Bisnistoday- PT Bursa Berjangka Jakarta atau Jakarta Future Exchange (JFX) menutup tahun 2021 dengan optimisme target pertumbuhan di tahun depan bakal lebih baik dari tahun sebelumnya. Walau tahun depan pandemi masih belum usai, Stephanus Paulus Lumintang Direktur Utama JFX, berharap pandemi menjadi sebuah endemi. 
“Tidak terasa sudah 21 bulan kita masih terkungkung dalam masa pandemi. Mudah-mudahan tahun depan masa pandemi ini akan menjadi sebuah endemi saja, sehingga kami dapat terus berkarya dan mengembangkan literasi perdagangan berjangka komoditi di Indonesia, tentunya melalui BBJ atau JFX,” ujar Paulus dalam konferensi pers, Selasa, 22 Desember 2021.
Adapun total transaksi perdagangan berjangka komoditi pada periode Januari sampai 21 Desember 2021 baru mencapai sembilan juta lot. Angka ini masih jauh dari target yang ditetapkan sebesar 11,1 juta lot.
Paulus menuturkan, angka tersebut juga masih di bawah realisasi transaksi perdagangan berjangka komoditi di tahun lalu yang hingga 31 Desember 2021 menembus angka sebesar 9,43 juta lot. Namun angka ini masih lebih tinggi ketimbang realisasi 2019 yang hanya sebanyak 8,25 juta lot.
Berbagai strategi dilakukan JFX ditahun depan, salah satunya dengan mempersiapkan produk baru untuk menjangkau investor potensial dari kalangan milenial. ”Tahun depan kita optimis catatkan pertumbuhan lebih baik dari tahun ini dengan produk baru yang siap dirilis pada kuartal pertama,” ujarnya. 
Lanjut Paulus, produk yang baru yang bakal dirilis kuartal pertama 2022 adalah produk olein dan kopi untuk kalangan milenial dengan nilai kontrak yang lebih kecil. Diharapkan dengan inovasi ini bisa menjangkau masyarakat dibawah, meningkatkan nilai tambah bagi pelaku pasar, tingkatkan nilai transaksi serta mendorong pertumbuhan margin dan market share. 
Kata Paulus, produk ini akan disampaikan ke Bappebti dan diharapkan pula kedua produk multilateral ini bisa memberikan kontribusi 40% dari target kontrak multilateral di tahun depan.”Kita optimis dengan dukungan dari regulator dan inovasi akan menarik investor dan catatkan pertumbuhan,” ungkapnya.
Kemudian dalam meningkatkan geliat investasi bursa berjangka bagi kalangan milenial, lanjut Paulus, pihaknya selalu aktif melakukan edukasi dan litearasi dan bahkan akan mengandeng para influenzer atau youtuber guna memasyarakatkan produk investasi bursa berjangka. Diakuinya, saat ini kontrak emas masih menjadi yang diminati investor milenial dibandingkan kontrak lainnya.
Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (Bappebti), Wisnu Wardhana menyambut baik gagasan yang disampaikan BBJ. Dimana pihaknya sudah mempersiapkan regulasi dan aturan main untuk kedua produk tersebut,”Komunikasi harus lebih sederhana dalam menjangkau investor milenial di pasar bursa berjangka,”tandasnya.
Hingga akhir tahun 2021, JFX mengaku optimis akan terus dapat berkembang, tidak hanya volume transaksi tetapi dengan terus berupaya meningkatkan kualitas transaksi, pelayanan kepada member serta seluruh stakeholder dan masyarakat umum. 
Dengan terus melakukan langkah-langkah strategis, menguatkan sinergi dengan para anggota bursa dan juga tidak henti melakukan beragam sosialisasi dan edukasi baik secara fisik, yang tentu mematuhi anjuran prokes dari pemerintah dan via online.
Di tahun depan, JFX menargetkan volume transaksi bisa meningkat menjadi 12 juta lot seiring dengan adanya tambahan anggota bursa, pertambahan komoditas, serta makin teredukasinya masyarakat terkait perdagangan berjangka. Dimana realisasi transaksi di JFX terus tumbuh dan diharapkan sampai akhir tahun ini bisa capai 11,1 juta lot. Belum lama ini, BBK juga berhasil mencetak rekor harga tertinggi untuk komoditi Timah dan membukukan volume transaksi mendekati angka 8 juta lot. Dewi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *