tenun

Bisnistoday- Tenun Ikat Sikka merupakan karya seni budaya kain tradisional Indonesia yang bernilai tinggi yang berasal dari wilayah kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tenun Ikat Sikka telah dilindungi kekayaan intelektualnya melalui Indikasi Geografis dengan sertifikat ID G 000000056 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM pada tanggal 8 Maret 2017, dan menjadi tenun ikat yang pertama di Indonesia yang memperoleh perlindungan hukum kekayaan intelektual.

Untuk mempromosikan Tenun Ikat Sikka, Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Tenun Ikat Sikka bersama dengan Yayasan Sahabat Cipta menyelenggarakan acara eksibisi, lelang, dan penjualan Tenun Ikat Sikka pada tanggal 15-17 Februari 2019, pukul 09.00 – 20.00 bertempat di Atlet Century Park Hotel, Jakarta.

Acara ini didukung oleh Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT); Pemerintah Provinsi NTT; Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual; Badan Ekonomi Kreatif; Kementerian Pariwisata; Pemerintah Swiss melalui Proyek Indonesian-Swiss Intellectual Property (ISIP); dan Ford Foundation. Acara ini juga merupakan bagian dari rangkaian kegiatan peringatan World Intellectual Property Day yang diadakan setiap tahun pada tanggal 26 April.

“Pemerintah Indonesia mendorong pendaftaran kekayaan intelektual untuk produk-produk asli Indonesia yang memiliki kekhasan dan keunikan karena kondisi geografisnya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan daya saing produk yang bersertifikat Indikasi Geografis sedemikian rupa sehingga memberi dampak pada peningkatan harga jual produk yang akhirnya akan meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan masyarakat penenun dan pelaku kreatif Tenun Ikat Sikka serta untuk pelestarian lingkungan, dengan memproduksi Tenun Ikat Sikka yang menggunakan bahan alam. Hingga kini, terdapat 74 produk Indikasi Geografis Indonesia yang telah mendapat perlindungan melalui sertifikat Indikasi Geografis termasuk Tenun Ikat Sikka”, ujar Direktur Merek dan Indikasi Geografis, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM, Bapak Fathlurachman, SH., MM, Jakarta, Kamis 7/02/19.

Ditambahkan pula oleh Ketua MPIG Tenun Ikat Sikka, Bapak Oscar Mandalangi Pareira, “Dengan penggunaan label Indikasi Geografis, para pembeli/pemilik produk Tenun Ikat Sikka memperoleh jaminan kualitas, keaslian, dan ketelusuran produk. Ini merupakan nilai tambah bagi dunia usaha kain tradisional Indonesia”.

Selain untuk promosi, acara yang bertajuk “Tenun Ikat Sikka Auction & Marketplace 2019” ini bertujuan untuk menghimpun dana guna menguatkan MPIG Tenun Ikat Sikka agar dapat memberikan pelayanan kepada para penenun dan pelaku kreatif Tenun Ikat Sikka sehingga bisa memastikan keberlanjutan usaha, pelestarian, dan regenerasi penenun.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan MPIG diantaranya adalah mendata penenun; menjaga mutu dan keaslian tenun; melakukan promosi dan pemasaran; membina anggota; melakukan regenerasi penenun; menjalin kemitraan; dan memberikan edukasi dan pelestarian. MPIG menaruh perhatian yang serius terhadap permasalahan penenun yang sebagian besar berusia tua. Jika tidak ada regenerasi, Tenun Ikat Sikka terancam punah.

Ketua Penyelenggara Acara, Ibu Dollaris Riauaty (Waty) Suhadi, Direktur Eksekutif Sahabat Cipta menyebutkan bahwa “Acara Tenun Ikat Sikka Auction & Marketplace 2019 ini akan diisi dengan lelang kain Tenun Ikat Sikka bernilai tinggi, demo pembuatan tenun, pameran kain berusia tua, flashmob Goyang Maumere, penjualan kain dan selendang Tenun Ikat Sikka dengan motif yang dilindungi yang sebagian besar menggunakan pewarna alam, serta pameran dan penjualan produk fashion (baju, tas, dan asesories lainnya) yang terbuat dari bahan Tenun Ikat Sikka”.

Sebanyak 10 orang penenun dan pelaku kreatif tenun dari kabupaten Sikka akan hadir. Mereka mewakili kelompok-kelompok penenun/pelaku kreatif Tenun Ikat Sikka dari berbagai suku/etnik di Sikka. Tidak hanya lembaran kain, acara ini juga menampilkan produk fashion dari 8 rumah desain/desainer yang telah berpengalaman “mengolah” kain tenun menjadi produk fashion yang indah dan berkualitas, yaitu: Batik Tenun Njonjah Poenja, LeVico, Noesa, Niora, Indhe Indonesia Bag, Oriep Indonesia, Racheli, dan Ita Selaras.

Selama 3 hari, pencinta, kolektor, dan penggiat wastra tenun Indonesia serta masyarakat luas berkesempatan untuk mendapatkan kain dan produk fashion Tenun Ikat Sikka dengan beragam motif yang cantik dengan cerita dan filosofi yang terkandung didalamnya.

Adapun pada hari pertama pelaksanaan acara ini, yakni, flashmob Goyang Maumere, pembukaan dan apresiasi, lelang kain Tenun Ikat Sikka, Pameran dan penjualan dan demo pembuatan tenun ikat. Sedangkan hari ke 2 dan 3, yakni pameran dan penjualan serta demo pembuatan tenun ikat. Dewi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *