Ujung Kulon, Bisnistoday.com – PT Bank Central Asia Tbk
(BCA) kembali mewujudkan komitmennya untuk turut serta dalam upaya menjaga
kualitas lingkungan hidup, menjaga ekosistem alam dan mengurangi dampak
kerusakan lingkungan. Komitmen ini diimplementasikan BCA bekerjasama dengan
WWF-Indonesia sebagai organisasi konservasi independen melalui program
penanaman mangrove di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, Sabtu (12/05).
Penanaman mangrove tersebut dihadiri oleh Executive Vice
President Corporate Social Responsibility (CSR) BCA Inge Setiawati, Kepala BCA
KCU Serang Lim Hauw Tjioe, Direktur Program Coral Triangle WWF-Indonesia Wawan
Ridwan, Project Leader WWF Ujung Kulon Kurnia Oktavia Khairani, serta juga
Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon Mamat Rahmat.
Indonesia memiliki ekosistem mangrove yang kaya dengan
keanekaragaman hayati dan merupakan
terluas di dunia yakni sebesar 3.489.140,68 hektar setara dengan 23% ekosistem
mangrove dunia. Ekosistem Mangrove di Indonesia turut memegang peranan penting
sebagai pencegah abrasi juga penjaga keseimbangan habitat di wilayah pesisir
seperti biota laut, reptil juga burung. “Mengingat begitu pentingnya fungsi dan
peran ekosistem mangrove, kami mendorong upaya-upaya pelestarian hutan mangrove
guna menstabilkan kondisi lingkungan dan menyelamatkan habitat pesisir” papar
Inge.
Inge menambahkan, penting bagi kita untuk bertanggung
jawab dan bersama-sama melakukan pelestarian hutan mangrove dan penanaman
mangrove di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon. “Kami mengajak masyarakat
sekitar untuk terlibat aktif dalam pembibitan, perawatan, penanaman hingga
pemantauan pertumbuhan pohon mangrove yang diharapkan tidak hanya memberikan
dampak positif kepada lingkungan tetapi lebih lanjut dapat menciptakan rasa
memiliki dan mata pencaharian altenatif bagi masyarakat.” kata Inge.
Upaya penanaman mangrove yang dilakukan BCA tersebut
merupakan tindak lanjut dari penanaman yang sudah terlaksana sebelumnya di
berbagai lokasi seperti kawasan Ekowisata Mangrove Pantai Indah Kapuk Jakarta,
Blanakan Subang, Tanggamus Lampung, Muara Kali Opak Yogjakarta, Teluk Lamong
Surabaya, Lam Ujong Aceh Besar, Bengkayang Kalimantan Barat, Muara Gembong Jawa
Barat, Wringin Putih Banyuwangi, dan juga Pejarakan Bali. Dengan total 18 ribu
bibit pohon Mangrove yang sudah ditanam, diperkirakan 36,84 ton / ha CO2 akan
diserap dalam kurun waktu 10 tahun setelah penanaman dan akan memperbaiki
berbagai habibat di wilayah pesisir.
Lebih lanjut, Kurnia Khairani Project Leader WWF Ujung
Kulon juga menjelaskan bahwa dukungan BCA yang bertujuan untuk merehabilitasi
kawasan mangrove yang terdegradasi akibat abrasi sehingga diharapkan dapat
memperbaiki konektivitas antara Semenanjung Ujung Kulon dengan daratan Pulau
Jawa yang terancam putus. “Jika konektivitas ini terputus, maka akan mengancam
proses mobilisasi dan pengembangan populasi yang sehat bagi badak jawa, untuk
itu, rehabilitasi kawasan mangrove yang ada di blok ini menjadi sangat
penting,” tambah Nia. kormen