(Bisnistoday.com)-Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)
PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) menyetujui pembagian dividen tahun
buku 2017 senilai Rp10 per saham atau sebesar total Rp96,47 miliar.

Investor Relation BEST, Seri mengatakan pembagian dividen
ini merupakan 20 persen dari raihan laba bersih konsolidasi di sepanjang 2017
senilai Rp483,387 miliar.

“Pembagian dividen akan dilakukan pada 6 Juni
2018,” katanya disela paparan publik di kantor Kawasan Industri MM2100
Bekasi, Jawa Barat, Rabu (09/05).

Menurut Seri, total nilai dividen tunai tahun buku 2017 ini
lebih tinggi 191,55 persen dibandingkan dividen tunai 2016 yang hanya sebesar
Rp3,43 per saham. Payout rationya juga meningkat dari 9,85 persen dari laba
bersih menjadi 20 persen dari laba bersih.

Adapun sepanjang 2017 perseroan membukukan penjualan lahan
industri seluas 42,2 hektar (ha), atau melampaui target yang ditetapkan
sebelumnya antara 30-40 hektar.

“Pada tahun ini kami menaikkan target luas penjualan
lahan industri menjadi 35-45 ha dengan target harga rata-rata penjualan
Rp2,6-3,2 juta per meter persegi,” ujarnya.

Hingga tiga bulan pertama 2018 perseroan telah menjual 4,4
hektar lahan dan memiliki pipeline sebanyak 79,6 hektar.

Seri menambahkan pada 2017, perseroan membukukan penjualan
mencapai Rp1,006 triliun.

“Pada tahun ini, ditargetkan penjualan meningkat 10-15
persen dengan tetap mempertahankan marjin keuntungan EBITDA minimum 60 persen
dan marjin laba bersih antara 40-50 persen,” paparnya.

Pada triwulan pertama 2018, penjualan perseroan tumbuh 14
persen menjadi Rp211 miliar, dibandingkan periode yang sama 2017. EBITDA naik
24 persen menjadi Rp130 miliar dan laba bersih meningkat 12 persen menjadi Rp94
miliar.

“Strategi manajemen BEST pada tahun ini adalah tetap
fokus pada pengembangan kawasan industri MM2100 terutama peningkatan nilai
strategis lokasi kawasan industri dari pembangunan infrastruktur di Bekasi dan
sekitarnya seperti JORR II Cibitung-Cilincing, tol layang Jakarta-Cikampek,
rencana pembangunan Tol Jakarta-Cikampek Selatan, proyek perluasan Tanjung
Priok dan pembangunan Pelabuhan Patimban,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Utama BEST, Yoshihiro Kobi
mengungkapkan perseroan mengembangkan bisnis untuk mendukung kegiatan di
kawasan industri dengan mengoperasikan hotel bisnis bintang empat, yaitu Hotel
Enso, yang telah diluncurkan pada November 2017.

“BEST juga mengembangkan BeFa Square yang akan
dioperasikan pada pertengahan tahun ini, membangun Waste Water Treatment Plant
yang ditargetkan selesai pada 2019 serta melakukan optimalisasi sarana
pendukung industri dengan penyewaan Standard Factory Building dan Modern
Logistic Center,” jelasnya.

 

Mengenai perubahan logo perusahaan menjadi BeFa Industrial
Estate menurut Yoshihiro, berasal dari huruf kanji Jepang (hi) berwarna biru
yang berarti fajar atau awal dari hari atau matahari menandakan era baru dari
arah dan strategi perseroan untuk mengembangkan kawasan industri di luar
Bekasi, selain tetap mempertahankan keunggulan perusahaan di kawasan industri
MM2100 yang telah berdiri. (andre)

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *