Bisnistoday.com-Bebek
panggang lezat, kental dengan aroma rempah khas yang penuh rasa gurih
menyeruak. Kenikmatan yang sulit ditolak
perut itu diperlengkap dengan menu lainnya yang enak dan renyah membuat
ketagihan menikmatinya.
Itulah The Duck
King, resto bebek yang sangat digandrungi para pelanggannya di semua
usia. Mereka rela antre berjam-jam untuk menikmati kelezatan makanan yang
disajikan resto ini. Kekuatan Duck King menurut
kisah sang pengelola adalah, sejak awal worth of mouth marketing. Orang yang
sudah pernah berkenalan dengan Duck King, suka cerita ke teman, sanak keluarga,
sahabat. Mereka datang untuk mencoba. Memang lidah yang bicara.
Kini resto yang
dikeloa dibawa bendera PT Jaya Bersama
Indo, ini berniat melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public
offering (IPO). Cuma sang pengelola masih belum bisa merinci berapa jumlah saham yang akan ditawarkan kepada
publik. Yang pasti, perusahaan yang banyak didukung oleh para koki restoran
ternama ini ingin terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun ini.
Direktur Keuangan PT Jaya Bersama Indo Dewi Tio
menyatakan, proses IPO yang akan dilakukan oleh perusahaan masih dalam tahap
evaluasi. Karena ada beberapa hal yang sangat krusial dan serius yang sedang
dipertimbangkan.
“Rencana IPO itu sejalan dengan rencana ekspansi
perusahaan yang cukup agresif pada tahun ini. Kami berniat menambah 10 gerai baru di wilayah
Indonesia dan satu gerai di Vietnam. Agenda ekspansi keluar negeri sudah masuk dalam road map perluasan usaha
The Duck King, terutama negara di
Indochina,” kata Dewi di Jakarta, Selasa (8/5/2018).
Alasan manajemen membidik pasar Vietnam, karena ada
potensi yang cukup besar. Manajemen sudah melakukan survei yang menunjukkan
produk yang mereka jual bisa diterima pasar. Selain ada pangsa pasar, Jaya
Bersama juga melihat daya beli masyarakat setempat cukup tinggi. “Kompetitornya
juga masih sedikit, sehingga markenya cukup lebar,” papar Dewi.
Dari target 11 gerai baru tersebut, setidaknya lima gerai
sudah bisa dipastikan dibuka. Untuk gerai The Duck King, manajemen masih
menyasar kota-kota tier-1. Lokasinya di pusat perbelanjaan, bukan stand alone.
Sedangkan untuk ekspansi pada kota-kota lapis kedua,
perusahaan akan menggeber ekspansi bisnis Fook Yew. Salah satu brand restauran
yang juga dikelola oleh manajemen.
Fook Yew telah diakuisisi The Duck King Group sejak Juli
2017. Gerai ini menawarkan konsep Shanghai Bistro dan Bubble Tea Lab, yang
terinspirasi dari makanan lezat di jalan Shanghai, China. Saat ini, manajemen
memiliki 31 gerai The Duck King dan empat gerai Fook Yew. Seluruh gerai Fook
Yew berada di Jakarta.
Meski tahun ini berniat ingin menambah 11 gerai baru,
sayangnya Dewi tidak membocorkan besaran investasi yang dibutuhkan dalam
pengembangan setiap gerai.
Selain membuka gerai sendiri, The Duck King menjalin
kerja sama dalam bentuk joint venture. Dengan
begitu manajemen The Duck King akan menyiapkan format pengelolaan dengan saham
terbesar ada di The Duck King.
Saat ini, ada setidaknya 6 gerai yang masih menggunakan
konsep kerja sama ini. Ke depan, manajemen ingin berfokus pada gerai milik
sendiri, sehingga kerja sama franchise yang ada apabila sudah habis waktu
kontraknya, tidak diperpanjang.
The Duck King boleh disebut sudah 10 tahun. Restoran ini asli Indonesia. Karena
sudah ditetapkan bahwa menu utamanya bebek, itulah mengapa namai restoran kami
ada Duck-nya, lambangnya juga ada bebeknya. Kenapa menjadi Duck King, karena
waktu itu film Lion King sedang terkenal. Lalu para pendirinya usul kenapa
tidak menambah King dibelakang Duck, jadi The Duck King.
Namun hampir sebagian besar yang mendukung pendirian
awal, koki-kokinya adalah mereka yang pernah bekerja dengan perusahaan, hotel
atau restoran asing atau multinasional. Pihaknya membuka restoran khusus bebek
di STC (Senayan Trade Center) di lantai 6,5 pada awal 2003. Sambutannya bagus, lalu
membuka cabang di Jakarta Kota, lalu ke Surabaya, kemudian di Pondok Indah.
Sejak dibuka The Duck King menggunakan koki-koki utama, semua memiliki
spesialisasi sendiri-sendiri. Semua ada lima koki yang terlibat waktu awal
berdiri.
Dari paparan manajemen disebutkan, The Duck King
sangat menjaga kualitas. Bumbu, kecap, bahan baku semua yang
berkualitas. Untuk bebek yang merupakan menu utama, kualitas bebeknya sangat
dijaga. Hanya saja tidak disebutkan berapa jumlah bebek yang dibutuhkan per
bulannya dan siapa saja pemasoknya. Kormen