Bisnistoday.com, Jakarta – Selebgram sekaligus desainer Petrick Sutrisno mengaku mendapatkan tindakan penganiayaan dari salah satu oknum sopir ekspedisi.

Belakangan diketahui sopir tersebut bekerja pada perusahaan Jasa Ekspedisi PT SiCepat Ekspres. Dalam penuturannya seperti diberitakan Detik.com, Petrick Sutrisno mengaku belum mendapat kabar atau itikad baik dari perusahaan Sicepat tempat sopir itu bekerja.

Merespon hal tersebut, Corporate Communication PT SiCepat Ekspres Indonesia, Rangga Andriana menyampaikan perusahaannya keberatan atas pemberitaan yang memuat tuduhan  Petrick Sutrisno terhadap SiCepat Ekspres. Menurutnya, pengakuan tersebut bertolak belakang dengan langkah yang sudah mereka tempuh.

Rangga Adriana menjelaskan Tim Legal SiCepat telah melakukan upaya komunikasi dengan kuasa hukum korban dan berusaha kooperarif dengan memberikan informasi pelaku (driver) apabila dibutuhkan dan menggantikan kerugian, baik fisik maupun material kepada korban.

“Tim Legal SiCepat Ekspres telah melakukan mediasi dengan kuasa hukum korban pada Sabtu (18/9/2021). SiCepat Ekspres berusaha koorperatif dan mendukung proses hukum yang berjalan dengan memberikan informasi pelaku (driver) apabila dibutuhkan dan menggantikan kerugian, baik fisik maupun material kepada korban,” terang Adriana.

Selain itu, ungkap Rangga Adriana, SiCepat Ekspres juga telah melakukan langkah hukum untuk menindaklanjuti peristiwa ini dan berkomitmen untuk bertanggung jawab secara penuh atas kerugian yang dialami korban.

“SiCepat Ekspres dalam hal ini telah mengambil langkah hukum untuk menindaklanjuti peristiwa ini. Kami juga berkomitmen untuk bertanggung jawab secara penuh atas kerugian yang dialami oleh korban dalam tindakan tidak menyenangkan yang dialami. Kami juga telah mempublikasikan surat permintaan maaf secara terbuka di akun Instagram @sicepat_ekspres pada tanggal 19 September 2021,” tambahnya.

Sebelumnya, Desainer sekaligus selebgram Petrick Sutrisno mengaku mendapatkan tindakan Penganiaayaan dari salah satu oknum sopir ekspedisi. Petrick mengaku dianiaya di pinggir jalan.

Awalnya, Petrick Sutrisno membagikan kondisi dirinya setelah dianiaya oleh sopir ekspedisi. Dalam unggahannya, Petrick mempertanyakan kesalahannya.

Petrick Sutrisno mengaku pada 17 September 2021 di kawasan Glodok, Jakarta Barat, mobil dengan nopol B 9410 PXS milik salah satu ekspedisi terus mengklakson mobil yang dia sedang kendarai. Padahal saat itu sedang lampu merah.

“Kronologi di lampu merah pada saat macet, mobil si cepat tanpa hentinya klakson saya untuk gas disaat lampu merah dan posisi belokan saat itu ada angkot di tikungan jalan, hingga menabrak kendaraan bemper saya karena mobil tersebut mencoba untuk nyerempet dari samping kiri,” jelas Petrick Sutrisno saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon.

“Hingga saya berhenti dan bertanya keras apa masalah dia sama saya. Saya disuruh berhenti di samping jalan untuk diajak bicara, tahunya malah diancam pakai puntung rokok dan digebuk, dia lari,” ungkapnya.

Petrick Sutrisno mengaku tak terima dirinya dianiaya seperti itu. Bahkan sopir ekspedisi itu membuat beberapa luka dan lecet pada bagian wajah dan bagian tubuh lainnya.

“Kurir tidak terima kalau saya menegur dia karena dia mengakibatkan bemper mobil saya penyok pada saat dia mau serempet saya dari samping. Ketika saya mau memvideokan atau memfoto kejadian saat itu juga, muka saya ditonjok dan hp saya dibanting,” ceritanya.

“Kemaluan saya ditendang dan sangat sakit sekali hingga saya nggak bisa berjalan dengan lancar dan kesulitan buang air kecil,” sambungnya.

Setelah kejadian itu, pengusaha skincare itu juga sudah membuat laporan ke Polda Metro Jaya. Laporan Petrick Sutrisno terdaftar dengan nomor LP/B/4.626/IX/2021/SPKT/POLDA METRO JAYA pada 17 September 2021.

“Laporan sudah diterima oleh pihak kepolisian Polda Metro Jaya dan malam ini juga saat hari kejadian 17 september 2021. Saya dibawa untuk visum oleh polisi yang mendukung proses laporan ini,” tegas Petrick Sutrisno.

Sampai saat ini, Petrick Sutrisno mengaku belum mendapat kabar atau itikad baik dari perusahaan ekspedisi tempat sopir yang diduga sebagai penganiaya dirinya bekerja.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *