
Sambutan Hangat Konsumen Indonesia untuk Mukena Siti Khadijah

Just another WordPress site
Bisnistoday.com, Jakarta-Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berharap PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) pada tahun 2021 dapat menjadi lokomotif pemulihan ekonomi yang akan mulai terakselerasi pada triwulan III 2021, meskipun ekonomi baru akan benar-benar pulih pada tahun 2022.
Wamen II BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengakui modal Bank BTN cukup kuat dalam bertahan dan survive dengan bertahan di sektor pembiayaan properti tanpa perlu berubah menjadi bank yang universal. Berdasarkan kajian detail, ternyata pertumbuhan segmen perumahan dan customer based yang bisa digarap dari value chain perumahan, Bank BTN bisa tumbuh dan besar serta menjadi bank yang sehat dengan kapitalisasi pasar yang besar.
“Dalam periode recovery ini, selain memperbaiki kualitas kredit dan funding, bagaimana kita juga bisa membangun transaction business yang kuat dimulai dari value chain mortgage yang menjadi core competence dari Bank BTN,” kata Kartika saat membuka secara resmi Rapat Kerja Nasional BTN 2021 bertajuk “Transformation to Achieve Sustainable Growth” di Jakarta, Kamis (28/1).
Kartika menilai kekuatan Bank BTN pada pembiayaan properti harus tetap diperluas pada ekosistem value chain mortgage maupun customer based. “Integrasi antara mortgage driven growth dikaitkan dengan ekosistem mortgage saya rasa akan mendapatkan customer based yang stabil dan kemudian ekosistem dari developernya,” ungkap Kartika.
Menurut dia, bisnis bank BTN yang berpusat pada bisnis pembiayaan perumahan dapat berjalan asalkan tekun menangkap aliran transaksi dalam ekosistem perumahan.
“Namun saya menekankan untuk Current Account and Saving Account atau CASA dimana Bank BTN menargetkan sekitar Rp270 triliun pada road map, untuk itu transformasi cabang untuk menggalang CASA agar bisa mendapatkan funding flow yang sehat dengan cost yang lebih murah harus ditingkatkan. Jika kredit, CASA (dana murah) dan transaksi jalan, benar-benar BTN dapat tumbuh berkembang sehat dengan profitabilitas yang baik,” jelas Kartika.
Sementara itu, pada Rakernas BTN yang dihadiri oleh Direksi dan Komisaris, serta diikuti oleh BTNers dari seluruh Indonesia via daring tersebut membahas road map atau peta jalan serta rencana bisnis Bank dalam melakukan tranformasi menjadi The Best Mortgage Bank in South East Asia pada tahun 2025.
Plt Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu menjelaskan road map tersebut terdiri dari upaya peningkatkan low-cost funding sebesar dua kali lipat menjadi Rp270 triliun. Kemudian mendorong keterjangkauan akses perumahan bagi lebih dari enam juta masyarakat Indonesia dan membangun one stop shop financial solution untuk bisnis terkait perumahan. Selanjutnya BTN akan menjadi inovator digital dan home of Indonesia’s best talent serta membangun portofolio kredit yang berkualitas tinggi dan menurunkan rasio kredit macet.
“Roadmap tersebut kami susun dengan mempertimbangkan sejumlah faktor di antaranya pencapaian Bank BTN tahun 2020 dan faktor makro ekonomi diantaranya prospek pertumbuhan ekonomi yang membaik dengan tingkat pertumbuhan 5,0%-5,5% dan proyek perumahan yang akan kembali berjalan serta adanya percepatan digital disruption yang didorong oleh virtual serta stay @home lifestyle,” papar Nixon.
Faktor ekonomi makro yang dimaksud Nixon, selain pertumbuhan ekonomi yang sudah membaik, adalah suku bunga acuan BI 7 Days Repo Rate yang tetap dipertahankan pada tingkatan yang akomodatif serta sektor riil yang kembali berdetak. Hal ini akan membuat proyek pembangunan perumahan yang sebelumnya sempat tertunda khususnya perumahan segmen menengah atas akan kembali aktif, dan diharapkan sekitar 172 sektor turunan properti dapat kembali bergairah.
“Sektor properti akan menjadi salah satu motor penggerak utama Pemulihan Ekonomi Nasional dan kami mengapresiasi Pemerintah yang tetap berkomitmen mendorongnya dengan melanjutkan Program Sejuta Rumah dengan memberikan subsidi di sektor pembiayaan perumahan sebagai stimulus. Semoga ini juga akan mendorong kebijakan stimulus lanjutan yang akan lebih berdampak pada sektor properti yang dampaknya akan diikuti oleh sekitar 172 industri turunannya tersebut,” kata Nixon.
Sementara faktor pencapaian tahun 2020, menurut Nixon, merupakan prestasi yang diraih Bank BTN dengan kerja keras akan menjadi fundamental penting dalam menentukan transformasi Bank BTN tahun 2021. Bank dengan kode saham BBTN ini mencatatkan sejumlah kinerja yang diproyeksikan positif selama tahun 2020.
“Tahun 2021, kami masih terus memperkuat inovasi dan digitalisasi karena target yang kami canangkan menyesuaikan visi Bank BTN. Adapun target tersebut di antaranya kredit dapat tumbuh sekitar 8 persen, DPK dapat ditingkatkan kurang lebih 10 persen sementara laba kita harapkan dapat menembus sekitar Rp3 triliun dan rasio coverage bisa menyentuh sekitar 125%,” jelas Nixon.
Inovasi yang ditekankan BTN, Nixon menambahkan, adalah menjadi inovator digital khususnya di sektor perumahan yang saat ini masih terus dibangun perseroan melalui aplikasi mobile banking Bank BTN, portal www.btnproperti.co.id dan www.rumahmurahbtn.co.id.
Sementara itu, Komisaris Utama Bank BTN, Chandra M Hamzah dalam raker memberikan arahan kepada BTNers untuk tunduk dan patuh dengan rambu-rambu dan peraturan yang ditetapkan regulator. Selain itu juga harus memperbaiki kualitas aset kredit karena kualitas aset berdampak pada risiko reputasi dan risiko hukum, serta mempersiapkan fundamental perusahaan dengan lebih baik ketika stimulus Pemulihan Ekonomi Nasional berakhir.
Chandra mengingatkan agar BTNers senantiasa melaksanakan budaya AKHLAK dalam bekerja serta mematuhi prinsip “Good Corporate Governance” atau GCG agar tidak ada fraud di BTN.
Bisnistoday.com. Jakarta-Duta Global Insan Indonesia (DGII) menyosialisasikan peluang kerja dan belajar di Jepang. Saat ini DGII tengah merancang sebuah konsep yang akan mempersiapkan anak bangsa yang profesional, mandiri berwawasan kebangsaan yang siap berkarier di luar negeri. Targetnya adalah anak-anak usia 18-30 tahun untuk bekerja di luar negeri.
“Kami DGII dan UIA sudah menandatangani Nota Kesepahaman (MOU) dengan Liana Segrus, Co, Ltd – Jepang sebagai Registered Supporting Organization . Isi MOU tersebut adalah kerjasama untuk bidang akademik dan pengiriman tenaga kerja terdidik ke Jepang. Kami dapat menjamin, jika anak lulus dalam pendidikan bahasa jepang dan karakter, maka dapat langsung berangkat ke Jepang. Di awal DGII akan fokus kepada program Specified Skill Worker untuk pengirman tenaga perawat (caregiver),”ujar Direktur Utama DGII Endraswari Safitri, dalam Webinar Internasional dalam program bertajuk “Duta Bangsa Menuju Global,” di Jakarta, Kamis (21/1/2021),
Adapun subtemanya adalah “Memanfaatkan Bonus Demografi untuk Melejitkan Ekonomi Bangsa”. Sebagai tuan rumah acara pada web Seminar Internasional kali ini, adalah Komisaris Utama Duta Global Insan Indonesia, Prof. DR. H. Dailami Firdaus yang juga menjabat sebagai Ketua Yayasan Perguruan Tinggi As-Syafi’iyah.
Hadir dalam web seminar Internasional 3 narasumber dari Jepang yaitu Kazuya Yamanouchi (President Liana Segrus, Co.Ltd), Shinji Kurata (HR Department Advisor, Hitowa Holding Co.Ltd), dan Yoichiro Higashi (GM Business Development Group The Nishiniphon Shimbun, Co.Ltd). Hadir juga narasumber Prof. Dr. Ir. Marsudi Wahyu Kisworo, IPU (Komisaris Independen PT Telkom Indonesia, TBK) beliau juga adalah Ketua Umum Aliansi Pendidikan Vokasional Seluruh Indonesia.
Acara dibuka oleh moderator, Indra Kuntadi dengan di awali oleh Doa bersama untuk kesehatan dan keselamatan rakyat Indonesia yang sedang mengalami banyak bencana dan juga Pandemi Global. Hadir juga sebagai translator Indonesia – Jepang adalah Dr. Dedi Sutedi, MA, M,Ed. (Ketua Forum Dosen Pendidikan Bahasa Jepang Indonesia). Beliau juga sebagai Direktur Pendidikan dan Pelatihan di DGII.
Rektor UIA, Dr. Masduki Ahmad, SH, MM, dalam opening speech, menyampaikan banyak terima kasih kepada seluruh narasumber baik di ruang panelis dan juga peserta di luar ruang Panelis baik dari Jepang dan Indonesia. Dalam pembukaannya menyampaikan bahwa program kerja dan belajar di Jepang ini sangat baik.
“Kami UIA siap mengawal para calon peserta untuk mempersiapkan tenaga kerja terdidik yang profesional, dan tentunya kami mengajak banyak pihak lain untuk bekerja sama dengan kami untuk menyukseskan program ini. Kami sebut program ini adalah sebagai solusi bangsa di tengah masa pandemi Covid 19, “ lanjut Masduki.
Pemateri pertama Pror. Dr. Ir. Marsudi Wahyu Kisworo, IPU (Komisaris Independen PT Telkom Indonesia, TBK). Dalam pemaparannya menjelaskan bahwa kedepannya Indonesia akan mengalami bonus demografi, dan jika tidak dipersiapkan dengan baik akan menjadi permasalahan di bidang ketenaga kerjaan. Ia juga menjelaskan pentingnya mendorong terwujudnya link and match “pernikahan” antara pendidikan vokasi dan dunia industri/dunia yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Aliansi Pendidikan Vokasional Seluruh Indonesia.
Sementara dari Pihak Jepang, yaitu Kazuya Yamanouchi- President Liana Segrus, Co, Ltd, mengatakan, bahwa di Jepang sedang mengalami kekurangan tenaga kerja (extreme labor shortage). Menyadari situasi tersebut parlemen Jepang mengeluarkan kebijakan ketenagakerjaan baru melalui amandemen Immigration Control and Refugee Recognition Act, dimana kebijakan baru ini mulai berlaku sejak April 2019 dan akan membuka peluang kerja seluas-luasnya kepada negara lain, imbuhnya. Perbedaan kebijakan parlemen Jepang dari yang sebelumnya adalah jika dulu hak dan kewajibannya pekerja asing dibedakan, sekarang memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan pekerja Jepang sebagai gambaran dari sisi gaji UMR pekerja Jepang jika di rupiahkan berkisar 25 juta rupiah.
Sementara Shinji Kurata (HR Department Advisor, Hitowa Holding Co.Ltd), menyebutkan, kebutuhan tenaga kerja perawat di Jepang sangatlah besar. Perusahaan yang sudah berdiri sejak 2006, berlokasi di Ark Hills South Tower , Minato-ku, Tokyo ini memiliki jasa pelayanan yaitu pelayanan keperawatan untuk orang tua, anak-anak, individu dan juga jasa pelayanan makanan.
“Kami menghadapi problem dan situasi dimana generasi baby boomer akan masuk ke dalam penduduk usia tidak produktif di tahun 2025. Populasi ini akan meningkat 17,8% dari total populasi di Jepang. Sedangkan angkatan kerja produktif di Jepang akan mengalami penurunan, sehingga kebutuhan akan tenaga kerja di sektor keperawatan akan terus meningkat, “jelas Shinji.
Yoichiro Higashi (GM Business Development Group The Nishiniphon Shimbun, Co.Ltd) menjelaskan The Nishinippon Newspaper adalah surat kabar yang telah berdiri sejak 1876. NNP ini adalah anggota dari Actis Group Foreign Employment Center (AGFEC) salah satu asosiasi ketenagakerjaan asing di Jepang yang terbesar di Kyushyu, imbuhnya.
Yoichiro melanjutkan bahwa AGFEC ini bertujuan untuk menawarkan lowongan pekerjaan yang tepat bagi pekerja asing di perusahaan-perusahaan yang berada di kota Kyushyu. The NNP juga bekerja sama dengan Liana Segrus, Co.Ltd (Registered Support Organization), dimana kami bukan hanya menawarkan lowongan pekerjaan di Jepang, tetapi kami juga menyupport para pekerja asing untuk hidup di Jepang.
Komisaris DGII lainnya, Prof. Ace Suryadi, M.Sc, Ph.D, yang juga Dewan Pakar dan Ketua Pusat Kajian Kebijakan Pendidikan Nasional PGRI mengatakan pada kesempatan lain mengatakan, dalam 10 tahun kedepan, Jepang membutuhkan sekitar 8-10 juta pekerja terdidik Indonesia untuk bekerja di berbagai jenis dan sektor industri. Dengan program Goes To Japan, Indonesia memerlukan investasi Rp. 15 triliun untuk membentuk 1 juta lulusan SMK-Sarjana yang siap kerja di Jepang, tetapi potensi devisa negara bisa mencapai sekitar Rp. 750 triliun; sebuah investasi yang tidak mudah dicapai oleh BUMN yang besar sekalipun.
Webinar tersebut berlangsung tepat pada pukul 09.00 dan berakhir pukul 12.30 WIB, yang dihadiri oleh lebih 500 peserta dari berbagai daerah, dan kebanyakan yang hadir adalah dari sekolah-sekolah SMA/SMK, beberapa Univesitas dan Organisasi-organisasi di bidang pendidikan. Webinar Internasional ini menggunakan aplikasi zoom meeting dan live streaming di website duta.global dan di kanal Youtube.
Bisnistoday.com, Jakarta-Memasuki awal tahun 2021, Indonesia dilanda bencana gempa, longsor dan banjir di beberapa wilayah di tanah air. Banyak korban yang diakibatkan dari musibah ini. Hal in telah mendorong SiCepat Ekspres untuk segera memberikan bantuan untuk meringankan penderitaan saudara-saudara kita yang terkena musibah.
SiCepat Ekspres melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) menyalurkan bantuan untuk korban Gempa yang terjadi di Kabupaten Mamuju – Sulawesi Barat dan korban banjir di Kalimantan Selatan pada hari Kamis, tanggal 21 Januari 2021. Bantuan ini diserahkan secara langsung oleh Perwakilan SiCepat Ekspres kepada Perwakilan dari TNI Angkatan Udara di Suma 3 Lanud Halim Perdana Kusuma.
Bantuan yang disalurkan berupa 5000 masker kain, mie instan 253 dus, air mineral 566 dus, susu cair kemasan 52 dus, biscuit 32 dus, Sarden 20 dus dan obat-obatan 1 dus. Bantuan tersebut nantinya akan didistribusikan langsung kepada korban gempa Mamuju dan korban banjir Kalimantan Selatan oleh Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara (Paskhas TNI AU). Total bantuan senilai 175 juta rupiah.
Pernyataan terpisah disampaikan oleh The Kim Hai, Chief Executive Officer (CEO) SiCepat Ekspres, bahwa bantuan tersebut sebagai bentuk kepedulian dari SiCepat Ekspres untuk membantu meringankan kesulitan dan memberikan kebutuhan pokok masyarakat terdampak bencana alam ini.
“Kami memberikan bantuan ini melalui Paskhas TNI AU, dengan harapan agar bisa dikoordinasikan dengan pemerintah daerah setempat untuk pendistribusiannya, mengingat beberapa jalur transportasi untuk distribusi bantuan dari luar pulau Sulawesi maupun Kalimantan saat ini mengalami hambatan.”
SiCepat Ekspres adalah perusahaan ekspedisi yang berdiri sejak tahun 2014, dimana pengiriman 15Jam Sampai untuk wilayah Jabodetabek dan Bandung serta pengiriman 1hari Sampai untuk kota besar seluruh wilayah Indonesia merupakan focus utama dalam pelayanannnya. Berbasis sistem teknologi terkini, SiCepat Ekspres mempunyai cabang dan gerai yang tersebar di seluruh kota di Indonesia, mempunyai slogan Ketika Semua Jadi Mudah, dimana SiCepat Ekspres menjawab segala kebutuhan dan keinginan pelaku bisnis e-commerce.
Bisnistoday.com, Jakarta-Tahun 2021, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kembali meraih kepercayaan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menyalurkan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) senilai Rp8,73 triliun. Dana tersebut akan disalurkan perseroan melalui program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi konvensional senilai Rp7,76 triliun dan KPR subsidi syariah senilai Rp965 miliar.
“Dengan dana FLPP total sebesar Rp8,73 triliun kami akan menyalurkannya untuk pembiayaan 81.000 unit rumah subdidi pada tahun 2021,” kata Plt Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu di Jakarta, Kamis (21/1).
Nixon mengaku akan mengoptimalkan pembiayaan rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Untuk itu segenap jajaran BTN di seluruh Indonesia akan bekerja keras menyukseskan penyaluran FLPP untuk MBR.
Nixon mengapresiasi kepercayaan pemerintah untuk tetap mendukung sektor properti dengan mempertahankan dana FLPP untuk mendorong pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
Menurut Nixon, FLPP memegang peranan dalam menyukseskan Program Satu Juta Rumah yang diinisiasi pemerintah Presiden Joko Widodo. “Kami akan terus berinovasi, bersinergi, serta melalukan pembenahan dan efisiensi dalam proses penyaluran FLPP di antaranya mengintegrasikan sistem aplikasi KPR kami dengan aplikasi SiKasep yang dioptimalkan oleh Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan sejak tahun lalu, ” kata Nixon.
Dia mengungkapkan, dana FLPP akan disalurkan dalam bentuk KPR Sejahtera yang hanya bisa diakses MBR. Melalui fasilitas KPR subsidi tersebut, MBR bisa memiliki rumah dengan uang muka mulai 1% dan suku bunga 5% fixed hingga 20 tahun.
Disisi lain Nixon optimistis tahun 2021 pertumbuhan KPR subsidi tetap positif. Hal ini ditunjang oleh beberapa faktor, di antaranya adanya stimulus kebijakan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang didorong pemerintah seperti subsidi bunga KPR dan penyaluran dana PEN tahun lalu yang akan dirasakan dampaknya tahun ini.
“Tahun ini, kami optimistis bisa menjaga pertumbuhan KPR subsidi di kisaran 4-6 persen secara tahunan,” jelas Nixon.
Sebagai Bank Pelaksana, Nixon menambahkan, Bank BTN akan menyesuaikan dengan amanah yang diberikan Kementerian PUPR yakni memastikan pengembang menjaga kualitas rumah subsidi yang layak difasilitasi KPR subsidi. Selain itu Bank BTN juga akan menggelar Indonesia Property Virtual Expo untuk meningkatkan penyaluran KPR termasuk KPR subsidi serta program pemasaran lain yang menarik untuk mendorong penyaluran KPR sesuai dengan komitmen Bank BTN untuk mendukung Program Satu Juta Rumah.
Hingga akhir Desember 2020, emiten bersandi saham BBTN ini telah menyalurkan dana FLPP sebesar Rp4,46 triliun untuk 34.367 unit rumah subsidi. Sementara sampai triwulan III/2020, Bank BTN masih menempati posisi nomor wahid di pangsa KPR subsidi dengan porsi lebih dari 90%
Bisnistoday.com, Jakarta-PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. resmi menunjuk Nixon L.P. Napitupulu sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Bank BTN usai Direktur Utama sebelumnya, Pahala Nugraha Mansury, dipercaya menjadi Wakil Menteri Kementerian Badan Usaha Milik Negara (Wamen BUMN).
Adapun, Pahala resmi dilantik Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menjadi Wamen BUMN pada Rabu (23/12). Sementara, pengangkatan Nixon sebagai Plt. diputuskan dalam Rapat Komisaris Bank BTN yang digelar di hari yang sama untuk kemudian akan dilaporkan ke Pemegang Saham.
Plt Direktur Utama Bank BTN Nixon mengatakan Bank BTN bangga Direktur Utama perseroan dipercaya menjadi Wamen BUMN. Menurutnya, Bank BTN akan tetap fokus melanjutkan visi sebagai The Best Mortgage Bank in Southeast Asia in 2025.
“Kami akan tetap melanjutkan visi sebagai The Best Mortgage Bank in 2025. Kami optimistis mencatatkan kinerja di atas target pada akhir 2020,” ujar Nixon di Jakarta, Rabu (23/12).
Nixon menjelaskan Bank BTN telah menerjemahkan visi tersebut dalam berbagai strategi yang inovatif dan terukur. Perseroan pun telah menggelar berbagai transformasi dan perbaikan proses bisnis sejalan dengan visi tersebut.
Dengan berbagai aksi tersebut, hingga triwulan III/2020, Bank BTN pun mencatatkan kinerja positif kendati di tengah pandemi. Dalam laporan keuangan perseroan, emiten bersandi saham BBTN ini sukses mencatatkan laba bersih per triwulan III/2020 sebesar Rp1,12 triliun atau naik 39,72% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Adapun, pada 2020, BBTN optimistis membidik laba bersih di atas Rp1,2 triliun. Sementara, per November 2020, laba perseroan telah menyentuh posisi lebih dari Rp1,3 triliun. “Mudah-mudahan akhir tahun 2020 target laba BTN akan terlampaui,” kata Nixon menambahkan.
Sementara itu, pada 2021, bank spesialis kredit perumahan ini memproyeksikan laba bersih akan berada di level Rp2,8 triliun. Perseroan membidik kredit dan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh sejalan pada kisaran 7%-9%.
Nixon juga menuturkan Bank BTN tetap menunggu arahan dari Kementerian BUMN. “Kami menunggu arahan Kementerian BUMN untuk penyelenggaraan RUPSLB [Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa],” kata Nixon.
Sebagai informasi, Nixon resmi bergabung di Bank BTN melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank BTN pada 17 Maret 2017. Terakhir, Nixon menduduki posisi sebagai Direktur Finance, Treasury, & Strategy Bank BTN sebelum didapuk sebagai Plt Direktur Utama Bank BTN.