Bisnistoday- Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mulai menerapkan sistem bayar tol non-tunai nirsentuh atau bayar tol tanpa henti (Multi Lane Free Flow/ MLFF).
Dengan diberlakukannya MLFF, potensi kerugiaan akibat kemacetan di gerbang tol yang diperkirakan mencapai Rp4 Triliun per tahun itu bisa ditekan.
Transaksi tol nontunai nirsentuh berbasis MLFF ini akan menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) yang memungkinkan perjalanan pengguna jalan tol dapat diketahui melalui GPS di ponsel pintar.
Untuk mengakses jalan tol, pengguna jalan tol harus menggunduh apliasi CANTAS dan kemudian melakukan registrasi kendaraan beserta data diri serta pilihan pembayaran pada aplikasi tersebut.
“Untuk tahap awal implementasi dimulai dengan masa transisi pada beberapa ruas jalan tol, dimana sebagian gardu pada setiap gerbang tol masih dapat menggunakan kartu tol elektronik,” ujar Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit beberapa waktu lalu.
Saat ini, pengembangan aplikasi CANTAS telah memasuki tahap finalisasi dan segera akan dilakukan uji coba secara internal. Nantinya, MLFF akan diberlakukan secara bertahap melalui masa transisi.
Transaksi tol nontunai nirsentuh berbasis MLFF ini sendiri akan dikelola oleh PT Roatex Indonesia Toll System (PT RITS) yang telah terpilih sebagai Badan Usaha Pelaksana. PT RITS merupakan perusahaan asal Hungaria, yang siap menginvestasikan dana mereka sebesar Rp4,4 Triliun untuk proyek ini.
Dalam sambutan pada perhelatan tahunan Hundindotech 3.0 Bisnis Forum yang berlangsung Rabu (5/10), Deputi Sekretaris Negara Bidang Hubungan Ekonomi Eksternal, Kementerian Luar Negeri Hungaria Katalin Bihari menyebutkan, MLFF merupakan proyek unggulan pemerintah Hungaria dengan menggunakan teknologi terbesar yang saat ini dimiliki mereka.
“Roatex telah lama bekerja dengan para ahli Indonesia baik dari swasta maupun pemerintah dan memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai lingkungan jalan tol Indonesia dengan harapan dapat mengulang kesuksesan yang sama,” sebutnya.
Dalam sesi diskusi di forum ini, Dániel Mendelényi, Ambassador-at-large, Special Adviser Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Hungaria menyebutkan, banyak manfaat yang bisa diraih dengan sistem MLFF antara lain menghilangkan kemacetan di gerbang tol, mengurangi polusi maupun emisi karbon serta mendukung digitalisasi pembayaraan dengan membuka opsi seluruh instrumen pembayaran.
Untuk itu ia berharap dukungan dari elemen masyarakat baik pemerintah maupun masyarakat menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan MLFF. “Karena manfaatnya besar sekali kalau kita bisa 100 persen pindah ke transaksi tol nontunai nirsentuh,” jelasnya.
Sementara CEO of Roatex Zrt Zoltán Varga menjelaskan, Adapun cara kerja MLFF nantinya setiap pengguna tol yang masuk, harus mengaktifkan Electronic On-Board Unit atau dikenal dengan E-OBU dan perangkat Electronic Route Tiket pada aplikasi. Setelah E-OBU aktif, GPS akan menentukan posisi pengguna berdasarkan satelit yang kemudian proses pencocokan peta akan terjadi di pusat sistem.
“Setelah perjalanan berakhir, pengguna keluar tol lalu akan ada pencocokan peta dan kemudian disimpulkan untuk perhitungan tarif,” sebutnya. Dewi