Bisnistoday-Daerah Lebak, Banten khususnya di kawasan Maja semakin bersolek. Setelah sebelumnya kawasan kota BSD yang menjadi incaran masyarakat khususnya yang bekerja di Ibukota, Jakarta, kini kawasan Maja mulai banyak dilirik khususnya kaum milenial yang belum memiliki rumah atau tempat tinggal.

Tak heran jika banyak developer ternama, berlomba-lomba membuat “kota kecil” di daerah Maja. Salah satunya adalah Bintang Maja Lestari, yang berkonsep Islami. Hal ini dikarenakan menyelaraskan dengan kehidupan masyarakat Lebak yang mayoritas penduduknya beragama Islam serta kental dengan adat budaya Islami.

Soegiharto, Komisaris Utama PT Bintang Energi Lestari mengatakan, Jakarta kini sudah terlalu sempit. Di Lebak ada banyak pabrik yang beroperasi tapi tidak memiliki perumahan untuk karyawannya.

“Untuk itulah alasan Bintang Maja Lestari berdiri di Lebak. Kami juga membidik kaum milenial dibawah umur 39 tahun yang belum memiliki rumah,” ujar Sugiharto saat press conference, Kamis, (6/12/2018).

Sugiharto menambahkan, jika Bintang Maja Lestari banyak diapit oleh perumahan dari developer ternama lainnya. Dan diperkirakan dengan tumbuhnya perumahan baru ini penduduk Lebak akan meningkatkan dua kali lipat dari yang sekarang 1.250.000.000 juta jiwa.

Senada dengan Direktur Utama PT Bintang Energi Lestari, Ishak, mengatakan, Konsep Islami yang menjadi visinya diwujudkan dengan membangun empat musholah dan sebuah masjid di dalam komplek.

“Bintang Maja Lestari layaknya kota baru yang nerdiri diatas lahan 1.500 hektare yang terdiri dari 10 cluster dengan total rumah mencapai 11.500 unit dan 2.000 ruko. Dan kini kami sedang dalam tahap pengerjaan klaster pertama seluas 30 hektare yakni klaster Manggis dan Rambutan dengan total 2.025 unit rumah,” ujar Ishak.

Lanjut Ishak mengatakan, untuk tahap pembangunan pertama dilakukan pada bulan Juli 2018. Ishak menargetkan dalam kurun waktu 5 tahun, pembangunan keseluruhan telah selesai. Ia pun mengklaim jika harga tanah di Bintang Maja Lestari jauh lebih murah jika dibandingkan dengan perumahan lainnya yakni Rp800 ribu / meter.

“Harga yang ditawarkan mulai Rp 136,4 juta per unit untuk tipe 22/60 hingga Rp 510 juta untuk tipe 80/96. Setiap klaster akan disediakan shuttle bus untuk penghuni,” imbuhnya.

Modal pembangunan berasal dari modal internal perusahaan dan pinjaman investment banking. Untuk pembangunan konstruksi bangunan dan infrastruktur 1 klaster dibutuhkan infestasi Rp365 Miliar.

“Modal internal kami di antaranya berupa land banking 266 hektare atau setara Rp 600-an miliar. Untuk kalster pertama telah banyak dipesan oleh Corporate, TNI, Pemda, Brimob,” ujarnya.

Ishak juga mengungkapkan jika, pihaknya telah bekerjasama dengan Lion Group yang akan membangun Bandara Internasional Lebak. Dengan adanya bandara ini akan menyerap ribuan tenaga kerja.

“Potensinya besar sekali karena ternyata ada sekitar 8.000 karyawannya yang belum memiliki tempat tinggal. Dan setelah melalui BI checking ada 1.000 orang yang lolos memiliki rumah,” tutupnya. Dewi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *