Bisnistoday- PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menggelar Public Expose insidentil dalam rangka pemenuhan persyaratan pencabutan suspensi perdagangan saham oleh Bursa Efek Indonesia (IDX). Pemaparan disampaikan oleh seluruh jajaran Board of Director WSBP kepada para investor yang mengikuti public expose secara daringdaring, Jakarta, Rabu 15/03/23.
Pada kesempatan tersebut, Board of Director WSBP menyampaikan pemaparan mengenai progress implementasi restrukturisasi keuangan WSBP, kinerja operasional dan keuangan perusahaan, serta target kinerja tahun 2023.
Implementasi Perjanjian PerdamaianDirector of Finance & Risk Management WSBP, Asep Mudzakir, mengatakan bahwa saat ini progress implementasi restrukturisasi keuangan WSBP berjalan dengan lancar. Pada 15 Februari 2023 lalu, WSBP telah mendapatkan restrukturisasi dari para Pemegang Obligasi untuk melaksanakan konversi instrumen sesuai dengan ketentuan restrukturisasi dalam Perjanjian Perdamaian.
Selain itu, Asep pun menjelaskan bahwa WSBP menargetkan proses konversi utang vendor menjadi saham dapat diselesaikan pada akhir Triwulan II tahun ini. “Total utang vendor yang akan dikonversi menjadi saham sekitar Rp 1,52 triliun,” jelas Asep.
“Sementara itu sekitar Rp 690 miliar akan diselesaikan dengan kas perusahaan secara bertahap mulai akhir Maret ini,” tambahnya. Pembukaan suspensi saham adalah milestone penting dalam proses konversi utang para kreditur WSBP. “Nilai debt to equity conversion akan ditentukan berdasarkan harga pasar menggunakan metode Volume Weighted Average Price (VWAP) 45 hari,” terang Asep.
“Perhitungan VWAP 45 Hari akan dimulai setelah suspensi saham dicabut,” lanjutnya.
Target Kinerja 2023President Director WSBP, FX Poerbayu Ratsunu menyampaikan bahwa hasil kinerja operasional WSBP yang kuat di tahun 2022 menjadi optimisme pertumbuhan di 2023 dan katalis pemulihan berkelanjutan paska Pandemi Covid-19.
Poerbayu menjelaskan WBSP menargetkan perolehan nilai kontrak baru tahun 2023 hingga Rp 3,8 triliun atau tumbuh lebih dari 2x lipat dari capaian tahun 2022. WSBP menegaskan strategi ekspansi pasar di segmen Pemerintah, BUMN, serta swasta domestik dan overseas akan menjadi kunci pertumbuhan kontrak baru tahun ini.
Lebih lanjut, target penjualan 2023 adalah sebesar Rp 2,3 Triliun atau tumbuh 15% dari penjualan di tahun 2022. Target pertumbuhan ini akan ditopang oleh 3 segmen bisnis utama WSBP yaitu penjualan beton pracetak, readymix, dan jasa konstruksi.
Berdasarkan Laporan Keuangan WSBP per 30 September 2022, segmen beton pracetak berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan mencapai 60% dan segmen penjualan jasa konstruksi tumbuh secara signifikan hingga lebih dari 500%.
“WSBP berkomitmen untuk melanjutkan trend pertumbuhan yang berkelanjutan dengan didukung oleh fundamental keuangan yang sehat,” tutup Poerbayu. Dewi