Bisnistoday-PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menggandeng PT Bank Negara Indonesia (BNI) untuk memberikan pembiayaan sindikasi untuk pengembangan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Bandar Lampung. Keduanya bertindak sebagai joint mandated lead arrangers dan bookrunners (JIMLAB).
Presiden Direktur IIF Arisudono Soerono menyebut, total pembiayaan sindikasi yang disalurkan ke proyek ini mencapai Rp 550 miliar. Dimana perusahaannya dan Bank BNI punya porsi yang sama besar yakni 50:50.
Pembiayaan ini sendiri punya tenor selama dua belas tahun. “Jadi dari IIF Rp 275 miliar dan sisanya dari Bank BNI dengan nominal yang sama,” kata dia, Rabu, (15/5).
Sementara itu, Direktur Bisnis Korporasi BNI, Putrama Wahyu Setiawan mengungkapkan penyaluran kredit BNI untuk proyek air minum ini merupakan salah satu bentuk dukungan BNI terhadap percepatan pembangunan infrastruktur yang terus digelorakan pemerintah.
“Sebelumnya, BNI aktif memberikan dukungan pembiayaan untuk merealisasikan pembangunan beragam proyek infrastruktur penting di berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari pembangunan jalan tol, pelabuhan laut, fasilitas telekomunikasi, konstruksi, minyak dan gas, hingga pembangkit listrik,” tambah Putrama.
SPAM Kota Bandar Lampung bertujuan menyediakan air bersih sebanyak 750 liter per detik, dengan mengolah air yang bersumber dari sungai Way Sekampung dan dialirkan melalui pipa transmisi sepanjang 22 km ke kota Bandar Lampung.
Fasilitas air bersih ini dapat menambah pasokan air minum ke lebih dari 60 ribu rumah tangga atau setara dengan lebih dari 300 ribu penduduk di delapan kecamatan, yaitu: Kedaton, Rajabasa, Tanjung Senang, Sukarame, Sukabumi, Labuhan Ratu, Way Halim dan Kedamaian.
“Setelah dipercaya menjadi salah satu JMLAB pada proyek SPAM Umbulan, IIF sangat bangga dapat kembali berpartisipasi dalam proyek KPBU dibidang penyediaan air bersih. Proyek SPAM Kota Bandar Lampung ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup bagi 300 ribu jiwa,” kata Arisudono Soerono.
Proyek ini sendiri diinisiasi oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung dan didukung penuh oleh Pemerintah Indonesia, terutama dari Kementerian Keuangan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPERA).
SPAM Kota Bandar Lampung menjadi proyek air bersih kedua di mana IIF berperan sebagai JIMLAB. Sebelumnya, anak usaha PT Sarana Multi Infrastruktur ini ikut serta dalam proyek SPAM Umbulan.
SPAM kota Bandar Lampung ini sendiri akan dijalankan oleh PT Adya Tirta Lampung dengan skema Built Operate Transfer atau BOT dengan masa konsesi selama 25 tahun. Dewi