Bisnistoday– Meski beberapa bulan terakhir Indonesia menghadapi dinamika ekonomi dan sosial yang cukup kompleks, kabar baik datang dari FLEI Business Show 2025 yang membuka peluang kolaborasi dan pertumbuhan bisnis di tengah situasi yang penuh tantangan.
Kabar baik ini juga sejalan dengan berbagai upaya untuk memperkuat perputaran ekonomi nasional, termasuk melalui penempatan Rp200 triliun deposito di bank-bank Himbara oleh pemerintah.
Di bawah kepemimpinan Menteri Keuangan yang baru, Purbaya Yudhi Sadewa, arah kebijakan kini lebih difokuskan pada percepatan pertumbuhan. Berbeda dengan pendahulunya, Purbaya dinilai pasar lebih “pro growth” dengan langkah awal menempatkan dana besar di bank pemerintah untuk memperkuatlikuiditas.
Menteri Keuangan Purbaya pun menegaskan optimismenya bahwa pertumbuhan ekonomi nasional dapat menembus hingga 8% jika digerakkan bersama oleh mesin negara dan sektor swasta.
Optimisme ini menjadi sinyal positif bagi dunia usaha. Menurut data Kementerian UKM, rasio kewirausahaan Indonesia saat ini sudah mencapai sekitar 5%, naik signifikan dibanding beberapa tahun lalu, meski masih di bawah negara tetangga. Pemerintah menargetkan angka ini meningkat hingga 8% dalam waktu dekat. Sementara itu, kondisi sosial-ekonomi juga mendorong masyarakat untuk mencari side income, sehingga model usaha yang praktis dan teruji semakin dibutuhkan.
FLEI Business Show 2025 edisi ke-25 hadir pada 10–12 Oktober 2025 di NICE PIK 2, Jakarta, diselenggarakan oleh Panorama Media. Pameran bisnis berskala nasional ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk menemukan peluang usaha baru, memperluas jejaring, sekaligusmemperoleh inspirasi dari ratusan brand franchise, lisensi, partnership, dan retail solutions yang siap berkembang di Indonesia.
“Bisnis waralaba sampe dengan saat ini masih menjadi pilihan favorit untuk memulai bisnis”, ujar Levita Ginting Supit, Ketua Umum Perhimpunan Waralaba ( Wali ) dan Ketua Komite Tetap Franchise, E commerce dan Networking, KADIN Indonesia, saat press conference di Jakarta, 16/9/25.
Dengan ada nya PP no 35 tahun 2024, mempermudah masyararakat untuk mengetahui lebih banyak tentang bisnis waralaba, tentang kriteria waralaba, perjanjian waralaba, hak & kewajiban hingga yg lainnya.
Peraturan baru ini membahas tentang Tata Cara Penerbitan Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW) oleh Pemerintah Daerah. Aturan ini bertujuan untuk menyederhanakan dan mempercepat proses perizinan waralaba di tingkat daerah, dengan memberikan kepastian bahwa bukti pendaftaran dapat digunakan sebagai izin sementara jika STPW tidak diterbitkan dalam lima hari kerja.
“Bisnis waralaba harus punya STPW kalau tidak punya surat ini dianggap bukan bisnis waralaba. Selama ini menjadi kendala di daerah-daerah untuk mengurus STPW itu susah banget dan berlarut-larut hingga mengganggu jalannya bisnis. Saat bisnis berjalan dan didatangi polisi akan ditanya STPW ini, padahal bukan pelaku usaha nya yang tidak mau mengurus tetapi dinas setempat nya yang mengurusnya lama atau tidak bisa. Nah itulah yang kami sampaikan ke pak Menteri Perdagangan yang baru dan akhirnya di godok, di respon dengan baik sehingga keluar peraturan ini,” tambah Levita Ginting Supit
Bisnis waralaba tidak hanya berkembang di kota Jakarta dan sekitar nya saja tapi sampe ke daerah-daerah seluruh Indonesia. Hal ini menunjukkan minat besar anak bangsa yg di daerah terhadap bisnis waralaba. Sehingga berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, membuka lapangan kerja dan penggunaan bahan baku dari daerah.
Sebagai konsultan waralaba, Evi Diah Puspitawati dari Franchise Academy Indonesia, mitra strategis FLEI menambahkan, “Tidak sedikit orang ingin memulai usaha, tapi terkendala dalam menentukan konsep yang sesuai kebutuhan, modal, maupun gaya hidup mereka. FLEI Business Show hadir sebagai jawabannya, dengan menghadirkan fleksibilitas model usaha mulai dari bisnis modal terjangkau, konsep autopilot untuk side income, hingga franchise premium bagi investor yang ingin berkembang lebih besar.”
FLEI Business Show 2025 berlangsung di NICE PIK 2 ini sekaligus membuka peluang menjangkau market baru yang lebih potensial, serta menghadirkan program hosted buyer hasil kerja sama dengan pihak venue (NICE) dan Agung Sedayu Group yang menggandeng para pemilik ruko di kawasan PIK.
Selain itu, Kementerian UKM, Kementerian Pariwisata, asosiasi dan komunitas seperti HIPPINDO dan TES, serta strategic media partner internasional Asiawide Franchise Consultants dan World Franchise Associates (WFA) juga memberikan dukungan penuh. Dewi