PP Properti Unggulkan Student Residences

Bisnistoday.com, Jakarta – PT PP Properti Tbk memperkuat penetrasi pasar dengan menyodorkan apartemen mahasiswa (student residences) di sejumlah kota seperti Depok, Malang, Jatinangor, Semarang, dan Yogyakarta. Student residences menjadi produk unggulan di tengah tren kebutuhan hunian vertikal di lingkungan kampus.

Student Residences merupakan konsep hunian yang khusus dibangun dan dirancang untuk menjawab kebutuhan akan kenyamanan hunian bagi para pelajar mahasiswa, dan untuk menunjang produktivitas para mahasiswa selama berkuliah.

Sinur Linda Gustina, Direktur Utama PT PP Properti Tbk menyampaikan dalam keterangan pers, Jumat (7/5), “Student residences kami hadir di kota-kota yang memiliki perguruan tinggi seperti di Depok yang memiliki kampus ternama Universitas Indonesia.”

Di Depok, ada Evenciio yang siap huni, dari arah Jakarta hanya 5 menit dari pintu exit tol Cimanggis ke lokasi. Tersedia fasilitas swimming pool, free WiFi, lounge dan café. Mahasiswa bisa berjalan kaki selama 5 menit untuk tiba di Universitas Indonesia.MaZhoji, sedang proses konstruksi, dirancang dengan suasana Jepang yang menghadirkan ketenangan dan elemen natural. Hanya 2 menit dari pintu tol Cimanggis, terletak strategis dan berdekatan dengan Universitas Indonesia, Universitas Gunadarma dan Universitas Pancasila.

Fajar Bahri, Direktur Pengembangan Bisnis dan Sumber Daya Manusia PT PP Properti Tbk menyampaikan, kelebihan student residences besutan PP Properti di antaranya adalah lokasinya sangat dekat dengan kampus ternama serta Smart & Secured Access.

“Selain itu, memiliki fasilitas yang mendukung kenyamanan tinggal dan belajar mahasiswa,” tambahnya.

Fajar lanjut menjelaskan, student residences yang dibangun PP Properti dilengkapi dengan sport facilities seperti swimming pool , gym, dan futsal field. Lalu, full access e-library yang bekerjasama dengan Gramedia. Kemudian disediakan study space area yang available 24 jam untuk berkumpul dan mengerjakan tugas bersama.

“Kami juga berjasama dengan BNN untuk pencegahan narkoba di lingkungan student residences. Selain itu, student residences PP Properti terintegrasi dengan commercial area atau creative hub,” papar Fajar.

BPUM, Upaya Genjot Pelaku UKM Indonesia di Masa Pandemi

Bisnistoday.com, Jakarta–Untuk membantu masyarakat mengatasi masalah ekonomi akibat pandemi, pemerintah memiliki sejumlah program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Salah satunya adalah program Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM). Pemerintah kembali berencana memperluas cakupan BPUM menjadi kepada 12,8 juta pelaku UMKM yang terdampak pandemi COVID-19 pada 2021.

Anggaran yang disiapkan mencapai Rp 15,36 triliun dengan skema setiap UMKM mendapatkan dana Rp 1,2 juta. BPUM ini merupakan kelanjutan dari tahun lalu.  Ir. Eddy Satriya M.A., Deputi Bidang Usaha Mikro KemenkopUKM, menjelaskan sejak diputuskan pada rapat 1 Maret lalu.

“Direncanakan akan 12,8 juta penerima yang merupakan kombinasi dari penerima manfaat lama dan baru,” terangnya dalam Dialog Produktifbertema Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) 2021yang diselenggarakan KPCPENdan ditayangkan di FMB9ID_IKP, Rabu (5/5/2021).

Menurut Eddy, anggaran yang ada untuk saat ini baru akan menyentuh angka 9,8 juta penerima manfaat, yakni sebanyak Rp11,76 triliun. Saat ini KemenkopUKM sudah menyalurkan 8,6 juta penerima atau sebanyak Rp10,4 triliun (88%). Setelah menyentuh angka 9 juta, rencananya KemenkopUKM akan menambah lagi 3 juta penerima manfaat BPUM ini.

“BPUM ini memang memberikan efek luar biasa, hal ini dibuktikan oleh data BPS yang menunjukkan penambahan sekitar 760 ribu orang yang menjalankan usaha baru, dan buruh informal naik 4,5 juta pekerja,” terang Iwan Faidi, Asisten Deputi Koperasi & UKM Kemenko Perekonomian.

Program BPUM ini berperan strategis agar UMKM dapat terus mempertahankan usahanya. Juga sebagai upaya menekan potensi pengurangan tenaga kerja.

“Selain BPUM, ada insentif lainnya seperti subsidi bunga, penempatan dana pemerintah pada bank umum, penjaminan kredit modal kerja melalui imbal jasa penjaminan, PPh final bagi UMKMyang ditanggung pemerintah. Untuk 2021 dianggarkan Rp 181,9 triliun untuk insentif bagi UMKM Indonesia,” terang Iwan Faidi lebih lanjut.

“Pemerintah dalam hal ini KemenkopUKM dan Kemenko Perekonomian terus mendampingi UMKM termasuk dalam hal pembiayaan untuk naik kelas, mulai dari kredit usaha rakyat (KUR), Super Mikro, sampai Mikro,” tutup Eddy.

Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dibentuk dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 serta pemulihan perekonomian dan transformasi ekonomi nasional.Prioritas KPCPEN secara berurutan adalah: Indonesia Sehat, mewujudkan rakyat aman dari COVID-19 dan reformasi pelayanan kesehatan; Indonesia Bekerja, mewujudkan pemberdayaan dan percepatan penyerapan tenaga kerja; dan Indonesia Tumbuh,

mewujudkan pemulihan dan transformasi ekonomi nasional. Dalam pelaksanaannya, KPCPEN dibantu oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19 dan Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional.

Sicepat Ekspres Donasikan 700 Paket Sembako Lewat Program #INDAHNYARAMADHAN TRAKTIR SEMBAKO

Jakarta, Bisnistoday.com,  Di  bulan  suci  Ramadhan  ini,  SiCepat  Ekspres  tak  melewatkan  kesempatan  untuk  menebarkan semangat    berbagi    kebaikan    kepada    Sahabat    SiCepat    dan masyarakat    melalui    program #IndahnyaRamadhan  Traktir Sembako.  Program  ini  telah  berlangsung  pada  periode  1-30  April  2021 melalui Aplikasi dan website SiCepat Ekspres. #IndahnyaRamadhan  Traktir  Sembako  merupakan  salah  satu  rangakaian corporate  campaignSiCepat  selama  bulan  Ramadhan  2021. 

Dalam  program  ini,  SiCepat  Ekspres  mengajak  masyarakat untuk  mendonasikan  rejekinya  mulai  dari  Rp  50.000/paket  sembako  yang  kemudian  ditambahkan oleh SiCepat Ekspres sehingga nilai paket sembako menjadi senilai Rp 100.000. Tercatat,  hingga akhir  periode  donasipada  30  April  2021  jumlah  paket  yang  didonasikan berjumlah 700 paket sembako atau setara dengan Rp 70.000.000.Donasi  paket  sembako  yang  terkumpul  dari  program #IndahnyaRamadhan  Traktir Sembako  ini disalurkan  kepada  masyarakat  membutuhkan  melalui 

Badan  Amil  Zakat  Nasional  (BAZNAS)  pada Selasa, 4 Mei 2021. Penyerahan donasi dilakukan secara langsung oleh SiCepat Ekspres yang diwakili oleh  Baim  Wong  selaku  Brand  Ambassador  kepada Prof.  Dr.  K.H.  Noor  Achmad,  M.Aselaku KetuaBAZNAS di Kantor BAZNAS kawasan Matraman, Jakarta Timur.

Ketua BAZNAS Prof. Dr. K. HNoor Achmad, M.A menyampaikan, “Kolaborasi yang dilakukan oleh SiCepat  dan  BAZNAS  ini  sangatlah  berarti  bagi  masyarakat.  Terlebih  kondisi  pandemi  yang  saat  ini masih kita  alami  bersama.  Amanah  700  paket  sembako  dari  rekan-rekan  SiCepat  ini  akan  kami salurkan  kepada  para  mustahik  yang  ada  di  wilayah  Jabodetabekdengan  harapan  semoga  bisa membantu dan meringankan beban mereka yang membutuhkan”.

Chief Executive Officer SiCepat Ekspres, The Kim Haijuga tidak lupa menyampaikan apresiasi danrasa terima kasih kepada Sahabat SiCepat sertamasyarakat yang telah berpartisipasi pada program #IndahnyaRamadhan Traktir Sembakoini.

“SiCepat Ekspres sangat  berterima  kasih kepadaSahabat  SiCepat  dan  masyarakat  yang  telah mendonasikan sebagian rejekinya melalui program ini. Kami sangat mengapresiasi niat baik dan aksi positif untukmenebar kebaikan dan membantu sesama di bulan Ramadhan ini. Semoga program ini dapatbermanfaatdan juga menjadi motivasi bagi kami untuk terus menghadirkan program CSR yang tak hanya fokus membantu masyakat, tapi juga memberdayakan potensi masyarakat yang ada”.

SiCepat  Ekspresadalah  perusahaan  ekspedisi  yang  berdiri  sejak  tahun  2014,  dimana  pengiriman 15Jam  Sampai  untuk  wilayah  Jabodetabek  dan  Bandung  serta  pengiriman  1hari  Sampai  untuk  kota besar  seluruh  wilayah  Indonesia  merupakan  focus  utama  dalam  pelayanannnya. 

Berbasis  sistem teknologi  terkini, SiCepat  Ekspresmempunyai  cabang  dan  gerai  yang  tersebar  di  seluruh  kota  di Indonesia,  mempunyai  slogan  Ketika  Semua  Jadi  Mudah,  dimana SiCepat  Ekspresmenjawab  segala kebutuhan dan keinginan pelaku bisnis e-commerce .

Dialog KPCPEN: Perketat Protokol Kesehatan Demi Lebaran Lebih Aman

Bisnistoday.com, Jakarta–Pada  akhir  pekan  April  2021,  terpantau  terjadi perkembangan  kasus COVID-19   di   Indonesia.   Berdasarkan   data   yang   dihimpun,   faktor   utamanya   kelalaian menegakkan  protokol  kesehatan  di  beberapa  tempat  umum  sehingga  menciptakan  klaster penularan  baru  seperti  di  perkantoran,  klaster  saalat  tarawih,  takziah,  dan  mudik  ke  kampung halaman.  Angka  penularan  yang  menurun  dari  Februari  hingga Maret  dikhawatirkan  berbalik meningkat apabila tidak kita kendalikan.

“Kita melihat kasus konfirmasi positif COVID-19  meningkat.  Kita  melihat  juga  sampai  minggu keempat April 2021 kematian akibat COVID-19 juga meningkat, ada juga peningkatan kasus yang dirawat di rumah sakit,” terang dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dalam Dialog Produktif bertema Waspada Peningkatan Klaster Baru,yang diselenggarakan KPCPEN dan ditayangkan FMB9ID_IKP, Selasa (4/5).

Kondisi tersebut perlu dikhawatirkan, apalagi pada akhir bulan Ramadan masyarakat Indonesia memiliki tradisi mudik setiap tahun.

“Kita bisa melihat masyarakat masih ada yang mulai mudikterlebih  dulu.  Padahal  kalau  berkaca  kejadian  di  India,  melonggarnya  protokol  kesehatan, terutama pada perayaan keagamaan menyebabkan terjadinya ledakan kasus yang cukup besar,” terang dr. Nadia.

“Jangan sampai kita menjadi sumber penularan atau korban penularan dari orang lain. Sehingga menyambut Idul Fitri nanti kita harus perketat protokol kesehatan demi terhindar dari kesakitan dan kematian,” tutup dr. Nadia.

Sementara  itu  Indonesia  juga  masih  perlu  melakukan  proses  panjang  dalam  membentuk herd immunitybagi 181,5 juta penduduknya. Program vaksinasi pemerintah yang menyentuh angka 20,4  juta  pada  3  mei  lalu  masih  belum  saatnya  untuk  dirayakan  atau  memberikan  rasa  aman berlebihan kepada masyarakat sehingga mengabaikan protokol kesehatan.

“Euforia  vaksinasi  terus  kita  tekan,  dan  selalu  kita  informasikan  kepada  setiap  orang  yang divaksinasi  bahwa  kita  masih  dalam  masa  pandemi,  sehingga  vaksinasi  saja  tidak  cukup memberikan  perlindungan.  Tentunya  harus  melaksanakan  protokol  kesehatan,”  tambah  dr. Nadia.dr.   Fala   Adinda, Anggota Satgas   Penanganan   COVID-19   Subbidang   Mitigasi,juga mengingatkan bahwa pandemi ini masih terus berjalan.

“Terlebih lagi dengan adanya mutasi virus baru, jangan sampai kita mengikuti negara tetangga yang sudah memasuki gelombang ketiga, dan diikuti dengan kasus baru yang melonjak,” ujarnya.“Longgarnya protokol kesehatan yang terjadi di sekeliling kita sebenarnya menjadi semacam lampu  merah.  Walaupun  sudah  ada  program  vaksinasi  jangan  sampai  protokol  kesehatan  ini menjadi longgar,” terang dr. Fala.

Untuk  itu  semua  elemen  bangsa  terus  menerus mengingatkan  sesamanya  agar  tidak  jenuh dengan kondisi saat ini, “Kita harus kembali lagi kepada individu masing-masing. Maukah terus menjalankan protokol kesehatan, jangan terlena dengan penurunan curva atau kejenuhan karena pandemi sudah berjalan lebih dari satu tahun,” jelas dr. Fala.

Komite  Penanganan  COVID-19  dan  Pemulihan  Ekonomi  Nasional  (KPCPEN)  dibentuk  dalam rangka  percepatan  penanganan  COVID-19  serta  pemulihan  perekonomian  dan  transformasi ekonomi  nasional.Prioritas  KPCPEN secara  berurutan adalah:  Indonesia  Sehat, mewujudkan rakyat   aman   dari   COVID-19   dan   reformasi   pelayanan   kesehatan;   Indonesia   Bekerja, mewujudkan pemberdayaan dan percepatan penyerapan tenaga kerja; dan Indonesia Tumbuh, mewujudkan pemulihan dan transformasi ekonomi nasional. Dalam pelaksanaannya, KPCPEN dibantu   oleh   Satuan   Tugas   Penanganan   COVID-19   dan   Satuan  Tugas   Pemulihan  dan Transformasi Ekonomi Nasional.

 

Wow Pengiriman SiCepat Capai 16 Juta Paket Dalam Tempo Dua Pekan Ramadhan

Bisnistoday– SiCepat Ekspres, perusahaan jasa ekspedisi yang fokus pada layanan pengiriman pada kanal e-commerce, pada bulan Ramadhan kali ini mencatatkan order pengiriman sebanyak 16 juta paket. Pencapaian ini diraih SiCepat hanya dalam tempo dua pekan pertama Ramadan 2021. Hal ini dikemukakan oleh Chief Marketing Officer SiCepat Ekspres, Wiwin Dewi 
Herawati saat Media Gethering yang digelar secara virtual melalui aplikasi Zoom dari Jakarta, Minggu (2/5/2021). 
 
“Jumlah pengiriman tadi mencerminkan kenaikan sebanyak 121% dibanding order pengiriman pada bulan Ramadan tahun 2020 lalu. Kami sudah memprediksi akan terjadi lonjakan pengiriman paket saat Ramadan ini, untuk itu kami sudah melakukan persiapan sebelum Ramadhan baik operasional, armada, kurir dan tim fleet kami operasikan,” ujar Wiwin. 
 
Wiwin menambahkan, pihaknya memprediksikan lonjakan pengiriman akan terus berlangsung hingga akhir Ramadan dan puncaknya akan terjadi pada momentum belanja e-commerce 5.5 mendatang. “Kami prediksi order pengiriman akan terus meningkat hingga 30% peak season di H-7 Lebaran 2021,” ujarnya. 
 
Dukungan infrastruktur sistem dan jumlah gerai yang tersebar luas menurut Wiwin juga menjadi kunci penting SiCepat Ekspres dalam mengantisipasi lonjakan pengiriman paket. Saat ini SiCepat telah mengoperasikan sebanyak 1.000 gerai, lalu 122 PUDO dan 5.742 drop point di seluruh Indonesia. 
 
“Tahun ini kami juga gencar melakukan ekspansi gerai ke berbagai daerah seperti
Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tidak luput juga di wilayah Timur Indonesia karena trafficnya terus naik,” imbuhnya.

Kenaikan pengiriman SiCepat tidak terlepas dari meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap jasa ini. Menurut Wiwin hal ini karena keberhasilan tim yang selama satu tahun ini membangun brand awareness SiCepat. 
 
Disamping itu, SiCepat punya keunggulan tarif yang murah, aman dan tepat waktu, juga gencar menggelar promo ongkos kirim dan inovasi produk terbaru, diantaranya Bayar Reguler Berasa Sameday. “Semuanya menjadi menjadi pertimbangan masyarakat memilih layanan SiCepat,” katanya. 
 
Mencermati pertumbuhan jumlah pengiriman yang terjadi sejak awal tahun ini, SiCepat berencana menambah target kenaikan pengiriman hingga 40% di semester II-2021. Sejauh ini kami menargetkan sebanyak 1,8 juta paket setiap hari hingga akhir tahun 2021,” paparnya. 
 
Peningkatan target ini salah satunya didasari oleh kebijakan pemerintah yang akan memberikan insentif dengan menanggung ongkos kirim paket bagi masyarakat seiring dengan pembatasan mobilitas dalam rangka menekan penyebaran Covid-19. 
 
Sementara itu Chief Executive Officer SiCepat Ekspres The Kim Hai sekaligus mengumumkan bahwa, SiCepat Ekspres memberlakukan libur operasional Lebaran di tanggal 13-14 Mei 2021. Jadwal operasional ini diberlakukan oleh SiCepat Ekspres dengan tujuan agar para karyawan dapat memanfaatkan waktu bersama keluarga di rumah saat Hari Raya Idul Fitri 1442 H. 
 
“Meski begitu, SiCepat tetap menjamin kualitas pelayanan pengiriman terjaga selama libur lebaran. Layanan pick up dan pengiriman SiCepat ini akan kembali normal pada 15 Mei 2021,” pungkasnya. Dewi

Idul Fitri 2021, BTN Siapkan Uang Tunai Rp13,4 Triliun

Bisnistoday.com, , Jakarta-PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. mengalokasikan likuiditas dana senilai Rp13,4 triliun untuk memenuhi kebutuhan uang tunai nasabah perseroan di masa perayaan Idul Fitri 1442 H.

Corporate Secretary Bank BTN Ari Kurniaman mengatakan kenyamanan dan keamanan nasabah Bank BTN dalam bertransaksi merupakan prioritas bagi perseroan. Dana senilai Rp13,4 triliun tersebut, ujar Ari, disediakan Bank BTN untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan dana tunai para nasabah Bank BTN menjelang dan sesudah Hari Raya Idul Fitri 2021.

“Kami memproyeksikan total dana tunai tersebut dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan dana tunai nasabah Bank BTN selama 10 hari terhitung mulai 8 Mei hingga 17 Mei 2021,” tutur Ari di Jakarta, Minggu (2/5).

Ari menjelaskan perhitungan alokasi dana tunai tersebut berdasarkan proyeksi peningkatan kebutuhan uang tunai pada bulan Puasa hingga pasca Hari Raya Idul Fitri 2021. Dengan proyeksi tersebut, maka rata-rata kas harian Bank BTN di periode perayaan Idul Fitri 2021 mencapai Rp1,34 triliun per hari. Nilai tersebut setara 1,3 kali lebih besar dari total likuiditas harian masing-masing kantor cabang.

Menurut Ari, dari total likuiditas tunai tersebut, sebanyak 40% atau senilai Rp5,36 triliun dialokasikan untuk pengisian mesin ATM Bank BTN yang tersebar di seluruh Indonesia. Kemudian, sebanyak 60% atau senilai Rp8,05 triliun akan dianggarkan untuk kas pada Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, dan Kantor Kas.

Sementara itu, Ari juga menambahkan beberapa kantor cabang Bank BTN tetap beroperasi secara terbatas selama periode Idul Fitri 2021 untuk melayani kebutuhan perbankan para nasabah. Ari juga memastikan pembukaan kantor tersebut tetap mengutamakan protokol kesehatan.

“Selain itu, di masa perayaan Idul Fitri 2021, kami juga memastikan layanan digital banking kami tetap optimal dalam melayani kebutuhan transaksi keuangan para nasabah Bank BTN,” tutur Ari.

FSPPB Tetap Akan hadir menjaga Kedaulatan Energi Nasional

Bisnistoday – Bertepatan dengan hari Buruh Internasional 2021 (May Day), Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menghelat acara pengukuhan sekaligus pengenalan kepengurusan baru periode 2021 – 2024 kepada stakeholders FSPPB di Hotel Harris Vertu Jakarta Pusat, Sabtu (1/5/2021).

 

Dalam kesempatan itu Presiden FSPPB 2021 – 2024 Arie Gumilar kepada media menyebutkan, “Ini momentum yang luar biasa baik. Dimana 1 Mei ini merupakan hari peringatan Buruh Internasional. Memanfaatkan momentum ini juga mudah-mudahan pengurus yang ditetapkan pada hari ini juga memiliki semangat perjuangan yang sama dengan buruh-buruh internasional,” tegasnya.

 

Selain itu juga, dia mengharapkan bertepatan di bulan suci Ramadhan ini para pengurus dapat selalu diridoii dan dirahmati Allah SWT. 

 

Acara pengenalan kepengurusan ini menurut Arie mengundang para stakeholders dari internal dan eksternal perusahaan. Namun tidak semua bisa diundang karena masih dalam masa pandemi covid 19 dan mengikuti aturan ketat protokol kesehatan.

 

“Kita mengundang para stakeholders yang selama ini sama-sama berjuang, untuk menjaga keberlangsungan bisnis perusahaan dan juga dalam mewujudkan kedaulatan energi. Harapan kita kedepan mudah-mudahan kita diberikan kekuatan dan kekompakan di kepengurusan, solid dengan jiwa korsa berjuang bersama- sama. Karena saya yakin bahwa perjuangan kedepan akan lebih berat lagi dari sebelumnya,” katanya.

 

Arie juga menyebutkan soal Pertamina tidak akan terganggu dengan hadirnya Energy Baru Terbarukan. “Kita tidak bicara soal minyak dan gas saja. Sebab Pertamina sejak 2009 sudah mempersiapkan diri jadi perusahaan energi. Dimana yang namanya energi itu harus berdaulat. Karena salah satu kedaulatan yang menopang kokoh tidaknya suatu negara selain kedaulatan pangan dan ekonomi itu adalah juga kedaulatan energi,” ujarnya.

 

Dan dikatakan lebih lanjut, “Energi itu tidak akan pernah habis dan akan selalu dibutuhkan manusia sampai hari kiamat nanti. Tapi mungkin hanya bentuknya yang bertransformasi. Dulu sebelum kita mengenal minyak bumi, kita menggunakan kayu bakar. Setelah ada minyak bumi barulah bergeser. Minyak bumi pada akhirnya akan habis karena energi yang tidak bisa terbarukan. Kemungkinan akan bergeser ke energi baru terbarukan.”

 

“EBT sangat banyak jenisnya di Indonesia, yang salah satunya paling banyak potensinya adalah panas bumi dan energi laut. Ini mungkin yang tidak dimiliki oleh negara-negara lain. Apalagi Indonesia berada di garis khatulistiwa. Dimana bioenergi pun bisa tumbuh subur di negeri ini. Artinya bahwa ke depan bisa saja Pertamina bertransformasi menjadi perusahaan energi baru terbarukan,” imbuhnya.

 

Dan yang terpenting lagi menurut Arie adalah selalu memperjuangkan bagaimana penguasaan energi itu. “Yang jelas yang selalu kita perjuangkan bagaimana penguasaan energi itu tetap selalu dikuasai oleh negara sesuai amanat UUD 1945 Pasal 33 ayat 2,” pungkasnya.

 

Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa yang kembali dipercaya sebagai Kepala Bidang Media FSPPB mengutarakan harapannya : agar seluruh rakyat Indonesia bisa mendoakan kepengurusan yang baru terpilih ini agar selalu amanah dalam menjalankan tugas-tugasnya serta semoga ketiga pilar penopang Pertamina yaitu Direksi, Dekom dan FSPPB bisa saling membahu untuk bisa mencapai tujuan besar bersama dan membawa Pertamina semakin jaya.

 

Sementara di lokasi yang sama Tajudin Noor sebagai SVP Human Capital Development PT Pertamina mengharapkan dengan kepengurusan FSPPB periode 2021 -2024 kedepannya :

“Kita mengharapkan kedepannya sebagai mitra strategis. Kita siap dari perusahaan untuk bersinergi untuk memajukan perusahaan khususnya dalam menghadapi tantangan-tantangan kedepan,” katanya.

 

Tajudin juga melanjutkan, ” Saya pikir sinergitas antara serikat pekerja dengan perusahaan itu merupakan bagian yang sangat penting dari hubungan industrial. Karena bagaimana pun ini adalah organisasi yang menjadi tumpuan semua pekerja kita dan diakui oleh negara, kebebasan berserikat.”

 

Tajudin juga percaya FSPPB dibawah kepemimpinan Arie Gunilar akan komitmen memajukan perusahaan. “Saya percaya Pak Arie orangnya wise dan sangat komit untuk memajukan perusahaan, karena dia tahu bahwa yang paling penting perusahaan. Karena dengan majunya perusahaan secara otomatis akan membawa kebaikan untuk pekerja,” pungkas Tajudin. 

 

Beberapa harapan dari pengamat dan Mahasiswa yang hadir pada kesempatan tersebut juga disampaikan terhadap kepengurusan FSPPB periode 2021 – 2024 :

 

 

* Yusri Usman – Dir Eks CERI (Center of Energy and Resources Indonesia): Sesuai tujuannya FSPPB selain meningkatkan kesejahteraan anggotanya, juga memberikan konstribusi yang positif bagi kinerja perusahaan. Kemudian juga dapat membina hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar wilayah-wilayah operasi pertamina maupun dengan komponen masayarakat yang lain. Tentunya harmonisasi ini penting dijaga guna menciptakan suasana kondusif sehingga kinerja perusahaan pun semakin baik dan tentu Mas Ari terpilih karena memiliki prestasi di periode2 sebelumnya. Mudah2an prestasinya semakin meningkat dan bermanfaat bagi perusahaan dan kosntituennya.

 

• Ucok Sky Khadafie – Dir Eks CBA (Center for Budget Analysis) : Saya berharap dalam kepengurusan FSPPB periode 2021 – 2024 ini bisa menjembatani antara Pekerja dan manajemen sehingga tidak terjadi konflik. FSPPB juga harus bisa memfasilitasi kritik-kritik yang diberikan oleh para pemerhati kepada manajemen demi tujuan kebaikan Pertamina. Jadi tantangan FSPPB sangat berat kedepannya.

FIFGROUP Peduli, Berbagi Bersama PWI dan Yayasan

Bisnistoday- Memasuki minggu kedua Puasa Bulan Ramadhan 2021, PT Federal International Finance (FIFGROUP) mengadakan acara Buka Puasa Bersama “FIFGROUP Peduli, Berbagi Berkah Di Bulan Ramadhan” yang diadakan secara virtual pada Rabu, 28 April 2021.
 
Acara dibuka dengan speech dari Esther Sri Harjati selaku Human Capital (HC), General Support (GS), dan Corporate Communication Director FIFGROUP yang dilanjutkan dengan speech oleh Ketua PWI Pusat Atal Depari dan Indah Kirana sebagai perwakilan dari Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Buka puasa bersama virtual ini juga dihadiri oleh rekan-rekan jurnalis yang senantiasa memberikan dukungan terhadap pemberitaan FIFGROUP dan perwakilan Yayasan Rahmatan Lil Alamin, Noormayanti dan Rosmini.
 
“Di bulan yang berbahagia ini, sepatutnya kita bersyukur karena Allah telah memberikan berbagai limpahan kebaikan dan rahmat-Nya sehingga kita masih bisa bekerja, beraktivitas, menerima berkah untuk menjalani ibadah puasa, serta berbagi kepada lingkungan yang membutuhkan,” tutur Esther saat membuka acara.
 
Tambah Esther : “Oleh karena itu, pada kesempatan ini, FIFGROUP Peduli akan memberikan bantuan kepada Yayasan Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia serta Yayasan Rahmatan Lil Alamin. Semoga melalui bantuan yang diberikan ini dapat mendatangkan manfaat.”
 
Buka puasa ini juga merupakan bentuk silaturahmi kepada rekan-rekan jurnalis yang senantiasa memberikan support kepada FIFGROUP khususnya terkait dengan pemberitaan kegiatan FIFGROUP yang telah dilakukan sepanjang tahun 2021 ini. Dalam kata sambutannya, Joko Sriyono sebagai perwakilan jurnalis mengatakan : “Kita memang sepatutnya dapat berbagi kepada yang membutuhkan bantuan dan kami juga berharap agar perusahaan dapat terus merangkul jurnalis khususnya dalam kondisi pandemi seperti ini.”
 
“Ada 3 poin utama yang perlu diperhatikan dalam menjalankan ibadah puasa. Yang pertama adalah ilmu, karena dengan ilmu kita bisa memahami apa yang tidak kita pahami,dengan sesuatu yang gelap menjadi terang, yang kusut menjadi lurus. Yang kedua, memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, dan yang terakhir adalah melakukan ibadah dan beramal dengan penuh keikhlasan tanpa memamerkannya,” terang ustaz Bayu Adji Pangestu dalam kultumnya. 
 
Acara Buka Puasa Bersama “FIFGROUP Peduli, Berbagi Berkah Di Bulan Ramadhan” ini memberikan bantuan kepada IKWI PWI yang diwakili oleh Atal Depari dan Indah Kirana dan juga kepada Yayasan Rahmatan Lil Alamin yang diwakili oleh Noormayanti dan Rosmini. Penyerahan dilakukan secara virtual oleh Esther Sri Harjati selaku Human Capital (HC), General Support (GS), & Corporate Communication Director FIFGROUP, didampingi Yulian Warman selaku Chief of Corporate Communication and Corporate Social Responsibilty (CSR). 
 
Pada kesempatan tersebut, Atal mengucapkan : “Terima kasih kepada FIFGROUP yang tetap memperhatikan jurnalis  melalui bantuan yang diberikan pada hari ini. Semoga bantuan yang diberikan bisa memberikan manfaat bagi rekan-rekan jurnalis khususnya di masa pandemi seperti ini.”
 
“Sesuai dengan misi perusahaan yaitu membawa kehidupan yang lebih baik untuk masyarakat, FIFGROUP senantiasa berkomitmen hadir untuk membantu meringankan beban masyarakat dan berbagi khususnya di bulan Ramadhan dalam masa pandemi, seperti yang kita lakukan hari ini,” tutur Yulian. Dewi
 
 

 KPCPEN: Indonesia Perlu Perkuat Protokol Kesehatan

Bisnistoday.com, Jakarta- Saat ini, pemerintah India tengah dihantam tsunami Corona lantaran kasus infeksi harian Covid-19 di India telah mencapai rekor tertinggi, melebihi kasus di Indonesia dalam beberapa hari terakhir. Lonjakan penularan Covid-19 terjadi karena masyarakat mulai abai terhadap protokol kesehatan. Masyarakat diduga mulai lelah dan menganggap wabah Corona sudah tidak ada atau Pandemic Fatigue.

Belajar dari gelombang penyebaran Covid-19 di India, pemerintah Indonesia saat ini masih berjuang untuk meningkatkan tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan di tengah upaya percepatan vaksinasi Covid-19. Pasalnya masih banyak masyarakat kembali hidup dengan cara sebelum adanya pandemi karena sudah merasa jenuh berjibaku dengan pandemi Covid-19.

“Pelajaran yang harus kita pegang dari kejadian di India adalah, begitu kasus Covid-19 meningkat, maka diikuti juga meningkatnya angka kematian,” demikian dikatakan Ahli Virologi Universitas Udayana Bali Prof. Dr. drh. I Gusti Ngurah Kade Mahardika, yang juga merupakan Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), dalam Dialog Produktif bertema Belajar dari India Tingkatkan Kepatuhan Prokes Sekarang Juga yang diselenggarakan KPCPEN dan ditayangkan di FMB9ID_IKP, Kamis (29/4/2021).

Dalam acara yang sama, Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Dr. Ede Surya Darmawan SKM, MDM, juga mengatakan bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir. Dan oleh karena itu, perlu memperkuat protokol kesehatan.

“Konteks utama protokol kesehatan itu menjaga jarak. Artinya, kita tidak boleh berkerumun sama sekali. Kemudian memakai masker, dan terakhir mencuci tangan,” ungkap Ede.

Ia juga menambahkan bahwa euforia vaksinasi di India menjadi salah satu faktor terjadinya peristiwa tsunami Covid-19.

“Lingkup vaksinasi di India sebenarnya masih sekisar di angka 7 persen dari jumlah penduduknya, sehingga euforia vaksinasi di sana masih dini. Jangan sampai ini terjadi di Indonesia, karena lingkup vaksinasi di Indonesia baru menyentuh angka 2,5 persen dari jumlah penduduk,” paparnya.

Saat ini, New Delhi tengah memasuki fase kedua lockdown yang sudah diperpanjang. Sebelumnya, lockdown dimulai pada tanggal 20-26 April, menjadi 27 April sampai 3 Mei 2021

Pulihkan Ekonomi Bali, BTN Gelar Akad KPR Massal

Bisnistoday.com, Jakarta -PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menggelar akad KPR massal di wilayah Tabanan, Denpasar sebagai salah satu momentum mendukung pemulihan ekonomi Bali.

Wakil Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan akad massal KPR ini merupakan kelanjutan dari yang sudah dilakukan di beberapa tempat di wilayah Jakarta dan akan terus dilakukan perseroan dalam memenuhi kebutuhan rumah untuk masyarakat.

“Ini adalah kampanye akad kredit yang kami lakukan agar percepatan kebutuhan rumah dapat dengan cepat terjawab dan Bali menjadi salah satu fokus untuk bagaimana dengan kegiatan akad massal ini setidaknya berdampak pada ekonomi Bali,” katanya di Tabanan, Denpasar, Bali, Kamis (29/4).

Menurut Nixon, akad massal digelar pada bulan April ini sebanyak 15.500 calon debitur di seluruh Indonesia yang puncaknya acaranya diselenggarakan di Tabanan Bali

Nilai kredit untuk akad massal tersebut mencapai sekitar Rp 2.5 Trilyun

“Jadi pada hari yang sama di Tabanan dan di seluruh kantor cabang Bank BTN di Indonesia dilakukan secara serentak akad massal KPR ini,” terangnya.

Setelah Bali lanjut Nixon, kampanye akad KPR massal akan diselenggarakan pada beberapa wilayah yang saat ini sedang didata kesiapannya untuk dapat dilakukan secara serentak.

Hal menarik pada akad massal KPR ini adalah sudah mulai digunakan kompor induksi pada unit rumah yang direalisasikan oleh Bank BTN.

 

Perseroan serius mendukung kemandirian energi nasional melalui Gerakan 1 Juta Kompor Induksi.

 

Nixon menjelaskan pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menginisiasi Gerakan 1 Juta Kompor Induksi untuk mewujudkan cita-cita kemandirian energi nasional.

 

“Bank BTN bersinergi dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk mendukung program tersebut,” tuturnya.

 

Lebih lanjut, penyediaan kompor listrik di hunian-hunian yang dibiayai Bank BTN sejalan dengan misi perseroan menghadirkan rumah yang aman dan nyaman. Sebab, penggunaan kompor induksi lebih murah dibandingkan kompor Liquefied Petroleum Gas (LPG) dan lebih aman.

Misi penggunaan kompor induksi di permukiman ini sangat bagus selain bersifat nasional, masyarakat juga banyak diuntungkan dengan keberadaan kompor induksi tersebut.

Sebelumnya, penggunaan kompor induksi telah dilakukan Bank BTN di perumahan subsidi di kawasan Tangerang.

Lebih dari 3.000 hunian subsidi akan menggunakan kompor induksi. Beberapa pengembang KPR non subsidi juga telah menyatakan dukungan penggunaan kompor induksi seperti proyek TOD milik PT Adhi Commuter Properti, PT Agung Podomoro Land Tbk., PT Adhi Persada Properti, Perum Perumnas, dan PT Wijaya Karya Realty.

Hingga Maret 2021, KPR Subsidi Bank BTN tercatat naik 9,04% yoy menjadi Rp122,96 triliun per kuartal I/2021. KPR Non Subsidi juga mulai menunjukkan peningkatan di level 0,2% yoy menjadi Rp80,15 triliun pada akhir Maret 2021.

Secara total, pertumbuhan kredit di segmen perumahan tumbuh sebesar 3,23% yoy menjadi Rp236,57 triliun.