tengah semua pencapaian berbagai prestasi PGE. Apalagi saat ini Pertamina sebagai holding dengan penguasaan di sektor hulu migas mencapai 65% serta semua upaya efisiensi dan optimasi bisnis di bawah kepemimpinan Ibu Nicke Widyawati dan di masa Kepemimpinan Bapak Presiden Joko Widodo sebagai Presiden RI sedang mengukir sejarah keuntungan tertinggi sepanjang sejarah dengan torehan laba tidak kurang dari 57 triliun di tahun 2022, bahkan di masa-masa pandemi dan krisis yang belum berakhir,” ujar Arie.
“Lalu ada apa dengan Manajemen PT. PGE? atau Apakah ada pihak lain yang harus bertanggung jawab atas semua ini?” kata Arie.
Selain hal tersebut, lanjutnya, patut diduga pula bahwa akan terjadi lagi aksi korporasi serupa terhadap badan usaha strategis lainnya yang merupakan cabang produksi penting dan menguasai hajat hidup orang banyak di tubuh Pertamina.
Atas hal tersebut, maka FSPPB menolak aksi korporasi yang melakukan privatisasi PGE melalui IPO dan menuntut penghentian semua upaya privatisasi seluruh unit usaha Pertamina, serta menetapkan deklarasi.(RA)
Deklarasi FSPPB
Dalam suasana hati yang lirih kita semua sedang bertanya-tanya : Apa alasan yang membenarkan aset milik Negara menjadi bukan lagi milik Negara, lalu untuk dijual kepada swasta dan Asing?
Terlalu banyak nyawa melayang, terlalu banyak darah tertumpah, terlalu banyak air mata dan harta yang telah dikorbankan oleh para pejuang untuk memerdekakan Indonesia 100% dari panjajahan di masa lalu.
Terlalu banyak pengorbanan dan upaya nasionalisasi energi dan migas di masa lalu, kenapa sebagai generasi penerus kita malah ingin menjualnya kepada swasta dan asing??? Dimana empati dan rasa terima kasih kita sebagai anak bangsa ???
Kepada seluruh masyarakat Indonesia, FSPPB memohon doa dan dukungan dalam perjuangan menjaga keutuhan PERTAMINA tetap 100% milik Negara, milik seluruh Rakyat Indonesia!!!
Kepada seluruh Insan Pekerja Pertamina dimanapun berada, kami mohon doa dan dukungan bagi perjuangan yang mulia ini demi keadilan dan kemakmuran masyarakat Indonesia.
Kepada seluruh anggota FSPPB di seluruh wilayah kerja PERTAMINA dari Sabang sampai Merauke, agar bersiap siaga untuk bersama FSPPB melakukan langkah-langkah organisasi lebih lanjut dalam menyikapi situasi ini sampai dengan aksi industrial terunggi jika diperlukan, tentunya dengan tetap menjaga operasional dalam menjalankan tugas melayani energi untuk seluruh Negeri sampai dikeluarkan instruksi selanjutnya. Dewi