80% Siswa Penerima Beasiswa Belajar Persada Capital Investama, Adaro Foundation, dan Ruangguru Diterima di PTN
BTN Jajaki Kerjasama dengan Perusahaan Jepang
Bisnistoday.com, Jakarta-Bank BUMN yang menjadi leader di sektor KPR-PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk akan melakukan penjajakan kerjasama dengan beberapa perusahaan properti Jepang yang focus pada perumahan untuk bisa mengembangkan perumahan di Indonesia.
Langkah ini merupakan tindak lanjut dari hasil pertemuan yang telah dilakukan perseroan pada bulan Januari lalu. Dalam lawatan kunjungan kerja Menteri BUMN ke Jepang tanggal 4 sampai dengan 6 Nopember 2020, salah satu poin yang akan dikembangkan dalam kerjasama antara Indonesia dengan Jepang adalah bagaimana ada sinergi dalam pembangunan dan pembiayaan perumahan di Indonesia, khususnya dalam memenuhi permintaan generasi muda atau para millennial, dan perumahan di perkotaan (Urban Housing)
Ini menjadi fokus dalam pengembangan kerjasama pemerintah Indonesia dengan Jepang untuk mendukung sektor properti di Indonesia dan kami menyatakan siap bekerjasama yang diharapkan dapat direalisasi pada tahun 2021. Kami menyambut positif atas rencana tersebut dan kita akan memberikan support agar kerjasama ini dapat segera direalisasi, kata Pahala Nugraha Mansury, Direktur Utama BTN pada saat mendampingi kunjungan kerja Menteri BUMN Erick Tohir di Tokyo, Jepang, 6 Nopember 2020.
Ada beberapa perusahaan properti Jepang yang akan kita ajak untuk kerjasama. Perusahaan itu antara lain Panasonic Home. Kemudian pengembang properti lain asal Jepang yang bekerjasama dengan Perumnas yaitu IIDA Group Holding Indonesia (IGHD-Ind).
Latar belakang kerjasama dengan pengembang asal Jepang tersebut adalah tingginya kebutuhan hunian di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari tingginya permintaan rumah dengan jumlah backlog kepemilikan rumah sebesar 11,4 juta unit (data Kementerian PUPR) sementara rasio KPR terhadap PDB hanya sebesar 3% terendah di Asia Tenggara, sehingga dibutuhkan perluasan akses pembiayaan perumahan. Selain itu, dari sisi permintaan, rumah segmen menengah ke atas terus menggeliat didorong jumlah masyarakat kelas menengah yang terus meningkat sebagai bonus demografi, jelas Pahala.
Selain dengan perusahaan properti Jepang, Bank BTN juga akan menjajaki kerjasama pendanaan jangka panjang untuk pembiayaan properti dengan Japan Bank for International Cooperation atau JBIC. Kerjasama dengan JBIC kami harapkan dapat mendorong ekspansi pembiayaan properti Bank BTN, sehingga sinergi ini sekaligus dapat membantu pemerintah dalam mengatasi backlog perumahan.
Pahala menjelaskan, Bank BTN dan JBIC masih merundingkan sejumlah poin penting dan akan segera dimatangkan. Poin penting tersebut antara lain: jumlah pinjaman yang akan diberikan JBIC kepada Bank BTN, suku bunga pinjaman dan penyaluran pembiayaan. Pinjaman jangka Panjang sebagai dana pendamping BTN dalam pembiayaan perumahan adalah dengan skema unrevolving atau tidak bergulir. Semua pinjaman dalam bentuk USD nantinya akan dilakukan swap ke dalam bentuk IDR agar lebih efisien bagi Bank BTN.
“Kami masih membahas apakah pinjaman JBIC untuk pinjaman kontruksi bagi proyek properti sejumlah pengembang Jepang yang akan bekerjasama dengan BUMN Properti di Indonesia, atau akan disalurkan dalam bentuk KPR atau KPA yang akan dikucurkan Bank BTN untuk konsumen yang membeli proyek properti hasil kolaborasi BUMN Properti Indoneia dengan developer Jepang,” kata Pahala.
Untuk pinjaman kontruksi properti, dana pinjaman tersebut diharapkan dapat mengalir ke proyek perumahan yang menyasar segmen menengah ke atas atau proyek properti Transit Oriented Development atau TOD yang dibangun oleh BUMN Properti seperti PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT PP Properti dan Perumnas bersama dengan PT Kereta Api Indonesia. Sementara pengembang asal Jepang yang saat ini sedang membahas kerjasama dengan BUMN Properti di atas adalah Daiwa House Industry Co Ltd.
“Besaran pinjaman dan penyaluran dana dari JBIC akan ditentukan setelah ada kesepakatan antara BUMN Properti dengan Daiwa House atau yang kami harapkan dapat tercapai pada tahun 2021,” kata Pahala.
Animo Masyarakat Akan IPEX Virtual Melebihi Ekspektasi, Selain Jumlah Pengunjung Melampaui Target, Bank BTN Juga Sukses Menggaet Sekitar 3.000 Pemohon KPR
Bisnsitoday.com, Jakarta-Indonesia Property Expo Virtual 4D perdana yang diselenggarakan oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk selama kurang lebih 1,5 bulan berhasil meraup perhatian jutaan pengunjung. Tercatat lebih dari 2 juta orang berselancar di ipex.btnproperti.co.id untuk menemukan properti idaman. Animo masyarakat akan IPEX Virtual ini melebihi ekspektasi, karena selain jumlah pengunjung yang berhasil melampaui target, Bank BTN juga sukses menggaet sekitar 3.000 pemohon KPR, dimana sekitar 95 persen diantaranya adalah pemohon KPR Non Subsidi.
“Dengan adanya pandemic Covid 19, masyarakat kini makin melek dengan digitalisasi sehingga animo masyarakat terhadap IPEX Virtual perdana tinggi. Selain itu, kemasan dari IPEX Virtual 4D ini menarik dan interaktif karena diselingi live show serta talkshow dalam bentuk webinar dengan topik yang sesuai dengan minat pengunjung. Ini adalah sebuah inovasi baru yang dilakukan Bank BTN di tengah pandemic untuk tetap melayani kebutuhan masyarakat akan rumah yang diselenggarakan secara virtual dengan layanan KPR online yang disiapkan BTN,” kata Direktur Consumer and Commercial Lending Hirwandi Gafar, pekan lalu di Jakarta.
Adapun dari para pengunjung yang hadir dalam IPEX Virtual sebanyak 40 persen adalah konsumen yang berminat terhadap rumah dengan harga kisaran Rp 300-600 juta, sementara 29 persen pengunjung mencari rumah murah dengan harga Rp 100-300 juta. Sementara masing-masing 12 persen mencari rumah di kisaran harga Rp 300-600 jutan dan Rp 600 juta-1 miliar. Sedangkan 7 persen sisanya adalah pengunjung yang berminat atas hunian dengan harga di atas Rp 1 miliar.
Sementara dari sisi lokasi, pengunjung IPEX Virtual 4D paling banyak mencari properti di Kawasan Tangerang dengan jumlah sebanyak 27%, Bekasi 25%, Bogor 24%, Depok 14%, sisanya tersebar ke seluruh penjuru Indonesia.
Rumah kelas menengah dengan harga di atas Rp300 juta masih mendominasi pembelian hunian. Kemampuan finansial masyarakat masih mencukupi untuk membeli rumah dengan harga di atas 300 juta rupiah. Sementara wilayah yang mereka lebih sukai adalah di kawasan sub urban yang lebih terjangkau harganya,” kata Hirwandi menambahkan.
Hirwandi menilai, hasil IPEX Virtual 4D perdana cukup puas karena berkas pemohon KPR online yang masuk melebih target. Yang lebih membanggakan adalah pandemic covid tidak menjadi penghalang untuk masyarakat membeli rumah, walaupun penyelenggaraannya dilakukan secara virtual mereka tetap mengejarnya. Ini adalah bukti bahwa rumah masih menjadi kebutuhan masyarakat yang terus dikejar dalam kondisi apapun.
Ke depan kita berharap penyelenggaraan IPEX Virtual akan lebih baik dan melibatkan lebih banyak pengembang. “Kami akan meningkatkan kualitas penyelenggaraa IPEX Virtual dari sisi infrastruktur, kemasan acara, hingga tetap menarik pengunjung dan tentu saja promosi KPR yang lebih menarik lagi,“ kata Hirwandi
Raih ISO 9001:2015, MECCAYA Pharmaceutical Targetkan Pasar Asia Tenggara
Stimulus Sektor Property Dukung Peningkatan PDB Indonesia
Bisnistoday.com, Jakarta-Menapaki tiga bulan terakhir menuju penghujung tahun 2020, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk makin gencar menggenjot penyaluran kredit di sektor perumahan meskipun pandemi Covid-19 dan resesi ekonomi. Namun dengan segala tantangan tersebut sektor properti (real estate) pada Q2 2020 masih menyumbang pertumbuhan positif terhadap PDB Indonesia (2,30%). Hal ini mengindikasikan bahwa bisnis properti dengan Multiplier Effect lebih dari 170 subsektor industri padat karya masih menjadi salah satu penggerak perekonomian nasional dalam masa krisis.
Peluang tumbuh masih besar, karena sejumlah faktor diantaranya stimulus sektor perumahan berupa peningkatan alokasi KPR Subsidi Rp1,5 triliun, perubahan gaya hidup masyarakat yang lebih memfokuskan diri kegiatan dari rumah, bantuan likuiditas Pemerintah untuk penyaluran kredit untuk meningkatkan sektor riil melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan perubahan gaya hidup masyarakat yang lebih melek digital,” kata Direktur Utama Bank BTN, Pahala Nugraha Mansury saat pembukaan Property Fiesta Virtual Expo 2020 di Jakarta, Kamis (15/10).
Dengan adanya faktor pendukung tersebut, Bank BTN kata Pahala, tetap mencatatkan pertumbuhan KPR Subsidi yang masih prima. Per Agustus 2020, segmen KPR Subsidi membukukan pertumbuhan kredit sebesar 5,65% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dengan penambahan alokasi KPR Subsidi, maka Bank BTN menjadi pendukung utama dari program sejuta rumah yang diinisiasi oleh Kementrian PUPR dengan menyumbang hampir 800 ribu unit rumah dari realisasi sejuta rumah nasional.
“Kami terus mengembangkan fitur baru untuk mendorong peningkatan penyerapan KPR subsidi, diantaranya fitur Graduated Payment Mortgage/ GPM untuk KPR Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan atau BP2BT yang baru direlease beberapa waktu lalu dan berhasil menjaring animo masyarakat,” kata Pahala.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Consumer and Commercial Lending, Hirwandi Gafar menambahkan, untuk mendorong pertumbuhan KPR, tidak hanya dengan inovasi produk dan progam promo KPR yang menarik, Bank BTN juga aktif dalam pemeran properti virtual yang diinisiasi sendiri seperti Indonesia Property Expo yang diselenggarakan bulan lalu (September 2020) maupun bekerjasama dengan para pengembang seperti yang dilakukan pada Property Fiestas Virtual Expo 2020 yang digelar REI (Real Estate Indonesia).
“Bank BTN menyambut positif inisiasi DPP REI dalam menyelenggarakan pameran properti secara digital melalui acara yang bertajuk Property Fiesta Virtual Expo 2020, karena pameran ini menyuguhkan berbagai program promosi dan kemudahan membantu masyarakat untuk memiliki hunian yang layak,” kata Hirwandi.
Hirwandi menjelaskan kolaborasi yang produktif antara perbankan dan pengembang seperti ini diharapkan dapat membantu program pemerintah untuk menyediakan rumah yang layak bagi masyarakat. Dimana, peningkatan bisnis perumahan tidak lepas dari peran Pemerintah khususnya Kementerian PUPR dan para stakeholder seperti REI.
“Dengan mempertemukan antara pengembang dan pembeli secara langsung melalui virtual juga diharapkan dapat mempermudah proses transaksi dan pada akhirnya mendorong bisnis properti pada masa pandemi covid-19, serta mendukung upaya-upaya pemerintah dalam pemulihan perekonomian nasional dan mendukung upaya pemerintah (Menkominfo) dalam mengupayakan percepatan transformasi digital,” tutup Hirwandi.
HUT KE 31 tahun FIFGROUP Salurkan Dana Bergulir ke 31 UMKM
Kuartal III/2020! BBTN Terus Melanjutkan Potret Positif
Bisnistoday.com, Jakarta-PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. terus melanjutkan potret positif pada kinerja perseroan per Kuartal III/2020. Perseroan juga sukses menyalurkan dana negara melebihi target komitmen untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) kendati berada di tengah pandemi.
Bank BTN dapat memenuhi komitmen kontribusi perseroan pada program PEN. Hingga September 2020, Bank BTN telah menyalurkan dana PEN mencapai Rp18,15 triliun yang telah dimanfaatkan oleh sekitar 60 ribu debitur. Dengan catatan positif tersebut, perseroan juga kembali dipercaya pemerintah dengan tambahan penempatan dana negara sebesar Rp5 triliun.
“Kondisi pandemi ini menjadi momentum bagi kami untuk terus berinovasi dan menggelar perbaikan sehingga dapat tetap mencatatkan kinerja positif. Secara keseluruhan, kinerja kami saat ini sesuai dengan rencana target yang kami canangkan,” jelas Pahala di Jakarta, Rabu (7/10).
Catatan kinerja positif tercermin dari Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank BTN yang mencatatkan pertumbuhan sekitar 18,7% yoy pada kuartal III/2020. Kondisi likuiditas yang terjaga tersebut juga tercermin dari posisi Loan to Deposit Ratio (LDR) BBTN yang berada di level sekitar 93,26% per September 2020. Bank BTN tetap memerhatikan asas kehati-hatian dalam penyaluran kredit sehingga dapat menjaga rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) nett di level sekitar 2,26% per September 2020.
Sementara itu, Bank BTN juga telah meraih berbagai sertifikasi sejalan dengan komitmen perseroan mengedepankan Good Corporate Governance (GCG). Di antaranya, Bank BTN meraih sertifikat SNI ISO 37001:2016 dalam bidang Kredit Komersial (Commercial Lending) & bidang Pengadaan (Procurement).
ISO 37001:2016 merupakan standar internasional yang mengatur Sistem Manajemen Anti Penyuapan (Anti Bribery Management System). Sertifikasi yang diperoleh BTN tersebut menegaskan komitmen kepatuhan Bank BTN terhadap implementasi Undang-Undang No.28 Tahun 1999 yang mengatur tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
“Sertifikat SNI ISO 37001:2016 sangat berarti bagi Bank BTN dalam melakukan transformasi perusahaan menuju The Best Mortgage Bank in South East Asia yang kita targetkan pada Tahun 2025,” kata Pahala.
BTN Hormati Proses Hukum, Kinerja Perseroan Akan Tetap Solid
Bisnistoday.com, Jakarta-PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menghormati proses hukum yang telah dilakukan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam mengungkap Perkara Tindak Pidana Korupsi Pemberian Gratifikasi PT Pelangi Putera Mandiri (PT PPM) yang menetapkan mantan Direktur Utama Bank BTN sebagai tersangka.
“Bank BTN menghormati proses hukum dalam penyelesaian masalah tersebut dan akan membantu penegak hukum dengan tetap mengedepankan azas praduga tak bersalah” kata Corporate Secretary Bank BTN, Ari Kurniaman di Jakarta, Selasa (6/10).
Menurut Ari kredit kepada PT PPM diberikan BTN pada tahun 2014 dan kredit kepada PT Titanium Property (PT TP) diberikan pada tahun 2013. Coverage terhadap pemberian kredit kepada dua perusahaan tersebut masih lebih tinggi sehingga aman dari sisi bank dan telah diikat hak tanggungan.
“Kinerja kami tetap akan solid apalagi pemberian kredit kepada dua perusahaan tersebut telah memiliki agunan yang kuat dan telah disiapkan cadangan yang cukup, sehingga tetap dapat memberikan layanan terbaik bagi nasabah, dengan senantiasa mengedepankan good corporate governance dalam operasionalnya,” jelas Ari.
Dia mengungkapkan, BTN selama ini sudah bekerja sama dengan Kejaksaan Agung dalam memproses debitur nakal yang tidak mau membayar utangnya.
“Kami sudah melakukan MOU dengan Kejagung. Bahkan kami sudah terbantu dengan upaya Kejagung dalam memproses debitur nakal,” tegasnya.
Ari menuturkan, selama ini BTN telah banyak melakukan perbaikan-perbaikan terutama dalam bisnis proses dan meraih sertifikat SNI ISO 37001:2016 dalam bidang Kredit Komersial (Commercial Lending) & bidang Pengadaan (Procurement).
ISO 37001:2016 merupakan standar internasional yang mengatur Sistem Manajemen Anti Penyuapan (Anti Bribery Management System). Sertifikasi yang diperoleh BTN tersebut menegaskan komitmen kepatuhan Bank BTN terhadap implementasi Undang-Undang No.28 Tahun 1999 yang mengatur tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
“Sertifikat SNI ISO 37001:2016 sangat berarti bagi Bank BTN dalam melakukan transformasi perusahaan menuju The Best Mortgage Bank in South East Asia yang kita targetkan pada Tahun 2025,” kata Ari.
Transaksi Kontrak Komoditi JFX Naik 25,43% Hingga Q-3 Tahun 2020
