Bisnistoday.com – PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk (TEMAS
Line), salah satu perusahaan penyedia layanan transportasi laut terbesar di
Indonesia memperkuat komitmennya untuk terus mengembangkan strategi berselaras
dengan program pemerintah Tol Laut serta mewujudkan pemerataan pertumbuhan
ekonomi di setiap daerah dan mengharapkan disparitas harga dapat hilang. Dengan
jangkauan rute National Network yang terkoneksi dari ujung barat Banda Aceh
hingga ujung timur di Merauke pada 2017, TEMAS Line telah mencapai visi menjadi
nomor 1 di bidangnya.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham PT Pelayaran Tempuran Emas
Tbk, yang berlangsung di Kantor Temas
Line Jakarta Utara, Selasa (26/6/2018), memaparkan, sepanjang tahun 2017, perseroan
telah membuka 10 rute baru, antara lain, Tarjun, Padang, Bengkulu, Fakfak,
Berau, Tarakan, Dobo, Kaimana, Nabire dan Bau Bau. Dari seluruh rute tersebut,
yang masuk ke dalam program tol laut T-4, yakni rute : Surabaya – Bau Bau –
Manokwari – Surabaya. Perusahaan berkode saham TMAS ini juga telah menambah
jalur pelabuhan di daerah potensial antara lain Agats, Wasior, Bontang, Benete
(NTB) sehingga total port service sampai dengan Juni 2018 adalah 41 port, dari
sebelumnya 38 port pada 2017.
Kemudian sebagai upaya memperkokoh keunggulan National
Network, Perseroan selalu berpartisipasi pada setiap tender tol laut yang
diselenggarakan oleh pemerintah. Pada April 2018, TEMAS Line memenangkan lelang
operator Tol Laut di 2 trayek dan melakukan penandatanganan kerja sama dengan
pemerintah. Dua trayek yang digarap TEMAS Line yakni T-9 dan T-11. T-9 melayani
rute Surabaya-Nabire-Serui-Wasior, sedangkan T-11 melayani
Surabaya-Timika-Agats-Merauke.
Selanjutnya, Perseroan akan membuka perluasan lini bisnis
baru untuk menjadi One Stop Service Shipping Company yang menyediakan solusi
layanan transportasi laut khususnya pengiriman barang dalam peti kemas dari
hulu ke hilir.
Dengan National Network yang didukung 34 unit armada kapal
berkapasitas total 25.785 Teus, Perseroan terus meningkatkan pelayanan kepada
pelanggan agar tetap menjadi pemimpin pasar dengan menerapkan safe delivery
& On time sechedule yang dimulai pada 2017. Selain itu penambahan alat penunjang
kegiatan usaha berupa 5.600 unit peti kemas juga dilakukan sehingga total peti
kemas per 31 Desember 2017 berjumlah 36.270 unit.
Kinerja Perseroan sepanjang tahun 2017 mengalami penurunan
karena lonjakan bahan bakar sebesar 21,6%, kenaikan biaya bongkar muat sebesar
16,8% dan penurunan uang tambang rata-rata sebesar 21%. Hingga akhir tahun
2017, laba bersih Perseroan terkoreksi menjadi Rp53,05 milyar.
Namun demikian, pada pos kinerja Perseroan lainnya mencatat
peningkatan yang siginifikan. Target
penjualan yang ditetapkan manajemen pada awal 2017 dapat dicapai pada
akhir tahun sebesar Rp 2 triliun atau naik sebesar 19,68% dibandingkan tahun
sebelumnya pada posisi yang sama. Sementara total aset Perseroan sebesar Rp2,52
triliun di tahun 2016, kini menjadi
Rp2,91 triliun atau meningkat
sebesar 15,56% di tahun 2017.
Menghadapi tahun mendatang, seiring pemulihan ekonomi global
dan domestik, Perseroan optimistis terhadap pertumbuhan kinerja yang telah
ditetapkan. Kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara maritim, ditambah
dengan program pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim
dunia memberikan peluang yang masih sangat luas untuk mengembangkan industri
pelayaran nasional.
Oleh sebab itu, TEMAS Line dengan NSB GROUP, perusahaan
pelayaran global dari Jerman, bekerja sama melahirkan anak usaha baru yaitu PT Asia Marine Temas
yang bergerak dalam bidang Ship Management. Perseroan melihat bertambahnya
kapal-kapal di Indonesia sebagai peluang. Melalui penandatanganan kerja sama
yang dilakukan pada 23 Mei 2017 tersebut diharapkan mampu mendukung kegiatan
bisnis pelayaran dalam hal pengelolaan, dan pemeliharaan kapal serta penyediaan
awak kapal.
Langkah-langkah lain yang dipersiapkan diantaranya pada
tanggal 5 Juni 2018, Perseroan telah menandatangani kerja sama pembangunan 10
unit alat bongkar muat peti kemas dengan Mitsui Engineering and Services
Leasing Ltd berupa 4 units Container Crane (CC) twinlift capacity 65 ton, and 6
units Rubber Tyred Gantry Crane (RTG). Kerja sama ini bertujuan untuk mendukung
kegiatan usaha utama dalam meningkatkan kecepatan produktivitas bongkar-muat
peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.
“Sebelum upaya kerja sama ini dimulai, armada kapal kami
yang beroperasi antar pulau sebelumnya telah di desain khusus mengunakan crane
kapal, sehingga dapat menunjang kegiatan bongkar muat di pelabuhan yang belum
ada fasilitas alat bongkar muat,” jelas Teddy Arief Setiawan, Direktur
Independen TEMAS Line.
Guna menunjang perluasan jangkauan pengiriman barang dan
pelanggan potensial, Perseroan akan melanjutkan pembukaan rute-rute baru, di
samping upaya menjaga standar pelayanan Perseroan kepada pelanggan dalam hal
menjaga kepercayaan, ketepatan waktu dan keamanan pengiriman secara
profesional.
Di tahun 2018, Direktur Commercial TEMAS Line Harry Haryanto
mengungkapkan, TEMAS Line menargetkan pertumbuhan laba sebesar Rp150 milyar.
Sejalan dengan itu, total pendapatan diharapkan naik sebesar 15% dari tahun
2017 dan biaya operasional hingga akhir tahun ini akan ditekan untuk pencapaian
laba.
“Kami akan memacu efisiensi untuk menopang pertumbuhan
positif tahun ini dengan memaksimalkan sumber daya demi mencapai tujuan bisnis
perusahaan,” terang Harry.
Sebagai informasi pada RUPS tahun 2018, dalam rangka
melakukan reorganisasi pada TEMAS Line telah ditunjuk anggota manajemen yang
baru dengan komposisi anggota sebagai berikut: Harto Khusumo (Komisaris Utama),
Alfred Natsir (Komisaris Independen), Theo Lekatompessy (Komisaris Independen),
Sutikno Khusumo (Direktur Utama), Faty Khusumo (Direktur Pengelola), Teddy
Arief Setiawan (Direktur Independen), Harry Haryanto (Direktur Commercial) dan
Ganny Zheng (Direktur Keuangan).
PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk atau TEMAS Line didirikan di
Jakarta pada 17 September 1987 dan merupakan perusahaan pertama di Indonesia
yang merintis pelayanan pengiriman barang dalam peti kemas melalui jalur laut.
Perseroan sangat unggul dan mumpuni
dalam pelayaran transportasi peti kemas dan jasa bongkar muat peti kemas serta
pengelolaannya dalam skala nasional. Pada 9 Juli 2013, TEMAS Line efektif
menjadi perusahaan pengangkutan peti kemas nasional pertama yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia dengan kode TMAS dan berubah nama menjadi PT Pelayaran
Tempuran Emas Tbk.
TEMAS Line sebagai perusahaan jasa transportasi laut yang
menyediakan solusi terpadu dengan jaminan pengiriman secara safe and on-time
shipping delivery. Saat ini TEMAS Line didukung oleh total 34 armada unit kapal
dengan 41 rute yang menjangkau mulai dari Banda Aceh hingga Merauke. Antara
lain : Jakarta, Surabaya, Malahayati, Lhokseumawe, Belawan, Dumai, Batam,
Pekanbaru, Padang, Palembang, Bengkulu, Pontianak, Kumai, Sampit, Banjarmasin
Balikpapan, Samarinda, Berau, Tarakan, Bontang, Tarjun, Kupang, Tual, Dobo,
Ambon, Makassar, Bitung, Palu, Bau-Bau, Jayapura, Agats, Timika, Kaimana,
Nabire, Serui, Biak, Manokwari, Wasior, Sorong, Fak-Fak, Merauke.
Berbagai penghargaan terbaru yang diperoleh TEMAS Line
antara lain Customer of the year 2017 dari PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
untuk kategori “The Best Customer of PT Pelabuhan Tanjung Priuk” dan “The Best
Containerized Cargo Owner Tanjung Priuk Branch”, penghargaan dari PT Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk sebagai “Nasabah Terbaik dalam Kategori Valuasi
Bisnis Tertinggi”, dari Infobank sebagai Peringkat II untuk Sektor
Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi, Sub sektor Transportasi serta dari
SITC Indonesia sebagai “The Excellent Feeder Cooperator”. (kormen)