Bisnistoday-PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) telah melaksanakan kewajiban pertamanya kepada seluruh kreditur. Tepat 6 bulan paska Homologasi WSBP telah dinyatakan berkekuatan hukum tetap oleh pengadilan pada tanggal 20 September 2022, Waskita Beton Precast menyelesaikan kewajiban pembayaran tahap pertama kepada seluruh kreditur.
“Sesuai ketentuan, WSBP telah melaksanakan pembayaran melalui Kas pembayaran utang atau CFADS (Cash Flow Available For Debt Service) pertama sebesar Rp75,4 miliar” ungkap Asep Mudzakir, Director of Finance & Risk Management, saat press conference di Jakarta, 27/03/23.
Adapun pembayaran yang dilaksanakan yaitu (1) Pembayaran tahap pertama kepada seluruh vendor dengan total Rp34,5 miliar, (2) Pembayaran kepada perbankan untuk porsi bunga 2% per tanum sebesar Rp37,6 miliar, dan (3) Pembayaran bunga 2% per anum kepada pemegang obligasi dengan total Rp3,26 miliar. Hal ini menandakan bahwa kondisi keuangan WSBP paska restrukturisasi dalam keadaan sehat.
“Pembayaran CFADS berikutnya akan dilakukan pada 25 September 2023,” tambahnya.
Selain ketepatan waktu pelaksanaan pembayaran utang tahap pertama, WSBP juga menargetkan pelaksanaan konversi utang menjadi saham dan Obligasi Wajib Konversi dapat dilakukan pada akhir Triwulan II tahun ini.
Nantinya akan terjadi perubahan struktur saham WSBP paska restrukturisasi, namun PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) tetap sebagai pemegang saham pengendali.
Sebagai informasi, dalam proses restrukturisasi demi perbaikan kondisi keuangan perusahaan, WSBP didukung oleh PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA).
“Melalui jasa advisory yang efektif dan aplikatif, dukungan PPA kepada WSBP dilakukan melalui pendampingan sebagai lead advisor dalam proses PKPU dalam rangka penyehatan kembali kinerja keuangan WSBP, serta memastikan keberlangsungan usaha WSBP untuk dapat memenuhi kewajiban kepada krediturnya. Pendampingan PPA sebagai lead advisor pada proses homologasi WSBP tersebut merupakan salah satu bukti nyata peran PPA dalam mengoptimalisasi nilai ekosistem BUMN,” ungkap Plt. Direktur Utama PPA, Avianto Istihardjo.
Kinerja Keuangan Optimis
Untuk kinerja keuangan ke depan, WSBP optimis dan menargetkan perusahaan akan terus meningkat di tahun 2023 serta di tahun-tahun selanjutnya, di antaranya menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp2,3 triliun dan laba kotor tetap positif sebesar Rp300 miliar.
Tidak hanya dari sisi kinerja keuangan namun kinerja pemasaran akan ditargetkan tumbuh signifikan sebesar Rp3,8 triliun naik lebih dari 100% dari realisasi tahun 2022 sebesar Rp1,5 triliun.
WSBP juga menargetkan perolehan nilai kontrak mencapai Rp 3,8 triliun tahun ini. Rinciannya, nilai kontrak dari produk precast berkisar Rp 900 miliar hingga Rp 1 triliun, nilai kontrak dari produk readymix berkisar Rp 900 miliar hingga Rp 950 miliar, dan nilai kontrak dari produk construction senilai Rp 1,8 triliun.
“Target pendapatan tahun ini Rp 2,3 triliun. Yang ini sudah breakdown, precast Rp 700-Rp 750 miliar, readymix Rp 500-Rp 550 miliar, dan construction RP 950 miliar-Rp 1 triliun,” imbuh Asep.
Asep menyebut target pendapatan tumbuh 12 persen yoy dari perkiraan Rp 2,06 triliun pada tahun 2022. Sedangkan target laba bruto naik dari perkiraan Rp 280 miliar pada tahun 2022.
“Kami pikir perusahaan yang baru selesai menyelesaikan restrukturisasi, target 10 persen sudah cukup moderat. Ini menurut kami target yang sangat layak di WSBP tahun 2023,” tutupnya. Dewi