Bisnistoday- Menjadi seorang ibu dari dua anak balita bukanlah halangan bagi Winny Karina untuk meraih sukses. Setelah berkarir selama lebih dari 7 tahun sebagai purchasing manager di sebuah perusahaan tekstil internasional, Winny menyadari betapa berharganya waktu bersama keluarga. Ia merindukan momen berharga bersama anak dan suaminya yang seringkali terlewatkan karena tuntutan pekerjaan.
“Setelah bertahun-tahun bekerja di perusahaan besar, saya menyadari bahwa saya ingin lebih banyak waktu untuk keluarga. Saya ingin menyaksikan anak-anak tumbuh dan berkembang, bukan hanya mendengar cerita mereka dari orang lain,” ungkap Winny, dalam siaran pers nya, Jakarta 20/7/24. “Keputusan untuk memulai bisnis sendiri adalah langkah besar untuk mewujudkan impian tersebut.”
Tiga tahun lalu, Winny Karina memulai Asa Palm Sugar Preanger dengan tekad untuk menghadirkan gula palem berkualitas tinggi. “Saya melihat potensi besar pada gula palem, tidak hanya sebagai pemanis alami yang lebih sehat, tetapi juga sebagai peluang usaha yang menjanjikan,” ujar Winny.
Berbekal pengetahuan dan pengalamannya, Winny Karina memilih untuk fokus pada kualitas. Gula palem produksi Asa Palm Sugar Preanger dikenal memiliki warna yang lebih pekat dan rasa yang lebih kaya. Hal ini membuat produknya menjadi incaran para pemilik kafe di Kabupaten Bandung, dengan permintaan dari Banjaran saja mencapai puluhan kilogram per bulan.
Strategi Sukses Ala Ibu Rumah Tangga
Sebagai seorang ibu rumah tangga, Winny Karina memiliki strategi unik dalam menjalankan bisnisnya. Ia memanfaatkan waktu luangnya untuk mengurus produksi, pemasaran, dan distribusi gula palem.
“Saya tidak malu untuk ‘jemput bola’, datang langsung ke kafe-kafe untuk menawarkan produk saya. Saya percaya dengan kualitas produk dan kegigihan, pintu rezeki akan terbuka,” ungkapnya.
Selain itu, Winny juga memanfaatkan platform online untuk memasarkan produknya. Salah satu kunci sukses Winny Karina adalah kemampuannya dalam memberdayakan masyarakat sekitar.
Ia melibatkan para petani gula palem di Banjaran dalam proses produksi. Dengan demikian, ia tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga membantu meningkatkan perekonomian lokal.
Winny Karina yakin bahwa gula palem memiliki potensi besar untuk menjadi pemanis pilihan masyarakat Indonesia. Selain lebih sehat karena memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dan mengandung beberapa nutrisi, gula palem juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Dari data Kementerian Perindustrian menunjukkan bahwa kinerja ekspor produk berbahan dasar gula palem mencapai 39,4 ribu ton pada tahun 2020, meningkat dari 36,5 ribu ton pada tahun 2019. Selain itu, menurut penelitian, permintaan pasar terhadap gula semut, salah satu jenis gula palem, mencapai 200 ton per bulan, terutama untuk ekspor.
Peluang pasar gula palem di Indonesia sangat besar, baik di pasar domestik maupun internasional. Gaya hidup sehat yang semakin diminati masyarakat serta kualitas gula palem Indonesia yang diakui secara internasional membuka peluang ekspor yang besar.
Melihat besarnya potensi ini, Winny Karina berencana untuk mengembangkan bisnisnya dengan melakukan ekspansi ke Kota Bandung dan Cimahi tahun ini.”Saya selalu percaya bahwa setiap ibu memiliki potensi untuk berwirausaha. Jangan pernah berhenti bermimpi setelah berkeluarga. Dengan dukungan keluarga, kita bisa meraih apapun yang kita inginkan,” imbuh Winny.
Di balik kesuksesan Winny Karina, terdapat dukungan penuh dari suami dan kedua anaknya. “Saya bersyukur memiliki keluarga yang selalu mendukung saya. Mereka adalah kekuatan saya,” ucap Winny.
Winny juga menekankan pentingnya komunikasi dalam meraih dukungan keluarga. “Saya selalu berbagi visi dan cita-cita saya dengan suami. Kami berdiskusi bersama untuk mencari solusi terbaik dalam menghadapi setiap tantangan,” tambahnya. Dewi