Bisnistoday-Tahun 2018 tepatnya tanggal 2 Juli lalu, Rumah Zakat yang dulu dikenal dengan Dompet Sosial Ummul Quro (DSUQ) kini memasuki usia ke 20 tahun. Usia yang bisa dibilang dewasa ini, telah menyalurkan amanah zakat, infak, sadaqah (ZIS) dari para donatur ke lebih dari 27 juta penerima layanan manfaat (PLM).
“Rumah Zakat tak bisa berdayakan Indonesia tanpa kolaborasi yang membanggakan ini. Sehingga bisa menghadirkan kurang lebih 27 juta penerima manfaat dari seluruh Indonesia,” kata CEO Rumah Zakat Nur Efendi dalam acara ’20 Tahun Memberdayakan Indonesia’ di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Kamis (27/7).
Lanjut Nur, selama 20 tahun berdiri telah memberikan manfaat pada 9.268.338 di bidang kesehatan, 5.933.392 di bidang pendidikan, 4.159.213 di bidang ekonomi, dan 8.049.985 di bidang lingkungan yang tersebar dari Aceh hingga Papua.
“Untuk program 2018 RZ menyalurkan zakat ke 1.194 Desa Berdaya yang tersebar di 207 kabupaten/kota di 30 provinsi. Dan kini RZ sendiri telah memiliki 8 klinik pratama, 51 ambulan, 20 mobil klinik, 18 sekolah juara, dan dua mobil juara. Semuanya berasal dari dana ZIS para donatur.
Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan yang dinobatkan menjadi tokoh pemberdayaan zakat oleh RZ. Dalam kesempatan ini Zulkifli mengungkapkan pentingnya sosialisasi detail penghitungan membayar zakat kepada masyarakat.
“Publik harus mengetahui kondisi secara lengkap. Jadi kita tak boleh kurang dalam menghitung besaran nilai zakat sepeser pun. Yang mampu harus bayar zakat. Jika seseorang telah mampu namun tak menunaikan zakat, maka ia berdosa,” ujarnya.
Selain itu tokoh lainnya yang mendapat penghargaan dari RZ adalah Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo.
Menteri Eko berterima kasih kepaza RZ karena berkontribusi mengurangi angka kemiskinan di desa dan mengurangi kesenjangan.
“Rumah zakat bukan hanya membantu masyarakat miskin dengan memberikan ikan, tapi juga memberikan kailnya, dengan membantu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan sebagainya,” ujarnya.
Menteri Eko mengapresiasi program Rumah Zakat untuk mengentaskan 5.000 desa tertinggal menjadi desa mandiri. Program tersebut telah terealisasi di 2.000 desa.
“Saya mengimbau kepada semua elemen masyarakat untuk menyalurkan zakat dan membantu Rumah Zakat mengentaskan desa-desa tertinggal,” imbuh Eko.
Nur Efendi mengatakan, kondisi desa masih sangat memprihatinkan dan membutuhkan uluran tangan.
“Kenapa desa? Kemiskinan terakhir menurun paling banyak itu di desa. Kalau kita bedah desa itu sebenarnya (kondisinya) parah sekali dan ini adalah cara kita untuk bisa berkontribusi pada Indonesia,” ucapnya. dw