
Bisnistoday- Masakan tradisional atau makanan khas daerah Indonesia selalu mendapatkan tempat di hati. Rasanya yang gurih, sedap, harganya pas di kantong, ditambah lagi dengan makanan pelengkap seperti lalapan, jengkol, ikan asin, pete serta aneka sambal dan lain-lain, menjadikan masakan tradisional selalu ngangenin.
Salah satunya rumah makan Lesehan Bale Enyak Piah di daerah Cipondoh Tangerang yang wajib dikunjungi. Dari namanya saja sudah bisa ketebak jika rumah makan ini menyajikan makanan rumahan khas Betawi.
Bangunan yang dari tampak depan terlihat sederhana namun bersahaja ini, selalu ramai pembeli non stop dari buka hingga tutup. Coba saja bertandang saat jam makan siang, rasanya anda harus ekstra bersabar untuk mendapatkan tempat duduk. Pemandangan hilir mudik pembeli silih berganti akan menjadi pemandangan sepanjang anda makan.
Enyak Piah, pemilk RM Lesehan Bale Enyak Piah mengatakan dirinya memang hobi masak dari usia remaja. Dari hobi uprek-uprek di dapur ini lantas mengantarkan Enyak Piah memiliki rumah makan yang sekarang ramai dikunjungi pembeli. Dukungan terutama dari anak untuk membuka usaha, membuat enyak Piah memberanikan diri membuka rumah makan ini.
“Alhamdulilah saya juga ga nyangka rumah makan ini bisa jadi seperti sekarang ini. Saya memang hobi masak sekaligus senang jajan. Dulu waktu masih kerja kantoran dan dinas ke luar kota saya selalu cari kuliner khas daerah itu. Besoknya di rumah kadang saya suka iseng masak lagi makanan yang saya makan tadi. Saya tambahin bumbu-bumbu menurut selera saya. Hasilnya keluarga pada suka,” ujar Enyak Piah kepada Bisnistoday.
Lanjut Enyak Piah, rumah makan ini sudah buka sejak Agustus 2024. Dulu bangunan ini kosong dan punya menantunya. Daripada rumah tidak keurus, enyak Piah disuruh buka rumah makan sama anaknya karena masakan enyak enak-enak.
“Akhirnya dengan modal nekat saya buka rumah makan ini. Alhamdulillah responnya bagus dari teman-teman kerja saya, tetangga, sahabat dan kolega dan pada tau saya buka rumah makan ini. Sebelum buka rumah makan ini memang kadang saya suka nerima pesenan makanan untuk kantor saya yang dulu, saudara, tetangga dan lain-lain karena memang mereka sudah cocok dengan rasa masakan saya. Pokoknya kalau kita yakin akan sesuatu dan mau usaha pasti bisa,” ungkap enyak Ipah sambil tersenyum.
Selain makanannya yang enak, rumah makan bernuansa serba kayu ini, ditambah semilir angin sepoy-sepoy membuat siapapun betah berlama-lama disini. Ada juga beberapa saung dibelakang bagi yang ingin makan lesehan dan bawa rombongan.
Cita rasa yang terus dijaga keotentikanya, pelayanan yang cepat dan ramah, diakui pengunjung puas saat makan disini. Bahkan seperti makan di rumah sendiri!. Nyak Piah pun mengawali bisnis ini dengan dibantu beberapa karyawan saja. Namun kini enyak Piah memiliki belasan pekerja.
Rumah makan Nyak Piah menyajikan masakan seperti pecak ikan gurame/nila, ayam goreng kampung, sayur besan, jengkol, pete goreng, tumis jantung pisang, aneka pepes, aneka ikan asin, tahu tempe dan lain- lain. Untuk makanan pembuka seperti pisang goreng, mendoan bisa patut anda pesan sebelum makanan utama datang. Semua makanan disini wajib anda coba dan rasanya benar-benar menggugah selera.
“Untuk makanan andalan kita disini pecak ikan yang banyak dipesen orang. Ikan, ayam yang kami pakai memang semua fresh karena kami punya kolam ikan sendiri di Parung. Sehari bisa 10 kwintal ikan dan kadang lebih. Mungkin itu yang membuat pecak kita beda dari yang lain. Sampai pak Camat Cipondoh sering makan disini” ungkap enyak Piah.
Harga untuk makanan dan minuman disini terbilang terjangkau. Untuk makanan dimulai dari Rp10 rb an untuk aneka gorengan- Rp40 rb an untuk paketan pecak ikan yang sudah termasuk nasi, ikan, minum, tahu, tempe, sambel. Sedangkan paketan ayam Rp32 rb Untuk minuman sendiri dimulai dari Rp5 rb an.
Untuk rombongan besar, enyak Piah menyarankan untuk booking terlebih dahulu, karena Sabtu sering dipakai untuk rombongan arisan, reuni dan lain-lain. Untuk jam operasional nya sendiri buka dari jam 10.00 wib- 17.00 wib. Khusus untuk hari Jum’at rumah makan enyak Piah libur. Dewi