(Bisnistoday.com)-PT
Medikaloka Hermina Tbk (Rumah Sakit Harmina) sebagai induk perusahaan rumah
sakit Hermina,  menawarkan 351,4 juta
saham baru atau 11,8% dari modal disetor setelah dengan harga Rp 3.700-Rp 5.000
per saham. Dari aksi korporasi tersebut, perusahaan akan mendapatkan dana Rp
1,3 triliun-Rp 1,76 triliun. Penawaran saham bukan hanya dilakukan di dalam negeri.
Manajemen perusahaan dan joint lead underwriters akan melaksanakan roadshow di
Kuala Lumpur, Singapura, dan Hong Kong

Pada
pelaksanaan IPO ini, RS Hermina menunjuk empat penjamin pelaksana emisi efek,
yakni PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia,
PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia dan PT Mandiri Sekuritas.

Direktur
Medikaloka Hermina Aristo Setiawidjaja mengatakan, meskipun perusahaan belum
resmi menawarkan sahamnya kepada publik, permintaan yang masuk dari sejumlah investor
institusi diperkirakan mampu menyerap seluruh saham yang ditawarkan perusahaan.

 “Ada
private equity, asuransi, dana pensiun, dan perusahaan pengelola reksadana yang
berminat. Kalau soal alokasi untuk investor retail, itu tergantung penjatahan
dari Mandiri Sekuritas selaku penjamin emisi,” kata Aristo usai paparan
publik di Jakarta, Rabu (18/4/2018).

 Sementara
Direktur Utama DBS Vickers Sekuritas, Hendra Purnama, mengatakan, saham baru
yang akan dilepas ke publik tersebut setara dengan 11,8 persen dari modal
ditempatkan dan disetor perseroan. Selain itu, akan  menjatahkan saham kepada karyawan sebanyak-banyaknya
dua juta lembar dari saham IPO melalui program Employee Stock Aplication (ESA).

“RS
Hermina juga memberikan opsi saham ke manajemen dan karyawan sebanyak-banyaknya
3 persen dari modal disetor dan ditepatkan setelah IPO melalui program
Management and Employee Stock Option Plan (MESOP),”ujarnya.

Hendra
merincikan, dana hasil IPO akan digunakan untuk pembangunan rumah sakit baru,
pembelian peralatan medis. Pembayaran utanng dan pembiayaan kegiatan
operasional yang masing-masing sebesar 25 persen.

Rencananya,
penawaran awal dilaksanakan pada 18-26 April 2018 dan diharapkan mendapatkan
pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 7 Mei 2018. Sehingga,
penawaran umum bisa dilakukan pada 9-11 Mei 2018 dan dicatatkan di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada 16 Mei 2018.

 Medikaloka
memiliki model bisnis yang berbeda dengan jaringan rumah sakit lainnya. Untuk
pembangunan setiap rumah sakit baru, Medikaloka bermitra dengan para dokter.
Medikaloka memiliki porsi saham 68%-70% pada setiap rumah sakit sedangkan
sisanya dimiliki oleh para dokter.

 “Dengan
memiliki saham minoritas, para dokter akan memperhatikan kualitas dan lebih
loyal,” kata Aristo.

 Menurutnya,
model bisnis seperti ini diterapkan di Bangkok Dusit Medical Services yang
merupakan penyedia layanan kesehatan terbesar di Thailand. Perusahaan akan
menambah 4 rumah sakit setiap tahun sehingga total rumah sakit yang dimiliki
menjadi 40 rumah sakit pada 2020.

Hingga
akhir 2017, perusahaan memiliki 28 rumah sakit yang tersebar di 17 kota,
terdiri atas 6 RSU kelas B dan 22 RSU kelas C yang memiliki 2.400 dokter
spesialis.

 Pada
2017, pendapatan Medikaloka tumbuh 19,9% menjadi Rp 2,68 triliun sedangkan
EBITDA mencapai Rp 574,9 miliar. Pada periode yang sama, jumlah pasien rawat
jalan tumbuh 26,7% menjadi 4,5 juta pasien sedangkan pasien rawat inap tumbuh
28,6% menjadi 242.741 pasien. Rata-rata pertumbuhan tahunan (CAGR) pendapatan
Medikaloka dalam tiga tahun terakhir mencapai 25,2%. Sementara itu, rata-rata
pertumbuhan tahunan EBITDA perusahaan dalam tiga tahun terakhir mencapai 30,8%.

Perusahaan
menjadwalkan masa pembentukan harga (bookbuilding) pada 18-26 April 2018. Jika
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan pernyataan efektif pada 7 Mei 2018,
penawaran umum akan dilakukan pada 9-11 Mei 2018. Pencatatan saham di Bursa
Efek Indonesia (BEI) akan dilaksanakan pada 16 Mei 2018. (kormen)

Normal
0

false
false
false

IN
X-NONE
X-NONE

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
mso-bidi-font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *