HIMBARA Tegaskan Komitmen Jadi Mitra Strategis Pemerintah Untuk Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional
Bisnistoday.com, Jakarta-Himpunan Bank-Bank Milik Negara atau Himbara terus berkomitmen untuk mendukung berbagai program yang digulirkan pemerintah dalam upaya membantu masyarakat dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat dampak pandemi Covid-19. Berbagai program tersebut di antaranya, restrukturisasi kredit, penyaluran bantuan sosial (bansos), penyaluran bantuan subsidi upah (BSU) pekerja, Banpres Usaha Mikro (BPUM) dan penyaluran dana pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Dengan adanya berbagai stimulus dan bantuan pemerintah untuk mendorong pemulihan ekonomi semakin meningkatkan optimisme Himbara untuk dapat terus mencatatkan kinerja positif dalam menghadapi semester II tahun 2021. Optimisme tersebut juga semakin diperkuat dari kinerja bank Himbara pada paruh pertama tahun ini, hingga akhir kuartal II 2021 tercatat HIMBARA berhasil menyalurkan kredit senilai Rp. 2.552,91 triliun atau tumbuh 5,4 year on year serta berhasil menghimpun dana pihak ketiga senilai Rp. 2.948.78 triliun atau tumbuh 8,7 persen yoy. Sementara itu aset HIMBARA tercatat sebesar Rp. 3.904,30 triliun atau tumbuh 7,7 persen yoy.
Ketua HIMBARA yang juga Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa secara umum, dapat terlihat bahwa seluruh kebijakan dan stimulus pemerintah termasuk bantuan sosial memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan ekonomi Q2 2021 yang tumbuh 7,07 persen yoy. “Oleh karenanya kami berkomitmen akan terus mendukung berbagai program pemerintah agar momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia terus berlanjut,” ujar Sunarso.
Secara umum, hingga akhir Juli 2021 HIMBARA telah melakukan penyaluran program pemerintah Sembako, PKH dan BPUM kepada lebih dari 24,9 juta penerima bantuan / pelaku UMKM dengan total nominal Rp. 37,8 triliun. Apabila dirinci, HIMBARA telah menyalurkan program sembako senilai Rp 15,2 triliun kepada 8,9 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Program Keluarga Harapan (PKH) senilai Rp. 17,2 triliun kepada 10,4 juta penerima dan BPUM senilai Rp 11,6 triliun kepada 9,6 juta pelaku UMKM.
Khusus untuk BRI, Sunarso menjelaskan bahwa pihaknya akan terus mendorong berbagai bantuan tersebut untuk memulihkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang merupakan bisnis utama BRI. Ia juga menekankan pentingnya sinergi dan kerjasama antar pihak agar kondisi ekonomi terus membaik.
Hingga akhir Juli 2021 tercatat BRI telah menyalurkan program sembako senilai Rp. 3,1 triliun kepada 5,5 juta penerima, PKH senilai Rp. 6,2 triliun kepada 3,8 juta KPM dan menyalurkan BPUM senilai Rp 11,62 triliun kepada 7,5 juta pelaku UMKM.
“Upaya mendorong UMKM agar terus berkembang dan bertahan di tengah kesulitan akibat pandemi Covid-19 harus dilakukan dengan mengandalkan sinergi atau kerjasama antar pihak. Penyaluran tiga jenis stimulus dari pemerintah selama ini, yakni government spending, government investment dan government guarantee, sebenarnya sudah cukup membantu menggerakkan perekonomian nasional dan pelaku UMKM.,” imbuh Sunarso.
Untuk terus meningkatkan pelayanan penyaluran Bansos, Himbara senantiasa mengevaluasi proses penyaluran hingga ke masyarakat yang berhak, mulai dari koordinasi dengan Kementerian Sosial dan Dinas Sosial di Kabupaten Kota setempat.
Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk terus mengoptimalkan upaya percepatan penyaluran berbagai Bansos, termasuk salah satunya adalah bansos pangan non tunai atau bansos sembako. Hingga Agustus 2021, BNI telah berhasil menyalurkan bansos sembako kepada 5,85 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia, dengan nilai Rp 10,21 triliun.
Penyaluran bansos sembako ini merupakan salah satu penugasan yang diterima BNI dalam rangka menyukseskan rangkaian program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dibagi atas 10 program, salah satunya adalah program penyaluran Bansos. Khusus dalam Program Penyaluran Bansos, BNI menjadi salah satu bank penyalur untuk dua program Bansos, yaitu Bansos Program Sembako dan Bansos Program Keluarga Harapan (PKH).
“Untuk realisasi Bansos PKH sendiri, kami sudah menyalurkan kepada 4,1 juta KPM dengan nilai dana bantuan yang tersalur adalah sebanyak Rp 7,29 triliun hingga Agustus 2021 ini,” ujar Direktur Utama BNI Royke Tumilaar.
Senada, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi berkomitmen untuk terus berpartisipasi dalam penyaluran bantuan sosial (Bansos) agar dapat diterima masyarakat Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Indonesia. Komitmen ini merupakan upaya Bank Mandiri dalam mendukung program pemerintah terkait penyaluran Bansos, baik Program Keluarga Harapan (PKH) ataupun Sembako untuk meringankan beban masyarakat dalam masa pandemi Covid-19.
“Sebagai salah satu bank penyalur yang ditunjuk oleh Pemerintah, Bank Mandiri berkomitmen untuk menyukseskan program Bantuan Sosial guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Indonesia,” ujar Darmawan.
Komitmen ini dapat tercermin dari penyaluran Bansos Sembako Bank Mandiri di akhir Agustus 2021 kepada 4,04 juta KPM dengan nilai bantuan Rp6,43 triliun dan penyaluran bantuan PKH tercatat telah mencapai 2,32 juta penerima dengan nilai bantuan Rp 4,09 triliun. Bantuan tersebut diberikan ke seluruh masyarakat penerima manfaat di 27 Provinsi Indonesia sejak tahun 2016. Agar masyarakat dapat lebih mengoptimalkan manfaat bansos, Bank Mandiri juga turut melibatkan Agen Laku Pandai Bank Mandiri yang berjumlah 28.650 agen tersebar di seluruh Tanah Air dalam mendistribusikan bantuan.
“Sejak awal, Bank Mandiri telah menjalankan fungsi sebagai Agent of Development dan kami siap untuk terus mendorong penyaluran Bansos dari Kementerian Sosial, termasuk pada masa seperti saat ini,” imbuh Darmawan.
Sementara itu, Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengungkapkan, sejak awal tahun hingga akhir Agustus 2021, peseroan telah menyalurkan Program Sembako kepada 685.296 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan total dana sebesar Rp1,15 triliun. BTN juga andil dalam mendistribusikan Bansos Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 367.137 KPM dengan total dana sebesar Rp681,8 miliar. KPM penerima bantuan tersebut tersebar di 10 kota dan kabupaten
“Kami gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat penerima manfaat agar dapat segera mencairkan Bansos paling lambat 90 hari setelah dana masuk, kami juga sebaik mungkin memberikan pendampingan ke masyarakat untuk proses pencairannya,” katanya.
Haru menjelaskan, sejak tahun 2017 berkat sinergi antara Himbara dan Kementerian Sosial, Pemerintah Kabupaten dan Dinas Sosial penyaluran Bansos berjalan lancar menghadapi kendala-kendala yang ada di lapangan. “Kami terus berkoordinasi agar dapat segera mengatasi permasalahan dengan segera karena di sini terdapat hak rakyat kecil yang harus kita nomor satukan,” jelas Haru.
Bahkan, Haru mengungkapkan, Bank BTN bersama dengan Dinsos dan pendamping setempat melakukan pengecekan langsung kepada masyarakat penerima bansos yang tidak melakukan pencairan. “Saya sudah meminta kantor cabang BTN di berbagai daerah agar aktif untuk melakukan pemantauan dan pengecekan. Jangan sampai dana bansos mereka tidak dicairkan. Kalau tidak dicairkan kita cek langsung ke masyarakat kenapa tidak dicairkan,” katanya.
Dengan pencapaian penyaluran masing-masing Himbara menyentuh di atas 99 persen bahkan 100 persen dari target yang diberikan Kementerian Sosial, Himbara berharap masyarakat penerima Bansos dapat segara mencairkannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Himbara bersama Kementerian Sosial RI dan seluruh Dinas Sosial di kabupaten serta kota senantiasa melakukan percepatan pencairan agar seluruh dana Bantuan Sosial tersebut dapat segera diterima oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM), bersama seluruh kelengkapannya, antara lain Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
Himbara terus berupaya agar proses pencairan dana PKH maupun Program Sembako selalu termonitor dengan baik dan relatif cepat diserap masyarakat. Secara Ketentuan Peraturan Menteri Keuangan (PMK Nomor 254/PMK.05/2015, dengan perubahannya 228/PMK.05/2016) Bank dapat menyalurkan bantuan dalam 30 hari namun secara realita Bank menyalurkan dana ke Rekening KPM rata-rata maksimal selama 10 hari.
Sebagaimana informasi mekanisme pencairan Bansos melalui Himbara adalah sebagai berikut, Kemensos RI memberikan data masyarakat yang dinilai layak mendapatkan bansos atau data calon Keluarga Penerima Manfaat (KPM) kepada Bank Penyalur untuk dilakukan pembukaan rekening secara massal. Bank kemudian melakukan pengecekan atas data calon KPM tersebut, apabila data tersebut telah memenuhi persyaratan pembukaan rekening, maka Bank Penyalur akan melakukan pembukaan rekening secara massal dan terpusat dan kemudian dilakukan pencetakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
Sebaliknya, atas data yang tidak memenuhi syarat pembukaan rekening data tersebut akan dikembalikan ke Kemensos RI. Selanjutnya KKS didistribusikan ke masing-masing Kantor Cabang Bank Penyalur yang membawahi wilayah penyaluran. Kantor Cabang Bank Penyalur akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan pendamping setempat untuk penjadwalan pendistribusian KKS ke KPM. Apabila KPM telah memenuhi syarat kelengkapan (formulir, KTP, Surat Keterangan dari Dinsos) maka KKS, buku tabungan, dan PIN mailer diberikan kepada KPM sesuai dengan nama yang tertera pada rekening.
Astra Life Hadirkan ASLI Flexi Life Protection
Adira Finance dan Kemenparekraf RI Kembali Gelar Festival Kreatif Lokal 2021
Jaga Kesehatan dan Perkuat Imun Tubuh dengan THYPONISIX dan TOP UP
SiCepat Ekspres Bekerjasama dengan Amazon Web Services Indonesia Kirimkan Paket Sembako ke Masyarakat yang Terimbas Pandemi COVID 19
Bisnistoday.com, Jakarta-SiCepat Ekspres berkolaborasi dengan Amazon and PT. Amazon Web Services Indonesia dalam program pengiriman paket sembako untuk masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
Sebanyak 2.380 paket sembako telah didistribusikan ke masyarakat diantaranya 500 paket untuk Yayasan Usaha Mulia di Cipanas, 704 paket untuk warga Kelurahan Margakaya Kab. Karawang, dan 1176 paket pasien isoman di wilayah DKI Jakarta. Pendistribusian paket sembako dari Amazon dan AWS Indonesia ini dibantu oleh SiCepat Ekspres pada periode 4-9 Agustus 2021.
The Kim Hai, Chief Executive Officer SiCepat Ekspres menyampaikan, “Kami sangat menyambut baik kolaborasi bersama Amazon dan AWS Indonesia yang sudah menjadi customer corporate kami sejak tahun 2020 dalam mendistribusikan paket sembako ke masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Semoga kolaborasi ini dapat menghasilkan sinergi yang baik dan membawa dampak positif bagi penanggulangan Covid-19 di Indonesia, khususnya membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya di masa pandemi.”
Gunawan Susanto, Country Leader PT Amazon Web Service Indonesia menyampaikan, “Dalam kesempatan kali ini, Amazon dan AWS Indonesia bekerjasama dengan SiCepat Ekspres dan Yayasan Usaha Mulia dalam mendistribusikan 2.380 paket sembako yang berisi beras, susu, kornet, minyak goreng dan kacang hijau ke rumah tangga berpenghasilan rendah yang terdampak pandemi Covid-19 di wilayah Jakarta dan Jawa Barat.
SiCepat Ekspres sebagai perusahaan jasa pengiriman membantu kami untuk mendistribusikan bantuan ini ke masyarakat dengan memberikan gratis ongkos kirim”.
Samsul Maarif, Project Manager Yayasan Usaha Mulia sebagai salah satu pihak yang menerima bantuan dari Amazon dan AWS Indonesia menyampaikan, “Kami sangat menyambut baik dan berterima kasih sekali kepada donatur dari Amazon dan AWS Indonesia, dan juga SiCepat Ekspres atas bantuan sembako untuk komunitas masyarakat yang kami bantu.”
Sebagai informasi, 2020 SiCepat Peduli telah melakukan kegiatan CSR yang fokus pada sektor sosial, pendidikan, kesehatan, penanggulangan bencana dan pandemi Covid-19. Melalui program ini, SiCepat Ekspres berharap dapat menjalin kolaborasi dan sinergi positif dalam memberikan kontribusi yang nyata dan manfaat bagi masyarakat.
SiCepat Ekspres adalah perusahaan ekspedisi yang berdiri sejak tahun 2014, dimana fokus utama dalam pelayanannya adalah pengiriman 8 Jam Sampai untuk wilayah Jabodetabek dan Bandung serta pengiriman 1 hari Sampai untuk kota besar seluruh wilayah Indonesia. Dengan Slogan
“Ketika Semua Jadi Mudah”, SiCepat Ekspres mempunyai cabang dan gerai yang tersebar di seluruh kota di Indonesia untuk menjawab segala kebutuhan dan keinginan pelaku e-commerce didukung dengan sistem teknologi terkini. SiCepat Ekspres merupakan salah satu dari sedikit pemain yang menyediakan layanan logistik terintegrasi (termasuk Last-mile, Warehouse & Fulfilment, Commerce Enabler, Distribusi Online dan Logistik Jarak Jauh).
Astra Life Bayar Rp 74 Miliar untuk Klaim Terkait Covid-19
Dentsu Indonesia Luncurkan Merkle
Ini Dia 5 Produk Lokal Lestari Unggulan
Bisnistoday- Kenapa membeli madu dari Selandia Baru, kalau madu dari hutan Indonesia lebih bergizi? Kenapa belanja baju bermerek dari Eropa, kalau baju dari wastra Nusantara begitu cantik dan stylish? Produk lokal sudah terbukti punya kualitas yang bagus. Apalagi, pemerintah kini sedang gencar-gencarnya menggalakkan gerakan Bangga Buatan Indonesia, karena memang #IndonesiaBikinBangga.
Lebih jauh lagi, asosiasi pemerintah kabupaten untuk pembangunan lestari, yaitu Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), mempromosikan produk kabupaten yang bukan hanya diproduksi secara lokal, melainkan produk lokal yang lestari. Artinya, produk tersebut bersifat ramah lingkungan dan ramah sosial. Dari sisi lingkungan, proses pembuatan dari hulu ke hilir tidak membahayakan lingkungan hidup. Bahan bakunya pun diambil dari alam yang terjaga dengan baik. Sementara itu, dari sisi sosial, produk tersebut bisa membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang hidup di lingkungan lokasi usaha.
Proses pembuatan produk lokal lestari memang masih menemui banyak tantangan, salah satunya dari segi kemasan. Sejauh ini masih ada yang menggunakan materi kurang ramah lingkungan karena keterbatasan pilihan di kabupaten. LTKL terus berusaha mencari model pengemasan yang lebih ramah lingkungan. Sebab, kemasan ini juga menyangkut harga, Makin tinggi harga, makin sulit pemasarannya. Plus, produk lokal ini diproduksi jauh dari kota, sehingga biaya distribusi perlu dipertimbangkan.
Hal penting lain yang menjadi concern utama LTKL adalah perizinan. Pelaku UMKM sebaiknya sudah memiliki sertifikasi Produk Usaha Rumah Tangga (PIRT). LTKL bersama Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) yang didukung oleh SMESCO Indonesia dan mitra pendukung lain mengadakan pelatihan terkait perizinan UMKM, karena tidak semua pelaku usaha paham tentang perizinan, padahal produknya bagus. Saat awal mengkurasi produk untuk dimasukkan ke toko online Gerai Kabupaten Lestari, LTKL melihat dari sisi cerita, sustainability, dan kemasan. Tapi, karena perizinan merupakan faktor yang penting, maka kemudian mereka memasukkannya sebagai salah satu kriteria.
Ini dia produk di Gerai Kabupaten Lestari yang bisa beli dan banggakan:
Madu Hutan Milanka dan Nahla
Madu telah menjadi bagian dari masyarakat. Penggemar produk lokal yang senang minum es teh dan es kelapa, pasti mencampurkan madu ke dalam minuman tersebut. Madu Milanka memiliki tekstur cair dan ada aroma buah-buahan yang segar.
Selain Madu Milanka berasal dari Bangka dan Riau, ada pula Madu Nahla yang berasal dari Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Wahyudi Hidayat, Wakil Bupati Kapuas Hulu, menjelaskan, madu hutan merupakan salah satu produk yang masuk kategori Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dan menjadi produk unggulan Kabupaten Kapuas Hulu, yang merupakan salah satu anggota LTKL. Melihat potensi ekonomi di baliknya, Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu bersama pegiat pelaku usaha madu hutan kemudian membentuk sentra wirausaha produksi dan pemanfaatan HHBK komoditas madu hutan.
Salah satu jenis yang dikembangkan adalah madu tikung (salah satu jenis madu di Kapuas Hulu) yang tidak merusak lingkungan. Sejak dulu para petani menerapkan Sistem Panen Madu Lestari (SPML) yang bertujuan untuk menjamin keberlanjutan produksi madu.
“Potensi Kapuas Hulu sebagai salah satu cagar biosfer di Indonesia sangat beragam, khususnya dari komoditas HHBK, seperti madu hutan, karet, tengkawang, maupun ubi kayu, perikanan, dan kriya, sangat menarik. Beberapa bulan lalu kami telah menyepakati model pengembangan bisnis/ekonomi berkelanjutan dengan berbagai pihak termasuk para pelaku UMKM di Kabupaten Kapuas Hulu,” kata Wahyudi.
Gula Semut Aren PalmGo
Di daerah Gorontalo terdapat 164.000 pohon aren produktif. Namun, kebanyakan petani mengolahnya menjadi gula merah yang harganya relatif rendah atau menjadi minuman keras. Akibatnya, mereka harus menghadapi kasus hukum karena produk yang mereka hasilkan dinilai ilegal. Melihat kejadian tersebut, juga melihat banyak orang yang mengalami PHK akibat pandemi, Roni Nopo, Direktur Gula Semut PalmGo, mencari cara untuk membantu mereka, sekaligus mengolah potensi aren secara lestari.
Timbullah ide memproduksi gula semut. Melalui berbagai pendekatan dan sosialisasi kepada para petani aren, ia memberi pilihan kepada mereka: mengubah produksi atau berhadapan dengan hukum. “Mau tidak mau mereka mengubah produksi dan kami beri fasilitas berupa alat produksi. Kami juga yang akan menjadi pasar pertama para petani, menjamin produk mereka, serta mendampingi dalam hal cara produksi,” kata Roni, yang sudah merangkul 55 petani dan mempekerjakan 12 pegawai.
Ia menjelaskan, lokasi pohon aren yang kini dimanfaatkan jauh dari pemukiman petani. Jadi selain memanen dari pohon liar, sekarang para petani ini juga dianjurkan untuk menanam dan merawat pohon-pohon aren. Dengan begitu, jumlah produksi mereka meningkat. Roni pun tak segan setiap hari mendatangi dan mengawasi petani.
Dilihat dari segi rasa dan khasiat, gula semut PalmGo sama seperti gula lain. Hanya saja, produk mereka tidak menggunakan pengawet kimia sintetis, melainkan pengawet herbal alami dari akar kayu, kulit kayu, dan buah-buahan. Dari hasil uji BPOM, kadar airnya hanya 0,2% sehingga produk PalmGo lebih kering dan renyah. Kemasannya pun cantik.
Bunga Telang Picnic Village
Bunga telang (Clitoria ternatea) sedang sangat happening. Makin banyak kafe yang meracik minuman dari jenis bunga tersebut. Tumbuh liar di negeri ini, bunga telang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku usaha teh telang kering, seperti yang dikerjakan oleh UMKM Istana Datin Anom, Kampung Siak Merambai, Kecamatan Bungaraya, Riau.
Agar bahan baku untuk produksi tidak cepat habis, pelaku usaha yang melabeli produknya dengan nama Picnic Village ini membudidayakan bunga telang secara organik di pekarangan rumah. Bunga tersebut dikeringkan tanpa kehilangan warna aslinya, dikemas cantik, dan siap diseduh.
Kain Gambo Muba
Motif jumputan ternyata bukan milik Solo dan Yogyakarta semata. Sumatra Selatan pun punya Jumputan Gambo Muba dari Kabupaten Musi Banyuasin. Kain ikat celup jumput ini menggunakan pewarna alami dari sisa ekstraksi gambir, sejenis tanaman perdu yang hidup tumpang sari antara perkebunan karet. Petani di Desa Toman biasanya memetik daun gambir pada pagi hari, lalu memulai proses ekstraksi daun gambir untuk dijadikan pewarna alami.
Proses pewarnaan kain gambo muba diawali dari proses mordan, yaitu merebus kain dengan 20 liter air, 300 gram air tawas, dan 100 gram soda abu. Setelah itu, kain dikeringkan secara alami, lalu dijumput oleh para perajin. Inovasi motif jumputan gambo muba terus berkembang. Namun, satu motif yang khas adalah motif titik tujuh, yaitu motif jumputan khas Sumatra Selatan yang menurut budayawan melambangkan tujuh aliran sungai yang mengaliri provinsi ini, atau juga terkait filosofi tujuh tingkatan surga.
Karakteristik pewarna gambir ini sangat lekat dengan bahan kain yang mengandung serat alam, seperti katun, rayon, dan sutra, atau serat organik yang berasal dari serat eukaliptus. Karena menggunakan pewarna alami, tentu kain gambo menjadi produk yang ramah lingkungan. Pewarna dari ekstraksi daun gambir ini menghasilkan warna yang unik dan berbeda di setiap kain, sehingga tidak ada kain yang warna dan motifnya sama persis.
Tak hanya dipasarkan dalam bentuk kain, para perajin UMKM Jumputan Gambo Sugih Toman yang tinggal di Desa Toman, Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin, membuat pakaian jadi dalam bentuk abaya, jaket, dan juga masker. Cantik-cantik sekali.
Anyaman Bambu Rotan
Hutan Kalimantan terkenal masih liar, menyimpan potensi yang besar untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Inilah mengapa masyarakat Dayak terus dihimbau untuk menjaga hutan. Selain mengambil hasil hutan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti bahan makanan, mereka bisa mengambil bambu rotan untuk dijadikan produk yang dipasarkan dengan nilai yang tinggi.
Para perempuan Dayak yang tergabung dalam Koperasi Jasa Menenun Mandiri menggunakan rotan bambu berkualitas tinggi dan dengan teliti menganyamnya menjadi berbagai jenis produk, termasuk tas. Bahan pewarnanya pun mereka ambil dari hutan. Misalnya, untuk warna hitam mereka menggunakan daun pararau, sementara untuk warna merah mereka memakai daun jati muda.
Menariknya, setiap anyaman memiliki makna motif tersendiri yang menceritakan tentang kehidupan masyarakat Dayak.
Merayakan HUT RI Ke-76, LTKL menggelar acara Virtual UMKM Fair yang dikemas dengan format live shopping. Tujuan untuk memperluas jaringan UMKM yang membuat produk lokal lestari, meningkatkan eksposur tentang narasi produk lokal lestari, dan menambah transaksi penjualan produk lokal lestari.
Melalui kanal YouTube SMESCO Indonesia, LTKL, Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) bersama SMESCO Indonesia, dan Hutan Itu Indonesia (HII), mengajak semua masyarakat untuk bangga dan belanja produk-produk lokal lestari yang dikembangkan oleh sejumlah kabupaten. Ada 23 produk yang dikurasi secara khusus untuk dipamerkan di Gerai Kabupaten Lestari, Tokopedia, hasil kerja sama LTKL dan mitra gotong royong. Gerai Kabupaten Lestari dapat diakses di https://s.id/geraikabupatenlestari
“Harapan kami dan mitra kolaborator, melalui Gerai Kabupaten Lestari di Tokopedia, kita bersama-sama dapat meningkatkan peluang pasar untuk produk-produk lokal lestari dari kabupaten dan mendorong konsumen lebih mindful dalam memilih produk yang ramah lingkungan dan ramah sosial,” kata Ristika Putri Istanti, Manajer Program Sekretariat LTKL (25/08/21). Dewi
SiCepat Ekspres Jalin Kerja Sama Dengan Taman Baca Inovator Lewat Program “Jelajah Buku Nusantara”
Bisnistoday.com, Jakarta-SiCepat Ekspres menjalin kolaborasi dengan Yayasan Taman Baca Inovator (TBI) dalam misi mencerdaskan anak bangsa. Melalui program “Jelajah Buku Nusantara”, SiCepat Ekspres bekerja sama dengan Taman Baca Inovator untuk mengirimkan buku bacaan dengan gratis ongkos kirim ke beberapa taman baca milik TBI yang tersebar di wilayah Kalimantan, NTT, NTB, hingga Papua pada periode Juni – Agustus 2021.
Selain mendukung pengiriman gratis, SiCepat Ekspres mendonasikan 1.650 buku bacaan untuk anak-anak kurang mampu senilai hingga Rp 50.000.000 kepada Yayasan Taman Baca Inovator (TBI) melalui program “Jelajah Buku Nusantara”. Buku bacaan didistribusikan ke 45 taman baca yang dinaungi oleh Yayasan TBI di seluruh Indonesia.
The Kim Hai, Chief Executive Officer SiCepat Ekspres menyampaikan, “Pendidikan adalah hak bagi setiap orang, terlebih anak-anak. Sebagai calon penerus bangsa, anak-anak tentu harus dibekali dengan ilmu dan pengetahuan yang salah satunya bisa didapatkan melalui membaca buku. Melalui program ini, SiCepat berharap dapat membantu anak bangsa untuk dapat mengakses ilmu pengetahuan dengan lebih mudah. Hal ini juga semoga dapat menjadi kontribusi positif dalam meningkatkan literasi masyarakat Indonesia.”
Berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019, Indonesia menduduki posisi ke 62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi, atau berada dalam 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah.
Data ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia sangat memerlukan dukungan untuk dapat mengakses pendidikan dengan lebih mudah. Sarah Hutauruk, Founder & Ketua Yayasan Taman Baca Inovator (TBI) menyampaikan, “Kami sangat berterimakasih kepada SiCepat Ekspres atas sambutan baiknya untuk berkolaborasi bersama kami dalam program ini
Melalui program ini, semoga tujuan tersebut dapat terwujud dan dapat membantu anak-anak kurang beruntung ini dalam menumbuhkan reading habit, dan membuka mata mereka untuk melihat dunia yang lebih luas.”
Selain bekerjasama dengan Taman Baca Inovator, sebelumnya SiCepat Ekspres juga telah melakukan kegiatan CSR dalam bidang pendidikan dengan mendukung pembangunan gedung Sekolah Dasar di Wikicorongo, NTT pada tahun 2020 lalu. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan SiCepat Ekspres kepada anak bangsa untuk dapat mengakses pendidikan yang lebih layak dan lebih mudah.
SiCepat Ekspres adalah perusahaan ekspedisi yang berdiri sejak tahun 2014, dimana fokus utama dalam pelayanannya adalah pengiriman 8 Jam Sampai untuk wilayah Jabodetabek dan Bandung serta pengiriman 1hari Sampai untuk kota besar seluruh wilayah Indonesia. Dengan Slogan “Ketika Semua Jadi Mudah”, SiCepat Ekspres mempunyai cabang dan gerai yang tersebar di seluruh kota di Indonesia untuk menjawab segala kebutuhan dan keinginan pelaku e-commerce didukung dengan sistem teknologi terkini. SiCepat Ekspres merupakan salah satu dari sedikit pemain yang menyediakan layanan logistik terintegrasi (termasuk Last-mile, Warehouse & Fulfilment, Commerce Enabler, Distribusi Online dan Logistik Jarak Jauh).