BISNISTODAY.COM-Mengawali tahun 2019, PT Kawasan Industri Jababeka atau Jababeka Group menggelar doa bersama lintas agama bagi keselamatan bangsa paska terjadinya bencana tsunami Selat Sunda. Tak luput pihaknya menyalurkan bantuan tahap pertama sebesar Rp 200 juta kepada korban bencana tsunami.
Penyaluran bantuan tersebut langsung diserahkan kepada lembaga kemanusiaan Palang Merah Indonesia dan Aksi Cepat Tanggap, Dompet Dhuafa.
Jababeka Group membuka posko penerimanaan bantuan yang berada di Menara Batavia, hingga per 31 Desember Rp 349 juta yang terdiri dari Yayasan Tidar Heritage Foundation sebesar Rp 273.168.753, Yayasan PATA sebesar Rp 75.862.416 dan komunitas sepeda onthel sebesar Rp 12,5 juta dan dari Osaka Long Life sebesar USD 10 ribu.
“Ini merupakan tahap pertama dan kami terus akan menyalurkan bantuan kepada korban tsunami melalui lembaga terpercaya. Kami juga memberikan beasiswa penuh bagi korban tsunami bekerjasama dengan Yayasan Pendidikan Universitas Presiden,” kata Chairman Jababeka Group SD Darmono dalam konferensi persnya, di Menara Batavia, Rabu (2/1/2019)
Ketika ditanyakan apa prioritas yang dilakukan Jababeka sebagai pengelola kawasan wisata Tanjung Lesung paska terjadinya bencana musibah tsunami Selat Sunda? Darmono mengatakan pertama, menolong korban, evakuasi, membersihkan puing-puing paska bencana agar supaya hotel-hotel disana bisa segera beroperasi karena banyak turis-turis dari segmen berbeda. Banyak turis yang ingin melihat bencana alam, turis yang ingin melakukan riset studi dan relawan-relawan dari luar negeri yang ingin membantu seperti dari Australia.
“Saat ini kami sudah menerima tamu meski seadanya, tapi harapkan pertengahan bulan ini sudah beroperasi karena karyawan harus bekerja, kami juga merupakan pembayar pajak terbesar di Pandeglang, kalau tidak beroperasi kabupaten Pandeglang juga mengalami kesulitan keuangan,” ujarnya
Ia juga menamabhakan doa bersama ini bertujuan untuk memohon keselamatan agar ke depan bangsa Indonesia terhindar dari segala musibah dan bencana.
”Kami semua akan berdoa untuk keselamatan bangsa Indonesia, berdoa untuk saudara-saudara yang terkena musibah bencana alam di Banten dan Lampung, sekaligus bergotong Royong untuk merecovery ekonomi Banten,” kata Darmono.
Adapun doa bersama dipimpin oleh Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah yang juga Ketua Tidar Heritage Foundation, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat dengan melibatkan seluruh tokoh dan unsur pemuka agama dari Katholik (Romo Antonius Didit Soepartono), Kristen (Pdt. Dr. Rully Runturambi, M.Th), Hindu (Bpk. Ida Pangelingsir Agung Putta Sukahet), Budha (Bhikku Cittagutto) dan Konghuchu (WS Budi Santoso Tanuwibowo).