Bisnistoday.com, Jakarta- PT Isra Presisi Indonesia Tbk (Isra Presisi) terus meningkatkan (upgrade) teknologi mesin produksi sebagai bagian dari penerapan budaya kerja kaizen. Termutakhir, Isra Presisi menambah mesin feeder untuk stamping yang berbuah membanjirnya order hingga akhir 2022.

“Tambahan  mesin feeder untuk stamping berkapasitas 200 ton hingga 400 ton tersebut mempercepat proses produksi sehingga  volume pesanan juga ikut meningkat,” ujar Asrullah, direktur utama PT Isra Presisi Indonesia Tbk menjawab pertanyaan wartawan, Senin (5/12/2022).

Dia menjelaskan, penerapan kaizen bermuara pada peningkatan kapasitas produksi dan percepatan proses produksi.

“Keunggulan kami selain teknologi adalah memiliki alat produksi (mesin) yang berukuran  besar sehingga meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap Kapasitas produksi yang  tidak semua pesaing  kami memilikinya,” tambah Imam Hozali, direktur PT Isra Presisi Indonesia Tbk.

Dia menerangkan, peningkatan order terjadi pada triwulan keempat 2022. “Order meningkat sampai dengan akhir tahun dari perusahaan tier 1 dan Tier-2   pabrikan otomotif dan nonotomotif  Jepang,” tutur Imam.

Isra Presisi yang bergerak di bidang industri mesin dan perkakas mesin untuk pengerjaan logam itu mengaku prospek bisnis komponen otomotif dan alat berat masih sangat potensial pada 2022 maupun tahun depan. 

“Pada 2022, Isra Presisi menargetkan pendapatan bertumbuh seiring pertumbuhan industri komponen otomotif dan alat berat,” ujar Imam.

Isra Presisi Indonesia menyediakan dies, mould, checking fixture, stamping part, dan injection moulding.

Sementara itu, Isra Presisi berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) tahun 2022.

Mengutip laman BEI, penawaran umum pada 1-7 Desember 2022 dengan menetapkan harga initial public offering (IPO) Rp96 per saham.

Perseroan melepas sebanyak 1,5 miliar saham atau 37,31% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Mengutip prospektus perseroan, secara bersamaan ISAP juga menerbitkan sebanyak 750 juta waran seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak 29,76% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum perdana saham ini disampaikan.

Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang dua saham baru perseroan berhak memperoleh satu waran seri I di mana setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.

Waran seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham biasa atas nama yang bernilai nominal Rp10 setiap sahamnya dengan harga pelaksanaan sebesar Rp125 yang dapat dilakukan setelah enam bulan sejak efek dimaksud diterbitkan, yang berlaku mulai tanggal 9 Juni 2023 sampai dengan 9 Desember 2027. Total hasil pelaksanaan waran seri I adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp93,75 miliar.         

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *