Perpusnas Berikan Apresiasi Bagi Pejuang Literasi

Bisnistoday-Perpustakaan Nasional (Perpusnas) memberikan penghargaan tertinggi berupa Nugra Jasadarma Pustakaloka bagi pihak-pihak yang berkontribusi besar bagi pengembangan perpustakaan, literasi dan minat baca di daerahnya. 

Dalam UU tentang Perpustakaan Nomor 43/2007 menyatakan bahwa pusat dan daerah memberikan penghargaan kepada masyarakat yang berhasil melakukan gerakan pembudayaan gemar membaca.

Pembinaan kegemaran budaya membaca merupakan modal dasar untuk memperbaiki kondisi indeks pembangunan manusia. Perpustakaan adalah media penerang terhadap perkembangan intelektual masyarakat. Perpustakaan yang timbul dari keinginan masyarakat akan menjadikan kegiatan di perpustakaan berjalan dengan baik. Masyarakat juga akan mendapatkan nilai tambah.

“Nugra Jasadarma Pustaloka tidak sekedar piagam dan piala, tetapi kesejahteraan masyarakat sebagai dampak nyata penguatan literasi adalah penghargaan dan piala yang sesungguhnya,” sebut Kepala Perpustakan Nasional RI Muhammad Syarif Bando, kepada wartawan Kamis (5/9).

Nugra Jasadarma Pustaloka 2019 diberikan untuk kategori lomba pustaka, lomba bercerita (story telling), lomba perpustakaan sekolah tingkat SMA/SMK/MA, lomba perpustakaan umum desa/kelurahan, pustakawan berprestasi, pelestari naskah, birokrat, tokoh masyarakat, masyarakat, jurnalis, media massa, dan lifetime achievement.

Dengan tema “Gemilang Perpustakaan Nasional” Penghargaan ini dihadiri oleh MenpanRB, Gubernur, Bupati, Wali Kota, Kepala Dinas Perpustakaan, Duta Baca Nasional dan daerah, pegiat minat baca dan literasi, organisasi profesi, dan mitra perpustakaan.

Berikut ini nama-nama penerima Nugra Jasadarma Pustaloka 2019. Buku terbaik dengan kategori puisi Sosiawan Leak (Buku Sajak Hoax). Kategori Bidang Pemilu, Luky Sandra Amelia (Buku Evaluasi Pemilihan Presiden Langsung di Indonesia. Kategori Bidang Perdagangan Online, Rakhmat Makmur (Buku Bisnis Online).

Kategori Pustakawan Terbaik. Peringkat I yaitu Anda Putri Winata (Prov DI Yogyakarta). Peringkat II Novita Dwi Anayati (Prov Jawa Timur). Peringkat III Dian Arya Susanti (Prov Jawa Barat). 

Sementara untuk Kategori Perpustakaan Desa/Kelurahan yang terdiri dari Ketegori A di Peringkat I yaitu Perpustakaan Desa Sumber Ilmu, Desa Balecatur, Kab. Sleman, DIY. Peringkat II Perpustakaan KUCICA (Aku Cinta Membaca) Kel. Tulakan, Kab. Jepara. Peringkat IIIPerpustakaan Rakyat Pagesangan Kel. Pagesangan, Kota Surabaya.

Di Klaster B, Peringkat I Perpustakaan Nagari Koto Baru di Kab. Pasaman Barat. Peringkat IIPerpustakaan Sumber Ilmu Desa Marga Sakti, Kab. Musi Rawas. 

Peringkat III Perpustakaan Lestari di Desa Bukit Peninjauan II, Kab. Seluma. Klaster C. Peringkat I Perpustakaan Desa Rempung Kab. Lombok Timur. Peringkat II Perpustakaan Monotunggulian di Desa Mansamat, Kab. Banggai Kepulauan. Peringkat III Perpustakaan Kasih Ibu, Desa Humuth, Kota Ambon.

Sementara untuk Kategori Perpustakaan Sekolah (SMA/SMK/MA). Peringkat I yaitu Perpustakaan SMK Labor Binaan FKIP UNRI, Pekanbaru (Riau). Peringkat II yaitu Perpustakaan SMAN 1 Jetis, Kab Bantul (DI Yogyakarta). Peringkat III yaitu Perpustakaan SMAN 5 Berau (Kalimantan Timur).

Untuk Kategori Pejabat Publik yaitu Gubernur Bali, Dr. Ir. I Wayan Koster, MM. Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil, ST, M.U.D. Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, S.Sos, M.H. Bupati Magelang, Zaenal Arifin, SIP. Wali Kota Padang Panjang, Fadly Amran, BBA dan Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru, SH, MM.

Untuk Kategori Tokoh Masyarakat, diantaranya Dr. Noviar Marlina Gunawan, Bunda Baca Kab. Musi Rawas (Sumatera Selatan), Hj. Percha Leanpuri, Duta Literasi Sumatera Selatan. 

Kategori Masyarakat diantaranya M. Fakhrul Roji, Motivator Literasi Indonesia (Pontianak, Kalimantan Barat), Rossy Nurhayati, Pejuang Literasi dan Penyintas Kanker (Ciamis, Jawa Barat), Basmawati Haris, Pegiat Literasi (Kab. Bulukumba, Sulawesi Selatan) dan Warini Widodo, Pejuang Literasi Komunitas Harapan (Kota Yogyakarta, DIY). Sementara untuk Kategori Media Massa yaitu ANTARA Kalteng. Kategori Jurnalis, Royce Wijaya (Suara Merdeka, Semarang, Jawa Tengah). Dewi

BTN Jadi Pilot Project Layanan Hak Tanggungan Elektronik yang Diluncurkan BPN

 

Bisnistoday.com, Jakarta-PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. terus berupaya meningkatkan rasio pencadangan perseroan guna memenuhi aturan Pernyataan Standar Akutansi Keuangan (PSAK 71). Kali ini perseroan ditunjuk Kementerian Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia (ATR RI) sebagai pilot project Layanan Hak Tanggungan Elektronik (HT-el). Layanan anyar tersebut bertujuan mempercepat penyelesaian sertifikat hak tanggungan (HT) sebagai second way out penerapan PSAK 71 di Bank BTN.

Adapun, Hak Tanggungan (HT) merupakan jaminan pelunasan hutang atas hunian termasuk tanahnya. Dengan adanya sertifikat HT tersebut akan memberikan wewenang kepada kreditur untuk melakukan tindakan seperti lelang atau penjualan agunan ketika terjadi kredit macet.

Plt Direktur Utama Bank BTN Oni Febriarto Rahardjo mengatakan perseroan merupakan lembaga perbankan yang pertama kali mengimplementasikan HT-el. Melalui layanan tersebut, lanjut Oni, dapat mempercepat penyelesaian sertitikat HT. Sertifikat HT sendiri bisa mempercepat mekanisme lelang sehingga Bank BTN tidak perlu membentuk pencadangan (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai/CKPN).

“Adanya HT-el ini akan menjadi langkah antisipasi kami sebelum membentuk pencadangan. Dengan langkah antisipasi ini beserta upaya peningkatan pencadangan yang kami lakukan, kami membidik rasio pencadangan kami di atas 100% pada 2020 nanti,” jelas Oni pada acara Soft Launching Layanan HT-el di Jakarta, Rabu (4/8).

Oni mengungkapkan dengan adanya sistem elektronik tersebut juga akan membantu Bank BTN dalam memantau pengerjaan HT. Layanan anyar ini pun akan meminimalisasi biaya proses pendaftaran HT.

Pasalnya, sertifikat tersebut akan didaftarkan langsung oleh bank selaku kreditur tanpa perantara notaris. Dengan begitu, tambah Oni, biaya yang dibayar disesuaikan dengan nilai hak tanggungan. “Dengan biaya yang lebih murah akan menjadi gimmick menarik karena biaya proses kredit lebih terjangkau bagi para debitur.”

Hingga kini, Oni menyebutkan bank yang dipimpinnya telah mempersiapkan berbagai hal teknis untuk mendukung pelaksanaan implementasi HT elektronik di BPN. “Kami juga akan mensosialisasikan implementasi HT-el ke 102 kantor cabang dan 6 kantor wilayah kami yang tersebar di seluruh Indonesia. Kami juga siap melakukan sosialisasi kepada seluruh notaris rekanan untuk menggunakan HT-el,” tutur Oni.

Sementara itu, per 31 Agustus 2019, total nilai HT yang didaftarkan Bank BTN yakni sebesar Rp26 triliun. Nilai tersebut terdiri atas HT untuk kredit konsumer sebesar Rp13,5 triliun dan kredit komersial sebesar Rp12,5 triliun. Kemudian, total debitur yang didaftarkan dari HT tersebut yakni sebanyak 28.239 debitur, dengan rincian 27.385 debitur konsumer dan 854 debitur komersial.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri ATR sekaligus Kepala BPN Sofyan A Djalil mengatakan layanan elektronik ini akan memberikan kemudahan bagi masyarakat terutama yang ingin mengurus Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Penerapan layanan pertanahan berbasis elektronik ini, tambah dia, juga akan membuat kerja para kepala kantor pertanahan menjadi lebih mudah, ringan, dan cepat.

Untuk tahap awal, Sofyan menyebutkan telah menunjuk 42 Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota sebagai pilot project layanan pertanahan elektronik yang terintegrasi. “Pada tahun depan, layanan ini akan berlaku secara nasional,” tutur Sofyan.

Mendapat Tambahan Kuota FLPP, Bank BTN Pacu Pembiayaan KPR Subsidi

 

Bisnistoday.com, Jakarta-PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk optimistis dapat mencapai target bisnisnya  di sisa enam bulan terakhir tahun 2019. Pelaksana Tugas Direktur Utama Bank BTN, Oni Febriarto Raharjo dalam paparannya di acara “Ngopi Bersama Media” mengungkapkan setidaknya ada  tiga faktor yang menjadi katalis positif bagi bisnis Bank BTN.

Pertama, kata Oni, penurunan BI 7DRRR yang telah dikeluarkan Bank Indonesia hingga 2 kali menjadi 5,50%  dan penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah untuk Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah/Unit Usaha Syariah sebesar 50 bps (0,5%). Sehingga masing-masing menjadi 6,0% dan 4,5% dengan GWM Rerata masing-masing tetap sebesar 3,0% sejak awal Juli lalu.  “Kebijakan  memberikan angin segar bagi perbankan di tengah mengetatnya likuiditas yang masih terjadi pada awal semester kedua tahun ini,” kata Oni di Jakarta, Selasa (3/9).

Faktor kedua, lanjut Oni, adalah usainya Pemilu Presiden dan berlanjutnya kepemimpinan Presiden Joko Widodo untuk lima tahun ke depan yang dapat mengkonfirmasi program Nawa Cita akan dipertahankan. Diantaranya Program Sejuta Rumah yang menjadi amanah Bank BTN untuk berkontribusi secara aktif.  “Bank BTN akan tetap menjadi integrator program sejuta rumah, baik sisi supply maupun demand dengan berperan aktif dalam mendidik pengembang baru dan menyalurkan kredit pendukung sektor properti dari hulu hingga hilir,” tegas Oni.

Per Juli 2019, Bank BTN telah  menyalurkan pembiayaan perumahan untuk Program Sejuta Rumah sebanyak 503.974 unit dengan nilai kredit sebesar Rp 43,64 triliun. Dengan rincian untuk KPR sebanyak 135.893 unit dan dukungan kredit konstruksi belum KPR 368.081 unit. *Khusus untuk segmen subsidi, Bank BTN telah menyalurkan pembiayaan perumahan sebanyak 111.823 unit dalam bentuk KPR Subsidi dan sebanyak 251.550 unit untuk dukungan kredit konstruksi belum KPR*. “Dengan pencapaian ini Bank BTN telah mencapai  63% dari target total tahun ini yang dipatok sebanyak 800.000 unit baik untuk pembiayaan perumahan subsidi maupun non subsidi,” kata Oni.

Optimisme Oni tersebut terkait faktor ke-tiga yaitu penambahan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).  Bank BTN mendapat limpahan kuota sebanyak sekitar 2.467 unit. Optimisme kredit perseroan akan tumbuh lebih baik diperkuat dengan potensi pencairan KPR Subsidi pada semester II, yang diperkirakan akan mencapai 28.000 unit. Sementara untuk KPR Non Subsidi, potensi bisa terealisasi sekitar 16.000 unit. “Kami mengapresiasi langkah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang memberikan kepercayaan kepada Bank BTN menggunakan kuota FLPP untuk mempercepat pencapaian Program Sejuta Rumah,” kata Oni.

Untuk menjemput target 2019, Bank BTN juga telah memperbaiki performa bisnisnya khususnya dalam pencapaian kredit dan Dana Pihak Ketiga. Berdasarkan catatan Perseroan, per Juli 2019 kredit dan pembiayaan bank berkode BBTN ini tumbuh 18,03% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun per Juli 2019, BTN telah menyalurkan kredit sebesar  Rp 251,98 triliun lebih tinggi dibandingkan Juli 2018 sebesar Rp 213,50 triliun.   Sementara itu, di tengah ketatnya likuiditas, Bank BTN berhasil memperbanyak pundi-pundi DPK. Per Juli 2019, DPK yang terkumpul mencapai Rp 225,91 triliun atau tumbuh 19,95% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 188,33 triliun.

“Penambahan DPK diraih karena optimalisasi DPK ritel melalui “Program 3-4-5” yang merupakan strategi kami untuk menekan biaya bunga, dan melakukan rekomposisi nasabah deposan ritel, alhasil value of account deposan ritel tumbuh Rp 1,5 triliun,” kata Oni.

 

 

 

Japan Travel Fair Tawarkan Sensasi Serta Experience Unik Musim Gugur dan Dingin

Bisnistoday – Jepang masih menjadi magnet bagi wisatawan seluruh dunia termasuk Indonesia. Kunjungan wisatawan Indonesia ke Jepang pun terus mengalami peningkatan. Tercatat tahun 2018 kunjungan wisatawan tanah air ke negara sakura tersebut meningkat hingga 13%, atau hampir 400.000 orang.
 
Hal ini dikarenakan imbas positif promosi gencar yang dilakukan seperti event, promosi menarik, seperti paket-paket wisata dengan harga terjangkau dan promo tiket pesawat. Selain itu fasilitas bebas visa dengan paspor elektronik.
 
Hal inilah yang mendasari Japan National Tourism Organization (JNTO) menggelar pameran Japan Travel Fair (JTF) pada tanggal 30 Agustus hingga 1 September 2019 mendatang mulai pukul 10.00 – 22.00 WIB di Food Society, Grand Atrium dan Mozaik Walk, Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan.
 
Izumi Amano, Executive Director JNTO Jakarta mengatakan, dalam ajang Japan Travel Fair kali ini, pihaknya ingin memperkenalkan lebih banyak experience yang dapat dilakukan di Jepang, khususnya saat musim gugur dan dingin. 
 
“Selain itu kami juga ingin memberikan informasi 
lebih dalam mengenai destinasi populer di dekat Tokyo, Osaka dan Nagoya, yang merupakan pintu 
masuk utama bagi penerbangan langsung dari Indonesia,” ujarnya di Jakarta, 30/08/19.
 
Tidak hanya itu, dalam Japan Travel Fair bertemakan musim gugur dan dingin kali ini, JNTO juga
ingin mengundang lebih banyak repeater traveler (wisatawan yang sebelumnya sudah pernah 
berkunjung ke Jepang) untuk kembali berlibur ke Jepang.
 
Sejumlah destinasi wisata yang diperkenalkan di Japan Travel Fair 2019 ke-12 kali ini antara lain:
– Prefektur Hokkaido
– Daerah Kanto (Prefektur Chiba, Gunma, Kanagawa dan Saitama)
– Daerah Chubu (Prefektur Aichi, Fukui, Gifu, Ishikawa, Mie, Nagano, Shizuoka dan Toyama)
– Daerah Kansai (Prefektur Hyogo, Nara, Okayama dan Wakayama)
 
Selain itu, pengunjung dapat juga menikmati penampilan 
musik tradisional shamisen, maskot karakter popular “Rilakkuma”, demonstrasi candy making Amezaiku serta talkshow bersama travel blogger Kadek Arini dan Aris Suhendra. Dewi
 
 

Sasa Raih Rekor Muri Pencetak Ikan Asap Krisy Terbanyak

Bisnistoday-PT Sasa Inti mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia sebagai pencetak rekor Ikan Asap Kripsi Terbanyak bekerjasama dengan UKM Dinas Perikanan Kota Probolinggo, Sabtu, 31/08/19.
 
Albert Dinata, General Manager Marketing PT Sasa Inti mengatakan, Rekor Muri ini
merupakan salah satu bentuk komitmen PT Sasa Inti untuk terus mendukung dan memajukan
wisata kuliner Indonesia. 
 
“Sebagai langkah awal, kali ini bersama produk Sasa Tepung Bumbu menggandeng UKM Dinas Perikanan Pemkot Probolinggo menciptakan kreasi menu ikan asap krispi. Dengan aspirasi menu ini dapat menjadi salah satu inovasi menu bagi pelaku UKM di
area Probolinggo,” ujar Albert dalam siaran persnya yang diterima Bisnistoday. 
 
Salah satu produk unggulan PT Sasa Inti yakni Sasa Tepung Bumbu dikreasikan dengan kuliner khas Probolinggo yakni ikan asap dan menghadirkan menu baru yakni Ikan Asap Krispi. 
 
“Sebanyak 10.240 ekor ikan asap krispi disajikan dan dibagikan secara gratis di acara yang diselenggarakan di Kantor Walikota Probolinggo pada Sabtu 31 Agustus 2019,” imbuhnya.
 
Dalam kesempatan ini pula Sasa menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan
masyarakat kota Probolinggo atas sambutan baiknya terhadap acara ini.
 
Sasa sebagai brand
Indonesia yang juga lahir di Probolinggo akan terus berkomitmen untuk memberikan produk inovatif dan berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia.
 
Produk Sasa Tepung Bumbu juga baru saja meraih penghargaan Top Brand 2019 di kategori
Tepung Bumbu, sebuah penghargaan bergengsi yang menjadi bukti eksistensi produk Sasa dansalah satu bentuk apresiasi masyarakat terhadap produk Sasa Tepung Bumbu. 
 
Sasa Tepung Bumbu sendiri hadir dalam berbagai varian: serbaguna original, serbaguna pedas, ayam ala Kentucky, bakwan, pisang goreng, dan seafood, rangkaian produk Tepung Bumbu berkualitas yang menjadi pilihan perempuan masa kini. Dewi

Rumah Zakat Distribusikan Air Bersih di 17 Titik Kekeringan di Indonesia.

Bisnistoday-Pemerintah memprediksi musim kemarau tahun ini akan mengakibatkan 48.491.666 jiwa terancam kekeringan di 28 provinsi.  
Saat ini sekitar 92 persen wilayah Indonesia mengalami kemarau. Di sisi lain, cuaca kering di beberapa wilayah berpotensi memicu Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). 
 
Untuk menanggulangi hal tersebut melalui Rumah Zakat Action selama periode Mei-Agustus 2019, Rumah Zakat telah
mendistribusikan sebanyak 451.000 liter air bersih di 17 titik kekeringan di 7 provinsi di Indonesia. 
 
Murni Alit Baginda, Chief Program Officer Rumah Zakat, mengatakan, jumlah tersebut akan terus meningkat pada puncak kemarau yaitu Agustus hingga September. Untuk pekan ini Rumah Zakat akan mengirim bantuan air bersih di 30 titik kekeringan di 11 provinsi.
 
“Kekeringan yang terjadi di Indonesia ini berulang setiap tahunnya. Pemberian air bersih merupakan salah satu bentuk respon jangka pendek untuk mengurangi dampak kekurangan air di masyarakat. Ada upaya-upaya lain yang kami lakukan sebagai solusi kekeringan di kemudian hari, yaitu menyediakan logistik dan peralatan,berupa penyediaan tangki air dan pipanisasi serta pembuatan sumur bor” tutur Murni, ditemui saat press conference, Jakarta, 29/08/19.
 
Lanjut Murni, sebagai contoh pembuatan sumur bor yang sudah dilakukan di Desa Angsana, Kecamatan Angsana, Pandeglang, Banten. Dan akan menyusul untuk wilayah Cianjur dan Sukabumi, untuk pipanisasi dilakukan di Desa Berdaya Cisolok, Tasikmalaya. Sedangkan tangki air atau Penampungan Air Hujan (PAH) di Kp. Pasir Peuti, Desa Sukamulya, Kec. Sukaluyu, Kab. Cianjur.
 
Rumah Zakat juga membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menanggulangi bencana, baik bencana kekeringan yg melanda saat ini maupun melalui aksi mitigasi dan respon atas bencana  yang terjadi.
 
Selain itu, diprediksi bencana selama 2019 lebih dari 2.500 kejadian bencana di seluruh wilayah Indonesia. Rumah Zakat sendiri telah mengantispasi dengan membentuk Desa Tangguh Bencana, yaitu desa yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana serta memulihkan diri segera dari dampak bencana yang merugikan.
 
Saat ini sudah ada 28 Desa Tangguh Bencana yang tersebar di 22 kota di Indonesia. Adapun program yang dilakukan untuk membentuk masyarakat yang tangguh antara lain penyuluhan kebencanaan, simulai siaga bencana, pembuatan jalur evakuasi di desa, membuat media edukasi bencana, dan merekrut pemuda tangguh bencana.
 
“Dengan terbentuknya Desa Tangguh Bencana diharapkan warga desa terutama yang berada di daerah rawan bencana bisa lebih siap untuk melakukan pencegahan maupun siaga saat bencana terjadi sehingga meminimalisasi dampak kerugian yang terjadi,” kata Murni.
 
Selain melatih warga desa untuk tangguh bencana Rumah Zakat juga menyediakan Superqurban sebagai makanan yang mudah disalurkan saat bencana. Selama Januari hingga Juni sebanyak 10.558 paket Superqurban tersebar ke wilayah pelosok maupun bencana di Indonesia. Dewi
 

Akuisisi Perusahaan Modal Ventura, Posisi Bank BTN Kian Kuat

Bisnistoday.com, Jakarta-Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk memberikan persetujuan perseroan untuk melakukan aksi korporasi akuisisi Perusahaan Modal Ventura (PMV) guna mendukung core business BTN. Manajemen BTN selanjutnya akan meminta persetujuan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk merealisasi rencana tersebut.

“Kami akan menindaklanjuti persetujuan RUPSLB hari ini tentang akuisisi PMV untuk kemudian kami akan mohonkan persetujuan kepada OJK supaya dapat ditindaklanjuti sebagai langkah strategi bisnis yang akan dilakukan perseroan dalam pengembangan bisnis,” kata Corporate Secretary Bank BTN Achmad Chaerul menjelaskan usai pelaksanaan RUPSLB BTN di Jakarta, Kamis (29/8).

Menurut Chaerul, pengelolaan PMV akan tetap fokus untuk mendukung core business Bank BTN di bidang pembiayaan perumahan dan meningkatkan pendapatan non bunga, sehingga dapat memperkuat pertumbuhan kredit dan laba perseroan. 

Adapun PMV yang dipilih perseroan adalah PT Sarana Papua Ventura (SPV),  anak usaha PT Bahana Artha Ventura, yang merupakan anak usaha PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero). Pemilihan SPV ini sekaligus diharapkan menjadi  sinergi BUMN yang diamanatkan oleh Kementerian BUMN.

“Bank BTN telah menyiapkan anggaran untuk mengambilalih saham SPV. Dana yang sudah disiapkan tersebut akan digunakan sebagai penyertaan modal dan pengembangan bisnis PMV dalam jumlah sebanyak-banyaknya 90% yang akan dilaksanakan secara bertahap,” kata Chaerul.

Penyertaan modal pada SPV sebagai aksi korporasi BTN tersebut merupakan salah satu agenda dalam RUPSLB BTN. Agenda lainnya dalam RUPSLB adalah evaluasi kinerja perseroan Semester I 2019 dan langkah strategis manajemen BTN untuk mengawal kinerja bisnis on track sampai dengan akhir tahun 2019. Termasuk dalam hal ini pelaksanaan PSAK 71 dan PSAK 73 yang sudah disiapkan secara baik oleh perseroan. 

Chaerul memastikan BTN telah siap untuk menerapkan PSAK 71 dan PSAK 73 pada tahun 2020 dengan segala antisipasi yang sudah dilakukan termasuk perubahan Rencana Bisnis Bank (RBB) dan fokus bisnis yang bertujuan untuk menjaga kinerja bisnis berjalan dengan baik. Oleh karena itu BTN optimis kinerja perseroan sampai dengan akhir tahun 2019 akan tumbuh sesuai dengan RBB.

“Kami optimis kinerja BTN sampai dengan akhir tahun akan tumbuh secara sehat sesuai dengan target dan rencana bisnis yang telah memperhitungkan pelaksanaan PSAK 71 dan PSAK 73 tahun depan,” tegas Chaerul .

 Perubahan Susunan Pengurus Bank

 RUPSLB BTN memutuskan mengubah susunan pengurus Bank BTN menjadi sebagai berikut : 

 Susunan Direksi BTN :

Direktur Utama                                                                 : Suprajarto

Direktur Commercial Banking                                     : Oni Febriarto Rahardjo

Direktur Consumer Banking                                        : Budi Satria

Direktur Compliance                                                       : R. Mahelan Prabantarikso

Direktur Collection, Aset Management                  :  Elisabeth Novie

Direktur Distribution & Network                                               : Dasuki Amsir

Direktur Strategic & Human Capital                          : Yossi Istanto

Direktur IT & Operation                                                 : Andi Nirwoto

Direktur Finance, Treasury & Strategy                    : Nixon L.P Napitupulu

 Susunan Komisaris BTN:

Komisaris Utama                                                              : Asmawi Syam

Komisaris                                                                             : Iman Sugema

Komisaris                                                                             : Eko Djoeli Heripoerwanto

Komisaris                                                                             : Marwanto Harjowiryono

Komisaris Independen                                                  : Garuda Wiko

Komisaris Independen                                                  : Lucky Fathul Aziz Hadibrata

Komisaris Independen                                                  : Kamaruddin Sjam

Komisaris Independen                                                  : Arie Coerniadi

 

“Susunan pengurus bank sesuai hasil RUPSLB ini diharapkan dapat memperkuat kinerja perseroan dalam memenuhi target bisnis sekaligus menjawab tantangan masa depan. Kami optimis menjadikan soliditas pengurus bank sebagai modal dan semangat untuk menjadikan kinerja bisnis BTN menjadi lebih baik,” kata Chaerul.

 Menurut Chaerul, ke depan BTN akan mempunyai peluang untuk tumbuh lebih baik. Perseroan telah menyesuaikan sejumlah target bisnis dengan dinamika perekonomian yang terjadi baik di dalam negeri maupun luar negeri. Kebutuhan rumah yang sangat besar adalah peluang yang tidak akan pernah berhenti dan terus membutuhkan inovasi.

 “Kami akan tetap memainkan peran sebagai pemain utama yang mendukung program pemerintah dalam memenuhi kebutuhan rumah rakyat. BTN telah membuktikan hal tersebut dan ke depan kita akan bekerja keras untuk dapat berperan lebih besar guna mendukung Program Sejuta Rumah yang menjadi program pemerintah,” tambah Chaerul menjelaskan.

 Berdasarkan kinerja BTN Semester I 2019 tercatat Asset tumbuh 16,58% menjadi Rp312,5 Triliun, Kredit dan Pembiayaan tumbuh 18,78% menjadi Rp251,0 Triliun, Dana Pihak Ketiga sebesar Rp219,8 Triliun atau tumbuh 15,89%. Bisnis perseroan tumbuh selama Semester I Tahun 2019  tercermin dari Pendapatan Bunga yang tumbuh sebesar 19,81% secara year on year dari Rp10,7 Triliun  menjadi Rp12,8 triliun.

Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Perseroan masih berhasil mencetak Laba Bersih sebesar Rp1,31 triliun. Kinerja BTN secara umum berada diatas rata-rata industry. BTN masih mendominasi 39,6% pangsa pasar pembiayaan perumahan nasional dan 92,4 % pangsa pasar pembiayaan perumahan subsidi di Indonesia.

 

 

 

Sasa Kembali Raih Top Brand Award 2019

Bisnistoday-Sebagai salah satu perusahaan makanan terbesar dari Indonesia, PT Sasa Inti, kembali mendapatkan penghargaan Top Brand Award 2019, untuk kategori bumbu penyedap dan kategori Seasoned Flour, di Hotel Mulia, Jakarta baru-baru ini. 
 
Penghargaan ini tentunya sudah melalui tahap penilaian yang kredibel melalui proses survei yang dilakukan oleh Frontier Group yang dilakukan pada lebih dari 12.000 responden dan dilakukan di 15 kota besar di Indonesia, yang meliputi, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Medan, Palembang, Pekanbaru, Samarinda, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, Manado dan Denpasar.
 
Albert Dinata General Manager Marketing PT Sasa Inti mengatakan keberhasilan Sasa meraih Top Brand Award  2019 karena inovasi dan kreatifitas terus dilakukakan secara konsisten untuk melahirkan hal baru. Tidak hanya berbentuk produk saja, namun juga kampanye pemasaran yang menarik dan kreatif.
 
“Sebagai penghargaan yang selalu ditunggu ,Top Brand Award 2019 kali ini merupakan salah satu bentuk apresiasi masyarakat terhadap Sasa sebagai merek dan tentunya produk Sasa Tepung Bumbu Ayam dan MSG Sasa,” ujar Albert, Jakarta 21/08/19. 
 

Apreasiasi yang besar oleh masyarakat dan konsumen ini juga menjadi menjadi kebanggaan bagi keluarga besar  Sasa, dengan usaha yang telah dilakukan selama ini, ternyata mampu memberikan dampak yang positif bagi masyarakat dan konsumen.

“Sasa telah mampu membuktikan bahwa sebagai perusahaan Kitchen Food Brand dari Indonesia yang dapat diterima masyarakat luas dan siap untuk terus berinovasi baik untuk pasar lokal maupun internasional,” ucap Albert.

Selain inovasi, keberhasilan Sasa meraih Top Brand Award karena mampu mendekatkan diri dengan konsumen. Sasa dapat menjangkau setiap sudut wilayah di Indonesia sehingga berbagai lini produk Sasa  pun dapat mudah ditemukan baik di pasar tradisional maupun di pasar modern seperti di hypermarket, supermarket dan minimarket.

“Komitmen Sasa untuk hadir dan memperkaya masakan para konsumen di Indonesia terbukti dengan adanya jutaan toko retail tersebar di seluruh Indonesia. Dengan penetapan harga yang kompetitif dan pengiriman yang dapat diandalkan,” sebut Albert.

Top Brands Award merupakan penghargaan tertinggi untuk merek yang diselenggarakan setiap tahun oleh majalah Marketing dan Frontier Group ini, menilai setiap merek lewat tiga aspek diantaranya, mind share, market share, serta commitment share melalui proses survei yang dilakukan pada lebih dari 12.000 responden dan dilakukan di 15 kota besar di Indonesia. Dewi

 

Garuda Baseball-Softball Club Berkolaborasi dengan PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk Dalam Pembinaan Baseball Usia Dini

 

Bisnistoday.com, Jakarta–PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. (BeFa) dan Garuda Baseball-Softball Club pada akhir pekan, Sabtu pada tanggal 24 Agustus 2019, menggelar acara tajuk “Kolaborasi  Dalam Pembinaan Olahraga Semenjak Usia Dini” di Lapangan Baseball Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta

Dalam rangka meraih prestasi yang tinggi dalam olahraga, sangat diperlukan sebuah pembinaan usia dini yang terencana dan terprogram dengan baik. Garuda Baseball-Softball Club (GBSC) hingga saat ini masih berkomitmen dalam melakukan pembinaan usia dini untuk cabang olahraga baseball dan softball. Anak-anak yang dibina oleh GBSC berusia dari 4 tahun hingga 16 tahun di Jabodetabek.

Febrinaldy Darmansyah, Ketua Umum GBSC mengatakan bahwa pembinaan olahraga di Indonesia perlu dilakukan semenjak usia dini guna mencapai prestasi yang baik dan membanggakan bangsa. Namun pembinaan usia dini di Indonesia belum menjadi perhatian utama para pemangku kepentingan karena terlalu fokus pada raihan medali di ajang multi event.

“Saya yakin semua pihak menyadari bahwa prestasi dapat diraih setelah melalui proses yang panjang dan terukur, tidak ada yang serba instan. Pembinaan usia dini merupakan bagian penting dari proses itu dan diperlukan kolaborasi banyak pihak agar proses tersebut dapat terlaksana dengan baik,” ujar Febri

Sebagai perkumpulan yang memiliki semangat untuk membangun karakter anak bangsa melalui olahraga baseball, GBSC senantiasa selalu mencari mitra untuk mendukung seluruh kegiatannya. Kali ini, GBSC mendapatkan kesempatan berharga untuk bermitra dengan PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. (BeFa) yang dimana keduanya memiliki komitmen yang sama yakni membina karakter anak agar dapat menjadi pemimpin bangsa di masa datang.

Menurut Mr. Yoshihiro Kobi, Direktur Utama BeFa, membina karakter anak-anak agar dapat menjadi pemimpin bangsa di masa datang adalah dengan keseimbangan antara pendidikan dan olahraga. Pembinaan olahraga pada usia dini sebagai pondasi tidak hanya sebagai atlet terbaik tetapi juga memiliki jiwa yang berkarakter, memilik integritas dan berakhlak yang baik. “Saya sangat senang dapat berkolaborasi dengan Garuda yang telah konsisten dengan program pembinaannya dan saya percaya bahwa apa yang dilakukan oleh BeFa ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawabnya untuk meningkatkan kualitas hidup dan menghasilkan dampak positif bagi masyarakat,” kata Kobi.

Berdiri semenjak 26 tahun lalu, GBSC hingga saat ini telah menghasilkan ratusan anak berprestasi baik dari sisi baseball/softball atau dari sisi pendidikan atau bahkan keduanya. GBSC percaya bahwa dalam rangka menciptakan pribadi anak yang tangguh, perlu adanya keseimbangan antara Pendidikan dan olahraga. Sejalan dengan visinya, BeFa terpanggil untuk memberikan dukungan operasional pembinaan kepada GBSC, dukungan yang diberikan berupa penyediaan seratus bola baseball yang akan digunakan untuk berlatih oleh GBSC.

Seperti diketahui, BeFa pada akhir tahun lalu juga mengadakan pelatihan (Coaching Clinic) di Lapangan Jakarta International Baseball Arena, Rawamangun oleh Mac Suzuki, mantan pitcher utama baseball atlet profesional senior yang merupakan ikon utama di Jepang, Suzuki  saat ini pelatih  English Baseball Class in Adachi Tokyo, dan selama kariernya bermain beberapa musim di baseball professional Amerika Serikat dan Jepang

PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk.  (BeFa) adalah pengembang Kawasan Industri MM2100 di Bekasi, sebuah kawasan industri terpadu pertama di Indonesia yang dikembangkan oleh swasta dan kini telah berdiri 30 tahun.  Kawasan industri yang berawal dari lahan seluas 240 hektar ini kini telah mencapai luas lebih dari 2.400 hektar berisi lebih dari 350 perusahaan dan terletak di lokasi dengan akses paling strategis. BeFa menawarkan solusi bisnis bagi industri di Indonesia dengan kawasan industri yang dikelola secara profesional dengan kualitas infrastruktur internasional dan dilengkapi dengan fasilitas pendukung bisnis seperti Hotel Enso dan gedung kantor BeFa Square.

 

Saleb 88 Bidik 60-70% Market Share pada Tahun Ini

Bisnistoday.com, Jakarta-MECCAYA Pharmaceutical terus melakukan investasi di penambahan kapasitas produksi terutama dengan penambahan mesin-mesin yang termodern dan perluasan fasilitas produksi sehingga di tahun 2020.

Ricky Surya Prakasa, Presiden Direktur PT. MECCAYA Pharmaceutical menargetkan peningkatan kapasitas produksi sebesar 150 persen  untuk  dapat memfasilitasi rencana pertambahan produk baru tiap tahunnya. 

“Investasi kami untuk penambahan  kapasitas produksi di tahun 2019 ini cukup besar dan signifikan untuk perusahaan seukuran kami, yaitu kurang lebih 50 Milyar rupiah sebagai upaya konkrit dan komitmen kami untuk meraih visi kami menjadi produsen obat kulit terbesar dan terdepan di Indonesia. Untuk produk kategori antifungal brand 88, kami membidik 60-70% market share pada tahun ini,”ujarnya.

Menyinggung pasar ekspor, Ricky menjelaskan, sejauh ini produk MECCAYA Pharmaceutical belum memiliki  partner distributor dan meregistrasikan  produknya pada badan pemerintah negara setempat, tetapi produk MECCAYA Pharmaceutical sering di jumpai di negara-negara tetangga khususnya. 

“Rencana pengembangan ekspor sedang kami jajaki dengan menjalin kerja sama dengan distributor di negara setempat. Untuk saat ini Salep Kulit 88 dan Krim 88 Anti Jamur telah tersedia di Bandara Soekarno Hatta Pharmacy dan juga Family Mart, untuk konsumen kami yang akan berjalan-jalan keluar negeri atau ibadah Umroh dapat memperolehnya ,”jelasnya.

 Inovasi Berkelanjutan

Ricky Surya Prakasa mengatakan, tidak banyak brand yang bisa ‘tersimpan’ di kepala setiap konsumen dalam jangka waktu yang lama. Konsumen selalu mencari yang terbaik bagi mereka. Tidak hanya untuk diri mereka sendiri tapi juga untuk keluarga mereka.

Produk suatu Brand harus bisa memberikan kepuasan ketika digunakan. Terlebih jika produk tersebut berkaitan dengan kesehatan. Biasanya konsumen lebih concern dan sangat hati-hati dalam memilih dan menggunakan produk kesehatan.

 

Ada faktor utama, kata Ricky,  yang memengaruhi konsumen dalam menilai produk kesehatan yang pantas untuk di konsumsi dan gunakan. Faktor  tersebut adalah bahan baku dan kandungan yang ada didalam produk tersebut. Karena itu berhubungan dengan khasiat dan keampuhan yang berkorelasi terhadap kepuasan pelanggan.

 

Dari semua penjelasan awal diatas, lanjut Ricky,  memunculkan satu nama brand yang sangat mewakili semua penjelasan tersebut, yaitu Salep Kulit 88. Berbicara umur kesuksesan suatu produk, Salep Kulit 88 adalah juaranya. Kiprahnya sudah ada sejak 37 tahun lalu, namun kini masih menjadi jawara Top of Mind di masyarakat Indonesia.

 

Sudah banyak konsumen berbagi pengalaman dan cerita mengenai awal mula mengenal produk yang di-distribusikan oleh MECCAYA Pharmaceutical. Ada yang sudah kenal sejak kecil dari ayah dan ibu atau bahkan dari kakek mereka, dan tetap menggunakannya sampai sekarang. Cerita-cerita tersebut menjadi bukti kesuksesan Salep Kulit 88 yang berhasil ‘tersimpan’ tidak hanya di kepala saja namun juga di hati masyarakat Indonesia.

Salep Kulit 88 telah melengenda dan menjadi bagian dari masyarakat Indonesia sejak berpuluh-puluh tahun lamanya dengan keunggulan pada kualitas dan juga khasiat dari komposisinya yang tepat. Boleh dibilang apabila membicarakan penyakit kulit  di masyarakat Indonesia akan terpintas produk Salep 88 sebagai Top of Mind.

 

Kualitas yang dihadirkan berasal pemilihan bahan dasar yang terbaik dari supplier berstandard international, dan proses manufaktur modern dengan prosedur serta pengawasan kualitas ketat sesuai standar CPOB.

 

Sedangkan untuk bisa terus memuaskan konsumen Salep Kulit 88 melakukan riset dan Pengembangan yang berkelanjutan untuk penyempurnaan produk. Tidak ketinggalan inovasi turut menjadi bagian penting. Ditambah lagi dengan keseriusan dalam merekrut sumber daya manusia yang terbaik membuat Salep Kulit 88 semakin tidak tegoyahkan di puncak Top of Mind masyarakat Indonesia.

 Merebut Hati Konsumen Millenial

 Tentunya kesuksesan yang diraih selama ini tidak serta merta membuat Salep Kulit 88 jumawa dan lupa daratan. Apalagi Persaingan produk dikategori Antifungal  saat ini semakin ketat dan kondisi pasar juga lebih cepat berubah dibanding 10 tahun lalu. Pasar kini mempunyai demografi usia yang lebih muda, yang disebut dengan generasi millenial.

 

Pendekatan yang dilakukan kepada generasi ini sangat berbeda dengan generasi sebelumnnya. Karakter yang sangat aktif dan mobile menjadi acuan MECCAYA Pharmaceutical meluncurkan produk barunya yakni Krim 88 Anti Jamur sebagai varian dari brand 88.

 

 Fitur krim 88 Anti Jamur  antara lain lembut pada kulit, tidak lengket, mudah menyerap, aroma yang fresh, dan juga cooling sensation yang dapat meredakan gatal-gatal  sehingga sangat cocok untuk kaum millennial dan urban yang sehari-harinya aktif berkuliah, berkerja, berolah raga, dan kerap menggunakan sepatu.

 Pemilihan Brandon Salim sebagai brand ambassador juga melihat karakternya yang mampu mewakili generasi millenial di Indonesia. “kami menargetkan untuk dapat menambah produk-produk kami setiap tahunnya dengan inovasi untuk dapat memenuhi  apa yang konsumen inginkan sesuai preferensi serta tingkah laku konsumen kami terutama diperuntukkan bagi generasi kaum Millennial.”