrab dipanggil Abong tersebut.

BWM merupakan lembaga keuangan mikro syariah yang didirikan atas izin OJK dan bertujuan menyediakan akses pembiayaan bagi masyarakat kecil yang belum memiliki akses pada lembaga keuangan formal. Hingga Desember 2018, OJK telah memberikan izin pendirian 41 bank wakaf mikro.

Pada tahun 2018-2019 ini, Astra bersama anak perusahaan yang tergabung dalam Astra Financial berkomitmen menjadi donatur pendirian 10 Bank Wakaf Mikro di beberapa Provinsi di Indonesia. Dewi

Sompo TravelFirst Kembali Berpartisipasi di ATF 2019

Bisnistoday– Sompo Insurance Indonesia (SII) kembali berpartisipasi dalam ajang Astindo Travel Fair 2019 (ATF 2019) untuk ke dua kalinya. Tujuan keikutsertaan SII yakni untuk meningkatkan pertumbuhan asuransi perjalanan Sompo TravelFirst dan mengedukasi masyarakat akan pentingnya asuransi perjalanan.

Direktur Sompo Insurance Indonesia, Hiroki Waki mengatakan, Masyarakat Indonesia kini sudah semakin mengerti akan pentingnya asuransi perjalanan.

“Buktinya tahun lalu produk travel insurance kami tumbuh lebih dari 200%. SII sendiri mencatatkan growth sekitar 22% pada 2018. Tahun 2019 kami menargetkan premi di kisaran Rp2,5 triliun,” jelas Hiroki Waki, kepada awak media di Astindo Travel Fair 2019, Jakarta Convention Center, Jumat, 22 Februari 2019.

Ditemui di tempat yang sama, Maria Susana, Head of Travel and Affinity SII, mengatakan produk Sompo TravelFirst menawarkan manfaat perlindungan in flight hingga Rp 200 juta dan pembatalan perjalanan hingga Rp 50 juta.

“Asuransi perjalanan sangat penting untuk melindungi kita dari berbagai potensi risiko di perjalanan. Produk kami tak hanya meng-cover dari segi medis saja. Tapi mencakup bermacam ketidaknyamanan yang mungkin terjadi selama perjalanan. Misalnya penerbangan delay. Dengan premi mulai Rp60 ribuan, bila terjadi delay lebih dari 6 jam, kami bisa memberikan pergantian sampai dengan Rp1,65 juta. Untuk 4 jam berikutnya ditambah Rp660 ribu, berlaku kelipatan,” paparnya.

Dari sisi kontribusi terhadap pendapatan premi SII, asuransi perjalanan memang masih relatif kecil, bahkan belum sampai 1%. Namun SII ingin menjadikan Sompo TravelFirst sebagai asuransi top of mind di mata traveler.

“Dalam waktu dekat kami juga akan meluncurkan asuransi perjalanan untuk perjalanan domestic,” pungkas Maria.

Diajang ATF 2019, SII memberikan asuransi perjalanan secara gratis untuk setiap pembelian tiket, diskon 30% untuk seluruh paket Sompo TravelFirst, lucky draw dan lain-lain. Dewi

Pertama Kalinya, Santan Bubuk dan Bumbu Dalam Satu Kemasan

sasa

Bisnistoday- PT Sasa Inti atau yang dikenal dengan nama Sasa, terus melakukan inovasi di tahun 2019. Berdiri sejak tahun 1968, Sasa terus menghadirkan beragam produk – produk lezat berkualitas untuk memudahkan keluarga Indonesia memasak.

Sasa pun berhasil menciptakan beberapa produk yang menjadi acuan sekaligus pertama di tanah air. Sasa sukses menghadirkan beberapa produk terpercaya yang dapat ditemukan di hampir semua dapur di seluruh Indonesia.

Dimulai SASA MSG, Sasa kini merambah kepada produk-produk Bumbu Dapur seperti: Kaldu, Tepung Bumbu, Sambal dan Tomat, Bumbu Instant, Santan dan Mayonaise. Seluruh produk Sasa memang dirancang untuk menghadirkan dan meningkatkan cita rasa pada makanan apa pun dengan jaminan kepuasan.

Inovasi terbaru dari Sasa yakni Paduan Komplit Santan & Bumbu Asli dengan tiga produk andalannya yang mencakup Bumbu Rendang, Bumbu Lodeh dan Bumbu Opor. Keunggulan produk yang ‘Pasti Jadi, Pasti Enak’ ini bahkan bagi konsumen yang tidak bisa memasak sekalipun, merupakan perpaduan rempah-rempah dan santan dengan format bubuk dengan takaran yang pas.

Untuk Bumbu Rendang misalnya sudah dilengkapi dengan kelapa parut, untuk menambah sensasi kelezatan masakan. Jadi sekarang masak masakan bersantan tidak perlu repot dan khawatir tidak jadi. Selain praktis, tidak perlu tambahan bumbu lainnya.

“Sasa memang berkomitmen untuk membuat orang-orang terutama ibu-ibu menjadi mudah dalam proses cookingnya tanpa mengurangi rasanya. Untuk itu kita selalu berupaya untuk terus mengedepankan inovasi. Jadi kita memang ingin membuat orang-orang menjadi lebih mudah & nyaman dalam memasak,” ujar Head of Marketing PT Sasa Inti, Albert Dinata, Rabu (06/02/2019).

Lanjut Albert, untuk kategori santan sendiri dimulai dari tahun 2015. Santan bubuk yang diluncurkan menjadi yang pertama memiliki teknologi tinggi dalam proses pembuatannya.

“Jadi kalau dilihat santan bubuk yang dimiliki Sasa bentuknya granul seperti susu bubuk, sehingga masih bisa mempertahankan aroma dan cita rasanya. Setelah santan kategori bubuk, sebagai komitmen dan keseriusan Sasa pada kategori santan kita masuk ke kategori santan yang cair. Kita mengeluarkan beberapa jenis kemasan sesuai kebutuhan pasar,” tambahnya.

Terkait inovasi yang dihadirkan, Sasa memang menyesuaikan dari apa yang dinginkan dan dibutuhkan para konsumennya. Hal itu berdasarkan riset yang dilakukan oleh tim perusahaan.

“Setiap produk yang dimunculkan Sasa, sebenarnya kita langsung melakukan riset ke konsumer dan itu dilakukan secara rutin pertahunnya. Inovasi yang lahir itu karena keinginan dan kebutuhan dari konsumen itu sendiri,” ujarnya.

Sasa Bumbu Komplit adalah yang Pertama sudah lengkap dan pas perpaduan bumbu dan santannya dengan bentuk bubuk yang memunculkan pertama kali. Artinya kategori bumbu komplit lengkap dengan santan dari Sasa memang yang pertama dan sudah menjadi market leader.

Selain itu, Sasa kini memiliki fasilitas istimewa yaitu Sasa Auditorium dengan kapasitas 150 orang dengan dapur ala restaurant untuk mengadakan group kelas memasak reguler. Kelas masak ini terbuka bagi konsumen dan kegiatan dilakukan secara interaktif dan fun. Dewi

GAET MILENIAL, BTN SYARIAH LUNCURKAN KPR HITS

BISNISTODAY.COM, Jakarta-Menyambut Hari Ulang Tahun Unit Usaha Syariah Bank BTN ke 14 yang jatuh 14 Februari 2019, anak bisnis dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk meluncurkan produk baru yaitu Pembiayaan Properti BTN iB. Pembiayaan Properti BTN iB dengan callname KPR Hits diracik khusus bagi para milenial yang ingin melakukan resolusi “hijrah”. KPR Hits yang merupakan jenis KPR non subsidi memiliki keistimewaan dibandingkan produk pembiayaan perumahan milik BTN Syariah sebelumnya, yaitu menggunakan akad Musyarakah Mutanaqisah. Akad Musyarakah Mutanaqisah (MMQ) merupakan fitur baru produk KPR dari BTN Syariah yang selama ini menggunakan akad Murabahah (jual beli) dan Istishna’ (jual beli pesanan).

“Akad tersebut disesuaikan dengan pangsa pasar yang kami bidik,yaitu para milenial yang menginginkan tenor cicilan yang panjang, yaitu hingga 30 tahun namun dengan uang muka yang terjangkau dan  ujroh atau uang sewa yang ringan,” kata Direktur Bank BTN, Iman Nugroho Soeko, usai meluncurkan KPR Hits di Jakarta, Kamis (14/2).

Sebenarnya, lanjut Iman, akad  Musyarakah Mutanaqisah merupakan gabungan atau  hybrid dari 2 akad yaitu akad Musyarakah dan Ba’i yang artinya bahwa pembelian rumah atau apartemen yang menjadi agunan KPR merupakan aset bersama antara Bank dengan Nasabah dengan porsi kepemilikan yang telah disepakati pada saat awal akad. Bank dan Nasabah sepakat bahwa agunan KPR tersebut disewakan kepada Nasabah sehingga Nasabah memiliki kewajiban membayar angsuran sewa setiap bulannya. Pembayaran angsuran sewa yang dilakukan Nasabah secara otomatis menambah porsi kepemilikan Nasabah dan mengurangi porsi kepemilikan Bank sehingga pada saat pembiayaan lunas, porsi kepemilikan rumah atau apartemen akan beralih sepenuhnya ke Nasabah.

Selain akad yang digunakan, BTN Syariah juga menawarkan sejumlah keringanan yang lain bagi nasabah KPR Hits, diantaranya uang muka ringan mulai 1%, angsuran yang terjangkau dengan dua pilihan skema. Pertama, dengan ujroh atau uang sewa (fee)  sebesar 7,75% fixed selama 3 tahun pertama. Kedua, dengan ujroh sebesar 8,25%  fixed selama  5 tahun pertama selanjutnya berjenjang selama jangka waktu KPR sampai dengan 30 tahun. KPR Hits juga memberikan peluang pelunasan KPR tanpa biaya penalty.

“Untuk bisa mengajukan KPR Hits, nasabah berusia minimal 21 tahun, memiliki pekerjaan tetap dengan masa kerja minimal 1 tahun dan yang penting agunan yang digunakan adalah rumah atau apartemen atau ruko ready stock atau sudah tersedia, bukan yang belum dibangun atau berbentuk kavling tanah,” kata Iman.

Adapun unit ready stock yang dimaksud, menurut Iman, berbentuk properti baru maupun seken, dengan syarat  memiliki dokumen legalitas properti yaitu SHM/SHGB dan IMB serta berada di lokasi yang marketable. Selain pembelian properti baru, KPR Hits juga dapat digunakan untuk take over dan top up.  Lebih lanjut Iman menjelaskan, KPR Hits tidak hanya terbatas bagi nasabah muslim namun terbuka juga bagi nasabah non muslim yang membutuhkan pembiayaan rumah yang terjangkau sesuai kemampuan mereka.

Peluncuran produk KPR Hits merupakan salah satu strategi BTN Syariah untuk mengejar target pertumbuhaan pembiayaan tahun 2019. Khusus  KPR Hits, Iman menargetkan bisa meraup pembiayaan sebesar Rp 1,35 triliun atau setara dengan kurang lebih 2.700 unit.  Sementara itu target pembiayaan tahun 2019 diproyeksi bisa menembus Rp 25 triliun atau tumbuh di atas angka 14% dibandingkan tahun 2018 yang telah mencapai sekitar Rp 22 triliun. Menginjak usianya ke 14, BTN Syariah  telah  merealisasikan pembiayaan sekitar  Rp 26 triliun dan telah membukukan aset senilai Rp 28,5 triliun. (Adri)

Jpu Okta Ingatkan Saksi: Bagi saksi memberikan keterangan Palsu Bisa Dipidana

Bisnistoday- – Sidang kasus mafia tanah dengan terdakwa Muljono Tedjokusumo kembali di gelar di Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada Rabu (13 /2) sekitar pukul 15.00 WIB kemarin. Agenda sidang kali ini, digelar pemeriksaan saksi fakta.
Saksi yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum yakni Aseni yang merupakan salah satu saksi fakta yang mengurus surat – surat atau dokumen. Dimana saksi melakukan pengurusan surat kehilangan AJB di Polres Metro Jakarta Barat. Adapun saksi merupakan pekerja lepas dari Terdakwa dugaan kasus mafia tanah Muljono Tedjokusumo.

Kepada Ketua Majelis Hakim,
Saksi Aseni pekerja lepas menyebutkan, dirinya pernah diperiksa mengenai kepengurusan surat keterangan kehilangan surat AJB. Dan ada 2 AJB yaitu No. 1242 dan 1248. Dalam persidangan Aseni mengaku pernah diperiksa sebanyak 3 kali oleh penyidik (saat itu).
Dia (Aseni) mengaku, mengurus perihal fotocopy-an surat AJB tidak sampai ke kantor kelurahan, hanya sebatas mengurus surat kehilangan AJB di kantor Kepolisian. Dia juga tidak tahu menahu tentang keperluannya untuk apa, hanya sebatas membantu (jasa) saja.
Saat dicecar oleh Ketua Majelis Hakim, surat itu digunakan untuk apa, dia (saksi) mengaku tidak tahu. Dan hanya sekali itu saja. “Itu pada tahun 2013. Itu pun hanya mendampingi Musnal yang kini sudah Almarhum. Dan di tahun 2012 lalu, dia mengaku mengenalkan Musnal kepada Terdakwa,” akunya.
Saat itu, sambil duduk di kursi pesakitan, lanjut Saksi Aseni, (saat itu) Terdakwa memerintahkan dirinya (Saksi) untuk membantu mengurus surat kehilangan, fotocopy surat AJB.
Di sela persidangan, JPU pun mengingatkan, kepada terdakwa dan saksi agar tidak berbohong dalam membeberkan fakta dipersidangan, karena dapat terancam pidana.
Kemudian lanjut saksi, dia ketahui hanya kepengurusan surat kehilangan AJB saja. Saksi juga tidak pernah mengetahui mengenai terpaut pihak RT/RW.
Kemudian terkait surat pernyataan, dia mengaku ada tertera tandatangan dirinya. Sedangkan sidang akan kembali dilanjutkan pada pekan mendatang.
Sementara, usai sidang, saat dimintai keterangan oleh awak media, Okta, JPU tidak dapat memberikan komentarnya. “Kasih keterangannya di kantor aja,” katanya berlalu.
Sebelumnya diberitakan, sidang kasus dugaan mafia tanah dengan terdakwa Muljono Tedjokusumo digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat, Rabu (16/1/2019) lalu.
Dalam sidang yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Sterry Marleine dan dua Hakim Anggota Achmad Fauzi dan M Noor menghadirkan saksi Kepala Sub Seksi Sengketa Konflik Perkara Pertanahanan BPN Jakarta Barat Budi Harsono. Budi mengakui bahwa telah terjadi kesalahan administrasi dalam penerbitan empat sertifikat atas nama Muljono Tedjokusumo.
“Ya bener Akte Jual Beli (AJB) yang menjadi dasar penerbitan sejumlah sertifikat atas nama Muljono Tedjokusumo ada kesalahan administrasi. AJB Nomor 1209 telah dinyata hilang, namun ada surat kuasa pengurusan yang ditandatangani terdakwa untuk menjadi bahan memenuhi persyaratan penerbitan sertifikat,” ujar Budi.
BPN Jakbar, kata Budi, belum membatalkan empat sertifikat karena masih menunggu keputusan pengadilan.
“Ya kami masih menunggu hasil keputusan Pengadilan Negeri Jakbar terkait pembatalan sejumlah sertifikat itu,” ujar Budi lagi.
Kuasa hukum para korban Akhmad Aldrinof Lonkoln menilai aneh, tidak masuk akal, terdakwa menandatangani surat kuasa pengurusan sertifikat, namun tidak tahu apa tujuan yang dikuasakan kepada seseorang itu

“Majelis Hakim tidak bodoh, aparat penegak hukum itu tidak bodoh. Penyataan tentang hilangnya AJB untuk dasar pembuatan sertifikat yang tidak diketahui oleh terdakwa pasti akan lebih memberatkan hukumannya,” kata Akhmad Aldrinof Lonkoln kepada wartawan usai mengikuti jalannya persidangan lalu.
Dalam sidang sebelumnya juga para saksi tidak pernah melakukan jual beli sama sekali terhadap terdakwa. Moeljono didakwa melanggar Pasal 263 ayat (1) juncto Pasal 264 Ayat (2) dan juncto Pasal 266 Ayat (2) KUHP oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Okta.
Seperti diketahui tertuang Laporan Polisi nomor LP 261/III/2016/Bareskrim Tgl 14 Maret 2016 dan LP 918/IX/2016/Bareskrim tanggal 7 September 2016. MT dilaporkan oleh H. Muhadih, Abdurahman, dan ahli waris Baneng.
Menurut Akhmad Aldrinof Linkoln, Muldjono Tedjokusumo menyandang status tersangka kasus dugaan tindak pidana pemalsuan surat dan menempatkan keterangan palsu pada akta autentik tanah di kawasan Kebon Jeruk, Jakbar, sebagaimana dimaksud dalam pasal 263 dan 266 KUHP.

/dw

10 Penenun dan Pelaku Kreatif Tenun Sikka Meriahkan Auction & Marketplace 2019

kain tenun

Bisnistoday-Tenun Ikat Sikka merupakan karya seni budaya kain tradisional Indonesia yang bernilai tinggi yang berasal dari wilayah kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tenun Ikat Sikka telah dilindungi kekayaan intelektualnya melalui Indikasi Geografis dengan sertifikat ID G 056 yang diterbitkan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM pada tanggal 8 Maret 2017, dan menjadi tenun ikat yang pertama di Indonesia yang memperoleh perlindungan hukum kekayaan intelektual.

Untuk mempromosikan Tenun Ikat Sikka, Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Tenun Ikat Sikka bersama dengan Yayasan Sahabat Cipta menyelenggarakan acara pameran, lelang, dan penjualan Tenun Ikat Sikka pada tanggal 15-17 Februari 2019, pukul 09.00 – 20.00 di Atlet Century Park Hotel, Jakarta.

Acara ini didukung oleh Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT); Dekranasda dan Pemerintah Provinsi NTT; Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual; Badan Ekonomi Kreatif; Kementerian Pariwisata; Pemerintah Swiss melalui Proyek Indonesian-Swiss Intellectual Property (ISIP); dan Ford Foundation.

Pemerintah Indonesia mendorong pendaftaran kekayaan intelektual untuk produk-produk asli Indonesia yang memiliki kekhasan dan keunikan karena kondisi geografisnya.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan daya saing produk yang bersertifikat Indikasi Geografis sedemikian rupa sehingga meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan serta untuk pelestarian.

Ketua MPIG Tenun Ikat Sikka, Bapak Oscar Mandalangi Pareira, menyebutkan “Dengan penggunaan label Indikasi Geografis, para pembeli/pemilik produk Tenun Ikat Sikka memperoleh jaminan kualitas, keaslian, dan ketelusuran produk. Ini merupakan nilai tambah bagi dunia usaha kain tradisional Indonesia”.

Selain untuk promosi, acara yang bertajuk “Tenun Ikat Sikka Auction & Marketplace 2019” ini bertujuan untuk menghimpun dana guna menguatkan MPIG Tenun Ikat Sikka agar dapat memberikan pelayanan kepada para penenun dan pelaku kreatif Tenun Ikat Sikka sehingga bisa memastikan keberlanjutan usaha, pelestarian, dan regenerasi penenun.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan MPIG diantaranya adalah mendata penenun; menjaga mutu dan keaslian tenun; melakukan promosi dan pemasaran; membina anggota; melakukan regenerasi penenun; menjalin kemitraan; dan memberikan edukasi dan pelestarian.

MPIG menaruh perhatian yang serius terhadap permasalahan penenun yang sebagian besar berusia tua. Jika tidak ada regenerasi, Tenun Ikat Sikka terancam punah.

Ketua Penyelenggara Acara, Ibu Dollaris Riauaty (Waty) Suhadi, Direktur Eksekutif Sahabat Cipta menyebutkan bahwa “Acara Tenun Ikat Sikka Auction & Marketplace 2019 ini akan diisi dengan lelang kain Tenun Ikat Sikka bernilai tinggi, demo pembuatan tenun, pameran kain berusia tua, flashmob Goyang Maumere, penjualan kain Tenun Ikat Sikka dengan motif yang dilindungi yang sebagian besar menggunakan pewarna alam, serta pameran dan penjualan produk fashion (baju, tas, dan asesories lainnya) yang terbuat dari bahan Tenun Ikat Sikka”.

Sebanyak 10 orang penenun dan pelaku kreatif tenun dari Kabupaten Sikka akan hadir. Mereka mewakili kelompok-kelompok penenun/pelaku kreatif Tenun Ikat Sikka dari berbagai suku/etnik di Sikka.

Tidak hanya lembaran kain, acara ini juga menampilkan produk fashion dari 8 rumah desain/desainer yang telah berpengalaman “mengolah” kain tenun menjadi produk fashion yang indah dan berkualitas, yaitu: Batik Tenun Njonjah Poenja, LeViCo, Noesa, Niora, Indhe Indonesia Bag, Oriep Indonesia, Racheli, dan Ita Selaras.

Selama 3 hari, pencinta, kolektor, dan penggiat wastra tenun Indonesia serta masyarakat luas berkesempatan untuk mendapatkan kain dan produk fashion Tenun Ikat Sikka dengan beragam motif yang cantik dengan cerita dan filosofi yang terkandung didalamnya.

Brand Consultant & Trend Researcher, Ms. Isabel Apaestegui Macedo yang secara khusus hadir dari Eropa menyebutkan “Folklore (cerita rakyat) telah mempengaruhi industri desain dan fashion saat ini, dan bahkan akan semakin berpengaruh di masa mendatang. Manusia cenderung ingin mengetahui tradisi dan budaya yang diwariskan dari nenek moyangnya termasuk sejarah dan asal-usul suatu produk. Ini membuka peluang bagi Tenun Ikat Sikka untuk masuk ke pasar desain & fashion kelas atas dunia karena memiliki diferensiasi pasar, yaitu motif flora fauna yang indah, makna dibalik setiap motif, dan penggunaan bahan-bahan alam”.

Adapun agenda acara Tenun Ikat Sikka Auction & Marketplace 2019, yakni hari ke-1, flashmob Goyang Maumere, pembukaan dan apresiasi, lelang kain Tenun Ikat Sikka, pameran dan penjualan, demo pembuatan tenun ikat.
Hari ke-2 dan ke-3, yakni pameran dan penjualan, serta demo pembuatan tenun ikat. Dewi

Gelombang Wakaf, Mengoptimalan Potensi ZISWAF Keseluruhan

Bisnistoday – Rumah Zakat meluncurkan gerakan baru yakni Gerakan Gelombang Wakaf yang sesuai dengan visi menjadi filantropi ZISWAF dan kemanusiaan di Indonesia. Hal ini diwujudkan dalam bentuk rumah sakit, klinik, sekolah, 5323 desa berdaya, 200 hektar lahan produktif, serta 50000 UMKM di seluruh Indonesia.

Gerakan ini berdasarkan Badan Wakaf Indonesia (BWI) yang menyebutkan bahwa potensi wakaf uang di Indonesia mencapai Rp180 Triliun di, sedangkan wakaf uang yang baru dimanfaatkan baru mencapai Rp 400 Milyar.

“Artinya potensi yang belum tergarap masih sangat besar untuk itu kami berinisiatif untuk membuat Gerakan Gelombang Wakaf yang bisa menjadi tsunami kebaikan demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” ujar CEO Rumah Zakat, Nur Efendi ditemui saat peluncuran Gerakan Gelombang Rumah Zakat, Selasa 12/2.

Lanjut Nur Effendi, Gerakan Gelombang Wakaf terus melakukan sosialisasi dan edukasi melalui media sosial, iklan, serta roadshow ke 18 provinsi di Indonesia.

“Selama ini masyarakat hanya mengenal wakaf itu dalam bentuk harta tidak bergerak saja seperti wakaf tanah dan bangunan. Padahal disatu sisi dalam aturannya, wakaf bisa berbentuk uang, emas, mobil, dan barang lainnya yang bisa digunakan untuk kepentingan sosial, bahkan apabila wakaf dikelola dengan baik oleh lembaga wakaf atau nazhir, hasil dari wakaf produktif tersebut bisa mensejahterakan masyarakat Indonesia,” ungkap Nur.

Oleh karena itu Nur menambahkan, salah satu fokus campaign Gelombang Wakaf adalah memberikan edukasi dan keterlibatan masyarakat dari berbagai kalangan yang dimulai dari generasi milenial terhadap program wakaf.

“Rumah Zakat akan mengedukasi masyarakat melalui seminar di seluruh Indonesia dan aktivasi melalui media sosial. Selain itu juga membentuk komunitas wakaf yang bertujuan untuk melibatkan generasi milenial yang jumlahnya kurang lebih 40% dari total penduduk Indonesia secara langsung dalam proses pelaksanaan wakaf,” imbuh Nur.

Potensi wakaf ini cukup besar. Tidak seperti zakat, wakaf tidak ada nisab. Jadi semua orang bisa berwakaf. Dengan adanya Gelombang Wakaf harapnya bisa mengajak siapapun untuk bisa berkontribusi membangun Indonesia melalui wakaf.

“Wakaf memiliki peluang besar untuk dapat dijadikan sebuah sumber yang mengahsilakan produktivitas bagi masyarakt. Rumah Zakat telah membuktikan ini dalam kiprahnya selama 20 tahun dan mampu memberdayakan 30 juta penerima layanan manfaat,18 Sekolah, 8 Klinik, dan 1295 Desa Berdaya,” imbuhnya.

Hal ini semakin diperkuat merujuk pada keadaan beberapa waktu terakhir, yang menunjukkan ekonomi syariah terus memainkan peranan penting dalam pembangunan Indonesia, terlebih Indonesia merupakan negara dengan jumlah populasi Muslim terbesar di dunia.

Selain ZIS (Zakat, Infaq, Sedekah), ada satu potensi yang belum bisa dikembangkan dengan baik, yaitu wakaf. Saat ini Indonesia masih parsial dalam hal mengelola masalah Ziswaf (Zakat, Infak, Sedekah, Wakaf) pada ZIS saja.

“Wakaf hari ini masih jauh dari apa yang diharapkan dan dimaksimalkan potensinya. Maka gerakan Gelombang Wakaf ini menjadi satu awalan pengoptimalan potensi ZISWAF secara keseluruhan,” ujar Nur.
/dw

MTF Salurkan Pembiayaan Baru di Tahun 2018 Sebesar Rp 26,9 triliun

Bisnistoday-Perusahaan pembiayaan PT Mandiri Tunas Finance (MTF) yang genap berusia 10 tahun pada 6 Februari 2019, terus melaksanakan komitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi Indonesia melalui penyaluran pembiayaan kendaraan bermotor di berbagai wilayah di seluruh Indonesia.

Direktur Utama MTF Arya Suprihadi mengatakan Sepanjang tahun 2018, MTF telah menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 26,9 triliun atau naik 21,6% dibandingkan pembiayaan baru tahun 2017 sebesar Rp22,2 triliun.

“Dari total pembiayaan tersebut, sebesar 73,2% disalurkan untuk segmen retail, 23,7% untuk segmen corporate fleet, dan sisanya 3,6% pembiayaan segmen multiguna dan lain-lain,” ujar Arya, disela perayaan hari ulang tahun MTF di Jakarta, Senin, 11/02/2019.

Lanjut Arya, Selain itu MTF juga berhasil mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp403,3 miliar atau naik 15,2% dibandingkan periode yang sama tahun 2017. Sementara aset tumbuh 18,6% dibandingkan periode yang sama tahun 2017, yakni mencapai Rp17,5 triliun per 31 Desember 2018 dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp14,7 triliun.

Pertumbuhan pembiayaan di tahun 2018 tersebut didorong peningkatan lending di Kalimantan sebesar 35,3% (Year-on-Year/YoY), pertumbuhan lending di segmen Corporate Fleet sebesar 67,3% (YoY), serta pertumbuhan lending segmen multiguna sebesar 214,8% (YoY) menjadi Rp 900 miliar.

Sedangkan kerja sama channeling dengan Bank Syariah Mandiri (BSM) menghasilkan pembiayaan syariah sebesar Rp 1,4 triliun, dan pembiayaan dengan Fintech sebesar Rp 70 miliar. Kendati gencar mendorong pertumbuhan bisnis, MTF tetap berhasil menjaga kualitas kredit, yang tercermin dengan tingkat Non Performing Loan (NPL) mencapai 0,83%, yang mengalami perbaikan dari posisi NPL tahun lalu sebesar 1,09%.

Direktur MTF Harjanto Tjitohardjojo menambahkan, “Dari sisi non keuangan, MTF telah melaksanakan berbagai pencapaian, antara lain percepatan bisnis BSM OTO, penjualan produk melalui fintech dan direct online, sentralisasi proses input (SPRINT), minimalisasi cost of fund melalui pendanaaan offshore dan asset purchase, peningkatan kapabilitas IT dan telemarketing, berbagai program training, sharing pengetahuan dan business case competition.”

MTF juga gencar melakukan sosialisasi produk melalui partisipasi dalam event pameran otomotif seperti IIMS 2018, serta pameran yang rutin diadakan MTF di berbagai kota di tanah air yakni MTF Autofiesta.

Di momen ulang tahun ke-10 ini, MTF meluncurkan 2 program pemasaran yaitu Produk Kredit Mobil Millenial yaitu angsuran berjenjang untuk membantu konsumen millennial mengatur angsuran sesuai kemampuan, dengan tenor sampai dengan 5 tahun.

Program kedua adalah hadiah wisata ke 10 destinasi dalam dan luar negeri untuk 100 konsumen yang diundi untuk 10 pemenang setiap bulan. Selain itu, selama bulan Februari hingga November 2019, MTF memberikan kartu kredit Mandiri dengan free annual fee selama 3 tahun.

Selain itu, MTF juga memperkuat branding produk multiguna dengan new branding CashAja. Dengan CashAja, konsumen dapat memiliki dana tunai untuk berbagai kebutuhan seperti renovasi rumah, pernikahan, ibadah Umroh, travelling, pendidikan, kesehatan dengan menjaminkan kendaraannya di MTF.

Menyongsong tahun 2019, dengan tema “New Paradigm of Digital Ecosystem”, dimana MTF akan fokus pada business excellence, operational excellence, dan service excellence.

Salah satu upaya MTF mewujudkan fokus tersebut adalah dengan meluncurkan layanan digital chatbot dengan nama Marsha yang berarti MTF Assistant Virtual Sahabat Anda. Dengan adanya chatbot ini, diharapkan konsumen akan dapat semakin mudah berinteraksi dan mendapatkan layanan pembiayaan dari MTF.

Di tahun 2019, MTF juga akan meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak seperti fintech, Mandiri Group, SME, external online channel dan lain sebagainya. Dewi