BISNISTODAY.COM-Tsunami yang menghantam Selat Sunda dan pesisir Banten pada 22 Desember 2018, telah mengaklbatkan jatuhnya korban jiwa dan rusaknya fasilitas sarana dan prasarana.

Data yang dikeluarkan BNPB per 31 Desember 2018 tercatat ada 437 korban meninggal, 14-059 luka-luka, 16 hilang dan 33.721 mengungsi. Dari data tersebut korban meninggal paling banyak tercatat di Kabupaten Pandeglang, yaitu 290 korban

Melihat besarnya dampak dari bencana tsunami yang terjadi, PT Banten West Java TDC anak usaha dari PT Jababeka Tbk selaku pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung menggelar doa bersama lintas agama pada tanggal 2 januari 2019 di President Lounge Menara Batavia, Jakarta.

Menurut Chairman PT Jababeka Tbk S.D. Darmono doa bersama ini bertujuan untuk memohon keselamatan agar ke depan bangsa Indonesia terhindar dari segala musibah dan bencana.

”Kami semua akan berdoa untuk keselamatan bangsa |ndonesia, berdoa untUk saudara-saudara yang terkena musibah bencana alam di Banten dan Lampung, sekaligus bergotong Royong untuk merecovery ekonomi Banten,” kata Darmono.

Adapun doa bersama dipimpin oleh Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah yang juga Ketua Tidar Heritage Foundation, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat dengan melibatkan seluruh tokoh dan unsur pemuka agama dari Katholik (Romo Antonius Didit Soepartono), Kristen (Pdt. Dr. Rully Runturambi, M.Th), Hindu (Bpk. Ida Pangeiingsir Agung Putta Sukahet), Budha (Bhikku Cittagutto) dan Konghuchu (WS Budi Santoso Tanuwibowo).

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *