Jakarta- Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Jakarta Futures Exchange (JFX) menutup tahun 2019 dengan cemerlang. Pasalnya JFX berhasil melampaui target total volume transaksi di 2019. 
 
Dirut BBJ Stephanus Paulus Lumintang mengatakan, pencapaian total transaksi kontrak yang melebihi target, sebesar 17 % dari target 6.425.045,29 lot mencapai 7.514.701 lot pada posisi tanggal 18 Desember 2019. 
 
“Kinerja perdagangan hingga periode 18 Desember 2019, terdapat kenaikan yang cukup signifikan, sebesar 18% yaitu 7.514.701 Lot dari 6.363.579,40 Lot di tahun 2018 dengan periode yang sama,” ujar Paulus dalam konfrensi pers nya, Jakarta 23/12/19. 
 
Lanjut Paulus, selain itu volume transaksi untuk kontrak Multilateral juga mengalami kenaikan, sebesar 9% yaitu 1.364.572 Lot dari  1.257.552 di tahun 2018 dengan periode yang sama.
 
Sementara itu, Volume transaksi untuk kontrak Bilateral, juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar 20,4%, yaitu 6.150.102.7 Lot dari 5.106.028,4 Lot di tahun 2018 dengan periode yang sama.
 
Kontrak Multilateral yang banyak diperdagangkan sepanjang tahun 2019 (18 Desember) adalah Kontrak Emas yang tercatat sebesar 622.412 Lot atau 45,6% dari keseluruhan kontrak multilateral. 
 
Disusul oleh Kontrak Kopi sebesar 380.825 lot atau 27,9% dari volume multilateral, Kontrak Olein sebesar 323.538 lot atau 23,7% dan Kontrak Kakao sebesar 37.797 lot atau 2,8% dari keseluruhan multilateral. 
 
*Harga emas yang cukup fluktuatif sepanjang tahun 2019  menjadi pendorong ramainya transaksi Kontrak Berjangka Emas di Bursa Berjangka Jakarta. Begitupun dengan adanya revitalisasi Kontrak Olein 10 juga penyumbang transaksi yang cukup besar,” imbuh Paulus. 
 
Sementara Demand Kopi di pasar lokal yang semakin tinggi dan harga yang membaik dibanding tahun lalu menjadi pemicu pertumbuhan transaksi kopi di Bursa Berjangka Jakarta. 
 
Kontrak Bilateral yang banyak diperdagangkan sepanjang tahun 2019 (18 Desember) adalah :
 
• Forex yang tercatat sebesar 747.459,9 Lot (12,15%)
• Index sebesar 605.098,8 Lot (9,84 %) 
• Loco London sebesar 4.721.826,8 Lot (76,78%)
• Energy sebesar 74.488,1 (1,21 %) 
• Precious Metal sebesar 1.229,1 (0,02%)
 
Peran pialang tidak dapat dipisahkan dari peningkatan volume transaksi pada tahun 2019. Disamping itu, juga dengan dukungan kebijakan dari Bappebti dan para pelaku pasar yang semakin dewasa dalam berinvestasi. 
 
Untuk 2020, Paulus optimis volume transaksi kontrak multilateral bisa tumbuh 20% dari 1.450.000 lot di 2019 menjadi 1.750.000 lot di 2020. Paulus juga menargetkan volume transaksi bilateral tumbuh 19% atau naik menjadi 6.250.000 lot dari 5.250.000 lot di tahun ini. 
 
Sedangkan, Paulus menargetkan volume transaksi di pasar fisik timah bisa mencapai 72.000 ton di 2020. Sekedar informasi, per 20 Desember volume transaksi di pasar fisik timah mencapai 24.850 ton. 
 
Paulus optimis target transaksi di 2020 bisa tercapai karena didorong katalis positif dari penyaluran amanat luar negeri yang sudah ditambahkan ke dalam beberapa bursa luar negeri yang sudah kerjasama dengan BBJ. 
 
Selain itu volume transaksi bisa naik karena BBJ juga bekerjasama untuk menyusun spesifikasi kontrak dengan bursa luar negeri. Sehingga investor luar bisa masuk ke Indonesia melalui BBJ. 
 
Apalagi dengan adanya likuiditas provider khususnya pada kontak olein bisa menggiring BJJ menambah volume transaksi. Terakhir, tentunya BBJ terus berinovasi menciptakan pasar fisik baru, seperti pasar fisik kopra putuh dan hasil tambang. Dewi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *