BISNISTODAY.COM, Bekasi – PT Bekasi Fajar Industrial Estate (BEST) pada tahun ini menargetkan penjualan (marketing sales) mencapai Rp600 miliar. Direktur Utama BEST Leo Yulianto Sutedja mengatakan bahwa di tengah gejolak ekonomi dan geo politik global serta seiring dengan pemulihan ekonomi Indonesia, strategi perseroan adalah terus fokus pada bisnis kawasan industri.
“Dengan pengalaman pengembangan kawasan industri lebih dari 30 tahun, perseroan tetap percaya akan potensi kebutuhan pelaku bisnis atas kawasan industri yang profesional dan dapat diandalkan,” kata Leo dalam keterangannya Selasa (24/6).  
Ditambahkan, perseroan juga menargetkan pertumbuhan recurring income yang stabil, dimana sektor warehouse dan logistik, consumer goods, food and beverage (F&B), serta data center menjadi target utama pengembangan dan pemasaran penjualan lahan.
Terutama di Kawasan Industri MM2100 Bekasi kata Leo, kawasan Industri MM2100 Bekasi akan dikembangkan sarana dan fasilitas dan memanfaatkan pembangunan infrastruktur di sekitarnya untuk meningkatkan nilai kawasan. 
Seperti yang diketahui Kawasan MM210 akan dilewati oleh JORR II Cibitung–Cilincing dan para penghuni kawasan akan mendapatkan keuntungan dari penambahan akses dan konektivitas di MM2100. 
Selain itu Kawasan MM2100 juga mendapatkan manfaat dari rencana infrastruktur pemerintah ke depan seperti LRT, Tol Jakarta-Cikampek Selatan, proyek perluasan Tanjung Priok dan pembangunan Pelabuhan Patimban
Sementara pemegang saham juga menyetujui perubahan persetujuan susunan Dewan Komisaris dan Direksi perseroan.
“Perubahan ini merupakan bagian dari pertumbuhan perseroan sehingga mampu mendorong akselerasi strategi bisnis, serta menyesuaikan dengan tantangan industri dan kebutuhan organisasi ke depan,” ujar Leo.
Adapun susunan Dewan Komisaris dan Direksi BEST sebagai berikut :  
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen: I Gusti Putu SuryawirawanKomisaris : Yoshihiro Kobi Komisaris Independen : HerbudiantoKomisaris Independen    : Wahyu Hidayat 
Direksi: 
Direktur Utama : Leo Yulianto Sutedja  Direktur : Swan Mie Rudy TanardiDirektur : Hiroki Yoshitake
Selain itu juga ditetapkan tidak adanya pembagian dividen untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024. Keputusan ini bertujuan untuk menambah modal kerja perseroan dengan memperhatikan kepentingan dan rencana pengembangan usaha ke depan.
Adapun sepanjang 2024, Perseroan mencatatkan penjualan lahan (marketing sales) mencapai 13 hektar atau senilai Rp405 miliar, dengan pendapatan sebesar Rp458miliar yang utamanya ditopang dari penjualan lahan Rp260 miliar dan sisanya berasal dari recurring income (diantaranya: maintenance fee, service charges, air, dan sewa) sebesar Rp198 miliar, atau tumbuh 5,3 persen dari tahun 2023. 
Laba bersih perseroan pada 2024 tercatat sebesar Rp59miliar, meningkat dari Rp40 miliar di 2023.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *