Bisnistoday-Petani memiliki peran penting dalam menjaga ketahanan pangan nusantara, sehingga pada tahun 24 September 1960 ditetapkanlah Hari Tani Nasional, yang kemudian diperingati setiap tahunnya. Mulai dari menanam bibit, merawat tanaman, hingga memanen bukanlah sebuah tugas yang ringan.
Bayangkan betapa melimpahnya hasil bumi yang bisa kita nikmati, mulai dari beras, gula, rempah-rempah, kopi hingga madu. Semua itu tentu tak lepas dari peran petani yang mengolah hasil bumi dengan baik.
Jerih payah petani Indonesia dalam menghasilkan hasil bumi yang berkualitas untuk segenap masyarakat Indonesia menjadi latar belakang munculnya sebuah UMKM asal Jogja, Dari Bumi yang bertepatan Hari Tani pada tanggal 24 September.
Inisiator Dari Bumi Agung Prasetyo bercerita bahwa Dari Bumi diawali dari perjalanan tim ke Temanggung dan mencoba rangkaian kopi dari kebun-kebun yang ada di sana. Setelah mencoba kopi-kopi tersebut, Agung merasakan betapa besarnya sebuah potensi sebuah hasil tani. Dengan mengobservasi proses dari hulu ke hilir, Agung akhirnya berpikir untuk mengkurasi hasil tani yang lebih banyak lagi.
“Sayang sekali jika potensi sebuah produk, hanya berhenti di kalangan tertentu. Produk yang baik, seharusnya jadi milik semua orang. Kami juga ingin memaksimalkan potensi team internal serta network yang kami miliki, untuk menyebarkan potensi hasil bumi ini ke arah makanan dan minuman yang eksperimental,” ujar Agung dalam siaran persnya, Jakarta 24/10/21.
Lanjut Agung, Pandemi harus diakui membuat impact yang besar dalam gaya hidup kita. Kesadaran menjaga kesehatan dan peralihan ke produk-produk yang natural meningkat. Ini tidak hanya peluang bisnis, tapi juga peluang untuk edukasi masyarakat tentang hasil bumi Nusantara yang sedemikian kaya ragamnya.
Animo Masyarakat Meningkatkan
Dari Bumi lahir untuk menjadi jembatan antara hasil tani yang terkurasi, petani sebagai pelaku industri dan masyarakat Indonesia. Dari Bumi menghadirkan hasil tani yang terkurasi dari petani-petani di pelosok Indonesia, mulai dari beras pandan, beras merah, madu kelengkeng, madu akasia, daun kelor, bunga telang, rosella ungu hingga kopi temanggung yang termashyur.
Dari Bumi pun bekerja sama dengan petani dari berbagai daerah seperti Sumenep, Sine, Pohkumbang, Tugu Papak hingga Lebak. Tentunya, mengadopsi 3 semangat kebaikan, seperti memilih hasil bumi terbaik (kurasi hasil bumi), menjaganya dengan baik (proses penyimpanan), serta mengantarkannya dengan cara yang baik (pengemasan hingga pengiriman ke tangan konsumen).
Menurut Agung, animo masyarakat akan produk Dari Bumi cukup baik dan itu membuat Dari Bumi semakin semangat untuk menemukan potensi-potensi lainnya di tanah Indonesia.
Per bulan Dari Bumi telah mendapatkan ratusan order di marketplace. “Ini kabar baik bukan hanya bagi kami sebagai perpanjangan tangan petani Indonesia, tapi juga kesadaran akan produk-produk yang baik,” imbuh Agung.
Dalam peluncurannya di Hari Tani Nasional 24 September ini, Dari Bumi mempublikasikan sebuah video di YouTube Dari Bumi yang berjudul “Terima Kasih Petani Indonesia”.
Video yang berdurasi sekitar 2 menit tersebut menceritakan tentang Pak Rohman, seorang petani di Sine, Kaki Gunung Lawu. Ia seorang milenial yang memutuskan pulang dari ibukota ke desanya dan bertani. Bunga telang, rosella ungu dan daun kelor adalah hasil bumi yang diolah oleh Pak Rohman.
Di video ini, Dari Bumi mengajak semua untuk mengapresiasi kekayaan hasil bumi Indonesia, mempopulerkannya ke circle terdekat, menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian bentuk apresiasi terhadap para petani terasa nyata dan penting dalam ekosistem ketahanan pangan kita.
Lanjut Agung, berharap Dari Bumi bisa menjadi rujukan masyarakat atas produk-produk hasil tani yang terkurasi atau bahkan menjadi gerakan-gerakan inisiatif yang mendukung petani Indonesia untuk lebih berdaya, lebih sejahtera.
“Kelak hasil-hasil tani yang beragam harus mudah di temui di manapun, jadi gaya hidup dalam bentuk-bentuk yang unik. Untuk sementara produk Dari Bumi bisa ditemui di Shopee, Tokopedia dan Tokotalk www.daribumi.id dengan harga mulai dari Rp10 rb- Rp100 rb”, tutupnya. Dewi