Bisnistoday.com – PT Panca Mitra Multiperdana Tbk
berencana melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (
IPO). Perusahaan makanan olahan hasil laut tersebut akan melepas
sebanyak-banyaknya 857.142.800 saham (30% dari total modal disetor pasca IPO)
pada harga sekitar Rp800 hingga Rp1.100 per saham.

Perseroan telah menunjuk dua penjamin pelaksana emisi
efek (joint lead underwriters/JLU) yaitu, PT RHB Sekuritas Indonesia dan PT
Danareksa Sekuritas.

Dengan harga indikasi sebesar itu, dana segar yang
berpotensi diraih perseroan melalui IPO sekitar Rp685,71 miliar hingga Rp942,57
miliar. Panca Mitra Multiperdana akan melakukan roadshow ke berbagai negara
dalam gelaran IPO ini. Negara-negara yang dituju dalam penawaran umum perdana
ini adalah Singapura, Hong Kong, dan juga Malaysia.

Presiden Direktur PT Panca Mitra Multiperdana Tbk,
Martinus Soesilo menjelaskan, sebesar 80 persen dari dana tersebut dialokasikan
untuk modal kerja. Sisanya, sebesar 20 persen akan dialokasikan untuk kebutuhan
investasi atau capital expenditure (capex).

Masa penawaran awal (bookbuilding) akan berlangsung pada
7 hingga 16 Mei 2018. Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
diharapkan akan dikantongi pada akhir bulan Mei 2018. Masa penawaran umum akan
dilakukan 28 hingga 31 Mei 2018 dan pencatatan perdana saham di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada 7 Juni 2018.

PT Panca Mitra Multiperdana Tbk akan melancarkan ekspansi
usai mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan pengekspor
udang ini berencana menambah pabrik di wilayah Situbondo pada 2019.

Saat ini perusahaan sudah memiliki 16 hektare lahan di
Situbondo dan mengoperasikan empat pabrik. Sementara di wilayah Tarakan,
Kalimantan, perusahaan mengoperasikan dua pabrik.

 

“Saat ini kontribusi paling banyak di Situbondo
yakni sebesar 70. Sementara, sisanya akan diperoleh
  dari pabrik di Tarakan,”ujarnya.

 

Saat ini kapasitas terpasang dari pabrik-pabrik Panca
Mitra sebesar 42.000 ton dengan total utilisasi sebesar 70%. Hampir 100% hasil
produksi dilepas ke pasar ekspor.

Sebagai 5 perusahaan ekspor terbesar di Indonesia,
negara-negara yang menjadi tujuan ekspor Panca Mitra yaitu Amerika Serikat,
Jepang, Puerto Rico dan Kanada. Amerika Serikat merupakan negara tujuan utama
dengan porsi mencapai 70%.

PMMP mulai beroperasi sejak 2004. Kini perseroan semakin
berkembang dan berdaya saing
  sebagai
produsen udang terbesar dengan efisiensi manufactur yang canggih, fasilitas
produksi strategis, serta target pasar internasional
  premium dengan daya beli yangtabil.

 

Sekadar informasi, pada tahun 2017 penjualan bersih
perseroan mencapai US$126 juta atau tumbuh 13,5 persen dibandingkan 2016 yang
sebesar US$111 juta. Dimana, porsi penjualan udang “Vannamei” sebesar 65
persen, “Black Tiger” 30 persen, dan sisanya jenis udang lainnya.

Perseroan mencatat laba kotor tahun 2017 sebesar US$28
juta naik 40 persen dibandingkan 2016 yang sebesar US$20 juta. Margin laba
kotornya meningkat jadi 23,2 persen dari 16,4 persen.

Kemudian, total aset tahun 2016 senilai US$172 juta
meningkat 17 persen dibandingkan 2016 sebesar US$147 juta.

“Untuk tahun ini kita targetkan penjualan bisa
mencapai US$200 juta dengan net margin hingga 10,5 persen. Sampai di kuartal I
tahun ini, kita sudah memperoleh order hingga sebesar US$110 juta,”
imbuhnya.
  (kormen)

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *