Bisnistoday.com, Jakarta, FMB9 – Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) giat berkeliling daerah-daerah Indonesia untuk mencari potensi-potensi tersembunyi untuk dikembangkan menjadi produk unggulan nasional.

Hal itu dikemukakan Ketua Acara Harian Pameran Kriyanusa, Musa Widyatmodjo dalam diskusi bertajuk “Persaingan UMKM di Kancah Global” yang digelar Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) di Jakarta, Senin, 11 September 2023.

Musa mengatakan, selain produk-produk yang sudah terlihat dan mendapatkan kurasi dari Dekranas untuk dikembangkan, masih terdapat pula produk-produk kriya berpotensi yang masih belum terungkap dengan baik kepada pasar.

“Jadi kami ini keliling Indonesia untuk mencari itu, istilahnya intan-intan permata yang masih tidak kelihatan ini,” ujar Musa.

Sebagaimana halnya Paris dan Milan dengan produk tas buatan tangan yang menjadi incaran pasar internasional kendati harganya dipatok sangat tinggi. Pihaknya meyakini bahwa Indonesia memiliki banyak ‘permata tersembunyi’ yang berpotensi dikembangkan menjadi produk kerajinan tangan unggulan.

“Salah satu contohnya belum lama ini kami ketemu, ternyata di Papua itu banyak sekali kulit kerang yang belum diolah. Kami akan melakukan pembinaan dan mencoba untuk memberikan ide kreatif untuk mengolah produk dari kulit kerang sehingga berdaya saing tinggi,” terang Musa.

Bagi Musa yang juga menjadi Ketua Acara Harian Pameran Kriyanusa 2023, langkah ini dapat membantu Dekranas mewujudkan misi untuk membenahi salah satu pekerjaan rumah yang dihadapi industri kerajinan tangan nasional.

“Jadi sebetulnya pekerjaan rumah (PR) kami di Dekranas ada dua, pertama, bagaimana para perajin Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) itu bisa selalu memperbaiki kualitas produknya,” ujarnya.

PR kedua, lanjutnya, adalah memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menghargai hasil kerajinan tangan para perajin dan UMKM nasional. Bahwa ada harga, ada kualitas, maka ada rupa.

“Itu kami edukasi, kenapa kita harus mencintai produk asli dalam negeri, kenapa kita harus membeli, kenapa kita harus mengikhlaskan, berani membayar mahal,” ucap Musa.

“Pada akhirnya seseorang yang membeli produk kerajinan UMKM itu bukan hanya membeli produk ya, tetapi dia berkontribusi terhadap masa depan, baik masa depan perajin itu sendiri maupun masa depan produk kebanggaan Indonesia,” ujarnya.

Dia menyebutkan bahwa industri pekerjaan tangan dapat menghasilkan karya spektakuler jika dikerjakan dengan sangat teliti dan oleh tangan-tangan profesional. Pihaknya pun berharap para perajin nasional dapat naik kelas dan menghasilkan karya-karya spektakuler yang harganya dapat diterima oleh pasar.

Oleh karena itu, pihaknya terus memberikan pendampingan, mendorong perajin dan pelaku UMKM untuk memperbaiki produknya, dengan value added yang baik dan sesuai dengan dinamika pasar.

“Pada akhirnya kami ingin membawa pengrajin kita bisa naik kelas, sehingga bisa menghasilkan karya yang spektakular dan pada saat itu ditentukan harganya. Kemudian, masyarakat juga mengerti kenapa itu harganya menjadi tanda kutip mahal begitu,” katanya.

Untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan rumah tersebut, lanjutnya, tentu saja Dekranas tidak dapat bertindak sendiri, melainkan perlu mendapatkan dukungan dari seluruh pihak yang ada, termasuk dari berbagai kementerian dan lembaga yang terkait.

“Misalnya Kementerian Kominfo untuk membantu mensosialisasikan, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk membantu perizinan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendukung dengan penyelenggaraan pameran dan award. Jadi ini merupakan sinergi dan kolaborasi bersama,” tutup Musa.

Karenanya, Pameran Kriyanusa 2023 yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC), pada 13-17 September 2023 mendatang menjadi salah satu ajang untuk memperkenalkan produk-produk kriya dalam negeri. Sehingga mereka bisa mendapat kesempatan untuk naik kelas.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *