Bisnistoday- Ditengah melambatnya ekonomi tanah air, sektor ekonomi kreatif terbukti menjadi sumber dan kekuatan ekonomi baru bagi Indonesia. Sektor ekonomi kreatif mampu memberikan sumbangan yang positif bagi perekonomian Indonesia.

Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) terus melakukan berbagai upaya untuk menggerakan industri ekonomi kreatif Indonesia. Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan kontribusi industri ekonomi kreatif pada PDB nasional sebesar 922 triliun. Hal tersebut diungkapkan oleh Ricky Joseph Pesik, Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif ditemui saat peluncuran IKKON 2018, Jakarta, Kamis 26/4.

“Melalui ekonomi kreatif, potensi lokal dapat dikembangkan bentuk dan fungsinya sehingga memberikan nilai ekonomis bagi daerahnya,” ujarnya.

Lanjut Ricky, Salah satu program nyata yang dibuat oleh BEKRAF sejak tahun 2016 yakni program Inovatif dan Kreatif Melalui Kolaborasi Nusantara (IKKON) kembali diusung Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). 

IKKON sendiri adalah program yang memanfaatkan potensi budaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di seluruh pelosok tanah air. 

“Tujuannya adalah agar potensi budaya tersebut mengalami inovasi, berdampak ekonomi, dan berorientasi pada pasar komersil. Sehingga dapat menciptakan kesejahteraan bagi para pengrajin dan pelaku kreatif, juga memberi dampak pada peningkatan ekonomi daerah,” ungkapnya.

Program ini telah menjangkau 51 desa binaan dari kabupaten/kota. Sedangkan tahun ini kami menggandeng lima kabupaten/kota untuk mengikuti pembinaan dan pengembangan potensi ekonomi kreatif lokal, yakni Kabupaten Siak, Riau; Kabupaten Belitung, Bangka Belitung; Kota Singkawang, Kalimantan Barat; Kabupaten Dompu, NTB; Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. 

“Pengembangan potensi ekonomi kreatif tidak hanya berbasis urban, digital, dan akademis tetapi juga komunitas, di mana peserta program IKKON dan masyarakat lokal dapat saling berbagi, berinteraksi, bereksplorasi dan berkolaborasi,” ujar Abdur Rohim Boy Berawi, Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan Bekraf. 

Boy mengatakan, daerah terpilih akan mengikuti program pengembangan yang terdiri dari 4 bagian penting yaitu mapping, design process, prototyping, dan pameran inspirasi lokal. Mereka kemudian juga akan ikut pengembangan dalam bidang pemasaran dan promosi. 
Pemilihan lima daerah ini berdasarkan proses dalam tiga tahap. Yakni, memilih daerah nominasi dengan persyaratan yang telah ditetapkan oleh Bekraf. 

Diantaranya adalah masuk ke dalam wilayah 3T (Terluar, Terdepan, Tertinggal), termasuk dalam 10 destinasi pariwisata prioritas nasional, daerah yang mengirimkan banyak TKI dengan cara ilegal, termasuk kabupaten/kota yang sudah memiliki MOU dengan Bekraf dan sudah mengisi survei PM3KI dari Bekraf.

Dalam pelaksanaannya, program IKKON 2018 akan mengirim tim profesional yang berasal dari banyak bidang kreatif ke lima wilayah terpilih untuk melakukan pembinaan. 

Dengan konsep live in ini, tim profesional akan berinteraksi dengan masyarakat lokal untuk menggali potensi kreatif di daerah tersebut. 

Dari kolaborasi antara pengrajin dan stakeholder lokal akan menghasilkan inovasi yang menjadi produk kreatif terbaru dari daerah tersebut.

Bekraf sadar bahwa program IKKON tidak bisa menjangkau seluruh wilayah Indonesia dalam satu kali pelaksanaan. Oleh karenanya program ini akan terus dikembangkan setiap tahunnya. Dewi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *