BISNISTODAY.COM, Jakarta-Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk untuk tahun buku 2024 yang diselenggarakan pada Rabu (21/05/2025, di Jakarta telah menyetujui laba bersih tahun berjalan tahun buku 2024 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Perseroan sebesar Rp867.643.239.841 (delapan ratus enam puluh tujuh miliar enam ratus empat puluh tiga juta dua ratus tiga puluh sembilan ribu delapan ratus empat puluh satu Rupiah sebagai berikut:

•       Membagikan dividen tunai kepada pemegang saham Perseroan sebesar Rp259 (dua ratus lima puluh sembilan Rupiah) per 1 (satu) saham, tanpa memperhitungkan jumlah saham yang dikuasai Perseroan karena pembelian kembali saham oleh Perseroan (saham tresuri), dengan total nilai dividen sebesar Rp867.643.239.841 (delapan ratus enam puluh tujuh miliar enam ratus empat puluh tiga juta dua ratus tiga puluh sembilan ribu delapan ratus empat puluh satu Rupiah).

•       Sisa laba bersih tahun berjalan tahun buku 2024 setelah pembagian dividen tunai akan dicatat sebagai bagian dari saldo laba ditahan yang belum ditentukan penggunaannya.

•       Pemegang saham yang berhak atas dividen tunai adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada 4 Juni 2025 pukul 16.00 WIB.

Dengan memerhatikan ketentuan PT Bursa Efek Indonesia, untuk periode cum dividen untuk pasar reguler dan pasar negosiasi adalah hari Senin, 2 Juni 2025 dan ex dividen-nya adalah hari  Selasa, 3 Juni 2025. Sedangkan cum dividen untuk pasar tunai adalah hari Rabu, 4 Juni 2025 dan ex dividen-nya adalah hari Kamis, 5 Juni 2025. Pembayaran dividen dilakukan sejak hari Jumat,  20 Juni 2025. Pajak atas dividen tunai akan diberlakukan sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku di Indonesia. 

Pemegang Saham juga menyetujui perubahan susunan pengurus Perseroan dengan rincian sebagai berikut:

•       Menyetujui dan menerima pengunduran diri Bapak Kevin Gerard Gluskie sebagai Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya RUPST serta mengangkat Bapak Suharso Monoarfa untuk menggantikan Bapak Kevin Gerard Gluskie selaku Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya rapat, untuk sisa masa jabatan Bapak Kevin Gerard Gluskie;

•       Menyetujui penunjukan kembali Bapak Sunnira Ly sebagai Direktur Perseroan terhitung sejak ditutupnya rapat hingga penutupan RUPST tahun buku 2027 yang diselenggarakan pada tahun 2028.

Sehingga susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan terhitung sejak penutupan rapat sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tahun buku 2026, yang akan diselenggarakan pada tahun 2027, kecuali untuk Bapak Roberto Callieri yang akan berakhir pada penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tahun buku 2025 yang akan diselenggarakan pada tahun 2026, dan Bapak Sunnira Ly, yang akan berakhir pada penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tahun buku 2027 yang akan diselenggarakan pada tahun 2028 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris:

Komisaris Utama               :   Robert Callieri

Wakil Komisaris Utama /   :   Tedy Djuhar

Komisaris Independen      

Wakil Komisaris Utama /   :   Simon Subrata

Komisaris Independen      

Komisaris  Independen    :   Franciscus Welirang

Komisaris                        :   Juan Francisco Defalque

Komisaris                    :   René Samir Aldach

Komisaris                    :   Suharso Monoarfa        

Direksi:

Direktur Utama               :   Christian Kartawijaya

Wakil Direktur Utama      :   Benny Setiawan Santoso

Direktur                           :   Hasan Imer

Direktur                           :   Troy Dartojo Soputro

Direktur                           :   Oey Marcos

Direktur                           :   Holger Mørch

Direktur                           :   Sunnira Ly

Dalam siaran persnya yang diterima redaksi, Dani Handajani – Corporate Secretary, memaparkan bahwa, RUPSLB PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk untuk tahun 2025 juga menyetujui beberapa keputusan yaitu:

•       Menyetujui penarikan kembali sebagian saham hasil pembelian kembali saham Perseroan yang dilaksanakan pada tahun 2021 dan 2022 dengan cara pengurangan modal ditempatkan dan disetor Perseroan sebanyak 165.628.900 saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp500;

•       Menyetujui pengurangan modal ditempatkan serta modal disetor Perseroan yang semula berjumlah Rp1.840.615.849.500 terbagi atas 3.681.231.699 lembar saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp500 diturunkan menjadi sebesar Rp1.757.801.399.500 terbagi atas 3.515.602.799 lembar saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp500;

•       Sehubungan dengan hal tersebut diatas, selanjutnya memberikan persetujuan untuk mengubah ketentuan Pasal 4 ayat (2) anggaran dasar Perseroan;

•       Menyetujui pembelian kembali saham Perseroan dengan biaya sebanyak-banyaknya Rp2.250.000.000.000 termasuk komisi perantara perdagang efek dan biaya-biaya lainnya sejak tanggal 22 Mei 2025 sampai dengan 21 Mei 2026.

Kuartal 1 Tahun 2025, Indocement Kuasai 30,1% Pasar Semen di Indonesia

Indocement membukukan keseluruhan volume penjualan (semen dan klinker) sebesar 4.364 ribu ton pada Q1 2025, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar -184 ribu ton atau 4,0%, terutama disebabkan adanya pergeseran perayaan Idul Fitri selama 2 minggu sehingga menyebabkan lebih banyak hari libur dan jumlah hari Dimana pengiriman truk tidak dapat dilakukan di Q1 2025.

Pendapatan Neto Perseroan sebesar Rp3.975,7 miliar, turun -2,6% diikuti oleh penurunan Beban Pokok Pendapatan menjadi -Rp2.856,1 miliar, turun -1,6%. Keduanya sejalan dengan penurunan Volume Penjualan yang mengakibatkan marjin Laba Bruto sebesar 28,2% untuk Q1 2025.

Beban Usaha turun -3,3% menjadi -IDR 847,3 miliar, dan Beban Operasi Lain – Neto juga turun 284,6% menjadi -Rp18,9 miliar yang disebabkan oleh rugi kurs pada Q1 2025 dibandingkan laba kurs pada Q1 2024. Hal ini mengakibatkan margin Laba Usaha sebesar 6,4% dan EBITDA sebesar 15,9% pada Q1 2025.

Pendapatan Keuangan – Neto yang lebih tinggi sebesar +111,6% pada +Rp2,6 miliar berasal dari imbal hasil  suku  bunga  atas  jumlah simpanan yang lebih tinggi.  Beban Pajak Penghasilan  –  Neto turun -18,3% pada -Rp49,0 miliar akibat pendapatan yang lebih rendah. Terakhir, Laba Periode Berjalan adalah pada Rp210,7 miliar atau lebih rendah -11,5%.          

Neraca Keuangan yang Kuat

Indocement membukukan posisi kas bersih dengan Kas dan Setara Kas sebesar Rp4,2 triliun hingga 31 Maret 2025.

Permintaan Pasca-Musim Membaik

Permintaan semen meningkat setelah bulan puasa, meskipun terjadi kontraksi pada permintaan semen kantong dan semen curah pada Q1 2025.  Permintaan atas semen kantong terlihat lebih baik dari semen curah sejak awal tahun. Komposisi semen curah pada Q1 2025 turun di bawah 30% akibat permintaan yang lebih lambat dalam proyek ibu kota baru dan pemotongan anggaran infrastruktur barubaru ini. Oleh karena itu, produk semen kantong kemungkinan akan menopang pertumbuhan permintaan semen tahun ini.

Dengan pertimbangan akan ketidak-pastian akan situasi permintaan akan semen ke depan, Indocement menerapkan pengendalian biaya yang ketat dimana hal ini sangat penting untuk bertahan di tahun ini.  Kami memprioritaskan konsumsi bahan bakar alternatif (AF) yang lebih banyak, sebagai salah satu inisiatif kami yang mendorong efisiensi operasional. Proyek konstruksi fasilitas bahan bakar alternatif kami di Kompleks Pabrik Grobogan berjalan dengan baik dan kami meningkatkan fasilitas konsumsi biomassa dan kami harapkan akan selesai pada semester ke-2 tahun 2025.

Indocement adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia yang memproduksi Semen Tiga Roda, Semen Rajawali, Mortar Tiga Roda, dan Semen Grobogan. Saat ini Indocement dan entitas anaknya bergerak dalam beberapa bidang usaha yang meliputi pabrikasi dan penjualan semen (sebagai usaha inti) dan beton siappakai, serta tambang agregat dan trass, dengan jumlah karyawan sekitar 3.700 orang. Indocement mengoperasikan 14 pabrik milik sendiri serta dua pabrik dan satu grinding mill dengan sistem sewa dengan total kapasitas produksi tahunan sebesar 33,5 juta ton semen. Sepuluh pabrik berlokasi di Kompleks Pabrik Citeureup,

Bogor, Jawa Barat; dua pabrik di Kompleks Pabrik Cirebon, Cirebon, Jawa Barat; dan satu pabrik di Kompleks Pabrik Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan; satu pabrik di Grobogan, Jawa Tengah; dua pabrik di Maros, Sulawesi Selatan, dan satu grinding mill di Banyuwangi, Jawa Timur. Pada 2022, Indocement telah mengoperasikan Pabrik Maros setelah menandatangani Perjanjian Sewa Pakai Aset dengan PT Semen Bosowa Maros dan PT Bosowa Corporindo. Heidelberg Materials AG telah menjadi pemegang saham mayoritas Indocement sejak 2001.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *