Bisnistoday.com, Jakarta, FMB9 – Pemilik Rafin’s Snack, M. Ravie Cahya Ansor, salah satu pengelola Industri Kecil Menengah (IKM) di Lampung mengakui manfaat Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) bagi dunia usaha, terutama untuk usaha kategori kecil dan menengah.

Gernas BBI sendiri merupakan program yang dicanangkan oleh pemerintah sebagai upaya membangkitkan kembali dunia perekonomian, terutama bagi dunia usaha berskala kecil dan menengah setelah sempat gulung tikar akibat dihantam badai pandemi.

Ravie  Cahya  Ansor  mengungkap  dan  mengakui  beberapa manfaat  Gerakan Nasional BBI bagi usaha yang ia geluti, salah satunya terkait percepatan promosi produk miliknya lewat media sosial.

Dalam diskusi daring bertajuk “BBI Jurus Kunci Bangkitkan Gairah IKM” yang diadakan oleh Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) di Jakarta, (20/6/22), Ravie menceritakan pengalamannya.

“Yang paling berasa itu adalah percepatan promosi bagi IKM. Misalkan, kita ingin memiliki Instagram yang menarik saat masuk ke pasar digital, butuh foto dulu nih yang menarik, gitukan,” ungkapnya.

“Foto itu ada dua opsi, antara dibuatkan oleh profesional atau oleh hp sendiri. Kalau pake hp sendiri hasilnya kan kurang bagus. Tapi ternyata, di GNBBI difasilitasi, jadi dapat foto gratis nih. Nah soal problem percepatan dapat di atasi,” tambahnya.

Demikian dengan video, Di Gernas BBI, kata Ravie, produknya dibantu lewat tayangan video dengan kualitas yang baik, yang kalau itu dibikin sendiri akan menguras biaya yang tidak sedikit.

“Jadi  di  Gernas  BBI  ini  kita  difasilitasi  dari  fotonya,  videonya  hingga  profil

company. Ini sangat membantu produk-produk kita dikenal pelanggan. Kalau tidak difasilitasi, lumayan, kita juga harus menyisihkan anggaran ratusan hingga jutaan,” bebernya.

Tak hanya soal promosi, Ravie juga mengatakan, Gernas BBI mengutus utusannya untuk melakukan pembinaan yang intens dan rutin dalam pengelolaan produk.

Hal itu sangat membantu percepatan produksi usahanya, dari yang sebelumnya membutuhkan waktu bertahun-tahun tetapi sekarang tidak membutuhkan waktu yang relatif lama dan sangat efektif.

Sementara itu soal omzet atau keuntungan, Ravie tidak memberi jawaban pasti. Ia hanya mengatakan, produknya lebih dikenal oleh masyarakat atas bantuan Gernas BBI.

“Penjualan kita tinggi. Tapi kita yang pasti kita diberikan akses digitalisasi yang luas. Kita punya market place di berbagai platform dan mudah diakses oleh pelanggan,” jelasnya.

Soal optimisme IKM memenuhi kebutuhan produk lokal, sebagaimana terus didorong Presiden Jokowi, Ravie mengatakan, pihaknya terus membangun komitmen dan meningkatkan kualitas produk.

“Soal siap atau tidak siap, yang pasti kami selalu siap. Soal apakah dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, saya kira IKM itu banyak, tinggal sekarang, bagaimana masing-masing IKM mempertahankan qualitas dan quantitas produknya,” tukasnya.

Kalau di Rafin’s sendiri kita selalu meningkatkan Quality control di setiap produk. Misal, kalau kita produk sepuluh, ya itu berbeda quality control kalau kita produksi 20 biji,” tutupnya.

Diskusi during bertema “BBI Jurus Kunci Bangkitkan Gairah IKM berlangsung selama 2 jam. Hadir sebagai pembicara antara lain, Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka Kemenperin, Reni Yanita, Asisten Perekonomian dan

Pembangunan Pemprov Lampung, Ir. Kusnadi, M.Agr.EC dan Pemilik Rafin’s

Snack, M. Ravie Cahya Ansor.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *